Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putu Galuh Luwihati Arkananda

Nim : 1904551129

Kelas : C (Reguler Pagi)

TUGAS HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. Bandingkan Konvensi Wina 1969, Konvensi Wina 1986, serta UU No. 24 Tahun 2000
- Konvensi Wina 1969
Mengatur tentang Hukum Perjanjian Internasional yang hanya mengatur perjanjian-
perjanjian internasional antara negara dan negara saja dan;
- Konvensi Wina 1986
Mengatur tentang hukum Perjanjian Internasional antar Organinasi Internasional dan
Negara dan antar Organisasi Internasional yang sesuai dengan namanya mengatur
tentang perjanjian internasioal dan antara organisasi internasional dan negara ataupun
perjanjian internasional anatara sesame organisasi internasional.
- UU No. 24 Tahun 2000
Tidak mengatur tentang bagaimana kedudukan perjanjian internasional, dimana
Indonesia telah menjadi pihak terhadap hukum nasional. Di beberapa konstitusi
negaranegara lain terdapat ketentuan tentang begaimana kedudukan perjanjian
internasional terhadap hukum nasional. UUD 1945 tidak mengaturnya.

Study Task :

1. Jelaskan perbedaan antara Perjanjian Internasional dan Kontrak Internasional.


Jawab :
 Perjanjian Internasional
Sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum internasional oleh beberapa
pihak yang utamanya adalah negara, walaupun ada juga perjanjian yang
melibatkan organisasi internasional. Traktat merupakan salah satu sumber
hukum internasional.
 Kontrak Internasional
Suatu kontrak perjanjian yang dibuat antara entitas hukum/pihak dalam
negeri/nasional dengan entitas hukum/pihak luar negeri. Kontrak bisnis
internasional berbeda dengan kontrak bisnis pada umunya, dimana para pihak
merupakan perusahaan dalam negri yang memiliki hukum dan pemahaman
yang sama, sedangkan kontrak bisnis internasional akan memiliki lebih dari
satu hukum dan akan berbeda pada pemahamannya, olehkarenaya kontrak
bisnis internasional akan lebih komprehensif daripada kontrak bisnis pada
umumnya.
2. Jelaskan korelasi antara hubungan luar negeri dan perjanjian internasional
Hubungan internasional adalah interaksi, kontak, dan komunikasi diantara bangsa-
bangsa yang bertujuan untuk melakukan politik luar negerinya. Sebuah negara bisa
melakukan hubungan internasional kalau kemerdekaan dan kedaulatannya sudah
diakui secara de facto dan de jure oleh negara lain.
Arti dari perjanjian internasional menurut Konvensi Wina yang dilakukan pada tahun
1969 adalah persetujuan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih dengan tujuan
untuk mengadakan hubungan antarnegara menurut ketentuan hukum internasional.
Perjanjian internasional juga menjadi salah satu sumber hukum internasional. Karena
itulah, perjanjian internasional bisa memberikan landasan bagi penyelenggaraan
hubungan antarnegara di dunia.
3. Susunlah sistematika Vienna Convention on the Law of the Treaties 1969 dan
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional ke dalam
matriks.

NO. KATEGORI Vienna Convention on Undang – Undang


the Law of Treaties 1969 Republik Indonesia No. 24
tahun 2000
1. Pemisahan antara Tidak ada Ada, pasal 1 butir 4 dan pasal
credentials dan full 7 ayat (3)
powers
2. ketentuan mengenai Tidak ada Ada, pasal 1 butir 8 dan pasal
suksesi negara 20
3. Ketentuan mengenai Ada, pasal 21 Tidak ada
akibat hukum dari
pensyaratan
(revervations)

4. Asas – asas perjanjian Ada, pasal 25 – 29 Tidak ada


Internasional
5. Pengaturan mengenai Ada, pasal 34 – 38 Tidak ada
third state
6. Pengesahan perjanjian Tidak ada Ada, pasal 9 – 14
Internasional
7. Pemberlakuan Tidak ada Ada, pasal 15 – 16
perjanjian
Internasional
8. Amandemen dan Ada, pasal 39 – 41 Ada
Modifikasi perjanjian
internasional
9. Konsekuensi Ada, pasal 69 – 72 Tidak ada
berakhirnya perjanjian
internasional
10. Pengaturan mengenai Ada, pasal 79 Tidak ada
kesalahan cetak dalam
perjanjian
internasional
11. Publikasi perjanjian Ada, pasal 80 Tidak ada
internasional
12. Penangguhan Ada, pasal 54 – 64 Tidak ada
perjanjian
internasional
Problem Task

1. Apakah Memorandum of Understanding (MoU) dapat dikategorikan sebagai suatu


perjanjian Internasional?
MoU ( Memorandum Of understanding) merupakan suatu perbuatan hukum dari salah satu
pihak (subjek hukum) untuk menyatakan maksudnya kepada pihak lainnya akan sesuatu
yang ditawarkannya ataupun yang dimilikinya. Dengan kata lain, MoU pada dasarnya
merupakan perjanjian pendahuluan, yang mengatur dan memberikan kesempatan kepada
para pihak untuk mengadakan studi kelayakan terlebih dahulu sebelum membuat
perjanjian yang lebih terperinci dan mengikat para pihak pada nantinya.
Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di bawah hukum
internasional oleh beberapa pihak yang utamanya adalah negara, walaupun ada juga
perjanjian yang melibatkan organisasi internasional. Traktat merupakan salah satu sumber
hukum internasional.
Jadi kesimpulannya MoU dapat dikategorikan sebagai suatu perjanjian internasional
karena MoU merupakan perjanjian pendahulu, yang mengatur dan memberikan
kesempatan kepada para pihak untuk mengadakan studi kelayakan terlebih dahulu sebelum
membuat perjanjian yang lebih terperinci dan mengikat para pihak pada nantinya

Anda mungkin juga menyukai