Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman materi mata kuliah

Budaya Organisasi dan Kepemimpinan - Pertemuan

Budaya Organisasi dan Kepemimpinan - Pertemuan 1

1. Budaya Oranisasi
a. Menurut David Buchanan & Andrzej Huczynski (2004) :
- Kumpulan nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan, tradisi, dan praktek-praktek yang relative
seragam dan bertahan.
- Budaya suatu perusahaan terdiri dari nilai- nilai dan keyakinan, mitos, pahlawan dan
simbol-simbol yang mempunyai makna bagi semua pegawai
b. Joseph E. Champoux (2006) :
- Aspek yang kompleks dan dari dalam organisasi yang bisa mempengaruhi anggota organisasi
- Budaya organisasi termasuk nilai-nilai, norma-norma, ritus, ritual, ucapara, pahlawan, dan
penjahat di dalam sejarah organisasi.
- Aspek yang penting: nilai-nilai bersama, penstrukturan pengalaman dalam suatu organisasi
c. Andrew J. DuBrin (2007)
- Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai- nilai dan keyakinan bersama yang
mempengaruhi perilaku pekerja.
- Budaya merupakan kekuatan yang demikian dominan di dalam organisasi
d. Ricky W. Griffin and Gregory Moorhead (2007)
- T.E. Deal dan A.A. Kennedy mendefinisikan budaya perusahaan sebagai “cara bagaimana
kita melakukan segala sesuatu di sekitar perusahaan”
- Bisa mencakup cara bagaimana perusahaan memproduksi produk-produknya membayar
tagihan, memperlakukan pegawainya, dan melakukan kerja organisasi lainnya.
- E.H. Schein : pola asumsi-asumsi dasar bahwa suatu kelompok telah menemukan atau
mengembangkan cara-cara di dalam pembelajaran guna menghadapi permasalahan
adaptasi eksternalnya dan integrasi internalnya.
- Tom Peters dan Robert Waterman: sejumlah nilai- nilai bersama yang dominan dan koheren
yang disampaikan oleh simbol-simbol seperti cerita- cerita, mitos, legenda, slogan,
anekdot, dan dongeng.
2. Pengertian Budaya Organisasi
Nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan
seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi
pemahaman dan cara berfikir yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi
dan diajarkan kepada anggota baru
3. Definisi Budaya Organisasi
Cara hidup manusia dalam kelompok sosial yang memiliki rancangan hidup serta
terorganisirkan dalam suatu system yang di peroleh melalui proses belajar.
4. Unsur-Unsur Budaya
- Aspek Budaya
- Bentuk Budaya
- Karakter Budaya
5. Level Budaya
Menurut Laurie J. Mullins (2005)
Schein menyarankan suatu pandangan mengenai budaya organisasi berdasarkan atas pembedaan
terhadap tiga level budaya: artefak dan ciptaan; nilai-nilai dan asumsi-asumsi dasar.
6. Tingkat Budaya Organisasi
- Budaya Organisasi yg tampak (Visible)
- Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible)
- Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg tersembunyi
7. Kesimpulan
- Budaya Organisasi Adalah Sebuah sistem yang mempunyai makna bersama yang dianut oleh
para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya
- Budaya Organisasi sangat penting di dalam perusahaan dikarenakan terdapat manfaat yang
sangat penting yaitu mementingkan tujuan bersama
Rangkuman Materi Mata Kuliah
Budaya Organisasi dan Kepemimpinan- Pertemuan

Budaya Oragnisasi dan Kepemimpinan- Pertemuan 2

1. Tiga Konsep Nilai


- Nilai : Keyakinan yang teguh dan tampil dalam tingkah laku
- Nilai yang mendukung (Espaused Values) : Nilai dan Ternorma yang dibuat organisasi
(Keaneragaman, rasa hormat, dan Integritas)
- Tanggung jawab tanpa harus diperintah : Nilai dan norma yang dimiliki karyawan (sejauh mana
nilai yang tercermin disetiap karyawan)
2. Tujuan dan Manfaat Budaya Organisasi
- Identitas organisasi yang membeda kan organisasi satu dengan lainnya
- Perekat kebersamaan dalam hidup multikultur
- Sarana pencapaian tujuan karena adanya kesamaan pikiran, pendapat, gerak dan
langkah
- Meningkatkan kesehatan iklim organisasi yang kondusif
- Meningkatkan mutu produk organisasi
- Menjelaskan dinamika kultur dalam organisasi
- Memahami iptek baru yang mempengaruhi dan dipengaruhi organisasi
- Memahami resistensi budaya terhadap perubahan yang terjadi seperti pembelajaran
organisasional dan perubahan organisasi
3. Nilai Budaya Organisasi
- Nilai budaya yang dianut oleh suatu organisasi berperan sangat penting terhadap
keefektifan dan kefisienan suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasi tersebut,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Peran nilai budaya adalah untuk menentukan arah organisasi, menggerakkan apa yang
boleh dan tidak boleh untuk dilakukan, mengelola sumber daya yang dimiliki organisasi
tersebut, dan juga sebagai alat menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan
internal dan eksternal.
- Sebuah organisasi mempunyai budaya masing- masing. Ini menjadi salah satu pembeda
antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Perbedaan ini yang menyebabkan
tiap organisasi memiliki karakteristik nya masing – masing.
4. Dimensi Budaya Organisasi
- Prilaku yang diamati
- Norma kelompok
- Nilai-nilai pendukung
- Filosofi
- Aturan Main
- Iklim
- Keterampilan
- Pola Pikir
- Simbol-simbol
- Dll
5. Karakter Budaya Organisasi
- Inovasi dan keberanian mengambil resiko
- Perhatian pada hal rinci
- Orientasi hasil
- Orientasi Orang
- Orientasi Tim
- Keagresifan
- Stabilitas
6. Kesimpulan
- Tentang konsep nilai (nilai Keyakinan, nilai yang mendukung, nilai yang diperankan.
Tujuan dan manfaat adalah sebagai pembeda indentitas orang, perekat kebersamaan,
memahami resistensi budaya terhadap perubahan. Dimensi budaya adalah Perilaku,
norma-norma, nilai-nilai pendukung, keterampilan, pola piker, dll.
- Karakter budaya organisasi adalah inovasi,perhatian pada hal yang rinci, orientasi hasil,
orientasi orang, tim agresifan, dll.
Rangkuman Materi Mata Kuliah
Budaya Organisasi dan Kepemimpinan- Pertemuan

Budaya Oragnisasi dan Kepemimpinan- Pertemuan 3

1. Pengaruh Budaya Organisasi


Pengaruh budaya organisasi dalam praktik konkrit dapat teramati, dirasakan, dipahami dan di alami
oleh segenap anggota dalam bentuk :
- Keteraturan Prilaku
- Norma-norma
- Nilai-nilai baku
- Filsafat
- Peraturan-peraturan
- Iklim Organisasi
2. Peran Sosial Budaya Dalam Masyarakat
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi
karena sebab-sebab intern atau sebab- sebab ekstern.
Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan
unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan
tertentu ke keadaan yang lain.
- Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
- Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
- Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak
Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
- Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
a. Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
b. Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
3. Fungsi Budaya Organisasi
- Sebagai Proses Integrasi Internal “Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu
setiap komponen internal organisasi”.
- Sebagai Proses Adaptasi Eksternal “Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan luar organisasi”
4. Empat Fungsi Budaya Organisasi
a. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya
b. Memudahkan komitmen kolektif
c. Mendukung stabilitas sistem( hubungan) sosial antar personal
d. Memudahkan karyawan memahami tujuan organisasi
5. Dua Sifat Budaya Organisasi
a. Budaya Organisasi Yg Adaptif “Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan dengan
lingkungan luar organisasi”
b. Budaya Organisasi Yg Tidak Adaptif “Budaya organisasi yang tidak mampu
Menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi”
6. Kesimpulan
- Pengaruh budaya organisasi dalam praktik konkrit dapat teramati, dirasakan, dipahami
dan dialami oleh segenap anggota dalam bentuk keteraturan prilaku, norma-norma dan
nilai-nilai baku.
- Fungsi Budaya Organisasi adalah memberikan identitas organisasi kepada
karyawannya, memudahkan komitmen kolektif, mendukung stabilitas system
(hubungan) sosial antar personal, memudahkan karya wan memahami tujuan
organisasi
Rangkuman Materi Mata Kuliah
Budaya Organisasi dan Kepemimpinan- Pertemuan

Budaya Oragnisasi dan Kepemimpinan- Pertemuan 4

1. Bagaimana Budaya di Tanamkan Dalam Organisasi


- Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material orgnisasi dalam rekruitmen,
seleksi, dan sosialisasi.
- Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan
- Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan
- Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
- Cerita, legenda dan mitos mengenai peristi wa atau orang- orang penting
- Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer dan supervisor
- Teladan sikap pimpinan
- Melalui sistem dan prosedur organisasi
- Melalui tujuan-tujuan organisasi yg ingin dicapai.

2. Proses Penciptaan Kultur/ Budaya Organiasi


Robbins dan Judge (2008:262), proses pencptaan kultur terjadi dalam tiga cara yaitu :
- Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan
dengan mereka
- Mereka melakukan indoktrinasi dan sosialisasi cara pikir dan perilaku mereka kepada
karyawan
- Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk
mengidentifikasi diri dan dengan demikian menginter-nalsisai keyakinan, nilai, dan
asumsi pendiri tsb.

3. Bagaimana Kultur Organisasi Terbangun


- Filsafat Pendiri Organisasi
- Kriteria Seleksi
- Manajemen Puncak
- Sosialisasi
- Budaya Organisasi (cerita, simbol, ritual,material,bahasa)
4. Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja dan Kepuasan
Faktor –Faktor Obyektif:
- Inovasi & pengambilan resiko
- Perhatian pada detail
- Orientasi pada hasil
- Orientasi pada orang “budaya organisasi, kekuatan kultur tinggi renda,kinerja, kepuasan”
- Orientasi pada tim
- Keagresifan
- Kemantapan
5. Etika Organisasi
Etika adalah yang mewarnai perilaku dan tindakan setiap individu dalam organisasi, baik atau
buruk, benar atau salah.
6. Mengembangkan Etika di Tempat Kerja
- menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/mgr sebagai model peran)
- Penyaringan karyawan dalam seleksi awal
- Mengembangkan kode etik
- Menyediakan pelatihan etika
- Memberikan dukungan thd perilaku etis
- Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari
7. Kesimpulan
- Membangun dan menanamkan budaya dalam organisasi adalah menggunakan filosofi,
visi, misi, nilai-nilai dan material orgnisasi dalam rekruitmen, seleksi, dan
sosialisasi, dan lain-lain
- Kultur organisasi terbangun asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu
pada gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digu-nakan dalam perekrutan,
tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan norma-norma yang
berlaku yang terkait dengan perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai