RMK BAB 8
Dalam bab ini akan dibahas empat bagian pertama ditujukan untuk
membantu auditor dalam tahap perencanaan. Dalam pembahasan ini akan
memperkenalkan secara singkat dua istilah resiko : Resiko audit yang dapat
diterima, adalah seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan
keuangan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan
pendapt wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Resiko inheren, adalah
ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material
dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan
pengendalian internal.
Sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi resiko bisnis klien serta resiko
salah saji yang material dalam laporan keuangan. Faktor penting akan
pemahaman terhadap bisnis dan industri klien:
Ada tiga pemahaman yang baik tentang industri klien dan lingkungan
eksternal adalah:
Manajemen dengan pihak terkait sangat penting bagi auditor karena prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan transaksi itu
diungkapkan dalam laporan keuangan jika material. Karena manajemen
menetapkan strategi dan proses bisnis perusahaan, auditor harus menilai
filosofi dan gaya operasi manajemen, serta kemampuannya untuk
mengidentifikasi dan merespons resiko, karena hal ini sangat mempengaruhi
resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Strategi adalah pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk mencapai tujuan
organisasi, auditor harus memahami tujuan klien yang berkaitan dengan:
Reliabilitas pelaporan keuangan, Efektivitas dan efisiensi operasi, dan
Ketaatan pada hukum dan peraturan. Auditor membutuhkan pengetahuan
tentang operasi untuk menilai resiko bisnis dan resiko inheren klien dalam
laporan keuangan.
Prosedur analitis didefinisikan oleh SAS 56 (AU 329) sebagai evaluasi atas
informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan yang
masuk akal antara data keuangan dan non keuangan yang melibatkan
perbandingan jumlah yang tercatat dengan ekspektasi yang dikembangkan
oleh auditor.
1.6. Prosedur Analitis
1. Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk membantu
menentukan sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit.
2. Prosedur analitis seringkali dilakukan selama tahap pengujian audit
sebagai pengujian substantif untuk mendukung saldo akun.
3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap penyelesaian audit.
Pengujian semacam ini berfungsi sebagai mereview akhir atas salah saji
yang material atau masalah keuangan, dan membantu auditor mengambil
pandangan objektif akhir pada laporan keuangan yang telah di audit.
Biasanya auditor membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo dan
rasio yang diharapkan dengan menggunakan satu atau lebih jenis prosedur
analitis berikut:
1. Data industri
2. Data periode sebelumnya yang serupa
3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien
4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor
5. Hasil yang diharapkan dengan menggunakan data nonkeuangan.
Aktiva Lncar
Rasio lancar= Kewajiban Lancr
Penjualanbersih
Perputaran piutang usaha = Piutang kotor ratarata
365 hari
Jumlah hari penagihan= perputaran piutang usaha
365 hari
Jumlah hari penjualan persediaan= perputaran persediaan
Total kewajiban
Utang terhadap ekuitas= total ekuitas Times interest earned=
laba bersih
bebanbunga
4. Rasio Profitabilitas
Laba bersih
Laba per saham = ratarata sahambiasa yang beredar
Penjualan bersihharga pokok penjualan
Persentase laba kotor = penjualan bersih
labaoperasi
Marjin laba = penjualan bersih