Anda di halaman 1dari 160

TEORI ORGANISASI

Dr. Ismiyarto, SH, M.Si


PENGERTIAN DAN DEFINISI
ADMINISTRASI
• Administrasi adalah “the over all
management of an organization”.
Administrator harus menjalankan dan
mengembangkan aspek-aspek administrasi.
• Aspek-aspek administrasi meliputi:
1) Fungsi (kegiatan-kegiatan jenis dan tujuan
tertentu);
2) Hayat organisasi yang membuat organisasi
“hidup”.
Lanjutan…………….

3) Kekuatan yang merekat unsur-unsur organisasi;


4) Tim pimpinan organisasi:
5) Manajement jenis tertentu;
6) Sistem pengolahan input tertentu untuk
menghasilkan output tertentu;
7) Tingkah laku atau sikap kelakuan (behaviour)
tertentu;
8) Proses kerja sama mengejar tercapainya tujuan-
tujuan tertentu;
9) Teknik untuk menangani masalah administratif;
10) Ilmu, skills, atau seni kemampuan tertentu.
Pengertian Administrasi (lanjutan)

• Administrasi menurut A.Dunsire  arahan,


pemerintahan, kegiatan implementasi, kegiatan
pengarahan, penciptaan prinsip-prinsip
implementasi kebijakan publik, kegiatan
melakukan analisis, menyeimbangkan dan
mempresentasikan keputusan, pertimbangan-
pertimbangan kebijakan, sebagai pekerjaan
individual dan kelompok dalam menghasilkan
barang dan jasa publik, dan sebagai arena bidang
kerja akademik dan teoritik.
FUNGSI FUNGSI ADMINISTRASI
• Long-term situation analysis dan forcasting;
• Strategy planning dan long term policy analisis
• Finance dan investment planning;
• Capital budgeting;
• Organisation development planning;
• Top management;
• Administratif management;
• System development: information,
management, reporting and accountability.
PENGERTIAN MANAJEMEN
• Menurut Shafritz dan Russel (1997:20),
manajemen berkenaan dengan orang yang
bertanggungjawab menjalankan suatu
organisasi, dan proses menjalankan organisasi
itu sendiri, yaitu pemanfaatan sumber daya
(seperti orang dan mesin) untuk mencapai
tujuan organisasi.
Lanjutan……………………

• Donovan dan Jackson (1991:11-12) melihat


manajemen sebagai suatu aktivitas yang
dilaksanakan pada tingkatan organisasi tertentu,
sebagai serangkaian ketrampilan (skils), dan
sebagai serangkaian tugas.
• OKI menurut Boyatzis ada empat klaster, yaitu:
1) Klaster manajemen tujuan dan aksi;
2) Klaster pengarhan terhadap bawahan;
3) Klaster manajemen sumber daya manusia;
4) Klaster kepemimpinan.
FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN
• Dalam pendekatan manajemen klasik adanya
fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,
staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan
dan penyusunan anggaran (POSDCORB).
• Fungsi manajemen menurut Allison
(1997:385), yaitu:
1) Menciptakan tujuan dan prioritas;
2) Menyusun rencana operasional;
Lanjutan…………

3) Melakukan pengorganisasian dan staffing;


4) Mengarahkan para pegawai dan sistem
manajemen kepegawaian;
5) Mengendalikan kinerja;
6) Berurusan dengan unit-unit luar;
7) Berurusan dengan organisasi-organisasi
independen, dan
8) Berurusan dengan media masa dan publik.
RINCIAN SUBPROSES/TUGAS
MANAJEMEN
1. Perencanaan, yang terdiri atas:
a. Menciptakan kebijakan, tujuan dan standard;
b. Megembangkan aturan dan prosedur;
c. Mengembangkan rencana;
d. Melakukan ramalan;
e. Menganalisis lingkungan, dan
f. Mengevaluasi efektivitas proses perencanaan.
Lanjutan………..

2. Pengorganisasian, terdiri atas:


a. Membagi tugas pekerjaan kepada setiap
orang;
b. Menciptakan struktur yang sesuai secara
fungsional dan sosial;
c. Mendelegasikan otoritas;
d. Menciptakan garis otoritas dan komunikasi;
e. Koordinasi semua pekerjaan bawahan, dan
f. Mengevaluasi efektivitas proses
pengorganisasian.
Lanjutan………..

3. Staffing, terdiri atas:


a. Menentukan tipe orang yang harus
dipekerjakan;
b. Merekrut orang yang berprospek baik;
c. Menseleksi pegawai/pekerja;
d. Melakukan training dan pengembangan staff;
e. Melakukan penilaian kinerja, dan
f. Melakukan evaluasi terhadap program
staffing.
Lanjutan………..

4. Leading, meliputi:
a. Mendorong orang untuk melakukan
pekerjaannya;
b. Menjaga atau memelihara semangat kerja;
c. Memotivasi para staff;
d. Meinciptakan iklim organisasi yang kondusif,
dan
e. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas
kepemimpinan.
Lanjutan……..

5. Controlling, meliputi:
a. Menetapkan standard;
b. Menciptakan perubahan dalam mencapai
tujuan;
c. Mengembangkan struktur dan proses
akuntabilitas, dan
d. Mengevaluasi kinerja.
HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN
Dengan menerapkan pengetahuan administrasi
dan manajemen dalam organisasi publik, dapat
diperoleh sejumlah hasil, antara lain:
1. Terwujudnya keteraturan dan ketertiban
dalam bekerja;
2. Diketahuinya tugas tiap-tiap pegawai/pekerja
sesuai dengan wewenang yang diserahkan
kepadanya;
Lanjutan………..

3. Terwujudnya semangat kerja yang tinggi;


4. Terwujudnya efisiensi kerja dan efektivitas
dalam mencapai tujuan organisasi publik;
5. Terhindarnya salah urus dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya.
Dengan demikian melaksanakan administrasi
dan manajemen yang disertai dengan
kepribadian yang luhur dapat mengantarkan
manusia ke jenjang kemajuan, keserasian,
keselarasan, keseimbangan, kesejahteraan, dan
kebahagiaan.
PENGERTIAN DAN FUNGSI TEORI
Definisi TEORI
 Serangkaian konstruk (konsep) batasan dan
proposisi, yang menyajikan suatu pandangan
sistematis tentang fenomena dengan fokus
hubungan dengan merinci hubungan-hubungan
antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan
memprediksi gejala itu (Kerlinger 1973:14)
 Sebagai suatu himpunan konsep, definisi, dan
proposisi yang berhubungan secara sistematis,
yang dibangun untuk menjelaskan dan
meramalkan suatu fenomena (Wahyuni 1994:20)
TIGA HAL MENGENAL TEORI
(Moh. Nazir, 1985)
• Teori adalah seperangkat proposisi yang terdiri
dari konstruk yang sudah didefinisikan secara luas
dan dengan hubungan unsur-unsur dalam
seperangkat proposisi tersebut secara jelas;
• Teori menjelaskan hubungan antara variabel atau
antar konstruk sehingga pandangan yang
sistematik dari fenomena-fenomena yang
diterangkan oleh variabel dengan jelas kelihatan;
• Teori menerangkan fenomena dengan cara
menspesifikasikan variabel mana berhubungan
dengan variabel lainnya.
FUNGSI TEORI
Menurut Walter L. Wallace (1994:7)
• Menjelaskan generalisasi empiris yang telah
diketahui, yakni meringkaskan masa lalu suatu
ilmu;
• Meramalkan generalisasi empiris yang masih
belum diketahui, yakni mengarahkan masa
depan suatu ilmu.
Lanjutan………….

Fungsi Teori menurut Prajudi Atmosudirdjo (2003:28)


• Teori merupakan rumusan dari pada ilmu pengetahuan
lengkap (understanding and knowledge) kita tentang
sesuatu (thing);
• Teori merupakan semacam pedoman atau pegangan
(guidance) di dalam menghadapi praktek dalam
lingkungan sehari-hari;
• Teori merupakan bahan pendidikan (learning material)
untuk mentransfer knowledge, mendidik membuat
sadar (awareness), memahami (understand) dan
melatih untuk mendapatkan skill kepada orang lain.
Tanpa teori kita tidak bisa mendidik seseorang untuk
memahami dan mengerjakan sesuatu secara logis dan
rasional.
PARADIGMA  lahir adanya krisis (anomali) ilmu
pengetahuan
ILMU  dipayungi paradigma
TEORI  dipayungi paradigma
KONSEP  yang telah diuji kebenarannya melalui riset
melahirkan teori
DATA  yang diabstraksikan melalui observasi
melahirkan konsep
FAKTA YANG TEREKAM melalui pengamatan
melahirkan data.
FUNGSI ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN
• Frederick Winslow Taylor (1856-1916) merumuskan
fungsi-fungsi administrasi dan manajemen yaitu
planning, organizing, acuating, controling (POAC)
• Henry Fayol (1841-1925) memberikan tiga
sumbangan besar pemikiran administrasi dan
manajemen, yaitu: 1) aktivitas organisasi; (2) fungsi
atau tugas pimpinan; (3) prinsip-prinsip administsrasi
atau manajemen.
Fungsi-fungsi administrasi dan manajemen yaitu
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controling (POCCC).
PENGERTIAN DAN DEFINISI
ORGANISASI
Organisasi atau organization (Inggris), Organiz (are) –
Latin, Organize  membangun (membentuk) suatu
kebulatan (kesatuan) dari bagian-bagian yang berkaitan
satu dengan yang lain. Bisa berarti keluaran (produk,
output).
Organisasi bisa berarti organisme, yaitu merupakan
pusat perhatian teori organisasi. Sasaran studi teori
organisasi adalah gejala-gejala keorganisasian yang
terdapat dalam masyarakat.
GEJALA KEORGANISASIAN
1. Kelahiran, saat terbentuknya organisasi secara
administsratif atau formal. Adakalanya saat kelahiran
suatu organisasi sukar ditelusuri, namun konsep
kelahiran itu tetap penting;
2. Berkembang, periode sejak kelahiran sampai pada
tahap dewasa, “take off”, atau “break even”.
3. Beranak  bercabang, membuka perwakilan,
membentuk anak perusahaan dsb;
4. Bergabung, berfusi, membentuk group, dsb;
5. Berhasil  melaksanakan tugas dengan baik, berhasil
mencapai tujuan organisasional.
Lanjutan………..

