Anda di halaman 1dari 86

AKTIVITAS EMPLOYEE RELATIONS

PT. METROPOLITAN RETAILMART

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana


Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Nama : Siti Sugiarti


Nim : 04203 - 069
Jurusan : Public Relations

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2008
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Strata I Public Relations

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

Judul : Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart

Nama : Siti Sugiarti

Nim : 04203 - 069

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Jurusan : Public Relations

Perusahaan : PT. Metropolitan Retailmart (Metro Department Store)

Jakarta, Agustus 2008

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Marhaeni F. Kurniawati M.Si) (Endri Listiani, S.Ip, M.Si)


Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Strata I Public Relations

TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI

Judul : Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart

Nama : Siti Sugiarti

Nim : 04203 - 069

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Jurusan : Public Relations

Jakarta, Agustus 2008

Ketua Sidang
Nama : Nurprapti W.W, M.Si ( )

Penguji Ahli
Nama : Ida Anggraeni Ananda, SS, M.Si ( )

Pembimbing I
Nama : Marhaeni F. Kurniawati M.Si ( )

Pembimbing II
Nama : Endri Listiani, S.iP, M.Si ( )
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Strata I Public Relations

LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SIDANG SKRIPSI

Nama : Siti Sugiarti

Nim : 04203 - 069

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Jurusan : Public Relations

Judul : Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart

Jakarta, Agustus 2008

Mengetahui,

Ketua Sidang
Nama : Nurprapti W.W, M.Si ( )

Penguji Ahli
Nama : Ida Anggraeni Ananda, SS, M.Si ( )

Pembimbing I
Nama : Marhaeni F. Kurniawati M.Si ( )

Pembimbing II
Nama : Endri Listiani, S.iP, M.Si ( )
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ilmu Komunikasi
Program Strata I Public Relations

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Siti Sugiarti

Nim : 04203 - 069

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Jurusan : Public Relations

Judul : Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart

Jakarta, Agustus 2008

Mengetahui,

Pembimbing I
Nama : Marhaeni F. Kurniawati M.Si ( )
Pembimbing II
Nama : Endri Listiani, S.iP, M.Si ( )

Kabid Public Relations

Nama : Marhaeni F. Kurniawati M.Si ( )

Dekan Fikom UMB

Nama : Dra. Diah Wardhani, M.Si ( )


UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG PUBLIC RELATIONS

Siti Sugiarti (04203-069)


Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart.
V + 73 Halaman; 32 Lampiran; 1 Tabel; 1 Gambar
Bibliografi : 31 Acuan (1958-2005)

ABSTRAKSI

Employee Relations adalah suatu kegiatan metode komunikasi yang memiliki


kekuatan mengelola sumber daya manusia dan lain sebagainya demi pencapaian tujuan
organisasi. Kemudian, pada akhirnya hal tersebut bermuara kepada peningkatan
produktivitas perusahaan baik dilihat secara kuantitas maupun kualitas, bentuk produk-
produk barang atau pemberian jasa yang ditawarkan kepada public sasarannya
(konsumen). Metode komunikasi yang dilakukan dengan berbagai macam program-
program kegiatan. Dan program tersebut bertujuan sebagai sarana komunikasi internal
secara timbal balik, sebagai sarana untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan
komunikasi antara manajemen perusahaan dengan karyawan, sebagai sarana saluran
komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketata
kerjaan dalam denuah organisasi dan sebagai sarana media komunikasi internal bagi
pihak karyawan untuk menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan
informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan permasalahan diatas maka
penulis menetapkan rumusan pokok permasalahan yakni bagaimana aktivitas employee
relations PT. Metropolitan Retailmart dan apa saja kendala yang dihadapi PT.
Metropolitan Retailmart dalam menjalankan program employee relations. Sedangkan
penelitian ini bertujuan ingin mengetahui aktivitas employee relations PT. Metropolitan
Retailmart dan mengetahui kendala yang dihadapi PT. Metropolitan Retailmart dalam
menjalankan aktivitas employee relations.
Konsep penelitian yang digunakan mengacu pada konsep tentang aktivitas
employee relations dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dikeluarkan oleh Rosady
Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode penelitian wawancara
mendalam (indepth interview). Peneliti menggunakan analisa data triangulasi.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas employee relations yang dirancang
dan dilakukan oleh PT. Metropolitan Retailmart saat ini terfokus pada aktivitas rutin
employee relations seperti program pendidikan dan pelatihan, program motivasi kerja
berprestasi , program penghargaan, program acara khusus (special event) dan program
media komunikasi internal.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbilaalamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul Aktivitas Employee Relations PT

Metropolitan Retailmart .

Dalam menyelesaikan Penulisan Skripsi ini penulis mengalami begitu banyak

hambatan, kesulitan dan masalah-masalah diluar dugaan. Namun akhirnya penulisan

skripsi ini dapat selesai karena adanya motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Marhaeni F. Kurniawati Msi, selaku Ketua Jurusan Public Relations Universitas

Mercu Buana dan pembimbing pertama yang telah banyak memberikan pengarahan,

pemikiran dan bentuk masukan-masukan lain yang sangat berarti bagi penulis..

2. Ibu Endri Listiani, selaku pembimbing kedua yang telah banyak membantu,

mengarahkan, serta memberikan dukungan, masukan dan motivasi sehingga

selesainya skripsi ini.

3. Ibu Dra. Diah Wardhani., MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Mercu Buana.

4. Ibu Dra. Agustina Zubair., MSi selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Mercu Buana.

5. Bapak Farid Hamid., MSi selaku Sekretaris Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Mercu Buana.


6. Seluruh dosen-dosen pengajar studi Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Mercu Buana.

7. Seluruh karyawan dan karyawati Universitas Mercu Buana (Tata Usaha,

Perpustakaan, Administrasi, dll).

8. Pihak manajemen PT. Metropolitan Retailmart, yang telah mengijinkan penulis

untuk wawancara dan mendapatkan bahan untuk penelitian.

9. Rekan-rekan kerjaku di PT. Metropolitan Retailmart, Arizona, Wisnu, Fera, Hera,

Ajo dan Nazar. Terima kasih atas kerjasamanya selama kurang lebih enam tahun,

sukses selalu.

10. Rekan-rekan kerjaku di PT. Media Komunitas Serpong, Rani, Dea, Dion, Erwin, Ade

dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

11. Ibuku tercinta dan tersayang yang senantiasa memberikan nasihat, support dan doa.

Semoga ini bisa membuat ibu bangga.

12. Kakakku Susan, Sukma dan adikku Yuyun tercinta dan tersayang terima kasih atas

donaturnya.

13. Yassir, yang tak pernah lelah selalu memberi perhatian, dukungan dan

menyemangatiku..

14. Teman-teman Public Relations 2003, semoga kita bisa wisuda bersama-sama. Sukses

untuk kalian semua.

15. Seluruh rekan-rekan lainnya yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang

tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan motivasi dan dukungan

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.


Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat menharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Akhirnya penulis menharapkan semoga penulisan ilmiah ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya serta dapat menambah

pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Agustus 2008


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menghadapi pasar bebas pada tahun 20201 nanti, hendaknya

setiap perusahaan mempersiapkan diri agar lebih kompetitif dalam bersaing,

ini bukanlah hal yang mudah karena kondisi Indonesia yang belum pulih

akibat krisis moneter yang melanda pada tahun 1998 lalu.

Salah satu bidang usaha yang terkena dampaknya adalah industri retail.

Industri retail pada saat ini adalah industri yang paling dinamis

perkembangannya di Indonesia. Secara agregat, sejak 1996 hingga 2001,

industri ini masih dapat tumbuh rata-rata lima belas persen per tahun (Majalah

Retail Asia, edisi November 2001). Padahal, kala itu negeri ini sedang hebat-

hebatnya dilanda krisis. Tahun-tahun kedepan menurut Euromonitor, sebuah

lembaga riset global, sektor retail di Indonesia rata-rata akan tumbuh hingga

dua puluh persen.2

Menurut servis riteler PT. AC Nielsen Indonesia, Yongky Surya Susilo

mengatakan tahun 2006, pertumbuhan retail (pasar dan toko) di Indonesia

adalah empat belas koma delapan persen. Jumlah itu dilihat dari total

pertumbuhan pasar modern dan tradisional yang meningkat 1,79 unit menjadi

1
www.tempointeraktif.com Emil Salim : Indonesia Belum Siap Hadapi Pasar Bebas. Jumat, 17
Desember 2007
2
M.Taufik Amir. Manajemen Ritel. Jakarta : PPM, 2005 : xvi

1
2

1,85 unit. Sementara untuk pertumbuhan tahun 2004 dan 2005, tiga belas

koma delapan persen dan tujuh belas koma tujuh persen.3

Selama 3 tahun terakhir, pertumbuhan retail di Indonesia sangat tinggi,

bahkan tertinggi diantara negara-negara di Asia Tenggara. Penyebabnya

jumlah penduduk yang besar, mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi dan

indeks kepercayaan konsumen.

Faktor pendorong lainnya adalah tingkat arus urbanisasi yang tinggi

mengakibatkan makin banyak jumlah penduduk dikota. Selain itu kegiatan

belanja terutama dipasar modern, kini menjadi gaya hidup masyarakat

perkotaan. Bahkan delapan puluh tiga persen masyarakat menganggap, belanja

merupakan bagian dari hiburan.4

Dengan jumlah penduduk 236,4 juta pada tahun 2008 dan peringkat ke

empat jumlah penduduk terbesar di dunia5. Dengan jumlah pengangguran 10,9

juta jiwa6. Industri Retail adalah industri yang mampu menampung banyak

tenaga kerja dengan cepat. Pengusaha pusat perbelanjaan tumbuh di setiap

lahan yang tersisa di perkotaan. Toko-toko baru bermunculan, dengan format

beragam yang menawarkan jenis barang yang bervariasi baik dari segi harga

dan kualitas. Hal ini menyebabkan gaya belanja masyarakat terus bergeser dan

disaat yang sama, intensitas persaingan semakin ketat.7

Kondisi tersebut menyebabkan perusahaan semakin bergantung pada

kemampuan sumber daya manusianya. Teknologi, strategi, modal, mesin,

3
www.kompas.com. Pertumbuhan Sektor Ritel Tidak Merata. Terbitan, selasa 13 Agustus 2007
4
Ibid.
5
www.berpolitik.com. Penduduk Indonesia bisa 270 juta jiwa. Terbit, Jumat 11 Juli 2008
6
www.kapanlagi.com. Pidato Mentri Ekonomi. Terbit, 15 Maret 2007
7
M. Taufuk Amir. Op.,Cit. Hal 3
3

manajemen dan lokasi yang strategis tidak akan menjamin, bila toko tidak

didukung oleh kemampuan pegawainya. Oleh karena itu, sumber daya

manusia bukan hanya sebagai asset, tapi merupakan asset termahal, dan

terpenting.

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang terpenting, yang

harus dikelola tapi faktor ini harus diimbangi oleh tata kelola yang baik

(Good Corporate Governance). Good Corporate Governance adalah proses

dan struktur untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan akutabilitas

perusahaan dengan menggunakan prinsip-prinsip seperti kewajaran,

transparansi, kerjasama dan akutabilitas diantara para stakeholder dan

shareholdernya.8

Menurut R. Eko Indrajit dan R. Djoko Pranoto dalam bukunya

Manajemen Perguruan Tinggi Modern, buruknya penerapan Good Corporate

Governance di Indonesia, dikarenakan Good Corporate Governance adalah

hal yang masih sangat baru di Indonesia.9 Oleh karena itu Indonesia menjadi

salah satu negara terburuk dalam penerapan Good Corporate Governance, dan

Indonesia salah satu negara yang tingkat produktivitas kerjanya terendah bila

dibandingkan dengan negara tetangga se-ASEAN.10

Untuk menimbulkan semangat kerja dan meningkatkan produktivitas,

pengusaha harus memberikan perhatian dan motivasi kepada karyawannya.

8
www.kompas.com, GCG Faktor Pendorong Kemajuan Perusahaan. 23 Maret 2007
9
R. Eko Indrajit & R. Djoko Pranoto. Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Yogyakarta :
Penerbit Andi, 2006:260.
10
www.kompas.com. Pengertian dan Fungsi GCG. Sabtu 09 Desember 2006
4

Karena karyawanlah yang menjadi ujung tombak dan roda penggerak maju

atau mundurnya suatu perusahaan.

Tetapi pada kenyataannya banyak perusahaan yang mengabaikan

keberadaan karyawan, sehingga karyawan kehilangan semangat dalam bekerja

dan menyebabkan suatu tindakan yang dapat merugikan perusahaan, seperti

pemogokan , mangkir, pengrusakan, atau pertengkaran. 11

Keadaan-keadaan tersebut seringkali dipicu oleh minimnya

komunikasi antara manajemen dengan karyawannya. Dikarenakan komunikasi

kurang baik, maka timbul kesalah pahaman, karyawan tidak memiliki cukup

kesempatan untuk menyatakan pendapatnya.12

Keadaan tersebut dapat menciptakan kelambanan pegawai,

ketidakefisienan, penurunan hasil, penurunan semangat kerja, pemogokan

yang merugikan, kepailitan, serta masalah lainnya yang menimbulkan dampak

yang merugikan pada penjualan, keuntungan, dan citra publik.13

Untuk itulah dibina hubungan yang lebih baik dengan karyawan.

Karyawan tidak hanya bekerja dan dibayar tetapi karyawan adalah mitra bagi

perusahaan. Perusahaan harus membentuk staf personalia, industri dan

perburuhan untuk merekrut, memilih, menempatkan dan melatih karyawan,

mendengarkan keluhan, merundungkan perjanjian, serta memberikan upah dan

keuntungan.

11
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations. Jakarta :Grafiti, 2003 : 72.
12
Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2004:346.
13
Rhenald Kasali, Op. Cit., hal 348.
5

Untuk menciptakan hubungan karyawan yang kondusif, banyak

perusahaan akhirnya menjembatani gap antara manajemen dan karyawan

dengan mengadakan Employee Relations. Saat ini Employee Relations

dianggap sangat strategis dalam menciptakan ketenangan, kenyamanan, dan

peningkatan kinerja perusahaan.

Salah satu perusahaan yang menerapkan employee relations adalah PT.

Metropolitan Retailmart (Metro Departement Store). Metro Departement Store

di Indonesia adalah cabang dari Metro Departement Store di Singapore.

Di Indonesia terdapat 4 gerai, gerai pertamanya dibuka pada tahun

1991 di Mall Pondok Indah. Gerai keduanya dibuka pada tahun 1995 di Plaza

Senayan, gerai ketiganya dibuka di Bandung Supermall yang merupakan

cabang pertamanya diluar Jakarta pada tahun 2001. Mengulangi kesuksesan

ketiga gerainya, Metro Departement Store membuka gerai keempatnya pada

tahun 2002 di Mall Taman Anggrek.14

Metro Departement Store adalah Departement Store pertama se-Asia

Pasifik yang memperoleh penghargaan ISO 9002 - 1994, The Best

Departement Store tahun 2007 untuk mutu pelayanan dari Carre Center for

Customer Satifaction and Loyalty (CSSL). Dengan keberhasilan dan

penghargaan yang diraihnya, semua itu tidak lepas dari kerja keras

karyawannya.

14
www.metroindonesia.com. Company Profile
6

Untuk terus memberikan semangat dan perhatiaan kekaryawannya

maka dibuatlah suatu kegiatan yang dapat mempererat hubungan antara

perusahaan (manajemen) dengan karyawannya yaitu employee relations.

Employee relations adalah bentuk komunikasi internal perusahaan,

yang mempunyai arti sekelompok orang-orang yang sedang bekerja disuatu

organisasi atau perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi

maupun bidang teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya.15

Kegiatan employee relations dan komunikasi internal perusahaan

biasanya adalah bagian dari kegiatan Internal Public Relations. Sementara ini

banyak perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang belum menyadari

pentingnya seorang Public Relations dalam perusahaan.

Hal serupa disampaikan oleh Feldany Effendi, praktisi Public

Relations dari Indopacific, Public Relations (PR) di tanah air belum

termanfaatkan secara maksimal. Orang terlanjur menyederhanakan fungsinya,

padahal bila dimaksimalkan manfaatnya sangat besar bagi kepentingan

organisasi, dunia usaha, termasuk lembaga pemerintahaan.16

Bidang komunikasi dan Public Relations kini menjadi salah satu ujung

tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi. Ini disebabkan

sektor industri swasta akan saling bersaing menciptakan image positif untuk

mendongkrak citra perusahaan.17

15
Rosady Ruslan. Manajemen : Public Relation & Media Komunikasi.Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2005 : 269
16
www.sinarharapan.com, Fungsi Public Relations di Industri. 22 Februari 2005
17
Ibid
7

Sementara itu di PT. Metropolitan Retailmart tidak ada divisi Public

Relations. Semua bentuk komunikasi internalnya dan aktivitas employee

relations seperti family gathering, family day dan out bound di rencanakan dan

di kerjakan oleh divisi Sumber Daya Manusia .

Karena selain berfungsi sebagai divisi yang mengelola sumber daya

manusia, seperti meyeleksi dan merekrut karyawan baru, memberikan

pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja dan perencanaan karir.

Divisi sumber daya manusia juga memiliki fungsi yaitu membina hubungan

dengan karyawan (employee relations).18

Hal inilah yang menarik penulis untuk melakukan penelitian mengenai

Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart .

1.2 Pokok Permasalahan

Adapun yang menjadi pokok permasalahanya adalah:

a. Bagaimana aktivitas employee relations PT. Metropolitan Retailmart?

b. Apa saja kendala yang dihadapi PT. Metropolitan Retailmart dalam

menjalankan program employee relations?

18
www.portalhr.com, Pengertian dan Fungsi HRD. 13 Mei 2006
8

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui aktivitas employee relations PT. Metropolitan Retailmart.

b. Mengetahui kendala yang dihadapi PT. Metropolitan Retailmart dalam

menjalankan program employee relations.

1.4 Penelitian Manfaat Signifikasi

1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu

kajian dari sudut pandang akademis, memberikan suatu kontribusi bagi

perkembangan ilmu komunikasi dan program studi Humas, khususnya

mengenai employee relations di bidang retail.

Hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai masukan untuk

peneliti selanjutnya yang meneliti tentang employee relations dan

membina hubungan dengan pihak ritel.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai Knowledge Management dalam menetapkan kegiatan-

kegiatan Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart.

2. Sebagai masukan bagi PT. Metropolitan Retailmart. Dalam

menyusun kegiatan komunikasi berikutnya.


9

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Ada banyak sekali definisi mengenai komunikasi, hal ini

disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi

masukan pada ilmu komunikasi. Menurut Gode, Komunikasi adalah

suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh

seseorang (monopoli seseorang ) menjadi dimiliki oleh dua orang atau

lebih.19

Sedangkan Miller, mendefinisikan komunikasi pada dasarnya

penyampaian pesan yang disengaja dari suatu sumber terhadap

penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima.20

Sedangkan pengertian komunikasi dalam Public Relations pada

dasarnya, menurut pengertian atau teminologi yang paling sederhana

adalah komunikasi yang berlangsung dua arah dan ada timbal balik

antara komunikator dengan komunikan dengan menggunakan

lambang-lambang yang sama (komunikasi paradigmatis).21

Maksud dari pengertian diatas, komunikasi adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dengan

19
S. Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka, 2002 : 121.
20
Ibid, hal 122.
21
Rosady Ruslan. Praktek dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemeliharaan
Citra. Jakarta : Ghali Indonesia, 1999 : 19.
10

menggunakan media seperti media cetak, media elektronik atau media

tatap muka yang bertujuan mempengaruhi.

2.1.2 Sifat, Tujuan, Fungsi dan Unsur Komunikasi

Dalam dunia kerja komunikasi merupakan satu hal yang paling

penting dan menjadi bagian dari tuntutan prodisiensi (keahlian).

Terkadang penyebab rusaknya hubungan antar individu dalam suatu

organisasi karena miskomunikasi yang terjadi. Berikut adalah sifat.

tujuan, fungsi dan unsur komunikasi:

Sifatnya komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut :22

a. Komunikasi verbal.

b. Komunikasi nirverbal.

c. Komunikasi tatap Muka.

d. Komunikasi bermedia.

Tujuan komunikasi adalah:23

a. Mengubah sikap.

b. Mengubah opini/pendapat/pandangan.

c. Mengubah perilaku.

d. Mengubah masyarakat.

Sedang fungsi Komunikasi adalah:

a. Menginformasikan.

b. Mendidik.

22
Onong Uchjana Effendy.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunkasi..Hal 53
23
Onong Uchjana Effendy.Op.Cit., Hal 55
11

c. Menghibur.

d. Mempengaruhi.

Unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi adalah:24

a. Source, yaitu sumber untuk menyatakan pesan-pesannya.

b. Message, yaitu suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi,

pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan,

emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator

kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan).

c. Channel, yaitu berupa media, sarana atau saluran yang

dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian

pesan-pesan kepada khalayaknya.

d. Effect, yaitu suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian

pesan-pesan tersebut. Dapat berakibat positif maupun negatif

tergantung dari tanggapan, persepsi, dan opini dari hasil

komunikasi tersebut.

Betapa pentingnya komunikasi di organisasi, untuk itu penulis

akan membahas tentang pengertian dan fungsi komunikasi organisasi.

24
Rosady Ruslan. Mnajemen : Public Relation & Media Komunikasi.Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2005 : 81
12

2.2 Komunikasi Organisasi

2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi

Katz dan Khan mendefinisikan, komunikasi organisasi

merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti

didalam suatu organisasi. Menurut mereka organisasi adalah sebagai

suatu sistem terbuka yang menerima energi dari lingkungannya dan

mengubah energi ini menjadi produk atau pelayanan dari sistem dan

mengeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan.25

Goldhaber (1986) mendefinisikan komunikasi organisasi,

sebagai berikut:26

Organiational communications is the process of creating and

exchanging messages a network of interdependent relationship to

cope with environmental uncertainty

Dalam definisi tersebut dikatakan komunikasi organisasi adalah

proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan

hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi

lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

Menurut Lois A.Allen, komunikasi organisasi adalah upaya

yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa

seluruh karyawannya mengetahui dan memahami :

a. Informasi mengenai rencana perusahaan ke depan.

b. Kebijakan dan perubahaan kebijakan perusahaan.

25
Muhamad Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta, 2002 : 65.
26
Muhamad Arni. Op.Cit., hal 67.
13

c. Status kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.

Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai cara, baik interaksi

antar pimpinan dengan bawahan, pertemuan-pertemuan rutin maupun

sarana-sarana lainnya.27

2.2.2 Fungsi Komunikasi Organisasi

Menurut M.T.Myers & G.E. Myers, fungsi komunikasi adalah

sebagai pembentuk pola pada suatu tingkat organisasi dapat dianalisis

dengan elemen analisa sebagai berikut :28

1. Produksi dan Pengaturan.

a. Menentukan rencana dan tujuan.

b. Merumuskan bidang-bidang masalah.

c. Mengoordinasi tugas-tugas secara fungsional.

d. Instruksi, petunjuk, dan perintah untuk melaksanakan fungsi

serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan.

e. Mengembangkan sistem prosedur instruksi, pelaksanaan

tugasatau fungsi, dan kebijaksanaan umum perusahaan.

f. Memimpin dan mempengaruhi serta untuk memotivasi

bawahan.

g. Menentukan standar hasil prestasi dan kerja karyawan.

h. Untuk menilai prestasi karyawan.

2. Sosialisasi dan Pemeliharaan

27
Louis A. Allen. Management & Organization. Singapore : Mac Graw Hill, 1958 : 327-329.
28
Rosady Ruslan.Op.,Cit.hal 106
14

a. Berkaitan dengan yang mempengaruhi harga diri, kebanggaan,

rasa memiliki, dan tanggung jawab dari pihak bawahan.

b. Human relations antar pribadi dan manajemen organisasi.

c. Memotivasi untuk menyatukan keinginan dan tujuan antara

individu-mindividu dengan sasaran dan tujuan pokok

perusahaan.

