Anda di halaman 1dari 162

MODUL 08

BUDAYA
ORGANISASI
A.PENGERTIAN BUDAYA

Budaya mengandung pengertian lingkup


yg lebih luas. Negara di dunia pasti
memiliki budaya sendiri yg menjadi
budaya nasional.
Dlm satu Negara mungkin terdapat
banyak bermacam-macam suku budaya
sendiri, sbg landasan berdasarkan kesukuan
dan kewilayahan.
Budaya yaitu :
Suatu asumsi yg mendasar
dikembangkan dan ditemukan di suatu
kelompok untuk keperluan menguasai
dan mempelajari masalah adaptasi
eksternal dan internal.
Dan juga budaya terdiri :

Mental program bersama yg mensyaratkan


respon individu pada lingkungan.
Ada juga yg berpandangan berbeda dgn apa itu
budaya didefinisikan :

Sbg cara hidup orang yg hidup bepindah


pindah dari generasi ke generasi melalui
berbagai proses pembelajaran dan
pengetahuan untuk menciptajan hidup yg
paling cocok di lingkungan nya.
B. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI.
Pengertian Budaya Organisasi yg dpt
dipahami secara umum.
a. Budaya organisasi adalah :
Rangkaian sistem prinsip yg diakui
bersama dan diaplikasikan oleh seluruh
elemen organisasi.
Hal ini menjadi pembeda antara organisasi
satu dgn lainnya.
b. Definisi budaya organisasi yaitu :
Cara organisasi menjalin interaksi dgn
lingkungan yg terintegrasi baik perilaku,
asumsi, kisah, gagasan, mitos dan pikiran-
pikiran yg menekankan tentang makna
bekerja dlm organisasi.
c. Budaya organisasi merupakan rangkaian
dasar dari asumsi-asumsi yg ada.
Asumsi tsb kemudian berkembang di
suatu kelompok menjadi acuan
bertingkah laku dlm organisasi
Kebiasaan inilah yg akan diwariskan
kepada generasi penerus sbg cara
pandang, dasar bertindak dlm organsiasi.
2. Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pengertian budaya organsasi


yg dapat dirangkum pada artikel ini.
Setiap ahli mengemukakan arti yg berbeda
dari budaya organisasi.
Berikut arti budaya organisasi menurut para
ahli :

1. Kumpulan asumsi dan nilai baik yang


disadari maupun tidak yg dpt
mengintegrasikan organisasi. Asumsi dan
nilai tsb menjadi penentu tingkah laku
anggota organisasi

(Walter R. Freytag).
2. Pola dari rangkaian asumsi dasar yg
ditemukan, dibentuk dan berkembang
pada kelompok.
3. Merupakan nilai-nilai yg menjadi acuan SDM
dlm menyelesaikan problem eksternal serta
usaha untuk menyesuaikan integrasi ke
internal perusahaan shg tiap anggota
organisasi perlu mengerti nilai-nilai yg ada
untuk berperilaku di dlm organisasi
(Susanto).
4. Sbg persepsi, simbol, prinsip, nilai, dan
keinginan untuk mensinergikan
kelompok dlm berkerja sama

(Larissa A. Grunig, et al)


5. Asumsi tsb memiliki tujuan agar organisasi
mampu mengahadapi permasalahan yg muncul
diakbatkan penyesuaian eksternal dan integrasi
internal yg telah berjalan dgn baik, shg harus
diajarkan kepada generasi berikutnya mengenai
metode untuk mencapai pemahaman,
bagaimana memikirkan dan merasakan terkait
problematika yg ada
(Schein).
6. Teori budaya organisasi yg dikemukakan
oleh Hodge, Anthony dan Gales (1996) ialah :
Gabungan dari karakteristik organisasi yg
terlihat dan tidak terlihat.
7. Mandy dan Noe (1996) mengemukakan
budaya organisasi :
Sbg sistem dari nilai yg ada, faith, dan
behaviour pada organisasi yg saling
menjalin interaksi dgn struktur formal dlm
pembentukan aturan berperilaku.).
8. Budaya organisasi adalah:
Kumpulan norma dan nilai yg membimbing
bagaimana anggota organisasi
bertingkah laku.
Anggota organisasi akan bertindak
sesuai budaya yg terbentuk supaya
diterima oleh sekitarnya
(Lathans, 1998)
9. Budaya organisasi :
Merupakan sistem prinsip yg dipeluk
oleh anggota organisasi sbg pembeda
dgn organisasi lainnya
(Robbins).
10. Penjelasan budaya organisasi
oleh Gareth R. Jones adalah
Cara pandang bersama dan diyakini
oleh anggota organisasi sbg sistem
dari prinsip bersama.
2.Teori Budaya Organisasi
Budaya organisasi menjadi bagian dari
teori komunikasi.
Teori komunikasi yg membahas
seluruh simbol dlm berinteraksi seperti
action, kebiasaan, obrolan, dan prinsip
yg terkait.
Pada kasus perusahaan maka budaya
organisasi perusahaan menjadi bagian
dari strategi yg diterapkan perusahaan
dlm mencapai tujuan.

Berdasarkan hal tsb maka ada berbagai


persepsi yg mendasar mengenai teori
budaya organisasi perusahaan.
Teori tsb dikemukakan sbb :
a. Para anggota organisasi atau perusahaan
membentuk dan menjaga rasa yg
dipunyai secara bersama mengenai
kondisi organisasi.
Hal ini membawa implikasi pemahaman yg
lebih baik pada nilai yg ada dlm organisasi.

Nilai organisasi merupakan acuan dan


prinsip yg diterjemahkan ke dlm budaya
organisasi perusahaan.
c. Budaya organisasi biasa menggunakan simbol
tertentu yg mudah dipahami oleh anggota
organisasi.
Pada saat anggota mengerti arti simbol dan
mengimplementasikannya maka anggota akan
dpt menyesuaikan dgn budaya organisasi di
perusahaannya.
c. Beragamnya budaya yang ada di dlm
organisasi.
Kemudian memunculkan keberagaman dlm
penerapannya. Namun perbedaan inilah yg
pada akhirnya saling mengisi dan
melengkapi. Menutupi kelemahan dan
saling menguatkan antar elemen dlm
organisasi.
C. PERAN DAN FUNGSI BUDAYA
ORGANISASI.
Fungsi Budaya Organisasi :

a. Secara Umum
Secara sederhana fungsi organisasi secara
umum adalah :
1) Sbg karakteristik dan meningkatkan
loyalitas kepada organisasi
2) Memudahkan dlm menjalankan fungsi
pengorganisasian
3) Menjunjung dan menanamkan nilai-nilai
organisasi kepada anggota

4) Sbg alat dlm pengendalian tingkah laku


5) Mendukung performa ekonomi
6) Sbg penunjuk arah organisai terkait hal
yg diperbolehkan dan tidak
2. Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa penjelasan fungsi
organisasi yg dikemukakan oleh para ahli.
Namun pada intinya semua memiliki makna
yang sama.
Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki
(2001:73) budaya organisasi memiliki fungsi
sbb :
a. Memberi anggota identitas organisasional
b. Memfasilitasi komitmen kolektif
c. Meningkatkan stabilitas system social
d. Membentuk perilaku dengan membantu
anggota menyadari lingkungannya
Robbins (1999) menyatakan fungsi organisasi
terdiri dari :
a. Budaya memiliki tugas dlm menentukan
batasan
b. Budaya organnisasi sbg identitas anggota
organisasi
c. Membantu dalam pembentukan komitmen
d. Mendukung terciptanya loyalitas dlm sistem
sosial.
Fungsi Budaya Organisasi.
Terdapat 7(tujuh) fungsi budaya organisasi
menurut Beach (Horrison, 1972)yaitu :

a. Menetapkan acuan bagi keberhasilan


organisasi (realistis dan terukur)

b. Menginformasikan terkait penggunaan dan


kepentingan sumber daya organisasi
c. Menciptakan hubungan saling
ketergantungan antara organisasi dan
anggota
Merumuskan berbagai cara dlm pengawasan
tingkah laku dlm keabsahan organisasi dgn
menetapkan posisi kekuasaan serta cara
menggunakannya
D. KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi memiliki ciri-ciri tertentu


yang perlu diketahui dan dipahami.
Adapun karakteristik tsb adalah :
1. Adanya Inovasi dan Pengambilan Resiko.
 Karakteristik ini mencoba mendorong anggota
untuk bersikap selalu inovatif dlm bekerja
khususnya pada penyelesaian masalah.
 Anggota diminta tidak takut dlm
mengambil resiko asalkan telah melalui
perhitungan yg matang.
2. Memperhatikan secara mendetail.
Para anggota organisasi diminta fokus pada
hal yg dikerjakan dan selalu teliti dan
mendetail dlm menganalisis
3. Berorientasi pada kebermanfaatan.
Manajemen organisasi memusatkan pada
keluaran khususnya pada keberman-
faatan bagi berbagai pihak.
4. Berorientasi pada orang.
Setiap keputusan yg diambil oleh
organisasi harus melalui pertimbangan
bahwa dampaknya harus positif thd
anggota dlm organisasi.
5. Berorientasi pada tim.
Program dan tindakan dlm organisasi
condong pada kinerja tim dibandingkan
kinerja personal.
6. Bersifat Agresif.
Budaya organisasi membuat anggota
bertindak agresif dlm bekerja.
7. Stabilitas.
Budaya dlm organisasi memberi penekanan
pada stabilitas status quo.
Contoh Budaya Organisasi
Contoh budaya organisasi dpt ditemukan di
setiap organisasi yg telah memiliki manajemen
yg baik.
Sebagai contoh budaya pada suatu kota yang
sering ditemukan di Indonesia seperti :
 Purworejo BERIRAMA
( Bersih,Indah,Rapi,Aman,Makmur ).
 Wonosobo ASRI ( Aman, Sehat,Rapi,Indah ).
 Kebumen BERIMAN ( Bersih
Indah,Manfaat,Aman,Nyaman ).

 Demak BERAMAL (Bersih, Elok, Rapi,


Anggun, Maju, Aman dan Lestari).
Budaya organisasi perusahaan yg mudah
diketahui seperti :
 PERTAMINA WAY (staf, kualitas dan kuantitas,
peralatan dan fasilitas, format fisik dan produk dan
pelayanan).
 CHEVRON (Integritas, Kepercayaan,
Keanekara-gaman, Terobosan, Kemitraan,
Melindungi Manusia dan Lingkungan, Kinerja
Tinggi).

 Bank Mandiri (TIPCE : Trust, Integrity,


Customer focus, Proffesionalism, Escelent).

 Safety of life, ship and environment aware.

 Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin.


Contoh-Contoh lain Budaya Organisasi
1. Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dlm hal kerajaan
administrasi, merupakan yg harus dihidupkan
dlm organisasi, baik itu surat-menyurat,
keuangan, pendapatan karyawan, barang
masuk/keluar, dan sebagianya yg membantu
dlm kinerja organisasi.
Dlm organisasi, baik itu surat-menyurat,
keuangan, pendapatan karyawan, barang
masuk/keluar, dan sebagianya yg
membantu dlm kinerja organisasi.
2 Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal ini merupakan kunci yg dpt menentukan
keberhasilkan akan kinerja dlm perusahaan.

Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja


mungkin para anggota atau karyawan dlm
perusahaan tsb akan kebingungan mana yg
dijalankan dan mana yg tidak.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya organisasi
yg melekat dimana pun berada.
Dimana disiplin merupakan karakter dari
orang-orang sukses yg dpt menghargai
waktu.
4. Inovasi
Budaya organisasi biasanya akan
mendorong anggota tim untuk melahirkan
suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk
tujuan organisasi yaitu kemajuan
organisasi.
E. DIMENSI-DIMENSI BUDAYA ORGANISASI.

Budaya dlm perusahaan adalah manifestasi


kehidupan dan nafas yang paling dlm dari
keinginan orang untuk melakukan apa yg
benar.
Sebenarnya budaya selalu menyesuaikan dgn
perubahan yg terjadi di sekitarnya.

Organisasi pula juga emiliki budaya sendiri yg


beda dengan organisasi yg lainnya, dan
budaya organisasi adalah budaya yg di
terapkan pada lingkup organisasi tertentu.
Ada beberapa terminologi yg dijelaskan sbb

1. Dominant culture
Merupakan budaya yg berlaku secara
menyeluruh di dlm organisasi, dan juga
merupakan pandangan makro thd budaya
yg memberikan warna-warna kepribadian
yg berbeda beda suatu organisasi. Ini
menunjukan perbedaan dan ciri khusus
antara satu oraganisasi dan yg lainnya.
2.Subcultur
Yaitu budaya yg ada dlm kegiatan kerja yg
dijadikan bagian keseluruhan organisasi.

3.Core values
Core values merupakan merupakan isi dari
dominant culture yg berisi nilai utama atau
dominan yg di terima di semua organisasi.
F. MITOS BUDAYA ORGANISASI

Mitos merupakan kepercayaan yang di anut


namun belum tentu mengandung
kebenarannya.

Mitos berkenan dgn budaya organissi


adalah :
Budaya merupakan alat yg cepat untuk
menetapkan setiap persoalan,
sebenarnya budaya bukan sesuatu yg
dpt diterapkan dgn cepat untk semua
persoalan, namun setrateginya yg dpt di
terapkan dgn cepat.
Budaya sedikit berbeda dengan strategi.

Cara ini merupakan pola perilaku berakar


mendalam pada orang dan setrategi adalah
sebuah gagasan tentang bagaimana bersaing
secara efektif.
Budaya menolak semua perubahan.

Mitos merupakan budaya bahwa:

Menolak perubahan tertanam dlm jiwa


banyak manajer.
Budaya menolak jika nilai utama yg sudah lama
praktek dan cara yg diterima luas dlm bahaya.
Namun sebenarya budaya selaku menyesuaikan
dgn perubahan yg teradi di sekitarnya.
Perubahan budaya dapat di kelola.
Perubahan budaya hanya di lakukan jika
mereka merasa perlu untuk itu dan sangat
siap untuk beruban. mereka berubah ketika
kecerdikan kolektif mengenal bahwa dunia
telah berubah dan bahwa budaya menerima
dgn baik dgn maksud agar bisnisnya
selamat.
Kepemimpinan tingkat atas merupakan
kunci untuk menanamkan budaya kooperasi
yg kuat. Banyak hal dilakukan
kepemimpinan dgn membangun budaya
terpadu.

Kepemimpinan membentuk lingkungan


kerja, kepemimpinan merupakan kunci
untuk membangun strong culture.
 Orang bergantung pada budaya yg
diketahui bahkan ketika sudah tidak relevan
lagi.
 Orang berpegangan pada masalalu, pada
cara bekerja dan membantu mereka maju
mencapai seperti mereka sekarang ini.
 Perusahaan yg baik berusaha bertindak
melawan kecenderungan melindungi status
quo.
Strong culture bersifat monolitis.
Strong culture timbul dimana lingkungan minta
keberagaman pikiran dan tindakan, budaya yg
kuat akan bercemin pada permintaan dan
memperkuat keberagaman.
Budaya membentuk indentitas pada anggota
organisasi.
Meski budaya bukan merupakan aturan formal
yg ketat namun sangat mempengaruhi sukses
tidaknya organisasi.
Hal ini juga merupakan prioritas dlm
organisasi.
G. TIPE BUDAYA ORGANISASI
Budaya oorganisasi merupakan filosofi
dasar sebuah organisasi memuat
keyakinan, norma dan niali bersama
menjadi karakteristik tentang cara
melakukan organisasi. Jeff Cartwright
(1999:11) ada 4 tipologi budaya sebagai
sikluds hidup budaya:
1. The monoculture
Model “ras murni” yg menyebabkan banyak
konflik dlm dunia dimana banyak etnis
dan kelompok rasial berbeda.
Monoculture berfokus tajam, dlm bisnis
monoculture didominasi satu orang, satu
sasaran, yg berfikir tunggal dan jiwa
kewirausahaan.
2. The superordinate culture
Tipe ideal budaya organisasi.
Keberagaman budaya menjadi
penyebab pemisahan dan konflik,
kreatifitas dan energy.
Pikiran difokuskan pada kebersamaan
daripada perbedaan.
3. The divisive culture
Bersifat memecahbelah.
Organisasi ditarik kearah berbeda. Tidak
ada pemisahan konflik antara “kita dan
mereka”.
4. The disjunctive culture
Pemecahan organisasi secara eksplosif
menjdi unit budaya individual.
Pecahnya konglomerasi dgn menjual unit
bisnis individual dan gagalnya merger
organisasi karena tidak kompatibel budaya
Tipe budaya tersebut Jeff Cartwright
menunjukan perbedaan terletak pada derajat
kekuatan hubungan antara dominant culture
dengan subculture.
Terrence E. Deal dan Allan A. Kennedy
(2000:107) mengelompokkan 4 tipe,
mempertimbangkan hubungan antara tingkat
resiko dengan aktivitas perusahaan dengan
kecepatan perusahaan dan mendapat umpan
balik.
1. The tough-guy, macho culture
Dunia individu yang mengambil resiko
dan mendapat umpan balik cepat
apabila tindakan benar atau salah.
2. The work hard-play hard culture
Kegembiraan dan tindakan, pekerja
mengambil sedikit resiko dengan umpan
balik cepat. Budaya membuat mereka
menjaga aktivitas dengan resiko rendah
pada tingkat relative tinggi.
3. The bet-your company culture
Budaya ini beresiko tinggi dan umpan balik
lambat.
4. The process culture
Tanpa atau sedikit umpan balik, pekerja
menemukan sulit mengukur apa yang mereka
lakukan.
Empat kategori tersebut merupakan
penyederhanaan. Tidak ada perusahaan
cocok salah satu kategori.
Setiap perusahaan campuran dari semua
tipe budaya tersebut.
Stephen P. Robbins (2001:527) memiliki 5
tipe, dilakukan dengan menarik hubungan
antara tingkat sosiabilitas dan solidaritas.
1. Network culture
tingkat sosiabilitas atau kesenangan bergaul
tinggi dan tingkat solidaritas rendah.
Orang biasanya terbuka berbicara tentang bisnis
secara bebas, menggunakan banyak waktu
untuk sosialisasi dan mendapat masalah
karenanya.
Orang mengetahui secara cepat dan merasa
mereka bagian dari kelompok.
2. Mercenary
 Tujuan low on sociability high on
solidarity. tingkat sosiabilitas rendah dan
tingkat solidaritas tinggi.
 Mercenary culture berfokus dlm menarik
bersama membuat pekerjaan dilakukan.
Komunikasi cepat, dikendalikan dgn
cara yg tidak ada tidak mungkin.
 Mononjolkan bisnis dan omong kosong
tidak ada toleransi karena menghabiskan
waktu.
3. Fragmented culture
low on sociability high on solidarity.
Solidaritas dan sosiabilitas rendah.
Melakukan kontrak dan tidak saling
mengenal.
Anggota menampakkan identifikasi dgn
organisasi mana ia bekerja. cenderung berbagi
dlm banyak hal.
4. Communal culture
low on sociability high on solidarity.
Sosiabilitas dan solidaritas tinggi. Anggota
sangat bersahabat satu sama lain dan bergaul
dgn baik, secara pribadi maupun professional.
Perusahaan teknologi tinggi, dimulai dgn
internet. Organisasi
Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:75)
terdapat 3 tipe terkait dengan serangkaian
keyakinan normative yang berbeda.
1. Construkive culture.
Pekerja untuk berinteraksi dgn orang lain,
bekerja pada tugas dan proyek dn cara
membantu mereka dlm memuaskan
kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang.
keamanan kerja mereka.
Keyakinan normative mencerminkan oposisi,
kekuatan, kompetiif dan perfeksionis.
2. Passive-defensive culture.
Menolak keyakinan pekerja harus
berinteraksi dengan orang lain dengan cara
tidak menantang keamanan kerja mereka
senidri.
3. Aggressive-defensive culture.
Pekerja mendekati tugas dengan memaksa
dengan maksud melindungi status dan
H. PERBANDINGAN BUDAYA ORGANISASI
Kesamaan pembentukan budaya
memungkinkan makhluk hidup
menyesuaikan lingkungan karena
memperoleh atribut budaya seperti
bahasa dan organisasi kelompok
Menurut , Jeff Carwright (1999:20)
diantaranya adalah :
1. Distinctive
2. Satisfying
3. Protective
4. Inclusive/exclusive
5. Objective/subjective
6. Instructive
7. Continuous
Perbedaan, menyebabkan pembenturan budaya
dari: kepribadian, metode, perilaku, sikap dan
gaya manajemen. Jeff Carwright (1999:15) :
a. Manajement style (Gaya Manajemen)
b. Bias
c. Value (Nilai-niali)
d. Individualism (Individualisme)
e. Change (Perubahan)
f. Constituency (Unsur Pokok)
g. Identity (Identitas)
h. Srategy (Strategi)
i.
I. MANFAAT BUDAYA ORGAINSASI.
Manfaat Budaya Organisasi dapat dipadang
dari beberapa sudut pandang yang berbeda,
diantaranya Manfaat Budaya Kerja
Perusahaan secara umum, Manfaat budaya
bagi pegawai, dan Manfaat budaya bagi
perusahaan
1.Manfaat Budaya Kerja Perusahaan secara
umum :
a. Meningkatkan jiwa gotong royong
b. Meningkatkan kebersamaan
c. Saling terbuka satu sama lain
d. Meningkatkan jiwa kekeluargaan
e. Meningkatkan rasa kekeluargaan
f. Membangun komunikasi yang lebih baik
g. Meningkatkan produktivitas kerja
h. Tanggap dengan perkembangan dunia
luar
2. Manfaat Budaya Bagi Pegawai
a. Memberikan arah dan pedoman berperilaku
b. Menyamakan langkah dan visi dalam
melaksanakan tugas
c. Meningkatkan komitmen
d. Mendorong pegawai untuk mencapai
prestasi kerja yang optimal
e. Meningkatkan produktivitas pegawai dari
waktu kewaktu.
3. Manfaat Budaya Bagi Perusahaan
a. Sebagai identitas
Suatu bangsa, kelompok, komunitas,
perorangan sudah bisa diketahui
identitasnya hanya dari sudut
budayanya.
Misalnya kesatuan militer, karyawan
perusahaan, sudah bisa dibedakan, dari
seragamnya, dari mutu pekerjaannya, dari
bahasanya, dari pandangan atau falsafah
nya.
b. Sebagai sumber Inspirasi
Dengan menilai kelebihan, kelemahan, adanya
kekosongan, orang bisa berpikir melakukan
penyempurnaan, menciptakan temuan baru,
menghilangkan yang tidak relevan.
c. Kebanggaan
Suatu negara, perusahaan yg sudah mampu
mencapai tingkat budaya yg tinggi pada
bidangnya, maka sudah pasti menjadi
kebanggaan perusahaan, organi-sasi,
negara, atau seseorang.
Misalnya sudah mampu membuat alat
transportasi yang paling maju, pertanian
paling maju, teknologi paling maju,
berkualitas, murah.
d. Sebagai komoditi
Budaya sebagai sumber komoditi
merupakan budaya yang bisa
menghasilkan wing, misalnya karya seni,
candi, mesin, ikan panggang.
e. Sebagai kekuatan
Budaya itu timbal ada lahir melalui proses
dan sangat selektif, mengapa terselektif
dalam prosesnya, karena akan tampil yang
memenuhi harapan yang lebih baik, bahkan
kalau perlu sangat baik.
f. Sebagai pola perilaku
Budaya berfungsi sbg pola perilaku,
merupakan pedoman bagi orang dlm
bermasyarakat dan dlm perusahaan,
misalnya, rajin, patuh aturan, bersemangat,
haus, prestasi. Orang negara maju
menghargai waktu, malu korupsi, jadi maling.
g. Sebagai warisan
Karya budaya baik berupa fisik (benda)
maupun non fisik (bahasa, aksen) adalah
warisan yg ditinggal pendahulu, yg penerima
waris adalah terstruktur kebawah, warisan lalu
ke sekarang, warisan yg ditularkan atasan
kepada bawahan.
Selain itu juga ada tujuan atau Manfaat
Budaya Kerja bagi perusahaan.

Budaya kerja memiliki tujuan untuk


mengubah sikap dan juga perilaku SDM
yang ada agar dpt meningkatkan
produktivitas kerja untuk menghadapi
berbagai tantangan di masa yang akan
datang.
j. Manfaat Penerapan Etika Bisnis
Pada Perusahaan

Praktik Penerapan Etika Bisnis


Praktik penerapan etika bisnis yg paling sering
dijumpai masih terbatas pada penyediaan
buku saku kode etik (code of conduct)
perusahaan (pra-penerapan).
Buku kode etik perusahaan biasanya
mengkodifikasi nilai-nilai etika bisnis & budaya
perusahaan (corporate culture) dlm suatu
bentuk rumusan :
Tata-tindak tertulis mengenai segala sesuatu yg
dpt & tidak dpt dilakukan oleh menejemen &
karyawan perusahaan bersangkutan, etika dpt
ditafsirkan sebagai bagian dari Code of
Conduct dari suatu entitas usaha
(Kwik Kian Gie, 2003).
Dlm Code of Conduct inilah tercantum nilai-
nilai etika berusaha sbg salah satu
pelaksanaan kaidah-kaidah Good
Governance, Code of Conduct itu harus
disusun berdasar prinsip- prinsip etika
bisnis yg tepat, benar dgn memperhatikan
prinsip berkeadilan (fairness) dan tidak
semata-mata mencari keuntungan usaha.
h. Manfaat Budaya Perusahaan
Kelangsungan hidup perusahaan/ organi-
sasi tergantung pada budaya yang dimilik.
Menurut Susanto ( 1997 ), budaya perusahaan
dapat dimanfaatkan sebagai daya saing
andalan organisasi dalam menjawab
tantangan dan perubahan.
Budaya perusahaanpun dapat berfungsi
sebagai rantai pengikat dalam proses
menyalur persepsi atau arah pandang
anggota terhadap suatu permasalahan,
sehingga akan menjjadi suatu satu
kekuatan dalam mencapai tujuan organisasi
Beberapa manfaat budaya perusahaan
dikemukakan oleh Robbinson ( 1993 )
a. Membatasi peran yg membedakan antara
organisasi yg satu dgn organisasi yg lain
karena setiap organisasi mempunyai
peran yg berbeda, shg perlu memiliki akar
budaya yg kuat dlm sistem dan kegiatan
yg ada didalamnya.
b. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi
anggota. Adanya budaya yang kuat,
anggota organisasi akan merasa memiliki
iidentitas yang merupakan ciri khas
organisasinya.
c. Mementingkan tujuan bersama darpada
mengutamakan kepentingan individu
d. Menjaga stabilitas organisasi yang
direkatkan oleh pemahaman budaya yang
sama akan membuat kondisi internal yang
relatif stabil.
Keempat fungsi tsb menunjukkan bahwa
budaya perusahaan dpt membentuk perilaku
dan tindakan karyawan dlm menjalankan
aktivitasnya.
Oleh karena itu, nilai-nilai yg ada dalam
organisasi perlu ditanamkan sejak dini pada diri
setiap anggota.
J. PERAN & MANFAAT ETIKA
Seorang manusia akan menyelaraskan
segala tindak-tanduk dan tingkahlaku
menurut etika yang berlaku di lingkup dia
bertempat tinggal dan atau bekerja.
Tidak ada satupun manusia yg dpt hidup
sebebas-bebasnya karena manusia hidup
dlm suatu konstelasi tingkahlaku standar,
religi, norma, nilai moralitas, dan hukum yg
mengatur bagaimana seseorang harus
bertindak dan mengendalikan semangat
kebebasan(freedom) serta tunduk thd etika
yg disepakati secara luas.
Standar moral yang dikenakan atas orang
per orang dianggap menghalangi
kebebasan individu (Lukes, 1973).
Menurut paham sosialis, kebebasan dianggap
sbg pemerataan pembagian kekuasaan dan
tentunya juga kebebasan. Istilahnya,
kebebasan tanpa kesetaraan adalah serupa
dgn penjajahan oleh mereka yg berkuasa
Etika pada dasarnya adalah standar atau
moral yg menyangkut benar – salah, baik –
buruk.

Dlm kerangka konsep etika bisnis :


Terdapat aturan-aturan moral yg dibuat untuk
dipatuhi guna kelangsungan hidup suatu
perusahaan agar dapat berjalan dgn
semestinya sesuai dgn yg telah diharapkan.
Peran etika bisnis bagi perusahaan
dapat dilihat pada :
a. Nilai-nilai Perusahaan
1) Nilai-nilai perusahaan merupakan
landasan moral dalam mencapai visi
dan misi perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum merumuskan
nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan visi
dan misi perusahaan.
Walaupun nilai-nilai perusahaan pada
dasarnya universal, namun dlm
merumuskannya perlu disesuaikan dgn
sektor usaha serta karakter dan letak
geografis dari masing-masing
perusahaan.
2) Nilai-nilai perusahaan yang universal
antara lain adalah terpercaya, adil dan
jujur.
a. Pedoman Perilaku :
1) Pedoman perilaku merupakan penjabaran
nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis
dlm melaksanakan usaha sehingga
menjadi panduan bagi organ perusahaan
dan semua karyawan perusahaan;
2) Pedoman perilaku mencakup panduan
tentang benturan kepentingan, pemberian
dan penerimaan hadiah dan donasi,
kepatuhan thd peraturan, kerahasiaan
informasi, dan pelaporan thd perilaku yg
tidak etis.
b. Benturan Kepentingan :
1) Benturan kepentingan adalah keadaan
dimana terdapat konflik antara kepentingan
ekonomis perusahaan dan kepentingan
ekonomis pribadi pemegang saham,
angggota Dewan Komisaris dan Direksi,
serta karyawan perusahaan;
2) Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
karyawan perusahaan harus senantiasa
mendahulukan kepentingan ekonomis
perusahaan diatas kepentingan ekonomis
pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya;
3) Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
karyawan perusahaan dilarang menyalah-
gunakan jabatan untuk kepentingan atau
keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-
pihak lain;
4) Dalam hal pembahasan dan pengambilan
keputusan yang mengandung unsur benturan
kepentingan, pihak yang bersangkutan tidak
diperkenankan ikut serta;
5) Pemegang saham yang mempunyai
benturan kepentingan harus
mengeluarkan suaranya dalam RUPS
sesuai dengan keputusan yang diambil
oleh pemegang saham yang tidak
mempunyai benturan kepentingan;
6) Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi
serta karyawan perusahaan yg memiliki
wewenang pengambilan keputusan diharuskan
setiap tahun membuat pernyataan tidak
memiliki benturan kepentingan terhadap setiap
keputusan yg telah dibuat olehnya dan telah
melaksanakan pedoman perilaku yg ditetapkan
oleh perusahaan.
c. Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi :
1)Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi
serta karyawan perusahaan dilarang
memberikan atau menawarkan sesuatu, baik
langsung ataupun tidak langsung, kepada
pejabat Negara dan atau individu yg mewakili
mitra bisnis, yg dpt mempengaruhi
pengambilan keputusan;.
2) Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi
serta karyawan perusahaan dilarang menerima
sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung
ataupun tidak langsung, dari mitra bisnis, yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan;
3) Donasi oleh perusahaan ataupun
pemberian suatu aset perusahaan kepada
partai politik atau seorang atau lebih calon
anggota badan legislatif maupun eksekutif,
hanya boleh dilakukan sesuai dgn
peraturan perundang- undangan
4) Dalam batas kepatutan sebagaimana
ditetapkan oleh perusahaan, donasi
untuk amal dapat dibenarkan; .
Setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta karyawan perusahaan
diharuskan setiap tahun membuat
pernyataan tidak memberikan sesuatu dan
atau menerima sesuatu yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan
d. Kepatuhan terhadap Peraturan
1) Organ perusahaan dan karyawan
perusahaan harus melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan peraturan
perusahaan; kuntansi yang berlaku umum.
2) Dewan Komisaris harus memastikan
bahwa Direksi dan karyawan
perusahaan melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan peraturan
perusahaan;
3) Perusahaan harus melakukan
pencatatan atas harta, utang dan
modal secara benar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku.
e. Kerahasiaan Informasi
1) Anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
pemegang saham serta karyawan
perusahaan harus menjaga kerahasiaan
informasi perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, peraturan
perusahaan dan kelaziman dalam dunia
usaha;
2) Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
pemegang saham serta karyawan perusahaan
dilarang menyalahgunakan informasi yg
berkaitan dgn perusahaan, termasuk tetapi
tidak terbatas pada informasi rencana
pengambil-alihan, penggabungan usaha dan
pembelian kembali saham;
3) Setiap mantan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta karyawan perusahaan, serta
pemegang saham yang telah mengalihkan
sahamnya, dilarang mengungkapkan informasi
yang menjadi rahasia perusahaan yang
diperolehnya selama menjabat atau menjadi
pemegang saham di perusahaan, kecuali.
informasi tersebut diperlukan untuk
pemeriksaan dan penyidikan sesuai dengan
peraturan perundang undangan, atau tidak
lagi menjadi rahasia milik perusahaan
f. Pelaporan terhadap pelanggaran Pedoman
Perilaku
1) Dewan Komisaris berkewajiban untuk
menerima dan memastikan bahwa
pengaduan tentang pelanggaran
terhadap etika bisnis dan pedoman
perilaku perusahaan diproses secara
wajar dan tepat waktu;
2) Setiap perusahaan harus menyusun
peraturan yang menjamin perlindungan
terhadap individu yang melaporkan
terjadinya pelanggaran terhadap etika
bisnis dan pedoman perilaku
perusahaan. Dalam pelaksanannya
Dewan Komisaris dapat memberikan tugas
kepada komite yang membidangi
pengawasan implementasi GCG.
Manfaat etika bisnis yang baik dijalankan
oleh perusahaan – perusahaan maupun
organisasi :
a. Pengendalian diri
b. Pengembangan tanggung jawab sosial
perusahaan
c. Mempertahankan jati diri dan tidak
mudah untuk terombang ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan
teknologi
d. Dapat menciptakan persaingan yang sehat
antar perusahaan maupun organisasi
e. Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”
f. Guna menghindari sifat KKN ( Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat
merusak tatanan moral
g. Dapat mampu menyatakan hal benar itu
adlah benar
h. Membentuk sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat dengan golongan
pengusaha lemah
i. Dapat konsekuen dan konsisten dengan
aturan-aturan yang telah disepakati
bersama
j. Menumbuhkembangkan kesadaran dan
rasa memiliki terhadap apa yang telah
dimiliki.
SUMBER
Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. Teori-
Teori Kebudayaan. Jakarta: Kanisius. Hal 148
Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep
Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persad
Wahab, Abdul Azis, Anatomi organisasi dan
Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:, penerbit
Alfabeta, 2008
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai