Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Rianto Fajriansyah

NPM : B1A019429

MATKUL : Hukum Acara Praktik PTUN

A. KASUS POSISI

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta menolak gugatan Direktur


Oktovianthinno Esr Wa Ro, A.Mk terhadap Ketua Badan Pertimbangan Kepegawaian.
Adapun obyek gugatan dalam perkara tersebut adalah Keputusan Badan Pertimbangan
Kepegawaian Nomor : 108/Kpts/Bapek/2017,tanggal 7 Juli 2017, Tentang Penguatan
Hukuman Disiplin Atas Nama Oktovianthinno Esr Wa Ro, A.Mk. Dalam gugatannya,
penggugat menyatakan bahwa Keputusan Badan Pertimbangan Kepegawaian melalui Bupati
Bulungan memberikan Surat Keputusan Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil terhadap dirinya merupakan tindakan yang sepihak
karena penggugat merasa tidak pernah diperiksa oleh pihak berwenang.

Penggugat tidak dapat menerima dan sangat keberatan terhadap Keputusan Bupati
Bulungan tersebut karenanya Penggugat mengajukan Upaya Banding Administrasi kepada
Tergugat/Ketua Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK) di Jakarta sebagaimana Surat
Penggugat dan atas upaya Banding Administratif tersebut Tergugat/Badan Pertimbangan
Kepegawaian telah mengeluarkan Keputusan yang pada pokoknya memberikan penguatan
hukuman disiplin yang telah dijatuhkan oleh Bupati Bulungan kepada Penggugat.
sebagaimana Surat Keputusan Tergugat/Badan Pertimbangan Kepegawaian Nomor :
108/KPTS/BAPEK/ 2017.

Penggugat tidak pernah merasa dilakukan pemeriksaan oleh atasan langsung dari
Penggugat (Direktur RSUD) atau Tim Pemeriksa yang terdiri dari atasan langsung, unsur
pengawasan, dan unsur kepegawaian yang ditunjuk, dan kemudian pemeriksaan dibuatkan
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Penggugat serta Tim pemeriksa
dimaksud, namun dalam Keputusan ada dipertimbangkan dalam konsideran Membaca :
angka 3. Berita Acara Pemeriksaan tanggal 5 Oktober 2015, (melanggar Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor : 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil. Khususnya Bagian V. huruf C angka 6)
Bahwa sekiranyapun ada dilakukan pemeriksaan dengan dimintai keterangan atau
klarifikasi kepada Penggugat, itupun hanya dilakukan oleh pemeriksa internal Rumah Sakit
Umum Daerah yang anggotanya ada pangkatnya lebih rendah dari terperiksa/Penggugat
padahal persyaratan menjadi Tim Pemeriksa tidak boleh berpangkat atau memangku jabatan
lebih rendah dari PNS yang diperiksa, dan ini jelas melanggar Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor : 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor : 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Khususnya Bagian
V. huruf C angka 11)

Oleh karena itu penggugat tidak dapat menerima Keputusan Bupati Bulungan tentang
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS terhadap dirinya

B. ANALISIS KASUS
1. Objek

Adapun Objek Gugatan dalam sengketa Tata Usaha Negara ini adalah Keputusan
Badan Pertimbangan Kepegawaian Nomor : 108/Kpts/Bapek/2017,Tanggal 7 Juli
2017, Tentang Penguatan Hukuman Disiplin Atas Nama Oktovianthinno Esr Wa Ro,
A.Mk, NIP. 19761027200112 1 004. Para pihak dalam kasus ini yaitu:

a. Penggugat

Oktovianthinno Esr Waro, A.Mk, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan PNS


pada RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, tempat tinggal di Jl.
Katamso RT.011 RW.04 Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Kecamatan Tanjung
Selor, Kabupaten Bulungan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu Mansyur,
S.H., M.H.dan Dr. Syafruddin, S.H., M.Hum. Mereka adalah Advokat/Pengacara
pada Kantor Advokat/Pengacara “Mansyur, S.H.,M.H & REKAN”, keduanya
Kewarganegaraan Indonesia, berkedudukan/bertempat tinggal di Jalan Aki Balak
RT.60 No.95 Tarakan, Kalimantan Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 7 September 2017

b. Tergugat

Ketua Badan Pertimbangan Kepegawaian, berkedudukan di Jalan Letjen


Sutoyo No. 12, Jakarta Timur 13640. Dalam perkara ini memberikan kuasa
kepada Bima Haria Wibisana, Kepala Badan Kepegawaian Negara selaku
Sekretaris Badan Pertimbangan Kepegawaian berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor 030/G.TUN/ BAPEK/2017 tanggal 24 November 2017 dan selanjutnya
memberikan kuasa kepada :

1) Julia Leli Kurniatri, S.H., M.H.


2) Andi Anita Asda, S.H., M.M.
3) Nur Alamsyah, S.Sos.
4) Helenika, S.H.
5) Septria Minda Eka Putra, S.H.

Objek Gugatan dalam sengketa ini adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara
dikarenakan:

a. Objek Gugatan merupakan Penetapan Tertulis karena berbentuk Surat Keputusan


yaitu Surat Keputusan Nomor : 800/051/BAP-SK/BKPSDM-II/VIII/2017, tanggal 7
Juli 2017, tentang Penguatan Hukuman Disiplin an. Oktovianthinno ESR WARO,
A.Mk, NIP : 19761027 200112 1 004;
b. Diterbitkan oleh Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yakni Badan Pertimbangan
Kepegawaian Jakarta yang merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;
c. Berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, hal ini terlihat dalam Konsideran “Mengingat” dalam Objek
Gugatan dengan menunjuk beberapa Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
d. Bersifat konkrit karena tidak abstrak akan tetapi berwujud, tertentu atau dapat
ditentukan yaitu dalam perkara ini berupa Keputusan Pemberhentian sebagai Pegawai
Negeri Sipil kepada Penggugat;
e. Bersifat individual dikarenakan tidak ditujukan kepada umum akan tetapi ditujukan
kepada Penggugat pribadi sebagai orang yang diberikan Keputusan;
f. Bersifat Final dikarenakan telah definitif dan tidak memerlukan persetujuan atasan
atau instansi lain dan Keputusan tersebut dapat langsung dilaksanakan;
2. Tenggang Waktu

Berdasar Berita Acara Penyerahan Surat Keputusan Nomor :800/051/BAP-SK/BKPSDM-


II/VIII/2017, Penggugat baru menerima Keputusan Tergugat/Badan Pertimbangan
Kepegawaian tentang Penguatan Hukuman Disiplin an. Oktovianthinno Esr Waro, A.Mk,
NIP : 19761027 200112 1 004, yaitu pada tanggal 22 Agustus 2017, dan selanjutnya
Penggugat mendaftarkan Gugatan ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal
18 Oktober 2017, sehingga tenggang waktu pengajuan Gugatan

Menurut Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, gugatan yang diajukan pihak yang
dirugikan pada pihak lain harus didasarkan pada ketentuan yang terdapat dalam Pasal 53 ayat
I, dan bila melihat objek sengketa, maka pengajuan gugatan oleh penggugat ke Peradilan
Administrasi pada dasarnya sudah tepat karena diajukan masih dalam tenggang waktu 90
hari sejak Penggugat menerima Surat Keputusan tersebut ( Pasal 55 UU No 5 tahun 1986 Jo
UU No. 9 tahun 2004 ), akan tetapi bila melihat ketentuan dalam Pasal 15 ayat (2) PP No. 30
tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin PNS khususnya untuk putusan berupa hukuman
disiplin, dapat dilakukan melalui upaya administratif yaitu, Penggugat menyampaikan
keberatan disertai alasan-alasan walaupun sengketa belum selesai..

Anda mungkin juga menyukai