Anda di halaman 1dari 30

Modul

DINAMIKA KELOMPOK
Mata Kuliah Perilaku Organisasi

Sofyan Hadinata, S.E., M.Sc., Ak., CA.


Email: sofyan.uinsuka@gmail.com
Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu:
1. menjelaskan pengertian dan tipe kelompok;
2. menjelaskan alasan seseorang bergabung dengan kelompok;
3. menjelaskan proses pembentukan dan perkembangan kelompok;
4. menjelaskan hubungan antara perilaku kelompok dengan kinerja dan kepuasan kerja;
5. menjelaskan dampak kelompok terhadap perilaku individu;
6. menjelaskan pengertian dan kebutuhan organisasi terhadap tim kerja;
7. menjelaskan manfaat dan keterbatasan tim;
8. menjelaskan tipologi tim kerja;
9. menjelaskan cara membangun tim yang berhasil;
10. menjelaskan pengertian dan domain pengambilan keputusan;
11. menjelaskan model dan dinamika pengambilan keputusan;
12. menjelaskan teknik pengambilan keputusan kelompok;
13. menjelaskan pengertian dan domain pengambilan keputusan;
14. menjelaskan model dan dinamika pengambilan keputusan;
15. menjelaskan teknik pengambilan keputusan kelompok.
Kegiatan Belajar 1
Dasar-dasar Perilaku Kelompok
dan Tim Kerja
Pengertian Kelompok

kelompok didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang melakukan interaksi
secara langsung, dan merasa saling bergantung, dalam rangka untuk mencapai
tujuan bersama.
sekumpulan
orang
(minimal
dua orang) saling
Unsur-unsur memiliki
berinterak
pembentuk identitas
si dan
kelompok diri
saling
(collective
bergantun
identity)
g

memiliki memiliki
tujuan norma
bersama kelompok
Tipe Kelompok
Tipe Kelompok

Kelompok Komando
- Dibentuk mengikuti alur hirarki
organisasi
Kelompok - Terdiri dari supersivor dan anak
Formal buahnya

- Sengaja dibentuk oleh organisasi Kelompok Tugas


- Memiliki aturan yang dibuat oleh
pengelola organisasi - Terdiri dari orang-orang yang
- Bertujuan untuk mendukung berasal dari departemen berbeda,
pencapaian tujuan atau biasa disebut satgas
Tipe Kelompok

Kelompok Kepentingan
- Memiliki perhatian yang sama
terhadap kehidupan sosial
Kelompok
Informal
- Dibentuk atas inisiatif karyawan Kelompok Pertemanan
- Dibentuk bukan atas gagasan
formal organisasi - Memiliki perasaan sosial yang sama
- Keanggotaan bersifat sukarela sehingga tidak jarang di antara
mereka membentuk kelompok yang
disebut friendship group
Kenapa seseorang bergabung dengan kelompok?

1. Mempermudah mencapai tujuan


2. Sekedar berafiliasi
3. Memperoleh dukungan emosional
4. Memperoleh status sosial
5. Alasan keamanan
6. Faktor kedekatan
Proses Pembentukan dan Perkembangan Kelompok

• Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya sangat bergantung


pada efektifitas kerja kelompok
• Dapat dikembangkan dengan 2 model, yaitu:
1. Five-stage model: melalui tahap pembentukan (forming), tahap
pertengkaran (storming), tahap pembentukan norma kesepemahaman
(norming), tahap melakukan tindakan (performing) dan terakhir tahap
pengalihan orientasi (adjourning).
2. Punctuated-equilibrium model: terbagi menjadi 2 fase, yaitu:
a. Fase pertama: mendefinisikan tugas-tugas yang akan dikerjakan,
dilanjutkan dengan menetapkan misi kelompok
b. Fase kedua: penyelesaian aktivitas-aktivitas yang menggunung
Hubungan antara Perilaku kelompok dengan
Kinerja dan Kepuasan kerja
Dampak Kelompok terhadap Perilaku Individu

• Social facilitation effect: seseorang akan memiliki kinerja lebih


baik jika ia menjadi bagian dari kelompok daripada jika bekerja
sendirian
• Social loafting: eksistensi kelompok terhadap kinerja dan perilaku
individual juga bisa berdampak negatif
• Deindividuation: hilangnya jatidiri atau kepribadian seseorang
ketika dirinya bergabung dengan sebuah kelompok
Kegiatan Belajar 2

Tim Kerja
Pengertian Tim

• Sebagian besar pekerjaan tidak dilakukan secara mandiri oleh masing-


masing karyawan.
• Dalam batas-batas tertentu sebuah pekerjaan hasilnya akan lebih efektif
jika dikerjakan dalam sebuah kelompok.
• Semua anggotanya memiliki tanggungjawab individual untuk
menjalankan tugas pokok departemen.
• Bertujuan untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas
yang ditentukan perusahaan.
• “Sekelompok orang dalam jumlah kecil, masing-masing dengan
ketrampilannya, yang memiliki komitmen untuk mencapai tujuan
bersama, menetapkan satu set tujuan dan memiliki akuntabiliats bersama
untuk semua tindakan yang mereka gunakan”.
Perbedaan Kelompok dengan Tim
Mengapa Organisasi Memerlukan Tim?

1. Fokus pada layanan konsumen


2. Kompetisi
3. Era informasi
4. Globalisasi
Manfaat Tim

1. Meningkatkan kreativitas, inovasi dan pemecahan masalah


2. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
3. Memperbaiki proses
4. Meningkatkan kompetisi secara global
5. Meningkatkan kualitas
6. Meningkatkan komunikasi
7. Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi, dan
meningkatkan semangat kerja karyawan
Keterbatasan Tim

• Group think, atau menyetujui keputusan tim meski tidak sepenuh hati.
• Social loafting, seperti halnya persoalan dinamika kelompok, tim juga sering
menghadapi persoalan social loafting terutama jika kemampuan masing-masing
anggota kelompok tidak setara.
• Persoalan kualitas, meski banyak bukti telah menunjukkan bahwa tim bisa
meningkatkan kualitas.
• Ketepatan waktu, kadang-kadang seseorang bisa membuat keputusan lebih
cepat ketimbang keputusan yang dibuat tim.
• Keragaman anggota tim, salah satu keuntungan dari keragam anggota tim,
masing-masing dengan latarbelakang dan pemikiran berbeda adalah semakin
baiknya keputusan yang diambil.
Tipologi Tim
Membangun Tim yang Berhasil

Faktor-faktor kunci tersebut adalah sebagai berikut:


1. Memilih anggota tim berdasarkan potensi dan ketrampilannya
2. Memberi pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan tim
3. Memberi kompensasi atas kinerja tim
4. Memberikan dukungan terhadap tim
5. Mengkomunikasikan hal-hal yang mendesak
6. Mempromosikan kerjasama tim
Kegiatan Belajar 3

Pengambilan Keputusan
Kelompok
Domain pengambilan keputusan
• Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses yang ada awal dan akhir
• Pengambilan keputusan dilakukan karena ada masalah yang harus diselesaikan,
apakah masalah tersebut berkaitan dengan input misalnya untuk mendapatkan
input terbaik; berkaitan dengan proses – memberi layanan paling baik kepada
konsumen atau bahkan masalah dengan pihak luar organisasi, misalnya
mengatasi persaingan
• Mendapat solusi terbaik, beberapa alternatif tindakan dipilih, pemilihan
alternatif biasanya didasarkan pada ketersedian informasi
• Akhir dari proses pengambilan keputusan adalah ketika pengambil keputusan
berhasil memilih satu alternatif terbaik dari sekian banyak alternatif yang
tersedia
Proses pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan

Pendekatan ekonomik dalam pengambilan keputusan didasarkan pada beberapa


asumsi, antara lain:
• Perusahaan dianggap mempunyai tujuan
• Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan cara-cara rasional
• Fungsi perusahaan adalah untuk mentransformasi input menjadi output
• Lingkungan organisasi dianggap sebagai faktor eksternal dan bersifat given
• Perubahan harga dan kuantitas terhadap input dan output merupakan
landasan berpikir dalam teori ini
Dinamika pengambilan keputusan

• Masalah organisasi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua,


yaitu: masalah rutin dan nonrutin.
• Sedangkan yang terkait dengan risiko yang mungkin ditimbulkan, setiap
masalah ada yang memiliki risiko tinggi dan sebaliknya berisiko rendah.
• Sementara itu dilihat dari siapa yang membuat keputusan, pengambilan
keputusan bisa dilakukan oleh pimpinan puncak atau dilakukan level
bawah.
Dinamika pengambilan keputusan

• Keputusan terprogram vs. tidak terprogram

• Keputusan yang pasti dan tidak pasti


• Keputusan dibuat pimpinan puncak vs. manajer bawah
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

Kelebihan pengambilan keputusan berbasis kelompok:


• Lebih banyak informasi
• Perspektif dalam pengambilan keputusan semakin luas
• Lebih komprehensif
• Meningkatkan tingkat akseptansi keputusan
• Sebagai tempat berlatih
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

Kelemahan pengambilan keputusan berbasis kelompok:


• Menghabiskan banyak waktu
• Tekanan untuk kompromi
• Dominasi sekelompok orang
• Politik balas jasa
• Mengalihkan tujuan
• Groupthink, atau sekelompok orang yang mempunyai
pikiran sama
Pengambilan Keputusan dalam Kelompok

5 (lima) isu yang perlu mendapat perhatian ketika menggunakan


kelompok untuk mengambil keputusan:
• Efisiensi
• Percaya diri
• Ukuran kelompok
• Akurasi pengambilan keputusan
• Komposisi anggota kelompok
Teknik pengambilan keputusan kelompok

Untuk mencapai konsensus, beberapa teknik pengambilan keputusan kelompok


bisa digunakan, diantaranya:
• Interaktif -> berinteraksi langsung antaranggota kelompok
• Brainstorming -> mimbar bebas bagi masing-masing anggota kelompok
untuk menyampaikan ide dan pendapatnya berkaitan dengan persoalan yang
sedang mereka hadapi.
• Normative group technique -> proses pengambilan keputusan kelompok di
mana anggota-anggota kelompok bertemu secara fisik (face to face) seperti
halnya pada metode interaktif, tetapi mereka tidak berinteraksi secara
langsung. Masing-masing anggota kelompok menyampaikan idenya secara
tertulis.
• Delphi technique.-> metode pengambilan keputusan kelompok di mana
masing-masing anggota kelompok, bertindak secara individual dan
independen, secara sistematik memberikan penilaian terhadap suatu masalah
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai