Anda di halaman 1dari 15

Budaya

Organisasi
Ilmadinnia Nurlaili (205030900111030)
Isi Pembahasan

01 Pengertian Budaya 04 Indikator Budaya


Organisasi Organisasi

Dimensi Budaya Fungsi Budaya


02 Organisasi
05
Organisasi

Jenis-Jenis Budaya Menciptakan dan


03 Organisasi 06 Mempertahankan
Budaya Organisasi
Pengertian Budaya Organisasi 01

Budaya sendiri berarti sebagai hasil tindakan dari manusia. Jika dihubungkan dengan organisasi
maka perwujudan dari semangat atau suasana dan kepercayaan yang dilakukan dalam organisasi
tersebut.

• Menurut Robins (2003) budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem nilai dan
kepercayaan para anggota yang saling berinteraksi dengan anggota, struktur
organisasi dan sistem pengawasan untuk menghasilkan norma perilaku.

• Menurut Robbins dan Coulter (2010:63) budaya organisasi merupakan sehimpunan


nilai, prinsip, tradisi, dan cara bekerja yang dianut bersama dan mempengaruhi
perilaku serta tindakan para anggota organisasi.
Ada beberapa factor pembentuk budaya organisasi yang merupakan hasil penelitian David
Drennan telah ditemukan dua belas factor pembentuk budaya organisasi/ perusahaan/budaya
kerja/budaya akademis (republika, 27 Juli 1994:8) yaitu:

1. Pengaruh dari pimpinan/ pihak Yayasan 7. System informasi dan control


yang dominan 8. Peraturan dan lingkungan perusahaan
2. Sejarah dan tradisi organisasi yang cukup 9. Prosedur dan kebijakan
lama 10. System imbalan dan pengukuran
3. Teknologi, produksi dan Jasa 11. Organisasi dan sumber daya
4. Industri dan kompetisinya / persaingan 12. Tujuan, nilai dan moto
5. Pelanggan/ stakehoulder akademis
6. Harapan perusahaan/ organisasi
Dimensi Budaya Organisasi
02
Dimensi budaya organisasi tidak diterapkan secara mudah melainkan
berdasarkan studi empiris. Studi empiris ini biasanya tidak dilakukan menggunakan
sampel kecil melainkan menggunakan sampel besar yang melibatkan beberapa
organisasi. Hasilnya tidak ditemukan dimensi budaya yang berlaku secara umum.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa memahamu budaya organisasi melalui
dimensi-dimensinya dapat menggambarkan budaya organisasi dari suatu organisasi
tersebut.
Keterkaitan budaya organisasi dengan
efektivitas organisasi dikemukakan
Denison dalam Sobirin (2007:195)
bahwa efektivitas organisasi desebabkan
oleh kombinasi dari nilai-nilai dan
keyakinan, peraturan dan praktik serta
hubungan antara keduanya. Gabungan
ketiga elemen tersebut dikenal dengan
istilah budaya organisasi yang terdiri
dari empat dimensi yaitu:

Involvment Consitenly Adaptability


Mission (misi)
(keterlibatan) (Konsistensi) (adabtabiltas)
Jenis-jenis Budaya Organisasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003) bahwa secara umum terdapat tiga
(3) jenis budaya organisasi yaitu: 03
1. Budaya konstruktif, budaya dimana para karyawan didorong untuk berinteraksi
dengan orang lain dan mengajarkan tugas dan proyeknya dengan cara yang
membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan
berkembang.
2. Budaya pasif – defensif, bercirikan keyakinan yang memungkinkan bahwa
karyawan berinteraksi dengan karyawan lain dengan cara yang tidak mengancam
keamanan kerja sendiri.
3. Budaya agresif defensif Budaya agresif – defensif mendorong karyawannya
untuk mengerjakan tugasnya dengan kerja keras untuk melindungi keamanan kerja
dan status mereka.
Indikator Budaya Organisasi

Robbins (2001) menyatakan riset paling baru mengemukakan tujuh


karakteristik primer yang sama-sama menangkap hakikat dari suatu
budaya suatu organisasi yaitu:
04
1. Inovasi dan pengambilan resiko, setiap karyawan akan memberi perhatian yang
semsitif terhadap segala permasalahan yang mungkin dapat resiko kerugian bagi
kelompok organisasi secara keseluruhan.

2. Perhatian, sejauh mana karyawan diharapkan memperlihatkan prestasi,


analisis dan perhatian kepada rincian.
3. Orientasi hasil, sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu.

4. Orientasi orang, sejauh mana manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada


orang-orang di dalam organisasi itu.

5. Orientasi tim, sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, bukannya
individu-individu.

6. Keagresifan, sejauh mana orang-orang itu agresif dan bukannya santai-santai.

7. Kemantapan, sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status


quo dari pada pertumbuhan.
Fungsi Budaya Organisasi
Ada beberapa pendapat mengenai fungsi budaya organisasi, yaitu sebagai berikut

1) Robbins (2009) membagi lima fungsi budaya organisasi, sebagai berikut:

Meningkatkan mekanisme
Mempermudah control dan
stabilitas system
Mengantarkan timbulnya menjadi
Berperan sosial karena rasional yang
suatu perasaan komitmen yang
menetapkan identitas bagi memandu 05
merupakan
anggota organisasi. lebih luas dari dan
batasan. perekat sosial yang membentuk
pada sikap serta
membantu perilaku para
kepentingan
mempersatukan karyawan.
individual
organisasi.
seseorang.
2) Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam bukunya Organizational
Behavior membagi empat fungsi budaya organisasi, yaitu:

 Memberikan identitas organisasi kepada


karyawannya.
 Mempermudah komitmen kolektif.
 Mempromosikan stabilitas system sosial.
 Membentuk perilaku dengan membantu
manajer merasakan keberadaanya.
Menciptakan dan mempertahankan
Budaya Organisasi
budaya organisasi menyangkut nilai-nilai yang dipahami dan
dianut bersama dalam suatu organisasi. Nilai tersebut dapat
terbentuk melalui beberapa cara antara lain: pimpinan,
pendiri/ pemilik dan interaksi antar individu dalam organisasi.

Oleh karena itu organisasi akan membantu karyawan baru 06


menyesuaikan diri dengan budaya yang telah ditetapkan pada
perusahaan tersebut.
Sebagai upaya pengenalan dan sosialisasi dengan proses adaptasi karyawan dengan
budaya organisasi.
Adapun tahapannya sebagai berikut: (Robbins, 2008: 723-733).
1. Tahap prakedatangan; periode ini dilakukan pembelajaran pada proses sosialisasi yang
dilakukan sebelum karyawan baru bergabung dalam organisasi,
2. Tahap keterlibatan, yakni proses sosialisasi di mana karyawan baru melihat apa yang
sesungguhnya organisasi itu dan persimpangan yang mungkin dan kenyataan yang ada.
3. Tahap metamorfosis adalah proses sosialisasi di mana karyawan baru berubah dan
menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kelompok kerja dan organisasi
Kesimpulan
Budaya organisasi sebagai corporate culture
sebagai upaya perwujudan untuk menjadi good
governance. Diharapkan dengan terciptanya
budaya organisasi, hubungan komuniksi menjadi
lebih kondusif dan yang paling penting terciptanya
etos kinerja perusahaan atau organisasi yang
mendorong tujuan lebih baik. Oleh karena itu
setiap individu dari bagian organisasi sangat
penting menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
yang dikembangkan dari tahun ke tahun yang
berakar pada nilai yang kuat diyakini karyawan
sehingga akan melahirkan komitmen yang kuat.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai