Anda di halaman 1dari 42

POKOK BAHASAN KE 7 :

PERILAKU KELOMPOK
DALAM ORGANISASI
KLASIFIKASI
KELOMPOK KELOMPOK
DALAM ORGANISASI

KELOMPOK KELOMPOK
FORMAL INFORMAL

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Komando Tugas Persahabatan Kepentingan

Melaksanakan Melaksanakan Mendukung


Tugas Tugas/proyek Atau
rutin tertentu Menghambat

TUJUAN
ORGANISASI
KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK
INFORMAL
 Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk
mencapai tujuan organisasi
 Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang
manajer dan bawahan-bawahan langsungnya.
 Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk
menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi
hubungan komando

 Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang
bekerja karena kebutuhan sosial.
 Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk
mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari
setiap anggota klompok
 Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama
karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik,
misalnya umur, jenis keyakinan politik, hobby, etnik.
PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL

ASPEK KELOMPOK ORGANISASI


FORMAL INFORMAL

 Hubungan antar pribadi  Jelas/Terstruktur  Tergantung pada


motif dan tujuan
 Kepemimpinan  Dirancang dan  Muncul dan dipilih
ditetapkan
 Pengendalian Perilaku  Penghargaan dan  Pemenuhan kebu-
hukuman tuhan
 Ketergantungan  Bawahan lebih  Keanggotaan bebas
tergantung dan tidak tergantung
1. Kelompok primer & sekunder 

Berdasarkan kualitas hubungan & tujuan


antaranggota,kelompok sosial dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1. kelompok primer (face to face group)
2. kelompok sekunder.  

Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang


pertama kali dijumpsi individu untuk saling mengenal,
berinteraksi, dan bekerja sama cukup erat. Hubungan
antaranggota akrab, personal, spontan, sentimentil, dan
ekslusif.
Contoh, keluarga, kerabat.
 
Kelompok primer

CH. Cooley mengemukakan syarat2 kelompok primer :


1. Anggota kelompok secara fisik berdekatan satu sama
lain
2. Merupakan sebuah kelompok kecil
3. Adanya suatu kelanggengan hubungan antar anggota. 

Dalam kelompok primer terjadi proses interaksi secara


Erat. Coba Anda sebutkan kelompok primer yang
menjadi bagian dari kelompok sosial Anda !
Kelompok sekunder merupakan suatu kelompok
besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya
tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang
akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng karena
mereka berkumpul berdasarkan asas manfaat dan
kepentingan yang sama.  

Di masyarakat Indonesia, kelompok primer dan


sekunder tercermin dalam gemmeinschaft dan
gesselschaft. 

 
TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
1. Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai
ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini selesai
ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.
2. Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan istilahnya
(ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika tahap ini selesai
terdapat kepastian strukur.
3. Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi solid,
kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama
4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah berfungsi
dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok kerja permanen
berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan sejenisnya
terdapat tahap pembubaran.
5. Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau tugas
dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan membubarkan
diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan dimulai dari awal.
KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA
Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan :
• Kelompok Kerja (work group)
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk
membantu setiap anggota bekerja dalam area tanggung
jawabnya
• Tim Kerja (work team)
Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan
kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-
masukan individual
Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

KELOMPOK KERJA TIM KERJA

Berbagi informasi Tujuan Kinerja kolektif

Netral (bisa negatif) Sinergi Positif

Individual Akuntabilitas Individual & mutual

Acak & bervariasi Keterampilan Saling melengkapi

Individu Hasil kerja Kolektif

Kuat & terfokus Kepemimpinan Bersama


JENIS-JENIS TIM
1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12
karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama
beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara memperbaiki
kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan barang
atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari
individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu.
4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi yang
berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh melalui
peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via telepon dan
video, fax., dan internet.
EFEKTIVITAS TIM

Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka;


• Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
• Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya
• Terdiri orang-orang dengan tipe keterampilan yang berlainan
dan bersifat komplementer
• Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
• Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja yang
SMART
• Tugas-tugas dirancang secara interdependen
• Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif” sehingga anggota
menjadi senang jika dilibatkan.
• Kohesivitas kelompok ditingkatkan.
Disfungsi Kelompok dan Tim
• Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri-laku
anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong, korupsi,
absensi
• Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu apa
yang harus dilakukan”
• Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi kelompok”
seseorang diminta melakukan sesuatu di luar kemampuan dan
bertentangan dengan nilai pribadinya.
• Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya dan
tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya sebagai
anggota kelompok.
Struktural Kelompok meliputi;
1. Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan position
powernya dalam mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal
menggunakan personal power.
2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan pada seseorang
yang menduduki suatu posisi tertentu dalam kelompok.
3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik, dalam suatu kelompok
yang digunakan bersama oleh anggota kelompok
4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan secara sosial yang
diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain.
5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok
6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas anggota kelompok seperti;
keterampilan, kemampuan, pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya .
Kohesivitas kelompok
• Kesamaan nilai dan tujuan
• Keberhasilan dalam mencapai tujuan
• Status dan kebanggaan kelompok
• Penyelesaian perbedaan
• Kecocokan terhadap norma-norma kelompok
• Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
• Persaingan antar kelompok
• Pengakuan dan penghargaan

Anda mungkin juga menyukai