Anda di halaman 1dari 4

BUDAYA ORGANISASI

01 Juni 2020

A. PEMBAHASAN
1. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya Organisasi merupakan sebuah karakteristik yang ada dan
dijunjung tinggi dalam sebuah organisasi ataupun kehidupanmasyarakat
sehari-hari, hal ini tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Budaya
organisasi berkaitan dengan norma perilaku (Ismail, 2018) dan nilai-nilai
yang dipahami serta diterima oleh semua anggota organisasi dan digunakan
sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut. Asal muasal
budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi
tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal
kebiasaan atau ideology. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat
menjadi satu kesatuanpandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku
atau bertindak (Qohar, & Rosyidi, 2017).

2. Dasar Budaya Organisasi


Nilai-nilai dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya
organisasi, keduanya memainkan peran penting dalam mempengaruhi etika
berperilaku. Nilai oleh kreitner 2015 disebutkan memiliki 5 komponen kunci,
yaitu:
a. Nilai adalah konsep kepercayaan
b. Mengenai perilaku yang dikehendaki
c. Keadaan yang amat penting
d. Pedoman
e. Penyeleksi atau pengevaluasi kejadian dan perilaku urut dari yang
relatif penting
3. Pembentukan budaya organisasi
Membentuk budaya organisasi yang kuat memerlukan waktu yang
cukup lama dan bertahap. Di dalam perjalanannya sebuah organisasi
mengalami pasang surut, dan menerapkan budaya organisasi yang berbeda
dari satu waktu ke waktu yang lain. Budaya bisa dilihat sebagai suatu hal yang
mengelilingi kehidupan orang banyak dari hari ke hari, bisa direkayasa dan
dibentuk. Jika budaya dikecilkan cakupannya ketingkat organisasi atau
bahkan kekelompok yang lebih kecil, akan dapat terlihat bagaimana budaya
terbentuk, ditanamkan, berkembang, dan akhirnya, direkayasa, diatur dan
diubah. Budaya Organisasi dapat dibentuk melalui beberapa cara. Cara
tersebut biasanya melalui beberapa tahap yaitu:
a. Seseorang (pendiri) mempunyai sejumlah ide atau gagasan tetntang
puatu pembentukan organisasi baru
b. Pendiri membawa satu atau lebih
c. Orang-orang kunci yang merupakan para pemikir dan membentuk
sebuah kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri
kelompok tersebut memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan
sebuah organisasi. Menentukan jenis dan tempat usaha, dan lain-lain
mengenai suatu hal yang relevan
d. Kelompok inti dan pada akhirnya memulai sebuah pembentukan
sejarah bersama
4. Elemen Budaya Organisasi
Beberapa ahli mengemukakan elemen budaya organisasi, antara lain:
nilai-nilai, keyakinan dan prinsip-prinsip dasar, dan praktek-praktek
manajemen serta perilaku. Serta pola asumsi dasar bersama, nilai dan cara
untuk melihat, berfikir dan merasakan, dan artefak. Secara umum elemen
budaya organisasi terdiri dari dua elemen pokok yaitu elemen yang bersifat
idealistik dan elemen yang bersifat perilaku.
a. Elemen Idealistik
Elemen ini umumnya tidak tertulis, bagi organisasi yang masih kecil
melekat pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah hidup, atau nilai-
niali individual pendiri atau pemilik organisasi dan menjadi pedoman untuk
menentukan arah tujuan menjalankan kehidupan sehari-hari organisasi.
Elemen idealistik ini biasanya dinyatakan secara formal dalam bentuk
pernyataan visi atau misi organisasi, tujuannya tidak lain agar ideologi
organisasi tetap lestari. Elemen idealistik tidak hanya terdiri dari nilai-nilai
organisasi tetapi masih ada komponen yang lebih esensial yakni asumsi dasar
yang bersifat diterima apa adanya dan dilakukan diluar kesadaran, asumsi
dasar tidak pernah dipersoalkan atau diperdebatkan keabsahanya.
b. Elemen Behavioural
Elemen yang kasat mata, muncul kepermukaan dalam bentuk perilaku
sehari-sehari para anggotanya, logo atau jargon, cara berkomunikasi, cara
berpakaian, atau cara bertindak yang bisa dipahami oleh orang luar organisasi
dan bentuk bentuk lain seperti desain dan arsitektur instansi. Bagi orang luar
organisasi, elemen ini sering dianggap sebagai representasi dari budaya
sebuah organisasi sebab elemen ini mudah diamati, dipahami dan
diinterpretasikan, meski interpretasinya kadang-kadang tidak sama dengan
interpretasi orang-orang yang terlibat langsung dalam organisasi.
5. Teori-Teori Budaya Organisasi
Sebuah teori komunikasi mengenai semua simbol komunikasi seperti
tindakan, rutinitas, dan percakapan dan makna yang dilekatkan pada simbol
tersebut. Konteks perusahaan, budaya organisasi dianggap sebagai salah satu
strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta kekuasaan. Teori budaya
organisasi ini memiliki beberapa asumsi dasar yakni sebagai berikut:
a. Anggota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan
perasaan yang dimiliki bersama akan suatu realitas organisasi, yang
berakibat akan suatu pemahaman yang lebih baik terhadap nilai-nilai
sebuah organisasi. Inti dari asumsi ini adalah nilai yang dimiliki
organisasi.
b. Penggunaan dan interpretasi simbol yang sangat penting dalam
budaya organisasi, disaat seseorang memahami simbol tersebut, maka
seseorang akan mampu bertindak menurut budaya dari organisasinya.
c. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan
interpretasi tindakan dalam budaya ini juga bervariasi. Dimana setiap
organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda dan setiap individu
dalam organisasi tersebut memiliki penafsiran budaya dengan
berbeda. Biasanya, perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi
kekuatan dari organisasi sejenis lainnya.
6. Karakteristik atau Ciri-Ciri Budaya Organisasi
Pada umumnya budaya organisasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Satu kesatuan yang integral dan saling terkait
b. Refleksi sejarah dari organisasi yang bersangkutan
c. Berkaitan dengan hal-hal yang dipelajari oleh para antropolog, seperti
ritual, simbol, cerita dan ketokohan
d. Dibangun secara sosial dalam pengertian bahwa budaya organisasi
lahir dari konsesus bersama dari sekelompok orang yang mendirikan
organisasi Wellness tersebut.
e. Sulit diubah
7. Faktor-Faktor Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan sesuatu hal yang sangat kompleks, untuk
itu budaya perusahaan harus memiliki beberapa faktor sebagai wujud nyata
keberadannya. Masing masing faktor tersebut pada penerapannya akan
mendukung pencapaian sasaran perusahaan. Ada beberapa faktor budaya
organisasi yang disebutkan, yaitu:
a. Inisiatif Individual Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasab atau
indepedensi yang dipunyai setiap anggota organisasi dalam
mengemukakan pendapat, inisiatif individual tersebut perlu dihargai
oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut
ide untuk memajukan dan mengembangkan organisasi/perusahaan;
b. Integrasi Integrasi yang dimaksud yaitu sejauh mana organisasi atau
perusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja
dengan cara terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut dapat
mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan;
c. Pola Komunikasi Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki
kewenangan yang formal, kadang-kadang hirarki kewenangan dapat
menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan
atau antar karyawan itu sendiri;
d. Kontrol Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan
atau norma-norma yang berlaku didalam suatu organisasi atau
perusahaan;
e. Pengarahan Pengarahan yang dimaksudkan sejauh mana organisasi
atau perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan
yang diinginkan.Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam
visi, misi dan tujuan organisasi.
B. PENDAPAT
Pendapat saya mengenai jurnal ini sudah sesuai dengan pembahasannya
seperti yang di bahas bahwa Budaya Organisai adalah suatu sistem nilai,
kepercayaan, dan kebiasaan dalam suatu organisai yang saling berinteraksi
dengan struktur sistem formal satu sama lain untuk kemudian menghasilkan
norma-norma perilaku organisasi.

Anda mungkin juga menyukai