D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Nama : Kholidah Agustina
Nim : 0705192025
Dosen Pengampu : Dr. Amiruddin, M.Pd
Mata Kuliah : Manajemen Organisasi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “BUDAYA
ORGANISASI”.
Pemakalah tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, pemakalah mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini pemakalah
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Budaya organisasi mencakup aspek yang lebih luas dan lebih mendalam
dan justru menjadi suatu dasar bagi terciptanya suatu iklim organisasi yang
ideal. Luthans (2011) bependapat bahwa: “Budaya organisasi adalah pola
pemikiran dasar yang diajarkan kepada personil baru sebagai cara untuk
merasakan, berfikir dan bertindak secara benar dari hari kehari”.
Wibowo (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi
sebagai berikut: (1) Faktor Eksternal, segala sesuatu yang berada diluar
organisasi, namum mempunyai pengaruh besar terhadap organisasi dan
budayanya, (2) Faktor Internal, organisasi disamping didukung oleh sumber
daya yang diperlakukan maka yang sangat besar perannya adalah budaya
organisasi yang dianut segenap sumber daya manusia dalam organisasi.
Indikator budaya organisasi menurut Robbins dan Coulter (2012) terdiri dari:
(a) Inovasi,
(b) Memperhatikan detil,
(c) Orientasi pada hasil,
(d) Orientasi individu,
(e) Orientasi pada tim,
(f) Keagresifan,
(g) Stabilitas1
Pengertian Budaya Organisasi adalah suatu karakteristik yang ada pada
sebuah organisasi dan menjadi pedoman organisasi tersebut sehingga
membedakannya dengan organisasi lainnya. Dengan kata lain, budaya
organisasi adalah norma perilaku dan nilai-nilai yang dipahami dan diterima
oleh semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan
perilaku dalam organisasi tersebut.
Pasaribu (2015) budaya organisasi adalah suatu konsep (concept) yang
sangat bervariasi, terbukti dari adanya sekian banyak definisi yang berbeda-
beda yang dapat ditemukan dalam kepustakaan
1
Edy, Sutriso.2010. Budaya Organisasi /. Kencana. Hlm:3
Budaya organisasi mencakup aspek yang lebih luas dan lebih mendalam dan
justru menjadi suatu dasar bagi terciptanya suatu iklim organisasi yang ideal.
Luthans (2011) bependapat bahwa: “Budaya organisasi adalah pola pemikiran
dasar yang diajarkan kepada personil baru sebagai cara untuk merasakan,
berfikir dan bertindak secara benar dari hari kehari”. Wibowo (2011) faktor-
faktor yang mempengaruhi budaya organisasi sebagai berikut: (1) Faktor
Eksternal, segala sesuatu yang berada diluar organisasi, namum mempunyai
pengaruh besar terhadap organisasi dan budayanya, (2) Faktor Internal,
organisasi disamping didukung oleh sumber daya yang diperlakukan maka
yang sangat besar perannya adalah budaya organisasi yang dianut segenap
sumber daya manusia dalam organisasi.Indikator budaya organisasi menurut
Robbins dan Coulter (2012) terdiri dari:
(a) Inovasi,
(b) Memperhatikan detil,
(c) Orientasi pada hasil,
(d) Orientasi individu,
(e) Orientasi pada tim,
(f) Keagresifan,
(g) Stabilitas2
2
Wan Dedi Wahyudi.2019. Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai/.Vol 2, No. 1. https://doi.org/ 10.30596/maneggio.v2i1.3363
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian budaya organisasi?
b. Apa saja fungsi budaya organisasi?
c. Bagaimana proses budaya organisasi?
d. Bagaimana karakteristik budaya organisasi?
e. Bagaimana beberapa dimensi budaya?
f. Bagaimana perlunya profil budaya organisasi?
g. Bagaimana tujuan dan manfaat profil budaya organisasi?
3. TUJUAN
a. Memahami pengertian budaya organisasi
b. Mengetahui fungsi budaya organisasi
c. Mengetahui proses budaya organisasi
d. Memahami karakteristik budaya organisasi
e. Mengetahui beberapa dimensi budaya
f. Mengetahui perlunya profil budaya organisasi
g. Memahami tujuan dan manfaat profil budaya organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya
yang berlaku dalam pengurusan, karena pada umumnya perusahaan itu dalam
bentuk organisasi, yaitu kerja sama antara beberapan orang yang membentuk
kelompok atau satuan kerja sama tersendiri.
Studi yang dilakukan ini mengenai budaya organisasi yang berlaku
pada perusahaan. Dalam pembicaraan selanjutnya yang disebut budaya
organisasi, diartikan atau sinonim dengan budaya perusahaan. Jika disebut
budaya perusahaan, diartikan pula budaya yang berlaku dalam organisasi
yang melakukan kegiatan perusahaan. Jadi budaya organisasi dan istilah
budaya perusahaan dalam studi ini juga sperti yang digunakan para pengripta
saling mengganti.
Budaya organisasi dapat didefenisikan sebagai perangkat sistem nilai-
nilai(values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi ( assumptions),
atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan di ikuti oleh para
anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-
masalah organisasinya.3
Hal yang sama, dalam sebuah organisasi mempunyai budaya yang
disebut sebagai budaya organisasi (organization culture). Budaya organisasi
adalah suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan (belief) dan
nilai-nilai (values) yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para
anggotanya.
Schein (2004) mendefinisikan budaya organisasi adalah sebuah pola
asumsi dasar yang dapat dipelajari oleh sebuah organisasi dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapinya dari penyesuaian diri eksternal dan integrasi
internal, telah bekerja dengan baik dan dianggap berharga, oleh karena itu
diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk menyadari,
berpikir, dan merasakan dalam hubungan untuk masalah tersebut. Setiap
organisasi mempunyai budaya yang berbeda untuk mencapai tujuannya.
3
Edy, Sutriso.2010. Budaya Organisasi /. Kencana. Hlm:1
Dalam sebuah perusahaan, budaya perusahaan (corporate culture)
merupakan aspek kunci dari suatu organisasi. Robins (2002) mengungkapkan
bahwa budaya organisasi merujuk kepada suatu sistem pengertian bersama
yang dipegang oleh anggota-anggota suatu organisasi, yang membedakan
organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada karakter tertentu yang dimiliki suatu organisasi sehingga
membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya.
Oleh karena itu budaya organisasi merupakan ketentuan yang bersifat
deskriptif. Kreitner dan Kinicki (2001) mengatakan bahwa budaya organisasi
adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh
kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tesebut merasakan,
pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.
Berdasarkan pengertian tersebut budaya organisasi memiliki tiga karakteristik
antara lain:
1. budaya organisasi diberikan kepada para karyawan baru melalui proses
sosialisasi,
2. mempengaruhi perilaku karyawan di tempat kerja, dan
3. berlaku pada dua tingkat yang berbeda, masing-masing tingkat beragam
dalam kaitannya dengan pandangan ke luar dan kemampuan bertahan
terhadap perubahan.
Budaya organisasi dapat dilihat secara jelas (concrete) dan yang lebih
abstrak. Budaya organisasi yang secara konkrit wujudnya dapat dilihat secara
jelas, misalnya organisasi mencakup akronim, gaya berbusana, penghargaan,
mitos dan cerita mengenai organisasi, daftar nilai yang dipublikasikan,
upacara dan ritual, yang dapat diamati, lapangan parkir khusus, dekorasi, dan
sebagainya. Selain dari pada itu, sifat konkrit ini juga mencakup perilaku
yang ditunjukkan oleh individuindividu dan kelompok dalam organisasi.
Sedangkan budaya organisai yang bersifat abstrak, budaya
merefleksikan pada nilai-nilai (values) dan keyakinan (belief) yang dimilki
oleh para anggota organisasi. Budaya organisasi yang bersifat konkrit lebih
mudah untuk diubah dibandingkan dengan yang bersifat abstrak. Nilai-nilai
yang terkandung pada budaya organisasi yang bersifat abstrak lebih lama
bertahan dan tidak terlalu cepat mengalami perubahan. Individu-individu
yang bergabung dengan oraganisasi akan menerima nilainilai dan
kepercayaan yang diajarkan kepada mereka.
Dengan demikian, budaya organisasi tidak lain dari sekumpulan
peraturan dan ketentuan yang disepakati untuk dilaksanakan para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Budaya organisasi
mempunyai nilai yang tinggi apabila para anggotanya patuh pada aturan dan
ketentuan yang ditetapkan organisasi tersebut.Sebaliknya, mempunyai nilai
yang rendah apabila para anggota organisasi tidak patuh pada aturan-aturan
dan ketentuan-ketentuan organisasi (Bangun, 2008).
Budaya organisasi merupakan cerminan dari karakteristik-
karakteristiknya, bukan menunjukkan perasaan para anggotanya. Oleh sebab
itu, budaya organisasi merupakan ketentuan deskriptif sehingga dapat
membedakannya dengan sikap kerja. Para peneliti tentang budaya organisasi
menemukan cara mengukur pandangan karyawan terhadap organisasi, patuh
terhadap ketentuan-ketentuan organisasi, menghargai sasaran yang ingin
dicapai, menghargai perkembangan organisasi, dan mendorong terciptanya
persaingan.4
Ndraha (2003:4) dalam Brahmasari (2004:12) mengemukakan bahwa
budaya perusahaan (corporate culture) merupakan aplikasi dari budaya
organisasi (organizational culture) terhadap badan usaha atau perusahaan.
Kedua istilah ini sering dipergunakan untuk maksud yang sama secara
bergantian. Marcoulides dan Heck (1993) dalam Brahmasari (2004:16)
mengemukakan bahwa budaya organisasi sebagai suatu konsep dapat menjadi
suatu sarana untuk mengukur kesesuaian dari tujuan organisasi, strategi dan
organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan.
Tanpa ukuran yang valid dan reliabel dari aspek kritis budaya
organisasi, maka pernyataan tentang dampak budaya pada kinerja akan
terusberdasarkan pada spekulasi, observasi personal dan studi kasus. Glaser et
al. (1987) dalam Koesmono (2005:9) mengemukakan bahwa budaya
organisasional seringkali digambarkan dalam arti yang dimiliki bersama.
4
Wilson Bangun.2008. Budaya Organisasi: Dampaknya Pada Peningkatan Daya Saing
Perusahaan/.Vol.8, No.1 https://doi.org/10.28932/jmm.v8i1.198
Hofstede (1986:21) dalam Koesmono (2005:9) mengemukakan bahwa
budaya dapat didefinisikan sebagai berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan
yang mempengaruhi kelompokkelompok orang dalam lingkungannya. Tika
(2006:16) mengemukakan bahwa dalam pembentukan budaya organisasi ada
ua hal penting yang harus diperhatikan yaitu unsur-unsur pembentuk budaya
organisasi dan proses pembentukan budaya organisasi itu sendiri.
B. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya
kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial.
Yukl dalam Sunyoto (2013 :227) fungsi utama budaya organisasi adalah
membantu memahami lingkungan dan menentukan bagaimana meresponnya,
sehingga dapat mengurangi kecemasan, ketidak pastian dan kebingungan.
Selanjutnya Sunyoto menjelaskan dua fungsi utama budaya organisasi yaitu
sebagai integrasi internal, dimana para anggota organisasi dapat bersatu
sehingga mereka akan mengerti bagaimana berinteraksi satu dengan yang
lain.
Fungsi integrasi internal ini akan memberikan seseorang dan rekan
kerja lainnya identitaskolektif serta memberikan pedoman bagaimana
seseorang dapat bekerjasama secara efektif dan sebagai proses adaptasi
eksternal, dimana budaya organisasi akan menentukan bagaimana organisasi
memenuhi berbagai tujuannya dan berhubungan dengan pihak luar. Fungsi ini
akan memberikan tingkat adaptasi organisasi dalam merespons perubahan
zaman, persaingan, inovasi, dan pelayanan terhadap konsumen.5
Menurut Andreas Lako (2006: 31) fungsi budaya organisasi untuk:
1) Memberikan sense of identity kepada anggota organisasi untuk
memahami visi, misi dan menjadi bagian integral dari organisasi.
2) Menghasilkan dan meningkatkan komitmen terhadap misi
organisasi.
3) Memberikan arah dan memperkuat standard perilaku untuk
mengendalikan pelaku organisasi agar melaksanakan tugas dan
tanggungjawab mereka secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi yang telah disepakati bersama.
5
Sutoro.2020. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja Pegawai
BPSDM Provinsi Jambi/. Vol 20, No 1 (2020) http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v20i1.863.
4) Membantu dalam mendesain kembali sistem pengendalian
manajemen.
5) Membantu manajemen dalam penyusunan skema sistem
kompensasi manajemen untuk eksekutif dan pegawai
6) Sebagai sumber daya kompetitif perusahaan apabila dikelola dengan
baik.6
Dalam organisasi, budaya organisasi atau perusahaan memiliki
berbagai fungsi. Menurut Kast dan Rosenzweig (dalam Robins, 2003)
mengemukakan bahwa budayamempunyai fungsi antara lain:
6
Muhammad Ras Muis. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan/.Vol 1 No 1 (2018).10.36778/jesya.v1i1.7
7
Lukman Hakim. .Membangun budaya organisasi unggulSebagai upayaMeningkatkan
kinerja karyawanDi era komPetitif/. https://doi.org/10.23917/benefit.v15i2.1342
C. PROSES BUDAYA ORGANISASI
Tika (2006:21) memberikan kesimpulan tentang proses pembentukan
budaya organisasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap pertama terjadinya
interaksi antar pimpinan atau pendiri organisasi dengan kelompok/perorangan
dalam organisasi. Pada tahap kedua adalah dari interaksi menimbulkan ide
yang ditransformasikan menjadi artifak, nilai, dan asumsi. Tahap ketiga
adalah bahwa artifak, nilai, dan asumsi akan diimplementasikan sehingga
membentuk budaya organisasi. Tahap terakhir adalah bahwa dalam rangka
mempertahankan budaya organisasi dilakukan pembelajaran (learning)
kepada anggota baru dalam organisasi.8
Proses merupakan pengaitan urutan tindakan/interaksi bila
urutan tersebut berhubungan dengan penanganan, pengendalian, ataupun
tanggapan terhadap suatu fenomena (Anselm Strauss & Juliet Corbin,
2003:157). Proses budaya adalah proses terbentuknya budaya di dalam
suatu organisasi. Proses ini terdiri dari sejumlah subproses yang saling
terjalin, antara lain kontak budaya, penggalian budaya, seleksi budaya,
pemantapan budaya, sosialisasi budaya, internalisasi budaya, control budaya,
evaluasi budaya, pertahanan budaya, perubahan budaya, dan pewarisan
budaya, yang terjadi dalam hubungan suatu organisasi dengan
lingkungannya secara berkesinambungan (Ndraha, 1997:69).9
D. KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI
Karakteristik budaya organisasi unggul pertama yang ditemukan dalam
industri Batik Masaran Sragen adanya budaya transparansi. Budaya ini
terbentuk karena dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu sendiri
seperti adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak yang akan
menghasilkan perubahan organisasi.
8
Ida Ayu Brahmasari.2OO8. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus
pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia) /.Vol 10, No 2 (2008).
https://doi.org/10.9744/jmk.10.2.pp.%20124-135
9
Dani Fadillah.2014. Strategi Komunikasi Pembentukan Budaya Organisasi
Baitul Arqam Sebagai Sarana Pembentukan Budaya Organisasi Ala Kh Ahmad
Dahlan Di Amal Usaha Muhammadiyah Yogyakarta/.Vol 14, No 1 (2014).
https://doi.org/10.21831/hum.v14i1.3327 .
Karakteristik budaya organisasi yang kedua adalah budaya ketelitian
(detaility) yaitu sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan prediksi,
analisis, dan perhatian pada pekerjaan dengan menggunakan unsur ketelitian.
Indikasinya yang ditemukan dalam lapangan adalah terdapat peraturan kerja
yang telah ditetapkan dan karyawan dituntut teliti dalam pelaksanaan kerja
tersebut. Karakteristik budaya organisasi yang ketiga adalah sifat Dinamis
dalam mengelola industry.10
Karakteristik tersebut dibagi dalam beberapa tingkat antara lain:
1. Inovasi dalam pengambilan risiko: tingkat mendorong karyawan
untuk bersikap inovatif dan berani dalam mengambil risiko.
2. Perhatian secara detail: tingkat tuntutan terhadap karyawan untuk
mampu memperlihatkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap
detail.
3. Orientasi terhadap hasil: tingkat tuntutan kepada manajemen untuk
memusatkan perhatian pada hasil daripada teknik dan proses yang
digunankan untuk memperoleh hasil tesebut.
4. Orientasi kepada individu: tingkat keputusan manajemen dalam
mempertimbangkan akibat hasil terhadap individu dalam organisasi.
5. Orientasi terhadap kelompok: tingkat aktivitas pekerjaan yang
diatur dalam kelompok.
6. Agresivitas: tuntutan kepada orang-orang dalam organisasi agar
agresif dan bersaing.
7. Stabilitas: tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam
mempertahankan status quo dibandingkan pertumbuhan.
10
Lukman Hakim.2020. Karakteristik Budaya Organisasi Unggulberbasis Kearifan Lokal Di
Industri Batik Masaran Sragen Jateng/.Volume 5, Nomor 1
https://doi.org/10.23917/benefit.v5i1.9205
Karateristik setiap organisasi sudah ditetapkan sejak organisasi tersebut
didirikan oleh pendirinya (founder) sesuai visi dari perusahaan tersebut. Oleh
karena itu budaya organisasi merupakan ketentuan yang bersifat deskriptif.11
11
Wilson Bangun.2008. Budaya Organisasi: Dampaknya Pada Peningkatan Daya Saing
Perusahaan/.Vol.8, No.1 https://doi.org/10.28932/jmm.v8i1.198
12
Ujang Wawan Sam Adinata.2015. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional,
Motivasi, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Kjks Bmt Tamzis
Bandung/.Vol. 9, No. 2.
Dimana dimensi-dimensi diatas yang dicadangkan oleh Delobbe,
Haccoun dan Vandenberghe (2002). Data bagi dimensi-dimensi ini
dianalisis dengan analisis pemfaktoran untuk mendapatkan dimensi-
dimensi yang lebih relevan. Ini memandangkan budaya organisasi di
organisasi berunifom di kalangan pegawai polis di Indonesia agak bersifat
regimentasi berbanding organisasi perniagaan yang agak fleksibel.
Dimensi-dimensi ini digunakan untuk menerangkan sejauhmana efektifnya
konstruk budaya organisasi untuk meramalkan prestasi kerja.
12
Hesri mintawati. 2018. Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja
Pegawai Polis di Jawa Barat indonesia /. Vol. 8 (1).
https://doi.org/10.32890/jbma2018.8.1.8799
Indikator budaya organisasi yang telah digabungkan berdasarkan
dimensinya menurut manajemen tingkat satu. Dapat diketahui bahwa dari
keempat dimensi budaya organisasi yaitu involvement, consistency, mission
dan adaptability.13
13
Iwan Sukoco.2019. Analisis Budaya Organisasi Pada Level Manajemen Menengah
Dan Manajemen Bawah Pt Xyz Medan Sumatera Utara/.Vol.4, No. 2.
https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v4i2.21823
kesesuaian organisasi di satu sisi dengan pemisah (separation) dan
kebebasan organisasi pada sisi lainnya.Sumbu dimensi ini berupa
External Focusand Differentiation (kadang disebut strategic) dan
Internal Focus and Integration (kadang disebut Operational).
Diasumsikan bahwa suatu tujuan yang jelas dan strategi yang agresif
membawa produktivitas dan profit. Kesuksesan didefinisikan dari segi
pangsa pasar dan penetrasi.
3. The Clan
Culture Disebut „Clan‟ karena jenis organisasinya mirip dengan
keluarga besar. Nilai dan tujuan yang dibagi, kesatuapaduan,
kepribadian, partisipatif, dan rasakebersamaan, merupakan jenis
organisasi dengan budaya „Clan‟Karakteristik dari jenis organisasi
dengan budaya „Clan‟ adalah kerja tim, program keterlibatan pegawai,
dan komitmen korporat kepada para pegawai. Dalam lingkungan budaya
„Clan‟ dapat dikelola dengan baik melalui kerja tim (tidak individual)
dan pengembangan pegawai dan pelanggan di anggap sebagai mitra.
15
Marbawi Adamy.2016. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Praktik
Dan Penelitian /.UNIVERSITAS MALIKUSSALEH. Aceh. Hlm :37-39
G. TUJUAN DAN MANFAAT PROFIL BUDAYA ORGANISASI
Tika (2006) mengemukakan tujuan dan manfaat organisasi yang
memiliki budaya organisasi kuat adalah sebagai berikut : 1.Anggota- anggota
organisasi loyal kepada organisasi, 2. Pedoman dalam tingkah laku digariskan
dengan jelas dan dipatuhi oleh anggota 3. Nilai- nilai yang dianut tidak hanya
berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku
sehari - hari secara konsisten oleh anggota, 4. Organisasi memberikan
penghargaan kepada anggota yang berprestasi misalnya inovator tahun ini,
pramujual terbaik bulan ini, dan sebagainya. 5. Dijumpai banyak ritual.
Pemimpin organisasi selalu mengalokasikan waktu untuk menghadiri acara -
acara ritual ini. 6. Memiliki jaringan kultural yang menampung cerita - cerita
kehebatan para pahlawannya.16
16
Marbawi Adamy.2016. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Praktik
Dan Penelitian /.UNIVERSITAS MALIKUSSALEH. Aceh. Hlm :39
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian Budaya Organisasi adalah suatu karakteristik yang ada
pada sebuah organisasi dan menjadi pedoman organisasi tersebut
sehingga membedakannya dengan organisasi lainnya. Dengan kata lain,
budaya organisasi adalah norma perilaku dan nilai-nilai yang dipahami
dan diterima oleh semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar
dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut.
Karakteristik-karakteristik tesebut merupakan nilai (value) bagi
suatu oranisasi. Setiap perusahaan mempunyai karakteristik tersendiri dan
berbeda dengan organisasi lain, sehingga nilai suatu perusahaan berbeda
dengan perusahaan lainnya tergantung kepatuhan para anggota organisasi
dalam melaksanakan karakteristikkarakteristik yang dimilikinya.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber- sumber yang lebih banyak dan
tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian, kritik maupun
saran dari pembaca sangat penting bagi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Hesri mintawati. 2018. Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai
Polis di Jawa Barat indonesia /. Vol. 8 (1).
https://doi.org/10.32890/jbma2018.8.1.8799
Ida Ayu Brahmasari.2OO8. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus
pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia) /.Vol 10, No 2 (2008).
https://doi.org/10.9744/jmk.10.2.pp.%20124-135
Iwan Sukoco.2019. Analisis Budaya Organisasi Pada Level Manajemen Menengah Dan
Manajemen Bawah Pt Xyz Medan Sumatera Utara/.Vol.4, No. 2.
https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v4i2.21823
Marbawi Adamy.2016. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Praktik Dan
Penelitian /.UNIVERSITAS MALIKUSSALEH. Aceh
Muhammad Ras Muis. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan/.Vol 1 No 1 (2018).10.36778/jesya.v1i1.7
Wan Dedi Wahyudi.2019. Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai/.Vol 2, No. 1. https://doi.org/ 10.30596/maneggio.v2i1.3363
Wilson Bangun.2008. Budaya Organisasi: Dampaknya Pada Peningkatan Daya Saing
Perusahaan/.Vol.8, No.1 https://doi.org/10.28932/jmm.v8i1.198