Anda di halaman 1dari 44

DESAIN, BUDAYA

ORGANISASI &
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
1. Konsep mengenai struktur organisasi
2. Konsep mengenai desain organisasi
3. Konsep mengenai desain pekerjaan
Pendahuluan
Pengertian Organsasi ?
Sekelompok individu yang bekerja sama dan
terikat secara formal didirikan untuk jangka
waktu lama untuk mencapai suatu tujuan
Pengertian Struktur Organisasi ?
Kerangka kerja formal organisasi dimana tugas –
tugas dan jabatan dibagi dan dikelompokan serta
dikordinasikan sehingga para karyawan bisa
bekerja secara efektif dan efesien
Semester
Ganjil
2010/2011
Komponen atau unsur dalam
struktur organisasi
1. Spesialisasi kerja/pembagian kerja
2. Departemenlisasi
3. Rantai komando
4. Rentang kendali
5. Sentralisasi
6. Desentralisasi
Bentuk Struktur
Organisasi
1. Organisasi lini (garis )
2. Organisasi fungsional
3. Organisasi matrik
4. Organisasi Divisional
Dasar Pembentukan Struktur Organisasi

Sebuah organisasi, ketika berdiri tentunya memiliki maksud


(intention)  artinya :
1. kenapa bentuknya seperti tersebut. ??? Bentuk formal organisasi
diharapkan dapat mendukung sepenuhnya pencapaian sasaran
atau visi organisasi tersebut. Konfigurasi formal itulah yang
dinamakan sebagai struktur organisasi.
2. Dalam pembentukan struktur organisasi dengan relasi/hubungan
formal didalamnya belum sepenuhnya ’berjabat erat’ dengan visi
organisasi. Kadang ada yang ’mismatch’ atau tidak ’link’ dengan
sasaran strategis organisasi. Bahkan dalam beberapa hal tidak
sepenuhnya mencerminkan aturan dasar (basic principle) struktur
organisasi yang baik. Karena itulah, pembentukan struktur
organisasi yang tepat merupakan syarat utama yang penting agar
visi organisasi dapat tercapai.
Konsep Desain Organisasi

Salah satu cara membentuk struktur


organisasi yang tepat adalah dengan
membuat disain organisasi
(organization design). Disain organisasi
sendiri merupakan pembentukan peran
(roles), aktifitas pengolahan (process), dan
bentuk hubungan formal (formal
relationship) dalam suatu organisasi
Dalam perspektif Max Weber, terdapat 7 prinsip dasar
yang perlu diterapkan dalam membangun organisasi agar
dapat mencapai tujuannya.
Ketujuh prinsip tersebut adalah :
1. Pembagian Kerja.
 Pekerjaan dipecah-pecah sehingga jelas pembagian
masing-masing anggota. 
2. Hirarki kewenangan yang jelas.
 Struktur organisasi disusun bertingkat dan
memastikan jabatan yang lebih rendah berada di
bawah supervisi dan kontrol dari yang lebih tinggi.
Garis komando dan garis koordinasi diciptakan
untuk meperjelas alur pelaporan diantara anggota
organisasi.
3. Formalisasi yang tinggi.
 Untuk mengatur perilaku anggota organisasi, perlu disusun
peraturan dan prosedur formal sebagai sebuah sistem. Poin ini
sangat relevan dengan besaran organisasi. Semakin organisasi
tumbuh besar, maka perlu ada formalisasi agar semua hal
berjalan standar.
4. Impersonal.
 Tindakan dan keputusan yang berlaku di dalam organisasi
tidak melibatkan perasaan pribadi. Tidak diperbolehkan konflik
kepentingan berperan dalam pengambilan keputusan 
5. Keputusan personalia berdasarkan kemampuan.
 Keputusan tentang promosi, seleksi, didasarkan atas
kualifikasi, keberhasilan atau prestasi. Organisasi harus
menciptakan sistem berjalan secara sesuai.
6. Jenjang karir 
 Bagi anggota organisasi. Prinsip ini mengasumsikan bahwa
keanggotaan organisasi seseorang adalah seterusnya
(continuous basis). Dengan jenjang karir diharapkan anggota
dapat mengejar karir dan menjaga komitmen terhadap
organisasi.
7. Pemisahan yang jelas kehidupan pribadi dan
organisasi. 
 Dalam organisasi ideal, pengambilan keputusan dilakukan
semaksimal mugkin berjalan rasional. Artinya, anggota
organisasi harus dapat memisahkan kehidupan organisasi dan
kehidupan organisasi.
Konsep Struktrur Organisasi
 Dalam kerangka konsep struktur organisasi akan dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal jika kedua faktor ini
diperhatikan dan dipertimbangkan dengan baik maka akan
terbentuk struktur organisasi yang efesien dan efektif
 Faktor internal dan eksternal itu adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal yang mempengaruhi desain struktur organisasi
meliputi :
Visi dan Misi organisasi
Strategi Organisasi
Model kepemimpinan (leadership model)
Kebijakan maupun prosedur
Budaya organisasi
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi desain
struktur organisasi antara lain :
Pelanggan
Supplier
Pemerintah
Aturan formal, hukum dan perundangan
Teknologi Manajemen    
stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas
dll).
Konsep Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi
penetapan kegiatan – kegiatan individu
atau kelompok karyawan dalam wadah
organisasi
Tujuannya adalah mengatur pekerjaan
– pekerjaan yang dibutuhkan organisasi,
peralatan – peralatan dan hubungan
sosial serta prilaku
Tiga unsur desain pekerjaan dalam
organisasi
1. Pendekatan Mekanik
 Upaya mengindentifikasikan tiap tugas dalam satu
pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga
 Hasil dalam mengidentifikasikan tiap tugas akan
menentukan spesialisasi pekerjaan
2. Aliran Kerja
 Upaya organisasi atau perusahaan untuk menentukan
urutan dan keseimbangan pekerjaan
3. Praktek – praktek Kerja
 Upaya organisasi atau perusahaan mendesain pekerjaan
berdasarkan kebiasaan yang berlaku pada perusahaan,
perjanjian, kontrak dan kesepakatan bersama
1. Pengertian budaya organisasi
2. Fungsi budaya organisasi
3. Tipologi budaya
Budaya
Organisasi
Budaya berasal dari bahasa latin “ Colere “ yang
artinya mengolah atau mengerjakan, kemudian
dalam bahasa inggris disebut “Culture” yang
artinya cara atau pola hidup masyarakat
Secara Terminologis budaya  adalah suatu
hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa,
pikiran dan adat istiadat manusia yang secara
sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai
suatu perilaku yang beradab
Pengertian budaya organisasi
Adalah  nilai-nilai inti dalam organisasi yang
dipegang secara intensif dan dianut bersama secara
meluas anggota organisasi.
Adalah  sebuah sistem  bersama yang dianut oleh
para anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya.[1] Sistem bersama ini
adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung
tinggi oleh organisasi.[2]
Contoh budaya organisasi
Tingkat kedisiplinan
Pola kerja
Ada dua faktor yang
menentukan kekuatan
budaya organisasi
1. Kebersamaan artinya tidak ada
kepentingan individu atau golongan
tertentu, tidak ada keegoisan pribadi dan
pandangan rendah terhadap orang lain
dalam mencapai tujuan organisasi
2. Intensitas artinya dalam hal komunikasi
dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan
organisasi
Dalam penerapan budaya
organisasi ada dua hal yang
ditimbulkan
1. Budaya Organisasi Kuat
 Ciri Cirinya adalah :
a) Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi
b) Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam
perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti,
dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam
perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja
menjadi sangat kohesif.
c) Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti
pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam
tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-
orang yang bekerja dalam perusahaan.
d) Organisasi memberikan tempat khusus
kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan
secara sistematis menciptakan bermacam-
macam tingkat pahlawan
e) Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual
sederhana hingga yang mewah.
f) Memiliki jaringan kulturan yang
menampung cerita-cerita kehebatan para
pahlawannya
2. Budaya Organisasi Lemah
 Ciri – cirinya adalah :
a) Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang
bertentangan satu sama lain.
b) Kesetiaan kepada kelompok melebihi
kesetiaan kepada organisasi.
c) Anggota organisasi tidak segan-segan
mengorbankan kepentingan organisasi
untuk kepentingan kelompok atau
kepentingan diri sendiri.
Langkah- langkah untuk
memperkuat
budaya organisasi
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota
organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol
Fungsi budaya organisasi
1. Batas  Budaya menciptakan perbedaaan yang jelas
antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
2. Identitas  Budaya membawa suatu identitas bagi
anggota – anggota dalam organisasi
3. Komitmen  Budaya memfalisitasi timbulnya
komitmen pada sesuatu yang lebih besar daripada
kepentingan individu atau pribadi
4. Stabilitas  Budaya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan organisasi dengan
memberikan standar –standar yang tepat untuk
dilakukan oleh karyawan
4. Pembentuk sikap dan perilaku  Budaya
bertindak sebagai mekanisme alasan yang
masuk akal (sense-making) serta kendali yang
menuntun dan membentuk sikap dan perilaku
karyawan
5. budaya mendefinisikan aturan main  budaya
menetapkan aturan-aturan implisit yang
mengatur perilaku sehari-hari di tempat kerja,
Ketaatan pada aturan menjadi basis utama bagi
pemberian imbalan dan mobilitas ke atas.
Tipologi budaya
organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan
bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata
kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk
menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin
ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat
diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan
membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi
silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan
individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam
organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif  Kekuasaan dalam organisasi yang muncul
dari penghukuman fisik atau ancaman
penghukuman fisik.
2. Remuneratif  muncul dari kendali atas sumber
daya dan reward material
3. Normatif  muncul dari distribusi dan manajemen
reward dan penalti simbolik.
Tipologi budaya organisasi
1) Organisasi Koersif;  adalah organisasi di mana para
anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang
diberlakukan.
2) Organisasi Utilitarian;  adalah organisasi di mana para
anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil
sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang
disepakati bersama oleh anggota organisasi
3) Organisasi Normatif. adalah organisasi di mana para
anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada
komitmen karena menganggap organisasi adalah sama
dengan tujuan diri mereka sendiri.
Perubahan Organisasi
 
Sub Pokok Bahasan

1. Persefektif tentang perubahan


2. Desakan untuk melakukan perubahan
3. Penolakan terhadap perubahan
4. Mengatasi penolakan terhadap perubahan
5. Agen perubahan
6. Konsep mengenai pengembangan organisasi
Perspektif Tentang
Perubahan
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam
kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari
menjadi bagian yang penting dari suatu
organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu.
Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu
menyadari pentingnya perubahan bagi
peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan.
Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan
untuk memecahkan masalah yang timbul akibat
adanya perubahan.
Manajemen Perubahan
Pengertian  sebagai upaya yang dilakukan untuk
mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena
terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan
dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal
dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut
Manfaat perubahan 
1. Untuk kelangsungan hidup suatu organisasi tanpa
adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa
usia organisasi tidak akan bertahan lama.
2. Agar organisasi tidak menjadi statis melainkan
tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan
jaman, kemajuan teknologi
Tipe Perubahan
Setiap tipe memerlukan strategi manajemen
perubahan yang berbeda pula. Tiga macam
perubahan tersebut adalah:
1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan
dan dibangun melalui proses organisasi;
2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup
keuntungan atau nilai yang telah dicapai
organisasi;
3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara
bagaimana organisasi memberikan
pelayanannya.
Dua Faktor yang mempengaruhi perubahan yaitu
faktor internal dan eksternal

1. Faktor Eksternal meliputi :


a) Kelangkaan sumber daya
b) Peraturan Baru
c) Perubahan Perilaku konsumen.
d) Perubahan di pasar tenaga kerja
e) Laju inflasi yang tidak terkendali
f) Tingkat suku bunga yang tinggi
g) Persaingan yang meningkat
2. Faktor Internal meliputi

a) Performance kerja yang jelek


b) Keinginan pimpinan perusahaan untuk
membangun budaya baru.
c) Penerapan strategi baru: pengembangan
bisnis /produk baru
d) Penerapan struktur organisasi baru
e) Penerapan sistim reward baru.
f) Penerapan teknologi baru
Ruang Lingkup Perubahan
1. Perubahan Struktur Organisasi
2. Perubahan desain organisasi
3. Perubahan teknologi yang digunakan
4. Perubahan proses
5. Perubahan teknologi produksi /peralatan
6. Perubahan proses bisnis/ produksi
7. Perubahan SDM
8. Perubanan sikap dan prilaku
Penolakan terhadap Perubahan

1. Ketidakpastian akibat perubahan


2. Rasa tidak aman
3. Ancaman terhadap kekuasaan
4. Keengganan untuk melepaskan manfaat saat ini
(ekonomi/ sosial)
5. Hambatan Perilaku
6. Ketidakjelasan informasi rencana perubahan
Langkah – langkah dalam
menghadapi penolakan
terhadap perubahan
1. Pendidikan & Komunikasi
2. Keikutsertaan & Keterlibatan
3. Keringanan & Tunjangan
4. Negosiasi & Kesepakatan
5. Manipulasi (proses menghilangkah,
mengaburkan, menyebunyikan dan menambah
informasi )
6. Kooptasi (kerjasama dalam bentuk mau menerima
pendapat atau ide orang atau kelompok lain. agar
kerjasama dapat berlanjut dengan baik )
7. Paksaan Implisit & Eksplisit (dalam bentuk
kehilangan pekerjaan, penundaan promosi,
pemecatan dan mutasi atau pemindahan )
Agen Perubahan
Pengertian  merupakan pelaksana perubahan
atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin
dalam pelaksanaan perubahan dalam organisasi
Tugas Agen Perubahan  Mengamati,
menganalisa dan memberi masukan terhadap
masalah perubahan dari semua segi serta
memberikan pengembangan solusi
Agen perubahan bisa Pihak Internal (tim
manajemen ) atau Eksternal (konsultan)
organisasi
Alasan Penggunaan Agen
Eksternal

1. Alasan keahlian/keterampilan khusus yang


dibutuhkan.
2. Kebebasan dari tanggung jawab
operasional.
3. Prestise dan kemudahan membangun
kepercayaan.
Profil Agen Perubahan yang
baik
1. Mengerti struktur, ketergantungan,
fungsi dan tujuan organisasi.
2. Mengerti cara orang memandang
sesuatu.
3. Memiliki kemampuan komunikasi yang
baik
4. Memiliki kemampuan menciptakan iklim
5. Memiliki kepercayaan diri
6. Terbuka
Konsep Pengembangan
Organisasi
 Pengembangan organisasi muncul dikarenakan
kondisi atau keadaan yang dinamis sehingga
mengakibatkan organisasi melakukan perubahan
dan pengembangan
 Pengertian pengembangan organisasi
 Menurut Robbins : Sekumpulan Intervensi
perubahan terencana yang dibangun diatas nilai –
nilai humanistik dan demokratik yang berupaya
memperbaiki keefektifan organisasi dan
kesejahteraan karyawan
 Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert : Usaha
jangka panjang yang didukung oleh manajemen
puncak untuk meningkatkan proses pemecahan
masalah dan pembaharuan organisasi
Tujuan Pengembangan
Organisasi
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja
antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
2. Menciptakan kemampuan memecahkan
persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
4. Merupakan semangat kerja para anggota  
organisasi  dan kemampuan mengendalikan diri
Ukuran keberhasilan dalam
pengembangan organisasi
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara
masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep
Minimaks  Masukan minimum dan keluaran
maksimum
Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi 
dalam mencapai tujuannya  kesejahteraan 
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan
mutu hubungan antara para individu dan organisasi 
hubungan yang dinamis dan adaptabilitas
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai