PROGDI AKUNTANSI
UNIKA SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul ”Melaksanakan Riset Pemasaran
dan Meramalkan Permintaan”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan menyangkut tentang strategi dan rencana pemasaran. Kami pun
menyadari bahwa di dalam paper ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan paper
yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan paper ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.
Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Terdapat dua
diagram organisasi.
Manaje
men
puncak
Manajemen
menengah
Orang-orang garis
depan
PELANGGAN
B. Diagram Organisasi Modern yang Berorientasi pada Pelanggan
PELANGGAN
Manajemen
Menengah
Mana-
Jemen
puncak
Total Total
Manfaat Biaya
Pelanggan Pelanggan
Manfaat Biaya
Produk Moneter
Manfaat Biaya
Jasa Waktu
Manfaat Biaya
Personel Energi
Manfaat Biaya
Citra Psikologis
Inti dari contoh ini pembeli beroperasi dalam berbagai batasan dan membuat pilihan
lebih condong pada manfaat pribadi daripada manfaat perusahaan. Nilai yang dipersepsikan
pelanggan merupakan kerangka kerja berguna yang diterapkan dalam banyak situasi dan
menghasilkan pandangan yang kaya. Berikut implikasinya:
Pertama, penjual harus menilai total manfaat pelanggan dan total biaya pelanggan
yang berhubungan dengan tawaran tiap pesaing untuk mengetahui bagaimana peringkat
tawaran penjual dalam pikiran pembeli. Kedua, penjual yang berada pada keadaan nilai yang
dipersepsikan pelanggan yang tidak menguntungkan mempunyai dua alternatif yaitu
meningkatkan total manfaat pelanggan atau mengurangi total biaya pelanggan. Alternatif
pertama memperkuat atau menambah manfaat ekonomi, fungsional dan psikologis dari
produk jasa, personel dan citra yang ditawarkan. Alternatif kedua mengurangi biaya pembeli
melalui pengurangan harga atau biaya kepemilikan dan pemeliharaan, menyederhanakan
proses pemesanan dan pengiriman, atau menyerap sejumlah risiko pembeli dengan
menawarkan jaminan.
Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul
karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk terhadap ekspektasi mereka.
Perusahaan yang berpusat pada pelanggan berusaha menciptakan kepuasan pelanggan yang
tinggi, tetapi itu bukan tujuan akhirnya.
Mengamati Kepuasan
Teknik Pengukuran
Ada sejumlah metode untuk mengukur kepuasan pelanggan. Survei berkala
dapat melacak kepuasan pelanggan secara langsung dan juga mengajukan pertanyaan
tambahan untuk mengukur niat pembelian kembali dan kemungkinan atau kesediaan
responden untuk merekomendasikan suatu perusahaan dan merek kepada orang lain.
Selain mengadakan survei berkala, perusahaan dapat mengamati tingkat kehilangan
pelanggan dan menghubungi pelanggan yang berhenti membeli atau beralih ke
pemasok lain untuk mengetahui pengetahuannya.
Pengaruh Kepuasan Pelanggan
Bagian perusahaan yang bertepat pada pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan
tujuan dan sarana pemasaran.
C. Keluhan Pelanggan
Mencatat keluhan dari pelanggan merupakan cara dari berbagai perusahaan untuk
memperhatikan kepuasan pelanggan. Mengingat besarnya dampak buruk dari ketidakpuasan
pelanggan dibawah ini merupakan prosedur untuk membantu itikad baik pelanggan.
Kualitas produk dan jasa juga mempengaruhi kepuasan pelanggan. Menurut definisinya
kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Perusahaan yang
memuaskan pelanggannya disebut perusahaan berkualitas, tetapi kita harus membedakan
anatar kesesuaian kualitas dan kinerja kualitas.
E. Pengaruh Kualitas
Kualitas jelas merupakan kunci untuk menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan. Jika
tingkat kualitas semakin tinggi, maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan pelanggan yang
dihasilkan. Studi telah memperlihatkan korelasi yang tinggi antara kualitas produk relatif dan
profitabilitas perusahaan.
F. Kualitas Total
Kualitas total adalah tugas semua orang, seperti halnya pemasaran. Pemasar memainkan
beberapa peran dalam membantu perusahaan mereka mendefinisikan dan menghantarkan
barang dan jasa dengan kualitas yang tinggi.
Profitabilitas Pelanggan
Pelanggan yang menguntungkan adalah orang, rumah tangga, atau perusahaan yang
sepanjang waktu menghasilkan aliran pendapatan yang melebihi jumlah aliran biaya
perusahaan yang dapat ditoleransi untuk menarik, menjual, dan melayani pelanggan tersebut.
Pemasar dapat menilai profitabilitas pelanggan secara individual, segmen pasar, atau saluran.
Analisis profitabilitas pelanggan yang baik dilakukan dengan perangkat akuntansi yang
disebut penentuan biaya berdasarkan aktivitas. Perusahaan memperkirakan semua pemasukan
yang berasal dari pelanggan, dikurangi dengan biaya. Biaya tidak hanya mencakup
pembuatan dan pendistribusian tetapi seluruhnya.
Portofolio Pelanggan
Pemasar mengakui adanya kebutuhan untuk mengelola portofolio pelanggan yang terdiri dari
berbagai kelompok pelanggan yang didefinisikan berdasarkan loyalitas, profitabilitas, dan
faktor yang lain. Dalam pemasaran seperti dalam investasi, kita perlu menghitung beta, atau
nilai resiko imbalan, untuk masing-masing ini perusahaan harus merangkai portofolio
individu berkorelasi negatif.
Menggambarkan nilai sekarang bersih dari aliran laba masa depan yang diharapkan
sepanjang pembelian seumur hidup pelanggan. Perusahaan harus mengurangkan dari biaya
yang diharapkan untuk menarik, menjual, dan melayani akun pelanggan tersebut dari
pendapatan yang diharapkan dengan menerapkan tingkat diskon yang tepat.
Pemberdayaan pelanggan menjadi cara hidup bagi banyak perusahaan yang harus
menyesuaikan diri dengan peralihan kekuasaan dalam hubungan pelanggan mereka. Tinjauan
pemasaran menggambarkan beberapa perubahan yang dibuat perusahaan dalam praktik
pemasaran mereka sebagai hasilnya.
Pemasaran Satu-Satu
Menurut Pepper dan Rogers kerangka kerja empat langkah untuk pemasaran satu-satu yang
dapat diterapkan adalah sebagai berikut:
Pemasar harus menerapkan penentuan biaya berdasarkan aktivitas dan hitung nilai
seumur hidup pelanggan. Perkiraan nilai sekarang bersih dari semua laba masa depan
dikurangi biaya layanan khusus pelanggan.
Pemasar harus bisa merumuskan penawaran yang disesuaikan, yang dapat anda
komunikasikan secara pribadi.
Tapi tipe pemasaran satu-satu ini tidak cocok dipakai untuk semua perusahaan.
Pemasaran satu-satu baik digunakan pada perusahaan yang biasanya mengumpulkan
sejumlah besar informasi pelanggan perorangan.
Mengurangi keberalihan
2) Membangun loyalitas
Dua program loyalitas adalah frekuensi dan proses pemasaran klub. Program
frekuensi dirancang untuk memberikan penghargaan terhadap pelanggan yang sering
membeli dalam jumlah besar. Program ini dapat membantu program loyalitas jangka
panjang. Sedangkan proses pemasaran klub bisa terbuka bagi yang membeli produk
maupun jasa, atau hanya terbatas bagi kelompok yang berminat atau bagi mereka
yang membayar sejumlah kecil iuran.
Mempersonalisasikan pemasaran
Memenangkan Kembali
Database Pelanggan
Melalui penggalian data, ahli statistika pemasaran menarik informasi yang berguna
tentang individu, tren dan segmen dari kumpulan data. penggalian data ini
menggunakan teknik statistik dan matematika canggih seperti analisa kelompok,
deteksi interaksi otomatis dan jaringan cerdas.
Secara umum perusahaan dapat menggunakan data mereka dalam lima cara:
Ada empat masalah yang dapat mencegah perusahaan untuk menggunakan CRM
secara efektif. Masalah pertamanya adalah bahwa proses membangun dan
mempertahankan database pelanggan membutuhkan investasi besar. Masalah kedua
adalah sulitnya membuat semua orang dalam perusahaan agar berorientasi pada
pelanggan dan menggunakan informasi yang tersedia. Masalah ketiganya adalah tidak
semua pelanggan menginginkan hubungan dengan perusahaan, dan mereka mungkin
tidak suka mengetahui bahwa perusahaan telah mengumpulkan terlalu banyak
informasi pribadi tentang mereka. Masalah keempatnya adalah bahwa asumsi
dibelakang CRM mungkin tidak selalu benar, sebagai contoh mungkin lebih mahal
bila perusahaan melayani pelanggan yang lebih setia. Pelanggan setia mengharapkan
dan menuntut lebih banyak dari perusahaan dan tidak menyukai semua usaha
perusahaan untuk mengenakan harga penuh atau harga yang lebih tinggi.
BAB III
ANALISA KASUS
3.1 Kasus
Saat ini, memberikan program loyalitas lewat aplikasi mobile memang sudah menjadi
hal yang sangat umum, tetapi ini masih menjadi hal yang baru ketika My Starbucks
Rewards pertama kali diluncurkan oleh Starbucks.
Untuk mendapatkan poin loyalitas, pelanggan harus memesan atau membayar
menggunakan aplikasi Starbucks. Dengan sentralisasi transaksi pelanggan seperti ini,
Starbucks dapat secara otomatis menyimpan seluruh informasi penting dari pelanggan
mereka, sehingga mereka dapat dengan mudah memberikan promosi dan hadiah yang
dipersonalisasi sesuai dengan preferensi dan perilaku pelanggan mereka.
Jika toko Anda memiliki aplikasi mobile sendiri untuk mencatat data pelanggan, itu
sangat bagus. Akan tetapi, jika tidak, maka Anda dapat tetap mengumpulkan dan
memusatkan data pelanggan Anda melalui sistem Point of Sale yang canggih. Sistem
ini bertindak sama seperti aplikasi loyalty program; mencatat informasi penting
pelanggan seperti produk kesukaan mereka, frekuensi belanja mereka, hari ulang
tahun, informasi kartu kredit, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA