Menurut Robbins (1996) ada dua faktor yang menentukan kuat lemahnya
budaya perusahaan, yaitu faktor penyebaran (sharedness), yang menunjukkan
tingkat seberapa besar karyawan mempunyai nilai-nilai yang sama, dan faktor
yang kedua adalah intensitas (intensity) yaitu tingkat komitmen karyawan
terhadap nilai inti yang sama tersebut.
Menurut O’Reilly (Rois, 2003) menyatakan bahwa terdapat dua dimensi yang
menentukan kuat lemahnya suatu budaya perusahaan. Dua dimensi tersebut
adalah intensity dari budaya, atau jumlah persetujuan atau ketidaksetujuan
atas suatu harapan; dan kristalisasi, atau tingkat konsensus atau konsistensi
atas kebersamaan norma.
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Komitme Organisasi.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa hasil penelitian yang mendukung dan sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya :
1. Idris Azis (2006) Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya organisasi, dan Pengembangan SDM
terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Kawasan Industri Makassar).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap budaya organisasi, gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai dan budaya organisasi berpengaruh negatif namun signifikan terhadap kinerja
pegawai.
2. Setya Budi (2005) Pengaruh Budaya Organisasi dan Stress terhadap Komitmen Organisasi dan
Kepuasan Kerja (Studi di Kepolisian Negara RI Sektor Kepolisian Negara RI Daerah Jawa Timur
Hasil penelitiannya menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmenorganisasi dan kepuasan kerja pegawai.
3. Ida Ayu Brahmasari dan Agus Supriyanto (2008) Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja serta Dampaknya terhadap Kinerja (Studi
Kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai,
(2) kepemimpinan mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
(3) budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja,
(4) motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja tetapi tidak signifikan,
(5) kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja,
(6) budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja, dan
(7) kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Hasil pengujian yang didapatkan adalah pemberdayaan pegawai, motivasi kerja pegawai dan
komitmen pegawai secara bersama-sama (simulthan) berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai.
Sedangkan secara parsial motivasi kerja pegawai berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja pegawai.
TERIMA KASIH