Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Dama safira

NIM : 2311E2037
Kelas : A nNonreg
Mapel : Biologi

SOAL BIOLOGI EVOLUSI

 1. Apa itu teori evolusi


 2. Bagaimana seleksi alam mendorong evolusi?
 3. Apa penjelasan dari konsep “survival of the fittest”?
 4. Bagaimana mutasi genetik menyebabkan perubahan evolusioner?
 5. Apa perbedaan evolusi mikro dan evolusi makro?
 6. Bagaimana spesiasi terjadi?
 7. Bagaimana penjelasan proses adaptasi dalam biologi evolusi?
 8. Bagaimana penyimpangan genetik mempengaruhi evolusi?
 9. Apa maksud konsep “punctuated equilibrium”?
 10. Apa pengaruh lingkungan pada evolusi?
 11. Apa peran variasi genetik dalam evolusi?
 12. Bagaimana seleksi seksual mendorong evolusi?
 13. Apa penjelasan dari konsep “koevolusi”?
 14. Apa peran catatan fosil dalam mendukung teori evolusi?
 15. Apa hubungan antara evolusi dan seleksi alam?
 16. Apa penjelasan teori evolusi pada keberadaan struktur vestigial suatu
organisme?
 17. Apa kaitan konsep “aliran gen” dengan evolusi?
 18. Apa peran keragaman genetik dalam evolusi?
 19. Apa penjelasan konsep “seleksi stabilisasi”?
 20. Bagaimana teori evolusi menjelaskan keragaman kehidupan di bumi?
 21. Apa peran epigenetik dalam evolusi?
 22. Apa hubungan konsep “beban genetik” dengan evolusi?
 23. Apa penjelasan konsep “seleksi terarah”?
 24. Apa hubungan teori evolusi dengan konsep “keturunan yang sama”?
 25. Apa hubungan antara evolusi dan rekayasa genetika?

JAWAB :
1. Teori evolusi artinya penjelasan ilmiah perihal keragaman kehidupan pada bumi, dan
perubahan bertahap yang terjadi seiring berjalannya ketika, dan pertama kali dicetuskan
oleh Charles Darwin.
Teori ini menyatakan seluruh organisme hidup memiliki nenek moyang yang sama, dan
sudah berevolusi dari saat ke saat melalui proses seleksi alam.
Seleksi alam artinya proses dimana sifat-sifat eksklusif sebagai lebih umum atau kurang
umum dalam suatu populasi sesuai kemampuannya untuk membantu organisme bertahan
hidup dan bereproduksi.
Teori evolusi didukung sang berbagai bukti ilmiah, termasuk catatan fosil, perbandingan
anatomi, dan biologi molekuler.
2.Seleksi alam mendorong evolusi menggunakan menentukan sifat-sifat eksklusif yang
membantu organisme bertahan hidup dan bereproduksi di lingkungannya.
karakteristik atau sifat ini diwariskan ke generasi mendatang, sehingga mempertinggi
frekuensi kemunculan sifat-sifat ini pada populasi.
Seiring waktu, proses ini bisa menunjuk pada evolusi spesies baru.
misalnya, pada populasi burung, burung menggunakan paruh yg lebih panjang mungkin
lebih berhasil menemukan kuliner serta karenanya lebih mungkin buat bertahan hayati
dan bereproduksi.
Akibatnya, frekuensi burung menggunakan paruh yg lebih panjang akan meningkat pada
populasi.
3.Konsep “survival of the fittest” acapkali digunakan buat menggambarkan proses seleksi
alam.
Konsep ini merujuk pada gagasan bahwa organisme dengan sifat-sifat yang paling cocok
dengan lingkungannya lebih mungkin buat bertahan hayati dan bereproduksi untuk lalu
meneruskan sifat-sifat ini kepada keturunannya.
“Survival of the fittest” sering digambarkan sebagai persaingan antara individu atau
kelompok, dengan mereka yg lebih bisa beradaptasi dengan lingkungannya menjadi
“lebih bugar” dan lebih mungkin buat bertahan hidup.
tetapi, penting buat dicatat bahwa “kebugaran” pada konteks ini mengacu di kemampuan
buat bertahan hidup dan bereproduksi, dan bukan mengacu di kekuatan fisik atau sifat
atletis.
4.Mutasi genetik merupakan sumber variasi genetik yg artinya bahan standar seleksi
alam.
Mutasi genetik adalah perubahan rambang pada urutan DNA suatu organisme dan
mampu terjadi karena beberapa sebab, seperti kesalahan pada replikasi DNA, gambaran
radiasi atau gambaran bahan kimia tertentu.
Sebagian akbar mutasi tidak berpengaruh pada organisme, namun beberapa bisa
bermanfaat, berbahaya, atau netral.
Mutasi yg menguntungkan akan menaikkan peluang kelangsungan hayati serta
reproduksi suatu organisme, sehingga akan mempertinggi frekuensi terjadinya mutasi
dalam populasi yang mengarah pada perubahan evolusioner.
5. Evolusi mikro (microevolution) mengacu pada perubahan skala kecil dalam susunan
genetik suatu populasi berasal waktu ke ketika, seperti perubahan frekuensi alel tertentu
(versi gen) atau keluarnya variasi genetik baru.
contoh mikroevolusi mencakup perubahan warna spesies kupu-kupu atau evolusi
resistensi antibiotik pada bakteri.
Evolusi makro (macroevolution), di sisi lain, mengacu pada perubahan skala besar yg
mengarah di munculnya spesies baru atau kepunahan spesies yg sudah ada.
Perubahan makroevolusi dapat terjadi selama jutaan tahun dan dihasilkan berasal
akumulasi perubahan mikroevolusi.
6.Spesiasi (speciation) merupakan proses dimana satu spesies terbagi menjadi dua atau
lebih spesies yg tidak selaras.
peristiwa ini terjadi ketika perbedaan genetik terakumulasi di antara subpopulasi suatu
spesies, sehingga mengarah di keluarnya gerombolan -grup yg terisolasi secara
reproduktif.
ada beberapa prosedur yang memicu spesiasi, termasuk isolasi geografis, pada mana
penghalang fisik memisahkan suatu populasi dari spesies lainnya; isolasi perilaku, di
mana perbedaan perilaku mencegah perkawinan silang; serta isolasi ekologis, pada mana
ceruk ekologis yang tidak sama mengarah di evolusi yang tidak sama.
Hibridisasi, penyimpangan genetik, dan seleksi alam juga diyakini berperan pada
spesiasi.
7. Adaptasi pada hayati evolusi mengacu pada proses dimana organisme menjadi lebih
cocok dengan lingkungannya melalui seleksi alam.
Adaptasi bisa bersifat fisik, seperti bentuk paruh atau rona bulu; atau bersifat perilaku,
seperti cara burung membentuk sarangnya atau cara ikan berenang.
Adaptasi merupakan yang akan terjadi asal mutasi genetik yg berguna bagi kelangsungan
hidup dan reproduksi organisme.
Mutasi yg menguntungkan menjadi lebih tak jarang ada dalam populasi asal waktu ke
waktu, sebagai akibatnya menunjuk pada evolusi sifat baru yg lebih cocok dengan
lingkungan.
8. defleksi genetik (genetic drift) merupakan prosedur evolusi yg terjadi waktu frekuensi
variasi genetik tertentu berubah secara acak pada suatu populasi.
syarat ini terjadi ketika sekelompok kecil individu menjadi terisolasi berasal populasi yg
lebih akbar atau waktu suatu populasi mengalami penurunan jumlah yang signifikan.
Pergeseran genetik mengakibatkan hilangnya variasi genetik eksklusif dari suatu
populasi, serta jua menyebabkan fiksasi variasi eksklusif yang sebelumnya sporadis
terjadi.
Pergeseran genetik bisa berdampak signifikan pada populasi kecil, tetapi kurang penting
di populasi besar pada mana seleksi alam lebih bertenaga.
9.Konsep “punctuated equilibrium” diusulkan menjadi alternatif asal pandangan
tradisional perihal evolusi bertahap.
Konsep ini memberikan evolusi terjadi dalam ketika cepat, bukan secara sedikit demi
sedikit dari ketika ke waktu.
berdasarkan teori ini, periode panjang menggunakan sedikit atau tanpa perubahan
evolusioner (keseimbangan) diselingi oleh periode singkat perubahan evolusioner cepat
(punctuation).
Perubahan cepat ini diperkirakan didorong sang mutasi genetik yang terjadi pada
populasi kecil yang terisolasi dan kemudian menyebar ke populasi yg lebih besar .
