Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK DAN TIM

PENGERTIAN KELOMPOK

 Robbins & Judge (2015) kelompok didefinisikan sebagai


suatu kelompok dua atau lebih individu yang
berinteraksi,dan saling berbagi informasi dan mengambil
keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok
yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
 Luthans (2006) definisi komprehensif menyatakan
bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi
maka anggotanya:
1. Termotivasi untuk bergabung
2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling
berinteraksi dan sebuah kesatuan unit
3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi
(yaitu, beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal
waktu atau energi lebih dari yang lainnya)
4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak
disetujui melalui berbagai bentuk interaksi
SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA KELOMPOK

 Setiap anggota termotivasi untuk bergabung


karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
 Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain.
 Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai
pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan
sebagainya sehingga hubungan antar mereka
menjadi erat
 Berstruktur dan berproses
MOTIVASI BERGABUNG DALAM KELOMPOK?

1. Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain


karena kedekatan jarak geogragafis.

2. Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen


yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan.
 Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi
dan semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak
disukai)
 Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas
bersama, dan semakin kuat perasaannya,
 Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin
banyak aktivitas dan interaksi bersama.
3. Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena
mereka memiliki sikap yg sama terhadap obyek
relevan dan tujuan.
 Individu X akan berkelompok dg individu Y karena
persamaan sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup,
pekerjaan dll)
 Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang
mempertahankan keseimbangan antara atraksi dan
kesamaan sikap.
 Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk
memperbaikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan
akan berakhir.
 Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori
keseimbangan
KELOMPOK DALAM ORGANISASI

KELOMPOK KELOMPOK
FORMAL INFORMAL

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Komando Tugas Persahabatan Kepentingan

Melaksanakan Mendukung
Melaksanakan
Tugas/proyek Atau
Tugas rutin
tertentu Menghambat

TUJUAN
ORGANISASI
KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL

 Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan


manajerial untuk mencapai tujuan organisasi
 Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer
dan bawahan-bawahan langsungnya.
 Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan
tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando

 Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan


berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan
sosial.
 Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai
sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota
klompok
 Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena
mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis
keyakinan politik, hoby, etnik.
PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL

ASPEK KELOMPOK ORGANISASI


FORMAL INFORMAL
 Hubungan antar pribadi  Jelas/Terstruktur  Tergantung pada
motif dan tujuan
 Kepemimpinan  Dirancang dan  Muncul dan dipilih
ditetapkan
 Pengendalian Perilaku  Penghargaan dan  Pemenuhan kebu-
hukuman tuhan
 Ketergantungan  Bawahan lebih  Keanggotaan bebas

tergantung dan tidak tergantung


TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK

1. Tahap pembentukan (Forming).


Tahap awal ini ditandai ketidakpastian atas tujuan, struktur dan
kepemimpinan.
Tahap ini selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari
kelompok.
2. Tahap perkembangan (storming).
Seperti diindikasikan istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan
konfrontasi.
Ketika tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.

3. Tahap normalisasi (norming).


Tahap ini struktur menjadi solid, kohesivitas tinggi, perbedaan
menjadi kerjasama
4. Tahap berkinerja (performing).
Tahap ini struktur sudah berfungsi dan fokus pada penyelesaian
tugas.
Untuk kelompok kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk
tim, panitia, satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran.
5. Tahap pembubaran (adjourning).
Untuk proyek tim atau tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan
tercapai kelompok akan membubarkan diri atau memiliki komposisi
baru dan tahapan dimulai dari awal.
KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA

Robbins & Judge (2015) mendefinisikan :


 Kelompok Kerja (work group)
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk
membantu setiap anggota berkerja dalam area
tanggung jawabnya
 Tim Kerja (work team)
Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasil-
kan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari
masukan-masukan individual
Gambar 11.3. Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

KELOMPOK KERJA TIM KERJA


Berbagi informasi Tujuan Kinerja kolektif

Netral (bisa negatif) Sinergi Positif

Individual Akuntabilitas Individual & mutual

Acak & bervariasi Keterampilan Saling melengkapi

Individu Hasil kerja Kolektif

Kuat & terfokus Kepemimpinan Bersama


JENIS-JENIS TIM
1. Tim penyelesai masalah
 yaitu kelompok yang terdiri 5-12 karyawan dari departemen
yang sama yang bertemu selama beberapa jam
seminggunya untuk mendiskusikan cara memperbaiki
kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja

2. Tim kerja swakelola


 yaitu sekelompok karyawan yang bertanggungjawab untuk
mengelola dan menghasilkan barang atau jasa untuk
pelanggan internal atau eksternal.
3. Tim lintas fungsi
 yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari individu-individu
dari berbagai departemen atau fungsi tertentu.

4. Tim virtual
 yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi yang
berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh melalui
peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via telepon dan
video, fax., dan internet.
EFEKTIVITAS TIM
Luthans (2006) agar tim menjadi lebih efektif maka;
 Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
 Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya
 Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang berlainan
dan bersifat komplementer
 Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
 Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja
yang SMART
 Tugas-tugas dirancang secara interdependen
 Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga
anggota menjadi senang jika dilibatkan.
 Kohesivitas kelompok ditingkatkan.
Disfungsi Kelompok dan Tim
 Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri-
laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong,
korupsi, absensi
 Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu
apa yang harus dilakukan”
 Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi
kelompok” seseorang diminta melakukan sesuatu diluar
kemampuan dan bertentangan dg nilai pribadinya.
 Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya
dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya
sebagai anggota kelompok.
DINAMIKA KELOMPOK
 Luthans (2006) mengataan bahwa terdapat tiga
pandangan tentang dinamika kelompok yaitu:
1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika
kelompok memggambarkan bagaimana sebuah
kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.
2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.
3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat
internal kelompok, bagaimana pembentukannya,
struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan
pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok
lain, dan organisasi.
MODEL PERILAKU DAN PRESTASI DALAM
DINAMIKA KELOMPOK

Faktor eksternal yang menentukan


Prestasi kelompok

Sumber intern
Struktur
Anggota
kelompok
kelompok

Proses
kelompok

Kohesivitas
Tugas Kelompok Dalam kelompok

PRESTASI
KELOMPOK
Keterangan Gambar

Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,


1. Strategi organisasi 5. Proses seleksi/rekruitmen
2. Struktur delegasi tenaga kerja
wewenang 6. Penilaian prestasi dan sistem
3. Kebijakan/peraturan imbalan
4. Sumber dan teknologi 7. Budaya organisasi
organisasi 8. Faktor lingkungan fisik (layout
kantor/gedung)

Sumber intern anggota kelompok :


• Kemampuan, dan
 Karakteristik kepribadian
Struktural Kelompok meliputi;

1. Kepemimpinan,
dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan
position powernya dalam mempengaruhi anggotanya,
sedang dalam informal menggunakan personal power.
2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan
dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi
tertentu dalam kelompok.
3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik,
dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh
anggota kelompok
4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan
secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau
anggota kelompok oleh orang lain.
5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam
kelompok
6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas
anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan,
pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya dsb.
Proses Kelompok
 Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu
kelompok kerja, yaitu;
 Pola komunikasi dlm pertukaran informasi
 Proses keputusan kelompok,
 Perilaku dan gaya pemimpin,
 Konflik,
 Dinamika kekuasaan

Tugas Kelompok
 Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)
 Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)
Kohesivitas kelompok
 Kesamaan nilai dan tujuan
 Keberhasilan dalam mencapai tujuan
 Status dan kebanggaan kelompok
 Penyelesaian perbedaan
 Kecocokan terhadap norma-norma kelompok
 Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
 Persaingan antar kelompok
 Pengakuan dan penghargaan
Gambar 11.: Faktor-faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan
Kohesivitas Kelompok

YANG MENINGKATKAN YANG MENURUNKAN


 Kesepakatan tujuan  Ketidaksepakatan tujuan
kelompok kelompok
 Frekuensi interaksi  Besarnya jumlah anggota
 Ketertarikan pribadi kelompok
 Kompetisi antar  Pengalaman yang tidak
kelompok menyenangkan
 Evaluasi berdasarkan  Persaingan antar anggota
keinginan sendiri kelompok
 Dominasi oleh satu orang
anggota atau lebih

Anda mungkin juga menyukai