PEMBAHASAN
1
f) Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif
ketimbang santai.
g) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan
pertumbuhan.
Dari sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawan akan
segala sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yang
dimainkan oleh budaya perusahaan adalah:
2
E. TEORI BUDAYA ORGANISASI
3
F. BUDAYA ORGNISASI SEBAGAI HAMBATAN
Selain mempunyai berbagai fungsi seperti yang disebutkan di atas, budaya
organisasi juga rupanya dapat menjadi sebuah hambatan. Diantaranya:
a) Ceritera-ceritera
b) Ritual / Upacara-upacara
4
c) Simbol-simbol material
d) Bahasa
c) Pelatihan etis
Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan organisasi,
menjelaskan praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan menangani
dilema etika yang mungkin muncul.
5
I. TIPE BUDAYA ORGANISASI
Menurut Noe dan Mondy (1996:237), Tipe Budaya Organisasi dikelompokkan
menjadi 2 yaitu Open and participative culture dan Closed and autocratic culture.
a) Open and Participative Culture
Open and participative culture ditandai dengan adanya kepercayaan pada
bawahan, komunikasi terbuka, kepemimpinan yang supportif dan penuh
perhatian, penyelesaian masalah secara kelompok, adanya otonomi
pekerja, berbagi informasi dan pencapaian tujuan outputnya tinggi.
6
5. Karakteristik organisasional seperti bentuk dan aktivitas utama,
otonomi, dan kompleksitas organisasi.
Kedua, faktor-faktor yang berasal dari lingkungan global, seperti
kecenderungan perubahan globalisasi ekonomi, tuntutan hukum dan
politik, tuntutan sosial, perkembangan teknologi manufakturing,
transfortasi teknologi informasi dan perubahan ekologi.
Karena sangat kompleksnya variabel-variabel tersebut, maka untuk
mengidentifikasi dan mengungkapkan karakteristik budaya organisasi
perlu dilakukan secara hati-hati.
7
BAB III
KESIMPULAN
8
9