Budaya itu sendiri memiliki tiga tingkatan yang saling berinteraksi satu
sama lain. Tingkatan yang pertama berupa benda-benda hasil
kecerdasan dan kreasi manusia (artefacts dan creation). Tingkatan
kedua adalah nilai-nilai dan ideologi yang merupakan aturan, prinsip,
norma, nilai, dan moral yang menuntun organisasi dan merupakan harta
kekayaan yang ingin mereka penuhi. Tingkatan ketiga adalah asumsi
dasar yang tidak disadari mengenai keadaan kebenaran dan kenyataan,
kemanusiaan, hubungan manusia dengan alam, hubungan antar
manusia, keadaan waktu dan alam semesta.
Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang
bermakna yang melayani manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran
dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya dan nilai-nilai
diteruskan dari satu generasi kegenerasi yang lain
Budaya melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian perilaku
yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa dari sikap perilaku yang
lebih penting yang dipengaruhi oleh budaya adalah sebagai berikut:
1. Rasa diri dan ruang
2. Komunikasi dan bahasa
3. Pakaian dan penampilan
4. Makanan dan kebiasaan makan
5. Waktu dan kesadaran akan waktu
6. Hubungan (keluarga, orgaisasi, pemerintah, dan sebagainya)
7. Nilai dan norma
8. Kepercayaan dan sikap
9. Proses mental dan pembelajaran
10. Kebiasaan kerja dan praktek
a. Keterlibatan (involvement)
b. Konsistensi (consistency)
c. Adaptabilitas (adaptability)
Menekankan pentingnya adaptabilitas di dalam perusahaan terhadap
perubahan lingkungan yang terjadi. Perubahan-perubahan dalam
lingkungan dapat berwujud perkembangan teknologi, perubahan
kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan sikap karyawan,
tuntutan konsumen terhadap produksi perusahaan. Adaptabilitas tidak
hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup perusahaan tetapi juga
sebagai tantangan pengembangan perusahaan.
d. Misi (mission)
Hal ini menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari
suatu organisasi bagi para anggotanya. Beberapa ahli berpendapat
bahwa pengertian akan misi memberikan dua pengaruh utama pada
fungsi organisasi, yaitu :
Suatu misi memberikan kegunaan dan arti yang menentukan
peran sosial dan tujuan ekstra dari suatu lembaga dan menentukan
peran-peran individu dari lembaga tersebut. Proses internalisasi
dan identifikasi ini memberikan komitmen jangka pendek dan
jangka panjang serta mengarah pada efektivitas organisasi.
Pengertian akan misi akan memberikan kejelasan arah pada
tingkat individu, ada rasa percaya bahwa kesuksesan organisasi
membutuhkan adanya koordinasi yang merupakan hasil dari
menentukan tujuan bersama.
Ada dua sisi manfaat yang diperoleh apabila budaya perusahaan dipahami
oleh seluruh lapisan sumber daya manusia dan bagi perusahaan. Manfaat bagi
sumber daya manusia adalah: