MAKALAH
BUDAYA ORGANISASI
Tugas Mata Kuliah Organizational Behavior
Disusun oleh:
Tingkat 1 Elektronika B
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan karakteristik budaya organisasi?
2. Apakah yang dimaksud keseragaman budaya?
3. Bagaimana sudut pandang tentang budaya organisasi?
4. Apa saja fungsi budaya organisasi?
5. Bagaimana cara mempelajari budaya organisasi ?
6. Bagaimana menciptakan dan mempertahankan budaya?
C. Tujuan Penyusunan
1. Mahasiswa memahami definisi dan karakteristik budaya organisasi.
2. Mahasiswa memahami apa itu keseragaman budaya
3. Mahasiswa mampu memahami sudut pandang tentang budaya organisasi
4. Mahasiswa memahami fungsi dari budaya organisasi
5. Mahasiswa memahami cara mempelajari budaya organisasi
6. Mahasiswa memahami cara menciptakan dan mempertahankan budaya dalam
organisasi
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Karakteristik Budaya Organisasi
Secara etimologis (asal-usul kata), budaya organisasi terdiri dari dua kata,
yaknibudaya dan organisasi. Kata budaya pertama kali dikemukakan oleh
seorang antropologi bernama Edward B.Tylor pada tahun 1871 yang menyatakan
bahwa : “Budaya adalah sekumpulan pengetahuan, keyakinan, seni, moral,
hukum, adat, kapabilitas, dan kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang
sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu. Dalam
sosiologi budaya diterjemahkan sebagai kumpulan symbol, mitos, dan
ritual yang penting dalam memahami sebuah realitas sosial”.
Sedangkan “Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari
sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui
suatu jenjang kepangkatan & pembagian.”
Definisi lain menurut para ahli :
1) Inovasi dan keberanian mengambil risiko, yaitu sejauh mana seorang anggota
didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2) Perhatian pada hal hal yang rinci, yaitu sejauh mana anggota diharapkan
menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3) Orientasi hasil, yaitu sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil
ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.
4) Orientasi orang, yaitu sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam
organisasi.
5) Orientasi tim, yaitu sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada
tim ketimbang pada indvidu-individu.
6) Keagresifan, merupakan sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif
ketimbang santai.
B. Keseragaman Budaya
Harapan yang dibangun dari sebuah budaya organisasi bahwa individu
yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda atau berada pada tingkatan yang
tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan
pengertian yang serupa. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi
satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau
bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam
organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi
efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan banyak
subbudaya. Sebuah budaya dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki
bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Ketika berbicara tentang budaya
sebuah organisasi, hal tersebut merujuk pada budaya dominannya, jadi inilah
pandangan makro terhadap budaya yang memberikan kepribadian tersendiri
dalam organisasi. Subbudaya cenderung berkembang di dalam organisasi besar
untuk merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi
para anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah
nilai-nilai tambahan yang unik.
C. Sudut pandang tentang Budaya organisasi
Setiap orang memiliki kepribadian yang unik. Kepribadian yang dimiliki
seseorang akan mempengaruhi cara kita berperilaku dan berinteraksi dengan yang
lain. Ketika kita menggambarkan seseorang itu merupakan orang yang hangat,
bersahabat, terbuka, menyenangkan, atau bahkan mungkin konserfatif, maka
sebenarnya kita telah menggambarkan perilaku seseorang. Organisasi juga
memiliki kepribadian, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai budaya.
Oleh karena itu budaya perlu diajarkan dan diwariskan kepada angota-
anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan
terkait degan masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu budaya perlu diajarkan
dan diwariskan kepada angota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami,
memikirkan dan merasakan terkait degan masalah-masalah tersebut. Definisi
tentang budaya tersebut kemudian berdampak terhadap berbagai hal. Pertama,
budaya adalah suatu persepsi. Orang-orang mempersepsikan budaya organisasi
mendasarkan apa yang mereka lihat dan rasakan ketika orang-orang tersebut
berada dalam organisasi. Kedua, orang-orang dari budaya yang berbeda dan dari
level pekerjaan yang berbeda, akan mendefinisikan budaya organisasi sesuai
dengan terminologi mereka, yang kemudian akan saling dipertukarkan untuk
menjadi budaya dalam organisasi. Ketiga, budaya organisasi adalah suatu
gambaran tentang bagaimana para anggota mempersepsikan organisasi menurut
mereka, bukan hanya berkaitan dengan hasil evaluasi.
1) Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang
lain.
2) Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3) Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan diri individual eseorang.
4) Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi
itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh
karyawan.
5) Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan.
2) Upacara
Ritual-ritual perusahaan adalah serangkaian kegiatan berulang yang
mengungkapkan dan meneguhkan nilai-nilai organisasi, sasaran-sasaran apa
yang paling penting dan orang-orang mana yang penting.
3) Simbol
Ketika anda memasuki bisnis yang berbeda, apakah Anda memperoleh
“perasaan” tentang tempat tersebut-formal, kasual, gembira, serius, dan
sebagainya? Perasaan yang Anda peroleh itu menunjukkan kekuatan simbol-
simbol materi dalam menciptakan kepribadian organisasi. Tata letak fasilitas
organisasi, cara karyawan berpakaian, jenis mobil yang disediakan bagi
eksekutif puncak, dan ketersediaan pesawat milik perusahaan merupakan
contoh simbol-simbol materi. Simbol-simbol materi itu mengatakan kepada
para karyawan siapa yang penting, tingkat kesamaan yang dikehendaki oleh
pucuk pimpinan, dan berbagai jenis perilaku (misalnya menanggung risiko,
bersikap konservatif, otoriter, partisipatif, individualistis, dan sebagainya)
yang diharapkan dan layak.
4) Bahasa
Banyak organisasi dan unit di dalam organisasi menggunakan bahasa
sebagai cara untuk mengidentifikasi para anggota sebuah budaya. Dengan
mempelajari bahasa itu, para anggota menyatakan penerimaan mereka
terhadap budaya dan kesediaan mereka untuk membantu melestarikannya.
Dari waktu ke waktu,organisasi sering mengembangkan istilah-istilah unik
untuk menggambarkan peralatan, orang-orang penting, para pemasok,
pelanggan, proses, atau produk-produk yang berkaitan denga bisnis mereka.
Karyawan-karyawan baru sering merasa kewalahan dengan berbagai akronim
dan istilah khusus yang, dalam waktu singkat, menjadi bagian wajar bahasa
mereka. Setelah terasimilasi, bahasa itu berfungsi sebagai penanda umum
yang mempersatukan para anggota budaya tertentu.
2) Manajemen puncak.
Manajemen puncak menunjukkan pada perilaku & tindakan dari
manajemen puncak akan berpengaruh terhadap budaya organisasi. Para
pegawai memperhatikan perilaku manajemen dimana kejadian-kejadian yang
diamati oleh para pegawai dalam kurun waktu tertentu dapat menetapkan
norma-norma yang kemudian meresap ke bawah melalui organisasi. Adanya
sosok Leadership sebagai panutan dalam bertindak merupakan cara untuk
mempertahankan Budaya Organisasi yang telah ada.
3) Proses sosialisasi.
Sosialisasi merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan
budaya organisasi, terutama sosialisasi yang ditujukan bagi anggota baru
untuk menyesuaikan diri dengan budayanya. Seluruh anggota organisasi
seharusnya mengetahui & memahami mengenai terbentuknya budaya
organisasi, pentingnya bagi kemajuan organisasi, termasuk bagi
pengembangan dirinya. Sebuah organisasi akan selalu mensosialisasi setiap
pegawai selama kariernya. Namun sosialisasi yang paling eksplisit ialah ketika
organisasi mencoba membentuk orang luar/orang baru untuk menjadi seorang
pegawai “yang berkedudukan baik”. Dalam proses tersebut, mereka diberitahu
mengenai bagaimana hal tersebut dilakukan disini.
Manajemen
Puncak
DAFTAR PUSTAKA
http://anisa-arkadia.blogspot.co.id/2012/01/budaya-organisasi.html
https://elqorni.wordpress.com/category/manajemen-organisasi/budaya-organisasi-
manajemen-organisasi/
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/fungsi-budaya-organisasi/
http://manajemen-d2.blogspot.co.id/2013/10/bagaimana-karyawan-mempelajari-
budaya.html
http://kokoagat.blogspot.co.id/2013/05/cara-menciptakan-dan-
mempertahankan_14.html