Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vivien Fitrianna

NPM : 01202040140

Prodi : Manajemen R2

RESUME

Pertemuan 9

Perilaku Kelompok

 DEFINISI KELOMPOK

Kelompok adalah Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang
bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.

 KLASIFIKASI KELOMPOK

- Kelompok Formal

Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan oleh struktur organisasi.

Subklasifikasi:

o Kelompok Komando

Kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melaporkan secara langsung


kepada seorang manajer.

o Kelompok Tugas

Mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

- Kelompok Informal

Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional; timbul sebagai
respon terhadap kebutuhan akan kontak social

Subklasifikasi:

o Kelompok Kepentingan

Mereka yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan kepentingan masing-
masing

o Kelompok Persahabatan
Mereka yang berkumpul bersama karena memiliki satu atau lebih persamaan
karakteristik.

 Orang – Orang bergabung dalam Kelompok karena

- Rasa Aman

- Status

- Harga Diri

- Afiliasi

- Kekuatan

- Pencapaian Tujuan

 Tahap Perkembangan Kelompok

- Model Lima Tahap

- (Five Stage Group Development Model)

- Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar (Punctuated Equilibrium Model)

 Lima Tahap Perkembangan Kelompok

- Tahap Pembentukan (Forming)

Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian

- Tahap Timbulnya Konflik (Storming)

Terjadi konflik di antara anggota kelompok

- Tahap Normalisasi (Norming)

Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan

- Tahap Berkinerja (Performing)

Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima

- Tahap Pembubaran (Adjourning)

Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas.

 Hal – Hal terkait Kelompok

- Peran

- Norma

- Status
- Ukuran

- Kekohesifan

 Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja

Disebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di tempat kerja Merupakan perilaku yang
disengaja yang melanggar norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara
melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau anggota-anggotanya.

Tipologi:

 Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat secara sengaja, memboroskan sumber
daya

 Properti: sabotase, mencuri BMN

 Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja

 Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar, mencuri dari rekan kerja

 Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Menyimpang

- Perilaku menyimpang di tempat kerja kemungkinan akan berkembang di tempat yang


didukung oleh norma-norma kelompok.

- Menjadi bagian dari suatu kelompok dapat meningkatkan perilaku menyimpang seorang
individu.

- Menjadi bagian dari kelompok memungkinkan individu untuk bersembunyi – menciptakan


rasa percaya diri semu yang dapat menimbulkan perilaku yang lebih agresif.

 STATUS

Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok
atau anggota kelompok orang lain

Teori Karakteristik Status

 Perbedaan dalam karakteristik status menciptakan hierarki-hierarki dalam kelompok.

 Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber:

a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lain

b. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap tujuan sebuah


kelompok.

c. Karakteristik personal.

 Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok

 Kemalasan Sosial (Social Loafing)


Kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika bekerja
secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual.

 Ringelmann’s Rope Pull:

kinerja kelompok meningkat seiring dengan ukuran kelompok, tetapi penambahan anggota
baru ke dalam kelompok tersebut mempunyai hasil yang justru mengurangi produktivitas.

 Kemalasan Sosial (Social Loafing)

Disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain di dalam kelompok tidak memikul bagian secara
adil.

Penjelasan lain adalah adanya penyebaran tanggung jawab (free riders)

 Implikasi Manajerial

 Pembuatan target kinerja individu

 Mencegah kemalasan sosial dengan:

 Membuat tujuan kelompok

 Meningkatkan kompetisi antar kelompok

 Menggunakan penilaian peer atau bahkan 360 derajat

 Pembagian penghargaan kelompok berdasarkan usaha individual.

 Pengambilan Keputusan Kelompok vs Individu

Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok:

- Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap

- Menawarkan peningkatan keberagaman pandangan

- Meningkatkan penerimaan atas solusi

- Umumnya lebih akurat

Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok:

- Memakan waktu lebih banyak

- Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam kelompok

- Diskusi dapat didominasi oleh beberapa anggota saja.

- Adanya tanggung jawab ambigu.

Anda mungkin juga menyukai