Anda di halaman 1dari 2

Corak-Corak Hukum Adat

Menurut Prof. Soepomo corak-corak hukum adat terdiri dari :

1. Keagamaan

Hukum adat menghendaki agar supaya setiap manusia Indonesia percaya dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pencerminannya misalnya terdapat dalam
Pembukaan UUD, yang dalamnya terdapat kata ‚Dengan Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa.

2. Kebersamaan
Hukum adat mempunyai sifat communaal, yaitu sifat kebersamaan yang kuat,
artinya manusia menurut hukum adat merupakan makhluk dalam ikatan
kemasyarakatan yang erat. Seluruh lapangan hidup diliputi oleh rasa
kebersamaan, segala sesuatunya dengan memperhatikan sesama anggota
keluarga, kerabat, tetangga atas dasar tolong menolong, saling bantu membantu
antara satu sama lain. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari dalam
rukun kampung, rukun tetangga atau rukun warga di kalangan masyarakat.

3. Serba konkrit
Artinya hubungan-hubungan hukum yang dilakukan tidak serba tersembunyi
atau samar-samar, antara kata dan perbuatan berjalan serasi, jelas dan nyata.

4. Sangat visual
Perhubungan-perhubungan hukum itu dianggap hanya terjadi jika sudah ada
ikata yang nampak. Jika belum ada tanda-tanda iakatan maka perhubungan itu
baru sekedar menyampaikan keinginan atau baru menaruh perhatian saja.

5. Tidak dikodifikasi
Tidak dihimpun dalam suatu atau beberapa kitab Undang- Undang menurut
sistem tertentu, sebagaimana halnya dengan hukun ayang berasal dari Eropa
barat. Hal ini tidak berarti bahwa tidak ada hukum adat yang ditulis atau dibuat
menjadi buku.

6. Tradisional
Bersifat turun-temurun sejak dahulu hingga sekarang tetap dipakai, tetap
diperhatikan dan dihormati.
7. Dapat berubah
Hukum adat dapat berubah tetapi tidak mudah dirubah. Perubahan di dalam
hukum adat terjadi biasanya dikarenakan perkembangan zaman, dikarenakan
perubahan keadaan, tempat dan waktu. Perubahannya dilakukan dengan hanya
membiarkannya saja dan membuat ketentuan yang baru.

8. Mampu menyesuaikan diri


Berarti tanpa batas sama sekali, penyesuaian dapat berlangsung dalam batas-
batas tertentu, sepanjang tidak bertentangan dengan kepribadian hidup
Pancasila.

9. Terbuka dan sederhana


Hukum adat bersifat terbuka, artinya dapat menerima unsur-unsur yang datang
dari luar, sepanjang unsur-unsur asing itu tidak bertentangan dengan pandangan
hidup kita dan ia bermanfaat bagi kehidupan masyarakat serta tidak sukar untuk
menerima dan melaksanakannya.

Anda mungkin juga menyukai