Teori punctuated equilibrium memberikan sebagian akbar perubahan evolusioner terjadi
di taraf spesiasi, bukan di spesies yg sudah ada.
10.Lingkungan berperan penting di terjadinya evolusi organisme.
Faktor ini sebagai pendorong seleksi alam, sekaligus bisa membatasi distribusi serta
keberhasilan sifat-sifat tertentu.
contohnya, perubahan iklim mampu mengakibatkan kepunahan spesies tertentu yang
tidak bisa beradaptasi dengan kondisi baru, sedangkan spesies lain yang mengikuti
keadaan lebih baik dapat berkembang.
Lingkungan juga membuat evolusi sifat perilaku, seperti cara burung membangun
sarangnya atau cara ikan berenang.
Lingkungan mampu juga memicu perkembangan subpopulasi yg berbeda asal suatu
spesies yg akhirnya mengakibatkan spesiasi.
11. Variasi genetik ialah bahan mentah buat seleksi alam dan sangat krusial buat
terjadinya evolusi.
Variasi genetik mengacu di perbedaan susunan genetik individu dalam suatu populasi.
perbedaan ini mampu terjadi akibat mutasi genetik atau perombakan gen selama
reproduksi seksual.
Variasi genetik menyediakan bahan bakar bagi seleksi alam buat bertindak, sehingga
memungkinkan populasi mengikuti keadaan dengan lingkungan yang berubah.
Tanpa variasi genetik, seleksi alam tidak memiliki dasar untuk menyeleksi sifat-sifat
tertentu sebagai akibatnya evolusi akan terhenti.
12.Seleksi seksual adalah mekanisme evolusi yang terjadi ketika sifat-sifat tertentu
menjadi lebih umum dalam suatu populasi karena meningkatkan kemampuan individu
untuk menarik pasangan dan/atau bersaing untuk mendapatkan pasangan.Ciri-ciri ini
sering dikaitkan dengan karakteristik seksual sekunder, seperti bulu burung jantan yang
cerah atau tanduk rusa jantan yang lebih besar.Ciri-ciri ini dianggap telah berevolusi
karena menandakan kualitas genetik individu, dan dengan demikian meningkatkan
peluang individu untuk bereproduksi.Seleksi seksual bisa mengarah pada evolusi
karaktersitik yang berlebihan atau bahkan maladaptif, seperti bulu ekor merak yang
terlalu besar untuk digunakan terbang tetapi berguna untuk menarik perhatian betina.
13.Koevolusi (coevolution) adalah proses di mana 2 atau lebih spesies berevolusi dalam
menanggapi satu sama lain berasal ketika ke ketika.
kondisi ini terjadi waktu evolusi satu spesies mengakibatkan perubahan pada spesies lain,
dan sebaliknya.
misalnya, evolusi spesies tumbuhan menjadi lebih tinggi bisa mengarah di evolusi
herbivora menggunakan leher lebih panjang supaya bisa menggapai daun tanaman
menggunakan lebih simpel.
Koevolusi juga bisa terjadi antara predator dan mangsanya, dimana mangsa berevolusi
sebagai lebih baik dalam menghindari predator, serta predator berevolusi menjadi lebih
baik pada menangkap mangsa.
Koevolusi menciptakan semacam “perlombaan senjata” antara dua spesies, di mana
masing-masing berevolusi untuk lebih menyesuaikan diri daripada yg lain.
14.Catatan fosil ialah galat satu bukti terpenting bagi teori evolusi.
Fosil ialah sisa -sisa atau jejak organisme purba yg terawetkan sehingga menyampaikan
catatan sejarah wacana evolusi kehidupan di bumi.
Catatan fosil menunjukkan organisme mengalami perubahan berasal ketika ke ketika,
dan banyak spesies yg punah sangat berbeda dari spesies yang ada waktu ini.
pada lain sisi, sebagian spesies yang punah memiliki kemiripan dengan spesies yang
masih hayati, sehingga membagikan mereka mempunyai nenek moyang yg sama.
Catatan fosil juga mendukung gagasan evolusi bertahap dalam jangka ketika yang usang,
dan adanya bentuk peralihan antara banyak sekali grup organisme.
15. Evolusi dan seleksi alam artinya konsep yg terkait erat.
Evolusi mengacu di perubahan bertahap yang terjadi pada susunan genetik suatu populasi
dari saat ke ketika.