Oleh sebab itu komunikasi yang efektif di organisasi perlu

dikelola dengan baik guna mencapai tujuan organisasi. Untuk dapat

melakukan komunikasi organisasi yang baik sehingga dapat

menyatukan antara apa yang ingin dicapai dan bagaimana

pelaksanaannya, maka perlu adanya suatu badan atau lembaga yang

dapat melaksanakannya dengan baik.29

Badan atau lembaga itu adalah humas (hubungan masyarakat)

atau nama lainnya adalah PR (Public Relations), untuk itu penulis akan

membahas tentang pengertian dan fungsi Public Relations.

2.3 Public Relations

2.3.1 Definisi Public Relations

Public Relations merupakan suatu profesi yang

menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya

yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena

Public Relations berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara

29
Frank Jeffkins. Planned Press and Public Relations. London : International Textbook Company,
1977 : 3.
15

segenap komponen, memberikan pengertian , menumbuhkan motivasi

dan partisipasi. Public Relations pada dasarnya menciptakan kerjasama

berdasarkan hubungan baik dengan publiknya. Berikut ini adalah

definisi Public Relations.

Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi subyektif dan

menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR),

yakni sebuah lembaga terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan

November 1987, Public Relations adalah keseluruhan upaya yang

dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka

menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara

suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.30

Dalam Kongres Dunia I Asosiasi Public Relations di Mexico

City pada bulan Agustus 1978, disepakati definisi Public Relations

adalah :31

Seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan


untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-
konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi dan
melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-
kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi
maupun kepentingan publik atau umum.

Definisi yang lebih spesifik yang menekankan tanggung jawab

khususnya, diberikan oleh Public Relations News : Public Relations

adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur

30
M. Linggar Anggoro. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2002 :2.
31
Rosady Ruslan.Op,.Cit. Hal 17
16

seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan

publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian

dan penerimaan publik.32

Menurut Dr. Rex Harlow, Public Relations adalah fungsi

manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan

jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai

komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan

manajemen dalam permasalahan atau persoalan; membantu

manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini

publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manjemen untuk

melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam

mengikuti dan memanfaatkan perubahaan secara efektif; bertindak

sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi

kecenderungan; dan menggunakan penelitian secara teknik komunikasi

yang sehat dan etis sebagai sarana utama.33

2.3.2 Unsur, Peran dan Fungsi Public Relations

Empat unsur falsafah Public Relations :34

1. Public Relations sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu,

golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud

mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah.

32
H.Frazier Moore. Op.,Cit. Hal 6
33
Rex Harlow dalam Onong Uchjana Effendy. Human Relations dan Public Relations.Bandung:
Mandar Maju.1993-117
34
Maria Assumpta Rumanti. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta : Gramedia Widiasarana.2002
17

2. Public Relations ditujukan untuk mendorong atau memajukan

usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan

usaha ekonomi yang mencari keuntungan.

3. Public Relations dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan

bijaksana bisa dipergunakan dalam mencapai tujuan.

4. Misi Public Relations yang perlu disampaikan kepada masyrakat

diintegrasikan dengan kebutuhan publik.

Unsur-unsur Public Relations, meliputi :35

1. Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya

berencana dengan mengikuti standar-standar etis.

2. Suatu proses yang mencangkup hubungan antara organisasi dengan

publiknya.

3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini

dan kecenderungan sosietal dan mengkomunikasikannya kepada

manajemen.

4. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan,

tata cara dan kegiatan-kegiatan dapat dipertanggungjawabkan

secara sosial dalam kepentingan bersama antara organisasi dengan

publik.

5. Pelaksanaan dan penindakan program kegiatan yang berencana,

komunikasi dan evaluasi melalui penelitian.

35
Ibid. hal.120
18

6. Pencapaian itikad baik, pengertian, dan penerimaan sebagai hasil

akhir utama dari kegiatan public pelations .

Menurut Dozier dan Broom, peranan Public Relations dalam

suatu organisasi dapat dibagi empat kategori :36

1. Penasehat ahli (Expert Prescriber)

Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan

memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi

dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public

relationship).

2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)

Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai

komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen

dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh

publiknya. Di pihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan

kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak

publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut

dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai,

mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Fsilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process

Fasilitator)

Peranan Public Relations dalam proses pemecahan persoalan

Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini

36
Dozier dan Broom dalam Rosady Ruslan.Op,.Cit, hal 20
19

dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai

penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi

(keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah

dihadapi secara rasional dan profsional.

4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

Peran ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in

resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau

dikenal dengan methode of communication in organization.

Sedang ruang lingkup tugas Public Relations dalam sebuah

organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut:37

1. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Yaitu membina hubungan dengan publik yang menjadi bagian dari

organisasi atau perusahaan itu sendiri dan mampu mengidentifikasi

atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di

dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh

organisasi.

2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)

Yaitu membina hubungan dengan publik eksternal seperti mampu

mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif

terhadap lembaga yang diwakilinya.

37
Rosady Ruslan.Op,.Cit, hal 23
20

Dalam kesehariannya Public Relations mempunyai fungsi dan

tugas yaitu membuat kegiatan Public Relations secara sistematis dan

terencana, tetapi terkadang perlu berimprovisasi dan berinovasi.

Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public

Relation dan Media Komunikasi, fungsi dan peran pokok Public

Relations adalah sebagai berikut 38:

1. Communicator

Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun

tidak langsung, melalui media cetak, elektronik dan lisan atau tatap

muka. Di samping itu juga bertindak sebagai mediator.

2. Relationship

Peran Public Relation membangun hubungan yang positif antara

lembaga yang diwakilinya dengan publik eksternal dan internal.

Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan,

dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua pihak tersebut.

3. Back up Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain,

seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personnalia

dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu

kerangka tujuan pokok perusahaan.

38
Rosady Ruslan.Op,.Cit ,hal 26.
21

4. Good Image Maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,

reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public

Relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan

membangun citra atau nama baik perusahaan dan produk yang

diwakilinya.

Sedangkan Onong Uchjana Effendy dalam bukunya

Hubungan masyarakat : Suatu Studi Komunikologis,

mengemukakan fungsi dari Public Relations Officer adalah sebagai

berikut :39

1. Menunjang manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public

internal dan eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi

dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini public

kepada organisasi.

4. Melayani public dan menasehati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

5. Operasionalisasi dan public relations adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya untuk

mencegah terjadinya rintangan psikologis baik yang ditimbulkan

dari pihak organisasi maupun dari publiknya.

39
Onong Uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat : Suatu Studi Komunikalogis. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 1999
22

Di salah satu fungsi Public Relations yaitu membina hubungan

yang harmonis antara publik internal dan eksternal, menurut Melvin

Sharpe ada lima prinsip yaitu :40

1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas.

2. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang

diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain.

3. Langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal

balik dan goodwill.

4. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah

keterasingan dan untuk membangun hubungan.

5. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah

atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony.

Berdasarkan lima prinsip tersebut penulis berpendapat bahwa

prinsip-prinsip hubungan manusia modern semakin hari semakin

menuntut adanya kerjasama, keterbukaan dan kejujuran. Untuk itu

penulis akan menjelaskan tentang hubungan manusia (human

relations) di organisasi.

40
Melvin Sharpe dalam Rhenald Kasali. Op.Cit., 9
23

2.4 Human Relations

2.4.1 Definisi Human Relations

Human Relations adalah kunci dari motivasi disebuah organisasi

atau perusahaan. Berikut ini adalah definisi dari human relations.

Human Relations, menurut Onong Uchjana mempunyai dua

arti sebagai berikut :41

1. Human Relations, dalam arti luas adalah komunikasi persuasif

yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka

dalam segala situasi dan semua bidang kehidupan, yang pada

akhirnya dapat menimbulkan rasa kebahagian dan kepuasan.

2. Human Relations, dalam arti sempit adalah komunikasi persuasive

yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka

dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan dengan tujuan

menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat

kerjasama produktif dan rasa bahagia serta puas.

Menurut, James M. Higgins dalam bukunya mengatakan.42

Human relations refers literally to all interactions among


two or more people, the primary concern or this text is with
those interactions that accur among people within a formal
organization, an organization is a group of people who work to
achieve a set of relatively common objectives.

Maksud dari definisi diatas adalah, human relations merupakan

interaksi antara dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan utama

41
Yenny Ratna Suminar, Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto. Komunikasi Organisasi. Jakarta :
Universitas Terbuka, 2004
42
James M. Higgins. Human Relations Concepts and Skills.1983-4
24

yaitu untuk menyelaraskan kepentingan-kepentingan pribadi dengan

tujuaan-tujuan organisasi, sehingga tujuan organisasi yang telah

ditetapkan bersama dapat tercapai.

Menurut Richard M. Hodgetts, Human Relations adalah :43

Human Relations is the process by which management and

workers interact and attain their objectives.

Maksud dari definisi diatas, human relations adalah proses

dimana manajemen berinteraksi dengan pekerja di dalam suatu

organisasi sedemikian rupa sehingga tujuan dari manajemen dan

pekerja dapat di penuhi.

2.4.2 Prinsip Human Relations

Organisasi adalah jaringan sosial dimana karyawan

berinteraksi, mencari penerimaan dari lingkungannya dan menerima

persetujuan dari karyawan lainnya, menemukan kesenangan dalam

pekerjaannya dan interaksi sosial selama melakukan pekerjannya.44

Dimana prinsip-prinsip human relations dijalankan didalam organisasi

dan organisasi meyakini aspek positif dari human relations bisa saling

melengkapi antara kepentingan organisasi dengan pekerjanya. Berikut

adalah peinsip-prinsip human relations :

1. Memperlakukan orang (karyawan) sebagai manusia dan bukan

sebagai tumpukan keterampilan.

43
Richard M.Hogetts dalam Tri Heru Raharianto. Human Relations.Jakarta, 2004
44
Tri Heru Raharianto. Op.,cit 2004
25

2. Memahami orang (karyawan) dengan lebih baik dan

berkomunikasi dengan mereka secara efektif.

3. Membuat orang merasa berguna dan penting dalam organisasi.

4. Menciptakan rasa puas antar pribadi.

Dari penjelasan di atas human relations sangat penting dalam

sebuah organisasi baik organisasi profit atau non profit. Karena human

relations merupakan proses organisasi dan pekerja berinteraksi dalam

mencapai tujuan-tujuannya. Proses interaksinya bisa berupa employee

relations, berikut penulis akan menjelaskan pengertian dan fungsi

employee relations.

2.5 Employee Relations

2.5.1 Definisi Employee dan Employee Relations

Employee atau dalam bahasa Indonesia karyawan, merupakan

asset terbesar dalam perusahaan. Oleh sebab itu komunikasi pegawai

yang efektif perlu dikelola dengan baik guna mencapai tujuan

organisasi perusahaan.

Untuk dapat melakukan komunikasi organisasi yang baik

sehingga dapat menyatukan antara apa yang ingin dicapai dan

bagaimana pelaksanaanya, maka perlu adanya suatu badan atau

lembaga yang dapat melaksanakannya dengan baik.45

45
Frank Jeffkins. Op.Cit.,Hal 3.
26

Bahkan dalam buku This is PR, The Realities of Public

Relations, dikatakan employee are always important public because

they are any organizations Public Relations Front Line.46

Sebuah pendapat yang menguatkan pernyataan tersebut dan

sekaligus mengakui eksistensi karyawan dalam perusahaan adalah

employees are part of the companys internal publics and during

workperiods, they are an easy audience to target message towards.47

Pendapat lain dikemukakan Rhenald Kasali, ia mengatakan

bahwa sekalipun kedudukan didalam pengambilan keputusan tidak

besar tetapi karyawanlah orang yang paling banyak jumlahnya di

perusahaan dan sangat mudah di sulit isu. Selain itu kelompok

karyawan yang mendapatkan perhatian yang baik besar

kemungkinanyadapat membantu perusahaan untuk mengatasi hal-hal

yang tidak terduga.48

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan sangatlah penting.

Terkait dengan hal tersebut, maka perlu dibangun suatu hubungan

yang kondusif antar tiap anggota dalam perusahaan.

Salah satu cara yang bisa digunakan perusahaan adalah dengan

membangun employee relations atau hubungan karyawan. Menurut

Archibold William, employee relations merupakan suatu kekuatan

46
Newsom, Turk, Kruckeberg. This is PR, The Realities of Public Relations. Canada :
Wadsworth/Thomson Learning, 2004 : 96.
47
Vincent Lowe, Asian PR. Singapore : Times Book International, 1986 : 60.
48
Rhenald Kasali. Op.Cit., hal 72.
27

yang hidup dan dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan

perorangan sehari-hari.49

Pada dasarnya apapun yang dilakukan perusahaan atau

organisasi demi kepentingan karyawan merupakan employee relations.

Menurut Cultip dan Center, employee relations adalah

merupakan sekelompok orang bekerja (karyawan atau pekerja)

didalam suatu organisasi atau lembaga atau perusahaan, baik secara

fungsional maupun bidang teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang

dihadapinya.50

S.K. Bonar menerangkan bahwa kaitan public internal dalam

humas erat hubungannya dengan individu sebagai bagian dari kesatuan

struktur organisasi. Inilah yang disebut sebagai hubungan pegawai atau

employee relations yang mengatur hubungan khusus antara manajemen

dengan pekerja agar selalu dalam keadaan baik.51

Rosady Ruslan dalam bukunya , Manajemen Public Relations

dan Media Komunikasi, menjelaskan bahwa employee relations yang

tepat dalam suatu organisasi adalah suatu kegiatan metode komunikasi

yang memiliki kekuatan mengelola sumber daya dan lain sebagainya

demi pencapaian tujuan organisasi dan pada akhirnya hal tersebut

bermuara kepada peningkatan produktivitas perusahaan baik dilihat

secara kuantitas maupun kualitas, bentuk produk-produk barang atau

49
Philip Lesly. Public Relations Hand Book. New Jersey Eglewood Cliff : Prentice Hold inc., 1962
: 105.
50
Rosady Ruslan. Op.Cit., hal 269
51
S.K.Bonar.Hubungan Masyarakat Modern.Jakarta: Rineka Cipta, 1993 : 55
28

pemberian jasa yang ditawarkan kepada publik sasarannya

(konsumen).52

Selanjutny S.K.Bonar mengatakan bahwa hubungan dengan

karyawan, baik menyangkut hubungan secara vertical, horizontal

maupun diagonal harus tetap dibina sehingga memungkinkan

komunikasi menjadi lebar. Dengan demikian hubungan karyawan yang

diusahakan dengan berbagai usaha dan program dapat mencapai saling

pengertian, bantu membantu dan kerjasama kedua belah pihak.

Employee Relations dalam perusahaan dilakukan melalui

komunikasi internal. Komunikasi internal tersebut dapat melalui

beberapa jalur, antara lain :53

1. Komunikasi arus bawah (downward communications), yakni dari

pihak perusahaan kepada karyawannya. Misalnya berupa perintah

pimpinan, instruksi dan informasi spesifikasi teknis suatu

pekerjaan yang akan diberikan kepada bawahannya. Media yang

dipergunakan dalam bentuk komunikasi lisan (perintah dan

instruksi) dan tulisan (nota dinas, peraturan, surat edaran, dll).

2. Komunikasi arus keatas (upward communications), yaitu dari

pihak karyawan kepada perusahaan. Misalnya, berbentuk

pelaksanaan perintah seperti tulisan dan lisan atau laporan hasil

pekerjaan, serta sumbang saran dari pihak pekerja kepada

pimpinan perusahaan. Media komunikasi baik dalam bentuk lisan

52
Rosady Ruslan. Op.Cit.,hal 267
53
Rosady Ruslan.Op.Cit.,hal 271
29

maupun tulisan (laporan dan informasi) mengenai pelaksannan

tugas.

3. Komunikasi yang sejajar (sideways communications) berlangsung

antara sesama karyawan. Misalnya informasi mengenai pekerjaan

atau menyangkut kegiatan pendidikan dan pelatihan lainnya, dapat

juga mengenai kegiatan diluar pekerjaan (kedinasan) dalam bentuk

olah raga, keagamaan, kekeluargaan, kesejahteraan dan aktivitas

sosial kepegawaian lainnya. Biasanya media komunikasi yang

dipakai adalah berupa pemberitahuan, pengumuman, sampai pada

penggunaan media humas (media of public relations), yaitu sperti

bulletin, majalah internal dan news letter.

2.5.2 Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Bentuk Employee Relations

Menurut S.K.Bonar Employee Relations, pada umumnya

bertujuan untuk:54

1. Memberikan spirit atau semangat dan kekuatan batin pada

organisasi.

2. Membentuk suatu pengabdian atau loyalitas yang baik pada

pegawai-pegawai dan bawahannya seluruhnya dalam perusahaan.

3. Mengatur kerja sama antara berbagai pegawai dan berbagai macam

pekerjaan.

54
S.K.Bonar, Op.,Cit, hal 56.
30

Menurut Rosady Ruslan, program employee relations yang

dilaksanaan tentunya memiliki maksud dan tujuan, antara lain :55

1. Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang

dipergunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

2. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi

antar manajemen perusahaan dengan para karyawannya

3. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya

menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan, ketatakerjaan dalam

sebuah perusahaan atau organisasi.

4. Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk

menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan

informasi serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan

(pimpinan).

Menurut I.G.Wasana, employee relations memiliki fungsi

sebagai alat untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan-

hambatan komunikasi antara manajemen perusahaan dengan para

karyawan. 56

Sedangkan manfaat employee relations adalah:57

1. Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang

dipergunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

55
Rosady Ruslan, Op,.Cit., hal 272
56
Muhamad Yacob.Aktivitas Employee Relations Public Relations RS Siloam Gleneglas. 2005 :
46
57
Ibid.hal 46.
31

2. Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi

antara manajemen perusahaan dengan para karyawannya.

3. Sebagai sarana saluran atau alat kmunikasi dalam upaya

menjelaskan tentang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan

dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

4. Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk

menyampaikan keinginan-keinginan dan informasi serta laporan

kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan)

Berdasarkan pemaparan diatas didapatkan dimensi mengenai

employee relations, yaitu sebagai aplikasi komunikasi internal.

Mengenai bentuk dari aktivitas employee relations, menurut Rosady

Ruslan dapat dilaksanakan dalam program :58

1. Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh

perusahaan, yakni dalam upaya meningkatkan kinerja dan

keterampilan (skill) karyawan dalam kualitas maupun kuantitas

pemberian jasa pelayanan, dsb.

2. Program motivasi kerja berprestasi juga dikenal dengan istilah

achievement motivation training, dimana di dalam pelatihan

tersebut diharapkan dapat mempertemukan antar motivasi dan

prestasi (etos) kerja serta disiplin karyawan dengan harapan-

harapan atau keinginan dari pihak perusahaan dalam mencapai

produktifitas yang tinggi.

58
Rosady Ruslan, Op,.Cit hal 273.
32

3. Program penghargaan dimaksudkan dalam upaya pihak perusahaan

memberikan suatu penghargaan kepada karyawan baik yang

berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian

pekerjaannya secara terus-menerus, dsb.

4. Program acara khusus (special event) yang sengaja dirancang

diluar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya menghadapi event

ulang tahun.

5. Program Media Komunikasi Internal

Membentuk media komunikasi internal melalui buletin, news

release (majalah dinding) dan majalah perusahaan yang berisikan

pesan, informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar

karyawan atau perusahaan dan pimpinan.

Untuk itulah employee relations di sebuah organisasi sangat

penting karena dengan employee relations, organisasi dapat

mengemukakan sasaran-sasarannya dan membuat para karyawan

memahaminya, sehingga tujuan akhir organisasi dapat tercapai.


33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Dalam memenuhi tujuan penelitian, maka pendekatan penelitian

yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

Taylor, seperti yang dikutif oleh Lexy J. Moleong, metodologi kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.59

Selain itu Lexy J. Maleong juga menyatakan bahwa pendekatan

kualitatif lebih banyak mementingkan proses dari pada hasil. Hal ini

disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang dteliti akan jauh lebih

jelas diamati dalam proses.60

Penelitian jenis kualitatif diharapkan mendapatkan jawaban yang

mendalam tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan khalayak sasaran dan

memperoleh gambaran mengenai perilaku yang dapat diamati. Menurut

Strauss dan Corbin, pendekatan kualitatif merupakan jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan

menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya.61

59
Bogdan dan Taylor dalam Lexy J.Maleong. Metode Penelitian Kualitatif. Cet. 15. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2001 : 3.
60
Ibid, hal 7.
61
Anselm Strauss and Julieet Corbin. Basicss of Qualitative Research. Grouded theory procedures
and techniques. California : New Bury Park, 1990 : 234.

33
34

3.2 Sifat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, sifat penelitian ini adalah deskriptif.

Metode deskriptif ini memandang ilmu sosial merupakan metode penelitian

untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.62 Penelitian

deskriptif adalah untuk menggambarkan karakter individu, situasi, atau

kelompok.63Jadi data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan

bukannya angka-angka.64

Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan

teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu. Dapat meneliti hanya satu

obyek analisis dan termasuk penelitian mengenai gejala atau hubungan

antara dua gejala atau lebih.65

Penelitian tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk

mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa secara obyektif atau

sebagaimana adanya bersifat mengungkapkan fakta, dimana hasil penelitian

tersebut menekankan pada pemberian gambaran secara obyektif mengenai

keadaan yang sebenarnyadari obyek yang diteliti.66

Penelitian deskriptif merupakan suatu cara melakukan pengamatan

dimana hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencarai atau

menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi.67

62
Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988 : 64.
63
Rosady Ruslan . Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Opersada, 2003 : 12.
64
Lexy J. Moleong, Op. Cit., hal 6.
65
Ibid.
66
Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Universitas Gajah Mada. 1985 : 131
67
Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005: 24.
35

Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

1. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala

yang ada.

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek

yang berlaku.

3. Membuat perbandingan dan evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Teknik pengumpulan data Primer dalam penelitian ini

menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Menurut

Deddy Mulyana, wawancara mendalam adalah bentuk wawancara yang

disusun dengan struktur tidak baku layaknya dalam penelitian

kuantitatif.68

Wawancara dapat mengambil beberapa bentuk, yang paling

umum adalah wawancara tipe open-ended, dimana peneliti dapat

bertanya kepada informan kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa

disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada.69

68
Deddy Mulyana.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001 : 181
69
Robert K. Yin. Studi Kasus : Desain dan Metode diterjemahkan oleh M. Djauzi Mudzakir.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004 : 108-109
36

Wawancara tidak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaan

dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat

wawancara, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat wawancara.,

termasuk karakteristik sosial budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat

pendidikan, pekerjaan, dsb) informan yang dihadapi.70

Alasan peneliti memilih teknik pengumpulan data tersebut yakni

agar data dapat diterima secara langsung dan nara sumber dapat memberi

masukan secara tertulis. Selain itu teknik ini memungkinkan peneliti

untuk dapat menggali informasi lebih mendalam mengenai Aktivitas

employee relations PT. Metropolitan Retailmart.

b. Data Sekunder

1. Data sekunder dalam penelitian ini didapat penulis dari studi

kepustakaan, yaitu dengan membaca berbagai buku studi komunikasi

khususnya yang berkaitan dengan permasalahan employee relations.

Studi kepustakaan ini merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literature dari berbagai

sumber bacaan yang berkaitan dengan bidang yang sedang diteliti.71

2. Selain itu penulis juga mendapatkan bukti tambahan dari company

profile, surat kabar dan artikel-artikel dari internet. Semua data yang

terkumpul dalam bentuk dokumentasi , lalu dikaitkan dengan topik

70
Deddy Mulyana. Op. Cit., hal 181
71
Husein Umar. Metode Riset Komunikasi Organisasi.. hal 250.
37

penelitian agar dapat lebih menjelaskan konsep-konsep dan ide yang

ingin disampaikan penulis.

Dokumentasi-dokumentasi yang telah penulis simpulkan sebagai

tambahan data atau bukti pelengkap terlampir pada bagian belakang

hasil penelitian ini.

3.4 Key Informan atau Narasumber

Jika dalam penelitian kualitatif dikenal istilah responden, maka

pemberi informasi dalam penelitian kualitatif disebut informan. Informan

adalah orang-orang dalam latar penelitian dan ia adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian.72

Dalam penelitian ini penulis melakukan penentuan key informan atau

nara sumber, peneliti menetapkan orang-orang yang memiliki kredibilitas

sebagai nara sumber dalam penelitian ini.

Peneliti menetapkan ibu Sandra yang menjabat sebagai Assisten

Manajer Sumber Daya Manusia PT. Metropolitan Retailmart dan sudah

bekerja selama 6 tahun, sebagai nara sumber utama dalam penelitian ini.

Untuk membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan,

peneliti mewawancarai ketiga nara sumber, yaitu :

1. Ibu Nur Aisah, sudah bekerja selama 13 tahun. Sekarang menjabat

sebagai supervisor di divisi operasional.

72
Lexy Moleong. Op. Cit., hal 90.
38

2. Riva, sudah bekerja selama 3,5 tahun. Sekarang menjabat sebagai staff

merchandising.

3. Komariah, sudah bekerja selama 5 tahun. Sekarang menjabat sebagai

sales promotion girl PT. Metropolitan Retailmart.

3.5 Definisi Konsep

1. Aktivitas : Salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian di

perusahaan.

2. Employee Relations : Suatu kegiatan metode komunikasi yang memiliki

kekuatan mengelola sumber daya dan lain sebagainya demi pencapaian

tujuan organisasi.

3. Aktivitas Employee Relations : Salah satu kegiatan internal perusahaan

melalui metode komunikasi seperti menginformasikan kebijakan

perusahaan, mengatur serta merencanakan media komunikasi internal,

mengadakan kegiatan yang melibatkan karyawan demi mencapai tujuan

perusahaan.

3.6 Fokus Penelitian

Aktivitas Employee Relations :

1. Program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan,

yakni dalam upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill)

karyawan dalam kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan,

dsb.
39

2. Program motivasi kerja berprestasi juga dikenal dengan istilah

achievement motivation training, dimana di dalam pelatihan tersebut

diharapkan dapat mempertemukan antar motivasi dan prestasi (etos)

kerja serta disiplin karyawan dengan harapan-harapan atau keinginan

dari pihak perusahaan dalam mencapai produktifitas yang tinggi.

3. Program penghargaan dimaksudkan dalam upaya pihak perusahaan

memberikan suatu penghargaan kepada karyawan baik yang berprestasi

kerja maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaannya secara terus-

menerus, dsb.

4. Program acara khusus (special event) yang sengaja dirancang diluar

bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya menghadapi event ulang tahun.

5. Program Media Komunikasi Internal

Membentuk media komunikasi internal melalui buletin, news release

(majalah dinding) dan majalah perusahaan yang berisikan pesan,

informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau

perusahaan dan pimpinan.

3.7 Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.73Teknik analisa data yang

digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

73
Bagong Suyatno dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta :
Kencana, 2005 : 104.
40

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu.74

Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Untuk

penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi dengan sumber yang

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan :75

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

74
Lexy Moleong. Op.Cit.,hal 178
75
Ibid. hal 178
41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Objek Penelitian

4.1.1 Profile dan Sejarah PT. Metropolitan Retailmart

PT. Metropolitan Retailmart atau Metro Department Store

adalah salah satu Department Store yang berasal dari Singapore. Di

Indonesia Metro Department Store berada dibawah naungan Bentoel

Group.

Metro Department Store Indonesia telah memliki tiga gerai

di Jakarta dan satu di Bandung. Gerai pertamanya resmi di buka pada

tahun 1991, tepatnya di Mall Pondok Indah, sebagai usaha

memenuhi kebutuhan masyarakat di lingkungan hunian eksklusif

Pondok Indah dan sekitarnya.

Mengulangi kesuksesan Metro Pondok Indah, maka

dihadirkan gerai keduanya di Plaza Senayan pada tahun 1995, untuk

mendekatkan Metro dengan pusat distrik bisnis dan area hunian kelas

menengah ke atas.

Kemudian pada Oktober 2001, gerai ketiga sekaligus cabang

pertamanya di Bandung, hadir di salah satu pusat perbelanjaan

terbaru dan terbesar Bandung Supermal, dengan menawarkan

kualitas berbelanja yang lebih baik bagi masyarakat Bandung

41
42

Akhirnya pada Februari 2002, Metro Departement Store

membuka cabang di Mal Taman Anggrek , untuk Memudahkan para

pelanggannya yang bertempat tinggal di daerah barat Jakarta.

Ke-empat gerai dengan total luas area retail sekitar 500 000

kaki persegi, menyediakan ragam pilihan produk, dari merek

internasional hingga dalam negeri yang telah dikenal baik. Metro

yang saat ini dikenal dengan lokasi perlengkapan rumah tangganya

yang bervariatif, berkomitmen untuk terus menyediakan produk

retail terbaik untuk masyarakat Indonesia.

Saat ini, Metro terdaftar sebagai pemegang sertifikat ISO

9001 : 2000 yang menerapkan kebijakan mutu untuk kepuasan

pelanggan yang terdiri atas, penyedian barang yang berkualitas,

kenyamanan berkualitas, kenyamanan suasana berbelanja dan

pelayanan prima.

Sebagai usaha memberikan pengalaman berbelanja yang

lebih kepada pelanggan setia, Metro Depatment Store juga memiliki

kartu eksklusif yaitu Metro Yours Card (MYC) yang dihadirkan

sejak tahun 1998, dengan jumlah keanggotaan yang telah mencapai

(+/-) 290.000 (data per April 2007).76

4.1.2 Falsafah, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan

1. Falsafah PT. Metropolitan Retailmart

76
www.metroindonesia.com, Company Profile Metro Department Store
43

Kami percaya bahwa karyawan yang berdedikasi tinggi dan

mempunyai semangat inovatif yang konstruktif untuk memberi

layanan terbaik kepada pelanggan adalah kunci sukses bagi saha

perusahaan.

2. Misi PT. Metropolitan Retailmart

Menjadi department store terkemuka yang senantiasa berupaya

meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, serta

menjadikannya sebagai wahana untuk ajang berkarir bagi

karyawan berpestasi melalui pengembangan wawasan dan

kemampuan berkarya.

3. Kebijakan Mutu PT. Metropolitan Retailmart

Untuk kepuasan pelanggan, kami hanya menyediakan pilihan

barang berkualitas, suasana belanja yang nyaman dan pelayanan

yang prima. Guna mewujudkannya, kami karyawan PT

Metropolitan Retailmart senantiasa bekerja bahu membahu

dengan semangat wirausaha yang inovatif, disertai komitmen dan

dedikasi tinggi dalam melaksanakan sistem kerja yang benar

dilingkungan yang tranparan.

4.1.3 Corporate Value

Beberapa pencapaian yang telah diraih PT. Metropolitan Retailmart :

1. Tahun 2007 : Service Quality Gold Award 2007


44

Atas mutu pelayanan untuk kategori department store dari Carre -

Center for Customer Satisfaction and Loyalty (CSSL) dan

Majalah Marketing.

2. Tahun 2004 : Peserta Jakarta Great Sale Terbaik II kategori

department store.

3. Tahun 2004 : Juara I Toko Serba Ada Kategori Besar untuk

Metro Pondok Indah dari Kamar Dagang dan Industri Tingkat I

Jakarta.

4. Tahun 1998 : Department Store pertama se-Asia Pasifik yang

memiliki sertifikat ISO 9002 : 1994.

5. Tahun 1994 : Management of Department Store Services for

Indonesia Domestic Market, oleh Badan Sertifikasi

Internasional dari Inggris.

4.1.4 Struktur Organisasi PT Metropolitan Retailmart

Susunan organisasi PT Metropolitan Retailmart, dapat dilihat

pada gambar 1.1, halaman berikutnya.


45
46

4.2 Hasil Penelitian

Berikut ini, penulis akan membahas hasil wawancara penulis dengan

beberapa narasumber yang kompeten dalam memberikan informasi

mengenai aktivitas employee relation PT. Metropolitan Retailmart. Keempat

narasumber tersebut berhubungan langsung dengan aktivitas employee

relations PT. Metropolitan Retailmart.

Wawancara dengan ibu Sandra, beliau menjabat sebagai Asisten

Manager Sumber Daya Manusia PT. Metropolitan Retailmart dilaksanakan

pada hari senin, tanggal 23 Juni 2008. Sedang wawancara dengan ibu Aisah,

beliau menjabat sebagai supervisor divisi operasional dan ibu Riva, beliau

menjabat sebagai staff merchandising, dilaksanakan pada hari senin tanggal

30 Juni 2008.

Untuk menunjang penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan

ibu Komariah., beliau menjabat sebagai sales promotion girl PT.

Metropolitan Retailmart. Wawancara dilaksanakan pada hari rabu, tanggal

30 Juli 2008.

Berikut ini hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan nara

sumber. Menurut ibu Sandra, tugas dan fungsi divisi Sumber Daya Manusia

adalah divisi yang bertanggung jawab mengelola sumber daya manusia di

dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Fungsi divisi sumber daya manusia, ibu Sandra menjelaskan adalah

meyeleksi dan merekrut karyawan baru, pelatihan dan pengembangan,

compensation dan benefit, manajemen kinerja , perencanaan karir, hubungan


47

karyawan (employee relations), pemutusan hubungan tenaga kerja dan

personalia.

Ibu Sandra menjelaskan, karena tidak ada divisi Public Relations di

PT. Metropolitan Retailmart, maka disalah satu fungsi divisi sumber daya

manusia yaitu hubungan karyawan (employee relations) dijadikan

perusahaan sebagai internal Public Relations. Di fungsi ini perusahaan

memenuhi kebutuhan karyawan terhadap informasi, kebijakan dan

peraturan perusahaan.

Ibu Sandra menambahkan, di fungsi ini juga perusahaan menggali

input-input dari karyawan mengenai berbagai aspek dari karyawan. Dan alas

an itulah yang membuat PT. Metropolitan Retailmart membuat suatu

kegiatan yang dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama antara

karyawan dengan perusahaan. Di kegiatan tersebut juga dijadikan

perusahaan sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi kerja dan rasa

memiliki karyawan terhadap perusahaanm sehingga dapat memperkuat tim

kerja perusahaan.

Ibu Sandra menjelaskan, pertama kali aktivitas employee relations

diadakan di PT. Metropolitan Retailmart, sejak perusahaan berdiri yaitu

tahun 1991. Pada saat itu kegiatannya hanya pertemuan-pertemuan antara

karyawan dengan perusahaan, semakin berkembang dan bertambahnya

karyawan maka divisi sumber daya manusia membuat program-program

kegiatan untuk karyawannya.


48

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh ibu Aisah, ibu Riva dan ibu

Komariah, tentang tujuan dan sejak kapan aktivitas employee relations di

PT. Metropolitan Retailmart diadakan.

Untuk program-program kegiatan aktivitas employee relations yang

diadakan PT. Metropolitan Retailmart berikut ini adalah hasil wawancara .

4.2.1 Program Pendidikan dan Pelatihan

Upaya yang dilakukan PT. Metropolitan Retailmart untuk

meningkatkan keahlian (skill) dan customer service karyawannya,

dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan untuk

karyawannya, ibu Sandra menjelaskan :

Mengadakan seminar Good Quality Service, kursus


bahasa Inggris, training stock inventory, pemberian training
untuk menghadapi stock take (perhitungan seluruh inventory
perusahaan), training leadership dan training pengenalan
kebijakan perusahaan, tata tertib perusahaan dan sejarah
perusahaan kepada karyawan baru.

Beliau juga menambahkan :

Tidak semua karyawan mengikuti program kegiatan ini,


karena kegiatan ini dilihat dari divisi dan job description
masing-masing karyawan. Untuk program seminar Good
Quality Service diikuti oleh semua karyawan. Untuk kursus
bahasa Inggris, materi yang diberikan untuk divisi
operasional berbeda dengan divisi lain, karena untuk divisi
operasional karyawan langsung berhubungan dengan
konsumen, materi yang diberikan lebih ke percakapan
sedangkan untuk divisi lainnya materi yang diberikan lebih
ke pemahaman arti.
49

Ibu Sandra menjelaskan kembali :

Untuk training stock inventory, diikuti oleh karyawan divisi


operasional saja. Sedangkan training untuk menghadapi stock
take atau penghitungan seluruh inventory perusahaan dan
training pengenalan kebijakan, tata tertib dan sejarah
perusahaan diikuti seluruh karyawan. Sedangkan training
leadership, hanya diikuti oleh karyawan yang posisinya level
supervisor keatas.

Hal serupa juga dikatakan oleh ibu Aisah, ibu Riva dan ibu

Komariah tentang program pendidikan dan pelatihan untuk

meningkatkan skill dan customer service karyawan. Program

Kegiatannya adalah training stock inventory, training menghadapi

stock take, training pengenalan kebijakan, tata tertib dan sejarah

perusahaan, training leadership dan seminar Good Quality

Service.

Dari jawaban diatas penulis meyimpulkan bahwa aktivitas

employee relations PT Metropolitan Retailmart untuk program

pendidikan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan skill dan

kinerja karyawannya, baik dari kualitas maupun kuantitas.

4.2.2 Program Motivasi Kerja Berprestasi

Dengan diadakannya program pendidikan dan pelatihan

karyawan dapat berprestasi, tetapi perusahaan tidak hanya ingin

karyawan yang berprestasi tetapi perusahaan juga ingin setiap

karyawan memiliki produktivitas yang tinggi. Untuk itu karyawan


50

harus diberikan motivasi dalam bekerja sehingga produktivitas

karyawan semakin meningkat.

Kegiatan PT. Metropolitan Retailmart untuk memotivasi

karyawannya, ibu Sandra menjelaskan bahwa :

Kegiatan untuk memotivasi karyawan seperti Metro

Produktivitas Program, appraisel, power seminar dan Motivation

of the week..

Mengenai kegiatan untuk memotivasi karyawan di PT.

Metropolitan Retailmart ibu Sandra menjelaskan bahwa :

Untuk kegiatan Metro Produktivitas Program, setiap


karyawan akan dinilai berdasarkan produktivitas. Untuk
karyawan divisi operasional produktivitas yang dinilai adalah
tingginya nilai penjualan. Untuk kegiatan ini karyawan akan
diberikan satu barcode dan barcode tersebut akan discan
dengan nilai transaksi penjualan setiap karyawan. Untuk
divisi lainnya produktivitas dinilai berdasarkan job
description masing-masing karyawan, seperti menyelesaikan
laporan tepat waktu.

Untuk kegiatan appraisal dan Power Seminar, beliau

menambahkan bahwa :

Kegiatan appraisal adalah kegiatan penilaian kerja


karyawan selama enam bulan. Penilaian ini berdasarkan
kedisiplinan, tanggung jawab pekerjaan, pemahaman
pekerjaan dan inisiatif karyawan. Penilaian ini akan
berpengarauh kepada kenaikan gaji dan kenaikan jabatan.
Penilaian ini dilakukan oleh atasan seluruh karyawan.
Sedangkan Power Seminar adalah kegiatan dimana
karyawan akan diberikan training bagaimana cara memotivasi
dalam diri karyawan sendiri. Untuk kegiatan ini PT.
Metropolitan bekerjasama dengan Motivator dari PT.
Rajawali Wicaksana. Sedangkan untuk dua minggu sekali
divisi SDM mengirim email keseluruh email divisi, email
tersebut berisikan motivasi-motivasi yang berupa gambar
51

atau cerita, kegiatan itu kami namakan Motivation of the


week.

Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu Aisah, ibu Riva dan

ibu Komariah. Tentang kegiatan motivasi karyawan yang dilakukan

PT. Metropolitan Retailmart. Kegiatan tersebut seperti Metro

Produktivitas Program, Appraisal, Power Seminar dan

Motivation of the week.

Dari kegiatan tersebut dapat dilihat produktivitas karyawan

tidak hanya dinilai dari segi kualitas tetapi kuantitas. Dan hal

tersebut yang menjadi tolak ukur karyawan berprestasi di PT.

Metropolitan Retailmart, ibu Sandra menjelaskan tolak ukur

karyawan berprestasi :

Yang menjadi tolak ukur karyawan berprestasi di PT.

Metropolitan Retailmart, karyawan memiliki Metro Produktivitas

Program yang tinggi dan appraisal yang baik.

Ibu Sandra juga menambahkan, :

Untuk karyawan dengan jabatan supervisor ke atas,

penilain kerja yang dilakukan berbeda. Penilaian yang dilakukan

seperti pencapaian target divisi masing-masing, inisiatif, dan

leadership.

Hal serupa dikatakan ibu Aisah, beliau menjabat sebagai

supervisor divisi Home beliau menjelaskan :

Untuk program appraisal karyawan yang jabatan supervisor


tidak hanya dilihat dari kedisiplinan, tanggung jawab
pekerjaan, pemahaman pekerjaan dan inisiatif karyawan.
52

Tetapi di lihat juga divisi masing-masing supervisor seperti


pencapaian target divisi dan leadership.

Hal serupa yang dikatakan oleh ibu Riva dan ibu Komariah ,

tentang tolok ukur karyawan berprestasi di PT. Metropolitan

Retailmart yaitu karyawan yang memiliki Metro Produktivitas

Program yang tinggi dan appraisal yang baik.

Dari jawaban diatas, dapat dikaji bahwa sebagai tolak ukur

karyawan yang berprestasi PT Metropolitan Retailmart sudah

mempunyai standar prestasi untuk karyawan yaitu appraisal dan

Metro Produktivitas Program yang baik. Untuk appraisal atau

penilaian kerja karyawan selama enam bulan akan di nilai

kedisiplinan, tanggung jawab pekerjaan, pemahaman pekerjaan dan

inisiatif. Penilaian tersebut dilakukan oleh para supervisor. Dan tolak

ukur karyawan berprestasi adalah Metro Produktivitas Program,

untuk program ini tolak ukurnya adalah setiap karyawan akan di nilai

produktivitas kerjanya berdasarkan job description .

4.2.3 Program Penghargaan

PT. Metropolitan Retailmart sadar betul pentingnya

karyawan, karena karyawan adalah motor penggerak sebuah usaha

tanpa mereka perusahaan tidak mungkin bisa mencapai visi dan

misinya.
53

Ibu Sandra juga mejelaskan program penghargaan ini juga

adalah bentuk ucapan terima kasih dan penghargaan perusahaan

kepada karyawan .Untuk itulah PT. Metropolitan Retailmart

memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki prestasi

kerja, ada beberapa program penghargaan di PT. Metropolitan

Retailmart, ibu Sandra menjelaskan :

PT Metropolitan Retailmart mempunyai beberapa jenis


pengharagaan untuk karyawannya, penghargaan untuk
karyawan tertinggi Metro Produktivitas Program,
pengharagaan kepada karyawaan terbaik setiap tahun (the
best employee ), penghargaan kepada karyawan yang
mengabdi lebih dari 10 tahun.

Mengenai bentuk penghargaan yang diberikan perusahaan

kepada karyawan, beliau menambahkan bahwa :

Untuk karyawan yang mendapat penghargaan sebagai


karyawan yang tertinggi Metro Produktivitas Program,
bentuk penghargaan yang perusahaan berikan adalah
tabungan dan jalan-jalan ke luar negeri seperti Singapura dan
Thailand. Untuk karyawan yang mendapat penghargaan
terbaik akan mendapat penghargaan seperangkat alat
elektronik, tabungan dan jalan-jalan ke Bali. Untuk karyawan
yang telah mengabdi di PT. Metropolitan Ritelmart lebih dari
sepuluh tahun, bentuk penghargaan yang perusahaan berikan
cuti satu bulan dan jalan-jalan ke Bali.

Selanjutnya ibu Sandra menjelaskan, apa yang ingin dicapai

PT. Metropolitan Ritelmart dari program penghargaan ini :

Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat menumbuhkan


rasa loyalitas dan rasa memiliki disetiap karyawan. Dan
dengan kegiatan ini dapat membuat karyawan lain
termotivasi dan berprestasi.
54

Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu Aisah, ibu Riva dan

ibu Komariah. Program penghargaan di PT. Metropolitan Retailmart

mempunyai beberapa penghargaan yaitu penghargaan utuk karyawan

yang tertinggi Metro Produktivitas Program, penghargaan untuk

karyawan terbaik dan penghargaan untuk karyawan yang telah

mengabdi di perusahaan lebih dari sepuluh tahun.

4.2.4 Program Acara Khusus

Selain program pendidikan dan pelatihan, program motivasi

dan program penghargaan. PT. Metropolitan Retailmart juga

membuat pogram acara khusus. Mengenai program acara khusus di

PT. Metropolitan Retailmart, ibu Sandra menjelaskan bahwa untuk

program acara khusus, perusahaan membuat kegiatan-kegiatan yang

dilakukan diluar pekerjaan seperti 17 Agustus, buka puasa bersama,

lebaran bersama, natal bersama, employee gathering, out bound, year

end family gathering dan family gathering.

Untuk kegiatan year end family gathering dan family

gathering, kenapa perusahaan melibatkan keluarga karyawan, ibu

Sandra menjelaskan bahwa, keluarga adalah salah satu dari publik

internal perusahaan yang harus di jaga hubungannya dan keluarga

juga merupakan salah satu motivasi karyawan dalam bekerja.

Karena perusahaan yakin karyawan yang berprestasi adalah hasil dari

dukungan keluarga.
55

Selanjutnya mengenai maksud dan tujuan dari kegiatan

tersebut, ibu Sandra mengatakan bahwa perusahaan ingin dengan

diadakannya kegiatan seperti ini, dapat menumbuhkan rasa

keakraban diantara sesama karyawan baik itu sesama divisi atau

berbeda divisi. Dan dengan diadakan acara tersebut dapat

menghilangkan jarak antara bawahan dengan atasan atau sebaliknya

atasan dengan bawahan. Perusahaan juga berharap dari kegiatan ini

dapat meningkatkan kinerja dan kerjasama diantara karyawan

sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan..

Hal serupa juga dikatakan oleh ibu Aisah, ibu Riva dan ibu

Komariah. Program acara khusus yang dilakukan PT. Metropolitan

Retailmart seperti employee gathering, family day, year end family

gathering, out bound, buka puasa bersama, 17 Agustus, Lebaran dan

Natal bersama. Dengan diadakan acara tersebut dapat menumbuhkan

rasa keakraban dan menghilangkan jarak antara karyawan dan

perusahaan serta meningkatkan kinerja dan kerjasama diantara

karyawan PT. Metropolitan Retailmart sehingga dapat memperkuat

tim kerja perusahaan..


56

4.2.5 Program Media Komunikasi Internal

Kegiatan-kegiatan yang diadakan PT. Metropolitan

Retailmart untuk karyawan, dalam mensosialisaikan biasanya

dilakukan dengan berbagai media internal. Ibu Sandra menjelaskan

media yang digunakan PT. Metropolitan Retailmart :

Media yang kami gunakan untuk mensosialisasikan


kegiatan employee relations ini adalah media cetak seperti
majalah dinding, media elektronik seperti video casset,
elektronik mail (email) dan media tatap muka yang kami
sebut mimbar bebas.

Mengenai media tatap muka di PT. Metropolitan Retailmart,

ibu Sandra menjelaskan bahwa :

Kegiatan tatap muka atau kami menyebutnya mimbar


bebas adalah kegiatan yang kami lakukan bila ada sesuatu
masalah atau isu-isu di tempat kerja yang membuat suasana
kerja tidak tenang, perusahaan menetapkan sesuatu kebijakan
dan perusahaan mengumumkan keadaan perusahaan saat ini.
Dikegiatan ini juga karyawan bisa langsung bertanya kepada
manajemen tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
pekerjaan dan perusahaan. Bila tidak ada masalah di
perusahaan acara ini juga dijadikan ajang saling berkumpul
sambil makan pagi antara karyawan dengan perusahaan.

Mengenai kegiatan tatap muka apakah sering diadakan, ibu

Sandra menjelaskan bahwa :

Kegiatan tatap muka sering kami adakan satu setengah

sampai dua bulan sekali.

Sedangkan mengenai isi dari media internal, ibu Sandra

menambahkan :
57

Hal-hal yang biasa disampaikan dari media yang kami buat


yaitu kebijakan perusahaan, keadaan perusahaan, kegiatan-
kegiatan karyawan di perusahaan, foto-foto kegiatan
karyawan diperusahaan, tanya jawab antara karyawan dengan
perusahaan atau sebaliknya serta informasi-informasi yang
berguna bagi karyawan seperti info kesehatan. Untuk video
casset kami membuat program acara yaitu english of the
week yaitu percakapan menggunakan bahasa inggris sehingga
karyawan dapat mengaplikasikan di pekerjaan.

Hal serupa juga disampaikan oleh ibu Aisah, ibu Riva an ibu

Komariah. Tentang program komunikasi media internal PT.

Metropolitan Retailmart. Media yang digunakan majalah cetak

seperti majalah dinding, media elektronik seperti video casset, email

dan media tatap muka. Media internal tersebut berisikan kebijakan

perusahaan, keadaan perusahaan, kegiatan-kegiatan karyawan di

perusahaan, foto-foto kegiatan karyawan, tanya jawab antara

karyawan dengan perusahaan dan informasi-informasi yang berguna

bagi karyawan. Untuk media tatap muka perusahaan mengadakan

satu setangah bulan sampai dua bulan sekali.

Dari penjelasan diatas dapat dikaji bahwa program

komunikasi media internal di PT. Metropolitan Retailmart sudah

berjalan sesuai dengan harapan. Karena banyak media yang

digunakan tidak hanya media cetak dan media elektronik tetapi PT.

Metropolitan Retailmart juga membuat media tatap muka, di

kegiataan tersebut karyawan bisa bertanya ke pihak perusahaan

begitupun sebaliknya perusahaan bisa mendengarkan aspirasi


58

karyawannya. Sehingga komunikasi yang berjalan tidak hanya

komunikasi satu arah tetapi komunikasi dua arah.

Ibu Sandra menjelaskan, dari setiap aktivitas employee relations

yang perusahaan adakan divisi sumber daya manusia selalu membuat

polling. Dari polling ini perusahaan mengetahui apakah karyawan senang

mengikuti kegiatan ini dan di polling ini perusahaan mendapatkan

masukan-masukan dari karyawan untuk kegiatan yang akan dilakukan

berikutnya. Dari polling ini perusahaan juga mengetahui karyawannya

merasa senang atau tidak mengikuti aktivitas employee relations. Ibu Sandra

menambahkan, dari polling ini perusahaan mengetahui bahwa karyawab

merasa senang dengan kegiatan ini.

Adapun kendala yang di hadapi PT. Metropolitan Retailmart dalam

menjalankan aktivitas employee relations ibu Sandra menjelaskan, kendala

yang kami hadapi adalah untuk divisi operasional kami memiliki jam kerja

dengan sistem shift (pagi dan siang), jadi untuk kegiatan aktivitas employee

relations selalu dibagi menjadi dua bagian, agar semua karyawan bisa

mengikuti kegiatan tersebut dan tidak mengganggu jam kerja operasional.

Hal yang sama juga dikatakan oleh ibu Aisah, ibu Riva dan ibu

Komariah, yang menjadi kendala PT. Metropolitan Retailmart dalam

menjalankan aktivitas employee relations.


59

4.3 Analisa Data

Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk

mencari hubungan antara teori atau konsep yang ada, dengan hasil penelitian

yang diperoleh. Dengan adanya analisa data ini, penulis akan menguraikan

analisis hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara tak berstruktur dan

data-data lain sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

Aktivitas Employee Relations PT. Metropolitan Retailmart.

PT. Metropolitan Retailmart tidak memiliki divisi Public Relations,

semua kegiatan komunikasi internalnya dilakukan oleh divisi Sumber Daya

Manusia. Karena selain fungsinya menyeleksi dan merekrut karyawan baru,

pelatihan dan pengembangan, compensation dan benefit, manajemen kinerja,

perencanaan karir, pemutusan hubungan kerja, dan personalia atau

kepegawaian. Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) juga mempunyai fungsi

yaitu hubungan karyawan (employee relations), difungsi ini divisi Sumber

Daya Manusia PT. Metropolitan Retailmart, berfungsi sebagai internal

Public Relations bagi setiap kebutuhan karyawan terhadap informasi,

kebijakan dan peraturan perusahaan. Dan untuk menggali input-input dari

karyawan mengenai berbagai aspek dalam perusahaan.

Employee Relations adalah pembinaan hubungan dengan karyawan

yang menjadi bagian utama dari unit usaha, perusahaan atau instansi itu

sendiri. Namun dapat juga diartikan bahwa hubungan kepegawaian (Employee

Relations) tersebut bukanlah dilihat dalam pengertian yang sempit, yaitu sama

dengan hubungan indrustrial yang hanya menekankan pada unsure-unsur


60

proses produksi dan upah yang terkait dengan lingkungan kerja, tetapi

pengertiannya lebih dari itu dipengaruhi oleh hububgan komunikasi internal

antar karyawan dan manajemen perusahaan yang baik dan efektif.

Maksud dan tujuan diadakan employee relations di PT Metropolitan

Retailmart yaitu sebagai sarana uintuk meningkatkan komunikasi antara

perusahaan dengan karyawan, baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Untuk meningkatkan kerjasama antara karyawan dengan perusahaan dan

karywan dengan karyawan lainnya. Dan sebagai sarana untuk meningkatkan

motivasi dan rasa memiliki karyawan.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat I.G. Wasana, menurut beliau

fungsi employee relations adalah sebagai alat untuk menghilangkan

kesalahpahaman atau hambatan-hambatan komunikasi antara manajemen

perusahaan dengan para karyawan.

Jenis kegiatan aktivitas employee relations di sebuah perusahaan ada

kegiatan internal dan kegiatan eksternal. Kegiatan karyawan internal karyawan

meliputi seperti tugas dan fungsi karyawan sesuai dengan job desc masing-

masing bidang pekerjaan karyawan, rapat internal karyawan, program

pendidikan dan pelatihan, program motivasi dan program penghargaan.

Kegiatan eksternal atau special event seperti out bound, family gathering, year

end family gathering, family day, 17 Agustus, buka puasa bersama, lebaran

bersama dan natal bersama.

Aktivitas employee relations PT. Metropolitan Retailmart untuk

program pendidikan dan pelatihan, kegiatan yang dirancang divisi Sumber


61

Daya Manusia disesuaikan dengan kebutuhan para karyawan, kegiatan

tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan ketrampilan karyawan,

baik dari kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan atau bentuk

produk.

Hal tersebut sejalan dengan falsafah PT. Metropolitan Retailmart yaitu

menjadi departement store yang senantiasa berupaya meningkatkan nilai

perusahaan bagi pemegang saham dan konsumen serta menjadikannya sebagai

wahana untuk berkarir bagi karyawan berprestasi melalui pengembangan

wawasan dan kemampuan berkarya.

Menurut S.K. Bonar Employee Relations memiliki tujuan yaitu

memberi spirit atau semangat dan kekuatan batin pada organisasi, membentuk

suatu pengabdian atau loyalitas yang baik pada pegawai-pegawai dan

bawahannya, mengatur kerjasama antara berbagai pegawai dan berbagai

macam pekerjaan.

Untuk itulah PT. Metropolitan Retailmart membuat program motivasi

kerja berprestasi dan program penghargaan. Dengan program ini diharapkan

karyawan mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja sehingga mereka

dapat berprestasi dan berkompetisi, memiliki loyalitas dan rasa memiliki yang

tinggi terhadap perusahaan.

Untuk kegiatan eksternal PT. Metropolitan Retailmart juga membuat

program kegiatan special event, seperti employee gathering, year end family

gathering, family day, out bound, 17 Agustus, buka puasa bersama, lebaran

dan natal bersama.


62

Untuk kegiatan employee gathering kegiatan yang dilaksanakan seperti

ramah tamah, pemberian door prize atau hadiah kepada karyawan, menonton

pertunjukan yang diisi oleh karyawan, diselingi menyantap hidangan dan

menikmati iringan musik.

Untuk kegiatan Year end family gathering kegiatan yang dilaksanakan

seperti ramah tamah, foto keluarga, menyatap hidangan dan menikmati iringan

musik serta pemberian door prize kepada keluarga karyawan.

Sedangkan family day, kegiatan yang dilasanakan seperti piknik

bersama karyawan beserta keluarga ke Dunia Fantasi, diselingi ramah tamah,

menyatap hidangan dan pemberiaan door prize.

Untuk kegiatan out bound kegiatan yang dilaksanakn seperti camping

bersama selama satu malam dua hari. Kegiatan yang dilakukan seperti ramah

tamah, permainan atau game untuk mengukur kekompakan para karyawan,

pemberian door prize, menyatap hidangan dan pesta kembang api.

Untuk kegiatan 17 Agustus, kegiatan ini dilaksanakan seperti lomba

antar divisi, seperti lomba dance, karaoke dan olah raga (sepak bola, bulu

tangkis, catur dan tenis meja).

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama

di antara sesama karyawan dan pimpinan. Dengan kegiatan ini terjadi

komunikasi yang sejajar (sideways communications) antara sesama karyawan.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rosady Ruslan dalam bukunya

Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Employee Relations

dalam perusahaan dilakukan melalui komunikasi internal. Komunikasi internal


63

melalui beberapa jalur, antara lain : komunikasi arus bawah, komunikasi arus

atas dan komunikasi sejajar.

Divisi Sumber Daya Manusia PT. Metropolitan Retailmart dalam

menginformasi setiap kegiatan, kebijakan dan peraturan perusahaan kepada

karyawan, yaitu melalui media elektronik, media cetak dan tatap muka.

Seperti majalah dinding (mading), email, video casset dan forum tatap muka

antara seluruh karyawan dengan manajemen perusahaan.

Media tersebut berisikan tentang kebijaksanaan, peraturan, kegiatan-

kegiatan karyawan, informasi kesehatan dan informasi yang berguna dan

menunjang operasional perusahaan.

Program aktivitas employee relations yang diadakan PT. Metropolitan

Retailmart, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan teknik

triangulasi yang membandingkan hasil wawancara dari tiga narasumber yaitu

ibu Sandra, ibu Aisah, ibu Riva dan ibu Komariah. Keempat jawaban

narasumber tersebut memiliki kesamaan tentang aktivitas employee relations

PT. Metropolitan Ritelmart. Menurut jawaban narasumber, yaitu sebagai

berikut :

1. Program Pendidikan dan pelatihan.

a. Seminar Good Quality Service.

b. Kursus bahasa Inggris.

c. Program pelatihan stock inventory, product knowlegde, dan leadership

(untuk posisi supervisor)


64

d. Program pengenalan kebijakan perusahaan, tata tertib perusahaan,

sejarah perusahaan kepada karyawan baru.

2. Program motivasi kerja berprestasi.

a. Power Seminar

b. Metro Produktivitas Program

c. Program promosi kepada karyawan (appraisal).

d. Motivation Of the Week.

3. Program penghargaan.

a. Penghargaan untuk karyawan terbaik setiap tahun .

b. Penghargaan untuk karyawan yang tertinggi Metro Produktivitas

Program.

c. Program penghargaan untuk karyawan yang telah mengabdi di

perusahaan lebih dari sepuluh tahun.

4. Program acara khusus (special event)

a. Out Bond, yang dilakukan setahun sekali.

b. Employee Gathering.

c. Year end family gathering, yang diikuti oleh seluruh kelurga karyawan

PT Metropolitan Retailmart.

d. Family Day, yang diikuti oleh seluruh keluarga karyawan PT

Metropolitan Retailmart.

e. Perayaan hari besar nasional dan keagamaan, seperti 17 Agustus, buka

puasa bersama, lebaran bersama dan natal Bersama.

5. Program Media Komunikasi Internal


65

a. Majalah dinding

b. Email

e. Video Casset

c. Forum tatap muka.

Berdasarkan data yang peneliti dapat dari divisi SDM, aktivitas

employee relations PT. Metropolitan Retailmart pada tahun 2007 , dapat

dilihat pada tabel 1.


66

Tabel 1.1
AKTIVITAS EMPLOYEE RELATIONS PT. METROPOLITAN
RETAILMART TAHUN 2007
No Aktivitas Tanggal Lokasi
1 Program Pendidikan

-Seminar Good Quality 19 Februari 2007 Metro Pondok Indah

Service

-Kursus Bahasa Inggris Juli 2006-Sekarang Metro Taman Anggrek

-Pelatihan Stock Inventory 1993-Sekarang Di masing-masing store

(Pondok Indah, Senayan,

Taman Anggrek,dan

Bandung)

] - Pelatihan Leadership 20 Oktober 2007 Villa Mitsubishi Cibodas

-Program pengenalan kebijakan, Dari Tahun 1995 Di masing-masing store

tata tertib, sejarah perusahaan (Head Quarter, Pondok

kepada karyawan baru. Indah, Senayan, Taman

Anggrek,dan Bandung)
67

2 Program Motivasi

KerjaBerprestasi

-Power Seminar Januari 2007 Di bagi menjadi dua

periode (Hotel Parama

Puncak)

-Metro Produktivitas Program Januari-Desember Di masing-masing store

2007 (Head Quarter, Pondok

Indah, Senayan, Taman

Anggrek,dan Bandung)

-Program Promosi Karyawan Juli 2007 dan Di masing-masing store

Desember 2007 (Head Quarter, Pondok

Indah, Senayan, Taman

Anggrek,dan Bandung)

-Motivation of the week April 2007- SDM (Pondok Indah )

Sekarang diemail, keseluruh divisi.

3 Program Penghargaan

-Penghargaan karyawan terbaik 5 Februari 2007 Di masing-masing store

(Head Quarter, Pondok

Indah, Senayan, Taman

Anggrek,dan Bandung)
68

-Penghargaan karyawan tertinggi 5 Februari 2007 Di masing-masing store

Metro Produktivitas Program (Head Quarter, Pondok

Indah, Senayan, Taman

Anggrek,dan Bandung)

4 Program Acara Khusus

-Out Bound 15 -16 Juli 2007 Villa Lautan Berlian

18-19 Juli 2007 Cibodas

-Employee Gathering 20 -21 Mei 2007 Taman Golf Pondok

Indah

-Year End Family Gathering 10-11 Desember Gedung Pertemuan

2007 Pertamina Simprug

-Family Day 14-15 Agustus 2007 Dunia Fantasi

-17 Agustus 17 Agustus 2007 Pondok Indah

-Buka Puasa Bersama 20-21 Oktober 2007 Gedung Pertemuan

Pertamina Simprug

-Halal Bihalal 2 November Pondok Indah


69

-Natal Bersama 28 Desember 2007 Gereja Pondok Indah

Dari hasil wawancara dengan narasumber mempunyai kesamaan

dengan data yang saya peroleh dari divisi SDM. Hal ini memastikan jawaban

dari narasumber mempunyai nilai validitas yang akurat.

Setelah penulis menganalisa hasil wawancara dan data yang diperoleh

dari ketiga narasumber mengenai aktivitas employee relations PT.

Metropolitan Retailmart, penulis berpendapat bahwa :

1. Terdapat kesamaan kegiatan utama dalam aktivitas employee relations

PT. Metropolitan Retailmart dengan pendapat Rosady Ruslan mengenai

aktivitas employee relations dalam bukunya Manajemen Public Relation

dan Media Komunikasi.

2. Aktivitas employee relations PT. Metropolitan Retailmart sesuai dengan

pendapat Rosady Ruslan mengenai aktivitas employee relations dalam

bukunya Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi.

3. Pendapat Rosady Ruslan mengenai aktivitas employee relations dalam

bukunya Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, dapat

diimplementasikan dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang retail.


70

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, melalui wawancara

mendalam (indepth interview) terhadap pihak-pihak yang terkait, yakni

Asisten Manager Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Metropolitan Retailmart

ibu Sandra dan para karyawan PT Metropolitan Retailmart dari berbagai divisi

yaitu ibu Nur Aisah dari divisi Operational, ibu Riva dari divisi

Merchaindaising dan ibu Komariah sebagai sales promotion girl (SPG) PT.

Metropolitan Retailmart. Maka penulis mengambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Untuk organisasi atau perusahaan yang tidak memiliki divisi Public

Relations, organisasi atau perusahaan dapat memaksimalkan kinerja divisi

Sumber Daya Manusia. Karena selain berfungsi sebagai divisi yang

meseleksi dan merekrut karyawan baru, pelatihan dan pengembangan,

manajemen kinerja, personalia dan kepegawaian. Divisi Sumber Daya

Manusia juga memiliki fungsi memelihara hubungan karyawan, biasanya

juga berfungsi sebagai Internal Public Relations yang bertugas menggali

input-input dari karyawan mengenai berbagai aspek dalam perusahaan.

2. Maksud dan tujuan PT. Metropolitan Retailmart menyelenggarakan

aktivitas employee relations adalah sebagai sarana untuk meningkatkan

komunikasi antara perusahaan dengan karyawan atau sesama karyawan,

70
71

baik secara vertikal maupun horisontal. Untuk meningkatkan kerjasama

antara karyawan dengan perusahaan dan sesama karyawan. Serta sebagai

sarana untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dan rasa memiliki

karyawan terhadap perusahaan, sehingga dapat memperkuat tim kerja

perusahaan

3. Fungsi dan manfaat kegiatan employee relations, yang dilakukan divisi

SDM PT. Metropolitan Retailmart yaitu untuk menghilangkan hambatan-

hambatan dan kesalahpahaman antara perusahaan dan karyawan.

Meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) dan untuk memotivasi

kerja karyawan sehingga mereka bekerja penuh dengan semangat,

memiliki kebanggaan, berdisiplin tinggi, serta mampu mencapai standar

kerja yang efisien dan efektif.

4. Aktivitas empolyee relations yang diselenggarakan oleh PT. Metropolitan

Retailmart, saat ini hanya terfokus pada kegiatan:

a. Program pendidikan dan pelatihan, seperti menyelenggarakan seminar

Good Quality Service, kursus bahasa inggris, program pelatihan

stock inventory, product knowlegde, leadership, program pengenalan

kebijakan, tata tertib dan sejarah perusahaan.

b. Program motivasi kerja berprestasi, seperti Power Seminar, Metro

Produktivitas Program, Motivation of the week dan Appraisal

(penilaian kerja karyawan).

c. Program penghargaan, yaitu program penghargaan karyawan terbaik

setiap tahun, program penghargaan karyawan yang tertinggi Metro


72

Produktivitas Program dan program penghargaan kepada karyawan

yang telah mengabdi 10 tahun lebih di perusahaan.

d. Program acara khusus (special event), yaitu out bound, employee

gathering, year and end family gathering, family day, perayaan hari

besar nasional seperti 17 Agustus dan perayaan hari besar keagamaan

seperti lebaran bersama dan natal bersama.

e. Program media komunikasi internal, yaitu email, majalah dinding,

audio casette dan forum tatap muka.

5. Divisi SDM PT. Metropolitan Retailmart, selalu membuat polling setiap

acara berakhir, yang diisi oleh setiap karyawan . Polling ini berguna bagi

divisi SDM untuk membuat program aktivitas employee relations

selanjutnya.

6. Kendala-kendala yang dihadapi PT. Metropolitan Ritelmart, yaitu setiap

kegiatan yang dilakukan, di bagi menjadi dua bagian karena karyawan

dibagian operasional mempunyai jam kerja pagi dan malam.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis

mengemukakan saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi PT.

Metropolitan Retailmart, yaitu sebagai berikut :

a. Sebaiknya PT. Metropolitan Retailmart membentuk divisi Public

Relations, walaupun fungsi ini dijalankan disalah satu fungsi Sumber Daya

Manusia. Tetapi dengan dibentuknya divisi Public Relations, aktivitas


73

employee relations di PT. Metropolitan Retailmart lebih fokus terhada[

masalah-masalah yang ada di publiknya.

b. Sebaiknya PT. Metropolitan Retailmart tidak hanya membuat aktivitas

employee relations saja.Tetapi perusahaan juga membuat aktivitas untuk

para publik eksternalnya seperti, konsumen, distributor, komunitas

disekitar perusahaan dan pemerintah. Karena publik eksternal ini juga

tidak kalah pentingnya bagi kemajuan perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Allen, Louis A. 1958. Management and Organization. Mac Graw Hill


Amir, M. Taufik. 2005. Manajemen Ritel. Jakarta : PPM.
Ananda, Ida Anggraeni. 2003. Diktat Komunikasi Organisasi. Universitas Mercu Buana.
Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Arni, Muhamad. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta
Bonar, SK. 1993. Hubungan Masyarakat Modern. Jakarta : Rineka Cipta.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung :
Mandar Maju.
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyrakat : Suatu Study Komunikalogis.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Higgins, James M. 1983. Human Relations : Concept and Skill.
Jeffkins, Frank. 1977. Planned Press and Public Relations. London : International Text
Book Company.
Kruckeberg, Newsom, Turk. 2004. This is Public Relations The Realities of
Public.Canada : Wadsworth / Thomson Learning.
Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations. Jakarta : Grafiti.
Lesly, Philp. 1962. PR Hand Book. New Jersey : Prentice Hold Inc
Lowe, Vincent. 1986. Asian PR. Singapore : Times Book International.
Moore, Frazzier. 2004. Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Maleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nawawi, Hadari. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Universitas Gajah Mada.
Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : PT.
Raja Grafindo.
Ruslan, Rosady. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 1999. Praktek dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan
Pemeliharaan Citra. Jakarta : Ghali Indonesia.
Raharianto, Tri Heru. 2004. Human Relations. Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Rakhmat, Jalaludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Sendjaja, S. Djuarsa. 2002. Teori Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sutinah, Bagong Suyatno. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta : Kencana.
Suminar, Yenny Ratna. Soemirat, Soleh. Ardianto, Elvinaro. 2004. Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Umar, Husein. Metode Riset Komunikasi Organisasi.
Yin, Robert K. 2004. Studi Kasus : Disain dan Metode. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
www.berpolitik.com, Penduduk Indonesia Bisa 270 Juta Jiwa, 11 Juli 2006.
www.kapanlagi.com, Pidato Mentri Kesehatan Dalam Pembukaan Pekan KB Nasional,
15 Maret 2006.
www.kompas.com, Pertumbuhan Sektor Riteail Tidak Merata, 13 Agustus 2007.
www.kompas.com, GCG Faktor Pendorong Kemajuan Perusahaan, 23 Maret 2007
www.kompas.com, Pengertian dan Fungsi GCG, 9 Desember 2006.
www.metroindonesia.com, Company Profile Metro Department Store
www.portalhr.com, Pengertian dan Fungsi HRD, 13 Mei 2006.
www.sinarharapan.com, Fungsi Public Relations di Industri, 22 Februari 2005.
www.tempointeraktif.com, Emil Salim : Indonesia Belum Siap Hdapi Pasar Bebas, 17
Desember 2007
PEDOMAN WAWANCARA

Untuk ibu Aisah, menjabat sebagai Supervisor Divisi Operation, ibu Riva

menjabat sebagai staff Merchandising dan ibu Komariah menjabat sebagai sales

promotion girl (spg) PT. Metropolitan Retailmart.

1. Berapa lama ibu bekerja di PT. Metropolitan Retailmart?

2. Menurut ibu, apa pengertian employee relations?

3. Sejak kapan PT. Metropolitan Retailmart mengadakan aktivitas employee

relations ?

4. Apa ibu senang mengikuti aktivitas employee relations?

5. Apa saja kendala-kendala perusahaan dalam mengadakan aktivitas employee

relations?

Untuk program kegiatan aktivitas employee relations, berikut pedoman wawancara :

I. Program Pendidikan dan Pelatihan

1. Apa yang dilakukan PT. Metropolitan Retailmart dalam

meningkatkan customer service karyawannya?

2. Apa yang dilakukan PT. Metropolitan Retailmart dalam

meningkatkan keahlian karyawannya?

3. Apa yang dilakukan PT. Metropolitan Retailmart untuk

meningkatkan pemahaman karyawan terhadap system inventory

barang?

II. Program Motivasi Kerja Berprestasi

1. Apa saja kegiatan memotivasi karyawan PT. Metropolitan

Retailmart?
2. Apa tolak Ukur Karyawan berprestasi di Pt. Metropolitan

Retailamart?

III. Program Penghargaan

1. Ada beberapa jenis penghargaan di PT. Metropolitan Retailmart?

2. Apa yang mendasari diberikannya penghargaan?

3. Apa yang ingin dicapai perusahaan dari pemberian penghargaan?

4. Apa pemberian penghargaan mempengaruhi prestasi kerja karyawan

lainnya?

IV. Program Acara Khusus

1. Apakah ada program acara khuisus yang dilakukan diluar ekerjaan

oleh PT. Metropolitan Retailmart?

2. Apakah tujuan yang ingin dicapai perusahaan dengan diadakannya

program acara khusus tersebut?

3. Apakah dengan diadakannya acara tersebut mempengaruhi kinerja

karyawan PT. Metropolitan Retailmart?

Anda mungkin juga menyukai