Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rutin Pertemuan 8 Bioreproduksi

Nama : Cindi Roma Riana Harahap

NIM : 4211131013

Mata Kuliah : Biologi Umum

Dosen Pengampu : Drs. M.Yusuf Nasution

SOAL
1. Jelaskan pengertian adaptasi
2. Bagaimana perbedaaan antara homolog dengan analog pada adaptasi struktural.
3. Jelaskan hubungan antara sifat adaptasi fisiologis dengan adaptasi morfalohi.
4. Jelaskan pengertian evolusi.
5. Bedakan evolusi organik dengan evolusi anorganik
6. Jelaskan mengenai mekanisme evolusi
7. Bandingkan pemahaman evolusi menurut Lamarck dengan Darwin
8. Uraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya evolusi.

JAWABAN
1. Darwin
Dilansir dari National Geographic, dalam teori evolusi Darwin, pengertian dari
adaptasi adalah mekanisme biologis di mana organisme menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru atau perubahan dalam lingkungan mereka saat ini.
Wallace
Wallace berpandangan bahwa adaptasi merupakan cara makhluk hidup mengubah
fungsi tubuh mereka agar lebih menguntungkan dalam lingkungan hidupnya. Wallace
juga berpandangan bahwa perubahan fisik yang menguntungkan dapat diturunkan
pada keturunan makhluk hidup tersebut.
Wilsie
Wilsie EC dalam buku Crop Adaptation and Distribution (1962) menyebutkan bahwa
pengertian adaptasi didefinisikan sebagai fitur organisme yang memiliki nilai
kelangsungan hidup di bawah kondisi yang ada dari habitatnya.
Suparlan Parsudi
Suparlan dalam buku Adaptasi dalam Antropologi (1993) menyebutkan bahwa
pengertian adaptasi yaitu suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat dasar untuk tetap
melangsungkan kehidupan dan memenuhi syarat-syarat dasar kehidupan.

2. Struktur homologi adalah bagian dari tubuh spesies yang secara anatomis mirip
dengan bagian komparatif spesies lain. Struktur homologi menunjukkan bahwa
beragam spesies berasal dari nenek moyang yang sama dari waktu ke waktu. Karena
itu, anatomi struktur homologi dapat digunakan sebagai fakta untuk mengembangkan
pohon filogenetik kehidupan. Fungsi struktur homologi dapat berbeda. Spesies terkait
terdiri dari struktur homologi yang lebih mirip dalam struktur internal mereka.
Sedangkan struktur serupa yang ditemukan pada spesies yang tidak berhubungan
disebut sebagai struktur analogi. Spesies yang berbeda memiliki struktur yang serupa,
yaitu struktur analogi, karena tekanan seleksi lingkungan yang sama. Karena seleksi
alam bertindak dengan cara yang sama pada setiap spesies dalam lingkungan yang
sama, jenis adaptasi yang serupa lebih disukai. Dengan demikian, struktur analogi

diturunkan sebagai hasil dari evolusi konvergen. Selama evolusi konvergen, bagian-
bagian tubuh dapat muncul, menghilang, atau disusun ulang, tergantung pada

fungsinya. Spesies yang dipengaruhi oleh evolusi konvergen disebut sebagai


homoplasy.
3. Adaptasi morfologi mudah dikenali dan diamati karena terlihat dari luar. Morfologi
artinya bentuk. Jadi, adaptasi morfologi bisa dilihat dari bentuk tubuh atau salah satu
organ tubuh hewan tersebut. Dengan kata lain, adaptasi morfologi adalah penyesuaian
bentuk tubuh atau bagian-bagian tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan hidup
tempat tinggalnya. Bentuk tubuh yang unik dan khas ini sangat berguna untuk hewan
mendapatkan makanan dan bertahan di mana dia berada,
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang dilakukan oleh organ-organ tubuh hewan.
Berbeda dengan adaptasi morfologi yang bisa kita lihat, adaptasi fisiologi ini
enggak bisa terlihat langsung. Hal ini karena penyesuaian dirinya terjadi di bagian
dalam tubuh hewan.
Contohnya:
1. Detak jantung hewan yang melemah saat hewan hibernasi untuk menghadapi cuaca
ekstrem.
2. Hewan-hewan herbivora punya enzim selulase untuk mencerna serat-serat
tumbuhan dengan baik.
3. Burung hantu punya penglihatan yang tajam untuk melihat pada malam hari.

4. Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini

disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-
sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan

suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan
antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru
juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih
umum atau langka dalam suatu populasi.
5. Evolusi anorganik, merupakan evolusi mengenai asal usul makhluk hidup yang ada di
muka bumi ini berdasarkan fakta dan penalaran teoritis sedangkan,
Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai
asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya.
6. Mekanisme evolusi
a. Variasi yang diwariskan adalah bahan baku evolusi.
Dengan mengamati peternak-peternak yang melakukan pemuliaan hewan-hewan
domestic, Darwin menemukan bahwa atrain baru yang dapat diciptakan dari
variasi-variasi yang muncul secara spontan pada ternak yang dipelihara (lebih
berat, tinggi, warna, dan sebagainya). Ada dua macam variasi:
• Variasi yang kontinu: sifat tersebut muncul dengan variasi yang bedanya
hanya kecil dari satu ekstrim ke ekstrim lainnya (berat tubuh, tinggi tubuh,
warna bunga, dan sebagainya).
• Variasi yang diskontinu: sifat yang muncul hanya dapat dikategorikan ke
dalam dua kelompok tanpa ada yang intermediate (contoh gol. Darah
A,B,O). Variasi seperti ini disebut polimorfisme.

b. Seleksi alamiah
Apakah di alam terjadi juga “slective breeding” seperti yang dilihat Darwin dalam
domestikasi?. Jawabannya di dapat setelah Darwin membaca buku Malthus yang
berjudul : Essay on Population.
7. Dilansir dari New England Complex Systems Institute, Lamarck dan Darwin setuju
bahwa kehidupan berawal dari organisme sederhana yang sedikit dan berevolusi
menjadi organisme kompleks yang lebih banyak. Keduanya mengungkapkan teori
evolusi yang bertentangan teori kreasionisme atau teori penciptaan secara spontan yang
diyakini orang-orang pada masa tersebut.
• Konsep Spesies Lamarck beranggapan bahwa semua individu dalam spesies
yang sama memiliki karakteristik yang identik. Misalkan pada jaman dahulu
menurut Lamarck, semua jerapah memiliki leher yang pendek dan semua gajah
memiliki belalai yang pendek.
Sedangkan Darwin beranggapan bahwa individu dalam spesies yang sama dapat
memiliki karakteristik yang berbeda. Misalkan pada jaman dahulu, menurut
Darwin ada jerapah yang memiliki leher panjang, namun ada juga yang

memiliki leher pendek. Darwin beranggapan bahwa kebanyakan gajah memiliki


belalai yang pendek dan sedikit diantaranya memiliki belalai panjang.
• Mekanisme Terbentuknya Spesies Baru Dilansir dari PEDIAA, Lamarck
beranggapan bahwa terdapat dorongan internal dari individu untuk melakukan
evolusi guna memenuhi kebutuhan hidup. Contohnya adalah pada jaman dahulu
semua jerapah memiliki kaki dan leher yang pendek hampir mirip seperti kuda.
Namun sumber makanan mereka berada di pohon yang tinggi, sehingga jerapah
harus meregangkan lehernya untuk mencapai daun pada pohon yang tinggi. Hal
ini memunculkan dorongan kekuatan vital internal pada jerapah dimana
lehernya menjadi semakin panjang selama masa hidupnya. Leher panjang ini
kemudian akan diturunkan pada generasi setelahnya, hingga kini semua jerapah
memiliki leher yang panjang akibat adaptasi nenek moyangnya terdahulu.
Berbeda dengan Lamarck yang mempercaya dorongan internal pada individu,
Darwin mempercai bahwa evolusi didorong oleh adanya seleksi alam dan bukan
keinginan individu. Contohnya adalah Darwin menganggap jerapah ada yang
berleher panjang dan berleher pendek. Jerapah berleher pendek akan kesulitan
mendapat makanan maupun menggapai air sehingga akan mati. Pada akhirnya
hanya jerapah berleher panjang yang bertahan hidup dan berkembang biak,
sehingga semua generasi baru jerapah berleher panjang.
• Kontroversi Antar Keduanya
Teori Darwin meyakini “survival of the fittest” dimana individu yang paling
dapat beradaptasi akan seleksi alamlah yang akan bertahan hidup dan yang tidak
lulus seleksi alam akan punah.
Sedangkan Lamarck tidak setuju dengan seleksi alam dan kepunahan, menurut
Lamarck semua makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan alam tanpa
kecuali.
8. Faktor-faktor evolusi:
• Pengaruh Variasi Genetik dalam Evolusi

Adanya variasi genetik menyebabkan tidak adanya dua individu yang benar-
benar sama fenotipenya. Variasi genetik sangat berpengaruh dalam evolusi

karena semakin besar variasi genetik dalam suatu populasi maka akan semakin
besar pula peluang populasi tersebut untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan dan penyakit.
Variasi genetik dalam evolusi ini juga dapat terjadi karena adanya mutasi,
reproduksi seksual, maupun migrasi dan ukuran populasi yang kecil.
a. Mutasi

Mutasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan susunan DNA dalam


sel suatu spesies. Laju mutasi pada suatu spesies biasanya lambat dan
mungkin terlihat terlalu kecil untuk ukuran evolusi yang terjadi. Tetapi
jika lajunya dikalikan dengan jumlah sel kelamin yang dihasilkan dan
jumlah generasi maka jumlah mutasi akan luar biasa.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual cenderung menghasilkan variasi genetik akibat
adanya rekombinasi gen dari kedua induk.
c. Migrasi
Pergerakan alel dalam populasi melalui perkawinan antar anggota
populasi dikenal dengan migrasi atau aliran gen. Perpindahan individu
dari satu populasi ke populasi lainnya menyebabkan terjadinya migrasi
gen yang mengarah pada terjadinya perubahan frekuensi gen pada
populasi tersebut.
d. Ukuran Populasi yang Kecil
Ukuran populasi akan mempengaruhi segala mekanisme yang terlibat
dalam pembentukan variasi genetik pada populasi. Jika ukuran
populasi besar, maka perubahan yang terjadi tidak mempengaruhi
susunan genetik populasi secara keseluruhan. Akan tetapi, jika ukuran
populasi kecil, migrasi, mutasi, serta kematian yang terjadi akan
berpengaruh besar terhadap susunan genetik populasi.

• Pengaruh Seleksi Alam dalam Evolusi


Seleksi alam berperan sebagai agen penyeleksi suatu populasi. Makhluk hidup
yang dapat beradaptasi akan mempertahankan kelangsungan hidupnya,
sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan punah atau
tersingkir. Terdapat 3 jenis seleksi alam yaitu seleksi direksional, seleksi
penstabilan, dan seleksi disruptif.
a. Seleksi Direksional
Seleksi direksional adalah tipe seleksi alam yang mengarahkan suatu
populasi ke arah satu sifat yang ekstrem. Misalnya, pada kasus kupu-kupu
Biston betularia, seleksi yang terjadi mengarahkan pada populasi Biston
betularia hitam yang lebih adaptif dibandingkan dengan Biston betularia
putih.
b. Seleksi Penstabilan
Seleksi penstabilan merupakan tipe seleksi yang mempertahankan karakter
pertengahan diantara dua karakter ekstrem. Contohnya adalah bobot bayi
yang dilahirkan. Penelitian menunjukan bahwa bayi dengan bobot sedang
ternyata lebih mampu bertahan hidup, sedangkan bayi berbobot besar
mengalami banyak komplikasi pada saat dilahirkan dan bayi berbobot

rendah sering lahir secara prematir serta mengalami banyak masalah


kesehatan.
c. Seleksi Disruptif
Seleksi disruptif merupakan tipe seleksi yang berlawanan dengan seleksi
penstabilan. Seleksi disruptif akan mempertahankan dua karakter ekstrem

dan mengeliminasi karakter yang ada di pertengahan. Contohnya, kupu-


kupu penipu Afrika yang memiliki kemampuan untuk menghindar dari

predatornya dengan cara meniru kupu-kupu beracun.

Anda mungkin juga menyukai