Seleksi alam merupakan proses dimana sifat-sifat tertentu sebagai lebih atau kurang
awam pada suatu populasi berdasarkan kemampuannya untuk membantu organisme
bertahan hayati serta bereproduksi.
Evolusi didorong oleh seleksi alam sebab sifat-sifat yg menguntungkan diturunkan ke
generasi mendatang, sebagai akibatnya mengakibatkan perubahan susunan genetik
populasi berasal ketika ke ketika.
oleh karena itu, evolusi artinya yang akan terjadi dari seleksi alam, sedangkan seleksi
alam artinya prosedur yg mendorong evolusi.
16. Struktur vestigial adalah struktur dalam organisme yg telah kehilangan manfaatnya
berasal ketika ke saat.
misalnya, usus buntu di insan, sayap di burung yang tidak bisa terbang, dan mata
binatang yang tinggal pada gua.
menurut teori evolusi, struktur tersebut ialah sisa -residu struktur yang pernah bermanfaat
di nenek moyang suatu organisme.
Seiring waktu, struktur ini sebagai residu sebab lingkungan atau cara hidup organisme
berubah, sehingga struktur tadi tidak lagi diperlukan atau malah menjadi penghalang.
Kehadiran struktur vestigial pada suatu organisme ditinjau menjadi bukti teori evolusi
dan mendukung gagasan bahwa organisme berevolusi asal nenek moyang yg sama.
17. aliran gen (gene flow) mengacu di pergerakan materi genetik (gen) dari satu populasi
ke populasi lainnya.
aliran genetik terjadi waktu individu bermigrasi berasal satu populasi ke populasi lain
serta menyumbangkan materi genetik mereka ke populasi baru.
sirkulasi gen juga terjadi melalui hibridisasi, yaitu saat individu dari populasi yang tidak
sinkron kawin silang dan membuat keturunan dengan campuran materi genetik berasal
kedua populasi.
sirkulasi gen mampu berdampak signifikan di susunan genetik populasi sekaligus bisa
menangkal pengaruh defleksi genetik serta seleksi alam.
18. Keragaman genetik (genetic diversity) mengacu pada variasi genetik dalam suatu
populasi.
Keanekaragaman genetik krusial untuk evolusi sebab menyediakan bahan baku buat
terjadinya seleksi alam.
Keanekaragaman genetik jua memungkinkan populasi buat mengikuti keadaan dengan
lingkungan yg berubah, serta meningkatkan peluang sebagian individu buat bertahan
hidup serta bereproduksi dalam kondisi yang sulit.
Keanekaragaman genetik berperan pula menjadi “cadangan genetik” yg dapat
dimanfaatkan buat menyesuaikan diri menggunakan syarat baru.
Hilangnya keragaman genetik membuat populasi lebih rentan terhadap penyakit, serta jua
membatasi kemampuan mereka buat mengikuti keadaan saat terjadi perubahan
lingkungan.
19.Seleksi stabilisasi (stabilizing selection) ialah jenis seleksi alam yg mendukung bentuk
peralihan bertahap asal suatu sifat daripada peralihan ekstrim.
kondisi ini terjadi ketika nilai optimal suatu sifat berada pada tengah rentang variasi.
contohnya, berat badan bayi yang baru lahir optimalnya tidak boleh terlalu rendah atau
terlalu tinggi, sehingga bayi dengan berat lahir yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
mempunyai kemungkinan mungil untuk bertahan hidup.
Jenis seleksi ini cenderung mengurangi jumlah variasi genetik pada suatu populasi dan
membuat populasi yg relatif rata.
Konsep ini berlawanan menggunakan seleksi disruptif (disruptive selection) yang
mendukung bentuk peralihan ekstrim suatu sifat daripada peralihan sedikit demi sedikit
sehingga menunjuk pada variasi genetik yang lebih akbar.
20. Teori evolusi menjelaskan keragaman kehidupan pada bumi menggunakan
menyatakan bahwa semua organisme hidup mempunyai nenek moyang yg sama dan
sudah berevolusi dari ketika ke saat melalui proses seleksi alam.
Akumulasi variasi genetik yang terjadi secara sedikit demi sedikit melalui mutasi serta
perombakan gen selama reproduksi seksual menyebabkan keluarnya spesies yg tidak
sama, masing-masing kemudian menyesuaikan diri dengan lingkungan uniknya sendiri.
Teori evolusi jua menyebutkan spesies yg sudah punah mempunyai korelasi
menggunakan spesies yang masih hayati, dan bagaimana ciri-ciri tertentu berevolusi asal
waktu ke ketika buat melakukan fungsi tertentu.
21. Epigenetik artinya studi ihwal perubahan fungsi gen yg diwariskan yg terjadi tanpa
perubahan urutan DNA.
Konsep ini mengacu di modifikasi pada molekul DNA itu sendiri atau di protein yg
berinteraksi menggunakan DNA.
Modifikasi ini bisa menghidupkan atau mematikan gen dan memengaruhi cara sel
membaca gen.
Perubahan epigenetik dipengaruhi oleh lingkungan dan bisa mempengaruhi
perkembangan individu bahkan perilakunya.
Sebagian ilmuwan menyatakan epigenetik mungkin berperan dalam evolusi dengan
membentuk organisme merespons lebih cepat terhadap perubahan lingkungan daripada
Bila menunggu terjadinya mutasi genetik.
Perubahan epigenetik pula bisa diwariskan ke generasi mendatang, yg pada gilirannya
memengaruhi laju serta arah perubahan evolusioner.
22. Konsep “beban genetik” (genetic load) mengacu pada jumlah variasi genetik dalam
suatu populasi yang merugikan (berbahaya) bagi kelangsungan hidup individu yg
membawanya.
Beban genetik bisa terakumulasi dari waktu ke waktu karena tak bisa dihilangkan oleh
seleksi alam.
Beban genetik akan berdampak negatif pada kemampuan bertahan hayati di populasi
secara holistik serta membuatnya kurang mampu beradaptasi menggunakan lingkungan
yg berubah.
di populasi mungil, beban genetik akan menghasilkan populasi lebih rentan terhadap
penyimpangan genetik.
23.Seleksi terarah (directional selection) ialah jenis seleksi alam yang lebih menyukai
satu sifat ekstrem daripada yg lain.
Jenis seleksi ini terjadi saat lingkungan berubah sedemikian rupa sebagai akibatnya
membentuk bentuk ekstrim dari suatu sifat menjadi lebih menguntungkan.
misalnya, Jika lingkungan menjadi lebih dingin, binatang dengan bulu lebih tebal akan
memiliki keunggulan dibandingkan hewan menggunakan bulu yang lebih tipis, sehingga
hewan dengan bulu lebih tebal akan sebagai lebih umum di populasi.
Jenis seleksi ini menyebabkan evolusi populasi yang cepat serta bisa menyebabkan
keluarnya spesies baru.
24.Teori evolusi terkait erat menggunakan konsep keturunan yg sama (common descent).
Keturunan yang sama mengacu pada gagasan bahwa semua organisme hayati merupakan
keturunan berasal nenek moyang yg sama.
Konsep ini didukung sang teori evolusi yg menyatakan semua makhluk hayati berevolusi
dari nenek moyang yg sama melalui proses seleksi alam.
Teori evolusi pula menyediakan mekanisme buat terjadinya proses keturunan yang sama
sebab menjelaskan bagaimana variasi genetik terakumulasi asal saat ke saat serta
menyebabkan munculnya spesies baru.
25. Evolusi serta rekayasa genetika terkait sebab keduanya melibatkan manipulasi materi
genetik.
tetapi, keduanya didasarkan di prinsip yang berbeda.
Evolusi ialah proses alami yg terjadi dalam jangka ketika yang usang serta didorong sang
seleksi alam.
Rekayasa genetika, di sisi lain, ialah manipulasi materi genetik yg disengaja untuk
membangun sifat-sifat yang diinginkan.
Evolusi adalah proses acak, sedangkan rekayasa genetika merupakan proses yang
disengaja.
Rekayasa genetika mampu dipergunakan buat membangun organisme menggunakan sifat
tertentu, mirip tanaman yg tahan terhadap hama atau penyakit, atau hewan yang tahan
terhadap syarat eksklusif.
namun, konsekuensi jangka panjang berasal rekayasa genetika terhadap evolusi masih
belum diketahui, serta ini adalah bidang penelitian yang masih berlangsung

Anda mungkin juga menyukai