Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

METODE PENDEKATAN TRANSDISPLINER DAN


TRANSNASIONAL DARI HUKUM EKONOMI

Mata Kuliah :
HUKUM EKONOMI

Disusun Oleh :
NAMA NIM
Angelique Tuerah 20071101361
Gabriela Kereh 20071101286
Syalomitha Rompas 20071101522
Janeight Mononimbar 20071101500
Yohanes Burung 20071101209
Randi Tulak Lande 20071101037
Sachio Sambul 20071101476
Cakra Widiyantoro 20071101014
Wilsten Lembong 20071101744
Leandro Mamahit 20071101311

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, oleh karena cinta, kasih, dan anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Hukum Lingkungan yang berjudul
“Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional” Dapat terselesaikan sesuai dan seturut
kehendak-Nya.
Dalam Penulisan Makalah ini, saya mengalami banyak kesulitan namun pada akhirnya
saya dapat menyelesaikannya pada waktunya meskipun Makalah saya banyak kekurangan jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran sangat saya harapkan dari pembaca untuk
menyempurnakan Makalah saya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Hukum Ekonomi Nci
Roosje Lasut SH, MH yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun
makalah ini.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik sangat
penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini, saya ucapkan
terima kasih.

Manado, 13 September 2022


Penulis
DAFTAR ISI
MAKALAH.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1

BAB II.......................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................2

A. Pengertian Transdisipliner dan Transnasional dalam Hukum Ekonomi….........2


B. Metode Pendekatan Transdisipliner dan Pendekatan Transnasional……….….3
C. Contoh dan Penerapan Metode Transdisipliner dan Transnasional……………3

BAB III......................................................................................................................4

PENUTUP.................................................................................................................4

A. Kesimpulan.........................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tentunya untuk dapat membuat suatu peraturan hukum ekonomi, diperlukan pengetahuan yang
luas dan mendalam tidak saja tentang hukum itu sendiri, tetapi juga pengetahuan tentang ekonomi.
Hal itu berarti bahwa apabila seorang sarjana hukum hendak merancang peraturan di bidang
ekonomi, maka ia mau tidak mau tidak dapat lagi hanya mengandalkan pengetahuan hukumnya
belaka, akan tetapi minimal ia juga harus memahami alternatif-alternatif apa saja yang tersedia
untuk mengatasi masalah ekonomi yang bersangkutan sebagaimana yang disajikan oleh ilmu
ekonomi. Sebaliknya, apabila orang yang hendak merancangkan suatu peraturan hukum ekonomi
adalah seorang sarjana ekonomi, maka ia juga membutuhkan pengetahuan yang cukup pula tentang
ilmu hukum, agar peraturan tersebut "tidak keluar" dari sistem hukum nasional yang berlaku secara
keseluruhan. Kecuali itu, sarjana hukum ekonomi juga harus memperhatikan dan
mempertimbangkan pengaruh hukum ekonomi internasional dan ekonomi internasional apabila
mereka hendak membuat atau meneliti hukum ekonomi Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah berikut ini :
1. Pengertian Transdisipliner dan Transnasional dalam hukum ekonomi
2. Metode Pendekatan Transdisipliner dan Metode Pendekatan Transnasional
3. Contoh dan Penerapan Pendekatan Transdisipliner dan Transnasional

C. Tujuan
1. Untuk Memahami lebih dalam tentang Transdisipliner dan Transnasional dalam Hukum
Ekonomi
2. Untuk Mengetahui dan Mendalami Bagian-bagian dalam Hukum Ekonomi Terutama
tentang Metode Pendekatan Transdisipliner dan Transnasional dari Hukum Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Transdisipliner dan Transnasional dalam Hukum Ekonomi


Transdisipliner adalah metode berpikir yang melintasi batas-batas disiplin hukum. Transnasional
adalah metode berpikir yang melintasi batas-batas wilayah negara atau Kawasan.

Dengan kata lain metode pendekatan untuk memahami dan mengembangkan hukum
ekonomi bersifat transdisipliner, yaitu metode berpikir yang melintasi batas-batas disiplin hukum,
dan transnasional yaitu metode berpikir yang melintasi batas-batas wilayah negara atau kawasan.
Pendekatan hukum ekonomi yang bersifat transdisipliner ini sangat penting untuk dapat melihat
tempat dan arti tiap-tiap kaidah atau kelompok-kelompok kaidah yang menyangkut kehidupan
ekonomi nasional, baik di dalam konteks struktur ekonomi yang berlaku, maupun dalam konteks
pembangunan struktur ekonomi yang dicita-citakan.

Sehubungan dengan hal inilah maka Sunaryati Hartono berpendapat bahwa ilmu hukum,
khususnya bidang hukum ekonomi, perlu lebih mendekatkan diri tidak hanya pada sosiologi dan
ilmu ekonomi, akan tetapi juga dengan ilmu-ilmu politik, ilmu administrasi, ilmu komunikasi dan
psikologi serta futurologi. Selain itu pula, karena dalam abad ke 20 ini teknologi dan komputerisasi
sangat mempengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial, maka mau tidak mau sarjana hukum masa
kini juga harus mengikuti perkembangan teknik dan teknologi tersebut, sambil memikirkan
berbagai konsekuensinya bagi kehidupan sosial dan ekonomi, serta bagaimana hukum dapat
memanfaatkannya untuk mewujudkan konsep negara hukum dan sistem ekonomi berdasarkan
UUD 1945.
Dengan demikian jelaslah bahwa hukum ekonomi memang tidak dapat lagi hanya dianggap
sebagai bagian dari hukum administrasi negara belaka, atau sebagai perluasan dari hukum dagang,
atau hanya sekedar sebagai suatu nama dari kumpulan semua kaidah-kaidah hukum yang
menyangkut kehidupan perekonomian nasional. Sebab, tidak hanya tujuan hukum ekonomi yang
berbeda dengan tujuan hukum dagang maupun hukum administrasi negara, melainkan juga
pendekatan maupun metode penelitiannya pun satu dengan yang lain secara fundamental sangat
berbeda. Perbedaannya adalah bahwa hukum administrasi negara publik (publiekrechttelijk),
hukum dagang bersifat hukum perdata (privaatrechttelijk), sedangkan hukum ekonomi bersifat
transdisipliner yang memadukan tidak hanya berbagai pendekatan hukum (publik dan perdata),
tetapi bahkan menggabungkan pendekatan hukum dengan pendekatan non hukum, seperti
misalnya pendekatan historis, sosiologis ekonomis, politis, psikologis, administratif dan
futurologist.
B. Metode Pendekatan Transdisipliner dan Pendekatan Transnasional
1. Metode Pendekatan Transdisipliner
untuk membuat suatu kaidah hokum ekonomi atau pengaturan dalam transaksi ekonmi
harus ditunjang oleh penguasaan akan bidang lain.
2. Metode Pendekatan Transnasional
hkm ekonomi tidak terbatas pada wilayah suatuNegara , tapi mempunyai interaksi /
dipengaruhi oleh factor Negara.

C. Contoh dan Penerapan Metode Transdisipliner dan Transnasional


a) Contoh transdisipliner adalah wacana halal yang makin menguat di Indonesia. Persoalan
label halal meliputi banyak objek kajian, seperti makanan, transportasi, akomodasi hotel,
bahkan komunikasi yang dibangun. Oleh sebab itu pengkajian ini melibatkan perspektif
ilmu ekonomi, perspektif antropologi pada kajian etno-kuliner, perspektif ilmu social
seperti pariwisata yang meliputi transportasi dan akomodasi, ilmu komunikasi, termasuk
perspektif ilmu Tafsir, Hadis, Fiqh, bahkan melibatkan ilmu teknologi dalam penciptaan
aplikasi dan promosi paket kepariwisataan halal, dan lain sebagainya. Kehadiran Halal
Centre menjadi relevan untuk dikaji dalam dunia modern sekarang ini. Begitu pula
kehadiranya menjadi urgent dibutuhkan masyarakat untuk memberikan kenyamanan bagi
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kajian tentang kehadiran Halal Centre
juga menjadi tantangan bagi ilmu-ilmu agama (‘Ulum ad-diin) dalam
mengkontektualisasikan interpretasi tentang halal.
b) Contoh Transnasional Bagi negara, baik itu pemerintah maupun swasta dalam
melaksanakan hubungan ekonomi dengan negara lain tidak luput dari suatu transaksi kredit
luar negeri dalam upayamendapatkan modal untuk mengembangkan usaha. Jika hal
tersebut tidak diatur akan berdampak "buruk" bagi neraca keuangan negara. Adanya
Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1972 tentang Penerimaan Kredit Luar Negeri serta
Kepres No.91 Tabun 1991 dan peraturanpelaksanaan lainnya menunjukkan keterlibatan
pemerintah untuk mengawasi kondisi keuangannegara. Berbagai perangkat hukum negara
yang berdampak lintas batas tersebut disebut Hukum Ekonomi Transnasional.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian jelaslah bahwa hukum ekonomi memang tidak dapat lagi hanya dianggap
sebagai bagian dari hukum administrasi negara belaka, atau sebagai perluasan dari hukum dagang,
atau hanya sekedar sebagai suatu nama dari kumpulan semua kaidah-kaidah hukum yang
menyangkut kehidupan perekonomian nasional. Sebab, tidak hanya tujuan hukum ekonomi yang
berbeda dengan tujuan hukum dagang maupun hukum administrasi negara, melainkan juga
pendekatan maupun metode penelitiannya pun satu dengan yang lain secara fundamental sangat
berbeda. Perbedaannya adalah bahwa hukum administrasi negara publik (publiekrechttelijk),
hukum dagang bersifat hukum perdata (privaatrechttelijk), sedangkan hukum ekonomi bersifat
transdisipliner yang memadukan tidak hanya berbagai pendekatan hukum (publik dan perdata),
tetapi bahkan menggabungkan pendekatan hukum dengan pendekatan non hukum, seperti
misalnya pendekatan historis, sosiologis ekonomis, politis, psikologis, administratif dan
futurologist.

Anda mungkin juga menyukai