Anda di halaman 1dari 51

ISBN 979-3844-20-5

INVENTARISASI TANAMAN HIAS UNGGULAN KOMERSIL

Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya Tanaman Hias 2005

KATA PENGANTAR Industri tanaman hias telah berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru yang dapat diandalkan. Sejauh ini para petani dan pengusaha tanaman hias memanfaatkan jenis-jenis yang mengadopsi preferensi pasar internasional yang kebanyakan tanaman subtropis, seperti krisan, mawar, gladiol, anyelir dan lainnya. Sementara spesies tropis belum banyak dikembangkan, padahal spesies tersebut memiliki karakter eksotis yang banyak diminati oleh masyarakat internasional. Ditinjau dari kepentingan bisnis, pengembangan tanaman tropis memiliki keunggulan komparatif, mengingat potensi genetik tanaman tropis di Indonesia sangat luas. Beberapa spesies tanaman hias tropis diketahui sebagai spesies asli Indonesia, sehingga pengembangannya pada skala komersial dapat menghela pasar internasional. Dengan meningkatnya persaingan antar negara produsen yang semakin ketat, pemilihan spesies tanaman berbasis sumber daya genetik nasional menjadi alternatif terbaik agar produsen nasional tetap mampu berperan dalam perdagangan internasional. Banyak spesies tanaman tropis belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, misalnya Lantana, Bambusa, Zinnia dan rerumputan. Padahal spesies tanaman tersebut memiliki

keunikan morfologi yang mempunyai nilai komersial cukup tinggi. Sosialisasi spesies-spesies tropis yang belum berkembang menjadi komoditas komersial perlu dilakukan secara intensif dalam rangka mengangkat citra sebagai komoditas yang prospektif. Dengan demikian para investor akan mulai tertarik untuk mengembangkannya sebagai komponen usaha tani yang memberi keuntungan finansial. Salah satu metode sosialisasi yang dapat dilakukan yaitu melalui penerbitan buku komoditas yang dapat diakses oleh khalayak luas. Dengan terbitnya buku Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran hingga periode pencetakan. Saya menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan buku ini. Kendati demikian, saya berharap kiranya materi yang tersaji dalam buku ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Direktur Budidaya Tanaman Hias

Dr. Ir. Budi Marwoto, MS APU

ii

DAFTAR ISI BUKU KATA PENGANTAR ................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................... iii I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................ 1 1.2. Tujuan ............................................................................ 7 1.3. Dasar Pertimbangan ........................................................ 8 II. III. SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN HIAS ................................ 12 JENIS-JENIS KOMODTIAS POTENSIAL ................................... 17 3.1. Lantana ......................................................................... 17 3.1.1 3.1.2

Lantana camara ................................................. 17 Lantana montevendensis .................................... 19

3.2. Zinnia ............................................................................ 22 3.3. Bambusa ....................................................................... 24 3.3.1 3.3.2

Bambusa vulgaris ............................................... 24 Bambusa multiplex ............................................. 26

3.4. Rumput ......................................................................... 28 3.4.1 3.4.2 3.4.3 Rumput Cynodon dactylon .................................. 28 Rumput Axonopus compressus ........................... 30 Rumput Zoysia matrella ...................................... 31

iii

IV.

UPAYA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS UNGGULAN KOMERSIL ......................................................... 33 4.1 Percontohan .................................................................. 34 4.2 Penyediaan teknologi produksi dan pasca panen.............. 35 4.3 Penerapan standarisasi Mutu produk .............................. 36
4.4 Pengembangan Kawasan Sentra Produksi ................................ 36 4.5 Promosi ................................................................................. 37 4.6 Kelembagaan Keuangan ......................................................... 36 4.7 Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi ..................................... 37 4.8 Pemasaran ............................................................................. 38 4.9 Kebijakan .............................................................................. 43

V.

PENUTUP ............................................................................ 44

iv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman hias adalah jenis tanaman yang memiliki nilai artistik yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tanaman hias banyak dibutuhkan sebagai pelengkap yang menyeimbangkan kebutuhan lahir dan batin. Perhatian masyarakat Indonesia Minat terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar. masyarakat untuk menanam tanaman hias secara komersial juga semakin besar, hal ini ditunjukkan dengan perkembangan pasar yang semakin meluas sebagai dampak perubahan trend internasional. Seperti dimaklumi tingkat sosial masyarakat yang

didasarkan atas tatanan kehidupan ekonomi, religius

maupun

nilai-nilai budayanya menentukan perubahan kebutuhan dasarnya dari hanya pangan jasmani ke pangan rohani, di antaranya memanfaatkan keindahan tanaman hias. Seiring dengan pengembangan tanaman hias di tingkat daerah dan nasional berdampak positif terhadap penyediaan jasa tanaman hias. 1

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Demikian pula tanaman hias dan beberapa komponen produk suplemennya, makin berkembang menjadi suatu komoditas ekonomis (economics goods). Perkembangan tanaman hias pada berbagai belahan dunia tersebut merupakan suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi pengembangan industri tanaman hias di Indonesia. Industri tanaman hias nasional akan mampu memenangkan persaingan melalui pemanfaatan keunggulan komparatif. Trend selera pasar dan perkembangan dari lapangan usaha jasa ikutan akan berimplikasi pada perubahan fasion dan selanjutnya berakibat terjadinya variasi permintaan produk tanaman hias, mulai dari pilihan warna, bentuk dan ukuran. Hal penting lainnya adalah adanya pergeseran trend permintaan dari jenis tanaman hias subtropis bergeser secara seimbang ke jenis tanaman hias tropis. Tanah di Indonesia umumnya kaya akan bahan organik dengan lapisan olah yang cukup dalam. Keadaan tersebut memungkinkan tanaman dapat dengan mudah membentuk akar pendek maupun dalam. Jenis tanah yang paling banyak dijumpai adalah latosol, podsolik, organosol, aluvial dan lain-lain. Untuk keperluan media tanam, jenis media yang banyak dipakai untuk

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

pengangkutan jarak jauh antara lain cocopit, sekam, pakis (tanaman langka), arang dan lain-lain. Kondisi iklim yang kondusif di daerah tropis dapat menjadi modal dasar dalam pengembangan tanaman hias di dalam negeri. sebagai Kondisi iklim yang kondusif tersebut perlu dijadikan faktor penentu keunggulan hias komparatif bermutu. dalam Dengan produk tanaman

menghasilkan

ketersediaan tenaga kerja yang memadai, pembangunan industri tanaman hias dapat diarahkan pada industri kerakyatan yang berdaya saing. pengangguran Hal ini membantu pemecahan persoalan yang terjadi akibat krisis ekonomi yang

berkepanjangan. Di sisi lain prospek pasar dalam dan luar negari sangat cerah seiring dengan meningkatnya kesejahteraan, tumbuhnya industri pariwisata dan berkembangnya tuntutan keindahan lingkungan sekitar. Tanaman tropis, khususnya tanaman taman merupakan jenis tanaman yang kaya dengan berbagai varietas tanaman. Beberapa tanaman taman yang varietasnya cukup kaya, antara lain adalah Lantana dengan varietasnya seperti New Gold,

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Weeping Lavender, Weeping White, Pinkie, Texas Flame dan Samangtha. Berbagai varietas Lantana tersebut memiliki warna yang beranekaragam dan indah. Sejauh ini petani dan pengusaha tanaman hias banyak memanfaatkan tanaman hias subtropis. Sementara tanaman hias tropis yang seharusnya menjadi komoditas unggulan belum dimanfaatkan secara optimal. Pengembangan tanaman subtropis membutuhkan modifikasi lingkungan yang menyerupai daerah asalnya. Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi sangat tinggi dan produk yang dihasilkan kurang kompetitif. Tanaman hias subtropis yang banyak dikembangkan produsen tanaman hias, antara lain krisan, mawar, anyelir, lily, zanthedezia, anthurium, coleus, cyclamen, poinsettia, kalanchoe dan saintpaulia. Modifikasi lingkungan yang dilakukan oleh sebagian besar petani dan pengusaha, adalah melalui pembangunan rumah plastik, penambahan cahaya buatan (fotoperiode), penaungan (shading), aplikasi zat pengatur tumbuh, pengaturan suhu dan kelembaban. Walaupun ditanam dalam skala yang masih terbatas, beberapa jenis tanaman tropis sudah mulai dikembangkan. Jenis-jenis tanaman hias tropis yang banyak dibudidayakan 4

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

antara lain Aglaonema, Aloe vera, Ananas, Bambu, Palem,

Bougainvillea, Calathea, Caladium, Ficus, Codiaeum, Cordyline, Dracaena, Maranta, Monstera, Nephrolepsis, Philodendron, dan Sansevieria. Tanaman hias tersebut ditanam secara intensif oleh
petani yang sebagian telah dikembangkan untuk ekspor. Oleh karena itu budidaya tanaman tropis perlu dikembangkan secara luas sebagai produk unggulan yang memiliki prospek cerah pada masa mendatang. Masih banyak jenis tanaman hias tropis yang belum dimanfaatkan untuk budidaya komersial. pemanfaatannya melalui penangkaran Tanaman tersebut dan pembudidayaan tumbuh di hutan belantara Indonesia yang perlu dieksplorasi secara intensif. Agar tidak cepat punah dari habitatnya, maka pemanfaatan tanaman hias tropis perlu diikuti dengan tindakan konservasi secara berkelanjutan. Selama ini telah dikenal banyak terdapat jenis tumbuhan liar yang dikemudian hari mempunyai nilai ekonomi tinggi karena dapat memenuhi budidaya jenis kebutuhan dan manusia. maka Dengan kemajuan banyak dan 5 teknologi Beberapa informasi yang semakin

tumbuhan liar untuk dikenali dan mempunyai nilai tinggi. tanaman mempunyai estetika

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

berpotensi untuk dikembangkan menjadi tanaman hias komersil adalah Lantana, Bambusa sp., rumput-rumputan, dan Zinnia sp. Bila ditinjau dari ketersediaan bibit, tanaman taman tropis juga cukup potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan komersial. Ketersediaan benih bermutu tanaman hias di dalam negeri baru mencukupi sebagian dari keseluruhan kebutuhan. Sedangkan sisanya disediakan melalui iimpor dengan harga yang mahal. Hingga saat ini, varietas tanaman hias yang digunakan pengusaha umumnya varietas baru yang diimpor dari luar negeri. Para pengusaha atau petani tanaman varietas hias sebaiknya untuk mempertimbangkan internasional. Ketersediaan benih bermutu di dalam negeri, hingga saat ini masih mengalami kekurangan. Hal ini disebabkan oleh belum tumbuhnya industri perbenihan dan pemuliaan. Tidak seperti pada tanaman anggrek dan krisan, kesiapan tenaga breeder tanaman taman masih kurang, seperti tanaman lantana. Meskipun tanaman tersebut memiliki varietas yang 6 penggunaan lokal

meningkatkan daya saing produk tanaman hias nasional di pasar

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

beragam, varietas tersebut masih diperoleh dari pengembangan varietas lokal. Perbenihan atau nursery merupakan usaha pengadaan dan perbanyakan tanaman untuk memenuhi kebutuhan bahan tanaman. Kegiatan perbenihan dapat bersifat komersial atau non komersial. Kegiatan perbenihan yang bersifat komersial biasanya menerapkan teknologi inovatif untuk meningkatkan mutu. Untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi jenis-jenis tanaman kegiatan tropis diperlukan upaya pengembangan penyediaan yang mempertimbangkan potensi pasar. Untuk itu perlu dilakukan pengenalan, percontohan, teknologi, promosi, pemasaran dan kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan tanaman. Selanjutnya, dalam tulisan ini akan dipresentasikan beberapa jenis tanaman yang berpotensi sebagai komoditas unggulan. 1.2 Tujuan - Memperkenalkan jenis-jenis komoditas unggulan - Mendeskripsikan karakter morfologi - Mendorong upaya pengembangan komoditi hias yang mempunyai potensi komersial 7 tanaman

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

1.3

Dasar Pertimbangan Permintaan pasar dunia terhadap tanaman hias

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Nilai perdagangan internasional saat ini mencapai lebih dari US$ 80 milyar. Sebagian besar produk tanaman hias hias dipasok oleh Belanda, Colombia, Italia, Kenya, Zimbabwe, Tanzania, China, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Jepang. Meskipun nilai ekspor tanaman hias dari Indonesia terus meningkat, tetapi perannya di pasar dunia masih sangat rendah, yaitu baru mencapai US$ 10 juta (0,01%) atau berada pada peringkat 51 dunia. Memperhatikan informasi tersebut, Indonesia masih berpeluang besar untuk mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik, sumberdaya manusia menggembirakan. Letak geografis Indonesia yang berada di daerah tropis menghasilkan sumberdaya alam seperti iklim dan keanekaragaman hayati yang besar, sehingga memungkinkan berbagai tanaman dapat tumbuh secara optimal. Berbagai tanaman tropis tersebut dapat dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar dunia yang cenderung meningkat. Namun demikian potensi yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal. 8 dan ketersediaan teknologi yang cukup

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Hal ini terlihat dari minimnya pengelolaan atau pemanfaatan jenis-jenis tanaman dalam negeri yang berasal dari habitat alamnya. Dengan spesifikasi tanaman tropis yang cenderung semakin digemari di pasar dunia maka potensi keanekaragaman hayati diharapkan dapat terus digali dan dikembangkan. Pengusahaan tanaman hias melibatkan banyak kegiatan dan banyak pihak sehingga dapat menggerakkan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari nilai Produk Domestik Bruto, penyerapan tenaga keja, lapangan usaha, dan dampaknya terhadap perkembangan sektor terkait seperti pariwisata, perdagangan, dan transportasi. Permintaan pasar tanaman hias sangat dinamis mengikuti selera konsumen di dalam dan luar negeri. Dengan tersedianya tenaga pemulia yang tersebar di berbagai instansi pemerintah dan swasta, pengembangan jenis-jenis baru dapat diciptakan untuk memenuhi peluang pasar yang tersedia. Oleh karena itu diperlukan kerjasama secara sinergi semua pihak untuk mewujudkan inovasi baru berupa hasil silangan tanaman hias yang dapat diterima oleh pasar. Inovasi IPTEK sangat dibutuhkan sebagai faktor eksternal yang mendukung terciptanya industri tanaman hias Indonesia 9

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

yang tangguh, sehingga dapat menjadi tumpuan perekonomian nasional. Teknologi inovasi yang dihasilkan lembaga riset diharapkan memberi nilai tambah komersial dan ilmiah sesuai kebutuhan para pelaku usaha di dalam negeri, sehingga untuk itu instansi pemerintah dituntut mampu membentuk daya inovasi dan mempercepat adopsi teknologi agar segera dapat dimanfaatkan oleh petani dan pengusaha. Balai Penelitian komoditas menghasilkan teknologi inovatif yang perlu dikaji kesesuaiannya di lokasi spesifik oleh BPTP. Setelah melewati proses pengkajian, teknologi tersebut dikembangkan oleh Ditjen Hortikultura untuk mendukung program pengembangan kawasan agribisnis berbasis komoditas. Pengembangan industri florikultura di Indonesia dapat memberikan kesejahteraan secara langsung bagi pelaku usahanya (petani dan pengusaha). Industri ini semakin lama

semakin berkembang seiring dengan perubahan pola perilaku masyarakat Indonesia yang selalu mengikuti perubahan zaman. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan munculnya suatu kebutuhan baru khususnya hal-hal yang terkait dengan keindahan lingkungan sekitar. Hal ini dibuktikan dengan semakin maraknya penjualan tanaman hias untuk taman, parsel, 10

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

kegiatan keagamaan dan sebagainya di kota-kota besar. Usaha florikultura pun menjamur di kota besar seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dalam bentuk pembangunan taman kota yang asri dan menyehatkan.

11

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

II. SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN HIAS Daerah tropis memungkinkan berbagai jenis tanaman hias dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagai salah satu daerah tropis, Indonesia dikenal kaya akan keanekaragaman hayati berupa ekosistem, jenis, dan genetik dan tumbuan liar. Menurut World Conservation Monitoring Committee (1994) di dalam Saparjadi, (2004), kekayaan bumi Indonesia mencakup 27.500 jenis tumbuhan berbunga atau 10 % dari seluruh jenis tumbuhan di dunia. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam memanfaatkan tumbuhan untuk kepentingan manusia. Dalam kaitannya dengan keanekaragaman, sumberdaya genetik yang ada belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan tumbuhan digunakan untuk memenuhi kebutuhan seperti bahan pangan, pakaian, bangunan dan kebutuhan hidup lainnya. Dalam memanfaatkan sumberdaya tersebut para pelaku diharapkan membantu pelestariannya di habitat alamnya dengan cara tidak memanen langsung dan menjualnya ke konsumen, tetapi terlebih dahulu membudidayakannya.

12

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Keanekaragaman hayati mempunyai banyak peran dan fungsi di antaranya untuk membentuk populasi baru yang lebih eksotik melalui program pemuliaan. Pengetahuan masyarakat terhadap keanekaragaman masih terbatas terutama jenis-jenis yang belum dieksplorasi. Jenis-jenis tanaman yang mempunyai nilai estetika belum banyak dikenali oleh masyarakat luas. Iklim hujan tropik memberikan kondisi yang

menguntungkan bagi berbagai jenis tanaman yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. tumbuhan belum Habitat alami beragam jenis di antaranya spesies dari tereksplorasi

Orchidaceae, Palmae, Euphorbiaceae, Araceae, Compositae, Caladium, Codeaum dan Ficus. Kekayaan flora tersebut banyak menarik minat pihak asing untuk mengakses dan memanfaatkan untuk kepentingan ekonomi. Akses tumbuhan tersebut berjalan secara ilegal yang diikuti dengan pengembangan massal di negara lain. Kini beberapa jenis tumbuhan asal Indonesia Sementara para konsumen tanaman hias di banyak yang telah dikomersialkan sebagai produk unggulan di berbagai negara. negara lain. dalam negeri memperolehnya dengan cara mengimpor dari

13

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Sejauh ini jumlah spesies asli Indonesia yang telah dimanfaatkan secara komersil masih sangat terbatas. kekayaan flora yang telah dimanfaatkan seperti Spesies famili

Orchidaceae, Palmae, Pandanaceae, Ficus, Caladium, Codeaum, Musaceae, dan Euphorbiaceae. tersebut dipanen dari alam dikomersilkan. Proses Sebagian besar dari spesies dan ditangkarkan dilakukan sebelum secara

penangkaran

konvensional sehingga menghasilkan produk yang tidak seragam dan kalah bersaing dengan produk luar negeri. Kekayaan flora merupakan komponen utama dalam meraih keunggulan komparatif dan dapat dimanfaatkan secara langsung untuk keperluan komersial dan merakit varietas unggul. Agar pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkesinambungan, maka perlu dilakukan tindakan konservasi untuk mencegah kepunahan. Hal ini selayaknya menjadi agenda nasional yang pelaksanaannya melibatkan berbagai instansi pemerintah termasuk Departemen Kehutanan, LIPI, Perguruan Tinggi, Departemen Pertanian dan Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Pengembangan industri tanaman hias harus didukung pula oleh kegiatan pemuliaan secara mandiri. Kegiatan 14

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

pemuliaan merupakan langkah strategis untuk menciptakan varietas unggul baru sesuai keinginan konsumen. Selama ini kegiatan pemuliaan dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah dan universitas. Di negara maju, kegiatan pemuliaan telah beralih dari pemerintah ke swasta. Pengalihan tersebut membutuhkan waktu, karena pihak swasta memiliki kendala dalam pengadaan tenaga terampil, infrastruktur, laboratorium, dan modal investasi. pemerintah mengalihkan diharapkan untuk Sehingga dibutuhkan peran serta dari memperkuat pemuliaan cabang peranan kepada industri swasta pihak baru dengan Dengan swasta seperti

memberikan alih teknologi dan dukungan investasi. kegiatan akan terbangun

perbenihan, alat dan mesin pertanian serta sarana penunjang lainnya. Sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional melalui pembentukan pusat pertumbuhan baru. Teknologi kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk penyediaan benih bermutu. Teknologi fertigasi, zat pengatur tumbuh, modifikasi lingkungan dan pasca panen yang dihasilkan lembaga penelitian dapat dimanfaatkan oleh para stakeholder untuk meningkatkan daya saing produk tanaman hias. Pemerintah juga selayaknya dapat mengkonsentrasikan dirinya 15

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

pada kegiatan pengelolaan sumberdaya genetik dan plasma nutfah. Banyak kalangan mengharapkan agar RUU Pengelolaan Sumberdaya Genetik tersebut segera dapat disahkan menjadi Undang-Undang sebagai sumber hukum pengelolaan kekayaan flora di Indonesia.

16

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

III. Lantana

JENIS-JENIS KOMODITAS POTENSIAL

3.1.1. Family : Verbenaceae Genus : Lantana Spesies: camara

Morfologi Lantana termasuk jenis tanaman tropis yang berasal dari Amerika dan sebagian yang terkenal berasal dari Afrika selatan. Tanaman ini tanaman perennial, yaitu tanaman yang hidup sepanjang tahun. Lantana saat belum berbunga terlihat kurang menarik, namun saat berbunga berubah menjadi tanaman yang sangat menarik, karena memiliki beraneka macam warna.

17

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Lantana tergolong tanaman semak yang hijau dan tumbuh tidak datar. Tanaman ini memiliki tinggi 90-120 cm, mampu tumbuh sampai ketinggian tertentu dengan bantuan alat pendukung. Daunnya memiliki panjang 5-12.7 cm dan lebar 2.55 cm dengan tepi bergerigi dan permukaan yang bertekstur. Batang dan daun terlindungi oleh rambut kasar dan memancarkan aroma yang tidak sedap pada saat dilumatkan. Bunga-bunga yang kecil terikat dalam rangkaian yang disebut umbels. Di daerah tropis lantana tidak pernah berhenti berbunga. Saat-saat tanaman ini berbunga yaitu pada akhir musim dingin atau awal musim semi, pertengahan musim semi, musim panas dan awal musim dingin. Lantana menyukai kondisi lembab dan panas, tanaman tropis ini akan layu pada suhu -2.2oC. Lantana memiliki bunga banyak warna antara lain pink, magenta, merah, oranye, kuning terang dan ungu. Budidaya Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan berbagai jenis tanah. Pemberian air dan pemupukan yang terlalu banyak akan mengurangi pembungaan. Penggantian tanaman 18

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

dilakukan setelah berumur 2-3 tahun. Lantana juga digunakan sebagai tanaman bedengan. Cahaya - Sinar matahari langsung - Cahaya matahari tidak langsung Perkembangbiakan - Perbanyakan dengan stek batang - Pemotongan kayu lunak 3.1.2. Family : Verbenaceae Genus : Lantana Spesies: montevendensis

19

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Morfologi

Lantana montevendensis termasuk jenis tanaman tropis


yang berasal dari Amerika Selatan. Termasuk tanaman perennial yaitu tanaman yang hidup sepanjang tahun. Tanaman ini merupakan tanaman semak yang berkayu rendah, tumbuh hanya dengan tinggi 45-61 cm. Tajuk tanaman dapat melintang sampai 1.5 m, bahkan lebih panjang lagi untuk membentuk rumpun yang luas. Tanaman yang selalu hijau ini memiliki daun yang berwarna gelap dengan permukaan yang berambut kasar. Panjang 2.5 cm (1 inch) dan memiliki aroma yang tidak enak ketika dihancurkan. Lantana berbunga terus menerus di area bebas dingin dan menghasilkan bunga kecil dalam jumlah sedikit yang tersusun membentuk ikatan sepanjang 2.5 cm (1 in) Budidaya Lantana sangat mudah ditanam dan beradaptasi dengan berbagai tipe tanah. Terlalu banyak pemberian air dan pemupukan akan mengurangi pembungaan. Jenis lantana ini

sangat sempurna digunakan untuk tanaman penutup tanah yang berwarna-warni. Di area yang hangat atau panas tanaman ini dapat berbunga terus menerus. Lantana berkembang di Dan memasuki 20 pertengahan sampai musim panas berakhir.

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

musim

dingin

yang

membekukan,

tanaman

segera

mati.

Tanaman ini toleran dengan suhu rendah pada periode singkat. Pada pucuk atasnya akan mati pada suhu sampai (-6.7oC) atau 20oF, tetapi akan tumbuh kembali pada musim semi. Cahaya - Sinar matahari langsung - Cahaya matahari tidak langsung Perkembangbiakan - Perbanyakan dengan stek batang - Pemotongan kayu lunak

21

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.2 Zinnia Family : Asteraceae Genus : Zinnia Spesies: ellegans

Morfologi Tanaman ini termasuk tanaman semusim yang diketahui berasal dari Meksiko sebagai tumbuhan liar. Zinnia elegans merupakan famili Asteraceae, memiliki sekitar 20 jenis yang terkenal. Zinnia liar memiliki postur tubuh tegak lurus dan semak belukar, tumbuh dengan tinggi 76 cm. Zinnia menghasilkan bunga berwarna dominan ungu dengan berwarna cakram kuning dan hitam. dan tipe bunganya. Diameter bunga sekitar 5 cm. Orang-orang menyukai zinnia karena variasi warna Warna bunga zinnia diantaranya putih, krem, hijau, kuning, apricot, oranye, merah, perunggu, ungu dan 22

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

bunga bungur, belang, berbintik dan dua warna.

Tipe bunga

zinnia juga beragam, antara lain ganda, semi ganda, dan berumbai. Zinnia kerdil memiliki tinggi tidak lebih dari 15 cm. Bunga potong zinnia umumnya berasal dari kultivar tertentu dengan panjang tangkai sekitar 0,9 m. Varietas baru umumnya resisten terhadap hama dan penyakit. Budidaya Zinnia mudah ditanam di daerah terbuka dengan sinar matahari penuh. Zinnia dapat tumbuh optimal jika ditanam di tanah yang berdrainase baik dengan pengairan yang terbatas. Musim tanam yang tepat untuk budidaya zinnia adalah musim kering. Zinnia dapat terinfeksi dengan jamur pada iklim lembab, khususnya di daerah yang memiliki sirkulasi buruk. Perbanyakan tanaman dilakukan di ruangan tertutup pada suhu 21-24oC. Setelah berumur 6-8 minggu tanaman dipindahkan ke luar ruangan. Cahaya Sinar matahari langsung 23 Zinnia sangat sensitif terhadap

gangguan fisik terutama pada saat pencangkokan.

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Perkembangbiakan Perbanyakan dengan stek batang 3.3 Bambusa 3.3.1 Family : Poaceae (Grass) Genus : Bambusa Spesies: vulgaris

Morfologi Bambu termasuk tanaman perennial atau tanaman yang tumbuh sepanjang tahun. Bambu banyak ditemui di Indonesia, karena tersebar di kawasan tropis. atau dikenal sebagai Bambu kuning. Jenis bambu yang paling banyak digunakan sebagai bambu hias adalah Bambusa vulgaris

24

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Bambu

Indonesia

kebanyakan

tumbuh

merumpun

(Sympodial), sehingga batang sering melengkung dan ruasnya tidak sama. Bambu Indonesia juga ada yang tumbuh meruncing. Bambu Indonesia berbeda dengan bambu cina, karena Bambu Cina lebih lurus karena dibudidayakan secara intensif. berjarak tanam agak jarang. Bambu memiliki tinggi lebih dari 12 m, jarak tanam anjuran adalah lebih dari 12 m. lingkungan bersuhu rendah. terkendali. Cahaya Sinar matahari langsung Perkembangbiakan Perbanyakan dengan anakan batang Pada umumnya bambu cina Untuk mendapatkan kualitas lebih menyukai ruangan tertutup dan tidak dapat tumbuh di tanaman yang optimal, petani menanamnya di lingkungan

tumbuh secara monopodial, penanaman bambu cina disarankan

25

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.3.2

Family : Poaceae (Grass) Genus : Bambusa Spesies: multiplex

Morfologi

Bambusa multiplex (Chinese Goddes Bamboo) merupakan


tanaman yang tetap hijau dan dapat tumbuh sepanjang waktu. Batang bambu jenis ini berwarna keemasan dengan strip berwarna hijau yang lebarnya bervariasi. Warna keemasan yang muncul dari batang berubah menjadi magenta pada saat terkena sinar matahari. Bambu ini merupakan jenis bambu yang baik untuk tanaman indoor. Tanaman ini diletakkan di area yang disinari cahaya matahari cukup tinggi.

26

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Bambu memiliki tinggi maksimum 12 m, dengan diameter 3,8 cm. Pada umumnya bambu hanya dapat tumbuh di ruangan tertutup dan tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah -6.7 oC. Cahaya Sinar matahari langsung Perkembangbiakan Perbanyakan dengan anakan batang

Budidaya Bambu Budidaya bambu dilakukan pada elevasi 700 m di atas permukaan laut. Keasaman tanah idealnya pH 6-65 tapi toleran pada pH 4.5. Penanaman di lakukan di lubang tanam berukuran 60x60x60 cm yang diisi 15 kg pupuk kandang dicampur 10 gram carbofuran. Jarak tanam antar rumpun 5 m. bergelombang jarak tanam dapat dirapatkan terasering untuk mencegah erosi. Pada tanah dan dibuat

Tanaman ini perlu diairi

dengan frekuensi yang cukup, dan pencahayaan yang sesuai. Bambu menyukai banyak uap air. Pengairan sangat diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman.

27

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.4 Rumput 3.4.1 Family : Graminae Genus : Cynodon Spesies: dactylon

Morfologi Rumput Cynodon dactylon biasa dikenal dengan Rumput Golf Bermuda. Tanaman memiliki rimpang dan stolon yang tumbuh ke segala arah. Buku-bukunya berwarna hijau keunguan. Batangnya kaku seperti kawat dan ramping. bulir yang terpusat di ujung. Budidaya Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah yang kurang subur, liat, atau tanah-tanah padat. Tanaman 28 Ujung daunnya seringkali menggulung ke arah dalam. Bunganya terdiri dari 3-9

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

ini mempunyai daya pengikat tanah yang kuat dan tahan terhadap injakan. Rumput ini diperbanyak dengan bibit dalam bentuk suwiran/anakan tunggal. Setengah kilogram benih rumput Rumput dapat menghasilkan hamparan rumput seluas 50 m2. bola, serta penutup tanah di halaman rumah. Cahaya - Sinar matahari langsung Perkembangbiakan - Benih - Stolon - Gulungan dan - Lempengan

Golf Bermuda cocok ditanam di lapangan golf, lapangan sepak

29

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

3.4.2

Family : Graminae Genus : Axonopus Spesies: compressus

Morfologi Rumput Axonopus compressus biasa disebut dengan rumput gajah, jukut pait, atau kipait. Tumbuh berumpun, memiliki tinggi sampai 50 cm. Bulir bunganya berbentuk lonjong atau bulat telur agak gepeng dengan letak yang berseling. Rumput ini berbunga sepanjang tahun (perennial). gajah tahan terhadap pangkasan dan injakan. Budidaya Rumput ini sangat menyukai tanah gembur yang Rumput

berkompos dan dapat tumbuh baik di tempat yang ternaungi. Rumput gajah cocok ditanam sebagai penutup tanah baik di

30

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

taman yang ternaungi maupun tidak ternaungi dan dapat juga sebagai tanaman penutup tanah, khususnya taman bermain. Cahaya - Tempat yang ternaungi Perkembangbiakan - Biji - Batang Panjat 3.4.3 Family : Graminae Genus : Zoysia Spesies: Matrella

Morfologi

Zoysia matrella dikenal dengan rumput manila atau


rumput king. Jenis rumput ini merupakan penutup tanah yang baik. Rumput manila mempunyai rimpang yang kuat dan 31

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

bercabang ke segala arah.

Biasanya ujung daun selalu

menggulung ke dalam, helaian daun halus dan berwarna hijau tua atau hijau kebiruan. Bunganya tersusun dalam bulir. Budidaya Rumput manila tumbuh baik di tanah berpasir, tanah liat berpasir atau tanah rumput yang ini banyak mengandung oleh garam. keadaan Pertumbuhan lingkungannya. dipengaruhi

Rumput yang tumbuh di tempat yang agak

ternaungi menghasilkan daun yang lebih halus jika dibandingkan rumput yang ditanam di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Cahaya Tempat yang ternaungi Perkembangbiakan - Suwiran (anakan tunggal) - Benih Rumput ini banyak digunakan untuk lapangan olahraga, maupun sebagai hiasan pada taman parkir mobil.

32

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

IV. UPAYA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS UNGGULAN KOMERSIAL

Pengembangan tanaman taman tropis perlu digalakkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen. Pencanangan program ruang terbuka hijau oleh pemerintah memberi peluang bagi para petani untuk menyediakan produk sesuai kebutuhan. yang dapat Beragam jenis tanaman dapat digunakan Jenis tanaman harus memiliki untuk taman sebagai komponen untuk pembuatan taman. dimanfaatkan

karakteristik morfologi sebagai pelindung, penaungan, penutup tanah dan dekorasi tata ruang. Para arsitek lanskap telah mengenali karakteristik tersebut dan selanjutnya dijadikan sebagai dasar pembuatan desain sesuai pesanan pelanggan. Indonesia yang terletak di daerah tropis memiliki beragam jenis flora yang potensial digunakan sebagai bahan pembuatan taman. Dari jenis flora yang ada, hanya sebagian kecil yang Dalam rangka telah dimanfaatkan oleh desainer lanskap.

mendapatkan inovasi rancangan lanskap yang dapat menjadi

trend setter, maka dibutuhkan pemanfaatan jenis-jenis baru guna


mendukung pengembangan jenis-jenis baru. Sebagai komoditas 33

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

unggulan komersial, maka perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: (1) sosialisasi melalui percontohan (demplot), (2) penerapan teknologi inovatif, (3) penyediaan standarisasi mutu produk, (4) pengembangan kawasan sentra, (5) pemberdayaan kelompk dan jejaring kerja, (6) promosi, (7) dukungan kebijakan, (8) pemasaran dan (9) perencanaan monitoring dan evaluasi. Pada bagian berikutnya akan diuraikan langkah-langkah tersebut secara seksama. 4.1 Percontohan Percontohan budidaya komoditas unggulan komersial dilakukan dengan menggunakan SOP berbasis GAP. dengan kegiatan tersebut dilakukan pula Seiring percontohan

pemanfaatan tanaman taman tropis di halaman perkantoran, hotel, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya. Jenis tanaman yang digunakan untuk percontohan diperoleh dari hasil rekayasa pemuliaan, seleksi eksplorasi, koleksi dan introduksi. memperoleh varietas Kegiatan pemuliaan tanaman untuk baru tanaman asli Indonesia perlu Kegiatan tersebut tidak hanya Seleksi dilakukan 34

digalakkan dan diintensifkan.

dilakukan oleh pemerintah, namun juga perlu melibatkan para pelaku usaha industri florikultura di Indonesia.

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

terhadap koleksi plasma nutfah yang diikuti dengan perbanyakan tanaman potensial, eksplorasi dan koleksi diarahkan untuk menggali potensi spesies dari habitat alami, sedang introduksi dilakukan untuk memperkaya potensi sumberdaya genetik nasional. 4.2 Penyediaan Teknologi Produksi dan Pasca Panen Teknologi inovatif merupakan komponen utama dalam peningkatan mutu dan nilai tambah produk, sebagai faktor strategis yang menentukan daya saing. Teknologi inovatif yang diperlukan untuk peningkatan daya saing tanaman tropis antara lain adalah pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, modifikasi lingkungan tropis, panen dan pasca panen. Teknologi inovatif diperoleh melalui kegiatan penelitian secara intensif. Prioritas kegiatan penelitian yang mendukung peningkatan nilai tambah tanaman taman tropis perlu dilakukan melalui akomodasi dalam program penelitian jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Hasil penelitian di desiminasikan secara berkala dalam berbagai forum, diantaranya field day, temu lapang, dan pelatihan. Melalui forum tersebut, petani dapat mengadopsinya secara cepat. Dengan demikian harapan untuk mendapatkan 35

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

produk bermutu tinggi dapat dipenuhi oleh petani. memungkinkan petani mendapatkan insentif peningkatan mutu produk yang dihasilkannya. 4.3 Penerapan Standarisasi Mutu Produk

Hal ini dari

harga

Penerapan standarisasi mutu produk diperlukan agar dapat bersaing dengan pasar internasional dan domestik. Adanya standar mutu produk dapat memacu para produsen tanaman hias agar senantiasa memperbaiki mutu produknya sesuai dengan standar yang diterapkan. Dengan demikian produk florikultura Indonesia mendapatkan nilai jual sesuai harga internasional. Pada tahap awal produsen perlu dilatih di bidang produksi untuk peningkatan keterampilan teknis yang terkait dengan upaya mencapai standar mutu yang telah diterapkan. Dengan pembekalan keterampilan teknis, petani akan terbiasa melakukan pasar. 4.4 daerah Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Kawasan sentra produksi perlu dibangun di berbagai sebagai basis penyedia pasokan produk yang 36 budidaya berbasis mutu. Kegiatan ini akan melahirkan pola kerja yang produktif mengacu pada kebutuhan

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

berkelanjutan

ke

pasar

domestik

maupun

pasar

global.

Mebangun kawasan sentra harus dilandasi pada keunggulan komparatif dengan mengacu pada aspek sosial, ekonomi, dan kultural. tersebut kompetitif. Melalui sentuhan teknologi, keunggulan komparatif dapat ditransformasikan menjadi keunggulan Oleh karena Pertimbangan banyak aspek sangat memerlukan

keberhasilan pembangunan kawasan sentra.

pembangunan sentra terkait dengan dimensi kehidupan yang sangat luas maka pembinaannya selayaknya dilakukan oleh banyak instansi yang dikoordinasi oleh pemerintah daerah. 4.5 Promosi Promosi komoditas perlu diprogramkan secara periodik melalui partisipasi dalam kegiatan pameran yang diharapkan dapat menghasilkan kontak bisnis dan kemitraan usaha. Pemerintah dapat memfasilitasi promosi di dalam dan luar negeri dalam rangka peningkatan citra komoditas. Menurut berbagai pakar manajemen, promosi merupakan kegiatan yang perlu mendapat prioritas sebagai sarana pengenalan produk kepada pengguna. Untuk mendukung promosi perlu disiapkan bahan cetakan, visualisasi dan publikasi untuk berbagai jenis media. 37

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

4.6

Kelembagaan Keuangan Kelembagaan keuangan yang efektif dan efisien harus Kelembagaan penyedia modal sangat penting,

disiapkan.

mengingat kapital petani sangat terbatas. Guna mendukung kegiatan bisnis tanaman hias, pemerintah perlu memfasilitasi akses modal bagi petani dengan persyaratan bunga rendah dan tanpa agunan. Sumber-sumber modal yang dapat diakses antara lain berasal dari dana perbankan, reksa dana dan Community

Development BUMN. Hingga kini kelembagaan usaha bersama,


kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah dalam berinteraksi dengan pihak lain. Selain kelembagaan, aspek lain yang perlu mendapat perhatian adalah jejaring kerja di dalam dan luar negeri, dalam hal: Fasilitasi forum kerjasama dalam rangka pengembangan ekspor. Fasilitasi perbaikan iklim usaha agribisnis tanaman hias melalui pengusulan koreksi regulasi dan kebijakan. Inisiasi kerjasama internasional dalam pengembangan usaha tanaman hias. 38

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Identifikasi supply chain management tanaman hias. Inisiasi pasar lelang tanaman hias di sentra produksi 4.7 Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Perencanaan pengembangan usaha tanaman hias Manajemen produksi yang baik dapat mengantisipasi perkembangan dengan strategis di dalam dan luar negeri. Kemampuan untuk menyediakan produksi sesuai kontrak yang telah disepakati dengan kualitas yang baik perlu dijaga dan dipatuhi. Hal ini untuk mencegah adanya over supply dan banting harga. Monitoring dan evaluasi usaha agribisnis tanaman hias Pengembangan industri sarana produksi dan perbenihan makin dibutuhkan seiring dengan makin maraknya industri florikultura di Indonesia. Tanaman hias memerlukan media, pupuk, obat-obatan dan pot yang khusus, sehingga perlu didukung oleh adanya industri sarana prasarana tanaman hias. 4.8 Pemasaran Pemasaran tanaman hias dapat dilakukan melalui 4 model usaha, yakni : 39

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

1. Model usaha koperasi, yang dapat memberikan bantuan modal dan pembinaan keterampilan kepada anggotanya (Gambar 1.)
REGULASI PEMERINTAH

INSTANSI RISET

INSTANSI PENGEMBANGAN KONSUMEN INTERNASIONAL

KONSUMEN DOMESTIK
JASA TRANSPORTASI SARANA PRODUKSI

STORAGE

KOPERASI USAHA
ADVOKASI TEKNIS/ HUKUM SISTEM MUTU

INFORMASI PASAR

PASAR DOMESTIK

PASAR INTERNASIONAL

PASAR

Gambar 1. Skema kerja model usaha koperasi 2. Model usaha korporasi yang umumnya diterapkan di daerah dengan kepemilikan lahan terbatas, baik yang dimotori oleh perusahaan sebagai penghela dan yang dibentuk oleh petani dalam suatu kelompok tani dan atau antar kelompok tani (Gambar 2.) 40

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

REGULASI FASILITASI PENGEMBANGAN BIMBINGAN TEKNIS/MANAJEMEN

PETANI BUNGA

PETANI DAUN

TANAMAN PERDU

PETANI ANGGREK

KORPORASI MANAJEMEN
PEMBINAAN
STORAGE, SORTASI, GRADING PEMASARAN UNIT PRODUKSI

DIVISI MUTU

JARINGAN KERJASAMA PEMASARAN

KONSUMEN LEMBAGA

PASAR BUNGA FLORIST, LANDSCAPE KONSUMEN

Gambar 2. Skema kerja model usaha korporasi 3. Model usaha konsorsium yang menghubungkan

kerjasama saling menguntungkan antar segmen usaha dan menghindari persaingan antar anggota. Model usaha ini dapat diterapkan pada pendukungnya kelompok suatu kawasan telah tersedia, dan dimana seperti asosiasi komponen petani

kelompok petani, penyilang, produsen benih, kelompok produsen, pedagang (Gambar 3.).

41

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

KEBIJAKAN MAKRO INSENTIF

INVESTASI

INFRA STRUKTUR

PRODUSEN BENIH

KELOMPOK PETANI PRODUSEN

KELOMPOK PEDAGANG

KELOMPOK PETANI PENYILANG

KONSORSIUM INDUSTRI TANAMAN HIAS


ASOSIASI LANDSCAPE ASOSIASI FLORIST

ASOSIASI KONSUMEN

MODAL/INVESTASI PROMOSI

TEKNOLOGI INOVATIF

Gambar 3. Skema model usaha konsorsium 4. Model usaha pemasaran bersama yang menyerupai koperasi yang berlandaskan pada asas kekeluargaan yang beranggotakan petani atau kelompok tani produsen. Memiliki sarana pemasaran dalam bentuk kios atau outlet dan atau sarana transportasi penunjang berupa one stop shopping, swalayan, pasar lelang dan komplek kios atau pertokoan (Gambar 4)

42

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Bibit Pestisida Pupuk

Infrastruktur SDM

PROSES PRODUKSI

KELOMPOK USAHA PEMASARAN BERSAMA


MANAJEMEN TEKNIS REGULASI INTERNAL

KIOS
KONSUMEN RUMAH TANGGA

ONE STOP SUPERMARKET KONSUMEN SHOPING


LEMBAGA

KONSUMEN

SARANA PEMASARAN

Gambar 4. Skema model pemasaran bersama 4.9 Kebijakan Deregulasi dengan menyederhanakan peraturan-

peraturan yang tidak kondusif seperti kebijakan perijinan, kredit dan kebijakan lain yang terkait pengembangan tanaman hias domestik.

43

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

V. PENUTUP

Dibanding komoditas pertanian lainnya, tanaman hias memiliki keunggulan yang lebih besar untuk berkompetisi pada era globalisasi. Hal ini selain karena sifat permintaannya yang terus berkembang juga tersedianya sumberdaya dan penguasaan teknologi sebagai penentu keunggulan komparatif dibanding beberapa negara pesaing. Beberapa jenis pembibitan yang berkembang di

Indonesia, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pembibitan skala besar : menjual bahan tanaman dalam jumlah banyak (memasok tanaman ke pengusaha pembibitan yang lebih kecil). 2. Pembibitan skala kecil : menjual tanaman secara eceran langsung ke masyarakat konsumen. 3. Pembibitan tanaman taman (landscape nursery) : menjual atau mengusahakan bahan tanaman untuk keperluan lansekap, yaitu untuk pertamanan dan penghijauan (memasok tanaman pada proyek-proyek lansekap; menyewakan tanaman untuk dekorasi taman dalam ruang

44

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

bagi gedung perkantoran, bank, hotel dan dekorasi bersifat temporer di ruang-ruang pertemuan atau pesta) 4. Pembibitan untuk tujuan khusus : pembibitan untuk keperluan penelitian dan pendidikan. Produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan produsen kurang memenuhi standar kualitas yang dikehendaki pasar. Mutu produk yang relatif rendah disebabkan oleh rendahnya potensi genetik varietas yang ditanam dan kualitas benih yang digunakan, kurang tepatnya praktek budidaya termasuk penggunaan bahan agrokimia yang berlebihan atau tidak tepatnya praktek pasca panen serta kurang tersedianya teknologi produksi. Dalam rangka penerapan sistem agribisnis tanaman hias yang tangguh diperlukan kelembagaan yang efektif dan efisien. Kelembagaan penyedia modal sangat penting mengingat kapital petani sangat terbatas. Hingga kini kelembagaan usaha bersama, kelembagaan penyedia sarana produksi dan pengumpul produk hasil panen serta kelembagaan informasi belum bekerja secara memadai, sehingga para petani memiliki posisi tawar yang lemah dalam berinteraksi dengan pihak lain. 45

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Profil usaha penerapan tanaman hias tersebut perlu diperbaiki dengan langkah sebagai berikut : 1. menanam agroklimat 2. menggunakan benih berlabel 3. menerapkan teknik budidaya sesuai dengan kebutuhan pasar yang mengacu pada pemanfaatan teknologi inovatif. 4. meningkatkan mutu produk sesuai standar pasar domestik maupun internasional 5. meningkatkan peran kelembagaan keuangan dan petani secara optimal memberdayakan kelembagaan usaha. 6. menyediakan sistem regulasi, memperkuat dan menata sistem pemasaran. tanaman yang sesuai dengan kondisi

46

Inventarisasi Tanaman Hias Unggulan Komersil

Anda mungkin juga menyukai