6. Pecah, sukses dapat menimbulkan perpecahan;


7. Merosot, kendatipun tidak pecah, organisasi dapat
mengalami kemorosotan (deterioration);
8. Perubahan, jalan keluar dari kemerosotan ialah
perubahan, reformasi, atau pembangunan
organisasi, survive;
9. Kematian, jika organisasi tidak mampu bangkit;
10. Bubar, jika organisasi telah melakukan tugasnya, ia
dapat dibubarkan (misalnya panitia HUT).
DEFINISI ORGANISASI
Robbins, 1990:10-11), mendefinisikan organisasi, sbb:
• Suatu kumpulan orang yang ingin mencapai tujuan
secara rasional;
• Suatu koalisi dari konstituen yang berkuasa dimana
mereka menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol
distribusi sumberdaya dalam organisasi;
• Suatu sistem terbuka dimana terjadi sistem transformasi
input-output dengan lingkungan;
• Suatu kontrak sosial dimana terdapat serangkaian
kesepakatan yang tidak tertulis dan para anggotanya
harus berperilaku sedemikian rupa sehingga
mendapatkan kompensasi.
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
• Pengorganisasian  suatu proses penentuan,
pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas,
menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melakukan aktivitas-
aktivitas tersebut.
ORGANISASI &
PENGORGANISASIAN
• Pengorganisasian bersifat lebih dinamis,
sedangkan organisasi berisifat statis;
• Organisasi bukan tujuan tetapi alat untuk
mencapai tujuan;
• Agar organisasi dapat mencapai tujuannya,
maka organisasi harus digerakkan oleh
pemimpin (leader) beserta para manajer.
ALASAN MENGAPA MANUSIA
MEMBENTUK ORGANISASI
• Alasan Sosial (Social Reasons)
Manusia berorganisasi karena membutuhkan dan
menikmati kepuasan-kepuasan sosial yang diberikan oleh
organisasi  “pekerjaannya adalah kehidupannya. Misal
organisasi keolahragaan juga seringkali memberikan nilai-
nilai sosial.
• Alasan Material (Material Reasons)
1. Dapat memperbesar kemampuannya;
2. Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk
mencapai sesuatu sasaran;
3. Menarik manfaat dari pengetahuan generasi
sebelumnya.
LANJUTAN………………………

1. Memperbesar Kemampuan
Manusia dapat melaksanakan aneka macam tugas atau
pekerjaan secara lebih efisien, dibandingkan ia bekerja
sendiri tanpa bantuan pihak lain, karena mereka
memungkinkan adanya spesialisasi dan pertukaran.
2. Menghemat waktu
Suatu sasaran yang dapat dilaksanakan oleh seorang
individu, atau oleh kelompok kecil dapat dialihkan
kepada organisasi besar, sekalipun kelompok lebih
besar akan memerlukan lebih banyak upaya atau lebih
banyak biaya untuk melaksanakannya.
LANJUTAN………………….

3. Mengakumulasi pengetahuan
Mereka dapat berpijak atas landasan yang dibentuk
oleh generasi sebelumnya. Tanpa adanya organisasi,
maka setiap manusia pada setiap era harus
mempelajari segala sesuatu sendiri sejak awal. Misal
manusia modern belajar dari perpustakaan yang
dihasilkan dari generasi sebelumnya, jadi mereka
menyediakan peralatan bagi manusia untuk menarik
manfaat dari pengalaman dan pemahaman kelompok-
kelompok masa lalu.
PENGERTIAN PRINSIP
Prinsip mempunyai dua segi atau alam pikiran, suatu
• Prinsip merupakan suatu pangkal tolak pikiran untuk
memahami suatu tata hubungan (verband,
relationship) atau suatu kasus;
• Prinsip merupakan suatu jalan atau sarana untuk
menciptakan tata hubungan atau kondisi yang
dikehendaki.
PRINSIP/AZAS ORGANISASI
• Organisasi itu harus mempunyai tujuan, prinsip ini
membawa konsekuensi harus ada kesatuan pimpinan
dan kesatuan arah gerak;
• Harus ada pembagian kerja dan penugasan kerja
yang homogen, tujuan organisasi yang dijalankan
oleh mereka terarah ke tujuan yang telah ditentukan;
• Antara tugas, tanggungjawab dan kekuasaan
(“wewenang” dalam kalangan pemerintah, “hak”
dalam kalangan biasa) harus selalu terdapat
kesesuaian perimbangan.
Lanjutan……….

• Setiap pelimpahan kekuasaan (tanggungjawab) dan


tugas harus dilakukan setepat-tepatnya dan sejelas-
jelasnya;
• Apa yang disebut kesatuan komando atau hierarki,
“the one man one chief principle”.
• Komunikasi, kekompakan organisasi bergantung pada
komunikasi, yakni dari pertukaran informasi antar
instansi di dalam;
• Kewajiban pimpinan untuk mengadakan pengecekan
terhadap pelaksanaan perintah-perintahnya;
• Kontinuitas, artinya pekerjaan atau usaha tidak boleh
terhenti karena seseorang berhalangan (sakit, tugas
luar kota, cuti, dsb);
Lanjutan……….

• Saling asuh antara instansi lini dan staf. Suatu instansi


merasa lebih penting tau dipentingkan di atas
instansi lain, hal tersebut harus dicegah.
• Koordinasi, prinsip ini adalah pelengkap prinsip harus
ada pembagian kerja dan penugasan kerja yang
homogen, agar pekerjaan tidak terpecah-pecah
menjadi kaveling atau unit kerja;
• Kehayatan, organisasi harus sedemikian rupa
sehingga menjadi seolah-oleh “hidup”, jika organisasi
terjadi apa-apa segera anggota yang bersangkutan
untuk bertindak mengamankan kondisi organisasi;
• Tahu diri pada setiap warga organisasi, setiap
anggota harus sadar akan posisinya dalam organisasi.
UNSUR UNSUR ORGANISASI
• Saling ketergantungan (interdependency) dengan
lingkungan yaitu mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh lingkungan;
• Keterbukaan (openness) yang memberi reaksi kepada
segala sesuatu yang datang dari lingkungan;
• Keseluruhan (holisme) dimana organisasi menjadi
bagian dari keseluruhan lingkungan;
• Sifat rasionalitas dan obyektif.
• Kelompok kerja yang kohesif.
ORGANISASI PUBLIK & PRIVAT
(secara umum)
ORGANISASI PUBLIK ORGANISASI PRIVAT
Anggaran dari pembayar pajak Customer/pelanggan
Demokratis dan terbuka, Berpedoman pada hukum
lamban dalam mengambil pasar, cepat dalam mengambil
keputusan keputusan
Melayani dan mensejahterakan Mencari keuntungan
masyarakat, bukan
menghasilkan uang,
pertimbangan moral
PERBEDAAN ORGANISASI PUBLIK
DAN PRIVAT
KARATERISTIK ORGANISASI PUBLIK ORGANISASI SWASTA
Tujuan Pemberian pelayanan publik, dan Memaksimumkan laba (profit
organisasi penyediaan pelayanan. motive),
Tidak berarti memiliki tujuan
finansial, tetapi berbeda secara
filosofis, konseptual, dan
operasionalnya beda dengan
organisasi swasta
Sumber Berasal dari pajak dan retribusi, Bagian laba yang diinvestasikan
pembiayaan charging for service, laba kembali ke perusahaan
perusahaan milik negara, pinjaman (retained earnings) dan modal
pemerintah berupa utang luar pemilik.
negeri dan obligasi pemerintah, dan Utang bank, penerbitan
pendapatan lain-lain yang sah yang obligasi, dan penerbitan saham
tidak bertentangan dengan baru untuk pendapatkan dana
peraturan perundang-undangan dari publik.
LANJUTAN……………………..
Pola Pertang- Bertanggungjawab kepada Bertanggungjawab kepada
gungjawaban masyarakat, karena sumber daya pemilik perusahaan (pemegang
yang digunakan berasal dari saham) dan kreditor atas dana
masyarakat. yang diberikan
Struktur Bersifat birokrastis, kaku, dan Fleksibel.
organisasi hirarkis, sangat dipengaruhi oleh
politik, dan berpengaruh pada
tipologi pimpinan dan struktur
organisasi.
Anggaran & Rencana anggaran dipublikasikan Bersifat tertutup bagi publik
stakeholder kepada masyarakat secara terbuka karena anggaran merupakan
untuk dikritisi dan didiskusikan. rahasia perusahaan.
Stakeholder meliputi kabinet, DPR, Stakeholder meliputi
partai politik, perbankan, IMF, ADB, manajemen, karyawan,
PBB, investor asing, generasi yang pemegang saham, perbankan,
akan datang. serikat buruh, pemerintah,
pemasok, disitributor,
pelanggan, masyarakat, serikat
dagang dan pasar modal.
ORGANISASI FORMAL & INFORMAL
• Organisasi FORMAL
- Memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan
baik, ada hubungan otoritas, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggungjawab;
- Memiliki tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-
masing anggotanya, status, prestise, imbalan,
pangkat dan jabatan, serta prasyarat-prasyarat
tertentu.
- Tahan lama, terencana, keteraturan, tidak fleksibel,
contoh: badan-badan pemerintah, perusahaan besar,
dan universitas-universitas.
LANJUTAN………………..

• ORGANISASI INFORMAL
- Terorganisasi secara “lepas”, bersifat fleksibel, tidak
terumuskan dengan baik, spontan;
- Keanggotaannya dapat dicapai secara sadar maupun
tidak sadar, kerapkali sulit untuk menentukan waktu pasti
menjadi anggotanya. Misal pertemuan makan malam
bersama, sewaktu terjadi kecelakaan mobil;
- Organisasi informal dapat dialihkan wujudnya menjadi
organisasi formal, apabila hubungan dan kegiatannya
terumuskan dan terstruktur. Sebaliknya organisasi formal
dapat dialihkan menjadi informal apabila hubungan yang
dirumuskan dan stukturnya tidak dilaksanakan, dan
diganti hubungan baru yang tidak terspesialisasikan dan
tidak dikendalikan.
ORGANISASI PRIMER & SEKUNDER
• Organisasi PRIMER
- Menuntut keterlibatan lengkap, pribadi dan
emosional para anggotanya, ada hubungan bersifat
pribadi, langsung, spontan dan tatap muka,
berlandaskan ekspektasi timbal balik, dan bukan
pada kewajiban yang dirumuskan secara nyata. Misal
keluarga-keluarga tertentu, orang yang berdedikasi
pada profesi, yang sangat menyentuh hati para
anggota, dengan tujuan memberikan kepuasan.
- Para anggota organisasi bersedia memberikan atau
mencurahkan upaya mereka secara total.
LANJUTAN……………………………

• Organisasi SEKUNDER
- Hubungan yang ada bersifat intelektual, rasional dan
kontraktual, bersifat formal dan impersonal,
kewajiban-kewajiban dinyatakan secara eksplisit;
- Tujuan organisasi ini bukan untuk memberikan
kepuasan, mereka memiliki anggota-anggota dan
menyediakan alat-alat (imbalan berupa gaji/upah)
yang memenuhi tujuan para anggota tsb.
- Seorang karyawan membuat perjanjian/kontrak
dengan pihak majikan, dengan output atau upaya
tertentu untuk mendapatkan imbalan gaji dengan
jumlah tertentu pula.
ORGANISASI YANG DIKLASIFIKASIKAN
BERDASARKAN SASARAN POKOK
• Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai
sasaran tertentu, secara luas dapat dirumuskan
memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-
sasaran para anggotanya.
- Organisasi pelayanan (service organizations), siap
membantu orang-orang tanpa menuntut
pembayaran penuh dari masing-masing pihak yang
menerima servis (badan-badan amal);
- Organisasi-organisasi religius (religious
organizations), yang memenuhi kebutuhan spiritual
dari anggotanya (masjid, gereja dsb)
LANJUTAN………………….

 Organisasi-organisasi perlindungan (protective


organizations), yang memberikan perlindungan
kepada orang-orang dari bahasa (LPSK, Kepolisian,
TNI, Pemadam Kebakaran);
 Organisasi Pemerintah, untuk memenuhi kebutuhan
akan keteraturan dan kontinuitas (Pemerintah Pusat,
Pemprov, Pemkab dan Pemkot);
 Organisasi Sosial, oraganisasi yang memenuhi
kebutuhan sosial orang-orang untuk mencapai
kontak dengan orang-orang lain, kebutuhan akan
identifikasi dan bantuan timbal balik (klub-klub, tim-
tim untuk tujuan tertentu).
PERILAKU ORGANISASI
 Perilaku Organisasi (Stephen P. Robbins) adalah
bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam
organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan
semacam itu untuk memperbaiki keefektifan
organisasi.
 Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dampak perseorangan (individu) ,
kelompok dan struktur pada perilaku dalam
organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan
tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektivitas
organisasi.
PERILAKU INDIVIDU DAN KELOMPOK
• Perilaku adalah suatu sikap atau tindakan serta
segala sesuatu yang dilakukan manusia, misal
kegiatan yang dilakukan manusia dalam kegiatan
sehari-hari.
• Perilaku individu dalam organisasi adalah sikap atau
tindakan (tingkat laku) seorang manusia (individu)
dalam organisasi sebagai ungkapan dari kepribadian,
persepsi dan sikap jiwanya, yang bisa berpengaruh
terhadap prestasi (kerja) dirinya dan organisasi.
LANJUTAN………………………..

• Kelompok  Suatu unit yang terdiri atas


sekelompok/sekumpulan dua orang atau lebih
yang satu sama lain berinteraksi dalam mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan secara
bersama-sama dalam suatu wadah tertentu.
• Alasan seseorang berkelompok:
Untuk mencapai tujuan yang apabila dilakukan
sendiri tujuan itu tidak tercapai;
Kebutuhan seseorang dapat terpuaskan dan ia
mendapatkan reward sosial, seperti rasa bangga,
rasa dimiliki, cinta, pertemanan dsb.
PENERAPAN PERILAKU INDIVIDU
DALAM ORGANISASI
• Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk
interaksi antara karakteristik individu dengan
karakteristik organisasi;
• Karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari
ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap;
• Ciri-ciri biografis:
- Umur, menentukan kemampuan seorang untuk
bekerja, termasuk bagaimana merespons stimulus yang
dilancarkan individu/pihak lain;
Lanjutan…………

Umur penting untuk dikaji:


- Adanya persepsi bahwa semakin tua seseorang maka
prestasi kerjanya akan semakin merosot karena
faktor biologis alamiah
- Adanya realitas bahwa semua pekerja akan menua;
- Adanya ketentuan peraturan, kalau di AS ybs
menyatakan tidak lagi mampu bekerja.
Lanjutan……………

• Jenis kelamin, Laki-laki daJn perempuan memiliki


peran, tugas, dan tanggungjawab yang berbeda,
sehingga peran laki-laki dan perempuan berbeda di
setiap bidangnya misalnya karyawan wanita
cenderung lebih rajin, disiplin, teliti dan sabar.
• Status perkawinan, mempengaruhi karyawan dalam
memaknai suatu pekerjaan, begitu juga dengan
tingkat kepuasan kerja.
• Jumlah tanggungan, hasil penelitian menyimpulkan
bahwa semakin banyak jumlah tanggungan dalam
keluarga seorang karyawan maka tingkat absensi
semakin tinggi.
Lanjutan………….

• Masa kerja, berkaitan langsung dengan senioritas


dalam pekerjaan, tidak relevan membandingkan pria,
wanita, tua, muda dan seterusnya karena penelitian
menunjukkan bahwa belum tentu yang lebih lama
pada pekerjaan memiliki produktivitas yang lebih
tinggi. Semakin lama seorang karyawan bekerja
semakin rendah keinginan karyawan untuk
meninggalkan pekerjaannya.
LANJUTAN………….

• Kepribadian, ada beberapa tipe:


- Tipe realistik, cenderung sebagai orang yang enggan
bersosial, pemalu, bersikap menyesuaikan diri,
materialistik, polos, keras hati, praktis, suka terus
terang, asli, maskulin, atletis, stabil, tidak ingin
menonjolkan diri, hemat, kurang berpandangan
luas.
- Tipe investigatif, berhati-hati, kritis, ingin tahu,
mandiri, intelektual, instrospektif, introvert, metodik,
agak pasif, pesimis, teliti, rasional, pendiam,
menahan diri dan kurang popular;
LANJUTAN………….

• Tipe artistik, cenderung memperlihatkan dirinya


sebagai orang yang “agak sulit” (complicated), tidak
teratur, emosional, tidak materialistik, idealistis,
imaginative, tidak materialistik, introspeksi, tidak
menyesuaikan diri dan orisinil.
• Tipe sosial, orang yang suka bekerjasama, suka
menolong, sopan santun (friendly), murah hati, agak
konservatif, idiealistis, dan bertanggungjawab;
• Tipe Conventional, mudah menyesuaikan diri
(conforming), teliti, efisien, sopan santun, tenang,
pemalu, patuh, teratur dan cenderung rutin, keras
hati, praktis, kurang imajinasi, kurang mengontrol
diri.
TEORI ORGANISASI
1. Arti organisasi  arti etimologis
 arti terminologis
2. Arti teori organisasi:
 struktur organisasi
desain organisasi
 perilaku organisasi
3. Pentingnya mempelajari teori organisasi
 perspektif sistem
 perspektif daur hidup
PENGERTIAN ORGANISASI
Arti Etimologis
 Organ : tubuh atau alat tubuh yang
berfungsi tertentu; alat - alat musik
dsb
 Organisasi : aturan, susunan,
perkumpulan dari kelompok orang
tertentu dengan dasar ideologi yang
sama.
PENGERTIAN ORGANISASI
• Arti Terminologis
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar dengan
sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus-menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Lanjutan………..

Organisasi menurut Robbins (1990:4) adalah


suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan suatu batasan yang relatif
jelas, yang berfungsi secara relatif teratur dalam
rangka mencapai suatu atau serangkaian tujuan.

Organisasi menurut Shafritz dan Russel


(1997:201) adalah suatu kelompok orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
PENGERTIAN TEORI ORGANISASI (TO)
 Teori Organisasi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari struktur dan desain
organisasi. Teori organisasi menunjuk
aspek-aspek deskriptif dari disiplin ilmu
tersebut
 Teori Organisasi menjelaskan bagaimana
organisasi sebenarnya distruktur dan
menawarkan tentang bagaimana
organisasi dapat dikonstruksi guna
meningkatkan keefektifan.
PENTINGNYA MEMPELAJARI TO
• Ketahuilah bahwa dalam kehidupan kita tidak
lepas dari organisasi;
• Dimanapun kita bersentuhan dan
berhubungan dengan organisasi;
• Organisasi adalah bentuk dominan dalam
masyarakat;
• Organisasi meresap ke dalam semua aspek
kehidupan manusia dan masyarakat secara
menyeluruh.
LANJUTAN........

• Mempelajari teori organisasi secara formal akan


memiliki sekumpulan teori tentang bagaimana
organisasi beroperasi;
• Secara aktivitas kehidupan kita menggunakan
perhitungan dan analisis teori berdasarkan ilmiah;
• Alasan mempelajari teori organisasi: para manajer
karir pada umumnya tertarik untuk mengejar kinerja
yang lebih profesional dalam karir di organisasi;
• Alasan akhir mungkin hanya sesuatu yang
pragmatis, berupa sebuah prasyarat untuk
memperoleh gelar, sertifikat atau kepentingan
tertentu.
STRUKTUR ORGANISASI
• Struktur organisasi menetapkan
bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor kepada siapa, siapa
mengerjakan apa dan mekanisme
koordinasi yang formal serta pola
interaksi yang diikuti.
TIGA KOMPONEN DALAM STRUKTUR
ORGANISASI
• Kompleksitas, adanya diferensiasi, spesialiasi,
dan tingkat pembagian kerja hierarki;
• Formalitas, untuk mengatur dirinya
menyandarkan kepada peraturan dan
prosedur;
• Sentralisasi, kekuasaan disebar ke bawah
dalam hierarki pengambilan keputusan pada
umumnya organisasi cenderung dalam pola
sentralisasi dan desentralisasi sebagai dua
ujung dari rangkaian kesatuan.
DESAIN ORGANISASI
• Menekankan sisi manajemen dari teori
organisasi
Desain organisasi mempertimbangkan
konstruksi dan mengubah struktur organisasi
untuk mencapai tujuan mungkin cara
merancang oraganisasi dengan orientasi tujuan
akan lebih diminati tentang bagaimana
mendesain organisasi dari pada mengetahui
bagaimana organisasi berfungsi.
BUDAYA ORGANISASI
Pengertian:
 Budaya organisasi  perilaku konvensional
masyarakatnya dan ia mempengaruhi perilaku
anggotanya meskipun sebagaian besar tidak
disadarinya (Keith Davis)
 Budaya organisasi  sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakan organisasi itu dari organisasi-
organisasi lain (Robbins, 2003).
Lanjutan…………..

• Budaya organisasi  seperangkat nilai-nilai


(values) keyakinan-keyakian (bilief), asumsi-
asumsi (assumptions), atau norma-norma yang
telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh
para anggota suatu organisasi sebagai pedoman
perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya.
• Budaya Organisasi dan Sistem Makna Bersama,
menurut Robbins (2003) meliputi:
 Inovasi dan pengambilan resiko, sejauh mana
para karyawan didorong untuk inovatif dan
mengambil resiko (partisipasi);
Lanjutan………..

Perhatian ke rincian, sejauh mana karyawan


memperhatikan presisi (kecermatan) dan analisis;
Orientasi hasil, perhatian manajemen pada hasil
bukan pada teknik dan prosesnya;
Orientasi orang, sejauh mana keputusan
manajemen memperhatikan efeknya pada orang-
orang di dalam organisasi;
Orientasi tim, pelaksanaan pekerjaan pada tim
bukan pada individu;
Keagresifan, perhatian pada sikap agresif,
kompetitif atau santai-santai saja;
Kemantapan, sejauh mana organisasi
menekankan pada status quo.
Lanjutan……………

• Budaya organisasi itu membedakan dari


organisasi yang lain;
• Setiap organisasi biasanya memiliki
kecenderungan untuk “tampil beda” dari yang
lainnya meskipun memiliki bidang kegiatan
sama;
• Dalam beberapa hal efek budaya organisasi
terhadap efektivitas organisasi ini jauh lebih
penting dari pada faktor yang lain, seperti
strktur dan strategi, sistem manajemen dan
lainnya;
Lanjutan………..

• OKI banyak pimpinan lebih mengutamakan


upaya penciptaan budaya “yang kuat”,
sehingga tertanam dengan baik pada pola
pikir dan perilaku setiap anggota organisasi
(Kotter dan Heskett, 1997:8).
• Budaya Organisasi  merupakan seperangkat
nilai, nomrna dan kebiasaan yang diakui
bersama sebagai “auran main” dalam
menyelesaikan berbagai persoalan organisasi.
Budaya Organisasi
Nilai-nilai dominan yang didukung oleh semua anggota
organisasi
Falsafah yang menuntun kebijakan organisasi terhadap
pegawai , masyarakat dan organisasi
 Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat diantara
anggota organisasi
“Sistem makna bersama yang diterima secara bersama”
dan menjadi “ciri khas”
Perilaku anggota organisasi :
kepercayaan, praktek-praktek,
karakteristik organisasi 
EFEKTIVITAS ORGANISASI
KARAKTERISTIK ORGANISASI
SECARA UMUM
• Mempunyai maksud tertentu, dan merupakan
perkumpulan berbagai manusia;
• Mempunyai hubungan sekunder (impersonal);
• Mempunyai tujuan yang khusus dan terbatas;
• Mempunyai kegiatan kerjasama pendukung;
• Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas;
• Menghasilkan barang dan jasa untuk
lingkungannya;
• Sangat terpengaruh atas perubahan
lingkungannya.
KARAKTERISTIK
ORGANISASI TERTUTUP
• Tugas-tugas rutin akan berlangsung dalam kondisi
yang stabil;
• Adanya spesialisasi tugas;
• Sarana (atau cara pelaksanaan tugas yang baik)
ditekankan;
• Konflik dalam organisasi ditengahi oleh pucuk
pimpinan;
• Loyalitas seorang anggota lebih dituntut;
• Organisasi dipandang sebagai struktur hierarki
(bentuk piramida);
Lanjutan…………….

• Pengetahuan menyeluruh hanya dipegang oleh


para pucuk pimpinan;
• Interaksi antar anggota cenderung bersifat
vertikal;
• Gaya interaksi diarahkan pada hubungan
pemisahan yang jelas antara atasan/bawahan;
• Loyalitas dan kepatuhan kepada organisasi dan
atasan sangat ditekankan;
• Segi citra internal sangat penting, bahwa status
seseorang umumnya ditentukan oleh ranking dan
jabatan resminya.
Lanjutan……………

Secara umum organisasi militer berjalan sesuai dengan


model organisasi tertutup.
Tokoh model or ganisasi tertutup yaitu Max Weber (Teori
Birokratik), dengan karakteristik:
Hierarki;
Promosi atas dasar ukuran profesional dan keahlian;
Adanya jenjang karier;
Ketergantungan dan penggunaan peraturan dan
regulasi;
Hubungan impersonalitas di antara para profesional
karier dalam birokrasi dan hubungan mereka terhadap
masyarakat.
KARAKTERISTIK
ORGANISASI TERBUKA
• Tugas-tugas tidak rutin terjadi dalam kondisi yang
tak stabil;
• Pengetahuan khusus diperlukan untuk
menjalankan tugas-tugas umum (tiap-tiap
anggota bisa saling mengisi dan membantu tugas
masing-masing);
• Penyelesaian kerja sangat ditekankan;
• Konflik intern organisasi diselesaikan oleh
interaksi antar anggota;
• Penyelesaian kerja sangat ditekankan;
Lanjutan………..

• Tanggungjawab bersama sangat ditekankan;


• Organisasi dipandang sebagai struktur
jaringan kerja yang lentur;
• Pengetahuan ada di setiap bagian organisasi;
• Interaksi antar anggota yang horizontal, sama
baiknya dengan yang vertikal;
• Gaya interaksi ditujukan pada penyelesaian
tugas, dengan aspek “petunjuk/nasihat”
(bukan perintah) dan mempunyai ciri
“kesetiakawanan”
Lanjutan…………..

 Penyelesaian tugas dengan mutu tinggi


mendapat penekanan;
 Citranya bersifat eksternal (status seseorang
ditentukan oleh kemampuan dan reputasi
profesionalnya).
PERBEDAAN MENDASAR
ORGANISASI TERTUTUP DAN TERBUKA
ASPEK ORGANISASI TERTUTUP ORG TERBUKA
Lingkungan Lingkungannya stabil Lingkungan tidak
organisasi dan rutin; stabil dan penuh
kejutan;
Kondisi Manusia dengan teori X Manusia dng teori Y
alamiah
manusia
Konsep Diterima sebagai hal Sering menolak
manipulasi yang penting. praktek manipulasi
antar manusia
Peranan Membedakan warga Warga negara
sosial negara dan birokrat merupakan warga
organisasi birokrat.
SINTESIS ORGANISASI
TERTUTUP DAN TERBUKA
• Organisasi dan lingkungan bisa dan memang
melakukan perubahan;
• Organisasi dan orang-orang di dalamnya
bertindak untuk menjaga kelangsungan
hidupnya;
• Organisasi dan orang-orang di dalamnya bisa
dan memang belajar dari kesalahan.
STRUKTUR ORGANISASI
• Struktur organisasi  kerangka yang
menunjukkan seluruh kegiatan untuk
pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar
fungsi-fungsi serta wewenang dan
tanggungjawabnya (Sukanto & Hani Handoko).
• Struktur organisasi  menetapkan cara tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal (Robbins,
2003:176)
STRUKTUR ORGANISASI
Peran struktur organisasi:
Struktur organisasi merupakan mekanisme
formal pengelolaan organisasi;
Struktur ini dibuat untuk membantu
melancarkan pencapaian tujuan organisasi;
Dengan struktur organisasi orang menjadi
tahu tentang tugas, tanggungjawab,
wewenang dan pola interaksi (komunikasi
organisasi) yang harus dilakukan.
STRUKTUR ORGANISASI
• Struktur organisasi merupakan bentuk
organisasi yang dirancang dengan
memperhatikan akibat dari pengaruh
keseluruhan faktor (lingkungan, ukuran
organisasi, teknologi organisasi, sasaran yang
ingin dicapai organisasi) secara bersama.
• Dalam studi tentang disain dan struktur
organisasi dikenal beberapa dimensi, yaitu
kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi.
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 Dimensi Kompleksitas  merupakan gambaran
tentang tingkat diferensiasi (pemisahan tugas-
tugas) pada sebuah organisasi.
 Kompleksitas memiliki tiga dimensi, diferensiasi
vertikal, diferensiasi horizontal, dan diferensiasi
spasial;
 Diferensiasi vertikal menggambarkan kedalaman
hirarki organisasi;
 Diferensi horizontal menggambarkan tingkat
pemisahan horizontal di antara unit-unit;
Lanjutan………….

• Diferensi spasial menggambarkan sejauh


mana unit atau anggota organisasi tersebar
secara geografis;
• Pada saat tugas-tugas organisasi semakin
terspesialisasi dan makin banyak tingkatan
yang ditambah di dalam hirarkinya, maka
organisasi menjadi semakin kompleks;
• OKI semakin tinggi kompleksitas sebuah
organisasi semakin serius perhatian yang
harus mereka berikan untuk mengatasi
masalah komunikasi, koordinasi, dan kontrol.
Lanjutan…………..

• Dimensi FORMALISASI, formalisasi penataan


terhadap unit-unit fungsi atau unit-unit kerja
yang pada umumnya ditunjukkan melalui
berbagai bentuk standarisasi dan
prosedurisasi.
• Formalisasi merupakan sesuatu yang penting
bagi organisasi karena dengan standardisasi
akan dicapai produk yang konsisten dan
seragam serta mengurangi kesalahan-
kesalahan yang tidak perlu terjadi.
Lanjutan…………

Dimensi dalam formalisasi (Liliweri, 1997) yaitu:


Peranan (roles) adalah aktivitas yang
diperankan oleh seseorang dalam organisasi
yang juga dapat diartikan sebagai kedudukan
seseorang dalam organisasi;
Hubungan kekuasaan;
Proses komunikasi;
Norma dan sanksi;
Prosedur.
Lanjutan…………….

• Formalisasi pembentukan organisasi


perangkat daerah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
• Kriteria tipologi perangkat daerah, dengan
indikator sbb:
Jumlah penduduk;
Luas wilayah, dan
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
Lanjutan…………

• Dimensi SENTRALISASI
Sentralisasi adalah tingkat kewenangan (authority)
dalam pengambilan keputusan organisasional
berada pada manajemen senior.
Sentralisasi menurunkan tingkat kompleksitas dan
menyederhanakan struktur organisasi, bagi
organisasi kecil hal tersebut tidak menjadi soal,
bahkan lebih baik.
Bagi organisasi sedang dan besar, sentralisasi yang
berlebihan akan membuat organisasi bergerak
sangat lamban serta mengurangi daya saing dengan
organisasi lain.
DESAIN ORGANISASI
 Desain organisasi (organizational design)
proses menentukan pilihan serta membuat
keputusan dan tindakan yang menghasilkan
struktur organisasi (Ivancevich, 2007).
 Desain organisasi  berkaitan dengan proses
mengkoordinasi elemen-elemen struktural
tersebut dalam cara yang paling efektif
(Greenberg dan Baron, 2003).
Lanjutan………….

Desain organisasi  suatu proses yang


berkenaan dengan bagaimana aktivitas-aktivitas
organisasi distrukturkan atau dituangkan dalam
suatu bentuk struktur, dengan tujuan membantu
manajer untuk dapat mencapai tujuan secara
efisien dan efektif (Chung & Megginson,
1981:422). Yang dikembangkan dalam desain
organisasi adalah hirarki dari tujuan organisasi
(hubungan antara tujuan dengan cara), konsep
pembagian kerja, dan sistem koordinasi dan
kontrol.
ELEMEN DASAR ORGANISASI
Ada lima elemen dasar organisasi, yaitu:
1. Spesialisasi kerja, pada dasarnya merupakan
aktivitas memecah atau membagi-bagi
pekerjaan ke dalam beberapa bagian.
Dengan pembagian kerja, maka:
Terjadi pengulangan kerja;
Karyawan menjadi lebih terampil;
Dibutuhkan lebih sedikit waktu;
Dapat mengoptimalkan ketrampilan kerja;
Menghemat biaya pelatihan.
Lanjutan………….

Dampak negatif dari spesialisasi menimbulkan


kebosanan, kelelahan, stres kualitas kerja buruk
dan produksivitas menurun.
Upayanya:
Memperbesar lingkup kegiatan pekerjaan;
Membiarkan karyawan mengerjakan seluruh
bagian pekerjaan;
Memasang mereka ke dalam tim yang
berbeda ketrampilan, sehingga mereka dapat
saling bertukar pengalaman.
Lanjutan………..

2. Departementalisasi, merupakan aktivitas


pengelompokkan atau membagi pekerjaan yang
sama/mirip ke dalam satu bagian atau unit kerja
yang sama. Pengelompokkan berdasarkan:
a. Fungsi, yaitu pembagian kerja sesuai dengan
fungsi yang ada dalam aktivitas organisasi itu.
Suatu unit kerja, ada bagian keuangan, bagian
personalia, bagian akuntansi, dsb
b. Jenis penanganan kebijakan, kebijakan tertentu
dalam Kementerian, dipegang oleh seorang
Deputi, Dirjen, misal Deputi Bidang SDM, Dirjen
Imigrasi dll.
Lanjutan…………

c. Geografis, pengelompokkan yang didasarkan pada


suatu wilayah (operasi). Misal IPDN Kampus Papua,
IPDN Kampus Kalbar dll.

3. Rantai Komando, merupakan garis atau jalur


komunikasi antara atasan dengan bawahan.
Dengan demikian terlihat jelas, siapa memiliki
wewenang apa dan melapor kepada siapa.
Maka beban pekerjaan menjadi lebih jelas siapa
yang seharusnya bertanggungjawab, agar tidak
terjadi “tumpang tindih” dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Contoh: gambar/bagan struktur organisasi.
Lanjutan………….

4. Rentang Kendali
Pada dasarnya menggambarkan tentang berapa
banyak bawahan yang mampu dikendalikan
secara efektif.
Dari beberapa litiratur dapat disimpulkan bahwa
belum ada angka pasti tentang jumlah orang
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh
seorang pemimpin (manager).
Lanjutan…………..

5. Formalisasi
Pada dasarnya merupakan aktivitas dalam
organisasi yang antara lain meliputi:
 Standardisasi pekerjaan, seluruh pekerjaan
yang dilakukan dalam aktivitas organisasi itu
memiliki ukuran jelas, misalnya waktu, bentuk,
cara pengerjaan dsb. Dengan demikian memiliki
dasar evaluasi yang jelas apakah pekerjaan itu
sudah berhasil atau belum.
Lanjutan………..

Secara aktivitas dalam suatu organisasi baik yang


dilakukan secara individual maupun unit atau
kelompok itu terikat terhadap peraturan prosedur
dan instruksi yang telah menjadi ketetapan (dasar)
atau pedoman dalam organisasi.
 Biasanya tidak diterapkan sama dalam setiap
unit, meskipun secara umum dikatakan bahwa
seluruh aktivitas dalam organisasi terikat pada
peraturan, prosedur dan instruksi, tetapi dalam
prakteknya tidak diberlakukan sama dalam setiap
unit kerja.
Lanjutan…………

Ada unit kerja yang menerapkan secara ketat


dan ada yang tidak.
Bagi unit kerja yang terutama melakukan
pekerjaan yang bersifat rutin atau administratif
biasanya akan menerapkan formalisasi secara
ketat. Sedangkan unit kerja yang jenis
pekerjaannya lebih membutuhkan pekerjaan
yang profesional, membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan maka tidak menerapkan
formalisasi secara ketat.
KONFIGURASI DESAIN ORGANISASI
Konfigurasi diartikan agar organisasi dapat
berlangsung lebih efektif, ada dua argumen
yaitu:
1. Seleksi alamiah, dalam hal ini lingkungan
mendorong bentuk organisasi untuk
melanjutkan kelangsungan hidupnya agar terjadi
efisiensi biaya dan dapat bersaing, sebuah
organisai harus dapat menyesuaikan diri dengan
sifat strukturnya.
Lanjutan………..

2. Organisasi dapat didorong ke arah konfigurasi


tertentu untuk mencapai konsistensi dalam
karakteristik internal organisasi sehingga cocok
dengan situasinya.
ELEMEN DASAR DESAIN KONFIGURASI
1. The operating core, yaitu para pegawai yang
melaksanakan pekerjaan dasar dan
berhubungan dengan pelayanan;
2. The strategic apex, pimpinan puncak yang
diberi tanggungjawab keseluruhan untuk
organsasi tersebut, dia menjamin agar
organisasi menjalankan misi organisasi yang
telah digariskan.
Lanjutan……………

3. The middle line, para pimpinan yang menjadi


penghubung operating core dengan strategic
apex;
4. The technostructure, para analis yang
mempunyai tanggungjawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu
dalam organisasi;
5. The support staff, orang-orang yang mengisi
unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak
langsung kepada organisasi.
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Teori organisasi yang ada sekarang ini
merupakan hasil dari sebuah proses evolusi,
begitu pula dengan organisasi-organisasi yang
ada saat ini juga mencerminkan suatu pola
perkembangan yang komulatif.
Untuk memahami apa yang tengah berlangsung
sekarang pada teori tersebut maka perlu melihat
kebelakang sepanjang alur tempat teori itu
berasal.
DIMENSI DALAM EVOLUSI TEORI
ORGANISASI
1. Dimensi Sistem, merefleksikan organisasi
adalah sistem, mempunyai dua perspektif
yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka;
2. Dimensi tujuan, berhubungan dengan hasil
akhir dari struktur organisasi dibagi dalam
perspektif rasional dan perspektif sosial.
DIMENSI SISTEM
• Sistem tertutup, artinya organisasi bebas dari
pengaruh lingkungan;
• Sistem terbuka, organisasi merupakan bagian
(subsistem) dari lingkungannya, sehingga
organisasi dapat dipengaruhi dan
mempengaruhi lingkungan.
DIMENSI TUJUAN
• Rasional, struktur organisasi dirasakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif;
• Sosial, struktur organisasi merupakan hasil
utama dari kekuatan-kekuatan yang saling
bertentangan dari para anggota organisasi.
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Kerangka 1900-1930 1930-1960 1960-1975 1975-?
Waktu
Perspektif Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka
Sistem
Perspektif Rasional Sosial Rasional Sosial
Tujuan
Tema Utama Efisiensi Orang dan Desain Kekuasaan &
Mekanis hubungan manusia Kontingensi politik
Klasifikasi Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4
Teoritis
TEORITIKUS TIPE 1 (Teori Klasik)
1. Memandang organisasi sebagai sistem tertutup
yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan
efisien;
2. Organisasi sebagai alat mekanis untuk mencapai
tujuan (efisiensi mekanis);
3. Tokoh:
Frederick Taylor – Scientific Management;
Henry Fayol – Prinsip prinsip organisasi;
Max Weber – Birokrasi;
Ralp Davis – Perencanaan Rasional.
FREDERICK TAYLOR – SCIENTIFIC
MANAGEMENT
• Menerbitkan karyanya tahun 1911 yang berjudul
Principles Of Scientific Management;
• Melihat pengorganisasian pekerjaan pada tingkat yang
paling bawah dari organisasi;
• Empat prinsip, yaitu:
1. Penggantian metode untuk menentukan setiap
elemen pekerjaan secara ilmiah;
2. Seleksi dan pelatihan kerja secara ilmiah;
3. Kerjasama antara manajemen dan buruh untuk
mencapai tujuan dengan metode ilmiah;
4. Pembagian tanggungjawab yang lebih merata antara
manajer dan pekerja.
HENRY FAYOL –PRINSIP PRINSIP ORGANISASI
1. Pembagian kerja (division of labor)
2. Wewenang dan tanggungjawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan Komando (Unity of Cammand)
5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
(subordination of individual interest to general interest);
7. Pemberian upah karyawan (renumeration of personal)
8. Sentralisasi (Centralization)
9. Rantai Skalar – pembagian kerja yang jelas (Scalar Chain)
10. Keadilan (Equity)
11. Tata tertib/Aturan (Order)
12. Kestabilan staf (Stability of return of personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kelompok (Spirite of Corp)
MAX WEBER – BIROKRASI
• Mengusulkan model struktural yang paling
efisien yang disebut sebagai birokrasi;
• Ciri-ciri struktur birokrasi:
1. Pembagian kerja;
2. Hirarki wewenang yang jelas;
3. Prosedur seleksi yang formal;
4. Peraturan yang rinci;
5. Hubungan yang tidak didasarkan atas
hubungan pribadi (impersonal).
RALP DAVIS – PERENCANAAN
RASIONAL
1. Mengusulkan perspektif perencanaan
rasional yang mengatakan bahwa struktur
organisasi merupakan hasil logis dari tujuan
organisasi;
2. Mengatakan bahwa tujuan utama sebuah
organisasi adalah pelayanan ekonomis. Tidak
ada organisasi yang dapat hidup jika tidak
memberikan nilai ekonomis (contohnya
pelayanan barang, jasa dan administrasi).
TEORITIKUS TIPE 2 (Teori Neo Klasik)
 Tema umumnya adalah pengakuan mengenai
sifat sosial dari organisasi;
 Disebut dengan aliran human relation school,
memandang organisasi sebagai sesuatu yang
terdiri dari tugas-tugas maupun manusia;
Tokoh
1. Elton Mayo dan Kajian Hawthrone
2. Chester Bernard dan Sistem Kerjasama
3. Douglas McGregor dan Teori X, Teori Y
4. Warren Bennis dan Matinya Birokrasi
ELTON MAYO DAN KAJIAN HAWTHRONE
Percobaan diawali dengan meneliti perbedaan tingkat
penerangan dalam pekerjaan terhadap produktivitas
kerja;
Kesimpulan eksperimen:
1. Perhatian khusus dapat menyebabkan seseorang
meningkatkan usahanya. Gejala ini disebut Hawthone
effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika
mereka yakin bahwa manajemen memikirkan
kesejahteraan mereka;
2. Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok
lebih penting dalam menentukan produktivitas dari
pada perubahan perubahan kondisi kerja.
CHESTER BERNARD DAN SISTEM KERJASAMA

• Mengemukakan bahwa sebuah organisasi


adalah sebuah sistem kerjasama;
• Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan
manusia yang harus dipertahankan pada suatu
tingkat keseimbangan;
• Peran utama manajer adalah memperlancar
komunikasi dan mendorong para bawahan
untuk berusaha lebih keras.
DOUGLAS MCGREGOR
DAN TEORI X, TEORI Y
TEORI X TEORI Y
Pada dasarnya manusia makhluk Kerja adalah kodrat manusia seperti
pemalas halnya kegiatan sehari-hari lainnya

Tidak suka bekerja dan senang Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan
menghindar dari pekerjaan dan diancam secara ketat, karena mereka
tanggungjawab memiliki pengendalian serta pengerahan
diri untuk bekerja sesuai tujuan

Memiliki ambisi yang kecil untuk Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,


mencapai tujuan, namun imajinasi, kepandaian serta memahami
menginginkan balas jasa serta jaminan tanggungjawab dan prestasi atas
hidup yang tinggi pencapaian tujuan kerja.
WARREN BENNIS DAN MATINYA
BIROKRASI
• Mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada
birokrasi yang desentralisasi kepatuhan kepada
wewenang serta pembagian kerja yang sempit
diganti dengan struktur yang didesentralisasikan
dan demokratis yang diorganisasi disekitar
kelompok yang fleksibel.
• Bentuk organisasi yang ideal saat ini adalah
adhocracy yang fleksibel (diferensiasi horisontal
tinggi, vertikal rendah, formalitas rendah,
fleksibilitas & responsivitas tinggi, keputusan
desentralistis).
TEORITIKUS TIPE 3
(Pendekatan Kontingensi)
• Suatu organisasi harus berhubungan dengan
lingkungannya;
• Organisasi yang efektif adalah jika organisasinya
mampu menyesuaikan dengan karakteristik
lingkungannya (adaptabilitas dan fleksibilitas);
• Tokoh:
1. Herbert Simon dan serangan terhadap prinsip-prinsip;
2. Daniel Katz dan Robert Kahn dalam perspektif
lingkungan;
3. Joan Woodward dan teknologi;
4. Kelompok Aston – Besaran Organisasi.
HERBERT SIMON DAN SERANGAN
TERHADAP PRINSIP-PRINSIP
Mengatakan bahwa kebanyakan dari prinsip
klasik tidak lebih dari pada pepatah dan
banyak diantaranya saling bertentangan.
Teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip
yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi
suatu kajian mengenai kondisi yang
dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang
saling bersaing.
DANIEL KATZ DAN ROBERT KAHN
DALAM PERSPEKTIF LINGKUNGAN
 Organisasi perlu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah jika ingin dapat
bertahan hidup.
 Lingkungan sebagai sebuah faktor contigency
yang utama yang mempengaruhi bentuk
struktur yang diinginkan.
Lanjutan……….

JOAN WOODWARD DAN TEKNOLOGI


Pentingnya teknologi di dalam menentukan
struktur yang sesuai bagi sebuah organisasi.

KELOMPOK ASTON – BESARAN ORGANISASI


Besaran (size) organisasi sebagai sebuah faktor
penting yang mempengaruhi struktur.
TEORITIKUS TIPE 4
Perspektif Post Modern
• Teori organisasi yang memusatkan perhatian
pada sifat politis organisasi;
• Pengambilan keputusan berdasarkan perilaku dan
ilmu politik telah meningkatkan kemampuan
untuk menjelaskan fenomena organisasi yang
terlewatkan oleh pendukung kontingensi.
• Tokoh:
1. James March, Herbert Simon dan batasan-
batasan kognitif terhadap rasionalitas;
2. Jeffrey Pfeffer dan organisasi sebagai arena
politik.
JAMES MARCH, HERBERT SIMON DAN BATASAN-
BATASAN KOGNITIF TERHADAP RASIONALITAS
• Mayoritas pengambilan keputusan dengan
memilih alternatif yang memuaskan;
• Menganjurkan model teori organisasi yang
mengakui keterbatasan rasionalitas pengambil
keputusan dan keberadaan tujuan yang saling
bertentangan.
JEFFREY PFEFFER DAN ORGANISASI
SEBAGAI ARENA POLITIK
• Menciptakan model teori organisasi yang
mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent
atas tujuan, serta keputusan desain organisasi
yang mendukung kepentingan pribadi dari
mereka yang berkuasa;
• Kendali di dalam organisasi menjadi tujuan,
dari pada hanya sebagai alat untuk mencapai
tujuan yang rasional.
PENATAAN ORGANISASI
PERANGKAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG
PERANGKAT DAERAH
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
BERDASARKAN PP NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG PERANGKAT DAERAH
KEWENANGAN ANTAR
TINGKAT PEMERINTAHAN

PEM PUSAT PEM PROV PEM KAB/KOTA


1. Menetapkan norma, Mengatur dan Mengatur dan
standar, prosedur dan
kriteria (NSPK) Urusan mengurus mengurus
Pemerintahan yang Urusan Urusan
menjadi kewenangan
daerah;
Pemerintahan Pemerintahan
2. Melaksanakan yang lokasinya yang lokasinya
Sosialisasi, Monev, lintas Daerah dalam daerah
fasilitasi , Supervisi,
Binwas dalam Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota,
penyelenggaraan Urusan [Mengacu pd NSPK] [Mengacu pd NSPK]
Pemerintahan yang
menjadi kewenangan
Daerah;
3. Mengelola urusan
pemerintahan yg menjadi
kewenangan pusat; dan
4. Melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang
bersifat strategis
nasional.
U RU S A N P E M E R I N TA H A N
(UU 23/2014)
PSL. 10
PSL. 25
ABSOLUT PSL. 11 - 24
(TIDAK DISERAHKAN) URUSAN
(6) KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM
(32)

1. POLITIK LUAR
NEGERI WAJIB PILIHAN 1. PANCASILA, UUD45,
2. PERTAHANAN
3. KEAMANAN
(24) (8) BHINEKA TUNGGAL IKA,
KEUTUHAN NKRI.
2. PERSATUAN DAN
4. YUSTISI KESBANG
5. MONETER & 3. KERUKUNAN ANTAR
FISKAL SUKU, INTRA SUKU,
UMAT BERAGAMA, RAS
6. AGAMA 1. kelautan dan DAN GOLONGAN
PELAYAN NON- perikanan; 4. PENANGANAN KONFLIK
AN PELAYAN SOSIAL
2. pariwisata;
DASAR AN 5. KOORDINASI PELAKSANA
3. pertanian; TUGAS ANTAR INSTANSI
1. PENDIDIKAN (6) DASAR 4. kehutanan; 6. PENGEMBANGAN
2. KESEHATAN (18) 5. energi dan KEHIDUPAN DEMOKRASI
3. PU DAN PENATAAN sumber daya BERDASARKAN
RUANG mineral; PANCASILA
4. PERA DAN KAWSN 6. perdagangan; 7. PELAKSANAAN URUSAN
PEMUKIMAN 7. perindustrian; dan YG BKN KEWENANGAN
8. transmigrasi. DAERAH
5.
6.
TANTRIBUMLIMAS
SOSIAL
SPM
U R U S A N P E M E R I N TA H A N YA N G D I S E R A H K A N
(KONKUREN)

WAJIB (24) PILIHAN


(8)
berkaitan dengan
Non- pelayanan dasar
pelayanan dasar
(18)
(6)

1. tenaga kerja;
2. pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
1. kelautan dan
1. pendidikan; 3. pangan; perikanan;
2. kesehatan; 4. pertanahan:
3. pekerjaan umum dan 5. lingkungan hidup; 2. pariwisata;
6. administrasi kependudukan dan
penataan ruang; pencatatan sipil; 3. pertanian;
7. pemberdayaan masyarakat desa;
4. perumahan rakyat dan 8. pengendalian penduduk dan 4. kehutanan;
kawasan pemukiman; keluarga berencana;
5. ketentraman, 9. perhubungan; 5. energi dan
10. komunikasi dan informatika;
ketertiban umum dan 11. koperasi, usaha kecil, dan sumber daya
perlindungan 12.
menengah;
penanaman modal; mineral;
masyarakat 13.
14.
kepemudaan dan olah raga;
statistik;
6. perdagangan
6. sosial;
15.
16.
persandian;
kebudayaan;
7. perindustrian
17.
18.
perpustakaan; dan
kearsipan;
8. transmigrasi
KEMENTERIAN/LPNK BERSAMA PEMDA
MELAKUKAN PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YG
TIDAK TERKAIT PELAYANAN DASAR DAN
URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN (Psl 24 )
DITETAPKAN
DENGAN PERMEN SETELAH HASIL PEMETAAN
MENDAPAT REKOMENDASI
DARI MENDAGRI

PEMETAAN URUSAN WAJIB


YANG TIDAK TERKAIT DENGAN
PELAYANAN DASAR PEMETAAN URUSAN PILIHAN

1. LAKUKAN UNTUK MENENTUKAN INTESITAS URUSAN 1. LAKUKAN UNTUK MENENTUKAN DAERAH YANG
WAJIB
PEMETAAN YANG
URUSAN TIDAK TERKAIT PELAYANAN DASAR.
PEMERINTAHAN MEMPUNYAI URUSAN PILIHAN.
KK
2. BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, BESARNYA 2. BERDASARKAN POTENSI, PROYEKSI PENYERAPAN
APBD DAN LUAS WILAYAH. TENAGA KERJA, DAN PEMANFAATAN LAHAN

HASIL PEMETAAN :

1. DIGUNAKAN OLEH DAERAH DALAM PENATAAN KELEMBAGAAN,


PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DALAM
PENYELENGGARAAN URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN
DAERAH.
2 DIGUNAKAN OLEH K/L SEBAGAI DASAR UNTUK PEMBINAAN
KEPADA DAERAH .
3. KEMENTERIAN/LPNK BERDASARKAN PEMETAAN URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB YG TDK BERKAITAN DGN
PELAYANAN DASAR DAN URUSAN PEMERINTAHAN
PILIHAN MELAKUKAN SINKRONISASI DAN HARMONISASI DGN
DAERAH UTK MENCAPAI TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL.
KEDUDUKAN PERANGKAT DAERAH

1. PERANGKAT DAERAH ADALAH PEMBANTU KEPALA DAERAH


SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN DAERAH OTONOM UNTUK
MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN TERTENTU.
2. SETWAN ADALAH PEMBANTU TUGAS DAN FUNGSI DPRD,
NAMUN JUGA PEMBANTU KEPALA DAERAH DALAM
MENGADMINISTRASIKAN PENGELOLAAN UNSUR DAN
FUNGSI MANAJEMEN DAERAH DI DEWAN.
3. JIKA DIANALAOGIKAN, PERANGKAT DAERAH ADALAH
KEMENTERIANNYA DAERAH, DAN KEPALA PERANGKAT
DAERAH ADALAH MENTERINYA KEPALA DAERAH.
LATAR BELAKANG PENATAAN PERANGKAT DAERAH
DALAM UU 23/2014DAN PP 18 TAHUN 2016

1. Selama pemberlakuan PP No 41 tahun 2007 yang menganut prinsip


perumpunan, telah banyak respon dari K/L yang memaksa setiap
daerah membentuk perangkat daerah untuk melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya.
2. Perumpunan mengakibatkan banyaknya urusan yang tergabung dalam
satu OPD sehingga sulit menentukan standar kompetensi kepala OPD.
3. Level perangat daerah (eselon) yang seragam antardaerah
mengakibatkan tidak seimbangnya beban kerja. Daerah kecil
cenderung membuat organisasi yang besar juga.
4. Daerah cenderung membuat organisasi dengan kurang
memperhatikan beban urusan yang nyata ada di daerah tersebut.
5. Tidak tegas pengelompokan antarelemen organisasi, urusan bisa jadi
badan, dan penunjang bisa jadi dinas, dan kantor sebagi lemtekda
dianggap untuk menampung fungsi pemerintahan yang berskala kecil.
KONSEP DASAR PENATAAN DAERAH DALAM UU
23/2014

1. Ada pemisahan yang tegas antara fungsi pelaksana urusan


(dinas), penujang urusan (badan) dan pendukung urusan
(sekretariat) dan fungsi koordinator/middle line (sekda).
2. Tidak menyeragamkan besaran masing-masing perangkat daerah
antardaerah.
3. Setiap urusan dan setiap fungsi penunjang dibentuk 1
dinas/badan, kecuali untuk urusan atau fungsi penunjang yang
bebannya sangat kecil (tidak prioritas).
4. Menghindari terjadi pertumbuhan struktur, dan diupayakan untuk
ada efisiensi struktur dengan cara mengurangi struktur tengah
dan bawah.
5. Tidak dimungkinkan lagi untuk membentuk perangkat daerah yang
sudah menjadi bagian urusan pemerintahan.
6. Daerah diberikan ruang untuk menyesuiakan ukuran perangkat
daerahnya.
JENIS PERANGKAT DAERAH MENURUT UU
23/2014

SUPPORTING STAFF :
A. 1. SETDA
2. SET DPRD

B. OPERATING CORE :DINAS YANG MELAKSANAKAN


URUSAN PEMERINTAHAN.

C. TECHNO STRUCTURE : BADAN YANG


MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS KEPADA
SELURUH SKPD.

TECNO STRUCTURE YANG SECARA EKSPLISIT


D.
SUDAH DISEBUTKAN NOMENKLATURNYA
INSPEKTORAT DAERAH DAN SATPOL PP.
Pembentukan Perangkat Daerah dilakukan
berdasarkan asas:
1. Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah;
2. intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi
Daerah;
3. efisiensi;
4. efektifitas;
5. pembagian habis tugas;
6. rentang kendali;
7. tata kerja yang jelas; dan
8. fleksibilitas.
JENIS PERANGKAT DAERAH PROVINSI

SEMUA PERANGKAT YANG MELAKSANAKAN


URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DISEBUT
DINAS.
Catatan :
1. BPBD akan diatur dengan Permendagri.
2. Dinas Trantibum diesbut Satpol PP.

SEMUA PERANGKAT DAERAH YANG


MEMBERIKAN DUKUNGAN TEKNIS KEPADA
SELURUH PRANGKAT DAERAH DISEBUT BADAN.
CATATAN :
DAPAT DIBENTUK BADAN LAINNYA DIATUR
DENGAN PERMENDAGRI

SELAIN DINAS DAN BADAN DIBENTUK


SEKRETARIAT DAERAH, SET DPRD DAN
INSPEKTORAT DAERAH.
JENIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA

SEMUA PERANGKAT YANG MELAKSANAKAN URUSAN


PEMERINTAHAN DAERAH DISEBUT DINAS
Catatan :
1. BPBD akan diatur dengan Permendagri.
2. Dinas Trantibum diesbut Satpol PP.

SEMUA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN


TEKNIS KEPADA SELURUH PRANGKAT DAERAH DISEBUT
BADAN
CATATAN :
DAPAT DIBENTUK BADAN LAINNYA DIATUR DENGAN
PERMENDAGRI.

SELAIN DINAS DAN BADAN DIBENTUK


SEKRETARIAT DAERAH, SET DPRD DAN
INSPEKTORAT DAERAH.

PERANGKAT KEWILAYAHAN DISEBUT


KECAMATAN.
TIPOLOGI PERANGKAT DAERAH

DINAS DAN BADAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A, TIPE B


DAN TIPE C.

KECAMATAN DIKATEGORIKAN KE DALAM TIPE A DAN TIPE B

SEMUA DINAS DAN BADAN DAPAT DITURUNKAN TIPENYA


MENJADI LEBIH RENDAH.

JIKA HASIL PEMETAAN MENGAKIBATKAN TERJADI


PENAMBAHAN STRUKTUR PERANGKAT DAERAH, MAKA TIPE C
DENGAN NILAI SAMPAI DENGAN 500 SEBELUM DIKALIKAN
FAKTOR GEOGRAFIS DAPAT DIGABUNG DENGAN DINAS TIPE
C, B ATAU A. JIKA DIGABUNG DENGAN DINAS TIPE C MAKA
MENJADI TIPE B DAN JIKA TIPE B MENJADI TIPE A.
PEMETAAN URUSAN DAN KELEMBAGAAN OPD

PERANGKAT DAERAH DIBENTUK BERDASARKAN PEMETAAN BEBAN


URUSAN UNTUK MENENTUKAN INTENSITAS DAN POTENSI URUSAN
PEMERINTAHAN MASING-MASING DAERAH

PEMETAAN DILAKUKAN BERDASARKAN INDIKATOR YANG :


a. DAPAT MENJADI PEMBEDA ANTARDAERAH;
b. MENGGAMBARKAN BEBAN URUSAN BERDASARKAN
KEWENANGAN;
c. DAPAT DIUKUR SECARA KUANTITAIF;
d. DATANYA TERSEDIA DAN DAPAT DIVERIFIKASI.
e. SEDERHANA, HANYA BEBAN PANGKAL YANG PEMBENTUK BEBAN
LAIN

INDIKATOR DIKELOMPOKKAN DALAM 2 VARIABEL YAITU VARIABEL


UMUM (20%) DAN VARIABEL TEKNIS (80%)

PEMETAAN DILAKUKAN OLEH PEMDA BERSAMA K/L


DIKOORDINASIKAN OLEH MENDAGRI BERDASARKAN INDIKATOR YANG
TELAH DISUSUN DALAM LAMPIRAN PP.
HASIL PEMETAAN

HASIL PEMETAAN DITETAPKAN OLEH K/L YANG MENETAPKAN SKOR


TOTAL MASING-MASING URUSAN PEMERINTAHAN.

1. UNTUK PERTAMA KALI HASIL PEMETAAN OLEH K/L PALING


LAMBAT 2 BULAN SETELAH PP DITETAPKAN.
2. DLM HAL K/L BELUM MENETAPKAN HASIL PEMETAAN, PEMDA
LANGSUNG MENETAPKAN PERDA SESUAI HASIL PEMETAAN YANG
DILAKUKAN OLEH DAERAH.

HASIL PEMETAAN DIGUNAKAN UNTUK MENENTUKAN TIPELOGI


PERANGKAT DAERAH DAN UNTUK PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN.

HASIL PEMETAAN DIGUNAKAN UNTUK PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN BERUPA MENETAPKAN TARGET
PEMBANGUNAN SETIAP URUSAN PEMERINTAHAN.
CATATAN KHUSUS PEMETAAN

 Hasil pemetaan hanya memuat total skor setiap


urusan pemerintahan (intensitas dan beban
kerja).
 Jika ada pertentangan antara K/L dan pemda,
maka kemendagri harus memediasi dengan
mengacu pada data dukung empirik.
 Jika definisi indikator kurang jelas maka
patokannya adalah :
 Data Indikator teknis tidak boleh dihitung 2
kali;
 Pilih indikator yang lebih efisien.
 Jika indikator kurang jelas definisinya, maka
perlu juga dicek dengan kewenangan dalam UU
Nomor 23 tahun 2014.
Pembentukan Perangkat

1. Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan


dengan Perda.
2. Perda berlaku setelah mendapat persetujuan dari Menteri bagi
Perangkat Daerah Provinsi dan dari gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat bagi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota.
3. Persetujuan Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat diberikan berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan
Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
4. Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
menyampaikan jawaban menyetujui seluruhnya atau
menyetujui dengan perintah perbaikan Perda kepada
gubernur atau bupati/wali kota paling lambat 15 (lima belas)
Hari sejak diterimanya Perda.
Pembentukan Perangkat
5. Dalam hal Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat menyetujui seluruhnya atas Perda, kepala Daerah
mengundangkan Perda dalam lembaran Daerah.
6. Apabila dalam waktu 15 (lima belas) Hari Menteri atau
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat tidak memberikan
jawaban, Perda dianggap telah mendapat persetujuan.
7. Dalam hal Menteri atau gubernur sebagai wakil Pemerintah
Pusat menyetujui dengan perintah perbaikan Perda . Perda
tersebut harus disempurnakan oleh kepala Daerah bersama
DPRD sebelum diundangkan.
8. Dalam hal kepala Daerah mengundangkan Perda yang tidak
mendapat persetujuan dari Menteri bagi Perangkat Daerah
Provinsi dan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
bagi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota atau Perda tidak
disempurnakan oleh kepala Daerah bersama DPRD, Menteri
atau gubernur yang bersangkutan membatalkan Perda
Pembentukan Perangkat Daerah

Ketentuan mengenai kedudukan,


susunan organisasi, perincian tugas
dan fungsi, serta tata kerja Perangkat
Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah
PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH

1. PERANGKAT DAERAH DITETAPKAN DENGAN PERDA YANG


MEMUAT PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN (JUMLAH BIDANG
DAN SEKSI).
2. PERDA HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN MENDAGRI UTK
PROV DAN OLEH GWP UTK KAB/KOTA
3. PERSETUJUAN MENDAGRI DAN GWP DIPERLUKAN UNTUK
MEMASTIKAN APAKAH PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH
DALAM PERDA SUDAH SESUAI DENGAN HASIL PEMETAAN
BEBAN URUSAN PEMERINTAHAN.
4. PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN HARUS DILAKUKAN DALAM
WAKTU 15 HARI.
5. KEDUDUKAN, SUSUNAN, TUSI DAN TATA KERJA DITETAPKAN
DENGAN PERKADA.
LANJUTAN………………

 Dinas yang membidangi urusan pemerintahan wajib


terkait pelayanan dasar wajib dibentuk dinas minimal
tipe C.
 Sekda, Sekwan, Inspekorat, Bapeda, Keuangan
masing-masing menjadi perangkat minimal tipe C.
 Urusan pertanian, pekerjaan umum dan keuangan
dapat menambah 2 bidang dan dapat dibentuk 2
dinas jika skor total 950 atau lebih.
 Urusan arsip, sekwan, sandi, di provinsi dan
kab/kota serta urusan ESDM dan Kehutanan di
kab/kota tidak mendapat tambahan faktor pengali
geografis.
 Apabila skor urusan teknisnya 0, maka tidak dapat
dibentuk unit kerja.
CATATAN KHUSUS

 Perda pembentukan SOTK hanya memuat


nama perangkat daerah dan tipenya
beserta jumlah unit kerja pada masing2
perangkat daerah.
 Nomenklatur unit kerja dan tugas serta
fungsi unit kerja ditetapkan dalam perkada.
 UPT ditetapkan dengan Perkada
berdasakan Permendagri (Permendagri
sedang disusun).
BESARAN ORGANISASI SETDA

 Setda provinsi tipe A maksimal 3 asisten, 9 biro dan


27 bagian.
 Setda provinsi tipe B maksimal 3 asisten, 6 biro dan
18 bagian.
 Setda provinsi tipe C maksimal 2 asisten, 4 biro dan
12 bagian.
 Masing-masing bagian mempunyai maksimal 3
subbag.
 Setda kab/kota tipe A maksimal 3 asisten, 12 bagian
dan 36 subbagian
 Setda kab/kota tipe B maksimal 3 asisten, 9 bagian
dan 27 subbagian
 Setda kab/kota tipe C maksimal 2 asisten, 6 bagian
dan 18 subbagian
DINAS DAN BADAN

Pasal 217
Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Pasal 219
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi
penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
L E M B A G A TE R TE N T U

KETENTUAN PASAL 231 UU 23/2014 :

Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan


memerintahkan pembentukan lembaga tertentu di
Daerah, lembaga tersebut dijadikan bagian dari
Perangkat Daerah yang ada setelah dikonsultasikan
kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan
Urusan Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur
negara
BESARAN ORGANISASI INSPEKTORAT DAN STWAN

 INSPEKTORAT TIPE A MASIMAL 4 INRBAN


DAN MEMBAWAHI JAFUNG.
 INSPEKTORAT TIPE B MASIMAL 3 INRBAN
DAN MEMBAWAHI JAFUNG.
 INSPEKTORAT TIPE C MASIMAL 2 INRBAN
DAN MEMBAWAHI JAFUNG.
 SETWAN TIPE A MAKSIMAL 4 BAGIAN
DENGAN 3 SUBBAG.
 SETWAN TIPE B MAKSIMAL 3 BAGIAN BAGIAN
DENGAN 3 SUBBAG.
 SETWAN TIPE C MAKSIMAL 2 BAGIAN BAGIAN
DENGAN 3 SUBBAG.
BESARAN ORGANISASI DINAS DAN BADAN

 BADAN/DINAS TIPE A MAKSIMAL 4 BIDANG,


1 SET. SET MEMBAWAHI 3 SUBBAG DAN
BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI
 BADAN/DINAS TIPE B MAKSIMAL 3 BIDANG,
1 SET. SET MEMBAWAHI 2 SUBBAG DAN
BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI
 BADAN/DINAS TIPE C MAKSIMAL 2 BIDANG,
1 SET. SET MEMBAWAHI 2 SUBBAG DAN
BIDANG MEMBAWAHI 3 SEKSI
NOMENKLATUR DAN DEPARTEMENTASI
PERANGKAT DAERAH

 K/L menetapkan nomenklatur perangkat daerah


berupa pengelompokan fungsi yang sejenis,
sedangkan nomenklatur jabatan ditetapkan oleh
daerah.
 Departementasi jabatan dilakukan oleh daerah
dengan menghindari terjadinya tumpang tindih tusi
dan disesuaikan dengan volume beban nyata setiap
fungsi.
 Departementasi dapat berdasarkan pendekatan
fungsi, pelanggan, wilayah atau produk.
 Sebaiknya hindari pengelompokan dengan
menggunakan lebih dari satu pendekatan pada
level yang sama.
STAF AHLI KEPALA DAERAH

 Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/kota


dapat memebentuk perangkat daerah staf ahli.
 Tugas staf ahli adalah memberikan pertimbangan
strategis kepada gub/bup/walikota dalam rangka
penetapan kebijakan strategis.
 Staf ahli dibantu oleh 1 subbag yang memebrikan
dukungan keuangan, perlengkapan, dan
administrasi.
 Staf ahli sebanyak-banyaknya 3 orang.
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS/BADAN

 Pada badan/dinas dapat dibentuk UPT untuk


melaksanakan tugas teknis operasional atau tugas teknis
penunjang.
 UPT provinsi terdiri dari UPT tipe A dan UPT tipe B,
sedangkan UPT kab/kota tidak ada tipelogi.
 Pada urusan kesehatan ada UPT Khusus yaitu Rumah
Sakit dan Puskesmas.
 Pada Urusan pendidikan ada UPT khusus yaitu satuan
pendidikan.
 Kriteria dan tata cara pembentukan UPT diatur lebih
lanjut dengan Permendagri dengan persetujuan Menpan,
kecuali UPT Rumah sakit/puskesmas diatur dengan
perpres dan permenkes utk puskesmas dengan
persetujuan menpan dan mendagri
CABANG DINAS DAN KANTOR PENGHUBUNG

 Cabang dinas adalah unit kerja yang melaksanakan


sebagian fungsi dari seluruh unit kerja pada dinas
(miniatur dinas) pada wilayah administrasi pemerintahan
tertentu.
 Cabang dinas hanya dibentuk pada dinas provinsi yang
melaksanakan urusan ESDM, Kehutanan dan pendidikan.
 Untuk efisiensi, cabang dinas dapat mempunyai wilyah
kerja lebih dari 1 kabupaten/kota.
 Cabang dinas mendapatkan kewenangan untuk
mempermudah pemberian pelayanan kepada masyarakat.
 Untuk membantu kemudahan komunikasi dan
administrasi antara daerah dengan pusat, provinsi dapat
membentuk badan penghubung di ibu kota negara.
 Badan penghubung adalah jabatan administrator.
pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kepemudaan dan
olahraga;
kesehatan, sosial, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
serta pemberdayaan masyarakat dan desa;
ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat sub urusan bencana dan kebakaran serta sub
urusan ketenteraman dan ketertiban umum.
penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah,
perindustrian, perdagangan, energi dan sumber daya mineral,
transmigrasi, dan tenaga kerja;
komunikasi dan informatika, statistik dan persandian;
perumahan dan kawasan permukiman, pekerjaan umum dan
penataan ruang, pertanahan dan perhubungan;
pangan, pertanian, kelautan dan perikanan;
lingkungan hidup dan kehutanan; dan
perpustakaan dan kearsipan.
157
Pengabungan fungsi penunjang urusan:
1. Dalam hal berdasarkan perhitungan nilai variabel suatu fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan tidak memenuhi syarat untuk dibentuk badan Daerah
kabupaten/kota sendiri, fungsi penunjang Urusan Pemerintahan tersebut digabung
dengan badan Daerah kabupaten/kota lain.
2. Penggabungan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dalam satu badan Daerah
kabupaten/kota didasarkan pada perumpunan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan dengan kriteria:
1. kedekatan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan; dan/atau
2. keterkaitan antarpenyelenggaraan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan.
3. Perumpunan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan meliputi:
1. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan; dan
2. perencanaan serta penelitian dan pengembangan.
4. Penggabungan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan dilakukan paling banyak 2
(dua) fungsi penunjang Urusan Pemerintahan.
5. Tipelogi badan Daerah kabupaten/kota hasil penggabungan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan sesuai dengan jumlah bidang hasil penggabungan.
6. Nomenklatur badan Daerah kabupaten/kota yang mendapatkan tambahan bidang
dari fungsi penunjang Urusan Pemerintahan merupakan nomenklatur badan
Daerah kabupaten/kota dari fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang berdiri
sendiri sebelum penggabungan.
PENYETARAAN

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, terhadap jabatan


PNS dilakukan penyetaraan:
• jabatan eselon Ia kepala LPNK setara dengan JPT utama;
• jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan JPT madya;
• jabatan eselon II setara dengan JPT pratama;
• jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator;
• jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas; dan
• jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan
jabatan pelaksana,
sampai dengan berlakunya peraturan pelaksanaan mengenai
Jabatan ASN dalam Undang Undang ini.

159
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai