Anda di halaman 1dari 31

TUGAS AUDITING I

Disusun oleh:

UCHI WINA PRATAMA – 17412065

Akuntansi 17 B

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Teknokrat Indonesia
BAB 8
PERENCANAAN AUDIT
DAN
PROSEDUR ANALITIS
A. Perencanaan Audit

“Standar pekerjaan lapangan dalam standar auditing mengharuskan


bahwa audit harus direncanakan dengan sebaik-baiknya”

• Tiga alasan utama auditor merencanakan audit dengan baik ;

1) memperoleh bukti kompeten yang memadai

2) membantu menjaga biaya audit dikeluarkan dalam jumlah wajar

3) menghindari kesalahpahaman dengan klien


• Dua istilah risiko ;

1) Acceptable Audit Risk /AAR (Risiko Akseptibilitas Audit) : ukuran untuk


menilai seberapa besar kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan
keuangan mungkin saja disajikan dengan kesalahan penyajian yang material
setelah proses audit dilaksanakan dan pendapat wajar tanpa pengecualian
dinyatakan
2) Inherent Risk /IR (Risiko Inheren / Risiko Bawaan) : ukuran penilaian auditor
atas kemungkinan adanya kesalahan penyajian yang material atas akun sebelum
mempertimbangkan efektivitas pengendalian intern.

Penilaian terhadap AAR dan IR merupakan bagian penting dari perencanaan


karena penilaian tersebut mempengaruhi jumlah bukti audit yang harus
dikumpulkan dan penugasan staf yang lebih berpengalaman dan pelaksanaan
Audit.
• 7 Bagian Utama Dalam Perencanaan Audit

1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal

2. Memahami Bisnis dan Industri Klien

3. Menilai Risiko Bisnis Klien

4. Melaksanakan Prosedur Analitik Awal

5. Menetapkann materialitas, dan menilai risiko AAR serta IR

6. Memahami pengendalian Intern dan menilai risiko pengendalian

7. Menyusun seluruh rencana serta program audit


1. Menerima Klien dan Melakukan Perencanan
Audit Awal

Ada 5 tahapan yang harus dilakukan dalam hal ini, seperti ;

a. Penerimaan dan kalangsungan kerja sama dengan klien

b. Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta penugasan audit

c. Membuat serta memperoleh kesepahaman dengan klien

d. Memilih staf untuk melaksanakan penugasan audit

e. Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar


a. Penerimaan dan kelangsungan kerja sama dengan klien

• KAP harus mengevaluasi klien-klien yang dimilikinya saat ini untuk


menentukan apakan terdapat alasan - alasan untuk tidak melanjutkan
perikatan audit pada tahun berikutnya

• Hal-hal yang harus dipertimbangkan antara lain: konflik mengenai lingkup


audit, jenis opini yang diberikan, atau jumlah fee audit

• Kode etik mengenai independensi mempersyaratkan KAP tidak dapat


melakukan perikatan audit pada tahun berikutnya apabila klien melakukan
gugatan hukum terhadap KAP; atau terdapat fee audit yang belum
dibayarkan untuk periode penugasan lebih dari satu tahun sebelumnya
b. Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta penugasan audit

 Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi Resiko Akseptibilitas


Audit /AAR : (a) siapakah yang akan menjadi pengguna laporan
keuangan ; (b) apa maksud menggunakan laporan keuangan tersebut

 Contoh :
“bukti audit yang lebih banyak apabila klien akan menggunakan
laporan keuangan untuk IPO atau klien telah memiliki hutang dalam
jumlah yang besar”

Informasi tersebut dapat diperoleh dari komunikasi dengan klien serta


pengalaman KAP pada periode sebelumnya
c. Membuat serta memperoleh kesepahaman dengan klien

KAP harus mendokumentasikan pemahaman mereka akan penugasan


tertentu di dalam kertas kerjanya, termasuk tujuan penugasan, tanggung
jawab auditor dan manajemen, serta batasan-batasan penugasan, yang
dituangkan dalam surat penugasan..

Surat penugasan adalah kesepakatan antara KAP dan pihak klien untuk
melaksanakan jasa audit serta jasa lainnya yang terkait dengan audit yang
berisi tentang ; (a) Jasa yang diberikan , (b) Batasan-batasan dalam
pelaksanaan audit, (c) Jangka waktu pelaksanaan audit , (d) Bantuan yang
akan disediakan oleh pegawai klien , (e) Informasi kepada klien bahwa
auditor tidak dapat memberi jaminan bahwa semua kecurangan akan dapat
diungkapkan, (f) Fee yang disepakati
d. Memilih staf untuk melaksanakan penugasan audit

• Pemilihan staf untuk melaksanakan penugasan audit terkait dengan SPAP


(Standar Profesional Akuntan Publik) yang menyatakan bahwa audit
dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknik yang cukup sebagai auditor.

• Staf harus memahami karakteristik industri klien

• Pertimbangan utama dalam pemilihan staf adalah kontinyuitas (continuity)


penugasan seorang staf
e. Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar

• Jika bidang usaha klien atau salah satu prosedur audit memerlukan
penggunaan keahlian khusus, maka KAP dapat berkonsultasi/ menggunakan
seorang spesialis dari luar KAP

• KAP harus mengevaluasi kualifikasi dan kemampuan spesialis tersebut


dalam pemahaman dan pencapaian tujuan dari pekerjaan mereka

• KAP juga harus mempertimbangkan hubungan spesialis dengan klien agar


tidak mempengaruhi obyektifitas pelaksanaan tugasnya
2. Memahami Bisnis dan Industri Klien

“Sifat dari bisnis dan industri klien mempengaruhi risiko bisnis klien (client
business risk) dan risiko adanya salah saji yang material (risk of material
misstatements) dalam laporan keuangan”

Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman akan bisnis dan industri


klien :

• Teknologi informasi

• Operasional ke seluruh dunia

• Modal manusia
2. Memahami Bisnis dan Industri Klien

• Alasan utama untuk Memahami Industri dan Lingkungan Eksternal

a) Terdapat risiko yang terkait dengan klien dan industri tertentu.

b) Terdapat inheren risk yang umumnya dimiliki oleh semua perusahaan


dalam sejumlah industri tertentu

c) Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang


harus dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan
klien sudah sesuai dengan PABU
• Operasi dan proses bisnis

Mengunjungi pabrik dan kantor


• Mengamati kegiatan perusahaan secara langsung dengan tujuan
melihat fasilitas fisik maka, auditor akan mampu untuk menilai fisik
pengamanan atas aset dan menafsirkan data akuntansi yang terkait
dengan aset.

Mengidentifikasi pihak terkait


• Pihak terkait disini didefinisikan sebagai perusahaan afiliasi, pemegang
saham utama dari perusahaan klien atau pihak lainnya yang
berhubungan dengan klien dimana salah satu dari kedua belah pihak itu
dapat mempengaruhi manajemen atau kebiajakan operasional pihak
lainnya (SAS 45 (AU 334))
• Manajemen dan Kepemerintahan

• Filosofi manajemen dan gaya operasional manajemen sangat mempengaruhi


kemampuan mengidentifikasi dan merespons sehingga berdampak pada
risiko salah saji material dalam LK (laporan keuangan)

• Kepemerintahan, meliputi struktur organisasi, aktivitas dewan komisaris, dan


komite audit.

• Pemahaman mengenai manajemen dan kepemerintahan dapat diperoleh dari


penelaahan terhadap ; (a) anggaran dasar (corporate charter), (b) anggaran
rumah tangga (bylaws), (c) notulen rapat (corporate minutes).
• Tujuan dan Strategi Klien

• Strategi merupakan pendekatan yang diikuti oleh perusahaan untuk mencapai


tujuan organisasi (klien) seperti ;
a) Reliabilitas pelaporan keuangan

b) Efektivitas dan efisiensi operasi

c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan


• Pengukuran dan KInerja

• Sistem pengukuran kinerja klien meliputi indikator prestasi kunci yang


digunakan manajemen untuk mengukur kemajuan pencapaian tujuan, seperti
: (a) pembagian pasar, (b) penjualan per karyawan, (c) pertumbuhan unit
penjualan, (d) pengunjung unik ke sebuah situs web, (e) penjualan toko yg
sama, (f)penjualan per kaki persegi penjual eceran

• Risiko salah saji keuangan dapat meningkat apabila klien menetapkan tujuan
yang tidak wajar atau bila sistem pengukuran prestasi mendorong terjadinya
aggressive accounting.

• Penilaian terhadap pengukuran dapat dilakukan dengan analisis rasio dan


benchmarking dengan pesaing utama
3. Menilai Risiko Bisnis Klien

• Risiko bisnis klien adalah risiko dimana klien gagal dalam mencapai tujuan
bisnisnya.

• Apa yang menjadi perhatian utama auditor ?


“Resiko dari salah saji material dalam LK yang disebabkan oleh risiko bisnis
klien”
• Industri Klien, Risiko Bisnis Klien dan Risiko Salah Saji Material

Industri & lingkungan eksternal

Operasi & proses bisnis


Memahami bisnis &
industri klien Manajemen & Tata Kelola

Tujuan & strategi

Menilai risiko bisnis Pengukuran & kinerja


klien

Menilai risiko salah


saji material
4. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan

Bagian penting untuk memahami bisnis klien dan penilaian resiko

Dilakukan dengan membandingkan antara rasio klien dengan benchmark


industri atau pesaing sebagai indikasi kinerja perusahaan

Bagian penting dari pengujian disepanjang audit


B. Ikhtisar Atas Tujuan – Tujuan Perencanaan Audit

• Tujuan utama mendapatkan sebuah pemahaman tentang bisnis dan


industri klien.

“Hal ini digunakan umtuk menilai risiko bisnis klien dan risiko salah saji
material dalam laporan keuangan”
D. Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah didefinisikan oleh standar auditing sebagai


evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan
menganalisis hubungan yang masuk akal antara data keuangan
dan non keuangan. Prosedur analitis menggunakan perbandingan
dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lain
terlihat wajar berkaitan dengan ekspektasi auditor.
E. Lima Jenis Prosedur Analitis

• Membandingkan data klien dengan :

1. Data industri

2. Data periode sama yg sebelumnya

3. Hasil dugaan yg telah ditentukan klien

4. Hasil dugaan yg telah ditentukan auditor

5. Hasil dugaan, menggunakan data non keuangan


F. Rasio Keuangan Umum

• Terdapat 4 rasio keuangan yg pada umumnya digunakan, seperti :

1. Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek

2. Rasio Aktivitas Likuiditas

3. Kemampuan Memenuhi Kewajiban Utang Jangka Panjang

4. Rasio Profitabilitas
1. Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek

Rasio Kas kas + surat berharga


Utang lancar

kas + surat berharga + piutang dagang bersih


Rasio Paling lancar Utang bersih

Aktiva lancar
Rasio Lancar
Utang lancar
2. Rasio Aktivitas Likuiditas
Perputaran piutang Penjualan bersih
dagang Piutang kotor rata - rata

Jumlah hari untuk 365 hari


menagih piutang Perputaran piutang dagang

Biaya barang yg terjual


Perputaran persediaan
Rata – rata persediaan

Jumlah hari untuk menjual 365 hari


persediaan Perputaran persediaan
3. Kemampuan Memenuhi Kewajiban Utang Jangka Panjang

Utang terhadap Kewajiban total


income Ekuitas total

Berapa kali bunga Income operasi


yang dihasilkan Biaya bunga
4. Rasio Profitabilitas

Pendapatan per Pemasukan bersih


saham Rata – rata saham
biasa yg beredar

Persentase Penjualan bersih +biaya brg yg terjual


keuntungan kotor Perputaran piutang dagang

Penjualan bersih + lbarang yg terj


Margin keuntungan
Perputaran piutang dagang
4. Rasio Profitabilitas

Pengembalian atas Pemasukan – Dividen istimewa


modal biasa Ekuitas pemegang saham

Tingkat pengembalian Pemasukan sebelum pajak


atas aktiva Aktiva total rata - rata
Kesimpulan
Dalam Prosedur Analitis akan melibatkan perhitungan rasio dan
perbandingan lain dari jumlah yang telah dicatat untuk nilai dugaan bagi
auditor

Prosedur Analitis juga digunakan dalam perencanaan untuk memahami


bisnis dan industri klien serta sepanjang audit akan digunakan untuk
mengidentifikasi dalam kemungkinan salah saji, mengurangi tes rinci, dan
untuk menilai masalah yg diperhatikan.

Penggunaan Prosedur Analitis mengalami peningkatan karena efektivitasnya


dalam mengidentifikasikan semua kemungkinan salah saji dengan biaya
rendah. Selain itu, hal ini sangat dibutuhkan dalam fase perencanaan dan
penyelesaian audit
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai