Anda di halaman 1dari 4

Body Language (Bahasa Tubuh)

Bahasa tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi non-verbal. Bahasa tubuh dapat berlawanan
dengan apa yang diucapkan. Misalnya ketika harus bersikap sopan dengan seseorang yang tidak disukai,
mungkin secara verbal seseorang dapat menggunakan kata-kata yang benar, namun tubuh
memberontak dengan berbagai cara. Misalnya menjabat tangan sebentar saja, atau mencoba
menghindar dari tatapan matanya. Dalam hal ini bahasa tubuh berlawanan dengan bahasa ucapan
sehingga terbentuk dua tanda yang berbeda.

Menurut David Cohen dalam buku “bahasa tubuh dalam pergaulan” yang menjelaskan tentang bahasa
tubuh sebagai bentuk topeng-topeng mengungkapkan bahwa bahasa tubuh juga menyingkapkan
topeng-topeng kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara kita dapat
melakukannya dengan baik. Banyak isayarat-isyarat nonverbal tantang perasaan bersifat sangat halus
dan terjadi hanya sekilas. Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari selendang yang dipakai
seseorang yang sedang lewat.

Bentuk-Bentuk Bahasa Tubuh

Dalam penggunaannya, bahasa tubuh seringkali digunakan sebagai isyarat pesan palsu untuk tujuan
tertentu. Hal ini dapat dihindari dengan mengenal jenis-jenis bahasa tubuh yang ada. Bentuk dan tipe
umum dari bahasa tubuh menurut Beliak dan Baker (1981) ada tiga, yaitu:

Kontak Mata :

Kontak mata mengacu pada suatu keadaan penglihatan secara langsung antar orang saat sedang
berbicara. Melalui kontak mata, seseorang dapat menceritakan kepada orang lain suatu pesan sehingga
orang akan memperhatikan kata demi kata melalui tatapan. Misalnya pandangan yang sayu, cemas,
takut, terharu, dapat mewarnai latar belakang psikologis kita. Penelitian menunjukkan bahwa seorang
pendengar menggunakan kontak mata lebih sering daripada pembicara. Presentase kontak mata antara
pendengar dan pembicara disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Presentase Kontak Mata Oleh Pelaku Komunikasi

Pelaku komunikasi Presentase Kontak Mata

Pembicara 30%

Pendengar 70%
Sejak kontak mata dilakukan, orang langsung dapat mengukur sejauh mana kemampuannya dalam
melakukan komunikasi.

Ekspresi wajah

Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang digunakan untuk berkomunikasi secara emosional
atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap orang selalu menyatakan hati dan perasaannya.
Wajah ibarat cermin dari pikiran dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa membaca makna suatu
pesan.

Ekspresi wajah juga dapat dilihat ketika memandang seseorang yang dianggap sebagai orang yang
polos/lugu atau dianggap kejam/dingin. Hal ini didasari oleh ada sebuah ekspresi wajah yang nampak
pada seseorang tidak menunjukkan sebuah perubahan seperti yang dilakukan oleh orang lain ketika
mendengar atau mengetahui suatu peristiwa, baik kesedihan maupun kegembiraan, keanehan atau
kelayakan, kabaikan atau keburukan, dan sebagainya,

Gestures (Gerakan Tubuh)

Gestures merupakan bentuk perilaku non-verbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari, dan kaki.
Seseorang sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk
menekankan suatu pesan. Ketika seseorang berkata “Pohon itu tinggi”, atau “Rumahnya dekat”, maka
orang tersebut pasti menggerakkan tangan untuk menggambarkan deskripsi verbalnya. Lain halnya
ketika seseorang berkata “Letakkan barang itu!”, “Lihat pada saya!”, maka yang bergerak adalah
telunjuk yang menunjukkan arah. Ternyata manusia mempunyai banyak cara yang bervariasi dalam
menggerakkan tubuh dan angota tubuhnya ketika sedang berbicara. Orang yang cacat bahkan
berkomunikasi hanya dengan tangan saja.

Setiap gerakan tubuh mengkomunikasikan beberapa fungsi yang oleh Ekman dan Friesen
dikategorikan sebagai :

Emblem : Gerakan mata tertentu, merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol
verbal.

Ilustrator : Tanda-tanda non-verbal dalam komunikasi. Tanda ini

merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu.

Contoh : Seorang ayah yang melukiskan tinggi badan anaknya dengan menaikturunkan tangannya dari
permukaan tanah.

Ilustrator memiliki 8 bentuk, antara lain :


Batons : Suatu gerakan yang menunjukkan tekanan tertentu pada pesan yang disampaikan.

Ideographs : Gerakan membuat peta atau mengarahkan pikiran.

Deitic Movements : Gerakan untuk menunjukkan sesuatu.

Apatial Movements : Gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan.

Kinetographs : Gerakan yang menggambarkan tindakan fisik.

Rhytmic Movements : Gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu.

Pictographs : Gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.

Emblematic Movements : Gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu.

Setiap bentuk ilustrator yang diuraikan di atas memiliki penafsiran yang kurang jelas, hal ini dikarenakan
seseorang tidak hanya menggunakan satu bentuk ilustrator, tetapi beberapa bentuk sekaligus dalam
berkomunikasi.

Adaptor : Gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik.

Beberapa jenis adaptor beserta contohnya disajikan dalam table 1.2

Tabel 1.2 Contoh dari Jenis-Jenis Adaptor

Adaptor Contoh

Self adaptor Menggaruk kepala, menunjukkan kebingungan

Alter adaptor Mengusap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang

Regulator : Gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi dengan


seksama. Contoh : menggunakan kontak mata sebagai tanda untuk memperhatikan orang lain yang
sedang berbicara dan mendengarkan orang lain.

Affect Display : Menggambarkan emosi dan perasaan. Wajah merupakan media yang digunakan dalam
affect display untuk menunjukkan reaksi terhadap pesan yang direspon.

Selain tiga bentuk bahasa tubuh yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa jenis bahasa tubuh
lainnya, seperti sentuhan, postur tubuh dan gaya berjalan, suara, dan gerak isyarat.
Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal yang bersifat spontan. Sentuhan dapat menunjukkan
perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati, dan sebagainya.

Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatan seseorang.

Suara seperti rintihan, menarik nafas panjang, serta tangisan merupakan beberapa ungkapan perasaan
dan pikiran seseorang.

Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan.

Kesimpulan

Banyak interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam masyarakat yang berwujud non-verbal. Komunikasi
non-verbal ialah penyampaian arti (pesan) tanpa kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh dan
intonasi verbal. Salah satu komunikasi non-verbal ialah bahasa tubuh. Bahasa tubuh digunakan saat
kata-kata tidak dapat mewakili perasaan atau situasi yang ada sehingga bahasa tubuh menjadi penting
untuk dipelajari.

Bahasa tubuh yang tidak sesuai penempatannya dapat menimbulkan konflik, sehingga bahasa tubuh
perlu dipelajari. Salah satu keuntungan dari mempelajari bahasa tubuh adalah membangun suatu
komunikasi yang baik yang merupakan awal dari terciptanya suatu hubungan sosial yang mantap dengan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai