Ramadani
Mapel : Biologi
2. Dalam seleksi alam, dikenal ada dua jenis organisme, yaitu organisme yang
adaptif dan tidak adaptif. Jelaskan kedua organisme tersebut!
Adiptif : Organisme adaptif adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka mampu mengubah perilaku, struktur
fisik, atau sifat genetik mereka untuk bertahan dan berkembang di lingkungan yang
berubah. Contohnya adalah banyak spesies hewan dan tumbuhan yang dapat
mengubah pola makan, warna tubuh, atau strategi reproduksi mereka sebagai
respons terhadap perubahan lingkungan.
Non adiptif : organisme tidak adaptif adalah makhluk hidup yang tidak memiliki
kemampuan signifikan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Mereka mungkin
memiliki struktur atau perilaku yang tetap, sehingga sulit bagi mereka untuk
bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang berubah secara drastis. Contoh
organisme tidak adaptif bisa termasuk beberapa jenis mikroorganisme atau makhluk
hidup primitif yang memiliki keterbatasan dalam respons terhadap perubahan
lingkungan.
Jean-Baptiste Lamarck adalah seorang ahli biologi Prancis yang mengemukakan teori
evolusi pada abad ke-18 sebelum teori evolusi Darwin menjadi dominan. Salah satu
konsep utama dalam teori Lamarck adalah “warisan sifat yang diperoleh.”
Contoh evolusi menurut Lamarck dapat diilustrasikan dengan konsep evolusi leher
jerapah. Lamarck mengusulkan bahwa jerapah memiliki leher pendek pada awalnya,
tetapi karena mereka secara berkelanjutan harus meraih dedaunan yang tinggi, leher
mereka menjadi lebih panjang dari waktu ke waktu. Menurut Lamarck, jerapah yang
meraih dedaunan dengan leher yang lebih panjang akan mendapatkan keuntungan
reproduktif dan kemudian mewariskan leher yang lebih panjang kepada keturunannya.
Namun, konsep warisan sifat yang diperoleh tidak lagi dianggap benar dalam
genetika modern. Teori evolusi oleh seleksi alam dan konsep pewarisan sifat
melalui materi genetik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, seperti
yang dijelaskan oleh Charles Darwin dan Gregor Mendel, sekarang lebih diterima
dalam pemahaman evolusi.
5. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi spesiasi!
Isolasi Reproduksi: Terjadinya isolasi reproduksi antara dua populasi dapat mencegah
mereka saling berinteraksi secara efektif dalam hal reproduksi. Isolasi ini dapat
bersifat geografis, temporal (waktu), perilaku, atau ekologi. Seiring waktu, isolasi ini
dapat
mengarah pada perbedaan genetik yang cukup besar antara kedua populasi.
Variasi Genetik: Adanya variasi genetik dalam suatu populasi menjadi bahan bakar
utama untuk evolusi. Jika suatu populasi memiliki variasi genetik yang cukup besar,
perbedaan dalam sifat-sifat dapat berkembang dengan lebih mudah, terutama jika ada
tekanan seleksi alam yang berbeda di berbagai lingkungan.
Populasi Besar: Ukuran populasi harus besar sehingga efek sampling acak tidak
signifikan. Dalam populasi kecil, fluktuasi kecil dalam frekuensi alel dapat
memiliki dampak yang lebih besar.Isolasi Populasi: Tidak ada migrasi masuk
atau keluar dari populasi. Jika ada perubahan dalam komposisi genetik akibat
migrasi, maka hukum Hardy-Weinberg tidak akan berlaku.
Tidak Ada Mutasi: Frekuensi alel tidak mengalami perubahan akibat mutasi genetik.
Mutasi dapat mengubah frekuensi alel, dan jika mutasi terjadi, hukum Hardy-Weinberg
tidak berlaku.
Poliploidi: Poliploidi adalah kondisi genetik di mana suatu organisme memiliki lebih
dari dua set kromosom. Ini dapat terjadi melalui kesalahan selama pembelahan sel
atau persilangan tanaman dengan cara tertentu. Poliploidi dapat memberikan
keuntungan evolusioner, seperti peningkatan keberagaman genetik, atau dalam
konteks pertanian, dapat menciptakan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan.
Contohnya, banyak jenis tanaman buah seperti jeruk dan pisang memiliki keadaan
poliploid.
Meskipun sebagian besar mutasi dianggap bersifat netral atau bahkan merugikan,
ada beberapa situasi di mana mutasi dapat dianggap menguntungkan. Beberapa
indikasi bahwa suatu mutasi mungkin menguntungkan termasuk:
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua mutasi menguntungkan, dan kebanyakan
mutasi bersifat netral atau merugikan. Seleksi alam akan memainkan peran penting
dalam menentukan apakah suatu mutasi diwariskan dan menjadi lebih umum dalam
populasi.
Ada beberapa petunjuk atau bukti yang mendukung teori evolusi. Beberapa di
antaranya meliputi:
Semua bukti ini bersama-sama mendukung teori evolusi sebagai kerangka kerja ilmiah
yang kuat untuk menjelaskan keragaman kehidupan di Bumi.
Homologi merujuk pada kemiripan struktural atau genetik antara organisme yang
berasal dari nenek moyang bersama. Berikut adalah tiga contoh homologi:
Anggota atau limbung hewan yang berbeda bisa menunjukkan homologi. Misalnya,
tungkai depan manusia, kaki anjing, dan sayap kelelawar, meskipun berfungsi
berbeda, memiliki kesamaan struktural yang menunjukkan asal-usul evolusioner yang
bersama.
Gen Hox adalah kelompok gen yang mengatur pola perkembangan embrio pada
organisme multiseluler. Kesamaan dalam urutan dan fungsi gen Hox antara berbagai
spesies, termasuk manusia, tikus, dan lalat buah, menunjukkan homologi genetik yang
membantu mengatur pembentukan tubuh selama perkembangan embrio.