0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan23 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Budaya organisasi merupakan sistem keyakinan dan nilai-nilai bersama yang dimiliki anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka.
2) Terdapat berbagai unsur budaya organisasi seperti sistem nilai, keyakinan, perilaku, dan simbol-simbol.
3) Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan kepuasan anggotanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Budaya organisasi merupakan sistem keyakinan dan nilai-nilai bersama yang dimiliki anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka.
2) Terdapat berbagai unsur budaya organisasi seperti sistem nilai, keyakinan, perilaku, dan simbol-simbol.
3) Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan kepuasan anggotanya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Budaya organisasi merupakan sistem keyakinan dan nilai-nilai bersama yang dimiliki anggota organisasi dan mempengaruhi perilaku mereka.
2) Terdapat berbagai unsur budaya organisasi seperti sistem nilai, keyakinan, perilaku, dan simbol-simbol.
3) Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan kepuasan anggotanya.
Pengantar : Budaya organisasi dapat dirasakan keberadaannya melalui perilaku anggota dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pola dan cara-cara berpikir, merasa, menanggapi dan menuntun para anggota organisasi dalam mengambil keputusan maupun kegiatan-kegiatan lainnya dalam organisasi.
Robbins (2008) menjelaskan bahwa pelaksanaan
budaya organisasi dapat dikaji dari dimensi budaya organisasi. Dimensi budaya organisasi tidak ditetapkan secara mudah melainkan berdasarkan studi empiris. Studi empiris ini biasanya tidak dilakukan menggunakan sampel kecil melainkan menggunakan sampel besar yang melibatkan beberapa organisasi. Hasilnya tidak ditemukan dimensi budaya yang berlaku secara umum. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa memahami budaya organisasi melalui dimensi-dimensinya dapat menggambarkan budaya organisasi dari suatu organisasi tersebut.
3.1. UNSUR BUDY ORGANISASI
Berdasarkana kajian terhadap konsep- budaya organisasi , penulis mengidentifikasikan unsur-unsur Budaya organisasi sebagai berikut : 1. Unsur Sistem Nilai 2. Unsur Keyakinan 3. Unsur Perilaku 4. Unsur kebiasaan 5. Unsur identitas 6. Unsur Peraturan 7. Unsur Kekuatan kultural 8. Unsur symbol-simbol 9. Unsur sumber nilai
UNSUR SISTEM NILAI
Unsur sistem nilai, sebgaiman dikemukakan oleh Jennifer M. George and Gareth R. Jones (2002) yang menyatakan terdapat dua nilai yaitu: Nilai terminal dan nilai instrumental. Sistn nilai terminal adalah tujuan yang diinginkan yang berusaha dicapai oleh suatu organisasi, dalam hal ini nilai terminal diwujudkan dalam bentu visi, misi dan tujuan organisasi. Sedangkan nilai instrumental diartikan sebagai model perilaku yang ingin dijalankan organisasi. Model perilaku ini merupakan langkah-langkah tau tindakan nyata dan spesipik dalam bentuk program kerja yang harus dilakukan dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. UNSUR KEYAKINAN 10. Judith R. Gordon (2002) budaya organisasi menggambarkan sebagian dari lingkungan internalnya yang menambahkan sejumlah asumsi, keyakinan, dan nilai-nilai yang sama-sama dimiliki anggota organisasi dan menggunakannya untuk membimbing fungsi mereka. budaya juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dan membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan kekuatan eksternal yang menimbulkan tantangan bisa mempengaruhi cara individu memahami berbagai kejadian, bahkan mempengaruhi perencanaan mereka untuk mengatur dan mempertahankan informasi budaya organisasi yang kuat, tepat secara strategis, dan adaptif mempunyai efek positif terhadap kinerja ekonomi jangka panjang organisasi
11. Jerald Greenberg & Robert A. Baron (2003)
budaya organisasi sebagai kerangka kognitif yang terdiri dari sikap-sikap, nilai-nilai, dan norma-norma perilaku, dan harapan-harapan bersama anggota organisasi nilai-nilai Inti Organisasi Kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan dan pegawai Minat terhadap para pegawai yang menghasilkan ide-ide baru Kesediaan mengambil risiko Nilai yang diberikan pada orang Keterbukaan opsi komunikasi yang tersedia Persahabatan dan keramahan para pegawai terhadap satu sama lain
12. Ricky W. Griffin and Gregory Moorhead (2007)
T.E. Deal dan A.A. Kennedy mendefinisikan budaya perusahaan sebagai “cara bagaimana kita melakukan segala sesuatu di sekitar perusahaan” bisa mencakup cara bagaimana perusahaan memproduksi produk-produknya, membayar tagihannya, memperlakukan pegawainya, dan melakukan kerja organisasi lainnya E.H. Schein: pola asumsi-asumsi dasar bahwa suatu kelompok telah menemukan atau mengembangkan cara-cara di dalam pembelajaran guna menghadapi permasalahan adaptasi eksternalnya dan integrasi internalnya Tom Peters dan Robert Waterman: sejumlah nilai- nilai bersama yang dominan dan koheren yang disampaikan oleh simbol-simbol seperti cerita-cerita, mitos, legenda, slogan, anekdot, dan dongeng
13. Ricky W. Griffin and Gregory Moorhead (2007)
Definisi Budaya Organisasi suatu sistem keyakinan bersama yang dimiliki oleh anggota organisasi nilai-nilai bersama yang kuat, diterima secara luas cara kita melakukan segala sesuatu di organisasi program pikiran secara kolektif keyakinan bersama yang bertahan, yang dikomunikasikan melalui berbagai media simbolis, yang menciptakan makna di dalam kerja orang-orang sejumlah simbol-simbol, upacara, dan mitos yang mengkomunikasikan nilai-nilai dan keyakinan yang melandasinya dari organisasi kepada pegawainya sejumlah nilai-nilai bersama yang dominan dan koheren yang disampaikan oleh simbol-simbol seperti cerita, mitos, legenda, slogan, anekdot, dan dongeng pola asumsi-asumsi dasar yang ditemukan,dikembangkan suatu kelompok di dalam pembelajaran untuk menghadapi permasalahan adaptasi eksternalnya dan integrasi internalnya budaya organisasi adalah sekumpulan nilai-nilai bersama, seringkali sudah diterima begitu saja, yang membantu orang-orang di dalam suatu organisasi untuk memahami tindakan-tindakan apa saja yang dianggap bisa diterima dan yang mana yang dianggap tidak bisa diterima. Seringkali nilai-nilai ini dikomunikasikan melalui cerita-cerita dan sarana simbolis lainnya
14. Michael A. Hitt, C. Chet Miller and Adrienne
Colella (2006) budaya berhubungan erat dengan kebanyakan konsep-konsep lain di dalam perilaku organisasi, termasuk struktur, kepemimpinan, komunikasi, kelompok, motivasi, dan pengambilan keputusan budaya organisasi bisa negatif jika tidak dikembangkan dengan baik dan dipertahankan. budaya organisasi berdasarkan atas nilai-nilai yang sama-sama dimiliki oleh kebanyakan rekan dan manager dan membawa kepada norma-norma yang mengatur perilaku kekuatan budaya suatu organisasi berdasarkan atas sejauh mana homogenitas associate dan manager dan lamanya intensitas pengalaman bersama di dalam organisasi
15. John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T.
Matteson (2005) budaya o Simbol-simbol, bahasa, ideologi, ritual dan mitos o Script organisasi yang berasal dari script pribadi pendiri organisasi atau pemimpin yang dominan o Merupakan suatu produk; merupakan historis; berdasarkan atas simbol-simbol; dan merupakan abstraksi dari perilaku dan produk perilaku. budaya organisasi adalah apa yang dipersepsikan para pegawai dan bagaimana persepsi ini menciptakan pola-pola keyakinan, nilai-nilai, dan harapan-harapan Edgar Schein :Suatu pola asumsi-asumsi dasar – yang ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu ketika dia menghadapi permasalahan adaptasi eksternal dan integrasi internal – yang telah berfungsi yang cukup baik untuk dianggap valid, dan oleh karena itu diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar mempersepsikan, berpikir, dan merasakan dalam hubungannya dengan permasalahan-permasalahan tersebut budaya menyangkut asumsi-asumsi, adaptasi, persepsi, dan pembelajaran budaya organisasi: cara-cara bagaimana anggotanya belajar berpikir, merasakan, dan bertindak budaya perusahaan adalah konsep lunak dan holistik dengan konsekwensi yang diasumsikan keras aset psikologis dari suatu organisasi, yang bisa digunakan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi terhadap aset finansialnya dalam waktu lima tahun ke depan
16. Gary Johns & Alan M. Saks (2001)
budaya bisa dianggap sebagai gaya organisasi, suasana, atau kepribadian budaya organisasi terdiri dari keyakinan bersama, nilai-nilai, dan asumsi-asumsi yang terdiri dari di dalam suatu organisasi keyakinan bersama, nilai-nilai, dan asumsi-asumsi ini menentukan norma-norma yang berkembang dan pola-pola perilaku yang muncul dari norma-norma ini budaya menggambarkan “cara hidup” yang benar bagi anggota organisasi, yang seringkali menerima pengaruh tanpa bertanya lagi. Seringkali, budaya suatu organisasi menjadi jelas hanya apabila dibandingkan dengan budaya organisasi lain atau ketika mengalami perubahan. karena budaya melibatkan asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai, dan keyakinan, budaya cendrung cukup stabil dengan berjalannya waktu. Disamping itu, sekali budaya itu menjadi mapan, budaya tersebut bisa bertahan meskipun adanya turnover di antara personil organisasi, yang memberikan kelanjutan sosial. kandungan budaya bisa melibatkan masalah- masalah yang merupakan internal atau eksternal bagi organisasi. Secara internal, budaya mungkin mendukung inovasi, pengambilan risiko, atau kerahasiaan informasi. Secara eksternal, budaya mungkin mendukung “customer first” atau berperilaku secara tidak etis terhadap pesaing. budaya bisa mempunyai dampak yang kuat terhadap kinerja organisasi dan kepuasan anggota.
17. Gareth R. Jones (2004)
budaya organisasi sebagai sekumpulan nilai-nilai bersama dan norma-norma yang mengendalikan interaksi anggota organisasi satu sama lain dan dengan pemasok, pelanggan dan orang lain di luar organisasi. budaya organisasi mengendalikan cara anggota mengambil keputusan, cara mereka menafsirkan dan mengelola lingkungan organisasi, apa yang mereka lakukan dengan informasi, dan bagaimana mereka berperilaku. Jadi budaya mempengaruhi posisi daya kompetisi organisasi Budaya organisasi berdasarkan atas nilai-nilai yang relatif tetap yang terwujud di dalam norma-norma, aturan-aturan SOP dan tujuan-tujuan organisasi
18. Robert Kreitner & Angelo Kinicki (2007)
seperangkat asumsi dasar bersama, yang sudah diterima begitu saja yang dipegang suatu kelompok yang menentukan bagaimana kelompok tersebut mempersepsikan, berpikir dan bereaksi terhadap berbagai lingkungan Pertama, budaya organisasi diturunkan ke para pegawai baru melalui proses sosialisasi, suatu topik yang dibahas nanti di bab ini. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi perilaku kita di tempat kerja. Akhirnya, budaya organisasi beroperasi pada level yang berbeda. budaya organisasi dibentuk oleh empat komponen penting: o nilai-nilai pendiri, o industri dan lingkungan bisnis, o budaya nasional, o dan visi para pemimpin senior dan perilaku mereka
19. Fred Luthans (2008)
Budaya organisasi mempunyai sejumlah karakteristik penting o Keteraturan perilaku yang diamati o Norma-norma o Nilai-nilai yang dominan o Filosofi o Aturan-aturan o Iklim organisasi
20. Eugene McKenna (2006)
makna bersama dan nilai-nilai yang sama-sama dimiliki oleh kelompok di dalam masyarakat yang memberikan makna pada tindakan-tindakan mereka masuk ke akar nilai-nilai, simbol-simbol, dan cerita- cerita yang digunakan orang-orang di dalam masyarakat untuk menciptakan keteraturan dan makna terhadap kehidupan mereka pedoman yang diciptakan secara historis untuk kehidupan dan program mental secara kolektif, dan ini berasal dari asumsi-asumsi yang dalam tidak tidak bisa diakses secara langsung tetapi mungkin tercermin di dalam nilai-nilai, sikap-sikap, dan perilaku individu dan kelompok. Asumsi-asumsi dipelajari, tidak dibawa dari lahir, asumsi-asumsi ini mempunyai pola, sama-sama dimiliki dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya Pettigrew (1979): budaya organisasi terdiri dari perilaku, tindakan-tindakan, dan nilai-nilai yang diharapkan diikuti orang-orang di dalam perusahaan. Moorhead dan Griffin (2004) menyatakan bahwa budaya adalah seperangkat nilai-nilai, yang seringkali sudah diterima tanpa berpikir lagi, yang membantu orang-orang di dalam organisasi untuk memahami tindakan-tindakan mana yang dianggap bisa diterima dan yang dianggap tidak bisa diterima. Suatu pola asumsi-asumsi dasar, yang ditemukan, atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu ketika kelompok ini belajar menghadapi permasalahan adaptasi eksternal dan integrasi internalnya, yang bersifat dengan baik untuk dianggap valid, dan oleh karena itu diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar mempersepsikan, berpikir dan merasakan dalam hubungannya dengan permasalahan-permasalahan tersebut Integrasi berarti bahwa anggota-anggota mengembangkan identitas kolektif dan mampu bekerja dengan baik bsersama-sama. Ini berkaitan dengan hubungan kerja sehari-hari dan menentukan bagaimana orang-orang berkomunikasi di dalam organisasi tersebut, dan juga menciptakan perilaku apa yang bisa diterima atau tidak bisa diterima dan bagaimana kekuasaan dan status dialokasikan Adaptasi adalah suatu kekuatan yang membantu organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya. Ini memudahkan mencapai tujuan-tujuan organisasi dan berurusan dengan pengaruh luar. Aspek budaya ini membantu membimbing kegiatan sehari-hari para pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan bisa membantu organisasi untuk merespon dengan cepat terhadap kebutuhan para pelanggan dan tindakan- tindakan para pesaing.
21. Laurie J. Mullins (2005)
Cara yang sederhana dan popular mendefinisikan budaya adalah: ‘bagaimana segala sesuatu dilakukan disini’. Misalnya, Atkinson menjelaskan budaya organisasi sebagai mencerminkan asumsi-asumsi yang melandasinya mengenai cara pekerjaan dilakukan; apa yang “bisa diterima dan tidak bisa diterima”; dan perilaku dan tindakan-tindakan apa yang didorong dan tidak didorong. Kumpulan tradisi, nilai-nilai, keyakinan, dan sikap- sikap yang membentuk konteks yang dominan bagi segala sesuatu yang kita lakukan di dalam suatu organisasi 22. Stephen P. Robbins & Timothy A Judge (2007) budaya organisasi merujuk kepada suatu sistem makna bersama yang dimiliki oleh anggota-anggota yang membedakan satu organisasi dari organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini, jika diselidiki lebih jauh lagi, merupakan sejumlah karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi ini esensi budaya organisasi: o Inovasi dan mengambil risiko o Perhatian pada rincian o Orientasi hasil o Orientasi orang o Orientasi tim o Agresifitas o Stabilitas 23. Robert P. Vecchio (2006) budaya organisasi sebagai nilai-nilai bersama dan norma-norma bersama yang terdapat di dalam sebuah organisasi dan yang diajarkan kepada para pegawai yang baru masuk budaya organisasi berkaitan dengan keyakinan bersama dan perasaan-perasaan, keteraturan di dalam perilaku, dan proses historis untuk merubah nilai-nilai dan norma-norma 24. Jack Wood dkk (2004) Budaya organisasi tidak bekerja di ruang hampa. Struktur organisasi, desain kerja dan proses serta kebijakan organisasi merupakan cara mengekspresik BUDAYA ORGANISASI Sistem nilai atau seperangkat nilai yang ditata dalam suatu kelompok social /organisasi, yang di ketahui, difahami dan diyakini dan diwujudkan dalam perilaku social/kebiasaan dan keterampilan hidup (diperoleh Dari proses pendidikan dan pelatihan) kemudian menjadi identitas pribadi, kelomppok dan atau organisi, dan berdampak terhadap kinerja individu/kelompok/organisasi.
Perilaku Organisasi Hakikatnya Mendasarkan Pada Ilmu Perilaku Itu Sendiri Yang Dikembangkan Dengan Pusat Perhatiannya Pada Tingkah Laku Manusia Dalam Suatu Organisasi