Anda di halaman 1dari 23

Desain

dan
budaya
organisasi
Nama-nama anggota :

NURMIATI 202161201056

RIDWAN ABU POPILO 202161201019

SAMSINAR 202161201039

SELFANUS MORE 202161201098

VILLA MAHARANI ASLIM 202161201072


DESAIN ORGANISASI

Organisasi merupakan wadah kerjasama antar anggota untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya, suatu organisasi harus mempunyai struktur yang tepat dan mampu mendukung aktivitas organisasi untuk
memperlancar pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan. Robbins (2015:166).
Desain organisasi merupakan Langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan (Firnando 2022). Pengertian tersebut dapat diketahui bahwa desain organisasi merupakan proses memilih dan
mengelolah segala aspek-aspek dalam organisasi sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan
Bersama.

Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesunggunya desain organisasi

merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Pemilihan desain organisasi

akan menentukan besar kecilnya organisasi, setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun

diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.


Tujuan Desain Organisasi

Memberikan
Membantu perusahaan Memberikan
gambaran terkait
memastikan karyawan gambaran tentang
proses kerja dan
bekerja di landasan yang batasan tugas,
interaksi yang terjadi
sama untuk mencapai tanggung jawab, dan
diantara karyawan
tujuan yang disepakati kewenangan serta
sesuai dengan lingkup
ukuran keberhasilan
tugas masing-masing
Proses dalam desain organisasi

Pendelegasian
Pembagian kerja
wewenang

Rentang kendali
departementalisasi
Model desain organisasi
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu
organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi (Kartika Asri 2020). Model desain organisasi terbagi menjadi tiga,
yaitu :
A. Desain Organisasi Organik
B. Desain Organisasi Mekanistik
C. Organisasi Birokratik
Desain Struktural Modern
berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model structural lebih baru yang telah dirancang dan
diimplementasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut :
a. Organisasi proyek
Organisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi yang
memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian dan pengembangan dan koordinasi. Sebagai contoh, proyek
pengembangan produk baru, proyek perluasan bangunan pabrik, survei pasar dan sebagainya.
b. Organisasi matriks
Organisasi matriks adalah organisasi proyek plus organisasi fungsional dan bukan hanya variasi dari organisasi
proyek. Hamparan proyek memberikan dimensi horizontal (lateral) pada orientasi vertikal tradisional dalam sturktur fungsional.
c. Organisasi bentuk bebas
Tipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matriks adalah struktur organisasi modern
bentuk bebas, kadang-kadang disebut Naturalistik atau organik. Tipe-tipe bentuk bebas dapat dipandang sebagai perluasan pola
Desentralisasi
Desain organisasi sebagai modal awal perencanaan strategis

Efektifitas individu, kelompok dan organisasi selain dipengaruhi oleh perilaku dan proses organisasi juga
dipengaruhi oleh struktur organisasi. Bagi sebuah organisasi hal terpenting agar organisasi dapat mencapai tujuannya yaitu
organisasi harus memiliki desain atau struktur organisasi yang menunjang perencanaan strategis (Johannis, Tanaamah, and
Chernovita 2019). Namun demikian banyak organisasi yang kurang mampu mendesain struktur sesuai tujuan perencanaan strategis
organisasi. Keadaan tersebut menyebabkan organisasi gagal mencapai visi dan misinya.

Salah satu peran utama seorang eksekutif dan manajer adalah merencanakan dan mengeksekusi strategi organisasi,
termasuk menyusun desain organisasi. Strategi penyusunan desain organisasi hendaknya disesuaikan dengan bidang organisasinya
masing-masing.

Adanya hubungan antara perencanaan strategis dan desain organisasi sangat penting. Kelemahan yang sangat
dirasakan selama ini yaitu kurangnya pemahaman para eksekutif dan manajer untuk menyadari hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu
dipelajari lebih mendalam mengenai bagaimana mendesain organisasi agar bisa selaras dengan perencanaan strategi organisasi
secara menyeluruh.
BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-
anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah
terkait seperti di atas (Muis, Jufrizen, and Fahmi 2018).

Budaya organisasi berpengaruh pada perilaku anggota atau individu serta kelompok didalam suatu
organisasi. Budaya organisasi yang ada di dalam organisasi bisa kuat dan bisa yang lemah. Budaya dikatakan
kuat apabila niali-nilai, sikap, dan keperayaan bersama tersebut dipanhami serta dianut dengan teguh dan
komitmen tinggi, sehingga rasa kebersamaan dapat tercipta. Sebaliknya budaya organisasi yang lemah
tercermin, pada kurangnya komitmen/karyawan terhadap nilai-nilai kepercayaan dan sikap-sikap bersama yang
biasanya dilakukan atau disepakati. (Siswanto dan Sucipto, 2008:146).
Karakteristik Budaya Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, terdapat tujuh
karakteristik atau ciri-ciri utama menurut (Asbari, Santoso, and Purwanto 2019) adalah
sebagai berikut :
1. Inovasi dan pengambilan risiko
2. Stabilitas dan keamanan
3. Penghargaan kepada orang
4. Orientasi hasil
5. Orientasi tim dan kolaborasi
6. Keagresifan dan perjuangan
7. Perhatian pada hal-hal detail
Fungsi Budaya Organisasi

Fungsi budaya organisasi adalah memudahkan koordinasi aktivitas dalam suatu


organisasi (Buulolo Progresif 2021). Memudahkan antar individu atau anggota dalam
berkomunikasi, karena terdapat sikap dan perilaku yang menganut nilai-nilai budaya organisasi
Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa fungsi utama budaya organisasi adalah sebagai
berikut.
1. Sebagai Batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok lain
2. Sebagai perekat bagi karyawan dalam organisasi
3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial
4. Sebagai alat komunikasi
5. Sebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan
Pembentukan Budaya Organisasi
Ada beberapa unsur yang berpengaruh terhadap pembentukan budaya organisasi,
sebagai berikut:
a. Lingkungan usaha, merupakan unsur yang menentukan terhadap apa yang harus dilakukan
perusahaan agar berhasil.
b. Nilai-Nilai, adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.
c. Pahlawan, adalah tokoh yang dipandang berhasil mewujudkan nilai-nilai budaa dalam
kehidupan nyata.
d. Ritual, merupakan tempat di mana perusahaan secara simbolis menghormati pahlawan-
pahlawannya.
e. Jaringan budaya, merupakan jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya merupakan
saluran komunikasi primer.
Bahwa proses penciptaan budaya organisasi terjadi dalam tiga
Budaya yang kuat dan budaya yang lemah. Budaya yang kuat
cara. Pertama, para pendiri hanya mempekerjakan dan
mempunyai dampak yang lebih besar pada prilaku karyawan
mempertahankan karyawan yang memiliki pola pikir sama dan
dan lebih langsung terkait dengan pengutangan turn-
sependapat dengan cara-cara yang mereka tempuh. Kedua,
over karyawan. Dalam budaya yang kuat, nilai inti organisasi
mereka mengindoktrinasikan dan mensosialisasikan para
dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas.
karyawan ini dengan cara berpikir dan cara berperasaan mereka
Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan
(Handoko et al. 2020). Bila organisasi berhasil, maka visi pendiri
makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, maka
menjadi terlihat sebagai penentu utama keberhasilan. Pada titik
makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat juga
ini, keseluruhan kepribadian pendiri menjadi tertanam ke dalam
memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota
budaya organisasi.
mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi. Kebulatan
maksud tersebut selanjutnya membina keakraban, kesetiaan,
dan komitmen organisasi.
KESIMPULAN

Budaya organisasi adalah sebuah sistem yang mempunyai makna bersama yang dianut oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sikap keberanian dalam mengambil resiko, perhatian terhadap
detail, berorientasi terhadap hasil dan tim adalah hal yang sangat diperlukan dalam sebuah budaya organisasi. Budaya organisasi
sangat penting di dalam sebuah perusahaan dikarenakan terdapat manfaat yang sangat penting yaitu mementingkan tujuan bersama.
Dalam berkomunikasi sangat diutamakan pola komunikasi karena bersifat dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan desain organisasi, maka keadaan perusahaan bisa terkontrol dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala
kedepannya dan bisa memajukan perusahaan untuk bisa menjadi perusahaan yang unggul dibidangnya. Tetapi tidak luput dari
aturan, dalam mendesain organisasi diperlukan adanya pertimbangan serta pemilihan yang matang dalam menentukan cara/jenis
mendesain organisasinya, tepat/tidak dan dapatkah cara itu mengimplementasikan tujuan daripada organisasi tersebut nantinya.
Review Jurnal Desain Organisasi
Judul Analisis desain organisasi di PT. Gudang garam

Nama jurnal Duniabisnis.org

Volume Volume 2 (5)

Tahun 2022

Penulis Intan Permata Sari

pendahuluan PT Gudang Garam, Tbk adalah perusahaan yang berpusat di kota Kediri,
provinsi Jawa Timur. PT gudang garam berpegang teguh pada filosofi catur
dharma. PT Gudang Garam, Tbk melalui humasnya mendesain program kegiatas
sosial (CSR Corporate Social Responsibility) dengan maksud menciptakan
keharmonisan dan sinergi dengan kegiatan sosial pemerintah daerah setempat
dan masyarakat sekitar perusahaan.
Kajian Pengertian organisasi secara harfiah, kata organisasi berasal dari bahasa yunani “organon” yang
pustaka berarti alat atau instrument. Artinya organisasi pada dasarnya adalah suatu alat yang sengaja didirikan
atau diciptakan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhannya dan mencapai tujuannya (Octavia et
al, 2020). Organisasi juga sering didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Dari definisi yang sering diungkap oleh beberapa pakar maka dapat
disimpulkan bahwa organisasi adalah unit sosial atau entitas sosial yang didirikan oleh manusia untuk
jangka waktu yang relative lama, beranggotakan sekelompok manusia minimal dua orang, mempunyai
kegiatan yang terkordinir, teratur dan terstruktur didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dan mempunyai
identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya.
Menurut KBBI resktrukturisasi merupakan penataan kembali (supaya struktur atau tataanya baik).
Bennis dan Mische menyatakan bahwa resktrukturisasi merupakan proses mengubah budaya organisasi
serta menciptakan proses, sistem, struktur dan cara baru mengukur kinerja dan keberhasilan (Pratama et
al., 2022). Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa organisasi memiliki beberapa unsur,
yaitu: tujuan bersama, kerja sama dari individu atau kelompok, adanya bentuk atau struktur, sumber daya
dan usaha tertentu untuk menjalankan fungsi dalam struktur. Dari beberapa pengertian tersbut, dapat
disimpulkan bahwa resktrukturisasi organisasi merupakan suatu upaya penataan kembali atau sebuah
proses mengubah budaya organisasi dalam menciptakan proses, sistem, struktur dan cara baru dalam
mengukur kinerja dan keberhasilan.

Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif dan metode verifikatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis
untuk diambil kesimpulannya.
Hasil dan Keterkaitan materi dengan stuktur organisasi saat ini aspek-aspek yang terkait dengan: 1.
pembahasan Keseimbangan internal yaitu keseimbangan hubungan antara organ-organ perusahaan yaitu RUPS,
Komisaris, dan Direksi, yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan
mekanisme operasional ke tiga organ perusahaan tersebut. 2. Keseimbangan ekternal yaitu pemenuhan
tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholder, yang
mencakup hal-hal terkait dengan pengaturan hubungan antara perusahaan dengan seluruh stakeholders

kesimpulan Setiap struktur organisasi memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Struktur organisasi dan
manajemen yang baik akan memperkecil kekurangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan sehingga
optimasi kerja dan kualitas SDM dari perusahaan tersebut meningkat.perhatian manajemen terhadap
kesejahteraan setiap pegawai yang terlibat pun sangat diperlukan agar tujuan perusahaan yang tercapai
dapat diimbangi dengan kesejahteraan bersama
Review Jurnal Budaya Organisasi

Judul Sturktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi Dan Pengaruhnya


Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Bojonegoro
Nama jurnal Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online)

Volume Volume 4 No. 5

Tahun 2020

Penulis Nugroho Tri Handoko, Mei Indrawati, Munignkar


pendahuluan Organisasi merupakan wadah kerjasama antar anggota untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu organisasi harus mempunyai struktur yang tepat dan
mampu mendukung aktivitas organisasi untuk memperlancar pencapaian tujuan organisasi yang
bersangkutan. Robbins (2015:166) menyatakan bahwa “organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dan dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok”. Perubahan terhadap struktur organisasi merupakan jawaban dari
berbagai tekanan baik internal maupun eksternal. Restrukturisasi organisasi dilakukan untuk
mengantisipasi dan mengakomodasi perubahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas
kerja pegawai seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung (2018) yang menyatakan
bahwa pengaruh struktur organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai dapat dikatakan
signifikan dan berpengaruh positif.
Desain kerja menjadi fungsi penetapan kegiatankegiatan kerja seorang individu atau
kelompok karyawan secara organisasional. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh
Nawawi. (2011) juga menjelaskan bahwa Desain pekerjaan merupakan faktor yang paling
dominan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai. Ada pengaruh desain pekerjaan
terhadap produktivitas kerja pegawai. Hal ini dapat diartikan bahwa produktivitas kerja
dipengaruhi desain pekerjaan.
Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun Sumber Daya
Manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu menyesuaikan
diri dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan datang. Budaya organisasi yang
kuat mendukung tujuan-tujuan organisasi, sebaliknya yang lemah atau negatif menghambat atau
bertentangan dengan tujuan-tujuan organisasi.
Kajian Pengertian Produktivitas Kerja
pustaka Pengertian produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa kehidupan di hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebih
baik dari hari ini. Menurut hasibuan (2010) produktivitas kerja adlah perbandingan antara
output dengan input dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik
pengerjaannya yang lebih baik.
Struktur Organisasi
Menurut siswanto (2010) struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai
batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesifikasi aktivitas kerja.
Desain Kerja
Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan
secara organisasional. Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi
kebutuhan organisasi.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan falsafah,ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapa, dam
norma-norma yang dimiliki secara bersama serta mengikat dalam suatu organisasi tertentu
yang akan mempengaruhi jalannya kerja bisnis perusahaan.

Metode Kuantitatif.
Hasil dan Berdasarkan hasil pengujian deskriptif statistic didapatkan bahwa variabel struktur
pembahasan oragnisasi, variebel budaya organisasi dan variabel produktivitas pegawai di dinas pendidikan
bojonegoro dalam ketegori baik hanya variabel desain kerja yang kondisi cukup baik.
Berdasarkan hasil pengujian variabel Struktur Organisasi, desain kerja dan budaya
organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, hal tersebut dapat dibuktikan melalui tabel. Dengan demikian
maka apabila secara simultan ada perubahan pada Struktur Organisasi, desain kerja dan budaya
organisasi maka akan berpengaruh signifikan pada perubahan produktivitas kerja pegawai di
Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
Berdasarkan hasil pengujian variabel Struktur Organisasi secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas pegawai. Hal ini dapat dibuktikan pada tabel.
Sehingga apabila ada perubahan pada variabel Struktur Organisasi ini akan berpengaruh
signifikan pada peningkatan atau penurunan produktivitas pegawai di Dinas Pendidikan
Kabupaten Bojonegoro.
Berdasarkan hasil pengujian variabel desain kerja secara parsial juga mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap produktivitas pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, hal ini
ditunjukkan pada tabel oleh karena itu apabila ada perubahan pada variabel desain kerja ini akan
berpengaruh pada peningkatan atau penurunan produktivitas pegawai di Dinas Pendidikan
Kabupaten Bojonegoro.
Berdasarkan hasil pengujian juga didapatkan bahwa variabel budaya organisasi secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas pegawai, hal ini dapat
ditunjukkan oleh tabel. Oleh karena itu apabila ada perubahan pada variabel budaya organisasi
ini akan berpengaruh pada peningkatan atau penurunan produktivitas pegawai di Dinas
Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
Kesimpulan Struktur Organisasi, desain kerja dan budaya organisasi secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Bojonegoro.
Saran 1. Meskipun variabel Struktur Organisasi, desain kerja, budaya organisasi dan
produktivitas pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro sudah dalam
kategori baik, akan tetapi masih diperlukan upaya yang lebih keras lagi melalui
langkah-langkah yang lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu meningkatkan
produktivitas kerja pegawai terutama pada peningkatan desain kerja yang kondisinya
masih cukup baik.
2. Struktur Organisasi mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap produktivitas
pegawai daripada desain kerja dan budaya organisasi, sehingga apabila ingin
meningkatkan produktivitas pegawai harus meningkatkan kualitas penyusunan
Struktur Organisasinya dengan cara lebih menspesialisasikan pekerjaan dengan
kemampuan dan kebutuhan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
THANKS YOU 

Anda mungkin juga menyukai