Anda di halaman 1dari 15

Pendelegasian Wewenang

Nama Kelompok :
1. Maulia Mustafani S. (20160520029)
2. Melisyah Cindy P. (20160520030)
3. Muhammad Rizal P. (20160520031)
4. Muhammad Dzaky A. (20160520032)
5. Nabilla Aulia N. (20160520033)
Pengertian Pendelegasian Wewenang

Pendelegasian wewenang adalah pemberian wewenang


dan tangung jawab kepada orang-orang yang ditunjuk oleh
pemegang wewenang. Atasan memberikan kekuasaan kepada
staf atau bawahan sehingga bawahan itu dapat melaksanakan
tugas itu sebaik-baiknya serta dapat
mempertanggungjawabkan hal-hal yang didelegasikan
kepadanya.
Dalam definisi-definisi itu terdapat tiga sifat dari
wewenang atau kewenangan, yaitu:
 Wewenang merupakan HAK
 Wewenang merupakan hasil dari hak yang
dipunyai, yaitu BERTINDAK, dan yang diperoleh
secara langsung atau tak langsung dari HASIL
TINDAKAN orang lain.
 KEKUASAAN untuk memberlakukan sanksi atau
hadiah, agar tindakan yang diinginkan dapat tercapai.
Sumber Wewenang
• Wewenang karena Peraturan Perundang-
undangan
• Wewenang karna keahlian
• Wewenang karena hak tinggi
• Wewenang Operasional
Teori Pendelegasian Wewenang
 Teori Wewenang Formal
 Teori Penerimaan
 Teori Kemampuan
Proses Pendelegasian Wewenang
Dalam proses pendelegasian wewenang dari atasan ke
bawahan terdapat tiga peristiwa yang terjadi sekaligus, yaitu:
1. atasan menunjukkan atau memberikan tugas-tugas tertentu
untuk dikelola oleh bawahan
2. atasan memberi ijin kepada bawahan untuk membuat
perjanjian, menggunakan sumber2 yang tersedia, dan
mengambil keputusan dan tindakan tertentu dalam batas
tugas yang telah didelegasikan kepadanya
3. atasan menciptakan tanggung jawab bagi setiap bawahan
yang menerima pendelegasian wewenang, kepada atasannya,
untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dengan memuaskan
Bidang tugas yang didelegasikan
• Bidang Perencanaan
• Bidang Pelaksanaan
• Bidang Pengawasan
Cara Pendelegasian Wewenang
1. Secara garis lurus/komando
Pucuk pimpinan mendelegasikan wewenang
kepada para bawahannya langsung dan kemudian
setiap bawahan tersebut mendelegasikan lagi
kepada para bawahannya langsung.
2. Secara garis fungsional
Pucuk pimpinan mendelegasikan wewenang
melalui para ahli sesuai bidangnya.
Hal penting diperhatikan dalam
pendelegasian wewenang
• Batas wewenang
• Tanggung jawab tidak boleh didelegasikan
• Hindari subordinasi rangkap
• Wewenang seimbang dengan tanggung jawab
• Kemauan memperhatikan pendapat dari bawahan yang
menerima pendelegasian
• Mempercayai bawahan yang diberi pendelegasian
wewenang
• Membimbing bawahan yang diberi wewenang
• Melakukan pengawasan
Manfaat pendelegasian wewenang
• Dengan pendelegasian wewenang, atasan dapat
melakukan tugas yang pokok-pokok saja.
• Dengan pendelegasian wewenang, maka atasan dari
yang tertinggi sampai ke bawahan yang terendah telah
memiliki wewenang tertentu dalam bidang tugasnya,
sehingga merekapun memiliki wewenang untuk
membuat keputusan yang menyangkut bidang tugasnya.
• Dengan pendelegasian wewenang, setiap perkerjaan
dapat diselesaikan pada jenjang yang tepat.
• Dengan pendelegasian wewenang, inisiatif dan rasa
tanggung jawab dapat diperbesar.
• Dengan pendelegsian wewenang, walaupun
pejabat sedang berhalangan, maka kegiatan
operasional tetap dapat dilaksanakan
• Pendelegasian wewenang merupakan latihan
bagi para bawahan, apabila nanti akan
menduduki kedudukan yang lebih tinggi.
Saat yang tepat untuk mendelegasikan
wewenang
• Saat yang paling tepat untuk dilaksanakan pendelegasian
wewenang adalah:
• bila atasan dan bawahan telah siap secara mental
• bila ada bawahan yang berhenti
• bila ada tambahan pegawai baru
• bila ada organisasi atau satuan organisasi baru
• bila memberikan kewajiban-kewajiban baru
• bila timbul peristiwa-peristiwa khusus
• bila ada kenaikan pangkat
• bila pengunduran diri telah mendekat, masa jabatan
mendekati akhir.
Hambatan dalam
pendelegasian wewenang
Hambatan dari segi atasan:
• Atasan merasa paling berkualifikasi, dan takut terjadi
kesalahan bila tugas itu dikerjakan orang lain
• Ketidakmampuan atasan untuk mengarahkan bawahan
• Kurangnya kepercayaan kepada bawahan
• Tidak adanya pengawasan yang efektif
• Enggan memberi kesempatan kepada bawahan
Hambatan dari segi bawahan:
• Hambatan mental dari bawahan, takut
dikritik, malas bertanggung jawab
• Bawahan telah kepenuhan tugas rutin
atau lainnya
• Bawahan kurang percaya diri
• Insentif positif tidak memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai