Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup yang ada dibumi mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Seiring
dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula pada makhluk hidup. Perubahan-
perubahan terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman yang dipelajari dalam suatu teori
yaitu teori evolusi.

Sejak abad ke-6 sebelum masehi, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan
pendapatnya tentang asal-usul barbagai jenis makhluk hidup yang ada didunia dan banyak
pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.

Banyak teori relvolusi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi tampaknya belum ada satupun
yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk
hidup. Namun kita perlu mengenal dan mempelari berbagai fenomena dan fakta yang terjadi
di bumi ini. Namun tidak dapat dijadikan sebagai landasan kepercayaan atau keyakinan
karena ada beberapa teori yang menyimpang dan tidak sesuai dengan Aqidah, misalnya
bahwa manusia berasal dari kera. Hal itu sama sekali tidak sesuai dengan al-qur’an (Q.S Al-
hijr : 26,28,29,33,Q.S As-Sajdah:7,Q.S Al-Imron:59,Q.S Nuh:17,Q.S 80: 19,Q.S Al-Alaq: 2)
bahwa manusia diciptakan dari tanah liyat yang kemudian allah menjadikanya nabi Adam As,
untuk itu kita sebagai manusia harus dapat memilah dan menimbang dari teori evolusi yang
telah dikemukakan.

1. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Evolusi ?


2. Apa faktor terjadinya Evolusi ?
3. Apa akibat terjadinya Evolusi?
4. Apa saja macam-macam Evolusi ?
5. Bagaimana pandangan baru terhadap teori evolusi?

1. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud gengan Evolusi


2. Untuk mengetahui faktor terjadinya Evolusi
3. Untuk mengetahui akibat rejadinya evolusi
4. Untuk mengetahui macam-macam Evolusi
5. Untuk mengetahui pandangan baru terhadap teori evolusi
1.Manfaat

Dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini penulis berharap agar bermanfaat
bagi pembaca maupun bagi penulis serta dapat mengaplikasikan pengetahuanya di
lingkungan hidup.

 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evolusi

Evolusi adalah proses perubahan mahluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang
lama dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang kompleks. Evolusi (juga dikenal sebagai
evolusi biologi, genetik atau organik) adalah perubahan sifat mewarisi dari populasi
organisme melalui generasi berturut-turut. Perubahan ini hasil dari interaksi antara proses-
proses yang memperkenalkan variasi dalam populasi, dan proses lainnya yang menghapus
itu. Akibatnya, varian dengan sifat-sifat tertentu menjadi lebih, atau kurang, umum. sifat
adalah ciri-anatomi tertentu, biokimia atau perilaku-yang merupakan hasil dari interaksi gen-
lingkungan.(http://id.shvoong.com/humanities/archeology/2091012-pengertian-evolusi/
#ixzz2TuzyjnKt)

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan
oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi
dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup
dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya
akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat
mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi
secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang
dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi#Akibat_evolusi)

Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk


hidup yang ada didunia saat ini. Evolusi mempelajari bagaimana spesies baru dapat muncul
dari berbagai spesias tumbuhan dan hewan dalam jangka waktu tertentu. Evolusi juga
mempelajari bagaimana spesies-spesies yang berbeda dapat memiliki kekerabatan.
(2006:Biologi kelas XII. Erlangga   Hlm. 140)

Jadi,evolusi menurut ilmu IPA adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang
sederhana kebetuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan memakan
waktu yang sangat lama. Contoh ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya.(
http://organisasi.org/faktor_alasan_penyebab_terjadinya_evolusi_mutasi_gen_rekombinasi_g
en_dan_lingkungan_luar_pendidikan_sejarah_evolusi_biologi)

 
2.2Faktor- Faktor Terjadinya Evolusi

Evolusi pada umumnya dapat disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu antara lain :

2.2.1Faktor Dalam / Faktor Gen / Faktor Genetika

Pada setiap makhluk hidup pasti memiliki substansi gen pada kromosom. Perubahan pada
gen atau genetika pada makhluk tersebut akan berakibat pada terjadinya perubahan sifat
organisme tersebut. Perubahan pada gen kromosom dapat terjadi akibat :

1. Mutasi Gen

Mutasi adalah perubahan materi genetik yang bersifat menurun. Mutasi gen adalah perubahan
pada struktur kimia gen yang bersifat turun-temurun yang terjadi bisa secara spontan atau
tidak spontan oleh zat kimia, radiasi sinar radioaktif, terinfeksi virus, dan lain sebagainya,
serta kesalahan selama proses meiosis ataupun replikasi DNA. Mutasi dapat terjadi pada
semua organisme yang merupakan sumber dari adanya variasi Hereditas. Jika ada satu atau
beberapa gen yang bermutasi,maka akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen.
Mutasi adalah bahan mentah dari evolusi karena seleksi alam bekerja pada fenotip,
sedangkan fenotipe muncul dari gen. Agar suatu populasi dapat bertahan terhadap seleksi
alam, populasi itu harus memiliki variasi genetik yang tinggi. Sebagian besar mutasi bersifat
buruk. Akan tetapi, sebagian besar dari kesalahan genetik ini bersifat resesif dan kemudian
akan menjadi target seleksi alam. Sebagian mutasi yang bersifat baik misalnya mutasi pada
reseptor dipermukaan sel pada sel pada manusia yang menghambat infeksi HIV.(
http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi#Akibat_evolusi,)

1. Rekombinasi Gen

Pengertian dan arti definisi rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen induk jantan
dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya susunan
pasangan gen yang berbeda dari induknya. Akibatnya adalah lahirnya variasi spesies baru.
(http://organisasi.org/faktor_alasan_penyebab_terjadinya_evolusi_mutasi_gen_rekombinasi_
gen_dan_lingkungan_luar_pendidikan_sejarah_evolusi_biologi,)

Percobaan yang ilakukan oleh Wilhem Ludwing Johansen (Denmark 1857-1927) pada tahun
1905 dan kelompok peneliti dari universitas Illinois pada tahun 1985 menunjukka bahwa :

1. Seleksi sangat efektif terhadap rekomendasi pada organisme yang melakukan


perkawinan silang.
2. Seleksi merupakan fakor pengarah, pembatas, dan penstabil terhadap rekomendasi
gen.

 
 

Skema percobaan tentang rekomendasi dan selaksi alam

(Biologi kelas XII. 2006: Erlangga   Hlm. 154)

2. Faktor Lingkungan Luar

Makhluk hidup dalam kesehariannya pasti berada di lingkungan habitat tempat tinggalnya
sesuai dengan kondusi fisik maupun kondisi karakteristiknya. Organisme makhluk hidup
dituntut untuk dapat menyesuaikan atau adaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Mahluk hidup yang melakukan perubahan fisik dan karakter secara terus-menerus untuk
dapat selalu beradaptasi dengan lingkungannya menyebabkan munculnya varian spesies baru
yang bermacam-macam dan baranekaragam

Ada tiga faktor utama yang mendorong evolusi dalam suatu populasi:

 genetik variasi antara individu

Ada sejumlah besar variasi gen dalam suatu populasi.. Variasi genetik muncul dari mutasi
acak pada DNA urutan. Mutasi acak terjadi saat replikasi DNA.  Mutasi ini dapat
menyebabkan nukleotida dasar yang akan dimasukkan, dihapus atau diganti dalam urutan
DNA.  Faktor-faktor di lingkungan kita, seperti sinar UV, radiasi dan beberapa bahan kimia,
dapat meningkatkan jumlah mutasi acak.

Mutasi pada DNA suatu gen coding untuk suatu protein dapat menyebabkan perubahan
dalam asam amino urutan protein. Protein yang dihasilkan mungkin fungsi berbeda.

Sebuah mutasi dalam DNA pengkodean gen suatu enzim dapat membuat lebih baik atau lebih
buruk.  Sebagai enzim bertanggung jawab untuk reaksi kimia dalam sel, hal ini akan
mempengaruhi sel fungsi.

 seleksi alam

Semua populasi menanggapi perubahan lingkungan mereka. Individu akan merespon dengan
cara yang berbeda tergantung pada gen mereka.  Orang-orang yang gen yang paling cocok
untuk lingkungan lebih cenderung untuk bertahan hidup dan meneruskan gen mereka kepada
generasi berikutnya. Ini adalah seleksi alam. Secara bertahap, gen yang menguntungkan akan
mulai mendominasi pada populasi dan gen yang kurang menguntungkan akan menurun.

 
 

 rekombinasi seksual.

Selama rekombinasi seksual, gen dari setiap orangtua direkombinasi dan beringsut untuk
menghasilkan kombinasi baru pada keturunannya.

rekombinasi seksual memiliki tiga langkah yang meningkatkan variasi genetik dalam suatu
populasi:

 menyeberang
 independen berbagai
 pemupukan.

Menyeberang terjadi ketika gamet yang dibentuk oleh meiosis . Kromosom homolog – satu
warisan dari orang tua masing-masing – pasangan di sepanjang panjang mereka, gen oleh
gen. Breaks terjadi di sepanjang kromosom, dan mereka bergabung kembali, perdagangan
beberapa gen mereka. Kromosom sekarang memiliki gen dari salah satu induk dalam
kombinasi yang unik.(
http://organisasi.org/faktor_alasan_penyebab_terjadinya_evolusi_mutasi_gen_rekombinasi_g
en_dan_lingkungan_luar_pendidikan_sejarah_evolusi_biologi)

2.3 Akibat Terjadinya Evolusi

1. Adaptasi

Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu,
menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia
diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara
terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap
lingkungannya. Misalnya mutasi pada ayam yang menyebabkan pertumbuhan gigi yang mirip
dengan gigi buaya.

2. Koevolusi

Interaksi antar organisme dapat menghasilkan baik konflik maupuan koopreasi. Ketika
interaksi antar pasangan spesies, seperti patogen dengan inang atau predator dengan
mangsanya, spesies-spesies ini mengembangkan set adaptasi yang bersepadan. Dalam hal ini,
evolusi satu spesies menyebabkan adaptasi spesies ke-dua. Perubahan pada spesies ke-dua
kemudian menyebabkan kembali adaptasi spesies pertama. Siklus seleksi dan respon ini
dikenal sebagai koevolusi. Contohnya adalah produksi tetrodotoksin Pada kadal air (Taricha
granulosa) dan evolusi resistansi tetrodotoksin pada predatornya, ular (Thamnophis sirtalis).
Pada pasangan predator-mangsa ini, persaingan senjata evolusioner ini mengakibatkan kadar
racun yang tinggi pada mangsa dan resistansi racun yang tinggi pada predatornya.

3. Kooperasi
Tidak semua interaksi antar spesies melibatkan konflik akan tetapi bekerjasama antar spesies.
Pada kebanyakan kasus, interaksi yang saling menguntungkan berkembang. Contohnya
serangga sosial, seperti lebah, rayap, dan semut, di mana serangga mandul memberi makan
dan menjaga sejumlah organisme dalam koloni yang dapat berkembang biak. Pada skala yang
lebih kecil sel somatik yang menyusun tubuh seekor hewan membatasi reproduksinya agar
dapat menjaga organisme yang stabil, sehingga kemudian dapat mendukung sejumlah kecil
sel nutfah hewan untuk menghasilkan keturunan.

4. Pembantukan Spesies Baru

Empat mekanisme spesiasi

Spesiasi adalah proses suatu spesies berdivergen menjadi dua atau lebih spesies.Terdapat
empat mekanisme spesiasi :

1. Spesiasi alopatrik: terjadi pada populasi yang awalnya terisolasi secara geografis,
misalnya melalui fragmentasi habitat atau migrasi.
2. Spesiasi prepatrik: yang terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme menjadi
terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru.
3. Spesiasi parapatrik: Ia mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran populasi
kecil yang masuk ke habitat yang baru, namun berbeda dalam hal tidak adanya
pemisahan secara fisik antara dua populasi. Salah satu contohnya adalah rumput
Anthoxanthum odoratum, yang dapat mengalami spesiasi parapatrik sebagai respon
terhadap polusi logam terlokalisasi yang berasal dari pertambangan. Pada kasus ini,
tanaman berevolusi menjadi resistan terhadap kadar logam yang tinggi dalam tanah
4. Spesiasi simpatrik: dimana spesies berdivergen tanpa isolasi geografis atau perubahan
pada habitat. Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang
sedikit akan menghilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi dengan
bagian populasi lainnya. Secara umum, spesiasi simpatrik pada hewan memerlukan
evolusi perbedaan genetika dan perkawinan tak-acak, mengijinkan isolasi reproduksi
berkembang.

5. Kepunahan

Kepunahan merupakan kejadian hilangnya keseluruhan spesies. Kepunahan bukanlah


peristiwa yang tidak umum, karena spesies secara reguler muncul melalui spesiasi dan
menghilang melalui kepunahan. salah satu contoh kepunahan massal yang terkenal, di mana
dinosaurus menjadi punah.( http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi#Akibat_evolusi,)

2.4 Jenis-Jenis dan Macam-Macam Evolusi di Alam

1. Evolusi Kosmik
Evolusi kosmik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan
tidak hidup / tak hidup. Dan ketika kita berbicara masalah evolusi, adalah gambaran kera dan
spesies manusia yang selalu terbayang di otak kita. Kemudian kita mulai membayangkan
tentang dinosaurus yang telah musnah, atau hewan-hewan prehistoris lainnya. Namun
sekarang, gambaran tentang evolusi mulai berubah. Bukan perihal masalah biologis saja,
namun perihal kosmik secara keseluruhan.

Kosmik ini mempunyai segala ciri dari materi bilogi. Bintang-bintang muncul dan hancur,
diikuti kehadiran planet dan tata surya baru. Galaksi satu dengan yang lain tumbuh dan
berkembang. Bahkan, alam semesta inipun tumbuh berkembang hingga mencapai sebuah titik
yang tidak kita ketahui. Kosmik ini begitu luas, dan kemungkinan-kemungkinan yang ada di
dalamnya sangat beragam. Bayangkan bahwa barangkali di luar sana sama sekali tidak ada
kehidupan, bahwa kita adalah sebuah entitas yang istimewa. Sekarang, cukup ragu untuk
mengatakan bahwa pemikiran saya di masa lalu itu adalah benar. Kehidupan barangkali dapat
tercipta dimanapun, di setiap sudut kosmik ini.

2. Evolusi Organik

Evolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik pada mahluk hidup dari
generasi kegenerasi. evolusi organic adalah perkembangan progresif organ-organ hewan dan
tumbuhan dari bentuk sederhana menjadi bentuk-bentuk yang lebih kompleks. Evolusi
organis itu merupakan proses yag sangat lambat, berlangsung lama, dan karenanya pada
setiap penambahan tingkat kompleksitas melalui waktu, seperti evolusi system matahari,
evolusi masyarakat manusia, dan sebagainya. Kata sifat organic menunjuk kepada pengertian
spesies tumbuhan dan hewan.( http://aninditablog/evolusikosmik ,)

2.5 Pencetus Teori Evolusi

2.5.1 Teori Georges Cuvier (1769-1832)

Georges Cuvier merupakan ilmuan pertama yang mencoba mencari tahu titik awal evolusi
makhluk hidup berdasarkan temuan fosil. Dari fosil hasil temuannya, Cuvier berpandangan
bahwa dalam siklus makhluk hidup telah terjadi peristiwa kepunahan.

Ia merujuk pada fosil yang menjadi sumber penelitiannya itu. Berlandaskan temuannya atas
fosil dan teori kepunahan, Cuvier mengembangkan teori Katastrofi atau bencana alam.
Berdasarkan teorinya, dahulu telah terjadi bencana alam secara tiba-tiba, seperti banjir besar,
yang menyebabkan perpindahan satu makhluk hidup ke tempat lainnya.

Hal itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan pada suatu spesies secara tiba-tiba. Meski
begitu, Cuvier termasuk ke dalam golongan ilmuan yang tidak percaya akan adanya
perubahan drastis pada suatu makhluk hidup. Cuvier percaya kalau makhluk hidup memiliki
bentuk yang tetap.
2.5.2 Sir Charles Lyell (1797-1875)

Lyell adalah seorang ahli geologi skotlandia yang berpendapat bahwa permukaan bumi
terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama. Pendapatnya ini
bertentangan dengan pendapat kebanyakan pada waktu itu yang menganggap bumi masih
berusia muda. Lyell menerbitkan teorinya dalam buku Principles Of Geology. Hasil karyanya
ini memengaruhi pemikiran Charles Darwin dan Lyell menjadi salah satu pendukung Darwin
di kemudian hari.

2.5.3 Jean Baptise de Lamarck (1744-1829)

Lamarck ialah seorang ahli biologi prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan suatu
gagasan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat
diturunkan; disebut teori Lamarckisme.Dalam bukunya yang berjudul “Philoshopic”
Lamarck mengatakan sebagai berikut :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan    melalui
proses adaptasi lingkungan.

b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.

c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ
yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan
menghilang.

Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada
awalnya jerapah memiliki leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi,
maka jerapah berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka
semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi berikutnya akan
lebih panjang lagi.

Hipotesis Lamarck diformulasikan sebelum era biologi modern. Pada saat itu teori sel
belum dikenal, dan diperlukan satu abad lagi sebelum peran gen-gen dan kromosom
diketahui. Jadi tidaklah mengherankan bahwa suatu teori yang tidak dapat dipertahankan
dalam ilmu pengetahuan modern, diajukan pada waktu itu.

Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang


mengatakan bahwa populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada
yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan.
Dari persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini
akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek akan mati dan perlahan-
lahan mengalami kepunahan.

2.5.4 Thomas Robert Malthus (1766-1835)

Malthus menyatakan bahwa pertambahan populasi manusia lebih cepat daripada


pertambahan jumlah makanan.

2.5.5 Charles Robert Darwin (1809-1882)

Darwin adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Teori Evolusi Darwin tidak muncul
begitu saja, namun berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal Beagle ke kepulauan
Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin ilmu.

a.      Pelayaran Darwin ke Kepulauan Galapagos

Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS beagle untuk memetakan jalur
pelayaran.Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal HMS Beagle, Darwin berusia 22
tahun (bulan Desember 1831). Tujuan utama pelayaran tersebut adalah untuk memetakan
pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas. Selama pelayaran ini, darwin banyak
mengumpulkan fosil,batuan, dan mengamati berbagai makhluk hidup yang ia jumpai. Pada
saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai, Darwin turun ke pantai, mengamati, dan
mengoleksi ratusan spesimen fauna dan flora Amerika Selatan yang beraneka ragam dan
endemik. Selain itu, saat kapal mengelilingi benua Amerika, Darwin mengamati berbagai
adaptasi tumbuhan dan hewan yang menempati hutan Brazil, bentangan padang rumput di
Argentina, daratan terpencil Tierra del Fuego dekat Argentina dan pegunungan Andes.

Setelah mencatat flora dan fauna di berbagai wilayah Amerika Selatan, Darwin
menyimpulkan bahwa flora dan fauna di Amerika Selatan mempunyai karakteristik khusus
yang sangat berbeda dengan flora dan fauna di Eropa. Darwin juga mengatakan bahwa flora
dan fauna di daerah beriklim sedang mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan spesies
yang hidup di wilayah tropis benua tersebut, dibandingkan spesies di daerah beriklim sedang
di Eropa.Fauna yang paling membingungkan Darwin ditemukan diKepulauan Galapagos,
yaitu kepulauan yang berada di sebelah barat pesisir Amerika Selatan. Pada umumnya,
spesies fauna di Galapagos tidak ditemukan hidup di tempat lain, meskipun ada kesamaan
dengan hewan di Amerika Selatan. Setelah mengadakan pengamatan, diantaranya Darwin
menemukan 14 jenis burung finch di Galapagos. Meskipun jenisjenis tersebut agak mirip,
namun terlihat sebagai spesies yang berbeda, yang menunjukkan hubungan dengan burung
Finch yang ada di Amerika Selatan.

Perbedaan utama burung finch, yaitu pada bentuk dan ukuran paruhnya yang merupakan
adaptasi terhadap makanan tertentu. Kelompok pertama burung Finch yang hidup di tanah
(Geospiza magnirostris) mempunyai paruh yang besar yang teradaptasi untuk memecahkan
biji, kelompok kedua finch (Camarhynchus pallidus) yang menggunakan suatu duri kaktus
atau ranting kecil sebagai alat untuk mengorek semut atau serangga lainnya, dan kelompok
ketiga adalah kelompok kecil finch (Camarhynchus parvulus) yang menggunakan paruhnya.
Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal
yang mengganggunya adalah evolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan ribu
hingga jutaan tahun. Padahal pendapat yang populer di kalangan ahli geologi saat itu adalah
bumi ini baru berusiia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam buku karangan
Charles Lyell, Principles of Geology. Setelah mempelajari buku tersebut, Darwin
berkesimpulan bahwa:

1) deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan fosil pada batuan yang lebih
tua.

2) perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara perlahan-lahan. Darwin juga


mempelajari buku mengenai hubungan ekonomi dan penduduk dunia di antaranya buku
karangan Thomas R. Malthus (1766-1834) yang berjudul An Essay on The Principle of
Population, dimana Malthus berpendapat bahwa kenaikan jumlah penduduk cenderung lebih
cepat daripada kenaikan produksi pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi manusia
dalam menyelamatkan diri dari bahaya kelaparan.

Sebelum Darwin mempublikasikan idenya tentang evolusi secara luas, ia menerima


karangan ilmiah dari Alfred Robert Wallace (1823-1913) yang melakukan penelitian di
malaya. Tulisan Wallace tersebut sesuai bengan buah pikiran Darwin sehingga mereka
memutuskan untuk menerbitkan tulisan mereka bersama-sama pada tahun 1858. Buku
Darwin, The Original of Species, diterbitkan setahun setelah itu.

Setelah melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya darwin mengemukakan
teori evolusinya dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural
Selection atau asal mula spesies yang terjadi melalui seleksi alam. Buku ini diterbitkan pada
tanggal 24 November 1859.
Buku darwin tersebut mengandung dua teori utama. Pertama, spesies-spesies yang hidup
sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa lalu. Kedua, seleksi alam
merupakan penyebab evolusi adaptif. Dua teori utama darwin tersebut merupakan hasil
observasi darwin sebagai berikut.

- Observasi Ke-1. setiap spesies memunyai kemampuan fertilisasi yang besar sehingga


ukuran populasi akan meningkat secara eksponensial bila setip individu yang dilahirkan
berhasil melakukan reproduksi

- Observasi Ke-2. ukuran populasi cenderung menjadi stabil kecuali untuk fluktuasi


musiman

- Observasi Ke-3. sumber daya alam terbatas

- Observasi Ke-4. individu-individu suatu populasi sangat berfariasi dalam hal ciri-ciri


tubuh, namun tidak ada dua individu yang benar-benar sama.

- Observasi Ke-5. kebanyakan variasi diwariskan pada keturunannya

2.5.6 Teori Hologenome

Teori hologenome adalah cara baru untuk melihat evolusi setelah Darwin. Teori tersebut
muncul pada awal abad ke-21 ketika para peneliti membuktikan bahwa tubuh manusia yang
sehat memiliki triliunan bakteri, yang secara kolektif disebut mikrobiota manusia. Mikroba
muncul di bumi jauh lebih dulu dari manusia dan teori baru menyimpulkan bahwa kita semua
berevolusi dalam hubungan simbiosis satu sama lain.

"Itu berarti bukan persaingan yang ketat dan seleksi alam yang membuat kita seperti sekarang
ini tapi sebenarnya kolaborasi antara mikroba dan diri kita sendiri. Semua terkait sel. Sel
yang memiliki tujuan dan bersama-sama mereka merekayasa organisme jenis apa diri kita,"
kata William Miller.

William Miller, dokter yang sudah berpraktik selama 30 tahun dan penulis sebuah buku baru,
"The Microcosm Within," mengatakan para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa sel
dan mikroba kita sebenarnya sangat cerdas.

Kata Miller kepada VOA, "Mikroba dan sel kita adalah agen pemecah masalah dan itu
membuat perbedaan besar. Jadi, maksud saya, kita memiliki makhluk hidup asing di dalam
diri kita, yang secara intim terkait dengan kita, membuat kita seperti apa adanya, yang sama
sekali berbeda dengan kita, sehingga kita tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengannya."

Miller mengatakan kita di ambang awal untuk memahami bagaimana mikrobiota manusia
mempengaruhi metabolisme, sistem kekebalan tubuh, bahkan suasana hati kita.

"Ketika kita menjajaki ini, ketika kita bisa memahaminya, banyak penyakit kronis manusia
bisa disembuhkan atau dihindari, hidup kita mungkin akan diperpanjang, tapi tentunya
kualitas hidup kita akan membaik saat kita belajar berkomunikasi dengan lebih baik," ujar
Miller.

Mikroba berkomunikasi melalui pertukaran molekul yang kompleks tetapi juga dengan
cahaya, suara, bahkan mungkin melalui fenomena fisik yang disebut ‘quantum entanglement’
atau keterikatan kuantum di mana keadaan partikel tidak dapat digambarkan tanpa keadaan
pasangannya bahkan ketika keduanya sangat jauh satu sama lain.

"Eksperimen menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa mikroba belajar bagaimana
cara memanfaatkan ini dalam komunikasi mereka sendiri dan kita tidak tahu bagaimana
caranya," tambahnya.

Menurut Miller, belajar berkomunikasi dengan mikroba juga membantu kita mencari
kehidupan di luar bumi karena sangat mungkin kehidupan itu dalam tingkat mikroba.

BUKTI-BUKTI TERJADINYA EVOLUSI

Evolusi  dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana
proses itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara menyeluruh dan
lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai
masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa
proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan yang ada.
Kenyataan-kenyataan yang ada terus diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan
bukti evolusi.

Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir
ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On
The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti
telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh
bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan
fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda
mati yang sudah tidak utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut
ketajamannya. Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.

Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan
pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat tidaknya
kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi tergantung dari
interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :

1. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi.


2. Anatomi perbandingan.
3. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.
4. Bukti biogeografi
5. Peristiwa domestikasi.
6. Perbandingan fisiologi.
7. Embriologi perbandingan.
8. Variasi antar individu dalam satu keturunan.
9. Perbandingan genetik.
10. Petunjuk secara biokimia.
11. Bukti molekuler.
Evolusi dapat diketahui dan dijelaskan melalui fakta sebagai petunjuk. Ada beberapa fakta
yang dapat digunakan sebagai petunjuk evolusi, antara lain seperti berikut.

a. Anatomi perbandingan. 

Jika Anda membandingkan hewan mamalia satu dengan yang lain, mungkin Anda akan
berpikir, bahwa bagian-bagian tertentu pada tubuh setiap spesimen disusun menurut pola
dasar yang sama dan struktur yang sama, menurut pola dasar yang sama pula. Dapat kita
katakan bahwa hanya ada satu cara terbaik dalam menyusun organ tersebut dan cara itulah
yang digunakan oleh Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Organ-organ fungsional pada
makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1. Homologi

Homologi adalah dua organ yang mempunyai


bentuk dan fungsi yang berbeda, tetapi kedua organ
tersebut memiliki bentuk dasar yang sama. Perbandingan
organ-organ secara homologi dapat Anda lihat pada
elemen kerangka yang sama menyusun tungkai depan
manusia, kucing, paus, kelelawar, dan semua mamalia
lain, meskipun tungkai tersebut mempunyai fungsi yang
sangat berbeda. Contohnya pada gambar disamping.

2. Analogi
Analogi adalah dua organ yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda, tetapi akibat
peristiwa evolusi konvergen menjadikan organ tersebut mempunyai fungsi yang sama.
Contohnya pada gambar dibawah :

b. embriologi perbandingan.

Embrio hewan-hewan dan manusia menunjukkan kecenderungan yang hampir sama.


Perhatikan Gambar,

1.         Sifat-sifat umum muncul sebelum sifat-sifat yang khusus.

2.         Perkembangan juga dimulai dari yang umum, kemudian baru menuju perkembangan
yang khusus.

3.         Bentuk embrio dari berbagai makhluk hidup hampir serupa, tetapi pada tahap dewasa
menunjukkan perbedaan yang
nyata.

Keterangan:

1. Ikan
2. Salamander
3. Kura-kura darat
4. Ayam
5. Kelinci
6. Manusia
c. Fisiologi Perbandingan.

Pada umumnya ditemukan persamaan proses fisiologi antara berbagai makhluk


hidup, misalnya dalam hal sintesis protein, proses metabolisme, respirasi, ekskresi, dan lain-
lain.

d. Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa (vestigial).

Organ vestigial merupakan sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi
penting pada leluhurnya,organ vestigial merupakan bukti evolusi melalu seleksi alam. Pada
morfologi beberapa hewan vertebrata dan manusia dapat ditemukan adanya struktur vestigial,
yaitu suatu bentuk anatomi yang berkembang dan berfungsi sempurna dan akan tereduksi.
Alat-alat tubuh yang tersisa ini dianggap sebagai suatu perjalanan dari evolusi makhluk hidup
tersebut. Struktur vestigial antara lain:

1.     umbai cacing, tulang ekor, buah dada pada pria;

2.     sisa-sisa kaki pada ular;

3.     sisa sayap pada burung yang tidak berfungsi untuk terbang seperti burung pinguin,
kasuari, dan burung onta.

4. paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang tetapi memilki dua sisa tulang pelvis dan
kaki luhur daratnya yang berkaki empat

e.     Petunjuk palaentologi

Palaentologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil adalah sisa-sisa makhluk
hidup yang telah membatu. Sisa-sisa tersebut dapat berupa tulang, cangkang, gigi, jejak kaki,
maupun bagian-bagian yang lain.

Fosil-fosil dipelajari oleh para ilmuwan untuk dikaitkan dengan sejarah evolusi makhluk
hidup. Jadi, fosil adalah bukti terjadinya evolusi makhluk hidup. Beberapa tokoh yang
mempelajari tentang fosil adalah sebagai berikut.

1. Leonardo da vinci. 

Da Vinci adalah seorang pelukis terkenal berkebangsaan Italia. Ia berpendapat bahwa


fosil merupakan bukti dari adanya makhluk hidup dan kehidupan di masa lampau.

2. George cuvier. 
Cuvier adalah seorang ahli anatomi dari Perancis, yang mempunyai gagasan bahwa
makhluk hidup diciptakan khusus pada setiap zaman dan pada setiap zaman tersebut diakhiri
dengan makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup pada lapisan bumi sebelumnya.

3. Charles darwin.

Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang terdapat pada lapisan bumi yang tua
akan mengadakan perubahan bentuk yang disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda
sehingga pada lapisan bumi lebih muda ditemukan fosil yang berbeda dengan lapisan bumi
yang lebih tua.

Penemuan berbagai macam fosil biasanya berupa bagian-bagian tubuh tertentu saja
dan jarang ditemukan dalam keadaan yang utuh. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor
berikut.

1.     Bagian tubuh yang menyusun organisme lunak sehingga mudah hancur dan jarang

      menjadi fosil.

2.     Terjadinya lipatan batuan bumi atau patahan bumi.

3.     Adanya pengaruh air, angin, dan bakteri.

Dari beberapa pendapat tokoh-tokoh evolusioner tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa pada masa lampau terdapat makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup
sekarang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan di permukaan bumi secara bertahap
yang menyebabkan adanya perubahan pula pada makhluk
hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
contohnya pada fosil kuda yang terdapat pada gambar di
samping.

Dari fosil yang telah ditemukan dapat dijelaskan


bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang
mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:

1.     tubuh bertambah besar;

2.     kepala bagian depan semakin panjang;

3.     leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin


bebas;
4.     perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan

      yang berupa rumput;

5.     anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan

      untuk berlari cepat;

6.     jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika

      berlari cepat.

Selain mengidentifikasi bentuk dan struktur fosil, pada penemuan fosil dapat pula dilakukan
penghitungan umur fosil. Penetapan umur fosil dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

1.     Cara langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur fosil itu sendiri.

2.     Cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan mengukur umur lapisan bumi tempat fosil

      ditemukan.

f. Biogeografi

Penyebaran geografis spesies (biogeagrafi) adalah hal yang pertama kali memberi ide akan
adanya evolusi kepada Darwin. Pulau-pulau memiliki banyak spesies tumbuhan dan hewan
yang bersifat indigenous (asli, tidak ditemukan di tempat lain) namunsangat erat hubungan
kekerabatannya dengan spesies di daratan utama terdekat atau di pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa pertannyaan muncul. Kenapa dua pulau denganlingkungan yang mirip di tempat
yang berbeda di Bumi ini dihuni bukan oleh spesies yang memiliki hubungan kekerabatan
yang sangat erat, tetapi oleh spesies yang secara taksonomi terkait dengan tumbuhan dan
hewan pada daratan yang terdekat, dimana lingkunganya sering kali sangat berbeda? Kenapa
hewan tropis Amerika Selatan lebih dekat hubungannya dengan spesies gurun Amerika
Selatan dibangdingkan dengan spesies daerah tropis afrika? Kenapa Australia merupakan
tempat tinggal bagi begitu banyak mamalia berkantung (marshupial) tetapi relative sedikit
hewan berplasenta (eutheria), binatang yang perkembangan embrionya diselesaikan dalam
uterus? Sebenarnya, bukan karena Australia tidak ramah terhadap mamalia berplasenta, pada
tahun terakhir ini, manusia telah memasukan kelinci ke Australia, dan populasi kelinci
meledak. Hypothesis yang berlaku adalah bahwa pauna Australia yang unik itu berkembang
dipulau benua Australia dalam keadaan terisolasi dari tempat-tempat dimana nenek moyang
mamalia berplasenta hidup. Meskipun pula biogeografi seperti itu tidak sesuai jika setiap
orang membayangkan bahwa spesies ditempatkan satu persatu dalam ingkungan yang sesuai,
namun pola tersebut masuk akal dalam konteks sejarah evolusi. Dalam pandangan evolusi,
kita menemukan spesies modern dimana mereka berada karenamereka berkembang dari
nenek moyan yang menempati dari daerah itu. Tinjaulahlah Armadillo, mamalia berkulit
keras yang hanya hidup di amerika. Sudut pandang evolusi biogeografi meramalkan bahwa
armadillo modern adalah turunan yang termoifikasi dari spesies yang terlebih dahulu
menempati benua tersebut, dan ukti fosil menguatkan bahwa nenek moyang seperti itu
memang benar pernah ada. Contoh ini akan membawa kita kekeutamaan umum bukti fosil
sebagai catatan sejarah evolusi

