Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA


BANDAR LAMPUNG

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan

Disusun oleh:
1. ISMI AZAHRA (17412063)
2. UCHI WINA PRATAMA (17412065)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
BANDAR LAMPUNG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama : 1. Ismi Azahra (17412063)


2. Uchi Wina Pratama (17412065)
Program Studi : Akuntansi
Instansi/perusahaan : Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandar Lampung
Alamat Instansi/Perusahaan : Jl. Pangeran Emir M. Noer No. 27
Durian Payung, Bandar Lampung

Pembimbing,

Pembimbing laporan PKL Pembimbing lapangan


Fakultas Ekonomi & Bisnis, Instansi/Perusahaan PKL,

Dian Novita, S.E., M.M Suharno, S.T.


NIK.021 17 09 08 NIP. 19750101 200604 1 002

Menyetujui,
Program Studi S1 Akuntansi
Ketua,

Tri Darma Rosmalasari, S.E.


NIK.
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
BANDAR LAMPUNG
Dipersiapkan dan disusun oleh:

1. ISMI AZAHRA (17412063)


2. UCHI WINA PRATAMA (17412065)

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal
Dewan Penguji

Pembimbing, Penguji,

Dian Novita, S.E, M.M

Laporan ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh nilai Praktik Kerja Lapangan
Tanggal

Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Akuntansi


Dekan, Ketua,

Dewi Sukmasari, S.E, M.S.A, Akt. Tri Darma Rosmalasari, S.E.


NIK. NIK.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat di
Pengadilan Tata Usaha Bandar Lampung selama 2 bulan dengan baik, sekaligus
penulis dapat menyusun Laporan PKL ini untuk memenuhi syarat mendapatkan
nilai PKL.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan dan bimbingan dari
berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan PKL
ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A. selaku Rektor Universitas
Teknokrat Indonesia.
2. Dewi Sukmasari, S.E, M.S.A, C.A, Akt, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknokrat Indonesia.
3. Tri Darma Rosmalasari, S.E. selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi
Universitas Teknokrat Indonesia.
4. Dian Novita, S.E, M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis menyelesaikan Laporan
PKL ini.
5. Pihak Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan serta membantu dalam usaha memperoleh data
yang penulis perlukan;
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan PKL ini
membawa manfaat.
BandarLampung,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2020

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
RINGKASAN PELAKSANAAN PKL..................................................

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
1.1. Latar Belakang.................................................................................
1.2 Tujuan PKL.......................................................................................
1.3 Kegunaan PKL..................................................................................
1.4 Tempat PKL......................................................................................
1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL..................................................................

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL.........................................


2.1 Sejarah Perusahaan............................................................................
2.2 Struktur Organisasi............................................................................
2.3 Kegiatan Umum Perusahaan.............................................................
2.4 Visi dan Misi Perusahaan .................................................................
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Perusahaan ...............................

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN..............


3.1 Pelaksanaan PKL : ISMI AZAHRA, NPM 17412063......................
3.1.1 Bidang Kerja..................................................................................
3.1.2 Pelaksanaan Kerja..........................................................................
3.1.3 Kendala Yang Dihadapi.................................................................
3.1.4 Cara Mengatasi Kendala................................................................
3.2 Pelaksanaan PKL : UCHI WINA PRATAMA, NPM 17412065......
3.2.1 Bidang Kerja..................................................................................
3.2.2 Pelaksanaan Kerja..........................................................................
3.2.3 Kendala Yang Dihadapi.................................................................
3.3.4 Cara Mengatasi Kendala................................................................

BAB IV PENUTUP................................................................................
4.1 Simpulan............................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
LAMPIRAN............................................................................................
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL...........................................................
Tabel 2.3 Fungsi Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung...........................................................................
Tabel 2.3 Fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandar Lampung (lanjutan).......................................................................
Tabel 3.1 SOP Pelaporan SAIBA dan CALK...........................................
Tabel 3.2 SOP Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran..................
Tabel 3.2 SOP Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
(lanjutan)....................................................................................................
Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara.................................
Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara (Lanjutan)...............
Tabel 3.4 SOP Pengelolaan Arsip Berkas Perkara....................................
Tabel 3.4 SOP Pengelolaan Arsip Berkas Perkara (Lanjutan)..................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Struktur Organisasi


Gambar 3.1 SAS 2020
Gambar 3.2 SAS 2020
Gambar 3.3 SIPP Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
DAFTAR LAMPIRAN
RINGKASAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi


secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.Kegiatan ini
dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Januari sampai Maret 2020.
Pada Laporan PKL ini, disajikan beberapa kegiatan pelaksanaan kerja,
temuan kendala dan solusi terhadap kendala yang dihadapi Pengadilan Tata
Usaha Negara Bandar Lampung.Penempatan PKL dibagi oleh beberapa bidang
kerja yang berbeda.Kami masing-masing ditempatkan pada Bidang Keuangan
dan Bidang Perkara.Pelaksanaan kerja pada Bidang Keuangan yaitu melakukan
pengecekan Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan
Laporan Ekuitas. Kemudian mengisi Silabi pada Aplikasi serta membuat rekap
rincian pemesanan ATK pada setiap divisi di kantor ini.
Penanganan pada pengisian Silabi harus ditingkatkan pada sistem
pengarsipannya agar saat penginputan data yang diambil dari struk/nota lebih
efisien dan efektif.
Kegiatan pelaksanaan pada Bagian Panitera Perkara yaitu melakukan
mencatat Buku Register Keuangan Perkara secara manual dan
memindahkannya ke dalam microsoft excel dan microsoft word untuk
diarsipkan, dan mengisi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) secara
online.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk kegiatan yang bertempat
di lingkungan kerja langsung.Kegiatan ini diterapkan kepada para mahasiswadi
berbagai Universitas termasuk Universitas Teknokrat Indonesia yang wajib
untuk diikuti. Para mahasiswa melakukan praktik kerja lapangan di berbagai
perusahaan yang merupakan upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar
mahasiswa dan memberikan pengalaman bekerja sehingga mahasiswamemiliki
gambaran tentang lingkungan kerja yang sesungguhnya yang membuat
mahasiswaakan lebih siap menghadapi dunia kerja kelak.
Dapat kita ketahui bahwa tingkat pengangguran semakin meningkat
bahkan dari kalangan sarjana.Salah satu penyebabnya adalah gelar sarjana yang
tidak diiringi dengan softskill untuk memasuki dunia kerja yang semakin
kompetitif. Maka mahasiswa dituntut untuk menguasai hardskill serta softskill
demi menunjang masa depan.Dalam masa persaingan yang cukup ketat seperti
sekarang ini, kita sadar sumber daya manusia yang potensial merupakan aset
utama dalam suatu perusahaan, maka kualitas tenaga kerja harus dikembangkan
dengan baik. Jadi perusahaan atau instansi diharapkan memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengancara menerima
mahasiswa yang ingin mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan serta
memberikan ilmu yang bermanfaat untuk bekal kerja mereka nanti.
Praktik Kerja Lapangan dilakukan dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan oleh pihak Universitas Teknokrat Indonesia.Pelaksanaan PKL ini
dilakukan selama dua bulan yaitu dari 20 Januari sampai 14 Maret 2020.
Mahasiswa dapat memanfaatkan jangka waktu tersebut untuk membandingkan
dan mempraktikkan materi yang didapatkan dari kampus dengan yang
didapatkan dari perusahaan karena diharapkan mahasiswa tidak hanya paham
dengan teori namun juga dapat mempraktikkannya dengan baik karena
melakukan praktik terkadang tidak semudah teori yang sudah diterima.

1.2 Tujuan PKL


Tujuan pelaksanaan PKL antara lain:
1. Untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia usaha.
2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap professional yang diperlukan
mahasiswa untuk memasuki dunia kerja.
3. Meningkatkan kreatifitas dan produktivitas terhadap mahasiswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Memperluas wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana mahasiswa melaksanakan PKL.
5. Mempraktikkan teori yang sudah didapatkan di kampus pada tempat PKL.

1.3 Kegunaan PKL


1. Bagi Instansi
 Menjadi sarana kerja sama yang baik antara Instansi dengan pihak
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknokrat Indonesia
 Instansi dapat melihat tenaga kerja yang potensial di kalangan
mahasiswa sehingga jika instansi membutuhkan tenaga kerja dapat
merekrut mahasiswa tersebut.
 Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di perusahaan tempat
pelaksanaan PKL

2. Bagi Mahasiswa
 Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang tekah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan di lapangan
 Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri
dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki
 Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang
 Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi
yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di
lingkungan kerjanya

3. Bagi Fakultas
Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta menemukan
penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dalan
bidangnya.

1.4 Tempat PKL


Nama : Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
Alamat : Jl. Pangeran Emir M Noer No. 27, Durian Payung, Bandar
Lampung

1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL


PKL dilaksanakan dari Tanggal 20 Januari 2020 s/d 14 Maret 2020 yang
berlangsung dari Senin s/d Jum’at. Berikut jadwal pelaksanaan PKL di
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung:
Tabel 1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL
Hari Waktu
Senin 08.00 WIB – 16.30 WIB
Selasa 08.00 WIB – 16.30 WIB
Rabu 08.00 WIB – 16.30 WIB
Kamis 08.00 WIB – 16.30 WIB
Jum’at 08.00 WIB – 17.00 WIB
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

2.1 Sejarah Perusahaan


Pengadilan TUN Bandar Lampung dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor: 22 tahun 1994 tanggal 4 April 1994
secara operasi mulai beroperasi sejak diresmikan oleh Direktur Jendral Badan
Peradilan Umum Dan Peradilan Tata Usaha Negara yaitu Ibu Lies Sugondo,
S.H pada tanggal 15 November 1996. Pada saat itu wilayah hukum Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandar Lampung meliputi provinsi Lampung dan
Bengkulu, namun sejak terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 1997 tanggal 29 Januari 1997 dan diresmikannya
gedungPengadilan TUN Bengkulu pada bulanOktober 1998, maka wilayah
hukum Pengadilan TUN Bandar Lampung hanya meliputi Provinsi Lampung.
Ide dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara adalah untuk
menyelesaikan sengketa antara pemerintah dengan warga negaranya dan
pembentukan lembaga tersebut bertujuan mengontrol secara yuridis (judicial
control) tindakan pemerintahan yang dinilai melanggar ketentuan administrasi
(maladministrasi) ataupun perbuatan yang bertentangan dengan hukum (abuse
of power). Eksistensi Peradilan Tata Usaha Negara diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang khusus yakni, Undang-Undang No.5 Tahun 1986
Tentang PTUN yang kemudian dirubah dengan Undang-Undang No.9 Tahun
2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dan terakhir diubah dengan Undang Undang
No.51 tahun 2009 dirasa sudah memenuhi syarat untuk menjadikan lembaga
PTUN yang profesional guna menjalankan fungsinya melalui kontrol
yudisialnya.

2.2 Struktur Organisasi


Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.3 Kegiatan Umum Perusahaan


Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
memiliki fungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan yang termasuk
dalam ranah sengketa Tata Usaha Negara yang mana adalah administrasi negara
yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan pemerintahan baik di pusat
maupun di daerah. Melalui Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara,
PTUN diberikan wewenang (kompetensi absolut) dalam hal mengontrol
tindakan pemerintah seperti menyelesaikan, memeriksa dan memutuskan
sengketa tata usaha negara.Untuk lebih jelasnya berikut Tugas Pokok dan
Fungsi dari Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung:
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung mengemban Tugas Pokok dan
memiliki wewenang sebagaimana terdapat dalamPasal 47 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1986 jo, Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jo, Undang-
Undang Nomor 51 Tahun 2009 TentangPeradilan Tata Usaha Negara yang
isinya sebagai berikut :
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa,memutus dan
menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara”.
Sengketa Tata Usaha Negara adalah sebagaimanaterdapat dalam Pasal 1 angka
10Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 yang isinya sebagai berikut :
“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam
bidangtata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata
denganBadan atau Pebajat Tata Usaha Negara,baik di pusat maupun di
daerah, sebagai akibat dikeluarkannyaKeputusan Tata Usaha Negara,
termasuk sengketa kepegawaianberdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku,”
Disamping itu selanjutnya untuk melaksanakan tugas pokok dibidang yustisial
tersebut Pengadilan Tata Usaha NegaraBandar Lampung juga melaksanakan
Fungsi sebagai berikut:
Tabel 2.3 Fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung

1 Meneruskan sengketa-sengketa Tata Usaha Negara ke Pengadilan Tata


. Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Negara yang
  berwenang;
Peningkatan kualitas dan profesionalisme Hakim dan Pengadilan Tata
Usaha Negara Bandar Lampung seiring peningkatan integritas moral dan
2
karakter sesuai pedoman perilaku hakim ( PPH ), kode etik dan Prasetya
.
Hakim Indonesia, guna tercipta dan dilahirkannya putusan-putusan yang
dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum dan keadilan, serta
memenuhi harapan pera pencari keadilan ( justiciabelen );
Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga peradialan
3 guna meningkatkan dan memantapkan martabat dan wibawa Aparatur
. dan Lembaga Peradilan. Sebagai benteng terakhir tegaknya hukum dan
  keadilan,sesuai dengan UUD 1945;
Tabel 2.3 Fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
(lanjutan)

Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata


kerja kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung,
sesuai dengan keputusan ketua Mahkamah Agung
4 No.KMA/012/SK/III/1993 tanggal 5 Maret 1993 tentang Organisasi dan
. tata kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan
  Tinggi Tata Usaha Negara;
Membina calon hakim dengan memberikan bekal-bekal pengetahuan
5 dibidang hukum dan administrasi Peradilan Tata Usaha Negara,serta
. pembinaan moral dan etika agar menjadi Hakim yang profesional dan
bermartabat

2.4 Visi dan Misi Perusahaan

VISI PENGADILAN TUN BANDAR LAMPUNG :


” TERWUJUDNYA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA
BANDAR LAMPUNG YANG AGUNG “

MISI PENGADILAN TUN BANDAR LAMPUNG :


1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung.
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan Kepada Pencari 
Keadilan di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung.
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Pada Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung.
4. Meningkatkan Kredibilitas Dan Transparansi Pada Pengadilan Tata
Usaha Negara Bandar Lampung.
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Perusahaan

a. Ketua Pengadilan :
1. Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi keuangan
rutin/pembangunan
2. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan
memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para Hakim
maupun seluruh karyawan
3. Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, yaitu dalam melakukan
pengawasan atas : Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan tugas, para
Hakim dan pejabat Kepaniteraan, Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya;
Masalah-masalah yang timbul ; Masalah tingkah laku/ perbuatan hakim, pejabat
Kepaniteraan Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya ; Masalah eksekusi
yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada
Mahkamah Agung
4. Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa
keluar dari ruang Kepaniteraan: daftar, catatan, risalah, berita acara serta berkas
perkara
5. Menetapkan panjar biaya perkara; (dalam hal penggugat atau tergugat tidak
mampu, Ketua dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau tanpa
membayar biaya perkara)

b. Wakil Ketua Pengadilan :

1. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka
panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya
2. Mewakili ketua bila berhalangan
3. Melaksanakan delegasi wewenang dari ketua
4. Melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas
telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta
melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada ketua
c. Hakim :
1. Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan tugas Kekuasaan
Kehakiman. Tugas utama hakim adalah menerima, memeriksa dan mengadili
serta menyelesaikan semua perkara yang diajukan kepadanya
2. Dalam perkara perdata, hakim harus membantu para pencari keadilan dan
berusaha keras untuk mengatasi hambatan-hambatan dan rintangan agar
terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan
d. Panitera :
1. Kedudukan Panitera merupakan unsur pembantu pimpinan
2. Panitera dengan dibantu oleh Wakil Panitera dan Panitera Muda harus
menyelenggarakan administrasi secara cerrnat mengenai jalannya perkara
perdata dan pidana maupun situasi keuangan
3. Bertanggungjawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta,
buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan
surat-surat lainnya yang disimpan di Kepaniteraan
4. Membuat salinan putusan
5. Menerima dan mengirimkan berkas perkara
6. Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang diperintahkan oleh
Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan

e. Wakil Panitera :
1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka
pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya
2. Membantu Panitera didalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-
tugas administrasi perkara, dan membuat laporan periodik
3. Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan
4. Melaksanakan tugas yang didelegasikan Panitera kepadanya
f. Panitera Muda :
1. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka
pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya
2. Membantu Panitera dalam menyelenggarakan administrasi perkara dan
pengolahan/penyusunan laporan sesuai dengan bidangnya masing-masing
g. Panitera Pengganti :
Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata dan pidana serta
melaporkan kegiatan persidangan tersebut kepada Panitera Muda yang
bersangkutan
h. Sekretaris :
Sekretaris Pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi Umum
Pengadilan
i. Wakil Sekretaris :
Membantu tugas pokok Sekretaris
j. Kepala sub – Bagian Umum :
1. Memberikan pelayanan guna terciptanya proses peradilan
2. Menangani surat keluar dan surat masuk yang bukan bersifat perkara
k. Kepala sub – Bagian Keuangan :
Menangani masalah keuangan, baik keuangan penerimaan Negara bukan pajak,
pengeluaran, anggaran, dan hal-hal lain yang menyangkut pengeluaran
pengadilan diluar perkara pengadilan
l. Kepala sub – Bagian Kepegawaian :
Kedudukan Kepala Bagian Kepegawaian adalah unsur pembantu Sekretaris
yang:
1. Menangani keluar masuk pegawai
2. Menangani pensiun pegawai
3. Menangani kenaikan pangkat pegawai
4. Menangani mutasi pegawai
5. Menangani usulan/ promosi jabatan, dll
m. Jurusita :
1. Jurusita bertugas untuk melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh
Hakim Ketua Majelis
2. Jurusita bertugas menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-
teguran, protes-protes dan pemberitahuan putusan pengadilan
3. Jurusita melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Negeri
4. Jurusita membuat berita acara penyitaan, yang salinannya kemudian
diberikan kepada pihak-pihak terkait

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Pelaksanaan PKL : ISMI AZAHRA, NPM 17412063


3.1.1 Bidang Kerja
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung memiliki berbagai
bidang pekerjaan seperti bidang hukum, panitera, perkara, umum dan keuangan,
kepegawaian, serta perencanaan, TI dan pelaporan.Berbagai bidang tentunya
memiliki fungsi masing-masing. Dikarenakan saya mengambil jurusan
Akuntansi maka saya ditempatkan di bagian umum dan keuangan agar terdapat
korelasi antara jurusan yang diambil dengan praktik kerja. Terdapat 5 (lima)
staff dalam ruangan ini yang senantiasa membantu saya melaksanakan PKL
dengan memberikan pekerjaan-pekerjaan yang mengasah kemampuan saya.

3.1.2 Pelaksanaan Kerja


Pencatatan akuntansi oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung adalah dengan basis akrual.Sistem dari basis ini adalah penerimaan
dan pengeluaran kas diakui atau dicatat ketika transaksi terjadi bukan ketika
uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut dibayarkan.Kelebihan dengan
menggunakan basis akrual adalah lebih mudah mengukur asset, kewajiban dan
ekuitas serta informasi yang diberikan jauh lebih akurat karena dalam setiap
terjadi transaksi langsung dilakukan pencatatan.Hal tersebut merupakan
informasi pertama yang saya dapat dari sistem akuntansi perusahaan tersebut.
Pelaksanaan kerja di Bagian Keuangan yang pertama kali saya lakukan
antara lain melakukan pemeriksaan antara Laporan Keuangan dengan Catatan
Atas Laporan Keuangan. Seperti yang sudah saya jelaskan, mereka
menggunakan basis akrual maka laporan keuangannya diuraikan menjadi
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus
Kas. Laporan-laporan tersebut yang saya bandingkan dengan Catatan
AtasLaporan Keuangan yang berisi penjelasan lengkap dari setiap
laporan.Laporan tersebut merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.Dari laporan ini diharapkan akan
memberikan pemahaman tentang informasi dalam laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh penggunadalam melakukan evaluasi dan menilai
pertanggungjawaban keuangan Negara. Terdapat perbandingan antara
Anggaran dan Realisasi yang terjadi pada tahun sekarang dengan tahun
sebelumnya yaitu 2019 dan 2018 dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Sehingga pemeriksaan ini harus diperhatikan dengan rinci agar tidak terjadi
kesalahan yang merugikan perusahaan.
Setelah melakukan pemeriksaan dan tidak ada kesalahan, selanjutnya
melakukan Pelaporan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK). SAIBA adalah aplikasi yang digunakan
dalam proses penyusunan laporan keuangan instansi. Aplikasi ini merupakan
terobosan aplikasi akuntansi berbasis akrual yang diharapkan memenuhi
kebutuhan informasi laporan keuangan yang disyaratkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk digunakan dalam proses penyusunan
laporan keuangan instansi. Terdapat lima laporan yang dilaporan dalam SAIBA
yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Operasional, Catatan Atas Laporan Keuangan. SAIBA merupakan
luncuran terbaru pengganti SAKPA (Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna
Anggaran), fungsi mereka sama namun terdapat perubahan seperti penambahan
beberapa menu, kode akun dari yang hanya berjumlah 6 menjadi 11 sampai 12,
dan pada aplikasi SAKPA tidak terdapat Laporan Operasional dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Berikut tahap-tahap dalam Pelaporan SAIBA dan CALK.

Tabel 3.1 SOP Pelaporan SAIBA dan CALK


No Aktivitas Persyaratan/Perlengkapan
1 Merekam SPM (Surat Perintah - Arsip Data Komputer
Membayar) /SP2D (Surat Perintah (ADK) Aplikasi SAS
Pencairan Dana) yang diterbitkan - Hasil cetakan SP2D
KPPN ke aplikasi SAIBA
2 Melakukan rekonsiliasi SAIBA ADK Aplikasi SAIBA
dengan KPPN
3 Membuat Berita Acara Rekonsiliasi Berkas LHR dan BAR
(BAR)
4 Mengecek dan menandatangani BAR BAR
5 Menyerahkan BAR ke KPPN Berkas LHR dan BAR
6 Melakukan Rekonsiliasi Internal ADK SIMAK BMN
SAIBA dengan SIMAK BMN (Bagian
Umum)
7 Upload ADK SAIBA hasil ADK SAIBA hasil
Rekonsiliasi dengan KPPN dan rekonsiliasi dengan KPPN
SIMAK BMN ke Komdanas
8 Menyusun CALK dalam Komdanas - BAR KPPN
- Data dukung laporan
- Data aplikasi SIMAK BMN
9 Mengecek dan menandatangani CALK Draf CALK
10 Mengirimkan CALK kepada - Surat Pengantar Pengiriman
Koordinator Wilayah (korwil) - CALK dan data dukung
11 Mengarsipkan BAR, Laporan Hasil - Berkas LHR, BAR, CALK
Rekonsiliasi dan CALK - Lemari Arsip

Definisi dari SPM yang terdapat pada tahap pertama adalah dokumen
yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang merupakan dokumen pelaksanaan
anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi
sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
negara dan pencairan dana atas beban APBN serta dokumen pendukung
kegiatan akuntansi pemerintah. SPM terdiri atas:
 SPM Belanja Pegawai:
 SPM Gaji Induk
 SPM Gaji Susulan
 SPM Kekurangan Gaji
 SPM Uang Duka Wafat
 SPM Persekot Gaji
 SPM Gaji Terusan
 SPM Belanja Barang dan lain-lain:
 SPM Langsung
 SPM Uang Persediaan
 SPM Tambahan Uang Persediaan
 SPM Penggantian Uang Persediaan
 SPM Penggantian Uang Persediaan Nihil
Sementara SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk
pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM. Jadi perekaman
SPM dan SP2D dilakukan agar memberikan bukti surat-surat perintah
pengeluaran dan pencairan dana. Pelaporan diakhiri dengan pengarsipan Berita
Acara Rekonsiliasi, Laporan Hasil Rekonsiliasi, dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.
Selain membantu memeriksa Catatan Atas Laporan Keuangan, saya juga
membantu Bendahara Pengeluaran melakukan pengisian Silabi (Sistem
Laporan Bendahara Instansi).Siabi merupakan pembukuan dan
pertanggungjawaban Bendahara terhadap pengeluaran-pengeluaran
perusahaan.Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang bernama
SAS 2020.Aplikasi tersebut dapat diakses menggunakan password khusus SAS
2020.Untuk melakukan kegiatan ini, Bendahara mengumpulkan nota atau struk
yang menjadi bukti pengeluaran perusahaan.Pengeluaran yang paling banyak
terdapat pada pembelian ATK (Alat Tulis Kantor) dan Pengiriman Surat
Dinas.Berikut adalah tahap-tahap pengisian Silabi:
1. Buka Aplikasi SAS 2020 sebanyak dua kali dengan password yang berbeda.
Dan SAS 2020 akan muncul dengan dua warna yang berbeda.
Gambar 3.1 SAS 2020

Gambar 3.2 SAS 2020

 Tampilan SAS yang berwarna biru untuk bagian input transaksi dengan
memilih menu:
SPP RUH SPBY
Transaksi dilihat berdasarkan nota/struk yang dimulai dari tanggal paling
awal. Pengisian dilakukan mulaidari memasukkan tanggal input, nama
toko yang menjual produk, harga pembelian, dan kode akun.
 Setelah input transaksi, dilanjutkan dengan merekam kuitansi. Perekaman
kuitansi dilakukan di tampilan SAS yang berwarna hijau dengan memilih
menu:
Bendahara Pengeluaran RUH Kuitansi
 Kemudian dilanjutkan dengan mengisi RUH Transaksi.
Bendahara Pengeluaran RUH Transaksi

RUH Transaksi merupakan menu untuk mencatat seluruh transaksi yang


dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran yang kemudian akan masuk ke
dalam BKU, Buku Pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran. Setiap
transaksi yang dicatat pada RUH Transaksi, akan langsung
mempengaruhi saldo Kas Bendahara.
 Selanjutnya RUH SPBY dan RUH Kuitansi dicetak untuk diarsipkan.
Pengisian Silabi merupakan awal dari pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran yang tertulis di dalam SOP Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran sebagai berikut:

Tabel 3.2 SOP Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran


No Aktivitas Persyaratan/Perlengkapan
1 Merekam semua transaksi ke - Kwitansi
aplikasi SAS (SILABI) - SPM
- SP2D
- Bukti-bukti transaksi keuangan
lainnya

Tabel 3.2 SOP Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran (lanjutan)


2 Menyusun Berita Acara - Aplikasi SAS
Pemeriksaan Kas dan Buku - Bukti-bukti transaksi keuangan
Kas Umum lainnya
3 Mengecek dan - Aplikasi SAS
memeriksakan BA - SPP
Pemeriksaan Kas dan BKU - BAST
- BAP
- Kuitansi
4 Menandatangani BA - Draf BA Periksaan Kas dan BKU
Pemeriksaan dan BKU
5 Merekam Laporan - Aplikasi SAS
Pertanggungjawaban (LPJ) - bku
- Dokumen pendukung
6 Menandatangani LPJ Draf LPJ
Bendahara
7 Rekonsiliasi LPJ Bendahara - ADK LPJ dari Aplikasi SAS
ke KPPN dan mengirimkan - Hasil Cetak, LPJ, BA Pemeriksaan
ADK LPJ melalui email KAS, BKU dan rekening Koran
8 Memindai (scan) LPJ, BAP - Hasil Cetak, LPJ yang sudah
KAS, BKU dan Rekening distampel KPPN, BA Pemeriksaan Kas,
Koran dan mengunggah ke BKU dan rekening Koran
Komdanas - Peralatan scan dan computer
9 Mengarsipkan LPJ, BA - LPJ yang sudah distampel KPPN, BA
Pemeriksaan Kas, BKU dan Pemeriksaan Kas BKU dan rekening
dokumen pendukung Koran
- Lemari Arsip

Selain itu, saya juga merekap rincian pembelian ATK menggunakan Mc.
Excel.Untuk melakukan rekap, setiap ruangan divisi mengisi lembar rincian
pembelian ATK, mulai dari mengisi jenis ATK dan jumlah yang
dibutuhkan.Kemudian direkap kedalam Mc. Excel sesuai dengan permintaan
yang tertulis. Dengan rekapan ini, akan diketahui jumlah keseluruhan per-jenis
ATK yang harus dibeli dan jumlah uang yang harus dikeluarkan. Setelah
berbagai ATK dibeli, maka Bendahara Pengeluaran melakukan pengisian
Silabi. Selanjutnya akan dilakukan rekapan ATK yang telah dibeli dari awal
sampai akhir tahun pada Mc. Excel.Terdapat dua rangkap rincian ATK yang
menjadi patokan saya dalam melakukan rekapan. Rangkap pertama berisi
tempat pembelian dan total pembelian dan rangkap kedua berisi detail nama
barang serta harga satuan. Kemudian saya merekap dengan
memasukkantanggal pembelian, tempat pembelian, nama barang, jumlah
barang dan harga satuan.

3.1.3 Kendala Yang Dihadapi


Dalam pelaksanaan PKL ada beberapa kendala yang saya alami yaitu saat
pengisian Silabi, saya harus menyusun nota/struk yang disimpan di amplop
cokelat besar dari tanggal transaksi paling awal. Menurut saya hal ini menjadi
rentan terjadi kehilangan nota/struk karena tidak diarsip dengan rapi serta tidak
ada pembukuan pembelian sehingga hanya terfokus pada nota/struk saja,
padahal terdapat beberapa struk pembelian dari minimarket yang tulisannya
luntur jika disimpan lama, hal ini mengakibatkan terhambatnya pengisian Silabi
karena sulit membaca apa yang dibeli, jumlah, dan total pembelian.
Tidak hanya kendala dalam bukti transaksi, kendala lain juga saya alami
ketika mengalami pengisian RUH SPBy di SAS 2020. Agar dapat melakukan
pengisian dengan benar, saya harus mengetahui kode akun setiap
transaksi.Namun terdapat beberapa kode akun yang hampir serupa sehingga
saya sempat salah menuliskan kode akun suatu transaksi.Sehingga saya harus
merubahnya sampai ke tahap RUH Transaksi. Terjadi kendala saat kembali
menginput RUH Kuitansi dimana nomor yang dimasukkan tidak sama dengan
nomor RUH SPBy.
Selain dalam pengisian silabi, kendala juga dialami ketika melakukan
perekapan pembelian ATK.Untuk melakukan perekapan di Mc. Excel, saya
melihat rincian pembelian ATK tiap bulan yang sudah di print sebelumnya.
Terdapat dua rangkap rincian pembelian, rangkap pertama berisi tempat
pembelian dan total pembelian dan rangkap kedua berisi detail nama barang
serta harga satuan. Kendala yang saya alami adalah tidak dicantumkannya
tempat pembelian di rekapan kedua sehingga terjadi kesulitan dalam
menentukan jenis barang dan harga satuanyang tepat karena terdapat transaski
dengan nilai total yang sama.
3.1.4 Cara Mengatasi Kendala
Dalam mengatasi kendala pengisian Silabi ketika struk/nota yang
tulisannya luntur adalah langsung bertanya kepada Bendahara Pengeluaran
yang sangat paham dengan setiap transaksi yang dilakukan.Untuk mengatasi
kesalahan kode akun, saya melakukan pengeditan kode akun di RUH
SPBy.Maka saya juga harus menghapus RUH Kuitansi karena RUH Kuitansi
mengikuti data dari RUH SPBy. Ketika menginput RUH Kuitansi kembali,
saya mengedit nomor kuitansi agar sama dengan nomor yang terdapat dalam
RUH SPBy, kemudian kembali menginput RUH Transaksi agar saldo
Bendahara Pengeluaran berkurang.
Untuk mengatasi kendala dalam perekapan ATK, saya menghitung harga
satuan dengan jumlah barang yang dipesan agar mengetahui apakah totalnya
sama dengan rekapan rincian ATK yang pertama.

3.2 Pelaksanaan PKL : UCHI WINA PRATAMA, NPM 17412065


3.2.1 Bidang Kerja
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung memiliki berbagai
bidang pekerjaan salah satunya bagian Kepaniteraan Perkara (Keuangan
Perkara). Dikarenakan saya mengambil jurusan Akuntansi maka saya
ditempatkan di bagian tersebut agar terdapat korelasi antara jurusan yang
diambil dengan praktik kerja. Terdapat 4 (empat) staff dalam ruangan ini yang
senantiasa membantu saya melaksanakan PKL dengan memberikan pekerjaan-
pekerjaan yang mengasah kemampuan saya dan memberikan saya pengetahuan
system/cara kerja di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung.
3.2.2 Pelaksanaan Kerja
Pelaksanaan kerja di bagian keuangan perkara yang saya lakukan antara
lain membantu mencatat Buku Register Keuangan Perkara secara manual dan
memindahkannya ke dalam microsoft excel dan microsoft word untuk
diarsipkan, dan membantu mengisi Sistem Informasi Penelusuran Perkara
(SIPP) secara online. Berikut ini penjelasan mengenai Buku Induk Keuangan
Perkara, yaitu:
1. Buku Keuangan Perkara
a. Buku Jurnal Perkara.
Buku Jurnal perkara mencatat tentang kegiatan penerimaan dan pengeluaran
uang perkara untuk setiap perkara, sehingga jurnal untuk setiap perkara itu
adalah merupakan rekening koran bagi pembayar panjar perkara untuk tingkat
pertama, banding, kasasi dan peninjauan kembali.
Jurnal keuangan perkara merupakan pertanggungjawaban panitera terhadap
pihak ketiga selaku pembayar panjar perkara. Setiap kegiatan penerimaan dan
pengeluaran biaya perkara untuk setiap perkara yang masuk harus dicatat
dalam jurnal keuangan perkara yang untuk satu perkara dengan perkara lainnya
harus dibuat secara berbeda dan terpisah, dan dibuat sejak perkara tersebut
dterima dan berakhir dengan menutup buku jurnal itu setelah perkara tersebut
selesai diputus.
Buku Jurnal yang dipergunakan di Pengadilan terdiri dari :
 Buku Jurnal Perkara Permohonan
 Buku Jurnal Perkara Gugatan
 Buku Jurnal Perkara Banding
 Buku Jurnal Perkara Eksekusi
 Buku Jurnal Perkara Peninjauan Kembali
 Buku Jurnal Biaya Eksekusi
2. Buku Induk Keuangan Perkara
Semua kegiatan yang terjadi dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara,
harus disalin dalam buku induk keuangan perkara berupa buku tabelaris. Buku
tabelaris ini mencatat semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran biaya
perkara untuk semua perkara yang masuk di Pengadilan dan dicatat setiap hari.
Dengan demikian maka dalam satu hari akan tercatat kegiatan penerimaan dan
pengeluaran biaya perkara untuk lebih dari satu perkara.
Berbeda dengan jurnal keuangan perkara, maka buku tabelaris pada
dasarnya ditutup pada setiap akhir bulan oleh Panitera dan diketahui oleh
Ketua Pengadilan. Akan tetapi, apabila dipandang perlu, dalam rangka
pengawasan Ketua Pengadilan atau Mahkamah Agung RI dapat menutup buku
tabelaris tersebut sewaktu-waktu tanpa menunggu akhir bulan.
Pada setiap penutupan Buku Induk Keuangan Perkara tersebut, harus
dijelaskan keadaan uang menurut buku kas, keadaan uang yang ada dalam
brankas atau yang disimpan dalam Bank serta uraian yang terperinci jenis
mata uang yang ada dalam brankas. Apabila terdapat selisih harus dijelaskan
alasan terjadi selisih tersebut.
Penutupan buku induk keuangan perkara dalam rangka pengawasan
dilakukan minimal 1 (satu) bulan sekalindan harus dibuat berita acara
penutupan kas.
Buku induk yang berkenaan dengan keuangan perkara adalah sebagai berikut :
 Buku Induk Keuangan Perkara
 Buku Keuangan Eksekusi
 Buku Penerimaan Hak-Hak Kepaniteraan
Sebagaimana dengan buku jurnal, maka banyaknya halaman buku induk
keuangan perkara tersebut harus dinyatakan dalam lembaran paling awal,
sedangkan pada setiap halaman pertama dan terakhir harus dibubuhkan tanda
tangan Ketua Pengadilan, dan pada halaman lainnya cukup di paraf saja.
Buku tabelaris keuangan perkara merupakan pertanggung jawaban Panitera
mengenai uang perkara yang ada dalam pengawasannya berdasarkan pasal
101 ayat 1. Undang-undang No.7 Tahun 1989, dimana dijelaskan bahwa
Panitera bertanggungjawab terhadap pengurusan semua biaya perkara.
Khusus dalam hal eksekusi, pertanggungjawaban biaya eksekusi adalah
kepada pemohon eksekusi, sehingga karenanya semua biaya eksekusi hams
dibukukan dalam buku jumal eksekusi yang khusus dibuat tersendiri dan
semua kegiatan yang tersebut dalam jurnal eksekusi hams dimasukkan dalam
buku tabelaris keuangan eksekusi yang khusus.
Pemisahan buku tabelaris keuangan perkara dan tabelaris biaya eksekusi
didasarkan karena keuangan yang tersebut dalam buku tabelaris perkara adalah
merupakan keuangan perkara yang masih dalam proses, sedangkan keuangan
biaya eksekusi ditujukan kepada parkara yang sudah selesai, dan hanya
berkenaan dengan masalah eksekusi suatu putusan.
Selanjutnya, buku penerimaan Hak-hak Kepaniteraan merupakan buku
pertanggung jawaban atas biaya kepaniteraan (Griffier Costen) terhadap
negara, yang disetorkan kepada bendahara rutin untuk selanjutnya disetor
kepada negara.
Cara penyetoran ke bendaharawan rutin dilakukan setiap satu minggu
sekali, dengan memberi catatan dalam kolom keterangan tentang tanggal,
jumlah yang disetor. Setiap penyetoran harus diparaf oleh bendaharawan rutin
pada kolom keterangan buku penerimaan uang Hak-hak Kepaniteraan tersebut.
Selain itu, saya juga membantu mengisi SIPP PTUN Bandar Lampung.
SIPP adalah Sistem Informasi Penulusuran Perkara Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung. SIPP akan mempermudah para pencari keadilan
tentang mencari informasi yang sedang di persidangkan di Pengadilan Tata
Usaha Negara Bandar Lampung. Para pencari keadilan atau masyarakat bisa
mengakses data perkara, jadwal sidang sampai statistik perkara.
SIPP PTUN Bandar Lampung ini merupakan sebuah aplikasi komputer
yang memadukan kemudahan pengolahan dan pencetakan seluruh Dokumen
Perkara dengan Pengolahan Data-data Perkara yang Terotomatisasi dan
Terintegrasi Berdasarkan 5 (lima) Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis
Administrasi Peradilan.
Dengan Aplikasi SIPP PTUN Bandar Lampung, diharapkan dapat
membantu pekerjaan para perangkat peradilan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman.
Dengan adanya aplikasi SIPP PTUN  Bandar Lampung, diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Transparansi Sebagai Perwujudan KMA 1-144 Tahun 2011;

2. Meningkatkan Kinerja Percepatan Penyelesaian Perkara; dan

3. Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat.

Berikut situs website layanan informasi penelusuran perkara yang dimaksud :


http://sipp.ptun-bandarLampung.go.id/
Gambar 3.3 SIPP Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung

Berikut ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP)


Layanan Pembebasan Biaya Perkara
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara
No Aktivitas Persyaratan/
Perlengkapan
1 Mengisi Formulir Permohonan Pembebasan Biaya -Formulir
Perkara(PPBP) dan mengajukannya beserta dokumen Permohonan
persyaratan kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pembebasan
Bandar Lampung melalui Petugas Meja1 bersamaan BiayaPerkara
berkas gugatan
-Dokumen
Keterangan
Tidak mampu

-Berkas Gugatan

-Surat Kuasa
apabila
dikuasakan
2 Memeriksa kelengkapan berkas dan meneruskan berkas Daftar periksa
yang telah selesai diperiksa kelengkapannya kepada
(checklist)
Panitera Muda Perkara dengan melampirkan daftar
periksa(Checklist)
Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara (Lanjutan)
3 Meneliti berkas -Formulir
Permohonan
Jika belum lengkap, mengembalikan berkas dengan
Pembebasan
melampirkan daftar periksa agar Penggugat dapat
Biaya Perkara
melengkapinya
-Dokumen
Jika sudah lengkap, melalui Petugas Meja1 mencatat pada
Keterangan
Buku Register Permohonan Pembebasan Biaya Perkara,
Tidak mampu
menulis taksiran panjar biaya perkara dalam Surat Kuasa
-Berkas Gugatan
Untuk Membayar(SKUM) Nihil lalu menyerahkan kepada
-Buku Register
Panitera/Sekretaris
Permohonan
Pembebasan
Biaya Perkara
-Surat Kuasa
Untuk
Membayar
(SKUM)

4 Memberikan pertimbangan kelayakan pembebasan biaya -Formulir


perkara dan ketersediaan anggaran, kemudian Permohonan
menyampaikannya kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Pembebasan
Negara Bandar Lampung Bila Panitera/Sekretaris tidak
Biaya Perkara
berada ditempat, dapat diwakilkan oleh Wakil Panitera
atau Panitera Muda Perkara - Dokumen
Keterangan
Tidak mampu

- Berkas Gugatan
Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara (Lanjutan)
5 Memberikan penetapan atas - Formulir
Permohonan
Permohonan Pembebasan Biaya
Pembebasan
Perkara setelah memperhatikan
Biaya Perkara
dokumen yang tersedia.

- Dokumen
Jika permohonan ditolak akibat dokumen tidak memenuhi Keterangan
syarat, proses berperkara Dilaksanakan sebagaimana Pola Tidak mampu
Bindalmin.

- Berkas Gugatan
Jika permohonan dikabulkan, mempertimbangkan

ketersediaan anggaran

6 Memeriksa dan mempertimbangkan ketersediaan - Formulir


anggaran. Permohonan
Pembebasan
Jika anggaran tidak tersedia maka proses berpekara
dilakukan dengan Cuma-Cuma Biaya Perkara

Jika anggaran tersedia maka proses berperkara dilakukan - Dokumen


Keterangan
dengan pembebasan biaya perkara
Tidak mampu

- Berkas Gugatan
Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara (Lanjutan)
7 Menerbitkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata - Formulir
Usaha Negara Bandar Lampung pada tanggal yang sama Permohonan
dengan diajukannya Pemohonan layanan Pembebasan Pembebasan
Biaya Perkara. Apabila pada hari yang Bersangkutan
Biaya Perkara
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
tidak berada di tempat, maka Surat Penetapan tersebut
dapat dikeluarkan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tata
- Dokumen
Usaha Negara Bandar Lampung atau Hakim yang
Keterangan
ditunjuk
Tidak mampu

- Berkas Gugatan

8 Membuat Surat Keputusan Panitera/Sekretaris selaku - Permohonan


Kuasa Pengguna Anggaran untuk membebaskan biaya Pembebasan
perkara kepada anggaran Negara dengan menyebut Biaya Perkara
besaran anggaran yang dibebankan kepada Negara dan

Memberikannnya kepada Bendahara Pengeluaran


- Berkas perkara

9 Menyerahkan biaya layanan Pembebasan Biaya Perkara - Buku Bantu


kepada Kasir secara tunai sebesar yang telah ditentukan Keuangan
dalam Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Perkara

- Buku Induk
Keuangan
Perkara

Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara (Lanjutan)


10 Mencatat biaya layanan Pembebasan Biaya Perkara - Buku Bantu
dalam Buku Bantu dan Buku Keuangan
Perkara
Induk Keuangan Perkara kecuali biaya pendaftaran,
biaya redaksi dan leges yang dicatat sebagai nihil - Buku Induk
Keuangan
Perkara

11 Memberi nomor perkara, membutuhkan tanda tangan dan - Buku Bantu


cap tanda lunas pada SKUM Keuangan
Perkara

- Buku Induk
Nomor perkara sesuai dengan nomor pada SKUM
Keuangan
Perkara

12 Menyerahkan satu rangkap surat gugatan yang telah - satu rangkap


diberi nomor perkara berikut SKUM kepada Penggugat
untuk didaftarkan di Meja 2 Surat gugatan

Proses berlanjut sesuai Pola Bindalmin, hingga - Surat Kuasa


pelaksanaan persidangan sesuai hukum acara Untuk
Membayar
Apabila perkara sudah diputus, maka biaya perkara
dicantumkan dalam amar putusan yang berbunyi : “Biaya (SKUM)

yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp……


dibebankan kepada Negara.

Apabila pihak tergugatkalah, maka Tergugat dihukum


membayar biaya perkara dan uangnya dikembalikan
kepada Negara

Tabel 3.3 SOP Layanan Pembebasan Biaya Perkara (Lanjutan)


13 Memeriksa kecukupan panjar/biaya perkara terhadap Buku Bantu
keseluruhan biaya perkara Keuangan
Perkara
Jika kebutuhan biaya perkara melebihi panjar biaya
perkara

yang telah ditentukan dalam Surat Keputusan Kuasa


Pengguna Anggaran, menginformasikan hal ini kepada
Kuasa Pengguna Anggara

Jika terdapat sisa panjar biaya perkara, mengembalikan


sisa tersebut kepada Bendahara untuk dikembalikan ke
Kas Negara paling lambat/selambat-lambatnya satu
minggu setelah uang diterima atau sesuai ketentuan yang

berlaku

14 Membuat surat keputusan untuk menambah panjar biaya Laporan


dan menyerahkannya kepada Bendahara Pengeluaran penggunaan uang
panjar biaya
perkara

15 Mencatat tambahan panjar biaya perkara pada Buku Buku Bantu


bantu Keuangan
Perkara

16 Menerima laporan dan pengembalian sisa panjar biaya Buku Bantu


perkara (bila ada) dari Kasir dan Membukukannya dalam
Buku Bantu

Berikut ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pengelolaan Arsip Berkas Perkara
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
Tabel 3.4 SOP Pengelolaan Arsip Berkas Perkara
No Aktivitas Persyaratan/
Perlengkapan
1 Menerima berkas perkara yang diminutasi dari Panitera - Berkas perkara
Pengganti
2 Memeriksa kelengkapan dokumen perkara yang termasuk - Berkas perkara
dalam Bundel A dan Bundel B - Buku register

- ATK

3 Membuat sampul dan menempelkan pada box file berkas - Berkas perkara
perkara
- Buku register

- ATK

- Box file

4 Menyusun box file menurut klasifikasi upaya hukum - Almari Berkas


perkara

- Box file

5 Menata berkas perkara dalam box file menurut indeks dan - Berkas perkara
klasifikasi perkara
- Almari Berkas
perkara

- Box file

6 Membuat Daftar Isi Rak (DIR) dan Daftar Isi Lemari - Komputer
(DIL)
- Printer

- ATK

- Buku register

Tabel 3.3 SOP Pengelolaan Arsip Berkas Perkara (Lanjutan)


7 Memeriksa penataan berkas perkara dalam lemari berkas - Buku register
sesuai Daftar Isi Rak (DIR) dan Daftar Isi Lemari (DIL)
perkara

- Daftar Isi Rak


(DIR)

- Daftar Isi
Lemari (DIL)

8 Memutahirkan daftar penyusunan berkas perkara - Buku daftar


penyusunan
berkas - Berkas
perkara - ATK
3.2.3 Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang saya hadapi ketika berada di bagian Panitera Perkara yaitu masih
menggunakan manual book, atau buku register dan buku induk keuangan yang
sangat besar dan menginputnya masih secara manual (tulis tangan) dan
dipindahkan ke dalam aplikasi microsoft word dan excel. Dan belum ada
aplikasi khusus yang digunakan untuk menginput Buku Induk Keuangan
Perkara yang terdiri dari :
 Buku Jurnal Perkara Permohonan
 Buku Jurnal Perkara Gugatan
 Buku Jurnal Perkara Banding
 Buku Jurnal Perkara Eksekusi
 Buku Jurnal Perkara Peninjauan Kembali
 Buku Jurnal Biaya Eksekusi

3.2.4 Cara Mengatasi Kendala


Untuk mengatasi masalah, menurut saya solusinya yaitu harus diadakan
kebijakan penambahan aplikasi tersendiri khusus untuk penginputan biaya
perkara sehingga dengan adanya aplikasi khusus tersebut Panitera dapat dengan
mudah mencari data-data di dalam Buku Induk Keuangan Perkara, sehingga
lebih efektif dan efisiensi waktu pada saat menginput data, tidak perlu mencari
buku-buku yang berada di dalam lemari dan lebih aman penyimpanannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kami melaksanakan PKL di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung dari tanggal 20 Januari sampai 14 Maret 2020. Kami ditempatkan
dalam divisi yang berbeda antara lain divisi keuangan dan perkara agar
mendapat ilmu lebih banyak. Pada divisi keuangan diberi tugas untuk
melakukan pemeriksaan kecocokan antara neraca dengan Catatan Atas Laporan
Keuangan, melakukan pengisian Silabi yang biasa dilakukan oleh Bendahara
Pengeluaran, serta merinci setiap pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) dari
seluruh divisi sebelum dan sesudah melakukan pembelian.
Pada divisi panitera perkara diberi tugas untuk membantu mencatat Buku
Register Keuangan Perkara secara manual dan memindahkannya ke dalam
microsoft excel dan microsoft word untuk diarsipkan, dan membantu mengisi
Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) secara online.
1. Sistem yang dibangun dalam melaksanakan tugas dan fungsi berjalan dengan
baik sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Kedisiplinan merupakan unsur penting dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan.
3. Ketersediaan sarana dan prasarana sangat penting dalam melaksakan tugas
dan tanggung jawab, serta kegiatan yang direncanakan dan yang dilaksanakan.

4.2 Saran
Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara oleh seluruh karyawan yang
produktif sudah sangat baik untuk kelancaran proses kerja dan kemajuan
pengadilan tersebut. Mereka juga sudah memanfaatkan teknologi untuk
memudahkan pekerjaan serta mengikuti perkembangan zaman dimana kini
sudah berada di Era 4.0.Pelaksanaan PKL di Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandar Lampung berjalan dengan lancar dan baik karena dibantu oleh
karyawan yang berwawasan luas dan ramah dalam membagikan ilmu kepada
kami. Namun kami terdapat beberapa saran untuk Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandar Lampung agar setiap pekerjaan akan lebih efisien dan efektif
untuk seluruh divisi, tidak hanya di salah satu divisi yang paham teknologi saja.
Saran kami antara lain:
 Melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman tentang
penggunaan komputer serta cara memakai aplikasi yang memang
diperlukan.
 Menambah aplikasi untuk membantu pekerjaan di beberapa bagian divisi
yang proses kerjanya masih manual.
Kami harapkan saran tersebut dapat berguna bagi perusahaan dalam
meningkatkan kinerja seluruh karyawan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan_kerja_lapangan
http://ptun-bandarlampung.go.id/
https://ukirama.com/blogs/perbedaan-dari-akuntansi-basis-akrual-accrual-basis-
dengan-akuntansi-basis-kas-cash-basis
https://andichairilfurqan.wordpress.com/tag/catatan-atas-laporan-keuangan/
file:///C:/Users/User/Downloads/2512-1-6309-1-10-20160826.pdf
https://www.bangfad.com/aplikasi-saiba-sistem-akuntansi-instansi-berbasis-
akrual.html
https://www.wikiapbn.org/surat-perintah-membayar/
http://www.pn-palopo.go.id/index.php/publikasi/artikel/172-mendalami-
administrasi-pengadilan-berbasis-teknologi-informasi
https://prasetyawan13.blogspot.com/2019/02/contoh-laporan-magang-di-
ptun.html
https://fredimote09.wordpress.com/2015/03/12/laporan-praktek-kerja-lapangan-
di-pengadilan-negeri-malang/
http://sipp.ptun-bandarlampung.go.id/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai