Pada dasarnya, pengertian dari budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang terdapat pada suatu organisasi dan dijadikan sebagai tuntunan organisasi atau perusahaan sehingga mampu membedakannya dengan organisasi lain. Itu artinya, hal tersebut adalah suatu norma dan juga nilai-nilai perilaku yang dipahami serta diterima oleh seluruh anggota organisasi dan juga digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Budaya dalam suatu organisasi akan melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, pengalaman, ekspektasi dan juga seluruh nilai yang terdapat di dalamnya, sehingga nantinya akan terefleksi dalam kegiatan setiap anggota, mulai dari pekerjaan, interaksi dengan lingkungan luar, hingga ekspektasi yang diharapkan bisa terwujud di masa depan. Jadi, mau tidak mau, atau suka tidak suka, saat ada seseorang yang masuk ke dalam organisasi tersebut, mereka akan mengikuti kebiasaan dan juga budaya yang sedang berlaku di dalam organisasi tersebut. Pengertian Budaya Organisasi Menurut para ahli 1. Robert G. Owens Budaya adalah suatu sistem pembagian nilai dan kepercayaan yang terinteraksi dengan orang dalam suatu organisasi, struktur organisasi, dan sistem kontrol yang menghasilkan norma prilaku. 2. Edgar H. Sehein Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut. 3. J. R. Sehermerhorn Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 4. Chester J. Bernard Organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau kekuatan- kekuatan perorangan yang dikoordinasikan secara sadar. Karakteristik Budaya Organisasi 1.Inovasi dan pengambilan risiko. Mencari peluang baru, mengambil risiko, bereksperimen, dan tidak merasa terhambat oleh kebijakan dan praktek-praktek formal. 2.Stabilitas dan keamanan untuk mengantisipasi kejadian yang dapat disangka sebelumnya. Serta penerapan dari aturan-aturan yang mengarahkan perilaku. 3.Penghargaan kepada orang. 4.Orientasi hasil. Memiliki perhatian dan harapan yang tinggi terhadap hasil, capaian, dan tindakan. 5.Orientasi tim dan kolaborasi. Bekerja bersama secara terkoordinasi dan berkolaborasi. 6.Keagresifan dan perjuangan dengan mengambil tindakan tegas untuk menghadapi para pesaing. 7.Perhatian pada hal-hal detail. Dimana pekerjaan dielemenkan menunjukkan ketepatan, melakukan analisis, dan perhatian pada hal-hal rinci. Karakteristik Budaya Organisasi Substansi atau akar budaya organisasi adalah karakteristik inti yang mengindikasikan ciri-ciri, sifat-sifat, unsur- unsur, atau elemen-elemen yang melekat pada budaya organisasi. Victor Tan mengidentifikasi beberapa karakteristik budaya organisasi, yaitu: 1. Individual initiative (tanggung jawab, kebebasan dan ketidak tergantungan yang dimiliki individu) 2. Risk tolerance (pekerja didorong mengambil resiko, menjadi agresif dan inovatif) 3. Direction (kemampuan organisasi menciptakan sasaran yang jelas dan menetapkan target kinerja) 4. Integration (setiap unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara terkoordinasi) 5. Management support (tersedia bantuan, dan dukungan untuk bawahannya) 6. Control (jumlah aturan, ketentuan, dan pengawasan langsung terhadap perilaku karyawan) 7. Identity (identitas) 8. Reward system (didasarkan pada relatif kinerja) 9. Conflict tolerance (konflik dan kritikan secara terbuka) 10. Communication pattern (pola komunikasi dibatasi pada kewenangan hierarki formal) Bentuk Budaya Organisasi Bentuk Budaya Organisasi Jeff Catwright (1999:11) membagi empat bentuk budaya yang dipandang sebagai siklus budaya, yaitu: a. Monoculture; individu atau kelompok berfikir sama sesuai dengan norma budaya yang sama, dicirikan ekstrem (fanatik dan fundamentalik) b. Superordinate Culture; sub kultur terkoordinasi (setiap individu bergerak dengan keyakinan dan nilai-nilai, gagasan dan sudut pandang sendiri, namun bekerja dalam satu organisasi dan semu termotivasi). Superordinate culture merupakan bentuk ideal budaya organisasi. Perbedaan budaya menjadi akibat pemisahan dan konflik atau sumber vitalitas, kreativitas, dan energi. c. Divisive Culture; bentuk ini memecah belah karena setiap individu memiliki agenda dan tujuan sendiri. Dalam model ini, organisasi ditarik kearah yang berbeda. Gejala budaya ini adalah vandalisme, kejahatan, inefisiensi dan kekacauan. d. Disjunctive Culture; diindikasikan dengan pemecahan organisasi secara eksplosif atau menjadi unit budaya individual. Referensi • http://sosiologiindonesia101.blogspot.com/2018/11/makalah-budaya -organisasi.html • https://accurate.id/marketing-manajemen/budaya-organisasi/ • https://www.studilmu.com/blogs/details/3-bentuk-budaya-organisasi
Perilaku Organisasi Hakikatnya Mendasarkan Pada Ilmu Perilaku Itu Sendiri Yang Dikembangkan Dengan Pusat Perhatiannya Pada Tingkah Laku Manusia Dalam Suatu Organisasi
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu