Anda di halaman 1dari 22

DASAR PERILAKU KELOMPOK

PENGERTIAN KELOMPOK

Robbins & Judge (2008:356) kelompok


didefinisikan sebagai dua atau lebih individu,
yang berinteraksi dan saling bergantung,
bergabung utk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA
KELOMPOK
Setiap anggota termotivasi untuk bergabung
karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain.
Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai
pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan
sebagainya sehingga hubungan antar mereka
menjadi erat
Berstruktur dan berproses
MOTIVASI BERGABUNG DALAM KELOMPOK?
Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain
karena kedekatan jarak geografis.
Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen
yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan.
Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan
semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai)
Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan
semakin kuat perasaannya,
Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin
banyak aktivitas dan interaksi bersama.
Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka
memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan.
Individu X akan berkelompok dg individu Y karena persamaan
sikap dan nilai (agama, politik, gaya hidup, pekerjaan dll)
Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan
keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap.
Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper-
baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir.
Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan
KLASIFIKASI
KELOMPOK KELOMPOK
DALAM ORGANISASI

KELOMPOK KELOMPOK
FORMAL INFORMAL

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Komando Tugas Persahabatan Kepentingan

Melaksanakan Melaksanakan Mendukung


Tugas Tugas/proyek Atau
rutin tertentu Menghambat

TUJUAN
ORGANISASI
KELOMPOK FORMAL DAN
KELOMPOK INFORMAL
Kelompok Formal, kelompok kerja yang ditugaskan dan
didefinisikan oleh struktur organisasi
Kelompok Komando, kelompok yang terdiri atas individu-individu yang
melapor secara langsung kepada seorang manajer
Kelompok Tugas, mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan

Kelompok Informal, kelompok yang tidak berstruktur formal


maupun secara organisasional; timbul sebagai respons thd
kebutuhan akan kontak sosial
Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja bersama untuk
mencapai sutau tujuan dengan kepentingan masing-masing
Kelompok Persahabatan, mereka yang berkumpul bersama karena
mereka memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik
PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN
INFORMAL

ASPEK KELOMPOK KELOMPOK


FORMAL INFORMAL
Hubungan antar pribadi Jelas/Terstruktur Tergantung pada
motif dan tujuan
Kepemimpinan Dirancang dan Muncul dan dipilih
ditetapkan
Pengendalian Perilaku Penghargaan dan Pemenuhan kebu-
hukuman tuhan
Ketergantungan Bawahan lebih Keanggotaan bebas

tergantung dan tidak tergantung


TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
1. Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai
ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini
selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.
2. Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan
istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika
tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.
3. Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi
solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama
4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah
berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok
kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia,
satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran.
5. Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau
tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan
membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan
dimulai dari awal.
KELOMPOK KERJA VS TIM KERJA
Robbins & Judge (2008:406) mendefinisikan :
Kelompok Kerja (work group)
Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk
membantu setiap anggota berkerja dalam area
tanggung jawabnya
Tim Kerja (work team)
Kelompok yang upaya-upaya individunya menghasil-
kan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari
masukan-masukan individual
Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

KELOMPOK KERJA TIM KERJA

Berbagi informasi Tujuan Kinerja kolektif

Netral (bisa negatif) Sinergi Positif

Individual Akuntabilitas Individual & mutual

Acak & bervariasi Keterampilan Saling melengkapi

Individu Hasil kerja Kolektif

Kuat & terfokus Kepemimpinan Bersama


JENIS-JENIS TIM
1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12
karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama
beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara
memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan
barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri
dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi
tertentu.
4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi
yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh
melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via
telepon dan video, fax., dan internet.
EFEKTIVITAS TIM

Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka;


Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil
Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan kompetensinya
Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang berlainan
dan bersifat komplementer
Mempunyai komitmen pada tujuan bersama
Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan kinerja
yang SMART
Tugas-tugas dirancang secara interdependen
Menjadikan kelompok terlihat eksklusif sehingga
anggota menjadi senang jika dilibatkan.
Kohesivitas kelompok ditingkatkan.
Disfungsi Kelompok dan Tim
Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri-
laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong,
korupsi, absensi
Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan tidak tahu
apa yang harus dilakukan
Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan demi
kelompok seseorang diminta melakukan sesuatu diluar
kemampuan dan bertentangan dg nilai pribadinya.
Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya
dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya
sebagai anggota kelompok.
Hal-hal mengenai kelompok
1. Peran : role identity, role perception, role
expectation, role conflict
2. Norma
3. Status
4. Ukuran
5. Kekohesifan
DINAMIKA KELOMPOK
Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga
pandangan tentang dinamika kelompok yaitu:
1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika
kelompok memggambarkan bagaimana sebuah
kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.
2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.
3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat
internal kelompok, bagaimana pembentukannya,
struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan
pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok
lain, dan organisasi.
MODEL PERILAKU DAN PRESTASI DALAM
DINAMIKA KELOMPOK

Faktor eksternal yang menentukan


Prestasi kelompok

Sumber intern
Struktur
Anggota
kelompok
kelompok

Proses
kelompok

Kohesivitas
Tugas Kelompok Dalam kelompok

PRESTASI
KELOMPOK
Keterangan Gambar

Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,


1. Strategi organisasi 5. Proses seleksi/rekruitmen
2. Struktur delegasi tenaga kerja
wewenang 6. Penilaian prestasi dan sistem
3. Kebijakan/peraturan imbalan
4. Sumber dan teknologi 7. Budaya organisasi
organisasi 8. Faktor lingkungan fisik (layout
kantor/gedung)

Sumber intern anggota kelompok :


Kemampuan, dan
Karakteristik kepribadian
Struktural Kelompok meliputi;
1. Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa
menggunakan position powernya dalam mempengaruhi
anggotanya, sedang dalam informal menggunakan
personal power.
2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan
dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi
tertentu dalam kelompok.
3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik,
dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh
anggota kelompok
4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan
secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau
anggota kelompok oleh orang lain.
5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam
kelompok
6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas
anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan,
pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya dsb.
Proses Kelompok
Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu
kelompok kerja, yaitu;
Pola komunikasi dlm pertukaran informasi
Proses keputusan kelompok,
Perilaku dan gaya pemimpin,
Konflik,
Dinamika kekuasaan

Tugas Kelompok
Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)
Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)
Kohesivitas kelompok
Kesamaan nilai dan tujuan
Keberhasilan dalam mencapai tujuan
Status dan kebanggaan kelompok
Penyelesaian perbedaan
Kecocokan terhadap norma-norma kelompok
Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
Persaingan antar kelompok
Pengakuan dan penghargaan
Faktor-faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan
Kohesivitas Kelompok

YANG MENINGKATKAN YANG MENURUNKAN


Kesepakatan tujuan Ketidaksepakatan tujuan
kelompok kelompok
Frekuensi interaksi Besarnya jumlah anggota
Ketertarikan pribadi kelompok
Kompetisi antar Pengalaman yang tidak
kelompok menyenangkan
Evaluasi berdasarkan Persaingan antar anggota
keinginan sendiri kelompok
Dominasi oleh satu orang
anggota atau lebih

Anda mungkin juga menyukai