Anda di halaman 1dari 16

PROSES-PROSES KELOMPOK

DALAM ORGANISASI
Disusun Oleh:
Dhea Putri Herliana
(201914014)
Sifat-sifat Kelompok Dalam Organisasi

Menurut Gibson tidak ada definisi umum yang


diterimah mengenai keberadaan kelompok. Oleh sebab itu,
dari perpektif yang berbeda dikembangkan suatu definisi
yang komprehensif mengenai satu kelompok, yang
penekanannya lebih pada sifat-sifat kelompok yaitu sebagai
berikut :

1. Kelompok dari sisi persepsi adalah bahwa kumpula individu dianggap


sebagai suatu kelompok, apabila terjadi interaksi satu dengan yang lain
dalam satu pertemuan
2. Kelompok dari sisi organisasi adalah karasteristik kelompok penting
seperti peran dan norma.
3. Kelompok dari sisi motivasi adalah kelompok yang gagal dari
membantu anggotanya dalam memuaskan kebutuhan mereka akan
menganggu semangat mereka.
4. Kelompok dari sisi interaksi adalah interaksi dalam bentuk
interpedensi adalah mengelompokan, pandangan ini menitik
beratkan pada interaksi interpersonal.

Keempat pandangan di atas penting, karena merupakan


ciri utama dari suatu kelompok. Apabila satu kelompok berada
dalam satu organisasi,maka anggotanya akan termotivasi
bergabung merasakan bahwa kelompok merupakan suatu
kesatuan unit orang yang berinteraksi, berkontribusi dalam
berbagai jumlah proses kelompok, dan mencapai kesepakatan
atau tidak melalui berbagai interaksi.
DASAR PERLILAKU DALAM ORGANISASI

Dasar-dasar perilaku dalam kelompok dasar-dasar perilaku


kelompok terdiri dari :
1. Kondisi eksternal pada kelompok
2. Sumber daya anggota
3. Struktur Kelompok
4. Proses kelompok
5. Tugas-tugas kelompok
6. Kinerja dan kepuasan
7. Teori psikologi
1. Kondisi Eksternal Pada Kelompok

a. Strategi organisasi meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut

b. Struktur otoritas ketentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian atau setiap individu dalam suatu organisasi
Karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas yang berbeda

c. Peraturan formal ketentuan mengenai aturan prosedur kebijakan dan ragam lain dari peraturan induk membekukan
perilaku karyawan

d. Sumber daya organisasi nasional merupakan sumber daya uang waktu bahan mentah peralatan yang dialokasikan oleh
organisasi pada kelompok

e. Proses seleksi perilaku para personil kriteria-kriteria tertentu yang digunakan dalam proses merekrut karyawan proses
seleksi tersebut akan menempatkan man in the right place .

f. Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah dievaluasi
maka suhu Diteruskan dengan sistem ganjaran akan hasil evaluasi tersebut

g. Budaya organisasi merupakan standar untuk karyawan mengenai perilaku yang dapat diterima dengan baik dan yang tidak
dapat diterima
2. Sumber Daya Manusia
Adapun sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota
individu yaitu kemampuan dan karakteristik kepribadian
• Kemampuan ada hubungan antara kemampuan intelektual dengan
relevansi tugas terhadap kinerja kelompok
• Karakteristik kepribadian atau hubungan antara karakteristik kepribadian
yang positif dalam budaya terhadap produktivitas semangat dan kohesif
kelompok
3. Struktur Kelompok
Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku anggota
kelompok tertentu ada beberapa variabel struktur kelompok yaitu
kepemimpinan formal, peran, norma, status kelompok, ukuran kelompok,
dan komposisi kelompok
4. Proses kelompok
Dalam tugas kelompok sumbangan tiap individu tidak tampak dengan jelas
karena ada individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang
diperoleh oleh kelompok tidak maksimal Tetapi ada juga individu yang
menciptakan keluaran (output) lebih besar daripada masukan (input)
5. Tugas-tugas kelompok

Tugas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi menuntut lebih banyak pemrosesan informasi
tergantung pada Pengambilan keputusan kelompok dan Teknik pengambilan keputusan

6. Kinerja dan kepuasan

Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja yaitu persepsi peran,norma, status, ukuran
kelompo, susunan demokrasi, tugas kelompok dan kekohesifan. Keputusan anggota dipengaruhi oleh
hubungan persepsi, peran kinerja antara atasan dan bawahan.

7. Teori psikologi

The collaborative classroom kegiatan Kerjasama adalah jika dua orang atau lebih bekerja sama untuk
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan demikian terdapat dua unsur yaitu kerjasama
saling ketergantungan yang positif kekompakan dalam kelompok akan terwujud bila setiap anggota
mempunyai peranan bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dan perasaan tersebut
harus berdasarkan pada kepercayaan
PEMBEDAAN PERAAN DALAM KELOMPOK

Terkadang masyarakat sengaja menciptakan perannya. Hal ini ditunjukkan dalam


kelompok untuk memperjelas eksistensi mereka. Tidak hanya formal group structure yang
dibentuk, namun kelompok juga akan  kemungkinan membentuk informal group
structure. Hal ini mengidentifikasikan peran dari masing-masing anggota kelompok yang
bervariasi.
Forsyth (1983) menyatakan bahwa role differentiation adalah perbedaan peran dalam
suatu kelompok, misal  menjadi pemimpin, pengikut, atau pengeluh. Dalam suatu kelompok
tentulah tidak akan memiliki peran yang sama pada anggotanya. Ada yang berperan sebagai
pemimpin sehingga dituntut untuk optimis. Meskipun bukan menjadi jaminan bahwa dengan
status tertentu, setiap anggota di asosiakan dengan sifat terrtentu.
Tipe-tipe peran dalam kelompok menurut Benne dan Sheats (dalam Forsyth, 1983)

membagi peran atas tiga kelompok,diantaranya:

1) Task role, Anggota kelompok yang melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan

tertentu pada kelompok tersebut. Misalnya sebagai coordinator, elaborator, energizer,

evaluatorcritic, information giver, information seeker, dan opinion seeker.

2) Sociemotional role, Posisi anggota dalam kelompok untuk mendukung perilaku

interpersonal secara akomodatif. Misalnya compromiser, encourager,

follower, dan harmonizer.

3) Individual role, Peran  individu yang tidak berkontribusi dengan besar, namun tetap

dibutuhkan perannya sebagai penopang kebutuhan kelompok. Misalnya aggressor,

block, dominator, dan help seeker.


Terdapat perbedaan dengan ketiganya
karena setiap anggota akan tidak mudah
untuk mencapai task role dan sociemotional
role secara bersamaan. Masing-masing telah
memiliki spesifikasinya sendiri. Spesifikasi
tugas cenderung untuk mendapatkan
pertanyaan lagi, menampilkan ketegangan,
antagonisme, dan perselisihan. Sedangkan
spesifikasi sosioemosional menerima
demonstrasi dari solidaritas, pengurangan
ketegangan, dan solusi dari masalah. Namun
bukan berarti anggota kelompok tidak mampu
menjalankan sekaligus. Bahkan ketika
anggota kelompok melakukan keduanya
maka peran mereka akan menjadi lebih
efektif.
PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM KELOMPOK ORGANISASI

Tahapan Pengambilan Keputusan dalam kelompok organisasi pada garis besarnya terdiri atas
enam langkah, yakni :

1. Menetapkan sasaran

Organisasi perlu menetapkan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang, seperti dalam bidang
produksi, pemasaran dan keuangan. Tujuan dan sasaran ini diperlukan untuk mengukur
keefektifan organisasi.

2. Menentukan persoalan

Langkah kedua dalam pengambilan keputusan adalah menentukan persoalan. Tujuan dan
sasaran yang ditetapkan langkah pertam merupakan dasar yang penting untuk menentukan
persoalan. Jika prestasi kerja menyimpang dari sasaran, timbullah persoalan. Jika ternyata
sasaran sudah cukup realistis, tetapi hasilnya belum mencapai sasaran tersbut, fase berikutnya
adalah mengembangkan beberapa alternatif untuk mengatasi kesulitan. Jika ternyata sasaran
terlalu tinggi, sasaran harus direvisi sehingga dapat dicapai namun tetap menantang.
3. Mengembangkan alternatif
Artinya menyusun beberapa pemecahan yang mungkin, kemudian dipilih pemecahan yang paling
baik, pemecahan yang mungkin ini organisasi namakan hipengembangan organisasitesis.
4. Mengevaluasi alternatif
Dalam setiap pengembailan keputusan, pimpinan mempunyai tujuan memilih alternatif yang
memberikan hasil yang paling besar keuntungannya atau hasil yang paling kecil kerugiannya.
Pimpinan perlu mempunyai pedoman untuk mengadakan perbandingan. Hasil yang akan diperoleh
dari tiap-tiap alternatif harus dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan pada langkah pertama.
5. Memilih satu alternatif
yakni alternatif yang paling mungkin dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan bahwa
keputusan bukanlah tujuan akhir, tetapi hanya satu cara untuk mencpai tujuan. Dalam langkah ini
pimpinan memilih satu alternatif yang paling mungkin untuk memecahkan pesoalan.
6. Melaksanakan keputusan
Pada tahapan ini seorang pengambil keputusan (decision maker) harus melaksanakan alternatif
yang sudah dipilih secara efektif agar sasaran dapat tercapai. Sangat mungkin sekali sebuah
keputusan yang ”baik” dihancurkan oleh pelaksanaan yang jelek. Jadi, pelaksanaan mungkin jauh
lebih penting daripada memilih alternatif. Keputusan yang diambil akan selalu melibatkan orang,
oleh sebab itu baik buruknya keputusan tergantung kepada orang yang melaksanakannya.
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DALAM KELOMPOK ORGANISASI

Meningkatkan efektivitas dalam kelompok organisasi adalah kapasitas yang dimiliki tim


untuk mencapai tujuan atau sasaran yang dikelola oleh anggota tim atau organisasi yang
berwenang.

1. Mengembangkan Kebijakan Komunikasi yang Terbuka

Posisi team leader sangat krusial dalam memfasilitasi komunikasi antara manajemen


dan karyawan. Untuk itu, mereka harus mampu berdiskusi dan bernegosiasi dengan
kedua belah pihak. Adanya komunikasi dua-arah yang lancar, akan membuat team
leader mampu mengantisipasi permasalahan bahkan sebelum muncul.

2. Mengadakan Pertemuan Rutin

Ada kemungkinan karyawan merasa segan untuk menyampaikan sesuatu secara pribadi.
Maka, pertemuan berkala adalah solusinya. Suatu permasalahan bisa diselesaikan lebih
cepat jika dipikirkan bersama-sama. Selain itu, para anggota tim bisa saling mengenal
satu sama lain.
3. Mengetahui Gaya Kerja dan Kepribadian Setiap Anggota Tim
Pemimpin yang efektif menyadari perbedaan masing-masing anggota tim,
terutama dalam bekerja. Sebagai contoh, ada karyawan yang senang dituntun
dan diajari ada juga yang cukup mendapatkan instruksi dan mampu mencari
jalannya sendiri.

4. Mengizinkan Setiap Anggota Tim untuk Berpartisipasi

Sebagaimana disebutkan pada poin kedua, team leader harus lebih sensitif


pada aspirasi setiap anggota tim. Pastikan masing-masing karyawan
mendapatkan waktu yang seimbang untuk menyampaikan pendapatnya pada
pertemuan rutin.

5. Memperhatikan Kinerja Anggota Tim

Key performance indicator yang jelas dan terukur membantu team


leader dalam mengevaluasi produktivitas anggota tim
Kesimpulan
Komunikasi adalah sarana untuk berhubungan, telebih
dalam sebuah organisasi. Organisasi mencakupi seluruh
kegiatan apa yang telah direncanakan, dan untuk
melaksanakan rencana yang telah disusun diperlukan
komunikasi yang baik agar apa yang dilaksanakan berjalan
sesuai dengan apa yang direncakan sebelumnya. Serta Dalam
organisasi harus memperhatikan proses-proses kelompok
dalam organisasi seperti mengetahui perilaku dalam
kelompok,sifat-sifat kelompok dalam organisasi,cara
membuat keputusan dalam organisasi, serta memperhatikan
peningkatan efektivitas kolompok dengan memahami hal
tersebut maka proses berjalannya komunikasi kemungkinan
bisa berjalan dengan baik.
SEKIAN,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai