Anda di halaman 1dari 26

RIFDAH ABADIYAH, SE,MSM

 Junus Melalatoa:
 Budaya adalah sistem ide atau sistem gagasan milik suatu
masyarakat yang dijadikan acuan bagi tingkah laku dalam
kehidupan sosial dari masyarakat bersangkutan.
 Sistem budaya adalah seperangkat pengetahuan yang meliputi
pandangan hidup, keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum,
yang menjadi milik suatu masyarakat melalui suatu proses
belajar, yang kemudian diacu untuk menata, menilai, dan
mengintepretasi sejumlah benda dan peristiwa dalam beragam
aspek kehidupan dalam lingkungan masyarakat yang
bersangkutan.”
 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rahmat:
 Budaya adalah tatanan pengetahuan, pengalaman,
kepercayaan, nilai, sikap, makna, hierarki, agama, waktu,
peran, hubungan ruang, konsep alam semesta, obyek-obyek
materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari
generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
 Beberapa konsep penting dalam definisi budaya: pengetahuan,
keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum, dan perilaku.
 Budaya memainkan peranan penting dalam
pembentukan sistem nilai, kepercayaan, sikap
dan perilaku seseorang dan dapat mempengaruhi
pembentukan persepsi orang.
 Seluruh perbendaharaan sikap dan perilaku
manusia bergantung pada budaya dimana mereka
dibesarkan.
 Kebudayaan merupakan hasil belajar dalam pergaulan
dan tidak berkaitan dengan ciri-ciri biologis (keturunan).
 Kebudayaan merupakan sistem nilai yang dianut dan
dihayati bersama oleh setiap anggota kelompok sosial
yang bersangkutan.
 Kebudayaan hidup dari generasi ke generasi, dan
berkembang sejalan dengan perkembangan generasi.
 Kebudayaan bersifat simbolik dan muncul atas
dasar kemampuan orang untuk menciptakan
berbagai lambang yang mengandung makna.
 Kebudayaan memiliki pola, keteraturan, dan
terintegrasi sebagai suatu kebulatan.
 Kebudayaan bersifat adaptif karena merupakan
manifestasi dari mekanisme adaptasi manusia
terhadap lingkungan.
 Isi kebudayaan tersusun dalam 3 kategori, yaitu:
 Kategori tingkatan nyata, yang tertangkap oleh panca
indera, terutama penglihatan dan pendengaran.
 Kategori tingkatan setengah nyata, tentang cara
orang-orang membuat penafsiran dan pemberian
makna terhadap kategori tingkatan nyata di dalam
interaksi.
 Kategori abstrak, yang meliputi segala gagasan dan
asumsi yang mempengaruhi perilaku.
 Edgar H. Schein:
Budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang ditemukan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok orang selagi mereka belajar
untuk menyelesaikan problem-problem, menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal dan berintegrasi dengan lingkungan internal-
yang telah terbukti dapat diterapkan dengan baik untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dianggap benar,
sehingga diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat
untuk mempersepsikan, berpikir dan memiliki pemahaman yang
kuat dalam hubungan problrm tersebut.
.
 Schwartz dan Davis (1981):
Budaya organisasi merupakan pola kepercayaan
dan harapan yang dianut oleh anggota organisasi.
Kepercayaan dan harapan tersebut menghasilkan
nilai-nilai yang dengan kuat membentuk perilaku
para individu dan kelompok-kelompok anggota
organisasi
 Robert G. Owen :
Budaya organisasi adalah norma yang menginformasikan anggota
organisasi mengenai apa yang dapat diterima dan apa yang tidak
dapat diterima, nilai-nilai dominan yang dihargai organisasi di atas
yang lainnya, asumsi dasar dan kepercayaan yang dianut bersama
oleh anggota organisasi, aturan main yang harus dipelajari jika
orang ingin dapat sejalan dan diterima sebagai anggota organisasi
dan filsafat yang mengarahkan organisasi dalam berhubungan
dengan karyawan dan kliennya.
 Wirawan :
norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan
organisasi dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang
dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin
dan anggota organisasi yang disosialosasikan dan diajarkan
kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi
sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku anggota
organisasi dalam memproduksi, melayani para konsumen dan
mencapai tujuan organisasi.
1. Isi Budaya Organisasi
2. Sosialisasi
3. Mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku
anggota organisasi
4. Dikembangkan dalam waktu yang lama
Edgar H. Schein (1985)
 Level 1 : Artefak

 Level 2 : Nilai-nilai

 Level 3 : Asumsi dasar


 Hubungan organisasi dengan lingkungan
 Hakikat aktivitas manusia

 Hakikat realitas dan kebenaran

 Hakikat waktu

 Hakikat manusia

 Sifat manusia

 Homogenitas vs keragaman
 Fons Tropenaars :
1. Lapisan Luar :produk-produk eksplisit atau
budaya eksplisit
2. Lapisan Tengah : norma dan nilai-nilai
3. Inti :asumsi mengenai eksistensi manusia
 Wayne K.Hoy dan Cecil G. Miskel (2001) :
1. Norma
2. Nilai-nilai bersama
3. Asumsi-asumsi dimengerti tanpa diucapkan
 Asumsi pertama:
1. Kebenaran akhir datang dari para guru sendiri
2. Para guru bertanggungjawab, termotivasi serta mampu mengatur
diri mereka sendiri dan membuat keputusan untuk kepentingan
terbaik para siswa mereka
3. Kebenaran ditentukan melalui debat yang sering menghasilkan
konflik dan mengetes ide-ide dalam forum terbuka
4. Para guru adalah suatu keluarga; mereka menerima, menghormati
dan saling menghargai
 Asumsi kedua
1. Kebenaran berasal dari pengalaman para guru dan administrator
2. Sebagian besar guru loyal terhadap sekolah
3. Hubungan di sekolah pada dasarnya hirarkis
4. Para guru saling menghormati otonomi masing-masing kelas
5. Para guru adalah keluarga yang saling membantu
 Budaya yang tumbuh dalam unit-unit organisasi
yang berbeda dalam lingkungan budaya
organisasi yang sama
1. Diferensiasi fungsi dan produk
2. Karakteristik anggota sama
3. Berbagi pengalaman yang sama
4. Pemimpin unit yang sama
 Edgar H. Schein :
1. Subbudaya operator
2. Subbudaya insinyur
3. Subbudaya eksekutif
 J.Martin dan C. Siehl (Andre Bown 1998)
1. Subbudaya maju
2. Subbudaya ontogonal
3. Subbudaya kontra
 Andrew C Inkpen (1998) :
Organisasi merupakan sistem pembelajaran.
Tugas para manajer adalah mengembangkan
sistem pembelajaran organisasi dan menemukan
penggunaan ilmu pengetahuan baru dalam
kompetensi inti.
1. Identitas organisasi
2. Menyatukan organisasi
3. Reduksi konflik
4. Komitmen kepada organisasi dan kelompok
5. Reduksi ketidakpastian
6. Menciptakan konsistensi
7. Motivasi
8. Kinerja organisasi
9. Keselamatan kerja
10. Sumber keunggulan kompetitif
 Indikator permasalahan organisasi
1. Tuntutan kerja
2. Hubungan interpersonal di tempat kerja
3. Dukungan dan hambatan kerja
4. Lingkungan kerja fisik
1. Kinerja
2. Komitmen organisasi
3. Ketidakpuasan kerja

Anda mungkin juga menyukai