Anda di halaman 1dari 5

EVOLUSI

Evolusi, dalam kajian biologi, berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Faktor Pendukung Terjadinya Evolusi

Evolusi dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik pada dasarnya
terjadi karena adanya mutasi gen, rekombinasi gen, hanyutan gen, dan aliran gen.

Masih mengutip dari Modul Kemdikbud Tema 16: Mutasi Genetik dan Teori Evolusi, berikut ini
penjelasannya.

1. Mutasi Gen

Mutasi adalah perubahan yang terjadi mendadak dalam kromosom. Mutasi menyebabkan terbentuknya
variasi sifat-sifat dalam suatu populasi.

Kemudian, terjadilah seleksi alam yang menghasilkan organisme dengan sifat adaptif terhadap
lingkungannya. Mutasi gen sifatnya dapat menguntungkan atau merugikan bagi kelestarian spesies.

Mutasi menguntungkan jika menghasilkan spesies yang adaptif terhadap lingkungannya. Sebaliknya,
mutase merugikan jika menghasilkan spesies yang tidak adaptif terhadap lingkungannya.

2. Rekombinasi Gen

Rekombinasi gen adalah peristiwa pembentukan susunan gen baru. Rekombinasi gen dapat terjadi saat
peristiwa pindah silang pada fase profase I dari meiosis I.
3. Hanyutan Genetik

Hanyutan genetik merupakan peristiwa perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Hal ini terjadi
karena adanya populasi kecil yang berpisah dari populasi asalnya. Akibatnya, akan ada gen-gen tertentu
yang memiliki jumlah banyak, sedikit, atau bahkan menghilang dari populasi.

4. Aliran Gen

Aliran gen merupakan peristiwa pertukaran gen antar populasi yang disebabkan oleh proses imigrasi dan
emigrasi pada populasi. Sebagai contoh, seekor kumbang merah melakukan imigrasi ke populasi
kumbang cokelat.

Kemudian, apabila terjadi perkawinan, akan ada gen baru pada populasi kumbang cokelat.

Jenis-Jenis Evolusi

Setelah memahami definisi dari evolusi, Anda juga perlu mempelajari macam-macam evolusi. Berikut
adalah jenis-jenis evolusi, yaitu:

Evolusi Secara Biologi

Evolusi Anorganik

Teori evolusi anorganik membahas tentang asal-usul atau silsilah dari makhluk hidup yang berada di
bumi dengan didasarkan pada fakta serta penalaran teoritis.

Evolusi Organik

Evolusi organik atau disebut pula sebagai evolusi biologis merupakan teori evolusi yang membahas
tentang asal keturunan spesies juga hubungan kekerabatannya.

Evolusi Berdasarkan Arahnya

Evolusi Progresif
Yang dimaksud dengan evolusi progresif adalah suatu perubahan yang memungkinkan makhluk hidup
dapat mempertahankan hidupnya. Contoh dari evolusi progresif adalah burung Finch.

Apabila Anda mencermati, burung Finch yang tinggal di daerah berbeda akan memiliki bentuk paruh
yang berbeda pula. Bentuk paruh tersebut menyesuaikan kondisi lingkungan sekitarnya. Dengan begitu
burung Finch dapat bertahan hidup pada lingkungan yang ditempatinya.

Evolusi Regresif

Kebalikan dari evolusi progresif, evolusi regresif merupakan suatu perubahan yang tidak bisa membantu
makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya, sehingga makhluk hidup memiliki kemungkinan besar
mengalami kepunahan.

Contoh dari evolusi regresif adalah dinosaurus yang sudah lama punah. Menurut Michael Rampino
dalam karyanya yang berjudul Catasthropic Past disebutkan bahwa kepunahan dinosaurus dipicu oleh
meteor yang berasal dari luar angkasa.

Pendapat tersebut didasarkan pada temuan unsur iridium yang banyak ditemukan di daerah bekas
kawah meteor. Unsur iridium sendiri merupakan unsur langka dari meteor dan ditemukan 10 ribu kali
lebih banyak dibanding kulit bumi lain.

Evolusi Berdasarkan Skala Perubahan

Makroevolusi

Dinamai makroevolusi karena perubahan dari evolusi yang terjadi bisa mengakibatkan perubahan
berskala besar dan mengarah pada terbentuknya spesies baru. Makroevolusi bisa terjadi saat
mikroevolusi terus berulang dalam waktu yang panjang.

Perubahan yang terjadi menimbulkan perbedaan yang lebih besar dan nyata pada golongan di atas
spesies sesuai taksonomi. Contoh makroevolusi adalah evolusi kemunculan bulu burung dari dinosaurus
teropoda.

Mikroevolusi
Mikroevolusi merupakan evolusi yang menimbulkan perubahan dalam skala kecil. Berbeda dengan
makroevolusi, mikroevolusi hanya mengarah pada frekuensi gen atau kromosom.

Perubahan tersebut dapat terjadi karena empat proses yang berbeda yaitu mutasi, seleksi (alami
ataupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik. Umumnya evolusi jenis ini dapat dipantau, misalnya
pada evolusi bakteri uang diberi restitansi antibiotik.

Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir

Evolusi Divergen

Evolusi divergen adalah munculnya individu baru dengan morfologi berbeda-beda meskipun memiliki
garis keturunan yang sama.

Contoh nyata dari evolusi ini bisa dilihat pada Euphorbia pulcherrima (kastuba) dan Euphorbia echinus
(kaktus) yang berasal dari garis keturunan sama tetapi morfologinya sangat berbeda. Perbedaan
morfologi tersebut dapat terjadi karena tempat hidup dua spesies tersebut berbeda.

Euphorbia pulcherrima hidup di area yang lembab sehingga tetap memiliki daun yang normal.
Sedangkan Euphorbia echinus hidup di daerah yang kering (gurun) sehingga terbentuk struktur duri dan
akar yang panjang.

Evolusi Konvergen

Evolusi konvergen merupakan kebalikan dari evolusi divergen, yaitu munculnya individu baru dengan
morfologi yang mirip tetapi berasal dari garis keturunan yang berbeda.

Evolusi konvergen dapat dilihat pada ikan hiu dan lumba-lumba yang terlihat seperti kerabat dekat.
Tetapi dua jenis ikan tersebut ternyata berasal dari kelas yang berbeda, ikan hiu berasal dari kelas pisces
sedangkan lumba-lumba masuk ke dalam kelas mamalia.

Bukti-Bukti Adanya Evolusi


Evolusi yang dijelaskan di atas bukan hanya teori semata tanpa landasan. Teori evolusi tersebut sudah
memiliki landasan dari beberapa bukti yang ditemukan oleh para ilmuwan. Dua bukti yang menjadi
dasar teori evolusi adalah:

Variasi makhluk hidup yang berasal dari keturunan yang sama

Bukti yang satu ini bisa Anda buktikan sendiri dengan melihat lingkungan sekitar. Anda dapat melihat
bahwa setiap individu dari keturunan yang sama tidak akan mempunyai genetik yang sama persis.

Tiap keturunan yang dihasilkan pasti akan memiliki perbedaan entah itu kebiasaan, ukuran, warna,
berat, dan lain sebagainya. Contoh dari variasi makhluk hidup adalah variasi genetik pada kupu-kupu,
kumbang, kucing, pohon apel, dan lain-lain.

Fosil

Fosil juga dapat menjadi bukti bahwa bumi ini mengalami evolusi. Berbagai macam fosil tumbuhan
maupun binatang ditemukan di berbagai lapisan bumi.

Dari temuan fosil tersebut, para ilmuwan dapat melakukan penelitian tentang struktur dan hal lain yang
mengacu pada keadaan lingkungan di masa lampau.

Demikian uraian singkat mengenai pengertian evolusi dan Jenis-Jenis Evolusi. Harapan dari mempelajari
evolusi dan macam-macamnya adalah agar bisa memahami perubahan makhluk hidup yang berangsur-
angsur sejak zaman dahulu sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai