A. Pengertian MRP II
MRP II (Manufacturing Resources Planning) merupakan sistem
perencanaan dan pengendalian yang paling banyak diterapkan pada proses
job shop dan flow shop (make to order dan small batch flow process). Juga
diterapkan pada assemble to order dan make to stock. MRP II biasa juga
dikenal dengan MRP & CRP, sebab manajemen material dan kapasitas
merupakan inti dari MRP II. Sistem MRP II akan lebih cocok untuk
merencanakan dan mengendalikan Job Shop Manufacturing dan memang
telah terbukti lebih baik dibandingkan dengan sistem perencanaan dan
pengendalian yang lain. Konsep-konsep seperti push system and complex
scheduling dapat diterapkan dalam Job Shop Manufacturing.
MRP II merupakan suatu sistem informasi terintegrasi yang
menyediakan data di antara berbagai aktivitas produksi dan area
fungsional lainnya dari bisnis secara keseluruhan. Sistem MRP II
merupakan sistem yang mengintegrasikan marketing, finansial, dan
operasi. Ini merupakan semua aspek dari perusahaan manufaktur, dari
bussines planning pada level eksekutif sampai perencanaan dan
pengendalian yang sangat detail pada level managerial seperti eksekusi
lantai pabrik dan purchasing.
Proses dimulai dengan agregasi demand dari semua sumber. Produksi
dan marketing bekerja mendukung pengembangan rencana produksi
(production planning) dan membuat jadwal induk produksi (Master
production schedule/MPS) yang akan memuaskan semua demand dan
telah disesuaikan dengan kapasitas yang ada. Tim harus
mempertimbangkan dukungan marketing dan finansial sebaik
mempertimbangkan aspek manufacturing ketika membuat production
III-2
e. Financial Planning
Produk, penjualan, dan rencana produksi membutuhkan sumber lain
berupa keuangan. Operasi yang normal akan membutuhkan modal
kerja sekaligus menghasilkan pendapatan dari penjualan. Kemampuan
keuangan perusahaan harus diperhatikan untuk rencana jangka
panjang.
f. Distribution Requirement Planning (DRP)
DRP merupakan kebutuhan dari pihak warehousing. Kebutuhan ini
muncul karena adanya perbedaan antara permintaan konsumen dengan
tingkat persediaan yang ada. DRP dibuat dengan harapan terdapat
keterkaitan yang baik antara pihak warehousing dengan
manufacturing dalam hal jumlah dan waktu pemenuhan order.
g. Demand Management
Fungsi demand manajemen adalah menentukan demand agregat.
Penentuan ini merupakan refleksi dari hasil peramlan dan order
konsumen yang diterima, order dari warehouse, order pabrik lain,
promosi khusus, dan kebutuhan safety stock. Output dari demand
management berupa jumlah demand per periode yang telah
dikelompokkan dalam famili.
h. Master Production Schedule (MPS)
MPS adalah rencana berbasis waktu berupa jumlah yang akan
diproduksi per item, yang mempertimbangkan demand dan kapasitas
yang dimiliki. Biasanya dalam periode 1 sampai 18 bulan atau lebih,
dalam jangka pendek dan atau menengah. Dalam jangka pendek,
output dari MPS ini diperlukan dalam menentukan kebutuhan material.
i. Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
RCCP meliputi hal-hal berikut:
1) Menentukan kapasitas kerja yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan
2) Mengevaluasi rencana produksi agregat dengan kapasitas yang
layak
III-5
b. Lotting.
Merupakan Suatu proses untuk menentukan besarnya jumlah pesanan
optimal untuk setiap item Secara individual didasarkan pada hasil
perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan dari proses netting.
Alternatif metode untuk menentukan ukuran Lot. Beberapa teknik
diarahkan untuk meminimalkan total ongkos set-up dan ongkos
simpan. Teknik-teknik tersebut antara lain teknik lot for lot, economic
order quantity , fixed period requirement, Fixed order quantity dan
lain-lain.
c. Offsetting.
Merupakan proses yang bertujuan menentukan saat yang tepat untuk
melakukan pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih. Offsetting
merupakan langkah terakhir penerapan Sistem MRP pada suatu item.
d. Exploding/Eplotion.
Exploding merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item
pada level yang lebih bawah. Perhitungan ini didasarkan pada
pemesanan item-item produk pada level yang lebih atas.
Dari gambar 3.3 tampak bahwa sistem MRP II berawal dari perencanaan
strategik bisnis yang terkait dengan peramalan permintaan (demand
forecasting), perencanaan keuangan dan pemasaran. Selanjutnya bagian
pemasaran, keuangan, dan produksi, melalui suatu tim kerja sama (team
work) akan mengembangkan rencana produksi dan jadwal produksi induk
(Master Production Schedule = MPS) yang memenuhi permintaan pasar
dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia dalam perusahaan
itu. Tim kerja sama ini harus mempertimbangkan sumber-sumber daya
keuangan, pemasaran, dan manufakturing, ketika mengembangkan
rencana produksi dan jadwal produksi induk. Berikutnya dilakukan
perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning =
MRP). Kemudian perencanaan kebutuhan kapasitas (Capacity
III-16
D. Rangkuman
1. MRP II (Manufacturing Resources Planning) merupakan sistem
perencanaan dan pengendalian yang paling banyak diterapkan pada
proses job shop dan flow shop (make to order dan small batch flow
process).
2. MRP II merupakan suatu sistem informasi terintegrasi yang
menyediakan data di antara berbagai aktivitas produksi dan area
fungsional lainnya dari bisnis secara keseluruhan.
3. Sistem MRP II merupakan sistem yang mengintegrasikan marketing,
finansial, dan operasi. Ini merupakan semua aspek dari perusahaan
manufaktur, dari bussines planning pada level eksekutif sampai
perencanaan dan pengendalian yang sangat detail pada level
managerial seperti eksekusi lantai pabrik dan purchasing.
4. Modul-modul MRP II yang berperan dalam aktivitas perencanaan
meliputi: business forecasting, product & sales planning, production
planning, resources requirement planning, financial planning,
distribution requirement planning, demand management, master
production schedule, rough cut capacity planning, material
requirement planning, capacity requirement planning, final assembly
schedule, dan production activity control.
III-17
E. Bahan Acuan
1. Baroto, Teguh, 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi,
Ghalia Indonesia, jakarta.
2. Elsayed, Elsayed A. dan Boucher, Thomas O. (1993). Analysis and
Control of Production Systems, 2nd Eition., Prentice Hall.
3. Fogarty, Donald W., Blackstone Jr., John H.;Hoffmann, Thomas R.
1991, Production & Inventory Management, 2nd Edition., South-
Western Publishing Co.
4. Gaspersz, Vincent., 1998, Manajemen Produksi Total, Strategi
Peningkatan Produktivitas Bisnis Global, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
5. Smith, Spencer B., 1994, Computer Based Production and Inventory
Control, Prentice-Hall.