Kelompok 8/Biologi A
Disusun Oleh :
1. Ade Vito Rizky (1207020001)
2. Adella Mariam Azizah (1207020002)
3. Annisa Triana (1207020007)
4. Erika Seftiani (1207020017)
5. Muna Mumtazah (1207020042)
6. Alfan Auliya Khalid (1207020087)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
EVOLUSI DAN SAINS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Biologi sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang menjadi berbagai macam
cabang ilmu diantaranya morfologi, anatomi, fisiologi, ekologi, evolusi, mikrobiologi,
bioteknologi, dan lainnya. Hal ini menunjukkan biologi sebagai ilmu hayati telah
berkembang seiring perkembangan penelitian dan kemajuan teknologi sehingga muncul ilmu
biologi yang lebih spesifik.
Beberapa kajian cabang ilmu biologi telah diakui dan digunakan oleh berbagai ilmu
pengetahuan lain seperti kajian ilmu ekologi yang digunakan untuk perkembangan ilmu
geografi, bioteknologi digunakan untuk pengembangan ilmu kedokteran forensik, serta
mikrobiologi digunakan untuk pengembangan teknologi pangan dan kesehatan. Keberadaan
evolusi menjadi ilmu seringkali dipertanyakan bagi sebagian masyarakat.
Struktur keilmuan tidak lagi dipandang secara terpisah antara ilmu agama dan ilmu
umum atau sering dikenal dengan dikotomi ilmu, melainkan keilmuan tersebut telah
mengalami intergrasi dan interkoneksi berbagai macam disiplin keilmuan. Maka kedudukan
evolusi secara ontologi keilmuan bisa dihubungkan dengan pandangan ilmu biologi
molekuler, taksonomi, genetika, palaentologi dan ilmu agama. Dengan demikian kedudukan
evolusi lebih jelas secara keilmuan, bukan lagi dipandangan sebagai penambah wawasam
informasi ataupun bahkan cerita.
1.1. LATAR BELAKANG
Evolusi didefinisikan oleh Janusch (1973), sebagai penurunan sifat melalui
modifikasi. Lasker (1976), merumuskan evolusi sebagai perubahan-perubahan dalam
pengayaan sifat keturunan dengan modifikasi yang berkelanjutan melalui tahapan waktu, dan
Campbell (2003) mengartikan evolusi sebagai suatu proses yang telah mengubah bentuk
kehidupan di atas bumi sejak bentuknya yang paling awal sampai membentuk
keanekaragaman yang sangat luas seperti apa yang ditemukan sekarang ini (Ristasa, 2010).
Setelah teori genetik dikembangkan dalam era modern ini, evolusi kini sering dilihat
sebagai perubahan-perubahan dalam frekuensi gen antara populasi leluhur dengan populasi
keturunannya, meskipun diakui sangat mustahil bagi kita untuk secara langsung mengukur
perubahan-perubahan kuantitatif antara kedua hal tersebut. Para ilmuwan tidak dapat
mendeteksi perubahan-perubahan frekuensi gen, dan mereka menelusurinya melalui
perubahan morfologi organisme dalam tahapan waktu. Dalam hal ini, analisis persamaan dan
perbedaan makhluk hidup, khususnya dalam dunia binatang merupakan dasar dari kajian
evolusi. Salah satu kajian itu adalah keanekaragaman jenis binatang yang masih hidup
maupun yang sudah mati. Dilihat dari segi ini, evolusi juga bisa didefinisikan sebagai
perubahanperubahan dalam jumlah dan jenis garis keturunan utama (Jamaludin, 2020).
Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah berimbas pada kemajuan sains
khususnya dalam perburuan bukti-bukti mengenai terjadinya proses evolusi. Teknologi telah
menuntun sains untuk mampu melacak bukti-bukti yang akurat sehingga tidak diragukan lagi
pertanggungjawabannya secara ilmiah. Berkat kemajuan teknologi di bidang penanggalan
radioaktif, kini para saintis seolah-olah jadi memiliki kemampuan untuk menjelajah waktu
yang telah jauh berlalu. Demikian juga kemajuan di bidang Biologi molekuler. Berkat ilmu
itu dan alat bantu indera yang tercipta untuk itu, para saintis telah berhasil menyibak
hubungan kekerabatan yang dahulu hanya dirunut dari kesamaan anatomi dan morfologi
(Ristasa, 2010).
Tren kajian evolusi secara keilmuan lebih mengarah pada kajian evolusi molekuler
bahwa evolusi molekuler menekankan bukti empiris dari penerapan metode biologi yang
secara signifikan menjadi penanda genetika molekuler. Hasil tersebut akan menjadi hierarki
filogenetik mulai dari mikro ke makro evolusi. Bahkan fokus kajian lebih mengarah pada
hubungan kekerabatan spesies dan filogeni hingga terbentuk pohon filogeni yang
menjelaskan sejarah evolusi spesis atau hubungan kekerabatan antar kelompok (Jamaludin,
2020).
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN
Tujuan Penulisan Makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1) Menjelaskan Pengertian Evolusi
2) Mengetahui Kedudukan Evolusi Sebagai Ilmu
3) Mengetahui dan Mempelajari Perkembangan Evolusi Sains dan Teknologi
DAFTAR PUSTAKA
Ay, Suroso., Anna, Permanasari., & Kardiawarman. (2003). Ensiklopedia Sains dan
Kehidupan. Jakarta: Tarity Samudra Berlian.
Gamlin, L. (2000). Jendela Iptek; Evolusi. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Irnaningtyas. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jamaludin, D. N., (2019). Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologis
Berbasis Integrasi Keilmuan Islam Pada Kurikulum 2013. JNSI: Journal of Natural
Science and Integration.
Jamaludin. (2020). Kedudukan Evolusi Sebagai Ilmu. Jurnal Biotik.
Khadafi, Mohamad. (2008). Kritik dan Pandangan Harun Yahya Terhadap Teori Evolusi
Manusia (Evolusionisme). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin, Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Lawrence, G. H. M., (1995). An Introduction to Plant Taxonomy. Comell University The
Macmilian Company.
Minkoff, E.C. (1983). Evolutionary Biology. Canada: Addison Wesley Publishing Company.
Inc.
Ristasa, R. (2010). Sejarah Perkembangan Teori Evolusi Makhluk Hidup. Evolusi.