DALAM ORGANISASI
Disusun Oleh:
Dhea Putri Herliana
(201914014)
Sifat-sifat Kelompok Dalam Organisasi
a. Strategi organisasi meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut
b. Struktur otoritas ketentuan mengenai otoritas yang dimiliki oleh setiap bagian atau setiap individu dalam suatu organisasi
Karena setiap individu atau kelompok memiliki otoritas yang berbeda
c. Peraturan formal ketentuan mengenai aturan prosedur kebijakan dan ragam lain dari peraturan induk membekukan
perilaku karyawan
d. Sumber daya organisasi nasional merupakan sumber daya uang waktu bahan mentah peralatan yang dialokasikan oleh
organisasi pada kelompok
e. Proses seleksi perilaku para personil kriteria-kriteria tertentu yang digunakan dalam proses merekrut karyawan proses
seleksi tersebut akan menempatkan man in the right place .
f. Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah dievaluasi
maka suhu Diteruskan dengan sistem ganjaran akan hasil evaluasi tersebut
g. Budaya organisasi merupakan standar untuk karyawan mengenai perilaku yang dapat diterima dengan baik dan yang tidak
dapat diterima
2. Sumber Daya Manusia
Adapun sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota
individu yaitu kemampuan dan karakteristik kepribadian
• Kemampuan ada hubungan antara kemampuan intelektual dengan
relevansi tugas terhadap kinerja kelompok
• Karakteristik kepribadian atau hubungan antara karakteristik kepribadian
yang positif dalam budaya terhadap produktivitas semangat dan kohesif
kelompok
3. Struktur Kelompok
Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku anggota
kelompok tertentu ada beberapa variabel struktur kelompok yaitu
kepemimpinan formal, peran, norma, status kelompok, ukuran kelompok,
dan komposisi kelompok
4. Proses kelompok
Dalam tugas kelompok sumbangan tiap individu tidak tampak dengan jelas
karena ada individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang
diperoleh oleh kelompok tidak maksimal Tetapi ada juga individu yang
menciptakan keluaran (output) lebih besar daripada masukan (input)
5. Tugas-tugas kelompok
Tugas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi menuntut lebih banyak pemrosesan informasi
tergantung pada Pengambilan keputusan kelompok dan Teknik pengambilan keputusan
Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja yaitu persepsi peran,norma, status, ukuran
kelompo, susunan demokrasi, tugas kelompok dan kekohesifan. Keputusan anggota dipengaruhi oleh
hubungan persepsi, peran kinerja antara atasan dan bawahan.
7. Teori psikologi
The collaborative classroom kegiatan Kerjasama adalah jika dua orang atau lebih bekerja sama untuk
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan demikian terdapat dua unsur yaitu kerjasama
saling ketergantungan yang positif kekompakan dalam kelompok akan terwujud bila setiap anggota
mempunyai peranan bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu kelompok dan perasaan tersebut
harus berdasarkan pada kepercayaan
PEMBEDAAN PERAAN DALAM KELOMPOK
1) Task role, Anggota kelompok yang melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan
follower, dan harmonizer.
3) Individual role, Peran individu yang tidak berkontribusi dengan besar, namun tetap
Tahapan Pengambilan Keputusan dalam kelompok organisasi pada garis besarnya terdiri atas
enam langkah, yakni :
1. Menetapkan sasaran
Organisasi perlu menetapkan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang, seperti dalam bidang
produksi, pemasaran dan keuangan. Tujuan dan sasaran ini diperlukan untuk mengukur
keefektifan organisasi.
2. Menentukan persoalan
Langkah kedua dalam pengambilan keputusan adalah menentukan persoalan. Tujuan dan
sasaran yang ditetapkan langkah pertam merupakan dasar yang penting untuk menentukan
persoalan. Jika prestasi kerja menyimpang dari sasaran, timbullah persoalan. Jika ternyata
sasaran sudah cukup realistis, tetapi hasilnya belum mencapai sasaran tersbut, fase berikutnya
adalah mengembangkan beberapa alternatif untuk mengatasi kesulitan. Jika ternyata sasaran
terlalu tinggi, sasaran harus direvisi sehingga dapat dicapai namun tetap menantang.
3. Mengembangkan alternatif
Artinya menyusun beberapa pemecahan yang mungkin, kemudian dipilih pemecahan yang paling
baik, pemecahan yang mungkin ini organisasi namakan hipengembangan organisasitesis.
4. Mengevaluasi alternatif
Dalam setiap pengembailan keputusan, pimpinan mempunyai tujuan memilih alternatif yang
memberikan hasil yang paling besar keuntungannya atau hasil yang paling kecil kerugiannya.
Pimpinan perlu mempunyai pedoman untuk mengadakan perbandingan. Hasil yang akan diperoleh
dari tiap-tiap alternatif harus dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan pada langkah pertama.
5. Memilih satu alternatif
yakni alternatif yang paling mungkin dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan bahwa
keputusan bukanlah tujuan akhir, tetapi hanya satu cara untuk mencpai tujuan. Dalam langkah ini
pimpinan memilih satu alternatif yang paling mungkin untuk memecahkan pesoalan.
6. Melaksanakan keputusan
Pada tahapan ini seorang pengambil keputusan (decision maker) harus melaksanakan alternatif
yang sudah dipilih secara efektif agar sasaran dapat tercapai. Sangat mungkin sekali sebuah
keputusan yang ”baik” dihancurkan oleh pelaksanaan yang jelek. Jadi, pelaksanaan mungkin jauh
lebih penting daripada memilih alternatif. Keputusan yang diambil akan selalu melibatkan orang,
oleh sebab itu baik buruknya keputusan tergantung kepada orang yang melaksanakannya.
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DALAM KELOMPOK ORGANISASI
Ada kemungkinan karyawan merasa segan untuk menyampaikan sesuatu secara pribadi.
Maka, pertemuan berkala adalah solusinya. Suatu permasalahan bisa diselesaikan lebih
cepat jika dipikirkan bersama-sama. Selain itu, para anggota tim bisa saling mengenal
satu sama lain.
3. Mengetahui Gaya Kerja dan Kepribadian Setiap Anggota Tim
Pemimpin yang efektif menyadari perbedaan masing-masing anggota tim,
terutama dalam bekerja. Sebagai contoh, ada karyawan yang senang dituntun
dan diajari ada juga yang cukup mendapatkan instruksi dan mampu mencari
jalannya sendiri.