Anda di halaman 1dari 6

Komunitas Peradilan Semu Nasional

Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan


Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141
Email: kmpsn.fh@unpar.ac.id

KASUS POSISI PENERIMAAN CALON DELEGASI NATIONAL MOOT COURT


COMPETITION BULAKSUMUR V 2022

Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Kepulauan Riau
dengan luas sekitar 264.198 Km2 yang secara resmi terbentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi, dan Kota Batam. Meskipun keberadaan Kabupaten Natuna berada di gugus
kepulauan terluar dari wilayah Indonesia, namun Kabupaten Natuna memiliki potensi yang
sangat melimpah. Salah satu potensi terbesar yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna adalah
sumber daya alam yang bergelimang yakni cadangan sumber daya minyak dan gas bumi. Akan
tetapi, eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh pemerintah di
wilayah Kabupaten Natuna masih belum dilakukan secara maksimal. Hal ini dikarenakan
keterbatasan ilmu dan teknologi serta sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia guna
melaksanakan proses pertambangan minyak dan gas bumi. Demi menunjang proses eksplorasi
dan eksploitasi minyak dan gas bumi, Pemerintah Indonesia dan para investor kerap saling
melakukan kerja sama untuk melakukan kegiatan hulu minyak dan gas bumi di wilayah kerja
pertambangan melalui mekanisme kontrak kerja sama Production Sharing Contract (PSC)
maupun kontrak penyediaan jasa (Service Agreement).
Chester Energy Ltd adalah perusahaan asal Inggris yang bergerak dalam bidang
eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Kegiatan penambangan minyak dan gas bumi
yang dilakukan oleh Chester Energy Ltd berdasarkan kontrak kerja sama dengan Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan dilaksanakan
di Wilayah Kerja (WK) atau Blok Natuna yang terletak di lepas pantai Natuna Timur, tepat di
perbatasan Indonesia-Vietnam.
Demi menunjang kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang akan dilakukan oleh Chester
Energy Ltd di Blok Natuna dan guna memenuhi komitmen pasokan gas Chester Energy Ltd
kepada pembeli gas di luar negeri, maka Chester Energy Ltd menjalin kerja sama dengan

1
Komunitas Peradilan Semu Nasional
Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141
Email: kmpsn.fh@unpar.ac.id

kontraktor lain di bidang jasa pengeboran dikarenakan anggaran untuk penyediaan peralatan dan
jasa rig tergolong cukup mahal. Akhirnya, Chester Energy Ltd pun menandatangani Drilling Rig
Services Contract dengan PT Prasada Saskara yang merupakan sebuah perseroan terbatas yang
berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan beberapa klausula perjanjian di bawah ini:
“Pasal X
Kedudukan Para Pihak
(1) Chester Energy Ltd yang selanjutnya disebut sebagai “CE Ltd” berkedudukan sebagai
PIHAK PERTAMA dan bertindak sebagai penyewa jasa pengeboran.
(2) PT Prasada Saskara yang selanjutnya disebut sebagai “PT PS” berkedudukan sebagai
PIHAK KEDUA dan bertindak sebagai penyedia jasa pengeboran.

Pasal X
Hak dan Kewajiban
(1) CE Ltd wajib membayar Harga Sewa Harian pada setiap kegiatan pengeboran yang
telah dilakukan PT PS paling lama 30 Hari Kerja setelah invoice tagihan diterima.
(2) PT PS wajib menggunakan peralatan pengeboran sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan oleh CE Ltd dalam rangka melaksanakan proyek.

Pasal X
Para Pihak tidak diperkenankan untuk mengikatkan diri dalam perjanjian sejenis dengan
pihak lain sebelum perjanjian ini berakhir secara sah.

Pasal X
Pengakhiran Perjanjian
(1) Perjanjian hanya dapat dinyatakan berakhir apabila:
a. Jangka waktu berlaku perjanjian telah berakhir;
b. Kedua belah pihak secara sepakat untuk mengakhiri perjanjian;
c. Prestasi kedua belah pihak dalam perjanjian telah dilaksanakan
(2) Permintaan pengakhiran perjanjian harus dilakukan kepada pihak lainnya dengan
menggunakan permohonan tertulis.
(3) Persetujuan kedua belah pihak terhadap permohonan pengakhiran perjanjian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dinyatakan secara eksplisit oleh para pihak
dalam bentuk keterangan tertulis dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah adanya
kesepakatan kedua belah pihak..”

PT Prasada Saskara pada kontrak tersebut berperan sebagai kontraktor yang akan
memberikan penyediaan jasa rig pengeboran guna mendukung program pengeboran dari Chester
Energy Ltd. Kontrak antara Chester Energy Ltd dan PT Prasada Saskara tersebut ditandatangani
oleh John Kayonna (Direktur Utama Chester Energy Ltd) yang mewakili Chester Energy Ltd dan
Eduardo Ery (Direktur Utama PT Prasada Saskara) yang bertindak untuk dan atas nama PT

2
Komunitas Peradilan Semu Nasional
Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141
Email: kmpsn.fh@unpar.ac.id

Prasada Saskara pada 26 Agustus 2021 di kantor PT Prasada Saskara dengan nilai kontrak
mencapai US$ 78 juta, berdurasi 1,5 tahun. Berdasarkan kontrak tersebut, PT Prasada Saskara
berkewajiban untuk melakukan kegiatan pengeboran dengan Rig Kodayasi di 2 sumur Blok
Natuna yang masing-masing akan dilakukan pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 20
November 2021 dan 4 Juni sampai dengan 25 Juli 2022. Rig Kodayasi merupakan rig tipe jack
up dengan drawworks berkekuatan 2.800 tenaga kuda, top drive Aker Maritime Hydraulics
DDM-650, dan mampu mengakomodasi 120 kru. Kemudian, jika terjadi sengketa antara para
pihak dan sengketa tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah, maka penyelesaian sengketa
dilaksanakan berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam
perjanjian. Sistem pembayaran pada perjanjian ini berdasarkan Harga Sewa Harian yang
dibayarkan oleh Chester Energy Ltd per setiap kegiatan pengeboran telah dilakukan dengan PT
Prasada Saskara akan mengirimkan invoice kepada Chester Energy Ltd dan dibayar 30 Hari
Kerja setelah tagihan diterima.
Setelah Kontrak berhasil ditandatangani oleh para pihak, pengeboran tahap pertama yang
dilakukan di bulan Oktober 2021 berjalan dengan baik dan tanpa kendala. Pengeboran pada
sumur pertama pun telah selesai dilaksanakan dan Chester Energy Ltd pun telah melakukan
pembayaran untuk kegiatan pengeboran pertama yang dilakukan oleh PT Prasada Saskara sesuai
dengan hal-hal yang telah diatur di dalam Kontrak. Rig Kodayasi yang digunakan untuk
melakukan pemboran pada sumur pertama pun telah diangkut dan dimobilisasi kembali dari
Wilayah Kerja oleh PT Prasada Saskara.
Pada Desember 2021, Direktur Utama PT Prasada Saskara yakni Eduardo Ery dihubungi
oleh Kevino Cassano selaku Direktur Utama PT Zarach Oil yang merupakan Kontraktor Kontrak
Kerja Sama Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi di wilayah kerja Lhokseumawe yang terletak di
Provinsi Aceh yang sahamnya juga dimiliki oleh Eduardo Ery sebesar 5% dari jumlah saham
disetor dan ditempatkan. Maksud Kevino Cassano menghubungi Eduardo Ery tersebut ialah
bahwa PT Zarach Oil membutuhkan rig pengeboran jenis Rig Kodayasi sesegera mungkin untuk
melakukan pengeboran di wilayah kerja Lhokseumawe pada awal bulan Januari hingga akhir
bulan Juni 2022 dikarenakan tidak ada rig lain di Indonesia yang sesuai untuk melakukan

3
Komunitas Peradilan Semu Nasional
Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141
Email: kmpsn.fh@unpar.ac.id

pengeboran di Blok Lhokseumawe. Berkenaan dengan hal tersebut, PT Zarach Oil pun rela
untuk membayar lebih mahal dari biaya yang diberikan Chester Energy Ltd apabila PT Prasada
Saskara bersedia untuk melakukan pengeboran dengan menggunakan Rig Kodayasi. Setelah
mengetahui bahwa ternyata Rig Kodayasi tidak dimanfaatkan dengan optimal setelah melakukan
pengeboran tahap pertama di Blok Natuna, Eduardo Ery pun hendak mengefektifkan aset yang
dimiliki PT Prasada Saskara yakni Rig Kodayasi dengan menandatangani Drilling Rig Services
Contract dengan PT Zarach Oil di bulan Januari 2022 dengan nilai kontrak mencapai US$ 126
juta serta jangka waktu pengerjaan selama 6 bulan tanpa sepengetahuan dari komisaris PT
Prasada Saskara.
Berita mengenai perjanjian yang dilakukan oleh PT Prasada Saskara dengan PT Zarach
Oil pun akhirnya diketahui oleh Chester Energy Ltd. Oleh sebab itu, Chester Energy Ltd pun
meminta kepada PT Prasada Saskara untuk mengadakan musyawarah antar kedua belah pihak
untuk membahas mengenai Drilling Rig Services Contract antara PT Zarach Oil dengan PT
Prasada Saskara yang juga menggunakan Rig Kodayasi tersebut. Musyawarah pun diadakan
pada awal bulan Februari 2022 yang juga dihadiri oleh PT Zarach Oil dan SKK Migas
membahas mengenai komitmen dari PT Prasada Saskara terhadap pelaksanaan Drilling Rig
Services Contract antara Chester Energy Ltd dengan PT Prasada Saskara. Dalam musyawarah
tersebut, PT Prasada Saskara secara tidak langsung mengakui telah menandatangani Drilling Rig
Services Contract yang menggunakan Rig Kodayasi dengan PT Zarach Oil dan menawarkan Rig
Hakaraya yang juga rig tipe jack up kepada Chester Energy Ltd sebagai pengganti Rig Kodayasi.
Akan tetapi Chester Energy Ltd tidak bersedia menerima Rig Hakaraya karena tidak sesuai
dengan spesifikasi Rig Kodayasi. Rig Hakaraya memiliki spesifikasi drawworks berkekuatan
2.000 tenaga kuda, top drive Varco TDS-4S high torque, dan mampu mengakomodasi 99 kru.
Rig Hakaraya juga masih berada di Jepang dan memerlukan perbaikan serta waktu yang lama
untuk tiba di Indonesia. Dapat dipastikan bahwa Rig Hakaraya tidak akan bisa tiba di Indonesia
untuk dapat melakukan pengeboran tahap kedua di Wilayah Kerja Chester Energy Ltd pada
bulan Juni 2022. Berdasarkan hal tersebut, musyawarah yang dilakukan oleh para pihak pun
tidak mencapai mufakat. PT Prasada Saskara menyatakan kepada Chester Energy Ltd bahwa

4
Komunitas Peradilan Semu Nasional
Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141
Email: kmpsn.fh@unpar.ac.id

mereka akan mengusahakan Rig Kodayasi kembali melakukan pekerjaan pengeboran untuk
Chester Energy Ltd pada bulan Juni 2022.
Mengingat tidak ada kepastian dan jaminan Rig Kodayasi akan kembali melakukan
pekerjaan pengeboran pada bulan Juni 2022, Chester Energy Ltd pun beranggapan bahwa PT
Prasada Saskara tidak kunjung menunjukan itikad baiknya dalam melaksanakan Drilling Rig
Services Contract tersebut dengan Chester Energy Ltd dikarenakan PT Prasada Saskara diketahui
telah mengirimkan Rig Kodayasi ke Blok Lhokseumawe.
Demi menghindari terjadinya kerugian komersial dan ancaman kerugian lain yang
mungkin terjadi terhadap Chester Energy Ltd apabila terlambat ataupun gagal dalam
melaksanakan pengeboran di Blok Natuna pada bulan Juni 2022, pada awal Maret 2022 Chester
Energy Ltd memutuskan untuk mengakhiri Drilling Rig Services Contract dengan PT Prasada
Saskara tersebut secara sepihak. Kemudian dengan disewakannya Rig Kodayasi kepada pihak
lain (PT Zarach Oil) pada waktu yang bersamaan dengan kontrak Chester Energy Ltd , PT
Prasada Saskara dianggap tidak beritikad baik untuk melaksanakan ketentuan kontrak. Oleh
karena itu, Chester Energy Ltd mencairkan performance bond senilai 5% dari nilai Kontrak
tersebut yang dimintakan kepada Bank Damai Sejahtera sebagai pihak pemberi jaminan.
PT Prasada Saskara pun merasa telah dirugikan akibat pengakhiran sepihak dan
pencairan performance bond yang telah dilakukan oleh Chester Energy Ltd. Atas permasalahan
tersebut, PT Prasada Saskara mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri pada akhir bulan Maret
2022.

INSTRUKSI PENGERJAAN:
Buatlah legal opinion maksimal sebanyak 4 (empat) halaman kertas A4, font Times New Roman,
dengan line spacing 1.5 berdasarkan kasus posisi di atas dengan merujuk kepada
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Berdasarkan kasus posisi di atas gugatan apa yang seharusnya dilayangkan oleh
Penggugat? Jelaskan jawaban Anda disertai dengan dasar hukumnya!

5
Komunitas Peradilan Semu Nasional
Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung, 40141
Email: kmpsn.fh@unpar.ac.id

2. Apakah sudah tepat apabila PT Prasada Saskara menjadi pihak Penggugat dalam perkara
tersebut? Baik tepat ataupun tidak jelaskan jawaban Anda disertai dengan dasar
hukumnya!
3. Berdasarkan jawaban Anda pada nomor 1, jelaskan perlawanan seperti apa yang dapat
diajukan oleh Tergugat guna membantah dasar gugatan dari Penggugat!
4. Bagaimana penyelesaian sengketa kasus di atas sebaiknya diselesaikan? Jelaskan!

PERLU DIPERHATIKAN:
Batas pengumpulan legal memorandum adalah pada tanggal 5 Mei 2022 pukul 16.00 WIB.
Dikumpulkan melalui surel resmi Delegasi Bulaksumur V KMPSN FH UNPAR
kmpsnforbulsum5@gmail.com dengan format penamaan file dan subjek email “Legal
Memorandum Bulsum V_Nama Lengkap_Angkatan” dalam format PDF.

—SELAMAT MENGERJAKAN & SEMOGA SUKSES—

Anda mungkin juga menyukai