Menyetujui,
Ketua DPM
Fakultas Hukum Unila Ketua Pelaksana
Mengetahui,
Peradilan semu telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan hukum dan telah
berkembang menjadi subjek yang dikompentesikan. Kompetisi ini menjadi bagian penting
bagi pengembangan kemampuan mahasiswa hukum dalam penguasaan substansi dan
performa dalam situasi mendekati praktik dalam bidang hukum peradilan. Dilandaskan oleh
hal tersebut, UKM-F PSBH (Pusat Studi Bantuan Hukum) Fakultas Hukum Universitas
Lampung hadir menjadi wadah dan sarana dalam menyelenggarakan sebuah acara kompetisi
peradilan semu, yang dinamakan Internal Moot Court Competition Piala Prof. Sunarto
Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Kegiatan Internal Moot Court Competititon Piala Prof. Sunarto 2022 ini membawa nama Prof.
Sunarto yaitu Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H. Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum
Universitas Lampung. Beliau sangat berjasa dalam pembangunan Fakultas Hukum Universitas
Lampung karena beliau pernah menjadi Wakil Rekotrat 3 bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Universitas Lampung. Beliau juga pernah menjadi kepala bagian hukum pidana di Fakultas
Hukum Universitas Lampung sehingga beliau dikatakan sangat ahli dibidang pidana ini terutama
dalam hal peradilan, dengan alasan tersebut IMCC 2022 mengabadikan nama beliau dalam piala
bergilir Internal Moot Court Competititon Piala Prof Sunarto 2022 kali ini.
Sambutan Ketua Umum
Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas
Pusat Studi Bantuan Hukum
Fakultas Hukum Universitas Lampung
Akhir kata, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya dan kita semua
dalam kondisi yang sehat selalu. Terima kasih dan sampai jumpa. wassalamualaikum
warahmatullah wabarakatuh
Lalu penyelenggaraan kali ini juga pertama kalinya menggunakan nama guru besar hukum
pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung sebagai nama kejuaraan, yaitu menggunakan
nama Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H. Penggunaan nama tersebut sebagai bentuk apresiasi untuk
mengenang jasa-jasa beliau dalam segala hal yang telah diberikan terhadap Fakultas Hukum
Universitas Lampung dan terhadap perkembangan ilmu hukum itu sendiri. Penggunaan nama
beliau juga tentunya akan berpengaruh kepada seluruh panitia, agar dapat menyelenggarakan
kegiatan kali ini dengan baik. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara materil dan moril untuk
keberlangsungan penyelenggaraan kompetisi peradilan semu ini.
Akhir kata dan harapan kami agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik serta dapat
memberikan sumbangsih yang besar terhadap PSBH itu sendiri serta Fakultas hukum
universitas Lampung maupun kepada bangsa dan negara, dengan membentuk para calon
penegak hukum yang berintegritas tinggi. Selamat berkompetisi dan berjuang kawan-
kawanku."bersainglah dengan sehat, utamakan kekeluargaan dalam diri kita semua selaku
anggota dari UKM-F PSBH" Terima kasih, saya ucapkan wassalammualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
UKM-F PSBH (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Pusat Studi Bantuan Hukum)
adalah Unit Kegiatan Kemahasiswaan di Fakultas Hukum Universitas Lampung, yang
terfokus pada pada bidang ilmu hukum khususnya pada lingkup hukum acara, UKM-F PSBH
berusaha untuk mendekatkan antara das sein dan das sollen agar teori hukum dapat membumi
sehingga dapat digunakan dan mahasiswa hukum dapat mempraktikkannya. Berikut prestasi
yang pernah diraih oleh UKM-F PSBH Fakultas Hukum Universitas Lampung:
1. Juara 3 National Moot Court Competition Piala Mutiara Djokosoetono I di Universitas
Indonesia Tahun 1999 sekaligus meraih predikat Majelis Hakim Terbaik.
2. Juara 1 National Moot Court Competition Piala Mutiara Djokosoetono III di Universitas
Indonesia tahun 2003 sekaligus meraih predikat Penasehat Hukum terbaik.
3. Juara 1 National Moot Court Competition Piala Mutiara Djokosoetono di Universitas
Indonesia tahun 2005 sekaligus meraih predikat Panitera terbaik.
4. Finalis IV Besar National Moot Court Competition Piala Prof Soedarto III di Universitas
Diponegoro tahun 2011.
5. Juara II National Moot Court Competition Piala Kejaksaan Agung IV di Universitas
Pancasila Jakarta tahun 2014, sekaligus meraih predikat Majelis Hakim terbaik, Jaksa
Penuntut Umum terbaik, dan Berkas Terbaik.
6. Finalis IV besar National Moot Court Competition Piala Prof Soedarto V di Universitas
Diponegoro tahun 2015.
7. Juara I National Moot Court Competition Anti Money Laundering 2016 di Universitas
Trisakti, sekaligus meraih gelar Majelis Hakim Terbaik, Penuntut Umum Terbaik,
Penasehat Hukum Terbaik, dan Panitera Terbaik.
8. Juara II Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi
tahun 2016.
9. Finalis Business Law Competition Universitas Pelita Harapan tahun 2017.
10. Pemberi Keterangan Terbaik pada Constitutional Moot Court Competition Piala
Mahkamah Konstitusi tahun 2017.
11. Finalis International Moot Court Competition Phillip C. Jessup di Universitas Udayana
tahun 2018.
12. Finalis International Humanitarian Law di Universitas Katolik Parahyangan tahun 2018.
13. Juara III Constitutional Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah Konstitusi V di
Universitas Tarumanegara tahun 2018, sekaligus meraih predikat Pemohon Terbaik dan
Berkas Terbaik.
14. Finalis IV Besar National Moot Court Competition Anti Money Laundering V Universitas
Trisakti Tahun 2018 dan mendapat predikat Majelis Hakim Terbaik, Penuntut Umum
Terbaik, Penasihat Hukum Terbaik, Saksi dan Ahli Terbaik, serta Panitera Terbaik.
15. Juara II Regional Barat Constitutional Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah
Konstitusi VI di Universitas Lampung tahun 2019.
16. Juara III Constitutional Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah Konstitusi VI
di Universitas Tarumanegara tahun 2019, sekaligus meraih predikat Pemohon Terbaik
dan Ahli Terbaik.
17. Juara 1 Kompetisi Mediasi tingkat nasional Tarumanagara Law Fair IV Universitas
Tarumanagara sekaligus mendapat predikat mediator terbaik.
PROPOSAL UNDANGAN
INTERNAL MOOTCOURT COMPETITION
PIALA PROF. SUNARTO 2022
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
I. PENDAHULUAN
Belajar dan berproses merupakan kewajiban bagi setiap warga negara khususnya
sebagai mahasiswa yang memang harus dilalui dalam menempuh pendidikan di
Perguruan Tinggi. Hal ini sudah diatur dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945, Pendidikan
sendiri adalah proses pembelajaran, pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan
sekelompok orangyang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan merupakan sebuah proses panjang
dengan berbagai variabelnya sehingga menghasilkan standar kualitas lulusan yang siap
terjun ke dunia nyata. Apa yang dipelajari saat ini adalah bekal untuk menjalani
kehidupan di masa yang akan datang, yaitu dunia pekerjaan maupun bermasyarakat.
Sebagai mahasiswa hukum kita diharapkan dapat memahami teori dan praktek
ilmu hukum secara seimbang. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu sarana yang
dapat menjadi wadah bagi mahasiswa hukum untuk mempraktekan teori yang telah
diperoleh guna menguji pemahaman tentang hukum. Sarana tersebut salah satunya dalam
bentuk kompetisi simulasi peradilan semu. Peradilan semu telah menjadi bagian dari
kurikulum pendidikan hukum dan telah berkembang menjadi subjek yang
dikompentesikan. Kompetisi ini menjadi bagian penting bagi pengembangan kemampuan
mahasiswa hukum dalam penguasaan substansi dan performa dalam situasi mendekati
praktik dalam bidang hukum peradilan.
Dilandaskan oleh hal tersebut, UKM-F PSBH (Pusat Studi Bantuan Hukum)
Fakultas Hukum Universitas Lampung hadir menjadi wadah dan sarana dalam
menyelenggarakan sebuah acara kompetisi peradilan semu, yang dinamakan Internal
Moot Court Competition Piala Prof. Sunarto Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Kegiatan InternalMoot Court Competition Piala Prof. Sunarto ini merupakan kompetisi
simulasi peradilan semu, dimana mahasiswa hukum dapat mengaplikasikan dan melatih
kemampuan teoritis di bidang hukum kedalam suatu bentuk pembelajaran yang nyata dan
sangat bermanfaat bagi mahasiswa fakultas hukum di masa mendatang, sebagai bentuk
usaha UKM-F Pusat Studi Bantuan Hukum (UNILA) untuk meningkatkan kualitas dan
daya saing Anggota dalam mengembangkan minat bakatnya sebagai mahasiswa fakultas
hukum yang akhirnya melahirkan calon-calon profesi hukum yang kompetitif, akademis,
profesional, dan beretika. Seluruh rangkaian kegiatan ini sangat diperlukan dalam rangka
peningkatandan pengembangan proses berpikir secara intelektual yang sportif terhadap
permasalahanhukum dan isu sosial yang ada, sehingga mahasiswa mampu memberikan
solusi yang tepat terhadap permasalahan tersebut dalam kehidupan masyarakat.
III. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan Internal Mootcourt Competition Piala Prof. Sunarto 2022 adalah UKM-F
PSBH (Pusat Studi Bantuan Hukum) Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Opening Ceremony
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 November 2022
Tempat : Aula A Fakultas Hukum Universitas Lampung
Persidangan
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Desember 2022
Tempat : Pengadilan Negeri Tanjung Karang Kelas 1 A
Closing Ceremony
Hari/Tanggal : Minggu, 4 Desember 2022
Tempat : Aula A Fakultas Hukum Universitas Lampung
VIII. PENUTUP
Demikianlah proposal kegiatan ini kami susun sebagai wujud nyata dan komitmen
UKM-F PSBH Fakultas Hukum Universitas Lampung sebagai wadah dalam membina
generasi muda melalui kegiatan yang bermaanfaat ini. Semoga dengan terlaksananya
kegiatan Internal MootCourt Competition Piala Prof Sunarto 2022, dapat menciptakan
semangat baru untuk menghasilkan perubahan yang lebih baik lagi. Atas ketersediaan
dan dukungan dari semua pihak, kami ucapkan terima kasih.
LAMPIRAN I
PERATURAN KOMPETISI
INTERNAL MOOT COURT COMPETITION 2022
PUSAT STUDI BANTUAN HUKUM (PSBH)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Internal Moot Court Competition adalah Kompetisi Peradilan Semu Pidana Tingkat Internal
antara anggota UKM-F PSBH Fakultas Hukum yang diselenggarakan oleh Organisasi Tingkat
Fakultas Hukum Universitas Lampung pada tahun 2022, yang selanjutnya disebut IMCC.
2. Mahasiswa adalah Mahasiswa Fakultas Hukum dari Perguruan Tinggi Universitas Lampungyang
masih terdaftar sebagai Mahasiswa Aktif program S1 (Strata Satu), dan/atau sederajat pada saat
IMCC berlangsung.
3. Peserta IMCC adalah mahasiswa yang telah terdaftar mengikuti IMCC yang terdiri dari Delegasi
yang didampingi Tutor.
4. Delegasi adalah Mahasiswa yang terdaftar sebagai delegasi IMCC yang telah mengikuti legal
clinic.
5. Ketua Delegasi adalah Anggota Delegasi yang mempunyai kewenangan bertindak untuk danatas
nama Delegasi.
6. Anggota Delegasi adalah bagian dari delegasi yang terdaftar sebagai delegasi IMCC.
7. Tutor adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung sekaligus anggota dari UKM- F
PSBH yang telah diberi tugas untuk mendampingi dan membantu Delegasi dalam pelaksanaan
IMCC 2022.
8. Pendaftaran ulang adalah formulir yang menyatakan kesediaan dari setiap Delegasi
untuk mendaftarkan diri dalam IMCC serta mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan
keputusan yang telah ditetapkan oleh Panitia.
9. Panitia adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung yang terdaftar sebagai Panitia
IMCC 2022 dan Pengurus Bidang Mootcourt UKM-F PSBH 2022 selain Tutor, bertindak sebagai
penyelenggara IMCC 2022.
10. Berkas Kompetisi adalah rangkaian berkas yang dibuat oleh Delegasi untuk kepentinganpenilaian
dalam IMCC 2022.
11. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia dengan perwakilan
setiap Delegasi, bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai teknis pelaksanaan peraturan
dan sistem kompetisi yang telah ditetapkan.
12. Dewan Juri adalah pihak yang ditunjuk oleh Panitia dan mempunyai wewenang untuk
memberikan penilaian kepada Delegasi sesuai dengan komponen penilaian yang telahditetapkan
oleh Panitia.
13. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan oleh Panitia bagi setiap Delegasi yang melanggaraturan
yang ditetapkan.
BAB II
DELEGASI
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
(1) Tutor adalah mereka yang diberikan tugas oleh penanggung jawab Tutor yang terbagi dalam
beberapa kelompok.
(2) Setiap Tutor merupakan anggota UKM-F PSBH yang sudah dilantik;
(3) Setiap Tutor wajib mematuhi, menghargai, dan menghormati peraturan yang telah ditetapkan
oleh panitia.
(4) Setiap Tutor wajib menciptakan lingkungan karantina yang aktif, efektif, dan kondusif.
(5) Setiap Tutor bertanggung jawab terhadap substansi delegasi.
(6) Tupoksi Tutor yaitu meliputi:
a. Menjadi juru bicara delegasi, kecuali pada saat technical meeting.
b. Melakukan bimbingan/pola asuh kepada delegasi dalam tataran yang diperlukan.
c. Menggerakkan delegasi untuk berperan aktif dan menghubungkan delegasi yang satu
dengan lainnya.
d. Memberikan pelajaran substansial terkait pemberkasan dan simulasi persidangan.
e. Melakukan absensi delegasi dan membantu mengisi laporan rutin disetiap harinya, lalu
membantu menyetorkan kepada penanggung jawab Tutor.
f. Tupoksi sebagaimana dimaksud nomor a, b, c, d, dan e di atas bersifat mutlak.
g. Tupoksi lainnya yang bersifat tentatif silahkan dikordinasikan dengan Tutor masing-
masing kelompok guna memberikan lingkungan karantina yang ideal berdasarkan tupoksi
yang disepakati oleh masing-masing kelompok.
SISTEM KOMPETISI
Pasal 5
BAB VI
BERKAS KOMPETISI
Pasal 7
(1) Berkas Kompetisi terdiri dari 1 (satu), yaitu Berkas Kompetisi babak kompetisi.
(2) Berkas Kompetisi dimulai dari berkas Surat Dakwaan sampai Putusan Akhir yang merupakan
berkas inti minutasi pengadilan.
(3) Ketentuan ayat (2) di atas dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk Teknis.
(4) Predikat Berkas Terbaik terdiri dari Berkas Kompetisi dengan nilai tertinggi.
(5) Predikat Berkas Terbaik merupakan hasil penilaian oleh Dewan Juri Pemberkasan.
Pasal 8
(1) Berkas Kompetisi diserahkan kepada Panitia dalam bentuk hard copy dan soft copy yang masing-
masing terdiri dari 1 (satu) rangkap serta wajib membawa surat keterangan delegasi sebagaimana
yang telah terlampir pada Lampiran IV.
(2) Berkas Kompetisi diterima oleh Panitia pada tanggal 23 November 2022 pada pukul 13.00 WIB –
18.00 WIB.
(3) Berkas Kompetisi yang diterima oleh Panitia setelah tanggal 23 November 2022 pada pukul
18.01 WIB dinyatakan sebagai Berkas Kompetisi terlambat.
(4) Berkas Kompetisi terlambat tetap mendapatkan penilaian oleh Dewan Juri Pemberkasan.
(5) Berkas Kompetisi yang dikumpulkan tepat waktu sebagaimana dimaksud ayat (2) di atas
memperoleh nilai ketepatan sebesar 100 poin.
(6) Berkas Kompetisi yang dikumpulkan terlambat sebagaimana dimaksud ayat (3) di atas, namun
masih dalam rentan waktu pada 23 November 2022 pukul 18.01 WIB – 20.00 WIB memperoleh
nilai ketepatan waktu sebesar 50 poin.
(7) Berkas Kompetisi yang dikumpulkan terlambat, pada waktu setelah 23 November 2022 pukul
20.00 WIB yakni mulai pukul 20.01 WIB memperoleh ketepatan waktu sebesar 10 poin.
BAB VII
KONSUMSI
Pasal 9
(1) Konsumsi yang disediakan oleh Panitia diperuntukan bagi Delegasi dan Tutor sebagai perwakilan
kelompok yang hadir dan telah menyerahkan nama-namanya kepada panitia.
(2) Panitia hanya menyediakan konsumsi untuk Delegasi dan Tutor pada hari sidang.
BAB VIII
TECHNICAL MEETING
Pasal 10
BAB IX
DEWAN JURI DAN KOMPONEN PENILAIAN
Pasal 11
(1) Dewan Juri yang telah ditentukan oleh Panitia terdiri dari:
a. Tim juri berkas; dan
b. Tim juri persidangan.
(2) Penunjukan Dewan Juri dilakukan secara mufakat oleh panitia.
(3) Dewan juri tersebut wajib melakukan sumpah sebelum melakukan penjurian.
Pasal 12
Pasal 13
(1) Terhadap adanya kesamaan nilai berkas pada babak kompetisi maka delegasi yang berhak menjadi
juara akan ditentukan secara subsidaritas berdasarkan:
a. Komponen penilaian kelengkapan berkas inti dengan nilai tertinggi;
b. Komponen penilaian kesesuaian pengembangan kasus posisi dalam berkas dengan peraturan
undang-undang materiil dengan nilai tertinggi;
c. Komponen penilaian kesesuaian pengembangan kasus posisi dalam berkas dengan peraturan
undang-undang formil dengan nilai tertinggi;
(2) Terhadap adanya kesamaan nilai simulasi persidangan pada babak kompetisi maka delegasi yang
berhak menjadi juara akan ditentukan secara subsidaritas berdasarkan:
a. Komponen penilaian kesesuaian antara pengembangan kasus posisi dalam simulasi persidangan
dengan peraturan undang-undang materiil dengan nilai tertinggi;
b. Komponen penilaian kesesuaian antara pengembangan kasus posisi dalam simulasi persidangan
dengan peraturan undang-undang formil dengan nilai tertinggi;
c. Komponen penilaian penampilan dan kreativitas tim dengan nilai tertinggi;
Pasal 14
(1) Penilaian peran terbaik untuk penentuan Saksi Ahli Terbaik, Panitera Pengganti Terbaik,
Penasihat Hukum Terbaik, Penuntut Umum Terbaik, Majelis Hakim Terbaik, dan Terdakwa
Terbaik diambil dari penilaian Dewan Juri pada penampilan simulasi persidangan babak
kompetisi;
(2) Kriteria penilaian peran terbaik, terdiri dari:
a. Penjiwaan dan improvisasi (setiap Juri hanya berhak memberikan minimal 75 maksimal 100
poin);
b. Cara penyampaian dan penggunaan kalimat (setiap Juri hanya berhak memberikan minimal 75
maksimal 100 poin);
c. Intonasi dan kejelasan dalam penyampaian (setiap Juri hanya berhak memberikan minimal 75
maksimal 100 poin);
d. Logika dan argumentasi hukum untuk Peran Penuntut Umum Terbaik, Penasihat Hukum
Terbaik, dan Majelis Hakim Terbaik (setiap Juri hanya berhak memberikan minimal 75
maksimal 100 poin).
(3) Terhadap adanya kesamaan nilai akhir tertinggi Peran Terbaik pada babak kompetisi maka peserta
yang berhak mendapat predikat terbaik akan ditentukan secara subsidaritas berdasarkan:
a. Komponen penilaian penjiwaan dan improvisasi dengan nilai tertinggi;
b. Komponen penilaian cara penyampaian dan penggunaan kalimat dengan nilai tertinggi;
c. Komponen penilaian intonasi dan kejelasan dalam penyampaiandengan nilai tertinggi;
d. Komponen penilaian logika dan argumentasi hukum untuk Peran Penuntut Umum Terbaik,
Penasihat Hukum Terbaik, dan Majelis Hakim Terbaik dengan nilai tertinggi.
Pasal 15
(1) Penilaian Dewan Juri bersifat final dan binding, sehingga mengikat terhadap semua kelompok.
BAB X
SANKSI
Pasal 16
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 17
Ketentuan lain yang belum diatur dalam Peraturan ini dapat diatur oleh panitia dan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan ini.
LAMPIRAN II
A. KETENTUAN BERKAS:
(1) Berkas inti minutasi pengadilan sebagaimana dimaksud Pasal 8 ayat (2) meliputi:
Surat Dakwaan, Nota Keberatan, Tanggapan, Putusan Sela, Pembuktian Penuntut Umum
(Berita Acara Sidang dan Barang Bukti), Pembuktian Penasihat Hukum (Berita Acara Sidang
dan Barang Bukti), Surat Tuntutan, Nota Pembelaan, Replik, Duplik, dan PutusanAkhir.
(2) Ketentuan nomor 1 (satu) di atas adalah yang mendapatkan penilaian oleh Dewan Juri
Berkas, selain berkas sebagaimana dimaksud nomor 1 (satu) di atas tidak akan mendapatkan
penilaian oleh Dewan Juri Berkas.
(3) Lembaran kasus posisi dan/atau matriks kasus sejenisnya dapat dilampirkan sebelum berkas
inti minutasi pengadilan sebagai sarana pengantar dengan tujuan mempermudah juri
memahami berkas.
(4) Penerimaan Berkas Kompetisi dilakukan di lingkungan Fakultas Hukum UniversitasLampung.
(5) Setiap Berkas Kompetisi yang telah diterima oleh Panitia, akan diberikan kode delegasi.
(6) Setiap Berkas Kompetisi yang diterima oleh Panitia wajib dibuat sebanyak 1 (satu) rangkap
dalam bentuk soft copy dan 1 (satu) rangkap dalam bentuk hard copy dijilid, dengan format
ketentuan berkas kompetisi sebagai berikut:
c) Margins:
• Kiri : 5 cm
• Atas : 3 cm
• Bawah : 3 cm
• Kanan : 2 cm
d) Size Paper
• Width : 21,59 cm
• Height : 33,2 cm
(7) Berkas dalam bentuk hard copy dijilid dengan sampul berwarna merah.
(8) Bagian sampul depan memuat tulisan yang meliputi, yaitu:
a) Nama Penyelenggaraan/kegiatan.
b) Identitas kelompok dalam bentuk angka sebagaimana sudah ditentukan sebelumnya oleh
Pengurus Bidang Mootcourt 2022.
c) Identitas delegasi yang disertai keterangan nama dan NPM.
d) Logo terkait.
(1) Saat simulasi persidangan berlangsung, hanya Delegasi dan 1 (satu) Tutor yang boleh masuk
ke dalam ruang sidang.
(2) Saat simulasi persidangan berlangsung, Delegasi dan Tutor dilarang melakukan kontak fisik
dan verbal terhadap juri.
(3) Setiap Delegasi yang diketahui melanggar ketentuan nomor 1 (satu) maka akan mendapat
sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 50 (Lima Puluh).
(4) Delegasi dilarang menyaksikan simulasi persidangan delegasi lain.
(5) Setiap Delegasi yang diketahui melanggar ketentuan nomor 3 (tiga) maka akan mendapat
sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 50 (Lima Puluh).
(6) Ketentuan simulasi persidangan harus sesuai dengan durasi waktu yang telah diatur.
(7) Segala ketentuan yang berkaitan dengan waktu simulasi persidangan pada petunjuk teknis ini
menggunakan satuan menit.
(8) Setiap Delegasi diwajibkan sampai ke lokasi selambat lambatnya 30 (tiga puluh) menit
sebelum waktu tampil.
(9) Sebelum menampilkan simulasi persidangan, setiap Delegasi diberikan waktu clearing room
selama 10 (sepuluh) menit.
(10) Tutor tidak diperbolehkan masuk ruang persidangan saat clearing.
(11) Nilai yang akan diperoleh oleh setiap kelompok dalam simulasi persidangan pada indikator
ketepatan waktu adalah sebagai berikut:
00:00 – 68:00 : 0 poin
69:31 – 71:00 : 35 poin
71:01 – 72:30 : 45 poin
72:31 – 74:00 : 55 poin
74:01 – 75:30 : 65 poin
75:31 – 77:00 : 75 poin
77:01 – 78:29 : 85 poin
78:30 – 80:00 : 100 poin (GOLDEN TIME)
80:01 – 81:30 : 85 poin
81:31 – 83:00 : 75 poin
83:01 – 84:30 : 65 poin
84:31 – 86:00 : 55 poin
86:01 – 87:30 : 45 poin
87:31 – 89:00 : 35 poin
➢ 89:00 : 0 poin
(12) Simulasi persidangan akan diberhentikan oleh Panitia ketika simulasi persidangan yang
ditampilkan telah melewati menit ke 100:00 (Seratus menit) dihitung ketika panitera
memasuki ruang persidangan.
(13) Peringatan terkait waktu simulasi persidangan ditandai dengan bendera, sebagai berikut:
a. Waktu 00.00 ditandai dengan bendera hijau;
b. Waktu 78.30 ditandai dengan bendera kuning;
c. Waktu 80.01 ditandai dengan bendera merah;
d. Waktu 99.00 (1 menit sebelum batas waktu maksimal) ditandai dengan bendera hitam dan
1 (satu) menit setelah bendera hitam dikibarkan maka simulasi persidangan diberhentikan
oleh Panitia;
e. Bendera biru menandakan simulasi persidangan dapat diskors.
(14) Simulasi persidangan dapat diskors, hanya dalam hal terjadi:
a. Mati lampu, paling lama 15 menit;
b. Peserta Kompetisi pingsan, paling lama 15 menit;
c. Keadaan mendesak lainnya.
(15) Perhitungan waktu golden time dimulai sejak Hakim Ketua membuka sidang pertama pada
ketukan palu ketiga dan diakhiri saat Hakim Ketua menutup sidang terakhir pada ketukan palu
ketiga.
LAPORAN KARANTINA
1. Ketua Delegasi
2. Anggota Delegasi
3. Anggota Delegasi
4. Anggota Delegasi
5. Anggota Delegasi
6. Anggota Delegasi
7. Anggota Delegasi
8. Anggota Delegasi
9. Anggota Delegasi
KASUS POSISI
INTERNAL MOOTCOURT COMPETITION PIALA PROF. SUNARTO
TAHUN 2022
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia mulai tahun 2020 hingga memasuki penghujung tahun
2022 memberikan dampak yang cukup luas di segala aspek kehidupan masyarakat. Presiden Joko
Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-
Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 menyatakan jika Covid-19 termasuk pada jenis
bencana nasional. Hal itu dilandaskan karena wabah Covid-19 telah banyak memberikan pengaruh
terhadap dampak kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Tidak dapat dipungkiri penyebarluasan
Covid-19 yang begitu cepat mengakibatkan banyak sekali masyarakat kelas bawah hingga para
konglomerat terdampak imbasnya. Bahkan tidak jarang akibat terdampak buruk dari penyebaran
Covid-19 masyarakat yang mengalami masalah pada sektor ekonomi memiliki hasrat untuk dapat
menghalalkan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hiudpnya. Terbukti, menurut catatat
kepolisian angka kejahatan dan kriminalitas tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 10% sejak
terjadinya bencana Covid-19 di Indonesia.
Angka kejahatan dan kriminalitas di masa pandemi yang mengalami kenaikan pertanda jika
kehidupan di masyarakat sedang mengalami krisis, terkhusus krisis pada sektor ekonomi.
Sebagaimana yang diketahui bersama jika kejahatan merupakan bentuk perbuatan manusia yang
patut dipidana apabila telah memenuhi unsur daripada tindak pidana itu sendiri. Penjatuhan
hukuman kepada pelaku tindak pidana merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
memelihara tertib hukum dan menjamin terwujudnya keamanan di masyarakat. Pelaku tindak
pidana atau pelaku perbuatan kriminal tentu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam
setiap melakukan tindak kejahatan. Salah satu latar belakang maraknya tindak kejahatan dan
kriminal di masa pandemi tidak dapat dilepaskan dari terpuruknya kehidupan ekonomi di berbagai
lapisan masyarakat.
Steven Saputra (41 Tahun) merupakan salah satu pengusaha yang memiliki usaha perhotelan
dengan nama Green Hotel City dan sudah ternama terutama di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Perusahaan yang dipimpin oleh Steven Saputra merupakan perusahaan yang telah dirintis oleh
ayahnya dan kemudian dilanjutkan olehnya selaku anak laki-laki pertama. Terhitung perusahaan
tersebut telah berumur 31 Tahun dengan berkantor pusat di JL. Sejahtera Jaya, Antasari, Pusat
Kota Bandarlampung. Perusahaan tersebut telah dipimpin oleh Steven Saputra sejak 11 Tahun
tercatat setelah ayahnya meninggal dan mewariskan kursi perusahaan kepadanya. Perusahan yang
bergerak di bidang industri pariwisata tersebut telah eksis dan selalu mendapat tempat di mata pera
pelancong. Namun, setalah berpuluh-puluh tahun mengalami masa jayanya, perusahaan tersebut
terpuruk dalam waktu sekejab akibat wabah Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia,
termasuk Indonesia.
Dampak dari Covid-19 terhadap bisnis perhotelan yang dijalankan oleh Steven Saputra sangatlah
besar dan menyebabkan banyak kerugian. Tidak adanya pemasukan menyebabkan Steven
Saputra melakukan PHK besar-besaran terhadap hampir setengah karyawannya. Sementara itu,
dapat dipahami jika karyawan yang bekerja di perusahaan milik Steven Saputra merupakan
masyarakat kecil yang bergantung hidup dengan bekerja di perusahaan tersebut. Salah satu korban
PHK tersebut diantaranya adalah Abighail (30) yang merupakan salah satu karyawan dan telah
bekerja selama 5 tahun di perusahan tersebut. Abighail di PHK tanpa sedikitpun diberikan uang
kompensasi dan pesangon dari perusahaan. Akibat kejadian tersebut Abighail saat ini tidak
memiliki pekerjaan dan pemasukan, ditambah musibah yang di alaminya terjadi di masa pandemi,
saat seluruh aspek kehidupan sulit dijalankan.
Setelah genap satu tahun Abighail menjadi korban PHK dari perusaaan, ia benar-benar mengalami
kesulitan ekonomi dan kehidupan. Abighail yang memiliki seorang istri Nita Sari (29) dan
seorang anak bernama Yohanes (5) berusaha kembali menggerakan roda perekonomian
keluarganya. Abighail berusaha meminjam uang kesetiap bank konvensional untuk mendapat
modal bekerja. Namun, akibat tidak memiliki jaminan harta, setiap permohonan yang diajukan
tidak kunjung dikabulkan. Kemudian, Abighail memutuskan untuk meminjam uang kepada
temannya yakni Rosaria (31). Akhirnya setelah Abighail memberikan penjelasan kepada Rosaria
untuk meminjam uang dengan tujuan mendirikan usaha sendiri, Rosaria memberikan uang
pinjaman senilai Rp. 3.500.000. dengan catatan harus dapat dikembalikan dalam 3 bulan kedepan.
Setelah mendapat modal dan pinjaman Abighail langsung mendirikan usaha toko kelontong kecil
di depan rumah kontrakannya. Abgihail berharap usaha yang dijalankan dapat Kembali
menggerakan roda perekonomian keluarga kecilnya.
Setelah hampir 4 bulan menjalankan usaha toko kelontong sederhananya, Abighail justru semakin
terpuruk, modal usaha yang dipinjam dari Rosaria tak bisa di kembalikan oleh Abighail karena
toko kelontong yang dijalankannya justru rugi besar-besaran tanpa ada konsumen yang datang.
Akibat kejadian tersebut Abgihail pun memohon kepada Rosaria untuk memberikan tambahan
waktu satu bulan agar dapat mengembalikan uang yang dipinjam. Setelah mengalami kerugian dan
tidak memiliki modal usaha untuk melanjutkan toko kelontongnya, Abighail berpikir untuk
kembali ketempat lama dia bekerja di perusahaan Green Hotel City. Dengan keadaan terdesak
Abighail berniat untuk datang dan meminjam uang kepada pemilik perusahaan Steven Saputra
yang merupakan bos ditempat Abighail bekerja dahulu.
Saat mendatangi kantor perushaan lamanya, Abighail sempat bertemu dengan Steven Saputra di
ruangannya bersama dengan Assisten Pribadi Steven Saputra yakni Yulius Parlindungan (29).
Disaat bertemu di ruangan Steven Saputra, Abighail menjelaskan jika ia membutuhkan pinjaman
uang sembari mengungkit kembali uang kompensasi PHK yang tidak dia terima saat Abighail di
berhentikan dari perusahaan. Atas perkataan yang di ucapkan Abighail, Steven Saputra merasa
tidak terima dan meminta Abighail untuk pergi dari ruangannya. Steven Saputra meminta kepada
Yulius Parlindungan selaku assisten pribadinya untuk mengusir Abighail dari ruangannya.
Sesaat meninggalkan ruangan Steven Saputra, Yulius Parlindungan bercerita kepada Abighail
jika ia sebenarnya sudah lelah bekerja di perusahaan tersebut, hal itu dikarenakan gaji pokok dan
tunjangannya di potong 50% oleh perusahaan dengan alasan efek dari pandemi.
Selang satu minggu semenjak kejadian tersebut, tiba-tiba Yulius Parlindungan memberikan
kabar kepada Abighail jika dirinya sudah di pecat dari perusahan milik Steven Saputra, dan
diberhentikan tanpa adanya uang kompensasi yang diberikan. Setelah mendengarkan kabar
tersebut, Abighail lantas mengajak bertemu Yulius Parlindungan. Kemudian, setelah mereka
berdua bertemu, Abighail menjelaskan niat jahatnya untuk melakukan perampasan harta yang
dimiliki oleh Steven Saputra pemilik perusahaan Green Hotel City. Mendengar ajakan tersebut
Yulius Parlindungan pada awalnya menolak keras ajakan dari Abighail untuk melakukan tindak
kejahatan tersebut. Namun, Abighail terus mengajak Yulius Parlindungan karena dia percaya
dengan cara seperti itu dapat mengajarkan kepada Steven Saputra untuk memperlakukan
pegawainya sebagaimana mestinya.
Pada pertemuan tersebut Yulius Parlindungan tetap tidak meng-iyakan ajakan dari Abighail
karena bagimanapun juga Steven Saputra adalah atasan semasa ia bekerja di perusahaan tersebut.
Selang 3 hari setelah pertemuan tersebut, Yulius Parlindungan mengubah pilihannya, dia
kembali menelfon Abighail untuk melakukan rencana jahat yang sudah di susun dengan matang.
Disaat sedang merencanakan melakukan kejahatan, Yulius Parlindungan mengajak satu
temannya yakni Dafa Razwa (30) untuk turut serta membantu merencanakan dan melakukan
kejahatan. Sementara Abighail mengajak 4 orang temannya untuk mendiskusikan tindak
kejatahan yang direncakanakan, mereka diantarannya yaitu, Dani Berlan (29), Mussawir (28),
Renaldi (31), dan Nuscha Danya (25).
Yulius Parlindungan mendapatkan informasi dari orang dalam perusahaan jika Steven Saputra
dalam 2 hari yang akan datang akan bepergian ke kediaman saudaranya yang berada di Sumatera
Selatan, tanpa berfikir Panjang setelah mendengar informasi dari Yulius Parlindungan tersebut,
Abighail mengatakan jika pada hari itu adalah waktu yang tepat untuk melancarkan aksisnya.
Abighail berencana untuk mebegal mobil dan merampas harta yang di bawa oleh Steven Saputra
di perjalanan menuju Sumatera Selatan. Abighail meminta kepada Dani Berlan dan Mussawir
untuk menyiapkan seluruh perlengkapan untuk melancarkan aksinya, tercatat terdapat 5 tongkat
besi yang dipersiapkan, 2 buah golok tajam beserta 1 jenis senjata api pistol.
Tepat di sore sebelum melancarkan aksinya, Abighail membagikan tugas kepada rekan lainnya.
Abighail memanfaatkan peran Nuscha Danya sebagai perempuan satu-satunya untuk dapat
memancing Steven Saputra dan korban lainnya. Tepat pada pukul 21.40, Steven Saputra
berangkat mengendarai mobil pribadinya tanpa didampingi oleh seorang supir. Steven Saputra
berangkat dari kediamannya yang berada di Bandarlampung menuju kota Palembang, Sumatera
Selatan bersama dengan seorang istrinya yakni Ramona Nopera (40) beserta anak semata
wayangnya Afifah Maharani (7). Setelah dua jam melalui perjalanan, tepat pada pukul 23.40, di
sebuah jalanan sepi di Provinsi Lampung, Abighail, Yulius Parlindungan, dkk, melakukan
aksisnya di jalanan yang sudah sangat sepi tanpa ada pengendara lain.
Nuscha Danya yang merupakan seorang perempuan satu-satunya berusaha untuk memulai aksi
modus kejahatan tersebut. Nuscha Danya mengendarai mobil sembari membuntuti Steven
Saputra dan keluarganya dari belakang, hingga akhirnya Nuscha Danya mendahuluikendaraanya
dan menyerempet kendaraan milik Steven Saputra. Nuscha Danya membuat modusjika Steven
Saputra telah menyenggol mobilnya dan menyebabkan kendaraannya mengalami lecet dan
tergores. Tidak terima dengan kejadian tersebut Nuscha Danya kemudian berhenti di depan mobil
yang dikendarai oleh Steven Saputra. Pada waktu yang bersaamaan Nuscha Danyameminta
Steven Saputra untuk turun dan melihat akibat perbuatannya yang menyebabkan mobilmilik
Nuscha Danya lecet dan tergores. Steven Saputra pun langsung turun dan tidak terima dengan
tuduhan yang diberikan Nuscha Danya.
Setelah sempat terjadi perselisihan, tanpa disadari di dalam mobil yang dikendarai oleh Nuscha
Danya terdapat Abighail, Yulius Parlindungan, Dani Berlan, Mussawir, Dafa Razwa, serta
Renaldi yang masing-maisng keluar dari pintu mobil dengan senjata tajam, dan tumpul, serta
senapan api pistol. Dengan cepat para pelaku bergerak menjalankan aksinya. Abighail langsung
memberikan pukulan dengan tongkat besi yang dia pegang dan diarahkan ke arah kepala dari
Steven Saputra hingga menyebabkan Steven Saputra jatuh tersungkur, di saat yang bersamaan
Dafa Razwa terus memukuli Steven Saputra hingga menyebabkan Steven Saputra tidak
sadarkan diri. Disaat yang bersamaan juga Renaldi dan Dani Berlan masuk kedalam mobil milik
Steven Saputra dan langsung memukul Ramona Nopera dengan tongkat besi hingga tidak
sadarkan diri. Afifah Maharani anak semata wayang dari Steven Saputra hanya bisa menangis
dan berteriak, kemudian Nushca Danya langsung menutup mulut Afifah Maharani hingga
menyebabkan dia tidak sadarkan diri.
Setelah Steven Saputra dan Ramona Nopera tidak sadarkan diri, Mussawir bersama dengan
Yulius Parlindungan yang mengawasi situasi langsung mengikat dan menutup mata serta mulut
dari Steven Saputra dan Ramona Nopera yang sudah tidak sadarkan diri untuk kemudian di
singkirkan dari lokasi pembegalan dan dijauhkan dari jalanan. Setelah menyingkirkan Steven
Saputra dan Ramona Nopera, Abighail dkk langsung mengambil mobil dan seluruh harta yang
ada didalamnya termasuk membawa Afifah Maharani anak semata wayang dari pasangan Steven
Saputra dan Ramona Nopera. Abighail dkk sangat cepat dalam menjalankan akinya. Para pelaku
berhasil merampas barang berupa 1 unit mobil Alphard, uang tunai sebesar Rp. 22.000.000 (dua
puluh dua juta rupiah), 4 unit ponsel Samsung, 4 buah perhiasan 20 karat, 3 unit jam merk rolex
silver, 3 unit tas merk Hermes dan Gucci serta barang berharga lainnya.
Para pelaku langsung melarikan diri dan bersembunyi di Gudang terpencil yang dimiliki oleh Dafa
Razwa. Setelah 2 hari menjalankan aksinya dan menikmati hasil rampasan, para pelaku berencana
untuk menghubungi Steven Saputra dan Ramona Nopera yang sudah dapat dipastikan akan
mencari Afifah Maharani anak semata wayang dari kedua pasangan tersebut. Para pelaku
berencana untuk meminta tebusan sebesar Rp. 2.000.000.000,-(dua milyar rupiah) kepada Steven
Saputra agar Afifah Maharani dapat dikembalikan serta berencana akan melakukan ancaman
pembunuhan kepada Afifah Maharani jika Steven Saputra mencoba untuk melaporkannya
kepada polisi.
Beberapa hari setelah kejadian, Tanpa disadari oleh rekan lainnya Yulius Parlindungan setelah
melakukan tindak kejahtan tersebut selalu merasa gelisah dan bersalah karena telah berbuat
kejahatan kepada mantan atasannya dahulu. Yulius Parlindungan terus berusaha untuk
menenagkan diri namun sulit untuk dilakukan. Di hari ke empat setelah melakukan kejahatan
tersebut Yulius Parlindungan sudah tidak bisa menahan rasa gelisahnya, sehingga tanpa berpikir
panjang dan tidak diketahui oleh rekan lainnya, Yulius Parlindungan langsung menelfon Steven
Saputra dan memberi tahu tempat persembunyian para pelaku. Yulius Parlindungan
mengatakan untuk bisa datang bersama dengan polisi agar tidak terjadi kembali peristiwa
penganiayaan seperti sebelumnya. Setelah mendengarkan kabar tersebut, Steven Saputra bersama
dengan Ramona Nopera langsung bergegas melapor kepada pihak kepolisian terkait lokasi
persembunyian para pelaku. Pada akhirnya akhirnya tidak lama setelah kabar yang diberikan
olehYulius Parlindungan, para pelaku berhasil ditemukan dan diringkus oleh pihak kepolisan.