PT. TOTAL ASRI SUMBER ALAM DENGAN PT. ANEKA BOGA CITRA
Disusun Oleh :
A1/ Semester 5
Yuliana Riski (61120069)
B. Persamaan Desain Indutri antara PT. Total Asri Sumber Alam Dengan PT. Aneka
Boga Citra
D. Analisis Penyelesaian gugatan yang diajukan oleh PT Aneka Boga Citra Kepada
PT. Total Asri Sumber Alam
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat telah memberikan Putusan Nomor 43/Pdt.Sus-Desain Industri/2020/PN
Niaga.Jkt.Pst., tanggal 26 Januari 2021 dengan amar putusan : Menolak eksepsi tergugat
dan menolak gugatan desain industri penggugat serta menghukum penggugat untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp 2.007.000,00 (dua juta tujuh ribu rupiah).
Bahwa pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah
memberikan Putusan Nomor 583 K/Pdt.Sus-HKI/2021/ tanggal 3 Mei 2021, dengan amar
putusan sebagai berikut: Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon (PT. Total Asri
Sumber Alam), membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor 43/Pdt.Sus-Desain Industri/2020/PN Niaga.Jkt.Pst., mengabulkan gugatan
penggugat sebagian, bahwa desain industri telah di daftarkan oleh Tergugat telah
digunakan sejak tahun 2019 sebelum adanya permohonan pendaftaran oleh tergugat,
menyatakan batal pendaftaran desain industri milik tergugat, memerintah direktorat
jenderal kekayaan intelektual untuk mencatat dan mengumumkan pembatalan
pendaftaran desain industri milik tergugat, menolak gugatan penggugat selebihnya dan
menghukum termohon kasasi atau tergugat untuk membayar biaya perkara.
Bahwa sesudah putusan Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum tetap
tersebut diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali/ Tergugat pada tanggal 19
Juli 2021, kemudian terhadapnya oleh Pemohon/Tergugat Mahkamah Agung Republik
Indonesia Peninjauan Kembali dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 9 September 2021 mengajukan permohonan peninjauan kembali pada
tanggal 4 Januari 2022 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali
Nomor 1 PK/Pdt.Sus-HKI/2022/PN Niaga.Jkt.Pst., juncto Nomor 583
K/Pdt.Sus-HKI/2021 juncto Nomor 43/Pdt.Sus-Desain Industri/2020/PN Niaga.Jkt.Pst.,
yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
permohonan tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada hari
itu juga; Menimbang, bahwa oleh karena di dalam Undang Undang Nomor 31 Tahun
2000 tentang Desain Industeri tidak mengatur mengenai pemeriksaan peninjauan
kembali, maka Mahkamah Agung dalam mempertimbangkan perkara ini mengacu
kepada ketentuan Pasal 67, 68, 69, 71 dan 72 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun
2009. Menolak permohonan peninjauan kembali dari pemohon/ Tergugat PT. Aneka
Boga Citra serta memberi hukuman kepadan Pemohon/ Tergugat untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp10.000.000.00 (sepuluh juta rupiah).
Menurut pendapat saya, saya tidak setuju dengan putusan tersebut bahwa di
Indonesia telah menganut sistem first to file dimana seseorang yang lebih dahulu telah
mendaftarkan desain industri tersebut ke direktorat jenderal kekayaan inteketual maka
orang tersebut jelas memperoleh hak perlindungan desain industri menurut undang
undang. Walaupun desain tersebut sudah ada sejak dulu namun belum juga di daftarkan
maka siapa pun dapat mendaftarkan desain industry tersebut ke direktorat jenderal
kekayaan intelektual yang nantinya memperoleh sertifikat pemilik desain industri.