2.6 Gagasan Baru terhadap Kemungkinan Pandangan Evolusi:

Gagasan Baru terhadap Kemungkinan Pandangan Evolusi Jean Baptise de Lamarck VS


Charles Robert Darwin:

Menurut teori Jean Baptise de Lamarck, contohnya dapat terjadi pada buaya. Di
lingkungan sungai, saat ini sudah banyak pencemaran sehingga menyebabkan kurangnya
organisme di sungai, terutama sebagai mangsa buaya. Oleh karena itu, buaya akan cenderung
mencari mangsa di darat sehingga terjadi evolusi pada alat geraknya (kaki) menjadi lebih
panjang dari sebelumnya karena kebutuhan untuk mencari makanan di darat secara terus-
menerus.

Menurut teori Darwin, contohnya kemungkinan munculnya buaya muara yang lebih
besar dari biasanya karena seleksi alam, pada dua spesies buaya dalam satu lingkungan
sungai. Kurangnya organisme sebagai mangsa buaya dapat menyebabkan persaingan
antarbuaya dalam mencari mangsa sehingga salah satu buaya terseleksi untuk mati, dan
memunculkan spesies baru yang lebih besar karena kurangnya persaingan antarpredator
dalam mencari mangsa.

11.8. BEBERAPA SALAH PAHAM TENTANG EVOLUSI

 Evolusi tidaklah sebagaimana yang disangka banyak orang , menyatakan bahwa


manusia berevolusi dengan kera’. Tetapi, manusia dan kera yang ada sekarang
mempunyai nenek moyang yang sama. Pengertian moyang ini harus dipahami sebagai
moyang secara fisik, bukan spiritual, paling tidak hingga saat ini.
 Evolusi tidak berarti membuat mahluk hidup tambah bagus atau tambah intelek.
Contohnya, ular adalah hasil evolusi proses dari semacam kadal yang tidak lagi
memerlukan tangan dan kaki.
 Evolusi tidak mempunyai tujuan tertentu. Organisme adalah hasil dari mutasi yang
sukses, maupun gagal tergantung dari kondisi lingkungan pada saat itu.
 Manusia tidak mempunyai tempat yang khusus di dalam pohon evolusi . kita hanyalah
salah satu cabang dari pohon itu.
 Evolusi tidak berhenti. Evolusi adalah proses basis dari biologi dan terus berlangsung.
 Banyak yang bilang bahwa tidak ada bukti-bukti evolusi . evolusi sudah banyak
diobservasi di laboratorium maupun bukti-bukti fosil.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

1. evolusi menurut ilmu IPA adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang
sederhana kebetuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan
memakan waktu yang sangat lama.
2. Faktor terjadinya evolusi
3. Faktor dalam

 Mutasi Gen: perubahan pada struktur kimia gen yang bersifat turun-temurun yang
terjadi bisa secara spontan atau tidak spontan oleh zat kimia, radiasi sinar radioaktif,
terinfeksi virus, dan lain sebagainya, serta kesalahan selama proses meiosis ataupun
replikasi DNA
 Rekombinasi Gen: penggabungan beberapa gen induk jantan dan betina ketika
pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya susunan pasangan gen
yang berbeda dari induknya.

1. Faktor Luar

 genetik variasi antara individu


 seleksi alam
 rekombinasi seksual
 

3. Akibat terjadinya Evolusi


4. Adaptasi
5. Koevolusi
6. Kooperasi
7. Pembantukan spesies baru
8. Kepunahan
9. Macam – macam Evolusi

1. Evolusi Kosmik
2. Evolusi Organi

 Saran

Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa mengembangkan


maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali evolusi di muka bumi ini
yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat di buktikan
secara langsung. Oleh karena itu teori – teori tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah
momen untuk berperang pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan

DAFTAR PUSTAKA

D.A. Pratiwi, Maryati Sri, Srikini, Suharno, S. Bambang( 2006). Biologi kelas XII . Jakarta:
Erlangga

Submitted by godam64 on Sun( 2006), Pengertian & Arti Definisi Evolusi Serta Jenis dan
Macam Evolusi: Evolusi Kosmik dan Evolusi Organik – Pengetahuan Sains Biologi, From:
http://organisasi.org/faktor_alasan_penyebab_terjadinya_evolusi_mutasi_gen_rekombinasi_g
en_dan_lingkungan_luar_pendidikan_sejarah_evolusi_biologi, 23 Mei 2013-05-23

Aninditablog(2013). Keberadaan Manusia Dalam Evolusi Kosmik, From:


http://aninditablog/evolusikosmik , 22 Mei 2013

Wikipedia Indonesia. Akibat Evolusi. From:


http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi#Akibat_evolusi, 23 Mei 2013

Pengertian Evolusi. From: : http://id.shvoong.com/humanities/archeology/2091012-


pengertian-evolusi/#ixzz2TuzyjnKt, 22 Mei 2013

Anda mungkin juga menyukai