Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan: 12 LEMBARAN KERJA 10 SKS : 2

Dosen: Dr. Darwin MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Hari/ Tanggal: Waktu : 10’
Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan
……………………. Fakultas Teknik – Unimed Paraf Dosen
Nama Mhs: Nilai :
Materi: Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan
mensimulasikan skenario kepemimpinan organisasi.

Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan
dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan organisasi?

Jawaban:

1. DESKRIPSIKAN MINIMAL 2 PENDAPAT AHLI TENTANG KONSEP


PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO KEPEMIMPINAN ORGANISASI
BESERTA RUJUKANNYA?

Definisi Para Ahli Tentang Organisasi


Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering
disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisa organisasi (organization analysis).

Definisi Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok
sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.


Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan
bawahan.

2. SIMPULKAN KONSEP PENYUSUNAN DAN SIMULASI SKENARIO


KEPEMIMPINAN ORGANISASI MENURUT SAUDARA BERDASARKAN
RUJUKAN YANG DIDESKRIPSIKAN DI ATAS NO 1!

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh


beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap
masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia
dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan
angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu
keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi
menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam
organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

3. SUSUN SKENARIO SIMULASI IMPLIMENTASI KEPEMIMPINAN


ORGANISASI

Implementasi Peran Kepemimpinan Organisasi.


Mencermati berbagai konsep tentang kepemimpinan, peran kepemimpinan
dan gaya kepemimpinan, maka penulis yakin bahwa seorang pemimpin
dalam sebuah organisasi tidak akan berhasil mencapai tujuan tanpa
memiliki kemampuan mengimplementasikan peran kepemimpinan.
Peran kepemimpinan yang dimaksud pada tulisan ini adalah peran
kepemimpinan yang mengacu pada pendapat Werren Bennis & Burt
Nanus yaitu peran kepemimpinan sebagai penentu arah, agen
perubahan serta juru bicara dan pelatih. Sedangkan gaya kepemimpinan
adalah gaya kepemimpinan Bass & Avolio yang dikutip dari Luthans
yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional.
Hubungan kedua aspek ini dapat dilihat pada perilaku pemimpin
dan yang dipimpin. Pemimpin melaksanakan peran kepemimpinan
dengan mengguanakan gaya kepemimpinan. Sedangkan Pengikut
sebagai staf menerima dan merespon peran yang dimainkan oleh unsur
pimpinan tersebut.
Mengimplementasikan peran kepemimpinan sebagai penentu
arah, dalan arti kata pemimpin mengarahkan pengikutnya ke arah
pencapaian tujuan organisasi. Jika pemimpin tidak memahami kondisi
pengikut, maka untuk menggerakkan kearah tujuan organisasi mustahil
akan tercapai. Oleh karena itu para pemimpin di dalam bertindak
sebagai penentu arah, bagaikan alat (kompas) penentu arah yang
digunakan oleh seorang nahkoda di tengah laut kemana tujuan dan
sasaran yang dituju. Tujuan suatu organisasi tentunya mengacu pada
visi organisasi, tanpa visi maka organisasi tersebut bisa salah arah.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ISSN 1411- 3341 JURNAL
ACADEMICA Fisip Untad VOL.04 No. 01 PEBRUARI 2012 795
Werren Bennis & Burt Nanus (2006:ii) mengatakan bahwa elemen
yang paling pneting dari kepemimpinan yang sukses adalah visi yang
disampaikan dengan jelas, atau indra yang tajam dalam menentukan
arah untuk memfokuskan perhatian semua orang yang terkait dengan
organisasi. Jadi visi organisasi merupakan panduan untuk mengarah
pada pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Untuk
mengarahkan pengikut kearah pencapaian visi, maka pemimpin harus
memahami karkateritik pengikut menurut Yulk, bahwa karakteristik
setiap pengikut tercermin pada Ciri (Kebutuhan, nilai, konsep peribadi,
Keyakinan & Optimisme, Keterampilan & keahlian, Sifat dari
pemimpinnya, Kepercayaan kepada pemimpin, Komitmen dan upaya
tugas, Kepuasan terhadap pemimpin & Pekerjaan. Setelah memahami
karkateristik pengikut, maka unsur pimpinan memahami dan
menyesuaikan gaya kepemimpinan apa yang cocok bagi setiap pengikut
agar mau mengikuti arahan yang bersumber dari pimpinan. Misalkan
salah satu karakterisitik yang dilihat dari aspek keterampilan dan
keahlian, maka unsur pimpinan sebenarnya menanamkan dan memberi
keyakinan bahwa apa yang dimiliki dapat memberi kontribusi terhadap
organisasi, oleh karena itu pengikut merasa diperhatian dan diharagai.
Jika mengalami hambatan dengan adanya potensi yang dimiliki maka
unsur pimpinan mengarahkannya sesuai tujuan yang hendak dicapai
serta memberinya motivasi untuk meningkatkan kemampuan dengan
mengikuti pendidikan dsan pelatihan. Jika tidak menagalami hambatan,
maka unsur pimpinan memberi penghargaan baik berupa materi
maupun non materi, seperti pujian, karena tidak semua manusia dalam
bekerja hanya sekedar memnuhi kebutuhan hidup secara mendasar akan
tetapi masih ada beberapa manusia membutuhkan aktualisasi. Untuk
memenuhi kebutuhan setiap manusia atau pengikut maka unsur
pimpinan dapat menerapkan gaya kepemimpinan transaksional maupun
transformasional.

Anda mungkin juga menyukai