Anda di halaman 1dari 27

Dasar Perilaku Kelompok

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

 Kelompok:
Dua individu atau lebih,
yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang
bergabung untuk mencapai
tujuan tertentu.
Definisi dan Klasifikasi Kelompok

Kelompok kerja Tidak ditetapkan oleh


yg ditugaskan dan dibentuk organisasi
oleh organisasi

Kelompok Formal vs Kelompok Informal


Subklasifikasi Kelompok
Kelompok Formal Kelompok Informal
 Kelompok Komando  Kelompok Kepentingan
 Kelompok yang terdiri atas  Mereka yang bekerja
individu-individu yang bersama untuk mencapai
melaporkan secara tujuan dengan kepentingan
langsung kepada seorang masing-masing
manajer.
 Kelompok Tugas  Kelompok Persahabatan
 Mereka yang bekerja  Mereka yang berkumpul
bersama untuk bersama karena memiliki
menyelesaikan suatu satu atau lebih persamaan
pekerjaan. karakteristik.
Mengapa Orang-orang Bergabung
dalam Suatu Kelompok?
 Rasa Aman
 Status
Teori Identitas Sosial  Harga Diri
 Afiliasi
 Kekuatan
 Pencapaian Tujuan
Tahap Perkembangan Kelompok
Model Lima Tahap
 Model Lima Tahap
(Five Stage Group Development Model)
 Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar
(Punctuated Equilibrium Model)
Model Lima Tahap
Pembubaran
Kinerja
Normalisasi
Konflik
Membentuk
Lima Tahap Perkembangan
Kelompok
1. Tahap Pembentukan (Forming)
 Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian
2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)
 Terjadi konflik di antara anggota kelompok
3. Tahap Normalisasi (Norming)
 Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan
4. Tahap Berkinerja (Performing)
 Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima
5. Tahap Pembubaran (Adjourning)
 Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan
penampilan tugas.
Tahap Perkembangan Kelompok
Model Alternatif Perkembangan Kelompok
Model Ekuilibrium Tersebar
Hal-hal Terkait Kelompok

Norma

Peran Status

Kinerja
Kelompok
Keragaman Kepatuhan

Ukuran
Peran

 Peran
 Serangkaian pola perilaku yang diharapkan
dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati
posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.
 Identitas Peran
 Sikap-sikap dan perilaku-perilaku tertentu yang
konsisten dengan sebuah peran.
 Persepsi Peran
 Pandangan seorang individu atas bagaimana ia
harus bertindak dalam situasi tertentu.
Peran

 Ekspektasi Peran
 Apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana
Anda harus bertindak dalam sebuah situasi
tertentu.
 Kontrak psikologis: sebuah perjanjian tidak tertulis
yang menentukan apa yang diharapkan oleh
manajemen dari karyawan dan sebaliknya.
 Konflik Peran
 Sebuah situasi di mana seorang individu
diharapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran
yang berlainan.
Norma

 Norma
 Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam
sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota
kelompok.
 Kelas Norma
 Norma Kinerja
 Norma Penampilan
 Norma Pengaturan Sosial
 Norma Alokasi Sumber Daya
Norma
Penelitian Hawthorne
Temuan
 Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat.
 Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada
perilaku individu.
 Standar kelompok menentukan hasil kerja masing-
masing karyawan.
 Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila
dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen
kelompok, dan rasa aman.
Kepatuhan

 Penelitian Asch
 Menunjukkan kekuatan
konformitas
 Tingkat konformitas telah
menurun sejak penelitian Asch
 Konformitas pada norma-
norma sosial lebih tinggi di
dalam kultur kolektivitas
dibandingkan di dalam kultur
individualistis.
Menyesuaikan perilaku seseorang agar
selaras dengan norma-norma kelompok
Perilaku Menyimpang di Tempat
Kerja
Disebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di
tempat kerja.

Merupakan perilaku yang disengaja yang melanggar


norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara
melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau
anggota-anggotanya.
Perilaku Menyimpang di Tempat
Kerja
Tipologi:
 Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat
secara sengaja, memboroskan sumber daya
 Properti: sabotase, mencuri BMN
 Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja
 Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar,
mencuri dari rekan kerja
Status

Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara


sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota
kelompok orang lain

 Merupakan faktor penting dalam memahami perilaku


manusia.
Status

Teori Karakteristik Status


 Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan
hierarki-hierarki dalam kelompok.
 Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber:
a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lain
b. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap
tujuan sebuah kelompok.
c. Karakteristik personal.
Efek Status

 Status dan Norma


 Anggota kelompok dengan status tinggi sering kali diberi
kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma.
 Anggota kelompok dengan status tinggi juga lebih mampu
untuk menolak tekanan konformitas.
 Status dan Interaksi Kelompok
 Orang-orang berstatus tinggi cenderung lebih tegas.
 Perbedaan status menghalangi keragaman ide dan
kreativitas
Efek Status

 Ketidaksetaraan Status
 Ketika terjadi ketidaksetaraan, akan tercipta
ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis
perilaku korektif.
 Status dan Kultur
 Memahami siapa dan apa yang menentukan status
ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang
berbeda dari kultur kita.
Ukuran

 Ukuran kelompok akan memengaruhi


perilaku.
 Pengelompokan ukuran:
 Dua belas atau lebih anggota merupakan
kelompok ‘besar”
 Tujuh atau kurang anggota merupakan
kelompok “kecil”
Keragaman

 Sejauh mana anggota dari suatu kelompok


memiliki kesamaan, atau berbeda dari, satu
sama lain
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
 Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok:
 Menghasilkan informasi dan pengetahuan
yang lebih lengkap
 Menawarkan peningkatan keberagaman
pandangan
 Meningkatkan penerimaan atas solusi
 Umumnya lebih akurat
Pengambilan Keputusan
Kelompok vs Individual
 Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok:
 Memakan waktu lebih banyak
 Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam
kelompok
 Diskusi dapat didominasi oleh satu atau
beberapa anggota saja.
 Adanya tanggung jawab ambigu.
Teknik Pengambilan Keputusan

Dibuat di dalam kelomok yang berinteraksi, di


mana anggota kelompok bertatap muka dan
mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal.
 Tukar Pikiran (Brainstorming)
 Teknik Nominal Kelompok (menyatukan
penilaian)
 Pertemuan dengan Media Elektronik

Anda mungkin juga menyukai