Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Rifqi

Ramadani

Kelas :XII (Mipa7)

Mapel : Biologi

Soal Essay/Uraian Biologi tentang Evolusi

1. Jelaskan mengenai pengertian atau konsep dari evolusi!


Jawab : Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-
lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya
membentang. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul baik secara alam maupun secara logika dari
pengertian tentang genetika.

2. Dalam seleksi alam, dikenal ada dua jenis organisme, yaitu organisme yang
adaptif dan tidak adaptif. Jelaskan kedua organisme tersebut!

Adiptif : Organisme adaptif adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Mereka mampu mengubah perilaku, struktur
fisik, atau sifat genetik mereka untuk bertahan dan berkembang di lingkungan yang
berubah. Contohnya adalah banyak spesies hewan dan tumbuhan yang dapat
mengubah pola makan, warna tubuh, atau strategi reproduksi mereka sebagai
respons terhadap perubahan lingkungan.

Non adiptif : organisme tidak adaptif adalah makhluk hidup yang tidak memiliki
kemampuan signifikan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Mereka mungkin
memiliki struktur atau perilaku yang tetap, sehingga sulit bagi mereka untuk
bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang berubah secara drastis. Contoh
organisme tidak adaptif bisa termasuk beberapa jenis mikroorganisme atau makhluk
hidup primitif yang memiliki keterbatasan dalam respons terhadap perubahan
lingkungan.

3. Sebutkan faktor pendukung terjadinya evolusi!

Faktor-faktor pendukung terjadinya evolusi melibatkan berbagai proses dan


mekanisme. Beberapa faktor tersebut meliputi:

1. Variasi genetik: Adanya variasi dalam materi genetik suatu populasi


memungkinkan terjadinya perubahan yang dapat diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Seleksi alam: Organisme dengan sifat yang lebih menguntungkan untuk
bertahan hidup cenderung memiliki peluang reproduksi yang lebih baik. Oleh
karena itu, sifat-sifat yang memberikan keunggulan akan lebih cenderung
bertahan dan berkembang.
3. Adaptasi: Proses adaptasi memungkinkan organisme mengembangkan
karakteristik yang lebih sesuai dengan lingkungan mereka,
meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup dan reproduksi.
4. Isolasi reproduksi: Terjadinya isolasi reproduksi antara populasi dapat
mengarah pada pembentukan spesies baru. Isolasi ini bisa bersifat
geografis, tempat, waktu, atau perilaku.
5. Mutasi genetik: Perubahan spontan dalam materi genetik dapat
menyebabkan terjadinya variasi genetik baru, memberikan bahan bakar
untuk evolusi.
6. Migrasi dan perpindahan: Pergerakan individu atau populasi antar wilayah
dapat membawa variasi genetik dan memengaruhi dinamika evolusi di
berbagai lokasi.

Semua faktor ini bekerja bersama-sama untuk membentuk perubahan evolusioner


pada tingkat genetik, populasi, dan spesies.

4. Kemukakan contoh evolusi yang dikemukakan oleh Lamarck!

Jean-Baptiste Lamarck adalah seorang ahli biologi Prancis yang mengemukakan teori
evolusi pada abad ke-18 sebelum teori evolusi Darwin menjadi dominan. Salah satu
konsep utama dalam teori Lamarck adalah “warisan sifat yang diperoleh.”

Contoh evolusi menurut Lamarck dapat diilustrasikan dengan konsep evolusi leher
jerapah. Lamarck mengusulkan bahwa jerapah memiliki leher pendek pada awalnya,
tetapi karena mereka secara berkelanjutan harus meraih dedaunan yang tinggi, leher
mereka menjadi lebih panjang dari waktu ke waktu. Menurut Lamarck, jerapah yang
meraih dedaunan dengan leher yang lebih panjang akan mendapatkan keuntungan
reproduktif dan kemudian mewariskan leher yang lebih panjang kepada keturunannya.

Namun, konsep warisan sifat yang diperoleh tidak lagi dianggap benar dalam
genetika modern. Teori evolusi oleh seleksi alam dan konsep pewarisan sifat
melalui materi genetik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, seperti
yang dijelaskan oleh Charles Darwin dan Gregor Mendel, sekarang lebih diterima
dalam pemahaman evolusi.
5. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi spesiasi!

Faktor-faktor yang mempengaruhi spesiasi, atau pembentukan spesies baru,


melibatkan sejumlah proses evolusioner. Berikut adalah tiga faktor utama yang
mempengaruhi spesiasi:

Isolasi Reproduksi: Terjadinya isolasi reproduksi antara dua populasi dapat mencegah
mereka saling berinteraksi secara efektif dalam hal reproduksi. Isolasi ini dapat
bersifat geografis, temporal (waktu), perilaku, atau ekologi. Seiring waktu, isolasi ini
dapat
mengarah pada perbedaan genetik yang cukup besar antara kedua populasi.

Variasi Genetik: Adanya variasi genetik dalam suatu populasi menjadi bahan bakar
utama untuk evolusi. Jika suatu populasi memiliki variasi genetik yang cukup besar,
perbedaan dalam sifat-sifat dapat berkembang dengan lebih mudah, terutama jika ada
tekanan seleksi alam yang berbeda di berbagai lingkungan.

Tekanan Seleksi: Perbedaan dalam tekanan seleksi di antara populasi dapat


menyebabkan evolusi arah yang berbeda. Tekanan seleksi dapat berupa tekanan
lingkungan, predasi, persaingan untuk sumber daya, atau faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kelangsungan hidup dan reproduksi. Tekanan seleksi yang berbeda
dapat mengarah pada adaptasi yang berbeda di antara populasi yang berbeda,
mendorong terjadinya spesiasi.

6. Sebutkan 5 syarat berlakunya hukum perbandingan menurut Hardy-Weinberg!

Hukum Hardy-Weinberg adalah suatu model matematika yang digunakan untuk


menggambarkan kondisi di mana frekuensi alel dalam suatu populasi tetap stabil
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ada lima syarat yang harus terpenuhi
untuk
berlakunya hukum Hardy-Weinberg:

Populasi Besar: Ukuran populasi harus besar sehingga efek sampling acak tidak
signifikan. Dalam populasi kecil, fluktuasi kecil dalam frekuensi alel dapat
memiliki dampak yang lebih besar.Isolasi Populasi: Tidak ada migrasi masuk
atau keluar dari populasi. Jika ada perubahan dalam komposisi genetik akibat
migrasi, maka hukum Hardy-Weinberg tidak akan berlaku.

Tidak Ada Mutasi: Frekuensi alel tidak mengalami perubahan akibat mutasi genetik.
Mutasi dapat mengubah frekuensi alel, dan jika mutasi terjadi, hukum Hardy-Weinberg
tidak berlaku.

Random Mating: Individu dalam populasi melakukan perkawinan secara acak.


Pemilihan pasangan hidup tidak dapat tergantung pada alel tertentu, sehingga tidak
ada kecenderungan genetik yang diwariskan lebih sering dari yang lain.
Tidak Ada Tekanan Seleksi: Tidak ada tekanan seleksi yang memihak atau menentang
alel tertentu. Semua alel memiliki tingkat keberhasilan reproduksi yang sama. Jika
terdapat tekanan seleksi, hal ini dapat mengarah pada perubahan dalam frekuensi alel
dan melanggar hukum Hardy-Weinberg.

7. Jelaskan perbedaan domestikasi dan poliploidi?

Domestikasi: Domestikasi merujuk pada proses manusia mengubah sifat-sifat


organisme liar untuk membuatnya lebih bermanfaat atau sesuai dengan kebutuhan
manusia. Ini sering kali terkait dengan tanaman dan hewan. Selama proses
domestikasi, manusia memilih dan mengembangbiakkan organisme dengan sifat-
sifat yang diinginkan, seperti hasil yang lebih besar, rasa yang lebih baik, atau sifat-
sifat lain yang menguntungkan. Contohnya termasuk tanaman hasil pertanian seperti
gandum atau jagung, serta hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Poliploidi: Poliploidi adalah kondisi genetik di mana suatu organisme memiliki lebih
dari dua set kromosom. Ini dapat terjadi melalui kesalahan selama pembelahan sel
atau persilangan tanaman dengan cara tertentu. Poliploidi dapat memberikan
keuntungan evolusioner, seperti peningkatan keberagaman genetik, atau dalam
konteks pertanian, dapat menciptakan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan.
Contohnya, banyak jenis tanaman buah seperti jeruk dan pisang memiliki keadaan
poliploid.

Jadi, perbedaan utama adalah bahwa domestikasi berkaitan dengan manusia


mengubah sifat-sifat organisme untuk kepentingan manusia, sementara poliploidi
berkaitan dengan perubahan dalam jumlah kromosom suatu organisme.

8. Sebutkan beberapa hal yang menunjukkan bahwa peristiwa mutasi menguntungkan?

Meskipun sebagian besar mutasi dianggap bersifat netral atau bahkan merugikan,
ada beberapa situasi di mana mutasi dapat dianggap menguntungkan. Beberapa
indikasi bahwa suatu mutasi mungkin menguntungkan termasuk:

1. Adaptasi Lingkungan: Mutasi yang menghasilkan sifat-sifat yang lebih


cocok atau beradaptasi dengan lingkungan tertentu dapat dianggap
menguntungkan. Contohnya, mutasi yang memberikan resistensi terhadap
penyakit atau kondisi lingkungan yang ekstrem.
2. Peningkatan Keberhasilan Reproduksi: Jika suatu mutasi meningkatkan
kemungkinan reproduksi organisme, itu dianggap menguntungkan. Misalnya,
mutasi yang meningkatkan tingkat reproduksi atau kelangsungan hidup
keturunan.
3. Perubahan Fungsi Positif: Jika mutasi mengubah suatu gen atau protein
dengan cara yang meningkatkan fungsi biologis, itu dapat dianggap
menguntungkan. Misalnya, mutasi yang meningkatkan efisiensi enzim atau
fungsi organisme.
4. Evolutionary Innovation: Mutasi dapat menciptakan inovasi
evolusioner yang memberikan keuntungan kompetitif dalam hal
reproduksi atau kelangsungan hidup. Contohnya, perkembangan
struktur baru atau jalur metabolisme yang bermanfaat.
5. Penyesuaian Terhadap Perubahan Mutasi dapat memainkan
Lingkungan:
peran dalam penyesuaian terhadap perubahan lingkungan. Organisme
dengan mutasi yang sesuai dapat lebih baik bertahan dan berkembang dalam
kondisi lingkungan yang berubah.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua mutasi menguntungkan, dan kebanyakan
mutasi bersifat netral atau merugikan. Seleksi alam akan memainkan peran penting
dalam menentukan apakah suatu mutasi diwariskan dan menjadi lebih umum dalam
populasi.

9. Sebutkan petunjuk-petunjuk adanya evolusi!

Ada beberapa petunjuk atau bukti yang mendukung teori evolusi. Beberapa di
antaranya meliputi:

Fosil: Fosil-fosil menunjukkan adanya perubahan morfologi dalam berbagai spesies


selama rentang waktu geologis yang panjang. Transisi fosil antara spesies
menunjukkan perubahan evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain.

Anatomi Perbandingan: Kesamaan anatomi pada organisme yang berbeda dapat


menunjukkan hubungan evolusioner. Struktur homolog dan analog menunjukkan
adanya warisan evolusi dari nenek moyang bersama atau adaptasi terhadap fungsi
yang serupa, meskipun asal-usul organisme tersebut berbeda.

Genetika Molekuler: Analisis genetik molekuler, termasuk sekuensing DNA dan


perbandingan urutan gen, dapat memberikan bukti tentang hubungan evolusioner
antara berbagai spesies. Persamaan dalam urutan genetik dapat menunjukkan
kedekatan evolusioner antara organisme.

Biogeografi: Pola distribusi geografis organisme memberikan petunjuk tentang sejarah


evolusi. Misalnya, terdapatnya spesies endemik di pulau-pulau tertentu atau pola
distribusi yang serupa antara spesies yang terpisah secara geografis.

Embriologi Perbandingan: Perbandingan perkembangan embrio dari berbagai spesies


dapat memberikan wawasan tentang hubungan evolusioner antara organisme.
Kesamaan dalam tahapan perkembangan embrio dapat menunjukkan garis
keturunan yang berbagi.
Seleksi Buatan: Domestikasi tanaman dan hewan oleh manusia adalah contoh evolusi
yang terjadi di depan mata. Seleksi buatan dapat mempercepat perubahan genetik
yang mengarah pada terbentuknya varietas baru dengan sifat-sifat yang diinginkan.

Semua bukti ini bersama-sama mendukung teori evolusi sebagai kerangka kerja ilmiah
yang kuat untuk menjelaskan keragaman kehidupan di Bumi.

10. Sebutkan 3 contoh homologi!

Homologi merujuk pada kemiripan struktural atau genetik antara organisme yang
berasal dari nenek moyang bersama. Berikut adalah tiga contoh homologi:

Tulang Pembanding pada Vertebrata:

Struktur tulang pada vertebrata menunjukkan homologi. Misalnya, tangan manusia,


sayap burung, dan kaki paus memiliki struktur tulang yang serupa meskipun memiliki
fungsi yang berbeda. Homologi ini menunjukkan adanya nenek moyang bersama yang
memiliki struktur tulang serupa.

Limbung (Anggota) Hewan:

Anggota atau limbung hewan yang berbeda bisa menunjukkan homologi. Misalnya,
tungkai depan manusia, kaki anjing, dan sayap kelelawar, meskipun berfungsi
berbeda, memiliki kesamaan struktural yang menunjukkan asal-usul evolusioner yang
bersama.

Gen Hox pada Organisme Multiseluler:

Gen Hox adalah kelompok gen yang mengatur pola perkembangan embrio pada
organisme multiseluler. Kesamaan dalam urutan dan fungsi gen Hox antara berbagai
spesies, termasuk manusia, tikus, dan lalat buah, menunjukkan homologi genetik yang
membantu mengatur pembentukan tubuh selama perkembangan embrio.

Anda mungkin juga menyukai