BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Kerangka Teori
1
Moh. Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), hlm.150
2
Ibid
12
13
kelompok.3
organisasi.5
kelompok.
3
Definisi lama budaya adalah segala manifestasi dari kehidupan manusia yang berbudi
luhur dan bersifat rohani.
4
Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung:CV. Pustaka Setia, 2009), hlm.201
5
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2003), hlm.200.
6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), hlm.169
14
tertentu.9
lebih.10 Selain itu, organisasi adalah kerja sama antara dua orang
7
Syaiful, Sagala, Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan, Pemberdayaan
Organisasi Pendidikan ke Arah yang Lebih Profesional dan Dinamis di Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.111-112.
8
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 71.
9
Kasim Azhar, Pengukuran Efektivitas Dalam Organisasi, (Jakarta : LP FE UI dan PAU
Ilmu-Ilmu Sosial UI, 1993), hlm.1
10
Khairul Umam, Manajemen Organisasi, (Bandung : Pustaka Setia, 2012), hlm. 18
11
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 2012), hlm. 22
15
yang lain.12
anggota-anggota organisasi.13
12
Yayat Hayati Djatmiko, Perilaku Organisasi,(Bandung: Alfabeta,2008), hlm.72
13
Ibid
16
14
Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip dan Aplikasi
dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hlm.67.
15
Fred C. Lunenburg and Allan C. Ornstein, Educational Administration :Concepts and
Practices, (USA: wodsworth, 2004 ), 4th Ed., p.82.
17
yaitu :18
dominan.
dibedakan menjadi tiga yaitu sub budaya yang sejalan dan sama
16
Soedijarto. Kebijakan Nasional Tentang Akreditasi Sekolah. (Jakarta: Depdiknas-
Badan Akreditasi Sekolah Nasional, 2008), hlm. 44
17
Hikmat, op. cit, hlm. 202.
18
Andreas Budihardjo, 2003, “Peranan Budaya Perusahaan : Suatu Pendekatan
Sistematik dalam Mengelola Perusahaan”. Jurnal Manajemen Prasetya Mulya, Mei, Vol. VIII,
No. 14.
18
budaya perusahaan.
culture).
sehari-hari para anggota organisasi. Oleh karena itu, bagi orang luar
tertutup, kontrol yang longgar atau kontrol yang ketat dan lebih
artefak, adalah elemen yang paling luar, yang tampak dan berujud
sebagainya.
lain.
20
Davis S., Managing Corporate Culture, (Cambridge, MA: Belinger, 1984), hlm. 171
21
Hofstede , op. Cit.
20
seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru,
staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama
dengan sekolah.22
perilaku kerja dan cara bekerja dalam organisasi. Atau dengan kata
22
Abdul Aziz Wahab, Anatomi Orgaisasi & Kepemimpinan Pendidikan (Telaah
Terhadap Organisasi& Pengelolaan Organisasi Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm.227
23
Syaiful Sagala, Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan,(Bandung: Alfabeta,
2008), hlm.113.
21
waktu, cinta ilmu, mujahadah (kerja keras dan optimal), tanafus dan
mana pun, dari perorangan atau kelompok, dari tingkat bawah atau
24
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2003), hlm. 40
25
Moedjiarto, Sekolah Unggul, (Jakarta:Duta Graha Pustaka, 2002), hlm.30.
26
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip dan
Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), hlm. 73
22
masyarakat.27
27
Hikmat, op.cit., hlm. 217
28
Hikmat, op.cit., hlm. 241.
23
29
Akhmad Sudrajat, op.cit., hlm.3
24
organisasi.30
30
Nurkolis, op.cit.
25
para pendukungnya.
31
Yayat Hayati Djatmiko, Op.cit, hlm.74.
32
Fred C. Lunenburg and Allan C. Ornstein, op.cit.
26
33
Hikmat, op.cit., hlm. 204-205
27
yang kuat.
34
Mulyono, op.cit, hlm. 286.
35
Akhmad sudrajat, op.cit.
28
kebanggan tersendiri.
36
Aan komariah, Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2005), hlm.110.
37
Hikmat, op.cit., hlm. 204
38
Akhmad Sudrajat, op.cit., hlm.2.
30
jalur pendidikan.39
39
Nazarudin Rahman, Regulasi Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Felicha), 2009,
hlm.194.
40
Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa al Thuruq al Tadris (Juz
I),(Dar Al-Maarif: Mesir,1996.), hlm.78.
31
dan mendatang.
41
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2003), hlm.30.
32
dan lain sebagainya harus didasarkan pada nilai-nilai moral dan etis
organisasi yang Islami dengan yang tidak. Dari sini dapat diketahui,
aktifitas di sekolah.
42
Abuddin Nata, op.cit, hlm.173.
33
dan di akhirat.
sekawanan.46
sendirian.
berjamaah.49
(c) Terhindar dari lupa dan memberi ingat kepada imam apabila
45
Said bin Ali Wahf Al Qathani, Lebih Berkah dengan Shalat Berjama’ah, (Solo:
Qaula, 2008), hlm.18
46
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997),
hlm.209.
47
Said bin Ali Wahf Al Qathani, op. cit., hlm.20.
48
Moh. Rifa’i, Mutiara Fiqih Jilid 1, (Semarang: Wicaksana, 1998), hlm. 273.
49
Wahf Al Qathani, op. cit,, hlm.93
35
sempurna shalatnya.
tetangga,
diri kepada Allah SWT dan sebagai tanda syukur atas limpahan
50
Teungku M. Habsi Ash Shiddieqy, Tuntunan Shalat Nabi SAW, (Semarang: PT.
Pustaka Rizki Putra, 2004), hlm.133-134.
51
M. Ali Hasan, Hikmah Shalat dan Tuntunannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2000), hlm.20.
52
Baidi Bukhori, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja,
(Semarang: Rasail Media Group, 2008), hlm. 50.
36
mengamalkannya.
53
Hery Jauhari Muhtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),
hlm.27.
37
dan siswa.
54
Lihat, Muhammad Syed Naquib al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, (Bandung : Mizan,
1994), hlm. 52-60
38
dan aktifitas.
Islami.
akhlakul karimah.
sekolah.
39
pembelajaran.
pertama.
keagamaan.
55
Ibid.
56
Ramayulis, op.cit, hlm. 156
40
Konsep dari budaya ini adalah sebuah persepsi sadar bagi para
Oleh karena itu budaya sekolah harus dikelola agar tujuan yang
telah ditetapkan sekolah dapat tercapai, khususnya dalam hal ini untuk
norma sekolah.
adalah harus selalu mengacu pada visi misi sekolah. 61 Agar dalam
kerja berupa sarana dan fasilitas yang memadai, baik peralatan pokok
59
Nurkolis, op.cit, hlm. 204.
60
Ibid, hlm. 205
61
Direktorat Tenaga Kependidikan, Penerapan Budaya dan Iklim Pembelajaran di
Sekolah, http://diknas/ac.id/contents/koleksi/pdf/08/03/2010.
62
Nurkolis, op.cit, hlm. 205.
42
2) Shalat berjamaah
4) Tadarus/membaca Al Qur’an;
(1) Mushalla/masjid ;
(2) Perpustakaan;
(3) Kaligrafi ayat-ayat dan hadits Nabi;
(4) Adanya organisasi atau lembaga yang bisa mengembangkan
minat dan bakat siswa;
8) Adanya komitmen setiap warga sekolah menampilkan citra
Islami;
43
yang sedapat mungkin dapat diukur. Sasaran yang dapat diukur akan
63
Ibid
44
sesuai dengan aturan berbusana yang Islami, tata cara pergaulan yang
tata tertib yang ada, sehingga dapat menumbuhkan sikap interest dari
Pengarahan ini bisa dalam bentuk yang lain, yaitu pemberian motivasi;
barang atau uang. Bentuk lainnya adalah penghargaan atau kredit point
64
Ibid.
65
Akhmad Sudrajat, Loc.Cit.
45
diketahui. Hal ini bisa dilakukan secara rutin dan bertahap: jangka
simbolik tetapi lebih dari itu, berupa penanaman dan pengembangan nilai-
nilai religius.66
akan tercipta budaya sekolah yang kuat dan dihayati oleh seluruh anggota.
68
Hikmat, op.cit., hlm. 2
69
Moh. Pabundu Tika, op.cit., hlm. 150
47
2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Jabbar pada tahun 2009 berjudul
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ita Rahmatiyah pada tahun 2006 yang
70
Komaruddin, “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di SMP 2
Delanggu”, Tesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel
Surabaya, 2006)
71
Abdul Jabbar, “Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja Organisasi di
Sekolah Menengah Pertama Ulul Albab Sepanjang Sidoarjo”, Tesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya
(Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009), t.d.
48
suatu iklim, budaya kerja yang baik, yang sesuai tuntutan dan kondisi saat
ini sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja guru, baik secara fisik
maupun mental. Ada titik sambung antara karya tersebut dengan apa yang
sekolah. Namun, tentu saja banyak hal yang membedakan antara karya
tersebut dengan tema yang akan peneliti paparkan. Salah satunya adalah
fokus penelitian.
C. Konsep Operasional
memberikan pemahaman dan batasan yang jelas agar penelitian ini tetap fokus
72
Ita Rahmatiyah, “Peran Kultural Sekolah Dalam Meningkatkan Etoos Kerja Guru di
MIN Buduran Sidoarjo”, Tesis. IAIN Sunan Ampel Surabaya (Surabaya: Perpustakaan IAIN
Sunan Ampel Surabaya, 2006) , t.d.
49
2) Shalat berjamaah
4) Tadarus/membaca Al Qur’an;
(1) Mushalla/masjid ;
(2) Perpustakaan;
(3) Kaligrafi ayat-ayat dan hadits Nabi;
(4) Adanya organisasi atau lembaga yang bisa mengembangkan
minat dan bakat siswa;
50
perencanaan di atas.
Islam (Rohis);
budaya Islami;
a. Faktor Pendukung;
1) Faktor siswa;
2) Faktor keluarga;
3) Faktor Sekolah;
b. Faktor Penghambat;