Anda di halaman 1dari 4

ORGANISASI KELOMPOK

NAMA : NI KADEK PUSPA DIVANI


KELAS : 1PA03
NPM : 11522059

PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Indvidu membawa tatanan seperti harapan, kemampuan, pribadi, kepercayaan, dan pengalaman ke
dalam organisasi. Organisasi mempunyai karakterisktik dan merupakan lingungan bagi individu
dimana karakteristik individu akan dibawa kesini.

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU


Perbedaan dimensi individu dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh konsep diri (cara memandang
diri sendiri), emosi, kemampuan, ciri kepribadian (tampilan didepan orang lain), dan sikap.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: kemampuan, lingkungan, atau
kebutuhan. Oleh karena terlalu banyak faktor, organisasi sering kesulitan untuk menciptakan
suasana yang memimpin kearah tercapainya efektifitas kerja.

PENGERTIAN PERILAKU KELOMPOK DAN KLASIFIKASI KELOMPOK


Kelompok adalah bagian dari kehidupan manusia, dimana setiap harinya manusia terlibat dalam
sebuah kelompok, bahkan dalam ogranisasi banyak ditemukan kelompok. Individu mempunyai
tujuan dan kepentingan yang berbeda dengan individu lain, sehingga jika sifat karaktersitik ini
disatupadukan akan mempunyai potensi yang besar jika diwujudkan kedalam suatu kepentingan
dan tujuan bersama (kelompok). Dengan demikian, perilaku mereka akan menjadi perilaku
kelompok.

Karakteristik kelompok:
1. Terdapat dua orang atau lebih.
2. Saling berinteraksi.
3. Saling membagi beberapa tujuan yang lama.
4. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK


A. Kondisi Eksternal pada Kelompok
1. Strategi organisasi : meliputi tujuan dan cara untuk mencapai tujuan bersama
yang sudah ditentukan
2. Struktur otoritas : ketentuan otoritas setiap bagian atau setiap individu yang
berbeda-beda.
3. Peraturan formal : ketentuan mengenai aturan, prosedur, dan ragam lain dari
peraturan induk membakukan perilaku karyawan.
4. Sumber daya organisasional : sumber daya uang, waktu, bahan mentah, dan peralatan yang
dialokasikan oleh organisasi kepada kelompok.
5. Proses seleksi perilaku : ketentuan tentang aturan, kebijakan, prosedur, dan ragam
lain dari peraturan induk membekukan perilaku karyawan.
6. Evaluasi kinerja dan sistem gajaran : proses evaluasi hasil kerja anggota yang kemudian
diteruskan dengan sistem ganjaran akan hasil evaluasi.
7. Budaya organisasi : standar karyawan mengenai perilaku yang dapat diterima
dengan baik dan tidak dapat diterima.

B. Sumber Daya Anggota


1. Kemampuan : terdapat hubungan antara kemampuan intelektual dengan
relevansi tugas terhadap kinerja kelompok.
2. Karakteristik kepribadian : terdapat hubungan antara karakteristik kepribadian yang
positif dalam budaya terhadap semangat, produktivitas, dan kekohesifan kelompok.

C. Struktur Kelompok
1. Kepemimpinan formal : berperan penting dalam keberhasilan kelompok.
2. Norma : standar perilaku yang dapat diterima dan digunakan oleh setiap
anggota dalam kelompok.
3. Komposisi : keanekaragaman keterampilan dan kemampuan pada kelompok
akan lebih efektif disbanding kelompok yang anggotanya homogen.
4. Peran : peran anggota yang konsisten akan menghasilkan hasil yang baik
untuk tujuan kelompok, namun banyak anggota yang dituntut memainkan peran yang
berbeda dan menghasilkan sebuah konflik.
5. Status : posisi yang didefinisikan untuk suatu kelompok atau anggota dari
orang lain yang mempengaruhi kekuatan norma dan tekanan dalam kelompok.

D. Teori Psikologi
The collaborative classroom, kegiatan kerja sama adalah jika dua orang atau lebih bekerja
sama untuk tujuan yang telah ditentukan. Sehingga terdapat dua unsur, yaitu kerja sama dan
saling ketergantungan yang positif. Kekompakan akan terwujud jika tiap anggota mempunyai
perasaan bahwa dirinya merupakan bagian kelompok dan perasaan tersebut harus berdasar
pada kepercayaan.

SALING PENGERTIAN ANTAR KELOMPOK


1. Pengaruh Konflik antar Kelompok
Konflik antar kelompok sering terjadi karena kelompok memiliki tujuan dan kepentingan
masing-masing yang ingin dicapai. Konflik dapat bermanfaat (fungsional) ataupun tidak
(disfungsional) bagi organisasi. Konflik juga memiliki kaitan dengan presetasi kelompok atau
organsasi dimana bersifat deskrutif atau konstruktif.
2. Hubungan antar Kelompok
Hubungan ini terdiri dari jaringan dan koalisi, peran ganda, dan peran khusus manajemen.
3. Negosiasi
Menambah pemahaman tentang tujuan, kebutuhan, dan keinginan pihak lain. Perunding yang
sukses berusaha untuk memahami sifat kepribadian yang relevan dari individu.
TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK
1. Teori Keseimbangan
Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain berdasarkan kesamaan sikap
dalam menanggapi suatu tujuan.
2. Teori Pertukaran
Teori ini memiliki kesamaan fungsi dengan teori motivasi dalam bekerja, teori kedekatan, teori
interaksi, dan teori keseimbangan memainkan peran penting pada teori ini.

ALASAN PEMBENTUKAN KELOMPOK


1. Pemuas Kebutuhan
Keinginan untuk memuaskan kebutuhan menjadi motivasi utama dalam pembentukan
kelompok, khususnya dalam hak keamanan, social, harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.
Khusus aktualisasi diri ini dapat dipuaskan apabila bergabung dengan kelompok.
2. Kedekatan dan Daya Tarik
Setiap individu memerlukan adanya interaksi antarpribadi, oleh karena itu perlu adanya
kedekatan atau daya tarik tertentu berdasarkan pada persepsi, sikap, prestasi, atau kesamaan
motivasi.
3. Tujuan Kelompok
Setiap manusia pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya, apalagi tujuan tersebut diaplikasikan
dalam kelompok akan mempunyai derajat yang lebih tinggi, manakala setiap keinginan dan
tujuan tersebut menyatu dan menghasilkan tujuan kelompok.
4. Ekonomi
Suatu hal yang dapat diharapkan dari kelompok adalah kekuatan yang mempunyai nilai lebih.
Jika ada motif ekonomi dapat mendorong adanya kerja kelompok yang lebih optimal, dan jika
individu bekerja optimal maka yang diuntungkan adalah kelompok.

PERILAKU INDIVIDU YANG MENDUKUNG EFEKTIVITAS ORGANISASI


Perilaku individu akan memotivasi seseorang untuk memenuhi tingkat kebutuhan individu
tertinggi, yait kebutuhan akan perwujudan diri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri dengan memaksimalkan pemanfaatan kemampuan, keahilan, dan potensi secara penuh.
Namun, sebuah organisasi tidak dapat lepas dari kebutuhan dasar manusia. Proses pemenuhan
kebutuhan perwujudan diri dilakukan dengan mengefektifkan kinerja agar tercapai prestasi.

Efektifitas adalah keberhasilan mencapai tujuan organisasi, sehingga organisasi yang efektif
adalah organisasi yang mencapau tujuan. Efektifitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam
jangka pendek dan panjang. Organisasi dapat dikatakan efektif apabila dapat melaksanakan
kewajibannya dalam memenuhi:
1. Kepuasan pelanggan.
2. Mencapai visi organisasi.
3. Pemenuhan aspirasi.
4. Menghasilkan keuntungan bagi organisasi.
5. Pengembangan SDM organisasi.
6. Aspirasi yang dimiliki dan memberikan dampak positif untuk masyarakat diluar organisasi.
BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lainnya (Robbins, Perilaku Organisasi,
1996).

Elemen Budaya Organisasi :


1. Elemen Idealistik
Elemen ini menjadi ideologi organisasi yang tidak mudah berubah walaupun disisi lain
organisasi secara natural harus selalu berubah dan beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Elemen Behavioral
Elemen yang kasat mata, muncul kepermukaan dalam bentuk perilaku sehari-hari anggotanya
dan bentuk lainnya seperti desain dan arsitektur organisasi. Elemen ini mudah diamati,
dipahami, dan diinterprestasikan.
3. Keterkaitan antara Elemen Idealistik dan Behavioral adalah tidak terpisah.

Dasar Budaya Organisasi


Nilai-nilai dan keyakinan merupakan dasar budaya organisasi, keduanya memainkan peran penting
dalam mempengaruhi etika berperilaku. Nilai-nilai oleh Kreitner (2005) memiliki lima komponen
kunci, yaitu:
1. Nilai adalah konsep kepercayaan.
2. Mengenai perilaku yang dikehendaki.
3. Keadaan yang amat penting.
4. Pedoman penyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku.
5. Urut dari relatif panjang.

Ciri-Ciri Budaya Organisasi


Budaya organisasi yang dapat diamati adalah pola-pola perilaku yang dapat dimanifestasikan atau
ungkapan-ungkapan dari asumsi dasar nilai-nilai. O'Reilly, Chatman, dan Caldwey menemukan
ciri-ciri budaya organisasi sebagai berikut :
1. Inovasi dan pengambilan resiko (innovation and risk taking).
2. Stabilitas dan keamanan (stability and security).
3. Penghargaan kepada orang dan orientasi hasil (respect for people and outcome orientation).
4. Orientasi tim dan kolaborasi (team orientation and collaboration).

Anda mungkin juga menyukai