Anda di halaman 1dari 20

DASAR-DASAR PERILAKU

KELOMPOK
PERILAKU KEORGANISASIAN -
IBN

SA-2022
Mendefinisikan dan
mengklasifikasikan kelompok
Kelompok (group) adalah dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan
saling bergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Kelompok dapat bersifat formal atau informal.

Kelompok yang bersifat formal (formal group) adalah kelompok


kerja yang ditetapkan yang didefinisikan oleh struktur organisasi.

Kelompok yang bersifat informal (informal group)


adalah kelompok yang tidak ditetapkan strukturnya secara formal atau
tidak ditetapkan secara organisasional; misalnya
kelompok yang terlihat sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk
kontak sosial.
Mengapa Orang-Orang Membentuk Kelompok?

Teori identitas sosial mengusulkan bahwa orang-orang


memiliki reaksi emosional pada kegagalan atau keberhasilan
dari kelompok mereka karena penghargaan diri terikat ke dalam
kinerja kelompok.

Kecenderungan kita untuk mengambil kebanggaan personal


atau pelanggaran atas prestasi sebuah kelompok merupakan
ranah teori identitas sosial (social identity theory).
Orang-orang mengembangkan banyak identitas melalui perjalanan hidup
mereka. Anda akan mendefinisikan Anda sendiri sesuai dengan
organisasi tempat Anda bekerja, kota tempat tinggal, profesi, latar
belakang agama, etnis, dan jenis kelamin Anda.

Identitas sosial membantu kita memahami siapa kita dan di mana kita
cocok dengan orang lain, tetapi identitas sosial dapat memiliki sisi
negatif pula, yaitu menimbulkan favoritisme dalam kelompok.

Favoritisme dalam kelompok (ingroup favoritism) adalah sudut


pandang yang melihat para anggota dari dalam kelompok lebih baik
dibandingkan orang lain, dan orang-orang yang tidak tergabung dalam
kelompok semuanya sama.
Beberapa karakteristik yang membuat identitas sosial menjadi penting
bagi seseorang:

Kesamaan

Penurunan
tak Keunikan
pasti

Status
Tahap-tahap dalam pengembangan
kelompok
Model Lima Tahap

Model lima tahap pengembangan kelompok (five-stage group


development) adalah lima tahap unik yang harus dilalui oleh
kelompok, yaitu membentuk, mempeributkan, menyusun norma,
mengerjakan, dan membubarkan.
1. Tahap membentuk (forming stage) adalah tahap pertama dalam
pengembangan kelompok, dikarakterisasikan dengan banyaknya
ketidakpastian.
2. Tahap mempeributkan (storming stage) adalah tahap kedua dalam
pengembangan kelompok, dicirikan dengan konflik di dalam kelompok.
3. Tahap menyusun norma (norming stage) adalah tahap yang dicirikan
dengan hubungan yang dekat dan kekompakan.
4. Tahap mengerjakan (performing stage) adalah tahap keempat dalam
pengembangan kelompok, yang mana kelompok sepenuhnya fungsional.
5. Tahap membubarkan (adjourning stage) adalah tahap terakhir dalam
pengembangan kelompok untuk kelompok sementara, yang dicirikan
dengan memusatkan perhatian pada mengakhiri kegiatan dan bukannya
kinerja tugas.
Suatu Model Alternatif bagi Kelompok yang Bersifat
Sementara dengan Tenggat Waktu

Kelompok yang bersifat sementara dengan tenggat waktu yang


nampaknya tidak mengikuti model lima tahap yang biasanya. Mereka
memiliki urutan tindakan:

1. Pertemuan pertama mereka menetapkan arah kelompok.


2. Fase pertama aktivitas kelompok adalah salah satu dari inersia.
3. Transisi terjadi tepat ketika kelompok telah terpakai setengah dari
waktu yang telah ditetapkan.
4. Transisi ini memprakarsai perubahan besar.
5. Fase kedua dari inersia mengikuti transisi.
6. Pertemuan terakhir kelompok dicirikan oleh aktivitas yang
diakselerasikan.
Properti kelompok: peranan, norma, status,
besaran, kekompakan, dan keragaman

Properti Kelompok 1: Peran


Desfinisi peran: Pola perilaku yang diharapkan yang dikaitkan
dengan seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial.
Persepsi peran: Suatu sudut pandang individu mengenai
bagaimana dia seharusnya bertindak dalam suatu situasi tertentu.
Ekspektasi peran: Bagaimana yang lainnya meyakini seseorang
akan bertindak dalam suatu situasi tertentu.
Konflik peran (role conflict) Suatu situasi yang mana individu
dihadapkan oleh ekspektasi peran yang berbeda-beda.
Properti Kelompok 2: Norma
Definisi norma: Standar perilaku yang diterima di dalam kelompok dan berlaku di
antara para anggota kelompok.

Norma sebenarnya dapat mencakup beberapa aspek dari perilaku kelompok:


1. Norma kinerja
2. Norma penampilan
3. Norma pengaturan sosial
4. Norma alokasi sumber daya

Norma kelompok berkaitan dengan kepatuhan, yaitu Penyesuaian perilaku


seseorang agar sejalan dengan norma kelompok.

Kelompok dapat menempatkan tekanan yang kuat pada para individu untuk
mengubah tingkah laku mereka dan perilaku untuk mematuhi standar kelompok

Orang-orang yang patuh pada kelompok penting yang mana mereka miliki atau
berharap untuk memiliki. Kelompok penting ini adalah kelompok acuan.
Properti Kelompok 3: Status
Definisi status: Suatu posisi yang didefinisikan secara sosial atau peringkat
yang diberikan kepada kelompok atau para anggota kelompok oleh orang
lain.

Teori karakteristik status (status characteristics theory), yaitu teori yang


menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan dalam karakteristik status akan
menciptakan hierarki status di dalam kelompok. Menurut teori ini, status
cenderung berasal dari salah satu di antara ketiga sumber berikut.

1. Kekuasaan seseorang yang dimiliki atas orang lain.


2. Kemampuan seseorang untuk memberikan kontribusi bagi tujuan
kelompok.
3. Karakteristik pribadi individu.
Note this!
Status dan norma Status memiliki efek yang lebih
menarik pada kekuasaan norma dan tekanan untuk
mematuhi.

Status dan interaksi kelompok

Orang-orang yang memiliki status yang


tinggi cenderung menjadi anggota kelompok yang lebih
sombong.

Ketidakadilan status Penting bagi para anggota


kelompok untuk meyakini hierarki status tersebut adil.

Status dan stigmatisasi


Status orang dengan siapa Anda berafiliasi
juga dapat memengaruhi pandangan orang
lain terhadap Anda
Properti Kelompok 4: Besaran
Apakah besaran suatu kelompok memengaruhi keseluruhan perilaku kelompok?
Benar, tetapi pengaruhnya bergantung pada apa variabel dependen yang kita amati.

Salah satu dari temuan yang paling penting mengenai besaran kelompok dengan
memperhatikan kemalasan sosial, yaitu kecenderungan bagi para individu untuk
mengeluarkan sedikit upaya ketika bekerja secara kolektif daripada secara sendiri.

Penyebab kemalasan sosial:


 Keyakinan akan pelaksanaan tugas yang tidak adil.
 Penyebaran tanggung jawab.

Mencegah kemalasan sosial:


 Menetapkan tujuan kelompok
Meningkatkan kompetisi intrakelompok
 Terlibat dalam evaluasi rekan,
 Memilih para anggota yang memiliki motivasi yang tinggii
 Mendasari mbalan kelompok sebagai bagian atas kontribusi
Properti Kelompok 5: Kekompakan
Kekompakan (cohesiveness) adalah keadaan yang mana para anggota
kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap bertahan dalam
kelompok.

Hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan kekompakan kelompok:


1. Buatlah kelompok yang lebih kecil.
2. Mendorong perjanjian dengan tujuan kelompok.
3. Meningkatkan waktu yang dihabiskan oleh para anggota bersama-sama.
4. Meningkatkan status kelompok dan anggapan kesulitan dalam
memperoleh keanggotaan.
5. Menstimulasi kompetisi dengan kelompok lainnya.
6. Memberikan imbalan pada kelompok dan bukannya pada para individu.
7. Mengisolasi kelompok secara fisik.
Properti Kelompok 6: Keragaman
Definisi keragaman (diversity); Sejauh mana para anggota dari suatu
kelompok memiliki kesamaan, atau berbeda dari, satu sama lain.

Tim-tim yang memiliki nilai atau opini para anggotanya berbeda akan
cenderung untuk mengalami lebih banyak konflik, tetapi para pemimpin
yang dapat mengarahkan kelompok untuk fokus pada tugas yang
diembannya dan mendorong pembelajaran kelompok dapat menurunkan
konflik-konflik ini dan mendorong pembahasan permasalahan kelompok.

Keragaman dapat menjadi buruk bagi kinerja bahkan dalam tim yang kreatif,
tetapi dukungan organisasi yang tepat dan kepemimpinan dapat
mengimbangi permasalahan-permasalahan.
Pengambilan keputusan kelompok
Kelompok Versus Individu

Kekuatan pengambilan keputusan kelompok:


 Kelompok dapat menghasilkan informasi dan
pengetahuan yang lebih lengkap.
 Kelompok menawarkan keragaman pandangan
yang lebih luas.
 Kelompok mengarah pada meningkatnya
penerimaan suatu solusi.
Kelemahan pengambilan keputusan kelompok:
Umumnya memerlukan lebih banyak waktu untuk
mencapai suatu solusi.
Terdapat kepatuhan tekanan
Pembahasan kelompok dapat didominasi oleh salah satu
atau beberapa anggota.
Keputusan kelompok yang lemah akan menimbilkan
tanggung jawab yang ambigu.

Efektivitas dan Efisiensi


Apakah kelompok lebih efektif daripada individu bergantung pada
bagaimana Anda mendefinisikan efektivitas. Keputusan kelompok
umumnya lebih akurat daripada keputusan rata-rata individu dalam
suatu kelompok, tetapi kurang akurat daripada pertimbangan yang
paling akurat.
Pemikiran Kelompok dan Pergeseran Kelompok

Pemikiran kelompok (groupthink), yaitu fenomena yang mana


norma bagi konsensus mengabaikan penilaian realistis atas
serangkaian alternatif tindakan.

Pergeseran kelompok (groupshift), yaitu perubahan antara


keputusan kelompok dengan keputusan individu yang diambil
seorang anggota di dalam kelompok; pergeseran dapat mengarah
pada penyelamatan atau risiko yang lebih besar, tetapi umumnya
mengarah pada versi yang lebih ekstrem atas posisi awal
kelompok.
Teknik-Teknik dalam Pengambilan Keputusan Kelompok

Bentuk yang paling umum dari pengambilan keputusan kelompok terjadi


dalam kelompok yang berinteraksi, yaitu kelompok yang para anggotanya
saling berinteraksi berhadapan muka satu sama lain.

Bentuk lain, sumbang pendapat (brainstorming), yaitu proses menghasilkan


gagasan yang secara spesifik mendorong beberapa dan seluruh alternatif
sementara itu menahan beberapa kritikan atas alternatif-alternatif tersebut.

Lainnya adalah teknik kelompok nominal, yaitu metode pengambilan


keputusan kelompok yang mana para anggota individual akan bertemu
berhadapan muka untuk menyatukan pertimbangan-pertimbangan mereka
dalam suatu cara yang sistematis tetapi independen.

Anda mungkin juga menyukai