NPM : B1A019429
A. KASUS POSISI
Penggugat tidak dapat menerima dan sangat keberatan terhadap Keputusan Bupati
Bulungan tersebut karenanya Penggugat mengajukan Upaya Banding Administrasi kepada
Tergugat/Ketua Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) di Jakarta sebagaimana Surat
Penggugat dan atas upaya Banding Administratif tersebut Tergugat/Badan Pertimbangan
Kepegawaian telah mengeluarkan Keputusan yang pada pokoknya memberikan penguatan
hukuman disiplin yang telah dijatuhkan oleh Bupati Bulungan kepada Penggugat.
sebagaimana Surat Keputusan Tergugat/Badan Pertimbangan Kepegawaian Nomor :
108/KPTS/BAPEK/ 2017.
Penggugat tidak pernah merasa dilakukan pemeriksaan oleh atasan langsung dari
Penggugat (Direktur RSUD) atau Tim Pemeriksa yang terdiri dari atasan langsung, unsur
pengawasan, dan unsur kepegawaian yang ditunjuk, dan kemudian pemeriksaan dibuatkan
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Penggugat serta Tim pemeriksa
dimaksud, namun dalam Keputusan ada dipertimbangkan dalam konsideran Membaca :
angka 3. Berita Acara Pemeriksaan tanggal 5 Oktober 2015, (melanggar Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor : 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil. Khususnya Bagian V. huruf C angka 6)
Bahwa sekiranyapun ada dilakukan pemeriksaan dengan dimintai keterangan atau
klarifikasi kepada Penggugat, itupun hanya dilakukan oleh pemeriksa internal Rumah Sakit
Umum Daerah yang anggotanya ada pangkatnya lebih rendah dari terperiksa/Penggugat
padahal persyaratan menjadi Tim Pemeriksa tidak boleh berpangkat atau memangku jabatan
lebih rendah dari PNS yang diperiksa, dan ini jelas melanggar Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor : 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor : 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Khususnya Bagian
V. huruf C angka 11)
Oleh karena itu penggugat tidak dapat menerima Keputusan Bupati Bulungan tentang
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS terhadap dirinya
B. ANALISIS KASUS
1. Objek
Adapun Objek Gugatan dalam sengketa Tata Usaha Negara ini adalah Keputusan
Badan Pertimbangan Kepegawaian Nomor : 108/Kpts/Bapek/2017,Tanggal 7 Juli
2017, Tentang Penguatan Hukuman Disiplin Atas Nama Oktovianthinno Esr Wa Ro,
A.Mk, NIP. 19761027200112 1 004. Para pihak dalam kasus ini yaitu:
a. Penggugat
b. Tergugat
Objek Gugatan dalam sengketa ini adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara
dikarenakan:
Menurut Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, gugatan yang diajukan pihak yang
dirugikan pada pihak lain harus didasarkan pada ketentuan yang terdapat dalam Pasal 53 ayat
I, dan bila melihat objek sengketa, maka pengajuan gugatan oleh penggugat ke Peradilan
Administrasi pada dasarnya sudah tepat karena diajukan masih dalam tenggang waktu 90
hari sejak Penggugat menerima Surat Keputusan tersebut ( Pasal 55 UU No 5 tahun 1986 Jo
UU No. 9 tahun 2004 ), akan tetapi bila melihat ketentuan dalam Pasal 15 ayat (2) PP No. 30
tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin PNS khususnya untuk putusan berupa hukuman
disiplin, dapat dilakukan melalui upaya administratif yaitu, Penggugat menyampaikan
keberatan disertai alasan-alasan walaupun sengketa belum selesai..