Anda di halaman 1dari 19

PERILAKU ORGANISASI

AYU CASWATI
2134021179

R 304 Kamis, 18.30 – 20.00


Dosen : Drs. Arief Syah Safrianti, SE., MM

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN S-1


UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA 2022
BUDAYA ORGANISASI

A. Pengertian Budaya Organisasi


Budaya organisasi ialah salah satu kesempatan buat membangun Sumber Energi Manusia
lewat aspek pergantian perilaku serta sikap yang diharapkan sanggup membiasakan diri dengan
tantangan yang lagi berjalan serta yang hendak tiba. Budaya organisasi ialah sesuatu kekutan
sosial yang tidak nampak, yang bisa menggerakkan orang- orang dalam sesuatu organisasi buat
melaksanakan kegiatan kerja.
Secara tidak sadar masing- masing orang di dalam organisasi menekuni budaya yang
berlaku di dalam organisasinya. Terlebih apabila dia selaku orang baru biar bisa diterima oleh
area pas kerja, dia berupaya memepelajari apa yang dilarang serta apa yang baik serta apa yang
kurang baik, apa yang benar serta apa yang salah serta apa yang boleh serta apa yang tidak boleh
dicoba serta apa yang tidak boleh dicoba. Jadi budaya organisasi mensosialisasikan serta
menginternalisasi pada para anggota organisasi
Budaya organisasi yang kokoh menunjang tujuan- tujuan industri, kebalikannya budaya
organisasi yang lemah ataupun berlawanan dengan tujuan industri hendak membatasi industri.
Dalam sesuatu industri yang budaya organisasinya kokoh, nilai- nilai bersama dimengerti secara
mendalam, dianut, serta diperjuangkan oleh sebagian besar para anggota organisasi. Budaya
yang kokoh serta positif sangat mempengaruhi terhadap sikap serta daya guna kinerja industri.
1. Pengertian Budaya Organisasi Bagi Para Ahli
 Bagi Susanto
Penafsiran budaya organisasi bagi susanto yakni nilai- nilai yang jadi pedoman sumber energi
manusia buat mengalami kasus eksternal serta usaha penyesuaian integrasi ke dalam industri
sehingga tiap- tiap anggota organisasi wajib menguasai nilai- nilai yang terdapat serta
sebagaimana mereka wajib bertingkah laku ataupun berperilaku.
 Bagi Robbins
Budaya organisasi bagi robbins yakni sesuatu sistem arti bersama yang dianut oleh anggota-
anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.
 Bagi Gareth R. Jones
Definisi budaya organisasi bagi Gareth R. Jones yakni sesuatu anggapan bersama yang dianut
oleh anggota- anggota organisasi sesuatu sistem dari arti bersama.
 Bagi Walter R. Freytag
Penafsiran budaya organisasi bagi Walter R. Freytag kalau budaya organisasi yakni asumsi-
asumsi serta nilai- nilai yang disadari ataupun disadari yang sanggup mengikat kepaduan sesuatu
organisasi. Anggapan serta nilai tersebut memastikan pola sikap para anggota di dalam
organisasi.
 Bagi Larissa A. Grunig, et. al
Bagi Larissa A. Grunig et. angkatan laut(AL) kalau budaya organisasi yakni keseluruhan nilai,
symbol, arti, anggapan serta harapan yang sanggup mengorganisasikan sesuatu kelompok yang
bekerja secara bersama- sama.
 Bagi Lathans (1998)
Budaya organisasi bagi Lathans( 1998) yakni norma- norma serta nilai- nilai yang memusatkan
sikap anggota organisasi. Tiap anggota organisasi hendak berperilaku cocok dengan budaya yang
berlaku supaya diterima oleh lingkungannya.
 Bagi Sarpin (1995)
Penafsiran budaya organisasi bagi sarpin yakni sesuatu sistem nilai, keyakinan serta Kerutinan
dalam sesuatu organisasi yang silih berhubungan dengan struktur sistem formalnya buat
menciptakan norma- norma sikap organisasi.
 Bagi Mondy Serta Noe (1996)
Bagi budaya organisasi yakni sistem dari shared values, kepercayaan serta kebiasaan- kebiasaan
dalam sesuatu organisasi yang silih berhubungan dengan struktur formalnya buat menghasilkan
norma- norma sikap.
 Bagi Hodge, Anthony Serta Gales (1996)
Budaya organisasi bagi mereka yakni konstruksi dari 2 tingkatan ciri ialah ciri organisasi yang
nampak( observable) serta yang tidak nampak( unoservable).
 Glaser dalam( Kreitner serta Kinicki, 2005)
Melaporkan kalau budaya organisasi kerapkali ditafsirkan dalam makna yang dipunyai bersama.
Pola- pola dari keyakinan, simbol- simbol, ritual- ritual serta mitos- mitos yang tumbuh dari
waktu ke waktu serta berperan selaku perekat yang menyatukan organisasi. Berbagai ragamnya
wujud organisasi ataupun industri, pastinya memiliki budaya yang berbeda- beda perihal ini
normal sebab area organisasinya berbeda- beda pula misalnya industri jasa, manufaktur serta
trading.
 Bagi Nawawi( 2003) yang dilansir dari Cushway B serta Lodge D
Ikatan budaya dengan budaya organisasi, kalau“ budaya organisasi merupakan sesuatu
keyakinan serta nilai- nilai yang jadi falsafah utama yang dipegang teguh oleh anggota organisasi
dalam melaksanakan ataupun mengoperasionalkan aktivitas organisasi”. Sebaliknya
Nawawi( 2003) yang dilansir dari Schemerhom, Hurn serta Osborn, berkata“ budaya organisasi
merupakan sesuatu sistem penyebaran kepercayaan serta nilai- nilai yang dibesarkan di dalam
sesuatu organisasi selaku pedoman sikap anggotanya”.
 Bagi Moorhead serta Ricky (1999)
Membagikan definisi budaya ialah kumpulan nilai- nilai yang menolong anggota organisasi
menguasai aksi yang bisa diterima serta mana yang tidak bisa diterima dalam organisasi. Nilai-
nilai tersebut umumnya dikomunikasikan lewat cerita- cerita ataupun simbol- simbol lain yang
memiliki makna tertentu untuk organisasi.
 Bagi Triguno (2000)
Kalau budaya organisasi merupakan kombinasi nilai- nilai keyakinan serta norma- norma yang
diresmikan selaku pola sikap dalam sesuatu organisasi.
 Bagi Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001: 391)
Budaya organisasi merupakan sistem yang dipercayai serta nilai yang dibesarkan oleh organisasi
dimana perihal itu menuntun sikap dari anggota organisasi itu sendiri.
 Bagi Tosi, Rizzo, Carroll semacam yang dilansir oleh Munandar (2001: 263)
Budaya organisasi merupakan cara- cara berpikir, berperasaan serta bereaksi bersumber pada
pola- pola tertentu yang terdapat dalam organisasi ataupun yang terdapat pada bagian- bagian
organisasi.
 Bagi Schein (1992: 12)
Budaya organisasi merupakan pola bawah yang diterima oleh organisasi buat berperan serta
membongkar permasalahan, membentuk karyawan yang sanggup menyesuaikan diri dengan area
serta mempersatukan anggota- anggota organisasi. Buat itu wajib diajarkan kepada anggota
tercantum anggota yang baru selaku sesuatu metode yang benar dalam mengkaji, berpikir serta
merasakan permasalahan yang dialami.
 Bagi Cushway serta Lodge (GE: 2000)
Budaya organisasi ialah sistem nilai organisasi serta hendak pengaruhi metode pekerjaan dicoba
serta metode para karyawan berperilaku.
Upaya Untuk Tingkatkan Mutu Budaya Organisasi
 Inovasi serta keberanian mengambil resiko. Sepanjang mana karyawan didorong buat
berlagak inovatif serta berani mengambil resiko.
 Atensi pada hal- hal rinci. Sepanjang mana karyawan diharapkan melaksanakan presisi,
analisis, d atensi pada hal- hal perinci.
 Orientasi hasil. Sepanjang mana manajemen berfokus lebih pada hasil dibanding pada
metode serta proses yang digunakan buat menggapai hasil tersebut.
 Orientasi orang. Sepanjang mana keputusan- keputusanmanajemen memikirkan dampak
dari hasil tersebut atas orang yang terdapat di dalam organisasi.
 Orientasi regu. Sepanjang mana kegiatan- kegiatan kerja di organisasi pada regu
dibanding pada indvidu- individu.
 Sepanjang mana orang berlagak kasar dankompetitif dibanding santai.
 Stabilitas. Sepanjang mana kegiatan- kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo dalam perbandingannya denganpertumbuhan.

B. Faktor – Faktor Pembentukan Budaya Organisasi


2. Menurut Mondy dan Noe (1990)
Menyatakan bahwa budaya suatu perusahaan berakar pada rangkaian contoh perilaku dari
pemimpin perusahaan; apa yang mereka lakukan bukan apa yang mereka katakan. Dengan kata
lain, kepemimpinan suatu perusahaan sangat mempengaruhi budaya perusahaan tersebut.
Sedangkan dalam tindakan manajemen adalah melakukannya melalui desain struktur organisasi,
desain system dan prosedur, desain fasilitas, pernyataan formal, serta ritual-ritual.
Selain faktor pemimpin, sejumlah faktor yang berinteraksi mempengaruhi budaya
perusahaan yaitu :
1. Komunikasi
Komunikasi yang efektif dalam organisasi mempunyai dampak positif terhadap budaya
perusahaan. Dengan komunikasi yang efektif, pihak manajemen dapat melakukan sosialisasi
tujuan dan misi perusahaan, menyampaikan aturan perusahaan, dan memberitahukan kebijakan-
kebijakan yang ditetapkan./ Pola komunikasi yang diterapkan dalam perusahaan akan
menciptakan suatu pola tingkah laku karyawan dalam berhubungan antar mereka satu sama lain,
ataupun antara atasan dan bawahan.
2. Motivasi
Upaya-upaya manajemen memotivasi karyawan juga membentuk budaya tersendiri dalam
perusahaan. Apakah karyawan selalu dimotivasi dengan uang, bagaimana perusahaan
memandang kerja keras karyawan, atau sejauh mana perusahaan memperhatikan
kondisi lingkungan kerja. Upaya perusahaan memotivasi karyawan akan menunjukkan
bagaimana perusahaan memandang sumber daya manusia yang ada didalamnya.
3. Karakteristik Organisasi
Ukuran dan kompleksitas organisasi akan menentukan tingkat spesialisasi dan hubungan
personal, yang selanjutnya mempengaruhi tingkat otoritas pengambilan keputusan,
kebebasan, tanggung jawab, dan proses komunikasi yang terjadi. Selain itu, bidang kegiatan
organisasi juga mempengaruhi budaya yang berlaku di organisasi.
4. Proses-proses Administrasi
Yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian penghargaan terhadap yang berprestasi, toleransi
terhadap konflik, dan kerja kelompok yang terjadi. Proses ini akan mempengaruhi budaya karena
akan menunjukkan individu yang bagaimana yang dipandang berhasil dalam perusahaan,
bagaimana perusahaan memandang konflik, dan apakah perusahaan tersebut menekankan kerja
kelompok atau individu.
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi bisa saja kaku ataupun fleksibel. Selain itu dalam setiap organisasi mungkin
pula terjadi sentralisasi dan formalisasi yang tinggi ataupun rendah. Semua ini berpengaruh
pada budaya perusahaan. Dalam struktur yang kaku dan formalisasi yang tinggi, akan
berlaku kebiasaan untuk menghindari sesuatu yang tidak pasti, dan segala sesuatu harus dibuat
aturan tertulisnya. Dalam struktur yang fleksibel dan formalisasi yang tidak tinggi, mungkin
karyawan lebih dibiasakan untuk menghadapi ketidakpastian secara kreatif dan mandiri.
6. Gaya Manajemen
Berkaitan dengan kepemimpinan, gaya manajemen juga mempengaruhi budaya perusahaan.
Bagaimana proses perencanaan, pengorganisasian, kegiatan memimpin serta pengendalian akan
mencerminkan gaya manajemen yang berlaku di perusahaan tersebut. Gaya manajemen
berkaitan erat dengan struktur organisasi, komunikasi dan upaya memotivasi karyawan. Selain
itu ketidak seragaman gaya manajemen pada tingkatan manajemen yang berbeda dapat pula
mempengaruhi budaya perusahaan. Budaya yang terjadi pada perusahaan itu ialah tidak adanya
keharusan keseragaman pandangan atas suatu kebijaksanaan ataupun nilai-nilai tertentu.
3. Robert P. Vecchio (1995), mengemukakan pendapatnya bahwa terdapat empat faktor yang
berpengaruh pada asal mula sumber budaya organisasi, yaitu:
 Keyakinan dan nilai-nilai pendiri organisasi dapat menjadi pengaruh kuat pada
penciptaan budaya organisasi. Selama kedudukan, keyakinan dan nilai-nilai dapat
ditanamkan dalam kebijakan, program, dan pernyataan informal organisasi yang
dihidupkan terus-menerus oleh anggota organisasi selanjutnya.
 Norma sosial organisasi juga dapat memainkan peran dalam menentukan
budaya organisasi. Budaya masyarakat sekitarnya memengaruhi budaya organisasi
yang ada di dalamnya
 Masalah adaptasi eksternal dan sikap terhadap kelangsungan hidup merupakan
tantangan bagi organisasi yang harus dihadapi anggotanya melalui penciptaan budaya
organisasi.
 Masalah integrasi internal dapat mengarahkan pada pembentukan budaya organisasi.
4. Jerald Greenberg dan Robert A. Baron (2003) memberi perhatian pada tiga hal yang dapat
menciptakan budaya organisasi, yaitu:
 Pendiri perusahaan (Company founder)
Budaya oragnisasi dapat dilacak, paling tidak sebagian, pada pendiri perusahaan.
Individu ini sering mempunyai kepribadian yang dinamis, strong values, dan visi yang
jelas tentang bagaimana organisasi harus bekerja, Karena dia
memainkan peran penting dalam menerima staf pada awalnya, maka sikap dan nilai-
nilai siap disampaikan pada pekerja baru. Sebagai hasilnya, pandangan mereka
diterima orang dalam organisasi dan tepat seperti diinginkan selama pendiri masih
berperan.
 Pengalaman dengan lingkungan (Experience with the environment)
Budaya organisasi sering berkembang diluar pengalaman organisasi
dengan lingkungan eksternal. Setiap organisasi harus menmukan celah bagi dirinya
dalam industry dan di pasar.
 Hubungan dengan orang lain (Contact with others)
Budaya organisasi juga berkembang di luar kontak antara kelompok individu dalam
organisasi yang dating berbagi interpretasi kejadian dan tindakan dalam organisasi.
5. Stephen P. Robbins (2003: 533), berpendapat bahwa sosialisasi perlu dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
 The Prearrival stage. Merupakan periode pembelajaran dalam proses sosialisasi yang
terjadi sebelum pekerja baru bergabung dalam organisasi
 The encounter stage. Suatu tahapan sosialisasi di mana pekerja baru melihat apa yang
diinginkan organisasi dan menghadapi kemungkinan bahwa antara harapan dan realita
mungkin berbeda.
 The metamorphosis stage. Suatu tahapan proses sosialisasi di mana pekerja baru
berubah dan menyesuaikan diri pada pekerjaan, dan organisasi.
6. James L. Gibson, Jhon M. Ivancevich, dan James H. Donnelly (2000) menyatakan bahwa
sosialisasi adalah suatu proses di mana organisasi membawa pekerja baru ke dalam budaya
organisasi. Dalam budaya terjadi transformasi nilai-nilai asumsi, dan sikap dari pekerja tua
kepada yang muda. Tahapan sosialisasi biasanya sesuai dengan jalannya
tahapan karier seseorang dalam organisasi.

C. Manfaat Budaya Organisasi


Manfaat budaya organisasi bagi karyawan yaitu (Uha, 2013): (1) Memberikan arah atau
pedoman berperilaku di dalam organisasi; (2) Agar mempunyai kesamaan langkah dan visi
dalam melakukan tugas dan tanggung jawab. Masing-masing individu dapat meningkatkan
fungsinya dan mengembangkan tingkat interdependensi antar-individu/bagian karena antar-
individu/bagian dengan individu/bagian yang lain saling melengkapi dalam kegiatan organisasi;
(3) Mendorong mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik; dan (4) Untuk
mencapai secara pasti tentang karirnya di organisasi sehingga mendorong mereka untuk
konsisten dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Budaya organisasi bagi organisasi bermanfaat untuk (Uha, 2013): (1) Sebagai salah satu
unsur yang dapat menekan tingkat turnover karyawan. Ini dapat dicapai karena budaya
organisasi mendorong sumber daya manusia memutuskan untuk tetap berkembang bersama
organisasi; (2) Sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dengan ruang
lingkup kegiatan intern organisasi seperti tata tertib administrasi, hubungan antar bagian,
penghargaan prestasi sumber daya manusia, dan penilaian kerja; (3) Untuk menunjukkan pada
pihak eksternal tentang keberadaan organisasi dari ciri khas yang dimiliki yaitu ditengah-tengah
organisasi yang ada di masyarakat; (4) Sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan organisasi
organisasi yang meliputi: pembentukan marketing plant, penentuan segmentasi pasar yang akan
dikuasai, dan penentuan positioning organisasi yang dikuasai; dan (5) Dapat membuat program
pengembangan sumber daya manusia dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya
manusia.
Perkembangan dan kesinambungan suatu organisasi akan sangat targantung pada budaya
organisasi. Budaya organisasi dapat dimanfaatkan sebagai andalan daya saing organisasi dalam
menghadapi perubahan dan tantangan. Budaya organisasi juga dapat dijadikan sebagai rantai
pengikat untuk menyamakan persepsi atau arah pandang anggota organisasi terhadap
permasalahan sehingga akan menjadi satu kekuatan untuk mencapai tujuan (Susanto, 1997).
Manfaat budaya organisasi sebagai berikut (Robbins, 2001):
(1) Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang
lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya
yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi;
(2) Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota organisasi. Dengan budaya organisasi
yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas
organisasi;
(3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu;
(4) Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen organisasi yang direkatkan oleh
pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi organisasi relative stabil.
Keempat manfaat tersebut menunjukkan bahwa budaya organisasi dapat membentuk perilaku
dan tindakan karyawan dalam menjalankan aktivitasnya di dalam organisasi, sehingga nilai yang
ada dalam budaya organisasi perlu ditanamkan sejak dini pada setiap individu organisasi
(Sutrisno, 2011).

D. Budaya Sebagai Kebutuhan Yang Deskriptif


KROEBER dan KLUCKHOHN
Budaya menurut definisi deskriptif:
cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup
sosial sekaligus menunjukkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk budaya
Budaya menurut difinisi historis :
cenderung melihat budaya sebagai warisan yang dialihturunkan dari generasi satu ke generasi
berikutnya
Budaya menurut definisi normatif:
bisa mengambil 2 bentuk. Yang pertama, budaya adalah aturan atau jalan hidup yang
membentuk pola-pola perilaku dan tindakn yang konkret. Yang kedua, menekankan peran gugus
nilai tanpa mengacu pada perilaku
Budaya menurut definisi psikologis:
cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai piranti pemecahan masalah yang
membuat orang bisa berkomunikasi, belajar, atau memenuhi kebutuhan material maupun
emosionalnya
Budaya menurut definisi struktural:
mau menunjuk pada hubungan atau keterkaitan antara aspek-aspek yang terpisah dari budaya
sekaligus menyoroti fakta bahwa budaya adalah abstraksi yang berbeda dari perilaku konkret
Budaya dilihat dari definisi genetis:
definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana budaya itu bisa eksis atau tetap bertahan.
Definisi ini cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan
karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya
# LEHMAN, HIMSTREET, dan BATTY
Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka
sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di
dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri
# MOFSTEDE
Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota
suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya adalah
pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera
setelah kita lahir di dunia
# BOVEE dan THILL
Budaya adalah system sharing atas simbol – simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan
norma-norma untuk berperilaku
# MURPHY dan HILDEBRANDT
Budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian in juga
mengindikasikan bahwa komunikasi verbal dan non verbal dalam suatu kelompok juga
merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya
# MITCHEL
Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan, moral
hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu – individu dan masyarakat, yang
menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang
lain.
Dari beberapa definisi budaya menurut para ahli diatas, bisa diambil kesimpulan tentang
beberapa hal penting yang dicakup dalam arti budaya yaitu: sekumpulan pengalaman hidup,
pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada
dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, norma, simbol-
simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.
Budaya sendiri mempunyai beberapa tingkatan yang secara praktis bisa dijelaskan seperti
berikut ini:
Tingkat formal
Dalam tingkat formal, budaya merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh
suatu masyarakat secara turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya
Tingkat informal:
pada tingkatan informal ini, budaya banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke
generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai, dan dilakukan tanpa diketahui
alasannya mengapa hal itu dilakukan
Tingkat teknis:
Pada tingkat teknis ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang paling penting.
Sehingga terdapat penjelasan logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh
dilakukan.
Kesimpulan :
Budaya organisasi ialah salah satu kesempatan buat membangun Sumber Energi Manusia
lewat aspek pergantian perilaku serta sikap yang diharapkan sanggup membiasakan diri dengan
tantangan yang lagi berjalan serta yang hendak tiba. Budaya organisasi ialah sesuatu kekutan
sosial yang tidak nampak, yang bisa menggerakkan orang- orang dalam sesuatu organisasi buat
melaksanakan kegiatan kerja.
Robert P. Vecchio (1995), mengemukakan pendapatnya bahwa terdapat empat faktor
yang berpengaruh pada asal mula sumber budaya organisasi, yaitu:
 Keyakinan dan nilai-nilai pendiri organisasi dapat menjadi pengaruh kuat pada
penciptaan budaya organisasi. Selama kedudukan, keyakinan dan nilai-nilai dapat
ditanamkan dalam kebijakan, program, dan pernyataan informal organisasi yang
dihidupkan terus-menerus oleh anggota organisasi selanjutnya.
 Norma sosial organisasi juga dapat memainkan peran dalam menentukan
budaya organisasi. Budaya masyarakat sekitarnya memengaruhi budaya organisasi
yang ada di dalamnya
 Masalah adaptasi eksternal dan sikap terhadap kelangsungan hidup merupakan
tantangan bagi organisasi yang harus dihadapi anggotanya melalui penciptaan budaya
organisasi.
 Masalah integrasi internal dapat mengarahkan pada pembentukan budaya organisasi.
Manfaat budaya organisasi sebagai berikut (Robbins, 2001):
(1) Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang
lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya
yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi;
(2) Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota organisasi. Dengan budaya organisasi
yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas
organisasi;
(3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu;
(4) Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen organisasi yang direkatkan oleh
pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi organisasi relative stabil.
Budaya menurut definisi deskriptif:
cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup
sosial sekaligus menunjukkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk budaya
Soal
1. Apa yang dimasuk dari Budaya Organisasi?
Jawab : Budaya organisasi ialah salah satu kesempatan buat membangun Sumber Energi
Manusia lewat aspek pergantian perilaku serta sikap yang diharapkan sanggup membiasakan diri
dengan tantangan yang lagi berjalan serta yang hendak tiba. Budaya organisasi ialah sesuatu
kekutan sosial yang tidak nampak, yang bisa menggerakkan orang- orang dalam sesuatu
organisasi buat melaksanakan kegiatan kerja.
2. Sebutkan beberapa pengertian budaya organisasi menurut para ahli
Jawab :
7. Bagi Nawawi( 2003) yang dilansir dari Cushway B serta Lodge D
Ikatan budaya dengan budaya organisasi, kalau“ budaya organisasi merupakan sesuatu
keyakinan serta nilai- nilai yang jadi falsafah utama yang dipegang teguh oleh anggota organisasi
dalam melaksanakan ataupun mengoperasionalkan aktivitas organisasi”. Sebaliknya
Nawawi( 2003) yang dilansir dari Schemerhom, Hurn serta Osborn, berkata“ budaya organisasi
merupakan sesuatu sistem penyebaran kepercayaan serta nilai- nilai yang dibesarkan di dalam
sesuatu organisasi selaku pedoman sikap anggotanya”.
8. Bagi Moorhead serta Ricky (1999)
Membagikan definisi budaya ialah kumpulan nilai- nilai yang menolong anggota organisasi
menguasai aksi yang bisa diterima serta mana yang tidak bisa diterima dalam organisasi. Nilai-
nilai tersebut umumnya dikomunikasikan lewat cerita- cerita ataupun simbol- simbol lain yang
memiliki makna tertentu untuk organisasi.
9. Bagi Triguno (2000)
Kalau budaya organisasi merupakan kombinasi nilai- nilai keyakinan serta norma- norma yang
diresmikan selaku pola sikap dalam sesuatu organisasi.
10. Bagi Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001: 391)
Budaya organisasi merupakan sistem yang dipercayai serta nilai yang dibesarkan oleh organisasi
dimana perihal itu menuntun sikap dari anggota organisasi itu sendiri.
11. Bagi Tosi, Rizzo, Carroll semacam yang dilansir oleh Munandar (2001: 263)
Budaya organisasi merupakan cara- cara berpikir, berperasaan serta bereaksi bersumber pada
pola- pola tertentu yang terdapat dalam organisasi ataupun yang terdapat pada bagian- bagian
organisasi.
12. Bagi Schein (1992: 12)
Budaya organisasi merupakan pola bawah yang diterima oleh organisasi buat berperan serta
membongkar permasalahan, membentuk karyawan yang sanggup menyesuaikan diri dengan area
serta mempersatukan anggota- anggota organisasi. Buat itu wajib diajarkan kepada anggota
tercantum anggota yang baru selaku sesuatu metode yang benar dalam mengkaji, berpikir serta
merasakan permasalahan yang dialami.

3. Jelaskan beberapa faktor pembentukan budaya organisasi Menurut Mondy dan Noe
(1990)
Jawab : Menyatakan bahwa budaya suatu perusahaan berakar pada rangkaian
contoh perilaku dari pemimpin perusahaan; apa yang mereka lakukan bukan apa yang mereka
katakan. Dengan kata lain, kepemimpinan suatu perusahaan sangat mempengaruhi budaya
perusahaan tersebut.
Sedangkan dalam tindakan manajemen adalah melakukannya melalui desain struktur organisasi,
desain system dan prosedur, desain fasilitas, pernyataan formal, serta ritual-ritual.
Selain faktor pemimpin, sejumlah faktor yang berinteraksi mempengaruhi budaya
perusahaan yaitu :
1. Komunikasi
Komunikasi yang efektif dalam organisasi mempunyai dampak positif terhadap budaya
perusahaan. Dengan komunikasi yang efektif, pihak manajemen dapat melakukan sosialisasi
tujuan dan misi perusahaan, menyampaikan aturan perusahaan, dan memberitahukan kebijakan-
kebijakan yang ditetapkan./ Pola komunikasi yang diterapkan dalam perusahaan akan
menciptakan suatu pola tingkah laku karyawan dalam berhubungan antar mereka satu sama lain,
ataupun antara atasan dan bawahan.
2. Motivasi
Upaya-upaya manajemen memotivasi karyawan juga membentuk budaya tersendiri dalam
perusahaan. Apakah karyawan selalu dimotivasi dengan uang, bagaimana perusahaan
memandang kerja keras karyawan, atau sejauh mana perusahaan memperhatikan
kondisi lingkungan kerja. Upaya perusahaan memotivasi karyawan akan menunjukkan
bagaimana perusahaan memandang sumber daya manusia yang ada didalamnya.
3. Karakteristik Organisasi
Ukuran dan kompleksitas organisasi akan menentukan tingkat spesialisasi dan hubungan
personal, yang selanjutnya mempengaruhi tingkat otoritas pengambilan keputusan,
kebebasan, tanggung jawab, dan proses komunikasi yang terjadi. Selain itu, bidang kegiatan
organisasi juga mempengaruhi budaya yang berlaku di organisasi.
4. Proses-proses Administrasi
Yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian penghargaan terhadap yang berprestasi, toleransi
terhadap konflik, dan kerja kelompok yang terjadi. Proses ini akan mempengaruhi budaya karena
akan menunjukkan individu yang bagaimana yang dipandang berhasil dalam perusahaan,
bagaimana perusahaan memandang konflik, dan apakah perusahaan tersebut menekankan kerja
kelompok atau individu.
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi bisa saja kaku ataupun fleksibel. Selain itu dalam setiap organisasi mungkin
pula terjadi sentralisasi dan formalisasi yang tinggi ataupun rendah. Semua ini berpengaruh
pada budaya perusahaan. Dalam struktur yang kaku dan formalisasi yang tinggi, akan
berlaku kebiasaan untuk menghindari sesuatu yang tidak pasti, dan segala sesuatu harus dibuat
aturan tertulisnya. Dalam struktur yang fleksibel dan formalisasi yang tidak tinggi, mungkin
karyawan lebih dibiasakan untuk menghadapi ketidakpastian secara kreatif dan mandiri.
6. Gaya Manajemen
Berkaitan dengan kepemimpinan, gaya manajemen juga mempengaruhi budaya perusahaan.
Bagaimana proses perencanaan, pengorganisasian, kegiatan memimpin serta pengendalian akan
mencerminkan gaya manajemen yang berlaku di perusahaan tersebut. Gaya manajemen
berkaitan erat dengan struktur organisasi, komunikasi dan upaya memotivasi karyawan. Selain
itu ketidak seragaman gaya manajemen pada tingkatan manajemen yang berbeda dapat pula
mempengaruhi budaya perusahaan. Budaya yang terjadi pada perusahaan itu ialah tidak adanya
keharusan keseragaman pandangan atas suatu kebijaksanaan ataupun nilai-nilai tertentu.
4. Apa saja manfaat budaya organisasi?
Jawab : Manfaat budaya organisasi sebagai berikut (Robbins, 2001):
(1) Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang
lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya
yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi;
(2) Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota organisasi. Dengan budaya organisasi
yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas
organisasi;
(3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu;
(4) Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen organisasi yang direkatkan oleh
pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi organisasi relative stabil.

5. Jelaskan beberapa teori budaya menurut KROEBER dan KLUCKHOHN


Jawab :
Budaya menurut definisi deskriptif:
cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup
sosial sekaligus menunjukkan sejumlah ranah (bidang kajian) yang membentuk budaya
Budaya menurut difinisi historis :
cenderung melihat budaya sebagai warisan yang dialihturunkan dari generasi satu ke generasi
berikutnya
Budaya menurut definisi normatif:
bisa mengambil 2 bentuk. Yang pertama, budaya adalah aturan atau jalan hidup yang
membentuk pola-pola perilaku dan tindakn yang konkret. Yang kedua, menekankan peran gugus
nilai tanpa mengacu pada perilaku
Budaya menurut definisi psikologis:
cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai piranti pemecahan masalah yang
membuat orang bisa berkomunikasi, belajar, atau memenuhi kebutuhan material maupun
emosionalnya
Budaya menurut definisi struktural:
mau menunjuk pada hubungan atau keterkaitan antara aspek-aspek yang terpisah dari budaya
sekaligus menyoroti fakta bahwa budaya adalah abstraksi yang berbeda dari perilaku konkret
Budaya dilihat dari definisi genetis:
definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana budaya itu bisa eksis atau tetap bertahan.
Definisi ini cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan
karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya
Daftar Pustaka
https://www.anams.id/pengertian-budaya-organisasi-menurut-para-ahli
https://www.dictio.id/t/faktor-faktor-apa-saja-yang-mempengaruhi-budaya-organisasi/
116243/3
https://agetdevelopment.com/manfaat-budaya-organisasi/
https://rinaaiin.wordpress.com/2013/04/07/pengertian-dan-definisi-budaya-menurut-para-
ahli/

Anda mungkin juga menyukai