Home Pendidikan Menulis Pesan Singkat Menggunakan Kalimat Efektif Yang Santun
Menulis Pesan Singkat Menggunakan Kalimat Efektif yang Santun Siswa dapat menulis pesan
singkat menggunakan kalimat efektif yang santun
Di pelajaran sebelumnya, kita telah belajar tentang pengertian dan jenis pesan singkat serta cara
mencari pokok dari pesan singkat. Mari kita ulang sedikit agar kamu mengingatnya lagi!
Dalam melakukan komunikasi sehari-hari, kita seringkali terkendala ruang dan waktu. Misalnya,
kakek kita berada di kampung, sedangkan kita ingin menyampaikan pesan yang sangat penting. Oleh
sebab itu, kita biasanya memilih mengirim pesan singkat karena cepat, efektif, dan juga murah.
Ada beberapa jenis pesan singkat, yaitu telegram, memo/memorandum, dan SMS. Sekarang, kita
akan belajar cara menulis pesan singkat tersebut dengan menggunakan kalimat efektif yang santun.
Kalimat Efektif yang Santun
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, tepat sasaran, serta efektif/hemat
dalam pemakaian kata-katanya. Itu berarti, kalimat efektif tidak perlu panjang dan berbelit-belit, yang
penting inti pembicaraan bisa disampaikan dengan baik. Hindari menggunakan kata yang tidak perlu
dan bermakna ganda!
Nah, karena pesan singkat berbentuk tulisan, besar kemungkinan terjadi salah pengertian saat dibaca
oleh penerima pesan. Oleh sebab itu, yang perlu diingat dalam menulis pesan singkat adalah bahasa
yang digunakan harus santun. Sangat penting untuk menggunakan tanda baca yang sesuai dan
memilih kata yang tepat. Kita tentu tidak ingin menyakiti hati orang yang membaca pesan kita, bukan?
Perhatikan Contoh
Berikut adalah kesalahan yang terjadi dalam kalimat tidak efektif di atas.
1. Kata secepatnya memiliki arti yang hampir sama dengan kata segera. Jadi, kita cukup
gunakan salah satunya!
2. Kata semua menunjukkan sesuatu yang jamak. Jadi, kata tersebut tidak boleh dilekatkan
kepada kata ulang (yang sudah berarti jamak).
3. di pada kata dirumah merupakan kata depan. Jadi, penulisan yang tepat adalah dipisahkan
menjadi di rumahmu.
4. -mu merupakan bentuk klitik yang harus dirangkaikan dengan kata sebelumnya.
Perhatikan Contoh
Penggunaan ungkapan Saya tidak mau tahu memiliki kesan yang negatif dan berpotensi
menyinggung orang yang menerima pesan tersebut. Meskipun sebuah perintah, etika dalam
menyampaikannya haruslah dijaga dan terpenuhi.
Menulis Kalimat Efektif yang Santun pada Memo/Memorandum
Memo/memorandum adalah pesan singkat yang ditulis pada kertas. Unsur-unsur yang terdapat
dalam memo adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kepala memo
pengirim memo
penerima memo
isi memo
tanggal penulisan memo
tanda tangan dan nama pengirim memo
Dalam menulis memo, gunakanlah kalimat efektif santun yang telah dibahas sebelumnya! Memo
dapat bersifat pribadi (untuk teman atau rekan kerja) dan bisa juga bersifat resmi (yang biasanya
dituliskan oleh atasan untuk bawahannya). Untuk memo pribadi, penulisan boleh sedikit lebih santai,
tetapi tetap harus santun.
Perhatikan Contoh
Memo pribadi:
Memo resmi:
Perhatikan Contoh
Poin Penting
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, sesuai dengan kaidah bahasa, dan tepat
sasaran.
2. Dalam kalimat efektif, hindari menulis terlalu panjang, berbelit-belit, menggunakan kata yang
tidak perlu atau bermakna ganda.
3. Dalam menulis pesan singkat, kita harus menggunakan bahasa yang santun. Gunakan tanda
baca yang sesuai dan pilihlah kata yang tepat!
4. Dalam menulis memo dan SMS, gunakanlah kalimat efektif santun dan sesuaikan dengan
sifatnya (pribadi atau resmi)!
5. Dalam menulis SMS, boleh saja menyingkat kata, yang penting harus diingat, kalimatmu
harus dapat dibaca dengan jelas oleh sang penerima SMS. Gunakan singkatan yang sudah
umum dipakai!
SMS adalah salah satu cara berkomunikasi lewat telepon selular / ponsel yang sangat digemari oleh
hampir setiap orang. Dengan sms orang dapat mengungkapkan pesan-pesanya dalam berbagai cara
dan bentuk dengan harga yang relatif murah. Berikut ini adalah beberapa tips bagi anda yang akan
atau sudah sering kirim mengirim sms :
1. Gunakan kata-kata yang tepat
Mengetik sms adalah sesuatu yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Untuk itu penggunaan
kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan pesan yang akan dikirim menjadi sangat penting.
Gunakanlah kalimat yang tidak terlalu panjang tetapi pesan yang disampaikan tetap utuh dan mudah
dimengerti penerima sms. SMS yang baik adalah sms yang singkat, padat dan tepat tidak terlalu
bertele-tele agar penerima mudah mengerti pesan anda dalam waktu yang singkat.
2. Jangan menggunakan singkatan kata yang sulit ditebak / diterka
Terkadang untuk menyingkat waktu atau meringkas jumlah karakter sms, kita hanya menyingkat
suatu kata menjadi beberapa huruf. Singkatan kata yang terlalu pendek dapat menyebabkan
pembaca pesan sms kita menjadi bingung dan bisa mengakibatkan kesal dan salah pengertian
terhadap pesan yang ingin disampaikan.
3. Gunakan kata-kata yang sopan walaupun sedang marah / emosi
Jangan menggunakan kata-kata kotor dan caci-maki kepada orang lain yang tidak terbiasa dengan
hal tersebut. Terkadang teman yang sudah akrab dengan kita bisa mentolerir hal tersebut, namun
tidak sama halnya dengan orang lain yang baru dikenal atau belum akrab benar. SMS yang kasar
bisa menjadi senjata makan tuan bagi diri anda sendiri jika penerima sms menuntut anda ke
pengadilan atas perbuatan yang tidak menyenangkan. Mengetik sms dengan hurup kapital / hurup
besar semua mencerminkan marah-marah atau penyataan keras. Gunakan huruf yang kecil saja
untuk menghindari salah persepsi.
4. Jangan tertipu sms tipuan dan sms berantai
Apabila anda menerima sms yang berisi pernyataan bahwa anda telah memenangkan atau
mendapatkan suatu hadiah jangan senang dulu, karena bisa jadi ini adalah tipuan untuk menguras
uang anda. Telusuri dahulu siapa pengirimnya dan hubungi costumer service resmi yang nomor
teleponnya tidak bersumber dari sms yang anda terima. Lain halnya dengan sms berantai yang berisi
ajakan mengirimkan pesan sms ke teman-teman atau rekan kenalan anda dengan iming-iming
mendapatkan bonus pulsa, bonus sms, uang, hadiah, dan lain sebagainya. Jika anda menerima sms
seperti itu hapuslah dan jangan anda kirim ke orang lain.
5. Identitas yang lengkap
Apabila anda mengirim sms pada orang yang baru pertama kali dan belum menginput nomor anda ke
address book pada ponsel penerima sebaiknya anda mencantumkan nama anda pada awal atau
akhir sms. Di samping itu anda sebaiknya tidak menggunakan fasilitas hide identity untuk
menyembunyikan nomor anda di sms untuk memudahkan penerima sms mengenali pengirimnya.
6. Jangan mengirim sms ke orang yang anda tidak kenal
Orang lain yang menerima sms untuk berkenalan dari orang yang belum pernah dikenal biasanya
tidak akan ditanggapi. Begitu juga bagi anda, keluarga, anak, kawan, dan sebagainya yang menerima
sms seperti itu sebaiknya jangan ditanggapi, karena bisa saja pengirimnya memiliki maksud yang
buruk yang dapat mengakibatkan tindak kriminal.
7. Bersabar menerima balasan sms
Terkadang terjadi kesalahan teknis seperti bts mati, server sms penuh, peak hour, dan lain
sebagainya yang mengakibatkan sms anda tertunda baik dalam pengiriman, maupun penerimaan
balasan sms. Di lain sisi jika anda mengharapkan balasan dari penerima bersabarlah. Bisa saja
penerima sedang tidak berada di dekat ponsel, pulsa sedang habis, sedang masa tenggang, hp rusak
dan lain sebagainya yang bisa menyebabkan tidak ada balasan dalam waktu yang cepat.
Dalam kegiatan berkomunikasi sehari-hari, kita sering memiliki keterbatasan waktu dan ruang.
Untuk itu diperlukan media komunikasi yang efektif, cepat, dan murah. Pesan yang ingin kita
sampaikan dalam komunikasi tersebut bisa secara langsung bisa pula melalui media komunikasi.
Media komunikasi yang kita kenal dewasa ini di antaranya media tulis menulis yang menggunakan
kertas dan media elektronik.
Tidak terbayang sebelumnya bahwa kini kita dapat mengirimkan pesan melalui media komunikasi
elektronik seperti handphone. Sebelumnya kita mengirim pesan melalui radio panggal atau biasa
disebut penyeranta(paging).
Teknologi semakin maju, kini kita pun bisa mengirim tidak hanya pesan teks, tetapi juga pesan
gambar, foto, bahkan video dan lebih canggih lagi dilengkapi dengan suara. Kesemuanya itu untuk
kemudahan komunikasi antarmanusia.
Jauh sebelum itu sudah ada telegram sebagai alat penyampai pesan singkat secara cepat.
Kesemuanya itu kita gunakan bila tempat antara pengirim dan penerima berjauhan. Bisa berbeda
antarkota ataupun antarnegara. Bila dalam satu daerah ataupun gedung dan ruang kita bisa
menggunakan memo atau memorandum.
SMS, telegram, ataupun memo kita kirimkan bila kita tidak bersemuka dengan orang yang akan
kita kirimkan pesan. Pesan singkat adalah pesan yang disampaikan secara singkat dengan
mengutamakan hal-hal pokok saja. Dalam pesan singkat hanya hal-hal yang penting saja yang
disampaikan. Langsung kepada permasalahan berbeda dengan surat harus ada pendahuluan, isi,
dan penutup.
memo
2.
3.
Telegram
Memo atau memorandum adalah pesan singkat yang disampaikan secara tertulis oleh seseorang
untuk orang lain yang sedang tidak berada di tempat.
Short Message Service (SMS) adalah pesan singkat yang disampaikan melalui
perangkat telepon selular. Sedangkan telegram adalah pesan singkat yang
dikirimkan melalui alat yang dinamakan telegraf. Sekarang telegram sudah hampir
tidak digunakan lagi.
Penggunaan pesan singkat melalui layanan SMS dewasa ini berkembang pesat.
Berbagai operator selular banyak yang memberikan berbagai kemudahan tentunya
dengan tarif yang bersaing.Begitu pula kini SMS banyak disalahgunakan untuk
tujuan-tujuan yang tidak benar.
Namun untuk berbagai Intansi atau lembaga yang bersifat informal dapat menggunakan
bentuk pesan pendek. Pesan pendek ini disebut dengan memo.
Negeri
Pertahanan
Kec.
SU.
Guru
Kepala
106
II
Agama
Sekolah
Hari kamis nanti akan ada pelatihan untuk kurikulum 2013 tentang Pendidikan Agama di Dinas
Kota Palembang.
Palembang,
Kepala Sekolah
14
Mei
2015
Nursidah, S.Pd.
2.
Memo
tidak
resmi
Memo tidak resmi adala memo yang bersifat pribadi yang ditulis menggunakan bahasa yang
tidak
baku
dan
untuk
kepentingan
pribadi.
Contoh :
Palembang 3 Juli 2015
Untuk
:
Syamsu
Ayah maafkan aku, aku nggak bisa pulang kampung untuk liburan kali ini. Karena masih ada
tugas yang harus diselesaikan
Anakmu
Gilang R.
kedua
contoh
pesan
singkat
berikut!
hari
yang
ini
aku
harus diselesaikan
pulang
secara kelompok
telat
di rumah
Bunda,
ya.
Rika
Aulia
Ibu
Ratna
:
Suminar
Kepala
(Guru
Bahasa
Sekolah
Indonesia)
Mohon Ibu segera menyiapkan anak-anak yang ditunjuk untuk mewakili sekolah
dalam lomba Baca Puisi yang diselenggarakan oleh Depdiknas Provinsi. Terima
kasih.
Burhanuddin
======================
Kedua contoh tersebut memberikan informasi bahwa dalam menulis pesan singkat dapat
menggunakan ragam bahasa tak resmi dan cenderung bergaya santai maupun dengan ragam
bahasa resmi. Dalam sebuah kesibukan di kantor, kemungkinan seseorang (misalnya: atasan)
membuat pesan singkat. Pesan singkat inilah yang dikenal dengan istilah memo.
Di era digital ini, cara paling praktis untuk menghubungi guru, dosen atau senior lainnya adalah
via sms. Baik itu mau bikin janji temu, mau minta bantuan, minta dituliskan surat referensi atau
mau konsultasi, seringkali dimulai dari sms dulu. Jadi penting sekali mengetahui tata krama dan
etika seputar SMS.
Menurut pengakuan dosen, biasanya sms dari mahasiswa tidak dibalas karena:
1.
Isi sms tidak berkenan di hati, alias tidak sopan.
2.
Salah waktu. Jika menghubungi di waktu sibuk biasanya akan terlewatkan, kemudian
terlupakan.
3.
4.
Pulsa habis.
Contoh:
Benar:
[v] Assalamualaikum Bu Herni
[v] Selamat Pagi Pak Tony
Salah:
[x] Pagi Pak/Mas Broo...
[x] Selamat Pagi Miss Herni yang cuannntikkk,,,
Memperkenalkan Diri
Guru atau dosen pasti punya banyak murid dan kenalan, mereka tentunya tidak menyimpan
nomor hp setiap kenalan. Jadi perkenalkanlah diri dengan sopan.
Contoh:
Benar:
[v] Pagi Bu Herni, maaf mengganggu. Saya salah satu mahasiswa bimbingan Ibu.
[v] Assalamualaikum Pak Tony, Maaf sebelumnya, ini saya Pandu Dinata, salah satu mahasiswa
bapak untuk mata kuliah Marketing Internasional dari kelas B-1.
Salah:
[x] Assalamualaikum Pak Tony, maaf sebelumnya, coba tebak ini siapa?
[x] Pagi Bu, ini Alex, hayoo,, saya dari kelas berapa hayyooo..
Perlu diingat, guru/dosen tidak selalu menyimpan nomor setiap sms yang masuk. Jika Anda
telah mengirim sms misalnya seminggu yang lalu, kemudian ada keperluan lagi, tetap
perkenalkan diri Anda, supaya mereka tidak bingung mengingat kembali.
Menjelaskan Permintaan
Jelaskan keperluan Anda dengan singkat, jelas dan sopan. Hindari kata-kata yang tidak tegas
dan bertele-tele. Juga jangan menggunakan kata yang bersifat memerintah. Isi sms harus
singkat dan padat. Jika membuat janji temu, langsung tanyakan jam dan tempatnya.
Contoh:
Benar:
[v] Assalamualaikum Pak Tony, Maaf sebelumnya, ini saya Pandu Dinata, salah satu mahasiswa
mata kuliah Marketing Internasional dari kelas B-1. Saya ingin minta bantuan Bapak untuk
menuliskan surat referensi untuk pendaftaran beasiswa. Kira-kira kapan Bapak ada waktu
luang? Jadi saya bisa menemui Bapak dan membincangkan lebih jelas. Baiknya ketemu di
mana ya Pak?
Salah:
[x] Siang Bu, ini Alex, mahasiswa bimbingan Ibu. Mau minta ditulisin surat rekomendasi nih. Ibu
kapan sempat? Ibu di kantor ga? Aku kesana sekarang yah?
Contoh:
[v] Siang Pak Tony, saya Pandu Dinata, mahasiswa Marketing Internasional dari kelas 3A. Saya
perlu bantuan Bapak untuk menuliskan surat referensi untuk pendaftaran beasiswa. Kira-kira
kapan Bapak ada waktu luang? Jadi saya bisa menemui Bapak dan membincangkan lebih jelas.
Baiknya ketemu di mana ya Pak? Terima kasih Pak atas waktunya, maaf telah mengganggu.
Sebelum mengirimkan sms, periksa terlebih dahulu kata-kata Anda. Perhatikan penggunaan
tanda baca. Sebaiknya tidak menyingkat sms karena mau menghemat pulsa. Jagalah kesan
yang baik di mata senior.
Hal yang sama juga bisa diterapkan untuk menulis email ke senior, atau seseorang yang kita
belum kenal. Misalnya blogger di internet yang telah berperngalaman dalam mendapatkan
beasiswa, dan kamu ingin email menanyakan tips, atau minta bantuan untuk cek CV yang kamu
tulis dan lain sebagainy
Pada jaman sekarang ternyata masih banyak diantara mahasiswa yang kurang paham etika
dalam mengirim pesan. Betapa pentingnya akhlaq di dahulukan untuk menjaga etika kepada
guru (dosen). Etika dalam mengirim pesan antara dosen dan mahasiswa adalah kunci untuk
mendapatkan keharmonisan dalam perkuliahan. Berikut adalah 8 etika mengirim pesan yang
baik kepada dosen :
1. PERHATIKAN WAKTU PENGIRIMAN PESAN
Mengirimkan pesan baiknya pada saat hari dan jam kerja
2. PERGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bukan bahasa gaul (alay)
3. DIMULAI DENGAN SAPAAN
Bagi mahasiswa muslim, dimulai dengan ucapan salam.
"Assalamu'alaikum", dan jangan disingkat. Dan bagi non muslim menggunakan "Selamat Pagi"
atau "Selamat Siang"
4. TULISKAN IDENTITAS ANDA
Dosen bukanlah phonebook berjalan yang menyimpan begitu banyak nomor mahasiswa di
handphone-nya. Sebaiknya pesan yang dikirim disertakan identitas pengirim.
5. TULISKAN KEPERLUAN DENGAN JELAS DAN SINGKAT
Tulislah pesan anda kepada dosen dengan singkat dan jelas, jangan bertele-tele agar tidak
membingungkan.
6. UCAPKAN MAAF UNTUK MENUNJUKKAN KERENDAHAN HATI.
Sebagai bentuk penghormatan, gunakan kata permohonan maaf diawal atau akhir percakapan
pesan yang anda kirim.
7. AKHIRI DENGAN UCAPAN TERIMA KASIH
Akhiri dengan ucapan terimakasih di akhir pesan yang dikirim
Well, seharusnya sih postingan kayak gini gak perlu ada, karena sebenarnya tata cara mengirim surat
(baik surat fisik ataupun eletronic mail email) sudah diajarkan di bangku sekolahan. Namun, saya
sering sekali menemui mahasiswa yang tidak memiliki pengetahuan mengenai hal ini. Mungkin
memang sepele, ah cuma kirim email saja kok harus repot. Ehmm, salah kalau orang menganggap
hal ini sepele. Karena etika dalam mengirimkan sebuah pesan dapat memperlihatkan bagaimana
seseorang memperlakukan orang lain (lebay sih, tapi emang iya banget).
Saya sering menemukan mahasiswa mengirimkan email kepada Dosen atau Asisten Dosen mereka
tanpa menuliskan subjek email, tanpa ada greetings. Bahkan jika mengumpulkan tugas via email.
Hanya ada attachmentnya saja. Ya kalau di dokumen tugasnya itu ada nama dan NPMnya sih masih
mending, ini sama sekali gak ada! Belum lagi alamat emailnya bukan namanya, Gosh.
Satu lagi, sekarang ini kan jamannya pesan singkat SMS, Whatsapp, Line, BBM, dll. Nah, saran saya
ya, JANGAN PERNAH SMS ATAU MENGIRIMKAN PESAN SINGKAT MENGGUNAKAN KALIMAT
YANG DISINGKAT-SINGKAT! Dan usahakan menggunakan bahasa yang formal bukan seperti
mengirimkan pesan kepada teman atau sahabat.
Saya juga menemukan mahasiswa yang tiba-tiba SMS saya suatu sore, menanyakan agama Dosen
yang saya (saya kebetulan membantu beliau sebagai asisten dosen). Sebenarnya hal ini tidak perlu
dilakukan, menurut saya. Ternyata, mahasiswa tersebut bertanya seperti itu supaya ketika dia telpon
atau sms Dosen saya bisa menggunakan salam muslim. Iya, i know, bagus maksudnya, tapi apakah
tidak bisa pakai salam yang formal saja seperti, Selamat Siang, Selamat Pagi, Selamat Malam, jika
kita tidak yakin orang tersebut menyakini agama apa. Agama itu soal sensitif, tidak semua orang suka
membawa-bawa atribut agamanya.
Jadi ya, para mahasiswa dan siswa (karena sekarang juga anak sekolah sudah canggih-canggih
belajarnya), tolong, jika kamu mengirimkan email kepada orang lain, baik itu Dosen, Guru sekolah,
Kakak Senior, Ketua Organisasi di kampus atau sekolah, gunakan lah pengetahuan surat-menyurat
kalian dengan baik.
Nih saya berikan contoh.
Misalkan kamu mengirimkan email kepada Dosen, jangan lupakan Subyek Email (judul email), jika
keperluan kamu adalah mengirimkan tugas, sebutkan tugas apa dari mata kuliah / pelajaran apa.
Contoh: Tugas MK Statistika, Tugas Biologi Kelas XI.
Kemudian, di badan email, kamu harus menuliskan greeting atau salam. Contoh:
Selamat Siang,
Berikut ini saya lampirkan Tugas MK Statistika atas nama Blablabla dengan NPM 1234567890.
Terima kasih
Blablabla
Contoh ini berlaku juga untuk cara mengirimkan SMS kepada Dosen atau Guru ya. Sok kaku
mungkin, tapi hal ini bisa jadi poin plus untuk kamu di mata Dosen atau Guru, kenapa? karena
dengan mengirimkan pesan yang jelas, kamu sudah menghargai dan menghormati Dosen dan Guru
kamu.
Kebiasaan kamu menuliskan email dan SMS yang seperti ini akan membantu dan memudahkan
kamu ketika kerja di perusahaan dan harus selalu bersinggungan dengan email dengan rekan kerja,
atasan dan ataupun rekanan kerja dari perusahaan lain. Selain itu, jadi gak malu-maluin almamater
juga sih.
Semoga bermanfaat.
Sampai kapanpun etika dan adab harus dikedepankan tak terkecuali ketika kirimkirim sms, terlebih kepada guru dan dosen. Tetapi, saat ini banyak mahasiswa dan
murid yang tidak tahu bagaimana mengirim SMS yang sopan.
Karena keseringan SMS ke temen, giliran kirim pesan ke dosen kayak sms ke
sesama mahasiswa. Untuk itu kami merangkum banner salah satu jurusan yang
berisi himbauan sms, yang isinya kurang lebih seperti berikut.
1. Ucapkan Salam
Awali pesan singkat dengan memberi salam. Jika Anda dan dosen yang
bersangkutan adalah muslim, ucapkanlah Assalamualaikum minimal, lebih
lengkap lebih baik.
Contoh SMS:
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Maaf, karena mengganggu waktu Bapak Ahmad. Pak Professor, Saya Manshur mahasiswa Kelas D
Sistem Informatika. Saya yang kemarin mengajukan bimbingan skripsi. Apakah hari Kamis ini
bapak berkesempatan menerima saya untuk membimbing karya ilmiah saya?
Sebelumnya, terima kasih banyak atas kesempatan yang bapak berikan. Saya mohon balasan dan
konfirmasi Anda, sekiranya Bapak Professor berkenan.
Wassalamualaikum.
Assalamualaikum.
Ibu Dr. Fatimah, mohon maaf karena mengganggu aktifitasnya. Saya Zainab
mahasiswi Prodi Tarjamah ingin meminta kesediaan ibu untuk menjelaskan
beberapa materi. Apakah Ibu Doktor memiliki waktu senggang hari ini?
Sebelumnya, terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum.
Perlu di INGAT ya Jangan anda mengirim pesan pada malam hari karena hal tersebut dapat
menggangu waktu istirahat dosen atau guru. Kirimkanlah pesan disiang hari pada waktu jam
kerja OK.
disingkat ya.. dan bagi anda mahasiswa yang Non Muslim dapat menggunakan kalimat
Selamat Pagi atau Selamat Siang
Tuliskan
Singkat
Keperluan
dengan
Jelas
dan
Mengirim Pesan dengan Etika kepada Dosen atau Guru haruslah dengan singkat dan jelas,
jangan sampai bertele-tele atau kepanjangan agar Dosen anda bisa langsung mengerti apa
yang anda maksudkan.
Ucapkan
Maaf
kerendahan Hati Anda
untuk
menunjukkan
Mengirim Pesan dengan Etika kepada Dosen atau Guru dengan mengucapkan maaf untuk
menunjukkan kerendahan hati anda, Sebagai bentuk penghormatan kepada dosen anda atas
menggangu waktunya, gunakan kata maaf di awal atau di akhir pesan anda.
Dalam Mengirim Pesan dengan Etika kepada Dosen atau Guru Sebaiknya setiap pesan anda di
akhiri dengan ucapan terimakasih sebagai contoh :
Assalamualaikum pak/bu, saya akang mahasiswa Keperawatan STIKes Aisyah
Pringsewu semester 8, maaf pak/bu saya mau menanyakan apakah besok bapak
ada waktu untuk bimbingan skripsi? Terima kasih
Itulah Tips Pintar Mengirim Pesan dengan Etika kepada Dosen atau Guru. Semoga Tips ini dapat
membantu memperlancar komunikasi anda dengan Dosen atau Guru anda. Untuk mendapatkan
respon yang baik dari dosen anda silahkan coba tips ini ya..
Prolog
Fenomena komunikasi jarak jauh memang sering menimbulkan masalah miss
komunikasi disebabkan interpretasi yang berbeda terhadap sebuah pesan. kali ini
kita akan bahas tentang miss komunikasi dari suatu mesia yaitu SMS, Kita dari dulu
sedah terbiasa dididik di lingkungan yang penuh etika dan sopan santun, Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam berkomunikasi
juga kita lebih mengetahui tata krama dan sopan santun. Sehingga Kita cenderung
berpakaian sopan menggunakan bahasa yang sopan dan dapat menyesuaikan
pakaian dengan tempat yang ingin dikunjungi dengan sopan pula.
Quote: Pertama ane tegaskan terlebih dahulu bahwasanya ane bukan menggurui
atau sok pintar. Ane hanya ingin berbagi barangkali diantara kita susah untuk
introspeksi, dan ane pun jika nanti dalam tulisan ane ada hal yg kurang berkenan
silakan agan/I koreksi demi kenyamanan bersama. Thread ini mungkin peruntukanya
terkhusus untuk agan yang masih kuliah, tapi ane tidak meutup kemungkinan bisa
diaplikasikan pada dunia luar kampus.
Quote: Mari kita masuk pada pokok permasalahan Penyebab dosen tidak merespon/
tidak respek terhadap sms agan
Quote: Apakah agan pernah mengirim sms pada dosen agan dan tidak dibalas?
sudah saatnya, agan ane beritahu, mengapa sms itu tidak dibalas. Tapi sebelumnya,
coba perhatikan beberapa petikan sms ini, ini adalah type dari mahasiswa yg suka
sms dosenya
Quote:
Spoiler for tipe tanpa identitas
tipe tanpa identitas
Bu, ibu ada di mana sekarang? Hari ini ke kampus gak bu?
Ibu ada di mana???? Ditunggu di kelas xxx sekarang
Ibu posisi dimana? saya sudah di kampus dari tadi
bu tenia,, untuk materi kuliah xxx ada dimana ?
apa dampaknya jika agan tidak memberitahu identitas ?
Berikut simak percakapan dibawah ini:
mhs :ibu, saya mau ketemu
dosen :maaf, ini siapa ya?
mhs :saya budi
dosen :budi yang mana ya?
mhs :saya budi mahasiswa ibu
dosen :oooh., budi winarno?
mhs :bukan, budi setiawan, mahasiswa IF A
dosen :baik mas budi, kapan mau ketemu?
mhs : nanti siang bu
dosen : baik mas, silakan datang, nanti siang saya sedang kosong
bayangkan, berapa banyak waktu dan pulsa terbuang hanya untuk melayani sms
seperti ini. jika agan hanya menuliskan maksud agan ibu, saya mau ketemu, dosen
agan tentu bingung ini sms dari siapa? tukang kredit? petugas asuransi? sales
buku? kolega bisnis? atau mahasiswa?
Quote:
Spoiler for Tipe Memerintah
Tipe Memerintah
Bu saya dari kelas Boleh minta slide kuliah gak bu? Kirimin via gmail aja ya
bu, kita butuh buat belajar, makasih
Bu. Nilai mata kuliah XXX saya belum keluar di simak. Dosennya sudah di hubungi
bu ten belum ? dihubungi saya tidak respon buu..
kalo misal nilainya keluar terus yang nginput bu tenia bisa tidak bu
bu., tolong dikoreksi ya bu, saya pengen cepat lulus
Dosen pada umumnya orang yang usianya lebih tua dari kita, jadi, seyogyanya
jangan memerintahkannya untuk melakukan sesuatu seperti agan ngobrol dengan
teman agan. Mungkin agan bisa memintanya dengan gaya yang lebih sopan.
Misalkan: Bu/Pak saya Iwan, saya memerlukan slide kuliah Bapak/ibu untuk bahan
belajar, kira2 dimana saya bisa mendapatkannya bu?
Quote:
Spoiler for Tipe Alay
Tipe Alay
SoRe bu..ApA be5ok 4da kul!ah Ga ea?
Oowh gitchu ya buk., mu u cih bingits ya buk.
bagi mahasiswa, tulisan 4L4y mungkin lucu dan menarik, tapi bagi dosen, tentu
butuh waktu khusus untuk mencerna tulisan anda. Jadi sms dengan tipe ini masih
kurang sopan
Quote:
Spoiler for Tipe Sok Penting
Tipe Sok Penting
Bu, bimbingannya ndak jadi hari ini karena saya ada acara keluar. Besok saja jam 9.
Trims
Bu, ini saya masih ngeprint, tunggu yaa
Wah pagi saya nggak bisa e bu, Sore aja ya bu?
bagi agan mungkin, jika waktu yang dijanjikan oleh dosen bertabrakan dengan acara
lain, agan bisa membalasnya dengan pilihan bahasa lain, seperti : maaf bu, untuk
jam 2 saya masih ada di luar kota, bagaimana jika jam 4 sore?
Quote:
Spoiler for Tipe Penyingkat
Tipe Penyingkat
Bu sy mw tny. Bhn kul yg kmrn bs sy dpt dmn ya Bu
Pak, bs sy mnt wkt sbntr u/ knsltsi skrpsi? Bpk skrg dmn
Quote:
jika ada diantara agan yang menggunakan bahasa sms tersebut diatas, dan
kemungkinan besar tidak dibalas, maka akan ane kasih info, mengapa bisa
demikian. dosen yang tidak membalas sms agan, ada beberapa kemungkinan dan
sebab :
1.
dosen pasti punya banyak waktu sibuk, diantaranya saat sedang mengajar, meeting
ataupun sedang membimbing. jadi, pastikan anda tidak meng-sms di saat-saat jam
sibuk. atau, bisa jadi anda terlalu pagi atau terlalu malam mengirim sms.
1.
tipe-tipe sms diatas tentunya merupakan contoh sms yang kurang baik. jika anda
mengirim sms dengan 4 tipe diatas, dan tidak dibalas, maka, bisa dipastikan dosen
anda sedang empet sama anda.
1.
meskipun anda sudah berbahasa sopan, dikirim pada saat yang tepat, tapi HP
dosen lowbatt atau habis pulsa, maka sms anda tidak akan dibalas. tapi saya yakin,
jika dosen anda baik, dan sms anda sudah baik, setelah terisi pulsa/energy, dia akan
segera membalas sms agan.
Quote:
Quote:
bagaimana sms yang baik?
1. dimulai dengan sapaan : assalamualaikum wr wb atau assalamualaikum (jangan
disingkat : ass, mekum, askum, karena hakikatnya salam adalah doa, jadi jangan
disingkat. dulu, saya pun pernah menggunakan singkatan ass untuk menunjukkan
salam, tapi kemudian saya ditegur teman saya, bahwa ass kemungkinan akan
diartikan pantat oleh orang yang menerima pesan), atau selamat pagi, siang,
sore..
2. sebutkan identitas anda : dosen anda bukanlah phone book berjalan. dia tidak
akan menyimpan semua nomor telepon mahasiswa di ponselnya. keterbatasan
memory kemungkinan bisa jadi penyebabnya. jadi, sebaiknya anda sebutkan
identitas anda. misalkan : saya irma suryani, kelas IF B..
3. tuliskan keperluan anda dengan singkat dan jelas : jangan terlalu bertele-tele,
singkat tapi tetap memperhatikan kesopanan. misalkan : hari ini saya ingin
bimbingan skripsi, apakah ibu ada waktu?
4. ucapkan maaf untuk menunjukkan kerendahan hati anda
5. akhiri dengan ucapan terima kasih
Quote:
Contohnya begini :
Selamat pagi bu, saya ika rahmawati, kelas IF B, maaf bu, saya mau menanyakan
apakah besok ibu ada waktu untuk bimbingan skripsi? terima kasih.
SMS diatas panjangnya 143 karakter, sehingga menurut saya tidak terlalu
kepanjangan, juga tidak terlalu pendek, tapi dosen mengetahui maksud anda.
SMS adalah pesan singkat, kira-kira panjangnya 160 karakter. SMS bukan
telegram, juga bukan email, jadi, tuliskan semuanya dalam pesan singkat, tapi tetap
menjaga kesopanan
demikian sekilas info tentang etika ber sms dengan dosen. mudah2an sukses terus
kuliahnya., tetap semangat
Akhirnya ane usapkan terimakasih atas perhatiannya dan waktu yang telah agan
luangkan untuk membaca artikel sederhana ini tidak lupa ane mengharap ke
murahan agan sekalian
Pernah
SMS
dosenmu,
dan
tidak
dibalas??
Telp
ga
diangkat??
Sebagai seorang Dosen, saya selalu berhubungan dengan mahasiswaku, entah yang mata
kuliahnya ane ampu, bimbingan, revisian, curhat, dll dan banyak dari mereka menghubungi
via SMS. Namun sayangnya, banyak mahasiswa yang isi SMSnya sangat kurang berkenan
atau bahasa yang digunakan sangat kurang pas kalau kita membicarakan itu sms dari
mahasiswa ke dosen untuk permasalahan perkuliahan, dan kebanyakan teman dosen
mengalami hal yang sama. Banyak sekali yang menyamakan isi SMS untuk teman/pacar
dengan SMS untuk dosen, dari cara penulisan sampai bahasa yang digunakan.
Oke,, mungkin sebagian berpendapat supaya terlihat akrab, akrab itu baik, tapi juga harus
memperhatikan tata krama dan etika.
Beberapa dari kita (para dosen, termasuk saya), apabila tidak berkenan terhadap SMS itu,
kebanyakan TIDAK AKAN DIBALAS. Jadi kalau kalian (mahasiswa) saat mengirim SMS dan
ternyata tidak dibalas, jangan langsung menyalahkan kami kalau kami para dosen setiap
diSMS ga membalas, tidak bisa dihubungi, dan sebagainya (meskipun mungkin ada yang
seperti itu, tapi semoga tidak), lihat dulu cara kalian menghubungi dosenmu, bagaimana
sopan santun, tata krama yang kalian pakai, cara kalian menyampaikan keperluan kalian,
dll.
Tuuuh,,, dari sisi Dosen, SMS yang kurang baik tidak akan dibalas (mungkin sebagian
membalas, tapi kebanyakan tidak), kalau sudah tidak sreg, telp pun kadang juga dosen
malas mengangkatnya. Efeknya apa? Mahasiswa sendiri yang rugi, informasi tidak didapat,
masalah jadi ga clear, keperluan juga tidak terselesaikan. Dari sudut pandang mahasiswa,
katanya dosen tidak bisa dihubungi. Karena itu, di sini ane ingin sharing tentang bagaimana
mengirim SMS yang baik kepada dosen kita.
Mungkin tidak semua dosen seperti yang ane bicarakan diatas, tapi beberapa pasti iya.
Sekarang kita bahas dahulu kenapa saat kita menghubungi dosen via SMS/Telp, kadang kita
tidak dihiraukan.
1.
Beberapa dosen lebih suka di hubungi via telp, tapi ada juga
yang lebih suka via SMS. Saat ane ngobrol dengan beberapa dosen,
ada dari mereka yang tidak suka berhubungan lewat SMS, dari alasan
ngentek2 pulsa, sampai kalau mbalesi tangan kriting, dll. Untuk itu,
lebih baik kita menghubunginya lewat telp, tapi masalahnya adalah,
kadang kita kalau di telp dari nomor yang tidak kita kenal, tidak akan
kita angkat. Untuk itu, kita kembali lagi harus menggunakan SMS. Lha
trus bagaimana donk?? Kalau kasus ini terjadi, SMS dulu dosen yang
bersangkutan, dengan menggunakan bahasa dan etika yang baik (ini
kita bahas nanti bagaimana SMS yang baik), bilang kalau kita pengen
telp, kalau dibalas dan beliau bilang iya, baru telp, setelah itu tanyakan,
untuk selanjutnya apabila menghubungi via sms atau telp.
2. Waktu menghubungi. Kapan kita menghubungi Beliau juga sangat
menentukan, jangan menghubungi di jam-jam sibuk, karena nanti pasti
dihiraukan dahulu, dan kebanyakan akhirnya terlupakan. Jangan
menghubungi beliau terlalu pagi, ataupun terlalu malam. Juga jangan
gunakan waktu transisi dari siang ke malam, atau malam ke pagi.
Gunakan waktu-waktu di mana sekiranya orang longgar untuk membaca
dan membalas SMS atau mengangkat telp.
3. Cara atau Etika kita kurang baik. Etika atau tata krama yang
kurang baik akan membuat dosen malas atau bahkan tidak mau
membalas sms kita ataupun mengangkat telp kita.
4. Dosennya Pulsanya Habis :P
Paling tidak itu sebagian dari point-point yang harus kita perhatikan saat
menghubungi dosen. Kalau mungkin ada yang kurang silahkan komen atau kirim
email, dan akan saya tambahkan. :)
Point yang perlu diperhatikan udah, sekarang kita bahas bagaimana berSMS yang
baik kepada dosen kita, cekidooott,,,
sangat kurang tepat, meskipun itu sebuah kebenaran, dan semua orang tahu kalau
ane Ganteng :P , terutama ibukQ. Gunakan juga kata sapaan yang baik dan sopan
terhadap dosen kita, meskipun mungkin akrab, di luar teman, tapi kalau itu urusan
kuliah, konteksnya adalah mahasiswa-dosen, jangan sampai sms kyk gni:
Assalamualaikum Pak/Mas Broo...
Assalamualaikum Mblo...
2. Mohon Maaf
Setelah salam, kasih kata maaf. Maaf menunjukkan
menunjukkan kita menghormati beliau. ex:
Assalamualaikum Pak Fajar, Maaf sebelumnya...
kerendahan
hati
kita,
Kalau kita memperkenalkan diri dengan baik kan jelas, dosen tahu siapa yang
menghubungi, kalau tidak ada nama, kan tidak jelas siapa yang menghubungi, bisa
saja orang yang punya niat buruk kan?. Jadi sekali lagi, beri tahu dengan jelas,
jangan sampai malah membut dosen harus menerka siapa kita, ex:
Assalamualaikum Pak Fajar, maaf sebelumnya, coba tebak, saya siapa?
Selamat Pagi Pak Fajar, ini saya Indah, hayoo,, saya dari kelas berapa
hayyooo..
dapet kulkas apa gimana itu kalo benar?? (-_-")
4. Utarakan maksud dan tujuan dengan jelas
Setelah hal diatas, masuk ke tujuan kenapa sms beliau, utarakan dengan jelas dan jangan
bertele-tele.ex:
Selamat Pagi Pak Fajar, maaf sebelumnya, ini saya Joko Sugiharto, salah satu
mahasiswa bimbingan bapak. Saya ingin bimbingan pak, kira-kira kapan saya bisa
bertemu dengan bapak? .....
jangan mengirimkan hal-hal yang sekiranya tidak perlu, atau mungkin hal-hal yang ga jelas.
ex:
Assalamualaikum Pak Fajar, Maaf sebelumnya, ini saya Ahmad Ilham, saya
salah satu mahasiswa bapak untuk mata kuliah Data Mining dari kelas 3A pak.
Bapak sudah maem?
Selamat Malam Pak Fajar, Maaf sebelumnya, ini saya Indah, saya salah satu
mahasiswa bimbingan skripsi bapak. Udah bobok pak? Met malem yaa,, Gud nite n
cweat dream ;)
zzzzz.. iku maksud e opooo... yang ada malah dipentungi ma istrinya itu.
5. Sampaikan terima kasih, dan maaf sekali lagi
setelah hal2 diatas, sampaikan ucapan terima kasih untuk menghargai beliau, juga ucapan
maaf karena mungkin mengganggu waktu beliau, ex:
Selamat Pagi Pak Fajar, maaf sebelumnya, ini saya Joko Sugiharto, salah satu
mahasiswa bimbingan bapak. Saya ingin bimbingan pak, kira-kira kapan saya bisa
bertemu dengan bapak? Terimakasih pak sebelumya, dan maaf apabila mengganggu
waktu Bapak
maaf dan terima kasih di akhir bisa dibalik, ini contoh untuk kasus diawal tadi, pas mungkin
dosen bbrp ali di telp tidak diangkat, kita sms aja
Selamat Pagi Pak Fajar, maaf sebelumnya, ini saya Joko Sugiharto, salah satu
mahasiswa bimbingan bapak. saya tadi yang telp bapak, maaf apabila mengganggu
waktunya pak. Ini saya mau menanyakan tentang judul saya pak, kira-kira mungkin
saya bisa ngobrol dengan bapak nanti jam berapa?. Sekali lagi maaf apa bila
mengganggu waktu bapak, dan terima kasih pak sebelumnya.
setalah itu tunggu reaksi beliau, apa bila menyuruh via sms, email, or telp.
Pemberian ucapan terima kasih adalah senjata yg ampuh dan sopan untuk menutup sms.
6. Gunakan bahasa yang baik, sopan dan santun
di sini maksudnya gunakan kata-kata yang baku, atau yang sesuai dengan etika. Susun
kalimat dengan baik sehingga terlihat sopan. jangan sampai kayak gini:
waduch pak
ojo ngono to paaakk..
tambahan dari komen Ery a.k.a Jullev
hindari menanyakan di mana dosen berada dengan kata "Posisi", ex:
Assalamualaikum Pak, Maaf pak posisi di mana?
maka mungkin akan di jawab 7.1234,-112,567 atau mungkin juga "kiper"
dosen
versi @doseNdeso
Semoga setelah ini banyak mahasiswa yang sms nya jadi jauh lebih baik, sehingga dosen
tidak malas membalas smsnya, mahasiswa juga senang karena dosennya juga bisa dan
enak
dihubungi.
You
Change
You Change Your World
Your
Word
BAYANGKAN kamu berada dalam situasi ini, hari sudah sore dan
kamu tidak yakin dengan materi ujian untuk besok. Mau ke kampus
dan menemui dosen mata kuliah tersebut, kamu khawatir dosenmu
sudah pulang. Ketika kamu memutuskan menulis email untuk
dosenmu, kamu pun bingung harus menulis email seperti apa.
Mengirim email ke dosen mungkin terlihat menakutkan, terutama
jika dosen itu tidak mengenalmu secara pribadi. Tetapi, beberapa
prinsip umum yang dilansir USA Today, Kamis (29/3/2012) ini dapat
membantumu membangun komunikasi dengan sang dosen tanpa
khawatir menghadapi rasa malu.
BERITA REKOMENDASI
Formal
Selalu menggunakan salam yang tepat ketika menyapa dosenmu
melalui email, bahkan jika kamu mengenal dosen tersebut secara
pribadi. Gunakan frase, "Yang terhormat" dan lanjutkan dengan
sapaan yang akan kamu gunakan ketika berbicara langsung dengan
dosenmu. Misalnya, "Yang terhormat Ibu ____ atau Yang terhormat
Bapak ____.
Perkenalkan diri
Perkenalan dirimu dengan jelas dan spesifik dengan menyebut nama
lengkapmu, serta mata kuliah apa dan jadwal kuliah yang kamu
ikuti. Hal ini penting kamu lakukan karena seorang dosen bisa
mengajar lebih dari dua kelas dan ratusan mahasiswa tiap semester.
Menyeluruh
Setiap kali mengirimkan pesan, kamu harus memiliki dua hal: tujuan
dan audiens. Audiensmu di sini adalah dosen, yang merupakan
sosok otoritas.
Tujuanmu mengirim email bisa jadi berbagai hal, dari klarifikasi
tugas hingga meminta perpanjangan waktu pengumpulan tugas.
Apa pun tujuanmu, kamu perlu mengantisipasi pertanyaan dosen
Sikap seperti ini akan membentuk niat baik dan rasa hormat serta
meningkatkan kemungkinanmu untuk menerima bantuan yang
kamu butuhkan. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih
kepada dosenmu di akhir email, sebagai penanda hubungan yang
baik.
Koreksi emailmu
ulu, dosen saya pernah bilang bahwa beliau tidak suka dengan mahasiswa yang mengirim tugas hanya
attach file tanpa tulisan apapun bahkan parahnya terkadang ada mahasiswa yang tanpa menulis subjek.
Tidak hanya itu, beliau pun memberitahu bahwa dosen pun malas membuka email dari alamat yang
namanya tidak jelas alias alayyy. Misalnya soecie_maniezz@yahoo.co.id, bekicot-item@rocketmail.com atau
miramusmus@gmail.com aha, biar terkesan imut-imut dari nama email kali ya?! intinya dosenpun
kwalahan mengidentifikasi siapakah pengirim email. Nah, buanglah keababilan kita dalam ruang akademis.
Well, tak perlu kita bahas sampai berkilo-kilo kata. To the point aja, akhir-akhir ini saya selalu mencari
artikel dengan kata kunci Etika Berkirim email dengan dosen, tips komunikasi dengan dosen via email,
dosen, email, basa-basi email dengan dosen, cara mengirim email dengan dosen pokoknya ya intinya
Email dan dosen. Namun, tak satupun artikel yang sesuai harapanku. Kebanyakan normatif saja, musti ada
salam hormat, data diri, isi surat, penutup dan menggunakan bahasa yang formal. Hmm.. kalau hanya
begitu sih ya informatif namun tidak terlalu aplikatif. Kalau hendak berkomunikasi dengan dosen,
terkadang saya harus berpikir keras bagaimana bahasa yang formal, sopan tapi tidak membosankan. Yo
mboseni to kalau, -------------Assalamualaikum pak, Semoga email saya tidak mengganggu bapak, saya ingin
kembali bimbingan. Mengenai waktunya saya menunggu respon bapak. Terimakasih Salam Selvi
------------------------- Lalu 2 hari kemudian setelah bimbingan dan hendak bimbingan lagi masa kita mengirim
email dengan bahasa yang sama, tentu tidak kan?! Terkadang kalau sore hari, saya harus mencari basa basi
email yang tidak monoton dan tidak terkesan mendesak. Pernah saya tulis seperti ini,
-----------Assalamualaikum Pak, Semoga keberkahan aktivitas hari ini tidak dikurangi oleh kehadiran email
saya. Aamiin. Saya ingin meminta kesediaan bapak untuk kembali menjadwalkan waktu bimbingan.
Terimakasih. Salam Selvi ------------ itu versi mahasiswa yang sudah berkali-kali berkomunikasi dengan dosen
yang sama. Kalau kita masih baru dan pertama kali, tentu bahasanya beda. Ya begitulah cara saya, dan
terkadang saya khawatir diksi yang dipakai terkesan mengatur sang dosen. Untuk itu sebelum email
terkirim, berkali-kali saya baca, perkataan dan keinginan disesuaikan, ohya..jangan pakai smile seperti :) :D
atau cara kita sapa menyapa dengan tidak formal. Banyak pertimbangan memang, namun inilah etika
berkomunikasi secara virtual dengan orang yang mengajarkan kita. Sekalinya dirasa tak berkenan, ya fatal!
Setelah terkirim pun berkali-kali cek email balasan, harus sabar memang. Jangan berkecil hati jika hanya dib
alas dengan 4-5 kata saja. Misalnya : selasa j 9.30 di jurusan. Yaaa.. beberapa kata itu yang kita nanti-nanti
layaknya suami menunggu istri melahirkan.. haha agak berlebihan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/selvidiana/mengirim-email-kepadadosen_550f2eada33311bf2dba85de
11. Pastikan nama Anda ditulis dengan baik dalam From: Jane A. Doe
(tidak jane, jane doe atau JANE DOE).
12. Ketik kalimat dengan lengkap. Jika Anda ingin ber basa-basi, maka
sebaiknya tidak membuat pesan yang ingin Anda sampaikan menjadi
rancu.
13. Jangan pernah berasumsi dalam mengirim email. Jika Anda tidak
yakin, maka hindarilah kata atau kalimat yang dapat mengundang
kesalahpahaman.
14. Hanya karena seseorang tidak meminta tanggapan bukan berarti
Anda lalu mengabaikan mereka. Sebaiknya Anda menanggapi email
dari orang yang Anda kenal pada waktu yang tepat.
15. Pastikan isi kolom Subject: dengan akurat dan mencerminkan isi
email Anda.
16. Jangan ragu untuk mengucapkan terima kasih, apa kabar, atau
ungkapkan bahwa Anda menghargai bantuanya.
17. Hindari penggunaan email yang singkat dan langsung pada poinya
saja.
18. Selalu akhiri email Anda dengan Terima kasih, Hormat Saya, atau
Salam.
2. Perhatikan Format Email
19. Jangan mengetikkan kalimat dalam huruf besar. Penggunaan huruf
besar mencerminkan kata-kata keras atau Anda sedang berteriak atau
melakukan penekanan.
20. Jika Anda ingin menggunakan bold pada tulisan Anda, maka Anda
harus mengetahui maksud dari kata yang di cetak tebal.
21. Jangan gunakan latar belakang dengan pola tertentu. Hal ini akan
membuat email Anda sulit untuk dibaca.
22. Hindari penggunaan fancy-schmancy font. Gunakanlah font standar
yang dapat dengan mudah di kenali pada semua computer.
23. Gunakan emoticon yang sesuai untuk membantu Anda
mengekspresikan nada dan niat yang jelas.
24. Mengetik email Anda dengan menggunakan huruf kecil semua akan
memberikan persepsi kurangnya pendidikan atau kemalasan.
25. Hindari menggunakan beberapa warna font dalam satu email. Itu
membuat email Anda lebih sulit untuk dilihat dan dapat menyebabkan
kesalah-pahaman akan maksud email Anda.
26. Pilihlah kata yang paling tepat dan seakurat mungkin untuk
mencerminkan intonasi nada Anda dan menghindari kesalahpahaman.
3. Tips Email Lampiran
27. Saat mengirim lampiran dalam ukuran besar, selalu zip atau
kompres file Anda sebelum pengiriman.
28. Jangan pernah mengirim lampiran besar tanpa pemberitahuan!
Sebaiknya Anda selalu bertanya kapankah waktu terbaik untuk
mengirim file tersebut kepada mereka.
29. Kecilkan ukuran grafis gambar menjadi sekitar 600 piksel lebar
sebelum mengirim email. Ini akan sangat mengurangi waktu download.
30. Jangan pernah membuka lampiran dari seseorang yang Anda tidak
tahu.
31. Pastikan program antivirus, adware, spyware Anda selalu up to date
dan mencakup pemindaian email termasuk pemindaian lampiran baik
yang masuk maupun keluar.
5. Email Forwarding
44. Jangan meneruskan email yang didalamnya terdapaty pesan untuk
meneruskan / forward kepada orang lain, karena biasanya adalah
pesan hoax yang tentu saja akan diabaikan meski isi pesanya terlihat
penting
45. Jika seseorang meminta Anda untuk menahan diri dari email
forwarding , maka mereka memiliki hak itu dan Anda tidak perlu marah
atau tersinggung.
46. Ketika forwarding email, jika Anda tidak bisa meluangkan waktu
untuk mengetik komentar pribadi kepada orang yang akan Anda kirimi
pesan tersebut, maka jangan repot-repot melakukanya.
47. Jangan memforward email tanpa Anda edit sedikitpun mulai dari
alamat email lainnya, header dan komentar dari semua forwarder
lainnya.
48. Jika Anda harus memforward email tersebut untuk beberapa orang,
maka masukkan alamat email Anda pada kolom To: lapangan dan
masukkan alamat email yang lain ke kolom Bcc: untuk melindungi
alamat email terpublikasi kepada orang yang tidak mereka kenal. Ini
adalah masalah privasi yang sangat penting.
49. Berhati-hatilah ketika memforward email yang berisi isu-isu politik
atau kontroversial.
6. Email dan Persepsi, Privasi, Hak Cipta
50. Pilih nama alamat email Anda dengan bijaksana. Ini akan
menentukan persepsi orang-orang terhadap Anda.
51. Cobalah untuk tidak membuat asumsi ketika Anda membaca
sebuah pesan email. Sebaiknya Anda Selalu meminta klarifikasi
sebelum Anda bereaksi untuk menanggapi pesan email tersebut.
61. Mengirim Email kepada pemilik situs tentang produk atau jasa Anda
melalui form situs merupakan salah satu bentuk spam. Sebelumnya,
tanyakan kepada mereka jika mereka ingin info lebih lanjut tentang
produk Anda.
62. Ketika membalas email, sebaiknya balas dengan segera dan editlah
informasi yang tidak perlu dari tulisan yang akan Anda kirimkan.
63. Formalitas sebagai rasa hormat dan mencerminkan rasa hormat.
Gunakan email formal dengan kontak email baru sampai Anda merasa
Akrab. Anda sebaiknya menahan diri untuk menggunakan bahasa
santai kepada kontak yang baru saja Anda kenal.
64. Jangan pernah mengirim orang email yang mengahruskan mereka
untuk berhenti berlangganan jika mereka tidak pernah berlangganan
email Anda.
65. Berhati-hatilah untuk menggunakan fitur Reply to All dan Cc: dalam
lingkungan bisnis. Melakukannya dapat menjadi bumerang karena
Anda akan dianggap rendah dan dianggap tidak aman.
66. Ketika membalas email dengan beberapa penerima yang Anda
masukkan pada kolom To: atau Cc:, sebaiknya Anda menghapus alamat
orang-orang yang tidak berkepenbtingan.
67. Jangan pernah mengirim lampiran bisnis di luar jam kerja dan
pastikan bahwa format file yang Anda kirim dapat dibuka oleh pihak
lain.
8. Chat dan IM (Instant Messaging)
68. Ketika Anda berpartisipasi dalam IM dan Chat, cobalah untuk tidak
terlalu membuat kata-kata yang samar, sehingga mudah dipahami.
69. Gunakan Instant Messaging (IM) untuk topik santai atau hanya
sebagai informasi pembuka. IM bukanlah tempat untuk topik yang
serius atau masalah konfrontatif.
70. Mulailah dengan selalu menanyakan apakah orang yang Anda ajak
chatting bersedia untuk diajak chatting dan untuk mengetahui bahwa
itu adalah waktu yang baik untuk chatting. Sebaiknya Anda menahan
diri dari chatting selama pertemuan atau ketika perhatian Anda
diperlukan untuk hal-hal lain.
71. Berlatihlah berkomunikasi secara singkat dan padat.
72. Selalu mempertimbangkan bahwa menelpon selalu lebih baik
daripada berkirim pesan melalui email, IM atau chat untuk membahas
topic yang cukup sensitive.
73. Chatting bukan alasan untuk melupakan pendidikan sekolah Anda.
74. Jika Anda bukan seoirang yang bvisa melakukan beberapa
pekerjaan secara bersama-sama, janganlah meninggalkan orang yang
sedang chatting dengan Anda dalam kondisi menggantung.
75. Pelajari cara menggunakan fitur dari program IM yang Anda
gunakan.
76. Jangan gunakan nama samara hanya untuk mengintip aktivitas
chatting teman Anda atau orang lain.
77. Anda harus mempertimbangkan dengan siapa Anda berkomunikasi
dengan menentukan singkatan dan emoticon yang boleh digunakan
ataupun tidak.
9. Komunikasi Social Media, Blog dan Forum
78. Perlu diingat ketika men-tweet, menulis sesuatu di Facebook atau
komentar pada sebuah trit forum, ingatlah bahwa Anda berada dalam
arena global.
98. Jika ada email yang member perintah untuk meneruskan pesan
tersebut kepada semua teman-teman Anda, atau hanya 5 orang , demi
kebaikan semua orang, sebaiknya Anda hapus saja.
99. Jangan mengirim email secara masal kepada orang yang tidak
meminta untuk berada di personal mailing list Anda.
100. Periksa bahwa program anti-spyware dan anti-virus diatur untuk
secara otomatis memperbarui setidaknya sekali setiap minggu
sehingga dapat melindungi computer, system serta privasi Anda.
Selamat mencoba dan apabila anda membutuhkan layanan Domain
Hosting lengkap dengan fasilitas Email? Silahkan cek paket hosting
server indonesia
Demikian adalah Tips dan Etika mengirim email semoga bermanfaat
sumber : http://www.101emailetiquettetips.com/
Pendahuluan
Jennifer Schultens, professor Matematika di University of California Davis, menerima email dari
seorang mahasiswa dalam mata kuliah Kalkulus berisi: Menurut ibu, apakah saya sebaiknya
membeli buku catatan yang ada binder-nya atau buku catatan biasa? Saya adalah mahasiswa
semester satu, jadi saya belum paham betul bagaimana kebiasaan di sini? Terima kasih!
Di perguruan tinggi, email telah membuat dosen bisa dihubungi dengan cara yang amat mudah, 24
jam sehari, 7 hari seminggu. Tapi sebagian dosen mengeluh karena ketika membuka komunikasi
melalui email dengan mahasiswa, mereka jadi terlalu mudah untuk dihubungi sehingga mereka
menerima email yang sebenarnya tidak perlu mereka terima dari seorang dewasa seusia
mahasiswa.
Banyak mahasiswa, menurut mereka, beranggapan bahwa dosen-dosen siap sedia 24 jam sehari,
sehingga mahasiswa mengirim banyak email yang tidak terlalu penting, dengan pertanyaan yang
sesungguhnya bisa dijawab mahasiswa dengan sedikit berusaha terlebih dahulu.
Bagi sebagian dosen muda, puluhan email (bahkan kadang-kadang sms) dalam sehari, telah
memberi mereka beban kerja yang dapat menimbulkan stress. Sebagian mengatakan bahwa
mereka benar-benar berjuang keras untuk menanggapi semua email dan sms dari mahasiswa, di
tengah kesibukan yang menggunung.
Etika berkomunikasi melalui email
Banyak dosen mengatakan bahwa mereka sering merasa tidak tahu bagaimana bersikap dalam
menghadapi mahasiswa yang kurang mandiri dan mengirim email sebelum berusaha mencari
jawaban sendiri, atau mahasiswa yang menulis email dengan etika yang buruk. Professor Schultens,
yang menerima pertanyaan tentang buku berbinder, mengatakan bahwa email seperti ini cukup
menakutkan.
Seorang mahasiswa tidak hadir dalam sebuah kuliah dan mengirimkan email pada dosen mata
kuliah tersebut minta bahan-bahan kuliah pada hari tersebut. Mahasiswa lain tidak puas dengan
nilai yang diberikan dosennya, dan marah-marah dalam email pada dosennya. Mahasiswa lain
menjelaskan alasannya terlambat masuk kuliah minggu lalu karena terlambat bangun setelah
begadang dalam sebuah pesta akhir pekan. Mahasiswa lain meminta bahan kuliah dengan hanya
menulis kirimkan bahan kuliah minggu lalu tanpa salam, tanpa ucapan terima kasih, dan tanpa
menyebutkan identitas.
John L. Whale, seorang dosen senior Statistika di University of Wolonggong Australia menerima
email dari mahasiswa semester 5: Saya tidak bisa membuat grafik dalam bentuk yang cantik
seperti yang saya lihat di buku-buku sains dan seperti yang bisa dilakukan orang lain di Ms. Excel.
Apakah anda bisa memberitahu bagaimana caranya?
Bahasa yang digunakan pun kadang-kadang cukup mengherankan, kata Michael J. Kessler, seorang
Wakil Dekan dan Dosen Theology di Georgetown University. Seorang mahasiswa mengirim email,
saya ingin tahu tentang hal ini dan anda harus memberi tahu saya sekarang, jika tidak saya dalam
masalah besar. Dan yang paling mengejutkan adalah bahwa tidak sedikit mahasiswa yang
mengirim dokumen melalui email kepada dosen tanpa disertai subjek email, bahkan ada yang tanpa
isi email.
Kassler menambahkan. yang adil adalah, dosen berusaha memenuhi kebutuhan mahasiswa, namun
mahasiswa mesti menghormati legitimasi dan kesibukan sang dosen. Saya memutuskan untuk
tidak membalas email seperti ini, katanya. Dia menambahkan, mahasiswa kadang-kadang tidak
mengerti bahwa apa yang mereka tulis dalam email justru menunjukkan bahwa mereka tidak
professional sebagai pelajar di perguruan tinggi.
Robert B. Ahdieh, professor di Emory Law School di Atlanta mengeluh atas email mahasiswa: saya
rasa anda menyampaikan kuliah terlalu cepat dan materi kuliah terlalu banyak, saya rasa akan lebih
baik kalau anda menyampaikan membuat ringkasan terlebih dahulu sebelum mengajarkannya di
kelas. Dia menambahkan, mestinya mahasiswa yang membuat ringkasan sehingga mereka
mendapatkan pamahaman maksimal dari materi kuliah di kelas.
Michael Greenstone, profesor Ekonomi di Massachusetts Institute of Technology, mengatakan
bahwa dia pada suatu hari, hampir tengah malam, menerima email dari mahasiswa yang
mengatakan bahwa dia baru menyadari bahwa dia adalah seorang gay dan tidak tahu bagaimana
mengatasi hal tersebut. Professor Greenstone kemudian membatu mahasiswa tersebut mencarikan
psikolog.
Beberapa profesor memiliki aturan dalam komunikasi email dengan mahasiswa misalnya
pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan direspon dan yang tidak akan direspon.
Meg Worley, professor Bahasa Inggirs di Pomona College di California, mewajibkan mahasiswa
mengatakan terima kasih atas jawaban yang diberikannya terhadap email mahasiswa.
Beberapa Saran dalam Berkomunikasi dengan Email
Oleh Kunaifi.
1. Dosen-dosen dan pengelola jurusan akan senang menerima email dari anda, terutama jika anda
mendiskusikan tentang materi kuliah/penelitian atau hal-hal terkait dengan pengembangan jurusan.
2. Namun akan bijaksana jika anda memikirkan bahwa anda bukan satu-satunya mahasiswa di kelas
atau di jurusan, sehingga dosen atau pengelola jurusan mungkin menerima puluhan bahkan
ratusan email dari mahasiswa dalam sehari.
3. Oleh sebab itu, sebelum mengirim email usahakan dulu secara maksimal untuk mencari jawaban
dari pertanyaan anda secara mandiri. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa anda adalah
seorang mahasiswa professional.
4. Setelah berusaha mencari jawaban sendiri (misal: dari internet dan teman sekelas), tapi belum
menemukan solusi, itulah saatnya anda mengirim email pada dosen atau pengelola jurusan.
5. Saat anda membalas sebuah email, jaga thread semua email dalam subjek yang sama. Misal:
anda mengirim email menanyakan tentang Tugas kuliah, lalu anda menerima balasan dari dosen.
Saat anda ingin membalas kembali, jangan buat pada email baru, tapi balas menggunakan reply,
sehingga semua email-email anda terdahulu ikut terkirim kembali. Hal ini akan memudahkan anda
dan dosen melihat apa saja yang telah dibicarakan sebelumnya.
6. Jangan lupa awali email anda dengan salam, gunakan bahasa yang santun, hindari bahasa yang
bernada memerintah atau memaksa, usahakan menulis email sesingkat mungkin namun mencakup
informasi yang ingin disampaikan secara lengkap, dan akhiri dengan salam. Hal ini adalah untuk
menjaga kesopanan dalam berkomunikasi.
7. Sangat disarankan untuk menggunakan signature yang berisi nama, nomor mahasiswa, kelas
anda, nomor telepon, dan alamat anda pada email yang anda tulis. Hampir semua email memiliki
fasilitassignature otomatis. Hal ini akan memudahkan dosen dalam mengenali anda dan
menunjukkan kesopanan dalam berkomunikasi melalui email.
dan
benar,
semoga
sahabat
berkenan
untuk
membacanya.
Terkadang menuliskan email adalah hal yang tidak asing lagi bagi kita
(Khususnya bagi pelajar). Namun pada kenyataannya masih banyak dari
kita yang tidak bisa menuliskannya dengan baik dan benar. Bukan
masalah yang terpenting terkirim atau tidaknya, tapi lebih pada
penggunaan etika dan Estetika dalam menuliskan email itu sendiri.
Ketika saya membaca salah satu dari blog dosen yang mengeluhkan
banyaknya mahasiswa yang belum bisa mengirimkan email dengan baik
dan benar, maka sepatutnya saya berbagi info untuk sahabat semuanya.
Berikut saya kutip tulisan dosen tersebut sebagai bahan renungan
bersama, semoga bermanfaat :
"Bagi seorang pengajar di perguruan tinggi, hal yang paling
menggelisahkan adalah ketika melihat anak-anak didiknya tidak
mengetahui cara berkomunikasi yang baik. Bahkan, meskipun
berkomunikasi pada tingkat dasar. Misalnya, beberapa waktu yang lalu
ketika saya memberikan tugas kuliah dan mewajibkan para mahasiswa
untuk mengirimkan tugas tersebut via e-mail, saya mendapatkan
beberapa hal yang mengejutkan. Pertama, ternyata tidak semua
mahasiswa mengetahui etika berkirim e-mail. Kedua, ternyata hampir
80% memang tidak punya etika!!! Seharusnya ketika berkirim e-mail,
sang pengirim sewajarnya menulis pada kolom subject tentang apa isi
e-mail tersebut. Lalu, namanya juga kirim e-mail, seharusnya ada isi emailnya. Namun kenyataannya adalah, baik subject maupun isi e-mail
KOSONG! Yang ada hanya lampiran tugas tersebut. Apa susahnya sih
menulis beberapa kalimat pengantar untuk mengirimkan tugas tersebut?
Misalnya, pada Subject: Tentang Tugas Pengantar Sastra. Lalu pada
Isi: Bapak XXX Yth. Selamat siang. Berikut ini saya kirimkan file tugas
pengantar sastra. Mohon untuk memeriksanya. Terima kasih atas
perhatian Bapak. Salam, XXX. Tidak susah kan? Namun pada
kenyataannya common sense seperti ini saja tidak mereka punyai.
Sungguh menyedihkan! Bagaimana kalau anak-anak ini sampai lulus
perguruan tinggi namun tetap tidak tahu cara berkomunikasi dengan
baik? Ujung-ujungnya tidak hanya memalukan dosen pengajarnya,
melainkan juga akan memalukan almamater mereka saja. Yang jelas,
mahasiswa-mahasiswa gagap seperti ini tidak boleh diluluskan dari
perguruan tinggi. Lebih baik dikembalikan saja ke SD atau SMP!"
Tulisan Dosen ini sangat menggelitik hati saya untuk kembali
menyadarkan sahabat semuanya agar mulai belajar menuliskan email
yang baik dan benar.
Berikut tips menulis email yang baik dan benar :
1. Judul atau subject
Dalam mengirim email menulis judul sangat diperlukan agar penerima
email memahami apa yang kita kirimkan. Dalam menuliskan judul harus
singkat, padat dan jelas. Misalkan, "Tugas Asuhan Keperawatan
Endokrin".
2. Kalimat Pembuka
Biasanya kalimat pembuka yang dipakai antara lain. "Assalamualaikum...
Dengan
Hormat",
"Kepada
Yth,
Bapak
xxx"
atau "Bapak xxx Yth. Selamat (siang, malam,pagi)". ini sangat perlu
mengingat yang kita kirimkan tugas adalah dosen kita sendiri maka tidak
baik
ketika
ini
di
abaikan.
3. Isi (kandungan)
Dalam hal ini isi merupakan bagian terpenting dalam mengirimkan email.
pada bagian isi menyangkut apa yang hendak kita kirimkan. Misalnya
"Nama saya xxx, saya ingin mengirimkan tugas tentang Asuhan
Keperawatan Endokrin. Mohon kiranya bapak/ibu untuk dikoreksi.
Atau
bisa
mengunakan
bahasa-bahasa
yang
baik
lainnya.
4. Penutup
Pada kalimat penutup ini berupa salam penutup dan ucapan terima kasih.
Misal, "Terima kasih atas perhatiannya, wassalamualaikum..." atau ucapan
penutup lainnya. :)
Tips
dalam
mengirim
email
juga
harus
perhatikan
:
1. Tulisan harus singkat, padat, dan jelas
2. Tidak neko-neko
3. Maksud dan tujuan tersampaikan
4. Gunakan kalimat yang baku (tata bahasa sangat berpengaruh terhadap
penilaian pembaca)
5. Hindari menggunakan singkatan, agar mudah dibaca
6. Hindari kesalahan dalam ejaan tulisan (agar tidak di anggap tergesagesa),
di
baca
ulang-ulang
sebelum
mengirimkan
email.
7. Jangan lupa berdo'a sebelum mengirim agar bisa diterima oleh
dosennya.
1.
From (Dari): (alamat e-mail pengirim/penulis)
2.
To (Kepada): (alamat e-mail penerima/yang dituju)
3.
Subject (Subjek): (Perihal atau judul surat)
4.
Cc (Salinan/Carbon Copy): (alamat e-mail lain yang dimaksudkan untuk
mengetahui isi surat)
5.
Bcc.(Blind Carbon Copy): (alamat e-mail dimana si penerima surat dalam
kolom Cc tidak mengetahui kalau si penerima dalam Bcc juga mengetahui isi surat)
6.
HTML Editor: Kolom untuk menulis isi surat/email
7.
Attach file (Lampiran): (berisikan lampiran yang diperlukan dalam surat utama,
dalam bentuk file )
Alamat Email
Alamat email pengirim otomatis terlampir sesuai nama akun email, dan untuk keperluan formal
sebaiknya gunakan alamat email dari nama asli, bukan nama pengguna atau nama panggilan.
contohnya: dewita_melani@email.com (nama asli) | xweesweety@email.com (nama
pengguna)
Jangan pernah memakai alamat email yang berisi ejaan buruk dan perhatikan alamat email yang
akan dituju supaya tidak salah kirim. Isilah Cc atau Bcc jika diperlukan, biasanya kolom alamat ini
diperlukan jika menulis surat di kantor atau ditujukan kepada atasan/orang yang terkait dalam
pemberitaan email. Jika tidak diperlukan kosongkan saja jangan diisi.
Subjek Email
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menulis email yang baik dan benar adalah subjek email
atau judul surat. Sebaiknya subjek email dibuat ringkas namun cukup deskriptif dan akurat. Jangan
menulis judul email terlalu panjang, cukup pastikan bagian subjek ini menyatakan isi email alias judul
surat nyambung dengan isi surat.
Kemudian pastikan jenis huruf email adalah Sans Serif, Arial, Helvetica atau Verdana warna hitam.
Huruf-huruf tersebut adalah jenis Save Font yang jelas dan mudah dibaca oleh perangkat online
apapun. Pilih salah satu saja, jangan menggunakan lebih dari tiga jenis huruf dalam satu tulisan.
Isi Email
Menulis surat email formal jelas harus memperhatikan tata bahasa dan etika penulisan yang benar.
Pastikan menulis dengan bahasa dan ejaan kata yang tepat, agar pesan yang ingin disampaikan
mudah dimengerti si penerima dan tidak salah. Susun kalimat-kalimat ke dalam paragraf dengan
rapih termasuk kata pembuka, contoh: "Dengan hormat, Yang Terhormat, Dear atau bisa juga
Assalamualaikum / Salam sejahtera".
Perkenalkan diri kita pada paragraf pertama (jika orang yang dituju baru dikenal) sebagai contoh:
Dewita Melani
Lampiran
Jika diperlukan melampirkan berkas seperti fotocopy, foto atau yang lainnya, sebelum menggunggah
atau upload lampiran, pastikan sudah diberitahukan terlebih dahulu dalam isi email contohnya:
Dear, Pak Budi, Menindaklanjuti surat penawaran yang pernah saya sampaikan di kantor
Bapak, berikut ini saya lampirkan beberapa berkas foto produk yang saya maksud agar
Bapak dan kantor Bapak bisa mempertimbangkan untuk bekerjasama menggunakan
produk kami....
Jangan mengirim surat elektronik dengan lampiran (attachment) yang terlalu besar (lebih dari 1MB).
Jika jumlah lampiran banyak, sebaiknya di rubah atau dibungkus ke dalam folder bentuk ZIP/RAR
supaya lebih ringan dan cepat ketika kita upload juga didownload oleh si penerima.
Kesimpulan:
Pada dasarnya surat elektronik (email) sama dengan surat biasa. Ada surat email yang
isinya formal ada yang informal. Menulis email formal memang ada etika-nya, meski
demikian tidak akan terlalu ribet dan repot jika sudah mengetahui caranya. Gunakan
kata-kata dengan santun, jangan menggunakan huruf kapital (besar), selalu isi bagian
subjek email, menggunakan istilah singkat juga diperbolehkan seperti misalnya EOM
(End of Message), ASAP (Ass Soon Ass Possible) dan singkatan seputar surat menyurat
lainnya. Serta jangan lupa biasakan cek ulang seluruh surat sebelum dikirimkan
supayaemail baik dan benar.